PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini
Jin U
bertanya Ada masalah apa setelah minum di warung tenda. Hae Hyo mengaku tak ada
tapi hanya kesal dan mengeluh Kenapa semua terus bandingkan ia dengan Hye-jun.
Jin U mengaku Itu bukan hal baru karena mereka selalu dibandingkan.
“Kalian
jadi model bersama, berakting bersama, juga dekat.” Ucap Jin Ju.
“Oh.. Begitu?
Namun, dulu aku biasa saja. Kenapa kini mengganjal?” ucap Hae Hyo heran.
“Saat itu
kau yang populer dan kini Hye-jun yang populer. Astaga… Kau sungguh teman
sejati.” Ucap Jin U
“Apa
Hye-jun kesulitan saat dibandingkan denganku?”tanya Hae Hyo. Jin Ju menjawab
tidak.
“Dia
terlalu sibuk mencari uang, tak bisa memikirkan itu.” Kata Jin Ju. Hae Hyo
hanya diam saja.
Hye Jun
sibuk memasak dan melihat Jeong Ha yang datang. Jeong Ha senang melihat Hye Jun
yang memasak. Hye Jun pun menyuruh Cuci tangan dan mereka bisa makan. Jeong Ha
menatap Hye Jun didapur dan langsung memeluknya dari belakang.
Hye Jun
tersenyum, Jeong Ha seperti ingin melampiaskan rasa rindunya. Hye Jun bertanya
apakah Jeong Ha tak lapar. Jeong Ha mengaku sangat lapar. Hye Jun pun menyuruh
Jeong Ha agar segera cuci tangan.
Hye Jun
sibuk memasak daging lalu mulai membungkus
Satu daging, dua potong cabai, satu siung bawang putih. Jeong Ha
terlihat bahagia karena Hye Jun membuatkan untuknya. Tapi Hye Jun malah
menyuapi unuk dirinya sendiri lalu memuji kalau Rasanya orisinal dan bersih.
“Coba
Lihat.. Di atas daging… taruh kue beras, lalu bungkus dengan rumput laut
seperti ini.” Kata Jeong Ha membuat sendiri lalu memuji kalau rasanya Enak.
“Itu Pasti
berminyak.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha mengaku suka berminyak.
“Aku berhenti bekerja di salon. Lalu Aku akan buka salon sendiri. Lokasinya di Mullae-dong. Belakangan cukup populer dan sewanya murah.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun kaget dan hanya bisa terdiam.
“Dan ,
aku memutuskan untuk tak menjual rumah ini. Aku akan menerima bantuan Ayah. Apa
pilihanku tepat?” kata Jeong Ha
“Pilihanmu
tepat. Aku senang kau tak menjual rumah dan menerima bantuan ayahmu.” Kata Hye
Jun memberikan jempol
“Aku
ingin persetujuanmu untuk pilihan itu. Aku suka membantu orang lain, tapi
kenapa tak bisa menerima bantuan orang lain? Ini juga kekurangan.” Kata Jeong
Ha
“Itu lebih
baik daripada berlebihan. Kau terus menjadi lebih baik. Kau sudah menerima
bantuan.” Kata Hye Jun memuji
“Aku
sangat senang kau menyiapkan ini semua, tapi ada satu hal yang aku tak suka.”
Kata Jeong ha.Hye Jun melihat ada yang kurang dan langsung berlari kalau akan
pergi beli sekarang.
Hye Jun
membiarkan Jeong Ha bersandar dibahunya sambil menonton drama saat ia menjadi
ketua geng. Jeong Ha yang memegang kaleng bir mengatakan kaau Baju itu cocok
dengan pacarnya. Hye Jun memberitahu kalau itu baju miliknya.
“Aku dapat
itu saat acara di New York” kata Hye Jun. Jeong Ha pikir Bajunya terlihat
terlalu biasa untuk peragaan busana. Hye Jun tiba-tiba mematikan TV. Jeong Ha
bingung.
“Jangan
ditonton. Aku malu.” Kata Hye Jun. Jeong Ha meminta remote Tvnya, tapi Hye Jun
tak mau memberikanya. Akhirnya mereka saling kejar-kejaran di ruangan TV
“Aku akan
terus menonton.” Ucap Jeong Ha. Tapi Hye Jun melarang Jangan tonton. Jeong ha meminta agar bisa
mengembalikan remotenya.
Keduanya
tiba-tiba berhenti karena melihat ponsel, Hye Jun berdering dan keduanya panik
karena ibu Hye Jun yang menelp.
Nyonya
Han memegang ponselnya seperti sangat ingin video call dengan anaknya tapi tak
diangkat. Tuan Sa berbaring diatas tempat tidur seperti ingin tahu juga tentang
anaknya. Nyonya Han pikir Mungkin dia masih syuting.
“Padahal
aku ingin melihatnya.” Kata Nyonya Han sedih. Tuan Sa tak mau membahasnya
memilih pergi ke sisi lainya.
Keduanya
akhirnya jalan bersama, Jeong Ha pikir Ibu Hye Jun pasti sedih. Karena Sudah
lama tak kembali ke Seoul, tapi tak langsung pulang. Hye Jun yakin Ibunya pasti
akan mengerti lalu memberitahu kalau sudah menceritakan Jeong Ha dan ingin
bertemu dengannya.
“Aku
belum pernah bertemu orang tua pacarku. Kau tipe yang memperkenalkan pacarmu
pada keluarga saat berpacaran.” Akui Jeong Ha.
“Tak
begitu.” Akui Hye Jun. Jeong Ha pikir walaupun Benar atau tidak, tak begitu senang.
“Aku
senang karena kau cemburu.” Akui Hye Jun. Jeong Ha pun ingin tahu Bagaimana
belakangan ini?
“Aku tak
bisa bayangkan perasaanmu. Apa yang kau rasakan?” ucap Jeong Ha. Hye Jun
mengaku Tak tenang.
“Aku
terus telusuri namaku di internet setiap hari.” Akui Hye Jun. Jeong Ha mengaku
senang sekali menjadi orang yang bisa dicari namanya di internet.
“Apa Tak
dengar aku merasa tak tenang?” ucap Hye Jun. Jeong ha mengaku tak ingin
pura-pura mengerti.
“Aku juga
tak tenang. Bagaimana jika aku gagal setelah membuka salon? Seseorang gelisah
karena sukses. Yang lain gelisah karena takut gagal. Ada tingkatan dalam
kegelisahan. Sa Hye-jun selalu memiliki tingkatan yang tinggi.” Ucap Jeong Ha
“Baiklah.
Kini aku akan berpikir positif tentang semua hal yang terjadi.” Kata Hye Jun.
“Aku suka
kau mengerti perkataanku.” Kata Jeong Ha. Hye Jun pikir harus mengantarnya
kembali.
“Ibumu
menunggu.” Kata Jeong Ha. Hye Jun yakin Ibunya pasti sudah tidur.
“Semua
keluarga mendengkur jika sudah pukul 22.00.” kata Hye Jun. mereka pun akhirnya
berbalik arah karena hanya ingin lebih lama bersama.
Hye Jun
pulang dengan bus akhirnya melihat nama Hye Jun lalu melihat artikelnya.
[SA HYE-JUN
BINTANG BARU PERIKLANAN, ORANG BIASA BALIK MODAL, SUTRADARA CHOI SE-HUNBERTERIMA
KASIH PADA SA HYE-JUN]
“Kesuksesan
membawa kegelisahan. Lalu terkadang, apa yang dibawa kesuksesan bisa lebih
berharga.”
Pagi
hari, Hye Jun tidur dengan pulas di kamarnya.
Gyeong Jun sudah memegang foto untuk Nona Park dengan wajah gugup
mengeluh pada kakeknya karena harus pergi kerja. Kakek Sa pikir Nanti akan memintakan jadi Pergi saja
“Aku
harus mendapatkannya sekarang.” Ucap Gyeong Jun. Hye Jun perlahan membuka
matanya.
“Dia
terbangun karenamu! Ayo kau Tidur lagi. Tidurlah.” Ucap Kakek dan menyuruh
Gyeong Jun pergi.
“Sa
Hye-jun! Ayolah bangun... Bangun! Makan dulu, baru tidur lagi.” Ucap Nyonya Han
akhirnya masuk kamar. Gyeong Jun pun
senang memuji ibunya yang terbaik. Kakek
Sa pun menarik cucunya yang masih ngantuk keluar dari kamar.
Hye Jun
duduk di meja tamu dan kakaknya memberikan foto adiknya agar bisa memberikan
tanda tangan untuk "Park Su-yeon".
Hye Jun pun memberikan tanda tanganya. Gyeong Jun yang penasaran
akhirnya bertanya apakah kenal Charlie Jung.
“Ya. Dulu
aku sering memakai baju rancangannya. Dia sangat peduli padaku.” Ucap Hye Jun
“Apa
maksudnya peduli padamu?” tanya Gyeong Jun curiga. Hye Jun menceritakan Tuan
Jung mengakui bakatnya
“Dan beri
banyak kesempatan untuk berjalan di panggung.” Ucap Hye Jun santai.
“Baik.
Anggap saja begitu... Lalu apa Kau suka pergi ke kelab malam?” tanya Gyeong
Jun.
“Aku tak
punya waktu ke kelab malam!” teriak Hye Jun kesal karena hidupnya hanya untuk
mencari uang.
“Kau
mengagetkanku. Kenapa ada yang komentar seperti itu? Apa dulu kau pergi? Saat
menjadi model?” tanya Gyeong Jung
“Apa Kau
percaya itu? Kau tak kenal Hye-jun?” ucap Nyonya Han mendekat dan langsung
memukul anaknya. Hye Jun pun meminta agar ibunya memukul sang kakak sekali
lagi.
“Siapa
bilang aku percaya.” Keluh Gyeong Jun sambil mengeluh kesakitan. Hye Jun
memilih untuk duduk dimeja makan.
“Itu
hanya mengada-ada.Mereka iri dengan keberhasilan orang lain. Apa seorang kakak pantas
percaya hal-hal seperti itu?” sindir Kakek Sa
“Aku tak
percaya. Aku hanya khawatir karena mendengar perkataan itu. Kau
berhati-hatilah!” ucap Gyeong Jun
“Apa yang
harus dia waspadai? Apa Dia melakukan kesalahan?” kata Tuan Sa membela anaknya.
“Kenapa
Ayah seperti ini padaku? Aku tak bisa bicara apa pun. Apa aku tak bisa
bertanya?” ucap Gyeong Jun
“Kenapa
tanya hal yang tak mengenakkan pada orang yang lelah?” ucap Kakek Sa. Gyeong
Jun kesal Tak ada yang memihakknya.
“Masa
berjayaku sudah berlalu. Struktur kekuasaan dalam keluarga ini sedang berubah.”
Ucap Gyeong Jun kesal. Hye Jun hanya terdiam karena ada yang membelanya.
“Apa Kau
tak pergi kerja?” tanya Kakek Sa. Gyeong Jun kesal kalau akan pergi.
Nyonya
Kim sedang membuat kopi menerima telp dari Nyonya Han bertanya ada apa menelp.
Nyonya Han memberitahu kalau Besok tak
bisa bekerja jadi meminta agar bisa diganti menjadi lusa atau akhir pekan. Nyonya Kim bingung Ada masalah apa
“Hye-jun
baru pulang setelah syuting di luar kota. Aku ingin memberikannya nutrisi
karena terlihat kurus dan pucat sampai dia kembali syuting.” Ucap Nyonya Han.
“Baik.
Datanglah lusa.” Ucap Nyonya Kim seperti mencoba agar tak kesal.
Hae Hyo
turun dari kamar bertanya pada ibunyaApa ada makanan berkuah dan mengeluh
Perutnya tak enak karena miras. Nyonya Kim memberitahu kalau Sepertinya Hye-jun
sangat sibuk karena syuting dram dan menyindir anaknya yang beruntung karena
senggang.
“Kau Bisa
mabuk dan pulang digendong temanmu. Ibu terus ditekan oleh ayahmu.” Keluh
Nyonya Kim
“Ibu,
jangan mencuri milikku lagi.” Keluh Hae Hyo. Nyonya Kim pikir Mencuri apa
“Harga
diri.” Kata Hae Hyo. Nyonya Kim pikir harus mencuri lebih banyak. Karena Lebih
baik direnggut oleh ibu daripada orang lain.
Saat itu
Jin U ikut turun menyapa Nyonya
Kim, Nyonya Kim menyuruh agar mereka
Pesan makan dan Makanlah sebelum pulang. Jin U mengerti lalu Hae Hyo mengajak
agar makan di luar.
“Hye-jun
sudah pulang. Kita panggil dia?” ucap Jin U. Hae Hyo pikir Biarkan saja karena
pasti lelah.
Nyonya
Han membuka pintu kamar dan melihat anaknya tidur dengan nyenyak lalu perlahan
duduk di samping kakek Sa. Kakek Sa bertanya apakah Dia sudah tidur. Nyonya Han
menganguk kalau Hye Jun tidur nyenyak.
“Meski selelah
itu, sepertinya dia punya tenaga untuk bertemu pacarnya.” Ucap Nyonya Han
“Itulah
masa muda... Ayah iri.” Ucap Kakek Sa. Nyonya Han mengakui hal yang sama.
“Aku iri
pada Jeong-ha meski belum pernah bertemu. Apa Ayah ingin makan sesuatu? Aku
akan belanja dan beli tonik herbal di klinik oriental. Aku senang bisa
melakukan banyak hal untuknya.” Ucap Nyonya Han.
Seorang
kurir datang memberitahu Ada kiriman makanan. Di salon bingung Siapa yang
pesan. Jeong Ha datang memberitahu ia yang pesan sebagai Traktiran untuk rayakan hari terakhir, jadi
mereka bisa mengambil di ruang staf. Semua pun menikmati donat dengan wajah
bahagia.
“Selama
bekerja di sini, aku paling berterima kasih pada Bu Jin-ju.” Ucap Jeong Ha.
Semua melonggo mendengarnya.
“Aku memang
memberinya pelatihan keras. Maafkan aku.” Ucap Jin Ju mencoba untuk sedikit
lebih dekat.
“Sejauh ini hanya pelatihan?” tanya temanya. Jeong Ha menjawab “Tentu saja. Apa "pemangsa pelanggan pria" masuk akal. Temanyatak percaya Jeong Ha tahu.
“Bu Jin-ju lebih cantik dariku. Kenapa pelanggan pria beralih padaku?” kata Jeong Ha. Temanya pikir itu benar juga. Su Bin hanya bisa melonggo melihat sikap Jin Ju dan Jeong Ha seperti sudah berteman.
Flash Back
Jeong Ha
menuliskan perjanjian dikertas "Aku, An Jeong-ha, jika Park Jin-ju meminta
maaf padaku di depan orang-orang…" Lalu Jin Ju juga menuliskan diatas
kertas "Aku, Park Jin-ju, berusaha
mengeluarkan An Jeong-ha dari salon."
"…memfitnahku
sebagai pemangsa pelanggan pria dan berusaha mengeluarkan…" ucap Jeong Ha
“Jangan
tulis serinci itu... Memalukan.” Keluh Jin Ju kesal. Jeong Ha pun bertanya
apakah Jin-ju tahu apa itu malu
“Aku kesal. Aku tak mau tulis.” Kata Jin Ju. Jeong Ha pun juga melakukan hal yang akan tak tulis juga jadi Tak perlu tulis.
“Bisakah kau tulis soal videonya?” ucap Jin Ju. Jeong Ha ingin menulis "Mencari-cari kesalahan…"
“Jangan tulis itu. Tolong.” Kata Jin Ju. Akhirnyak keduanya pun saling berteman.
Di rumah,
Jeong Ha dan Hye Jun menonton drama kerajan. Jeong Ha berteriak bahagia melihat
Hye Jun. Hye Jun meminta agar bisa menghentikan. Joeng Ha mengoda HyeJun apakah
yang didepanya itu Yi Geon.
“Bukan!
Kau bukan Yi Geon.. Ayo Bawa Yi Geon ke sini. Bawa dia ke sini, Sa Hye-jun.”
ucap Jeong Ha. Hye Jun mengeluh agar Jangan lakukan itu. Jeong Ha pun langsung
cemberut. Hye Jun akhirnya tersenyum setuju.
“Yi Geon!
Yi Geon! Bawa dia ke sini!” jerit Jeong Ha merengek. Hye Jun hanya bisa
tersenyum melihat tingkah pacarnya.
Nyonya
Lee menelp memberitahu kalau menerima tawaran pewara penghargaan akhir tahun
dan Hye Jun masuk nominasi Aktor Terbaik. Hye Jun kaget mendengarnya dan
memastikan lagi. Nyonya Lee membenarkan
“Selamat,
Sa Hye-jun. Aku harus pulang sekarang.” Ucap Nyonya Lee bangga. Hye Jun masih
shock menutup telpnya.
Jeong Ha
pun bertanya apa itu. Hye Jun memberitahu masuk nominasi Aktor Terbaik dan Juga
menjadi pewara. Jeong Ha berteriak bahaagia memuji Jeong Ha itu hebat sekalid
dan sudah menjadi benar-benar bintang!
“Ini
belum terasa nyata. Dan Akan terasa nyata saat acara penghargaan dimulai.” Ucap
Hye Jun.
Akhirnya
di acara PENGHARGAAN DRAMA OVN, Min Ju datang menyapa semua wartawan sebelum
masuk acara. Hae Hyo dan Do Ha pun berjalan di red carpet seolah-olah teman
dekat. Hae Jun pun menyapa wartawan dengan banyak lampu camera ke arahnya.
Nyonya
Lee mengantar keluarga Sa masuk ke ruangan, meminta kakek duduk dibagian dalam.
Nyonya Kim meminta agar bisa duduk disebelah Nyonya Han saja. Mereka berempat
pun duduk bersama, Nyonya Han bertanya Di mana Hye-jun.
“Dia
membaca naskah acara penghargaan. Dia pasti sudah selesai.” Ucap Nyonya Lee.
Ibu Jin U baru tahu Rupanya ada naskah.
“Semua
yang disiarkan di TV pasti ada naskah.” Ucap Tuan Sa. Nyonya Lee heran
Bagaimana Tuan Sa bisa tahu
“Kau akan
tahu jika mencari.” Ucap Tuan Sa. Akhirnya Nyonya Lee pamit pergi pada keluarga
Sa.
Nyonya
Kim meyiapkan hidangan teman minum wine diatas meja. Tuan Won mengejek Apa menang
penghargaan Pendatang Baru Terbaik sepenting itu sampai seperti ini. Nyonya Kim
menyindir Hae Hyo yang menyebutnya pencuri harga diri.
“Aku mau
harga dirinya kembali. Kau puji Hae-hyo juga.” Ucap Nyonya Kim
“Kau
membesarkannya terlalu lemah.” Keluh Tuan
Won. Nyonya Kim menegaskan kalau membesarkannya menjadi lembut dan
ceria.
“Itu sifat
yang disukai orang-orang. Dia harus disukai agar sukses.” Bukankah kau tak suka
Pak Kim karena tak becus?” ejek Nyonya Kim Tuan Won pikir Mereka tak boleh
dibandingkan.
“Kepribadian
Pak Kim mirip dengan kakakmu. Hae-hyo bisa menjadi seperti dia jika salah pola
didik.” Ucap Nyonya Kim
“Kenapa
bahas kakakku? Membuatku kesal saja.”keluh Tuan Won kesal
Hae Na
datang bertanya apakah Tak boleh pergi
ke luar. Nyonya Kim langsung melarangnya
karena mereka Harus rayakan bersama
keluarga jika terjadi hal baik dan itu sebagai aturan keluarga mereka. Mereka
pun siap menonton siaran di TV.
Di
ruangan tunggu, Hae Hyo pikir rambutnya berlebihan. Jeong Ha mengaku tak
masalah. Hye Jun datang mengeluh aklau Tampaknya
An Jeong-ha mengabaikannya saat bekerja dengan Won Hae-hyo. Hae Hyo menjawab
itu Tentu saja.
“Aku yang
pertama kali menemukan Penata Rias An Jeong-ha.” Ucap Hae Hyo
“Itu tak
benar. Aku yang pertama kali memperkenalkannya. Dia direbut karena aku tak
punya uang.” Kata Hye Jun
“Mulai
lagi.. Kalian berdua berpacaran saja. Aku tak ingin menjadi korban permainan
cinta kalian.” Keluh JeongHa
“Min-su
membacakan nominasi Aktor Terbaik Apa Dia akan langsung pergi?” tanya Hae Hyo
“Aku harus
beri tahu Min-jae lebih dulu.” Ucap Hye Jun. Hae Hyo tahu Min-su akan memberimu
trofi jika Hye Jun menang.
“Kau
beruntung.” Kata Hae Hyo. Hye Jun menegasakan kalau tak mungkin menang.
Saat itu
Do Ha datang menyapa Hae-hyo yang selama ini dicari. Hye Jun pun memilih untuk
menyingir. Tuan Lee menatap sinis ke
arah Hye Jun, tapi Hye Jun tak memperdulikanya.
Do Ha yakin Hae Hyo akan menang Pendatang Baru Terbaik. Hae Hyo merendah
kalau Para kandidatnya kuat.
“Kau
pasti menang. Tangkaplah yang paling sukses di antara drama lain.” Kata Do Ha
“Jadi,
Hye-jun akan menang Aktor Terbaik. Dramanya paling sukses dibandingkan yang
lain.” Ucap Hae Hyo. Do Ha tak bisa berkata-kata
“Ayolah.
Dia katakan hal baik, balas saja. Performa Do-ha bagus kali ini. Kau
melihatnya, 'kan?” ucap Tuan Lee membela.
“Mereka
sedang bicara, kenapa Pak Lee ikut campur? Halo. Aku menyapamu. Konon tata
krama dasar bagi manajer adalah menyapa.” Ucap Nyonya Lee berusaha agar
bersikap sopan.
“Baik.
Kau pasti senang karena Hye-jun sukses. Ada perkataan, sesuatu yang bagus di
awal berubah menjadi jelek di akhir. Aku tak yakin dia bisa sukses sampai
akhir.” Sindir Tuan Lee
“Itu saat
Hye-jun bersamamu. Aku bawa Hye-jun dulu.” Ucap Nyonya Lee menarik Hye Jun
keluar ruangan. Hye Jun bingung kenapa menariknya keluar.
Nyonya
Lee dengan penuh semangat memberitahu kalau berpikir belum datang tapi ternyata
sudah dan Ada di ruang tunggu. Ia pun menarik Hye Jun pergi walaupu wajah Hye
Jun terlihat bingung. Mereka sampai didepan ruangan Min Ju.
“Hei...
Sudah lama tak bertemu.... Kudengar kau pewaranya?” ucap Min Ju menyapa dengan
ramah.
“Aku
datang untuk menyapa.” Kata Hye Jun dengan Nyonya Lee yang malu bersembunyi di
balik badan Hye Jun.
“Dari
dulu sampai sekarang, kau sopan sekali. Kau juga sudah besar.” Ucap Min Ju
“Aku
yakin tingginya tetap sama dari dulu.” Kata Nyonya Lee. Min Ju bingung
tiba-tiba ada orang yang berkomentar.
“Dia
manajerku. Dia penggemarmu dan mau minta tanda tangan... Hei.. Ada apa
denganmu? Biasanya dia tak seperti ini.” Ucap Hye Jun heran melihat sikap
Nyonya Lee
“Aku
sungguh menyukaimu. Aku tonton semua drama dan filmmu.” Ucap Nyonya Lee lalu
malu memberikan buka agar bisa memberikan tanda tanganya.
“Namaku
Lee Min-jae. Tolong tanda tangan dan tulis namaku.” Ucap Nyonya Lee. Min Ju
tersenyum mendengarnya.
“Hari ini
kau dapat penghargaan?” tanya Min Ju. Hye Jun mengaku Tak tahu. Nyonya Lee
memberitahu kalau mereka tak diberi tahu.
“Padahal
dia pewaranya, kenapa tidak? Tidakkah terlalu ketat?” ucap Nyonya Lee
menyerocos
“Aku
paham. Rupanya dia tipe seperti ini.” Komentar Min Ju. Hye Jun mengaku kalau
Lebih parah dari ini. Nyonya Lee malu mengambil buku dan mengucapkan Terima
kasih.
“Bisa
bertemu setelah acara? Hae-hyo mau bertemu kau juga.” Ucap Hye Jun
“Dia
masuk nominasi Pendatang Baru Terbaik. Kalian akan beri aku apa jika menang?”
kata Min Ju mengoda.
“Aku beri
semua jika bisa menang.” Kata Hye Jun. Nyonya Lee menjawab bisa beri semua
meski tak menang. Hye Jun mengeluh agar managernya bisa menghentikanya.
“Senang
bertemu denganmu. Terima kasih. Aku simpan ini seumur hidupku.” Ucap Nyonya
Lee. Hye Jun yang malu menarik managernya keluar dari ruangan. Min Ju melihat kalau ini Heboh sekali.
Do Ha
bertemu dengan Tuan Lee agar bisa Pastikan akan menang hari ini dan mengancam
pulang jika tidak. Tuan Lee yakin 90 persen Do Ha menang. Menurutya Meski
Hye-jun sangat popule dan tak mungkin dapat Aktor Terbaik jika Pendatang Baru
Terbaik saja tak menang.
“Pemenang
Penghargaan Drama OVN 2019 untuk Aktor Terbaik kategori miniseri adalah…Baik.
Ternyata orang ini. Sa Hye-jun, Kembalinya Raja. Selamat.” Ucap Min Ju. Nyonya
Han kaget mendengar nama anaknya begitu juga Hye Jun.
“Terima
kasih. Siapa sangka hari ini datang? Satu tahun yang lalu, aku hanya aktor tak
dikenal dan pekerja paruh waktu. Untuk Kakek yang sudah menyemangati dan
mendukungku saat itu, terima kasih. Ibu, aku mencintaimu.” Ucap Hye Jun
memberikan pidatonya.
***
Bersambung
ke part 3
Cek My Wattpad... First Love
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar