PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 06 Oktober 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 9 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Di ruang tunggu, Sudah banyak bunga diatas meja. Jeong Ha dan Nyonya Lee sudah menunggunya. Hye Jun akhirnya datang dan bertanya Apa semua ini. Nyonya Lee memberitahu kalau ini Kiriman dari perusahaan kosmetik. Do Ha pun melihat dari kejauhan.

“Bukankah itu iklanku?” kata Do Ha sinis. Jang Gu hanya tertunduk diam.

“Selamat. Apa kau akan Syuting iklan?” sapa Hae Hyo mendekat. Hye Jun membenarkan.

“Apa Syuting iklan ponsel juga? Ada banyak selain ini.” Kata Hae Hyo. Nyonya Lee meminta agar Hae Hyo bisa melihat handphone baru. 


“Apa ini? Genre komedi romantis selalu mengundang iklan. Aku ingin menerima energi baikmu. Kita bisa main jika tak syuting.” Kata Hae Hyo

“Hei, dia juga sibuk. Dia mau bertemu sutradara.” Kata Nyonya Lee. Hye Jun memberitahu kalau main drama baru.

“Drama sejarah, Kembalinya Raja” kata Hye Jun. Hae Hyo kesal bertanya apakah Jeong Ha tahu. Hye Jun pikir pacarnya pasti sudah tahu.

“Kau keterlaluan... Kenapa tak bilang?” ucap Gyeong Jun kesal. Jeong Ha pun meminta agar menghentikan karena tak ingin pacarnya kesakitan. 


Saat itu Tuan Lee datang duduk disamping Do Ha memuji kalau sudah bekerja keras. Do Ha mengeluh Tuan Lee yang baru datang, jadi untuk apa bilang itu. Tuan Lee mengaku datang dari tadi dan sudah melihatnya dari awal.

“Apa Kau tak akan memperhatikanku?” keluh Do Ha. Tuan Lee mengaku  sedang memperhatikan Do Ha sepenuhnya.

“Oh.. Begitu? Apa benar begitu? Coba Lihat itu.” Ucap Do Ha kesal. Tuan Lee melihat banyak bunga diatas meja Hye Jun. 


“Bagaimana bisa kau biarkan iklan itu direbut Sa Hye-jun? Kenapa tak bilang?” keluh Do Ha akhirnya bicara di luar ruangan.

“Jika bilang, apa akan berubah? Kau belum menyadari keadaan.” Kata Tuan Lee. Do Ha kesal mendengarnya.

“Kau sudah lama terkenal. Masamu sudah lewat. Mulai sekarang, bisa dipertahankan saja sudah bagus.” Ucap Tuan Lee

“Aku adalah Park Do-ha. Kau? Kau adalah manajerku. Apa kau salah makan? Kau kini mengajariku? .” Tegas Do Ha.


“Ya, aku mengajarimu! Kita bersama sudah hampir satu tahun. Kita sudah saling mengenal. Kekurangan, kelebihan, kelemahan! Percayalah padaku. Aku sangat peduli padamu.” Tegas Tuan Lee dengan nada tinggi.

“Itu Harus, demi diriku sendiri. Kau harus berhasil agar menguntungkanku. Kau seperti bocah, aku sering ingin menghajarmu, tapi tidak. Aku berusaha keras menahan diri di dekatmu. Kau juga harus menahan diri.” Ucap Tuan Lee berteriak.

“Kau tahu apa mengenai kelemahanku?” tanya Do Ha gugup. Tuan Lee pikir Do Ha hanya perlu hidup seperti sekarang.

“Aku akan memercayaimu dan hidup seperti sekarang. Namun, aku tak bisa biarkan Hye-jun mengalahkanku. Katamu demi aku. Apa yang bisa kau lakukan?” ucap Do Ha 


Hye Jun berlari diatas rumah seperti seorang ninja dan beberapa orang mengejarnya. Ia meminta agar Jangan menghalangi jalannya dan menegaskan tak akan membunuhnya.  Si pria mengejek Orang yang hidup lama cenderung bicara omong kosong.

Akhirnya mereka kembali berkelahi, beberapa orang datang membantu Hye Jun.

“Serahkan pada kami. Pergilah dengan kakakmu, Yang Mulia.” Ucap anak buah Hye Jun

“Ampuni dia jika dia minta ampun.” Kata Hye Jun dengan penuh kharisma. Nyonya Lee dibelakang layar sibuk merekam. 


Sutradara lalu berteriak “Cut!” Nyonya Lee langsung menghampiri artisnya memberikan minum. Hye Jun ingin tahu bagaimana dengan aktingnya. Nyonya Lee memberitahu kalau Hye Jun sangat keren dan memberikan hasil videonya.

“Besok berkumpul pukul 05.00. Detailnya diumumkan nanti. Terima kasih.” Teriak Ass Sutradara setelah syuting selesai.

“Jika besok berkumpul pukul 05.00, haruskah kita tidur di daerah sini?” ucap Nyonya Lee berjalan keluar.

“Lebih baik begitu.” Ucap Hye Jun. Nyonya Lee mengaku sangat kaget. Hye Jun ingin tahu kenapa. 


Hye Jun pergi keluar dari penginapan mengaku ingin mereka melihat langit ini bersama dan mengajak Jeong Ha ke sini lain kali. Jeong Ha yang ada dikamar pun menyetujuinya, lalu memberitahu kalau Besok libur. Namun, tak ada yang lihat rumahnya

“Jadi Aku harus pergi ke kantor real estate” ucap Jeong Ha terlihat kesal.

“Apa kau akan terima jika aku berniat beri bantuan?” tanya Hye Jun.

“Aku bahkan tak menerima bantuan ayahku. Tapi Apa Aku boleh tidur sekarang?” ucap Jeong Ha yang sudah menguap.

“Apa Kau mengantuk karena berbicara denganku?” tanya Hye Jun. Jeong Ha mengaku sangat lelah.

“Aku terus mencari tempat untuk toko saat senggang. Semua yang aku suka mahal.” Kata JeongHa menahan rasa kantuknya

“Maaf. Aku tak bisa menikmati momen romantis ini denganmu Selamat tidur.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha akhirnya tertidur lelap dan Hye Jun pun menatap langit malam sendirian. 


Pagi hari, Jeong Ha datang ke tempat penjualan rumah memberitahu kalau sudah pasang iklan untuk menjual rumahnya tapi Kenapa tak ada yang lihat rumahnya. Si pegawai memberitahu kalau  Ayah Jeong Ha datang dan membatalkannya.

“Apa? Seharusnya kau pastikan lagi padaku. Tapi Apa bisa terjual?” ucap Jeong Ha. Si pegawai tersenyum menegaskan kalau bisa.

“Apa Aku bisa melihatnya besok?” tanya si pria. Jeong Ha mengaku harus bekerja besok.

“Kau bisa Datanglah di akhir pekan.” Ucap Jeong Ha lalu keluar dari kantor REAL ESTAT menelp ayahnya dan mengeluh kalau ayahnya ini curang. 


Jeong Ha pergi ke sebuah tempat, si pegawai memberitahu tempatanya   cocok untuk salon dengan Deposit lima juta won, sewa 500.000 won bahkan Tak ada premi. Jeong Ha melihat keluar jendela dan tahu kalau  Ini bangunan lama.

“Ini Lima belas tahun tak lama untuk toko.” Ucap Si pria. Jeong Ha pun bertanya Kapan bisa mulai disewa.


Jeong Ha berjalan pulang ke rumah menerima telp dari ayahnya. Tuan An memberitahu kalau ada di minimarket dekat rumah Jeong Ha, lalu melambaikan tangan. Jeong Ha tersenyum menatap ayahnya, lalu keduanya menyantap ramen.

“Apa Ayah tahu hal terbaik bersamamu?” ucap Jeong Ha. Tuan An pikir semuanya baik

“Semuanya diperbolehkan. Ibu akan mengomel jika aku makan mi instan.” Ucap Jeong Ha terlihat bahagia.

“Ayah pikir itu pujian, ternyata bukan.” Keluh Tuan An. Jeong Ha menegaskan kalau ini pujian dan menikmati ramyun yang rasanya enak.




Keduanya akhirnya pulang ke rumah, Jeong Ha langsung berbaring disofa karena menurutnya Rumah adalah tempat terbaik dan merasa lelah. Tuan A menyuruh anaknya agar Jangan tidur di sana dan Tidurlah dengan nyenyak di kamar.

“Tidak. Aku mau tidur di sini seperti ini. Lalu Ayah sampai kapan di sini?” tanya Jeong Ha.

“Jika rumah dijual… kau tinggal di mana?” tanya Tuan An mendekat. Jeong Ha memberitahu kalau butuh uang jadi pasti bisa temukan tempat tinggal.

“Aku menjadi sadar setelah membahas masalah uang.” Kata Jeong Ha akhirnya duduk. 


“Jangan jual rumah ini. Ayah bisa membantu.” Kata Tuan An memegang tangan anaknya.

“Ini hidupku. Biar aku urus sendiri. Aku tak mau berutang budi pada Ayah.”ucap Hye Jun. Tuan An heran ingin tahu alasan anaknya.

“Ayah… bersalah. Aku mencuri semua masa kecilmu. Kau khawatir karena Ibu dan Ayah selalu bertengkar, 'kan?” ucap Tuan An menahan rasa sedihna. 


“Dulu aku sangat khawatir.  Jika aku memihak Ibu, maka aku merasa bersalah pada Ayah. Jika aku memihak Ayah, maka aku kasihan pada Ibu. Aku merasa Ibu dan Ayah bertengkar karena aku.” Ucap Jeong Ha

“Setelah dipikir-pikir, itu benar. Aku hanya hidup mengkhawatirkan Ibu dan Ayah di masa kecilku. Aku selalu bilang pada diri sendiri untuk kuat. Jika andalkan seseorang, aku pasti cemas, berpikir orang itu akan pergi.” ucap Jeong Ha. 


Tuan An sedih dan tiba-tiba langsung berlutut didepan anaknya. Jeong Ha bingung melihat ayahnya meminta agar tak melakukan itu.  Tuan An hanya habisa menangis. Jeong ha meminta ayahnya agar Jangan menangis.

“Kenapa kau menganggap pemberian orang tua sebagai utang budi? Itu caramu menolak ayah, 'kan? Kau selalu menghukum ayah dengan cara itu. Kau mengatakan bahwa kau menyukai ayah, tapi hatimu belum memaafkanku. Sampai kau merasa lebih baik, ayah akan terus begini.” Ucap Tuan Ah terus berlutut

“Ayah, kenapa kau seperti ini?” ucap Jeong Ha akhirnya memeluk sang ayah. Mereka pun berdua menangis bersama. 


Hye Jun berjalan-jalan dipasang, anak buahnya terus mengikutinya. Hye Jun sebagai raja meminta agar Menjauhlah darinya karena. Sesak dan hanya makin menarik perhatian orang-orang.

Ia lalu melihat sepasang pria dan wanita didepan penjual perhiasan. Hye Jun terus melihatnya seperti tak percaya ternyata dia adalah wanita dengan rambut pendek.

“Temui aku di gerbang belakang pukul 15.00” ucap Hye Jun memberikan perintah dan beberapa orang sudah mengikutinya dari belakang.

“Di sini banyak rakyat biasa... Mari pindah tempat.” Ucap Hye Jun saat mulai dikepung dan mereka pun pergi ke hutan. Pertarungan pun kembali terjadi, anak buah Hye Jun pun datang membantu. 


“Pergilah. Yu-ri, bawa Yang Mulia pergi.” ucap anak buah Hye Jun karena melihat raja sudah terluka.

“Aku tak akan pergi. Masa depan negara ini bergantung padamu.” Ucap Hye Jun. tapi anak buahnya meminta agar Hye Jun pergi.

“Jika tak pergi bersa, aku tak akan pergi. Kalian juga rakyatku! Tak ada satu rakyat pun yang akan kutinggalkan.” Ucap Hye Jun dengan penuh kharisma sebagai raja. 


Drama akhirnya berakhir, di ruangan sauna semua menonton dan langsung berteriak mengelu-elukan nama “Sa Hye-jun!” Nyonya Lee yang ada diruangan pun ikut berteriak bahagia.

“Aku punya ide. Kita harus buat klub penggemar Sa Hye-jun. Siapa yang beri kita sensasi ini? Apa suami?” ucap seorang bibi. Mereka menjawab bukan.

“Apa Park Do-ha?” tanya si bibi, mereka menjawab Bukan. Ia pun bertanya Apa nama klub penggemarnya?

“Namanya Sa Hye-jun, jadi, Hye-jun…” ucap si bibi mencoba memikirkanya. Bibi yang lain bertanyabisa apa untuknya.

“Segalanya... Ya, segalanya untuknya... Hye-jun Segalanya!” teriak si bibi. Nyonya Lee sempat melonggo tapi akhirnya ikut bahagia. 


Berita pun mulai keluar di internet dan media ceta [MEGABINTANG LAHIR!, SA HYE-JUN, PESOHOR TOP, KEMBALINYA RAJA  MENCETAK BINTANG, SA HYE-JUN MEMANDU PENGHARGAAN DRAMA OVN, SIAPA PEMENANG AKTOR TERBAIK? TUAN PARK ATAU SA? KEMBALINYA RAJA, MENJADIKAN SA HYE-JUN BINTANG]

Orang-orang pun mulai berkomentar [DIA LUAR BIASA AKU PENGGEMARNYA DIA MEMBUATKU BERDEBAR AKU SUKA MATA ROMANTISNYA

***

Hye Jun ada di mobil duduk santai menatap ponselnya. Nyonya Lee melihat bertanya-tanya Apa ini sungguhan. Hye Jun pun bertanya Apa perlu dicubit. Nyonya Lee langsung menolaknya dan duduk didepan karena sudah memiliki sopir. 


“Hye-jun... Kau bukan bintangku lagi. Sa Hye-jun yang terkenal ke seluruh dunia. Bintang Sa.” Puji Nyonya Lee bahagia.

“Hentikan. Tak seharusnya kau begini. Sekalipun orang lain heboh, kau harus tetap tenang.” Ucap Hye Jun

“Aku akan tenang jika kau heboh. Namun, kau selalu tenang.” Keluh Nyonya Lee

“Hye-jun... Jika kau menjadi Aktor Terbaik, sebut namaku di pidato kemenanganmu.” Ucap Supirnya. Nyonya Lee mengeluh mendengarnya.

“Aku tak bisa menang. Mereka memintaku menjadi pewara karena aku takkan dapat penghargaan.” Kata Hye Jun 


“Kau harus tanya penulis acara penghargaan.” Kata sopirnya. Hye Jun pikir ini  Percuma.

“Menurutku Park Do-ha yang akan menang. Hye-jun akan berada di sana sebagai pewara.” Ucap Nyonya Lee merasa Hye Jun tak mungkin menang

“Min-jae, kau adalah manajerku. Meski langit terbelah dua, harusnya bilang aku akan menang.” Keluh Hye Jun

“Katamu aku harus tenang. Kenapa melakukan ini padaku?” keluh Nyonya Lee kesal

“Karena mengolok-olokmu menyenangkan.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee mengeluh pada Hye Jun yang nakal. Hye Jun hanya bisa tersenyum


Tuan Lee melihat berita [SA HYE-JUN MENJADI PEWARA PENGHARGAAN DRAMA OVN] lalu memuji kalau ini  Luar biasa dan sudah menduga karena Penilaiannya memang bagus. Ia dengan bangga kalau Penilaiannya bagus, tapi tak sabar.

“Bukankah seharusnya menghampiri jika ada yang datang?” sindir Do Ha masuk ruangan dan Tuan Lee hanya duduk diam.  Tuan Lee menegaskan kalau akan kesana.

“Apa Sudah lihat berita? Apa Aku lawan Sa Hye-jun untuk penghargaan Aktor Terbaik? Apa itu masuk akal?” keluh Do Ha kesal 


“Tentu tak masuk akal. Bagaimana mungkin Sa Hye-jun bisa bersaing denganmu?” ucap Tuan Lee seperti membela Do Ha

“Kau terlihat tak tulus.” Keluh Do Ha. Tuan Lee hanya bisa berguma sambil mengumpat “Bajingan ini peka sekali”

“Kau yang akan menang. Sa Hye-jun menjadi pewara.” Ucap Tuan Lee menyakinkan.

“Untuk apa memintanya jadi pewara jika dia dinominasikan?” keluh Do Ha

“Stasiun televisi perlu memperhatikan dia…” ucap Tuan Lee. Do Ha kesal merasa Do Ha itu bukan  artis besa sampai harus diperhatikan. Tuan Lee pikir memang Sebesar itu.




Nyonya Lee melihat berita  [SA HYE-JUN MENJADI PEWARA PENGHARGAAN DRAMA OVN] lalu komentar dibawahnya [AKU TAHU DIA AKAN SUKSES, AKU SANGAT SUKA SA HYE-JUN, SA HYE-JUN MENUJU POPULER, PARK DO-HA VERSUS SA HYE-JUN, SIAPA PEMENANG AKTOR TERBAIK PADA PENGHARGAAN DRAMA OVN?]

Ia mengeluh kalau ini Menyebalkan, karena Hanya membahas Park Do-ha atau Sa Hye-jun. Nyonya Han memanggil Nyonya Kim. Nyonya Kim mengeluh Kenapa memanggilnya seperti itu. Nyonya Han pikir lebih nyaman memanggil begitu.


“Aku tak suka. Aku tak mau terlihat sombong di depan anak-anakku.” Ucap Nyonya Kim. Nyonya Han heran dengan sikap majikanya.

“Belakangan kau pasti banyak pikiran.” Komentar Nyonya Han. Nyonya Kim mengeluh kenapa Nyonya Han berpikir seperti itu.

 “Hye-jun sangat terkenal. Dia menjadi pewara, masuk nominasi Aktor Terbaik. Kau sudah mendukung Hae-hyo sebisamu,tapi tak bisa sesukses itu.” Ucap Nyonya Han

“Dia menyakitiku dengan tepat.” Gumam Nyonya Kim lalu mengaku bukan seperti itu.

“Dia akan menang aktor Pendatang Baru Terbaik.” Ucap Nyonya Han yakin. Nyonya Kim menegaskan Hye-jun hanya masuk nominasi.” 

'image.png' gagal diupload. TransportError: There was an error during the transport or processing of this request. Error code = 103, Path = /_/BloggerUi/data/batchexecute

“Hye Jun Pasti akan menang. Aku akan pergi ke acara penghargaan. Ae-suk minta ditemani. Nyonya Kim… Maksudku, I-yeong, kau juga pergi?” kata Nyonya Han berusaha untuk lebih dekat.

“Aku menjadi kesal begitu dia memanggilku "I-yeong".” Ucap Nyonya Kim gumam kesal.

“Aku tak pergi.” kata Nyonya Kim. Nyonya Han kaget majikan tak akan pergi dan memberitahu kalau ia yang akan pergi.

“Semua lauk sudah aku simpan di kulkas.” Ucap Nyonya Han sebelum pergi. Nyonya Kim hanay bisa mendegus kesal. 



Di dalam kamar, Hae Hyo bahagia melihat PENGIKUT, 1 JUTA Nyonya Kim masuk melihat anaknya tersenyum bertanya sedang apa. Hae Hyo dengan wajah bahagai memberitahu kalau pengikut media sosialnya sudah satu juta.

“Apa Kau senang?” tanya Nyonya Kim kesal. Hae Hyo membenarkan kalau sangat senang. Nyonya Kim lalu melihat baju diatas tempat tidur dan bertanya Apa ini

“Aku beli untuk acara penghargaan.” Ucap Hae Hyo santai. Nyonya Kim yang kesal akhirnya duduk disamping anaknya. 


“Belakangan ini… apa kau tak merasakan apa pun saat melihat Hye-jun?” tanya  Nyonya Kim

“Aku senang dia berhasil. Dulu dia sangat sengsara.” Ucap Hae Hyo. Nyonya Lee tak percaya apakah Hanya itu

“Lalu Harus merasakan apa lagi? Aku harap Hye-jun mendapat gelar Aktor Terbaik.” Ucap Hae Hyo

“Apa ibu membesarkanmu seperti ini?” keluh Nyonya Kim. Hae Hyo pikir itu Mungkin dan mengaku Ibunya yang membesarkannya.

“ Ibu membesarkanku dengan baik, 'kan?” kata Hae Hyo dengan senyuma. Nyonya Lee menegaksan kalau sangat marah sekarang dan Hae Hyo yang masih bisa tertawa

'image.png' gagal diupload. TransportError: There was an error during the transport or processing of this request. Error code = 103, Path = /_/BloggerUi/data/batchexecute


“Ibu sudah mendukungmu sebisaku. Kenapa hasilnya sangat mengecewakan? Ibu tak bisa tidur karena kau. Kau bermasalah. Kau terlalu tak peka. Ini Bukan saatnya senang karena jumlah pengikut.” Ucap Nyonya Kim kesal

“Ini berarti... Satu juta pengikut. Ada satu juta orang mendukungku.” Kata Hae Hyo

“Itu angka palsu yang bisa dimanipulasi. Hal yang nyata adalah… dapat tepuk tangan saat berdiri di panggung seperti Hye-jun.” jelas Nyonya Lee 


Banner terpasang diatas panggung [PENGHARGAAN DRAMA OVN 2019] Dan Hye Jun sebagai pembaca acara memberitahu kalau sedang  menyaksikan penayangan langsung Penghargaan Drama OVN 2019. Tuan Sa  dan keluarga duduk dibangku penonton.

“Sekarang akan diumumkan penghargaan Aktor Terbaik kategori miniseri. Hye-jun. Kau pasti gugup, 'kan?” ucap Si MC wanita. Hye Jun bingung kenapa harus gugup.

“Pakaianmu hari ini keren sekali. Ini sempurna untuk dapat penghargaan.” Puji MC wanita. Hye Jun pun mengucapkan Terima kasih.

“Kau sangat cantik hari ini.” Balas Hye Jun, mereka pun akan mulai mengumumkan pemenangnya.


“Song Min-su, pemenang tahun lalu, akan mengumumkan penghargaan ini. Song Min-su adalah senior kesukaanku.” Ucap Hye Jun dan saat itu Min Su masuk ke atas panggung

“Song Min-su juga memulai karier sebagai model, 'kan? Apa kalian kenal secara pribadi?” tanya si MC wanita

“Halo, aku Song Min-su... Halo, Hye-jun. Belakangan kau tak bisa dihubungi. Apa kau mengabaikanku karena sudah terkenal?” sindir Min Su. Hye Jun terlihat gugup.

“Itu… Min-su, aku mengganti nomor teleponku.” Kata Hye Jun panik. Min Su bertanya apakah Sungguh diganti. Hye Jun mengaku Hanya bercanda. Min Su pun mengaku ia juga hanya bercanda.

“Saat berdiri di sini tahun lalu, aku sangat gugup sehingga tak bisa menikmati upacara penghargaan. Hari ini aku akan menikmatinya sepuasku. Kita akan melihat video para nominator penghargaan Aktor Terbaik kategori miniseri 2019.” Ucap Min Su 


Video Do Ha dan nomimasi lainya pun diputar dilayar,  Min Su pikir merkea  sudah melihat video para nominator jadi akan mengumumkannya. Do Ha seperti sangat yakin bisa menang.

“Pemenang Penghargaan Drama OVN 2019 untuk Aktor Terbaik kategori miniseri adalah… Baik. Ternyata orang ini.. Sa Hye-jun, Kembalinya Raja  Selamat.” Ucap Min Su.

Hye Jun hanya bisa melonggo diatas panggung, Do Ha pun kesal melihat Hye Jun yang menang. Hae Hyo ikut senang tapi seperti mengingat kembali ucapan ibunya.  Min Su memberikan piala pada Hye Jun, Keluagar Hye Jun pun memberikan tepuk tangan. 


“Siapa sangka hari ini datang? Satu tahun yang lalu, aku hanya aktor tak dikenal dan pekerja paruh waktu. Untuk Kakek yang sudah menyemangati dan mendukungku saat itu, terima kasih.” Ucap Hye Jun. Kakek Sa terlihat menangis haru.  

“ Ibu, aku mencintaimu. Yang terakhir, untuk Hye-jun Segalanya yang ingin melakukan semua untukku. Terima kasih.” Kata Hye Jun memberikan pidatonya. Tuan Sa yang mendengarnya terlihat menahan rasa kecewa karena tak disebut namanya.

Bersambung ke episode 10


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar