PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 30 Desember 2019

Sinopsis Crash Landing On You Episode 6 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Tuan Jo keluar dari ruangan investigasi. Tuan Hwang datang bertanya apa yang dikatakan Tuan Jo sampai bisa melepaskanya karena Dari yang diketahuisulit keluar hidup-hidup dari sana. Tuan Jo memberitahu Dalam hidup, tak ada yang namanya makan siang gratis.
“Sebab itu makan siang gratis adalah yang paling mahal.” Ucap Tuan Jo
“Chul Gang, aku bertanya. Kau harus jawab.” Kata Tuan Hwang. Tuan Jo hanya dia saja.
“Kenapa menghindarinya? Tak sopan. Apa Maksudmu, aku harus membantumu karena aku dapat uang darimu?” kata Tuan Hwang sinis
“Pak... Aku, Jo Chul Gang, yatim piatu yang berkeliaran dan meminta makanan. Aku tak punya orang tua dan saudara. Kaulah yang membantuku sampai di sini. Kau keluargaku.” Kata Tuan Jo. Tuan Hwang seperti baru mengetahuinya.
“Aku akan setia kepadamu. Apa pun yang terjadi, keluarga harus tetap bersama hingga akhir. Maksudnya, situasi kita sama.” Kata Tuan Jo lalu melangkah pergi.
“Kenapa dia membuatnya terdengar menyeramkan? Memangnya dia malaikat pencabut nyawa?” keluh Tuan Hwang kesal. 


Di rumah, Tuan Jo bertemu dengan CEO Chun dan Seung Jung lalu berkomentar tampaknya ada banyak yang terjadi saat ia tak ada. CEO chun menganguk kalau ada banyak yang terjadi jadi Karena itu, mau... Seung Jung langsung memotong ucapanya.
“Apa Kau berniat menahan orang lain selain aku?” kata Seung Jung. Tuan Jo bingung siapa yang dimaksud Orang lain
“Apa Kau kenal orang ini?” tanya Seung Jung memperlihatkan Foto Se Ri. Tuan Jo melihatnya dan bertanya balik apakah mengenalnya.
“Apa Kau kenal dia?”ucap Seung Jung. Tuan Jo meminta agar seung Jung menjawabnya siapa wanita ini. 

Di rumah Nyonya Ma, semua orang berkumpul. Nyonya Ma mengeluh pada Sam Suk karena pergi dari desa padahal Jung Hyuk ada di rumahnya dan pergi tanpanya, Mereka lalu berpikir karena wanita itu dan mulai mengelurkankata umpatan si Rubah Putih itu?
“Rubah betina itu? Wanita jalang itu?” kata ibu-ibu. Se Ri menganguk kalau itu karena si rubah betina dan tak punya pilihan.
“Astaga, dia pasti merasa hancur di Pyongyang. Apa yang terjadi? Dia menjambakmu?” kata Nyonya Ma
“Astaga. Orang-orang suka menjambak juga di sini?” komentar Se Ri. Nyonya Na pikir  Saat bertengkar maka akan  menjambak lawannya
“Apa Kau tak begitu?” ucap Nyonya Ma, Se Ri pikir kalau harus menjawab wanita itu.
“Benar. Kita satu etnis... Tapi aku tak menjambaknya. Dia pun tak menjambakku. Aku hanya tak ingin Jung Hyuk tersiksa lagi.” Kata Se Ri. Semua mengeluh dengan sikap Se Ri.
“Apa Maksudmu, kau rela berpisah dengannya. Seperti Gyeonu dan Jiknyeo?” kata Nyonya Ma
“Kami tak perlu tinggal bersama untuk jatuh cinta. Penyanyi, Choe Sam Suk, menyanyikan ini juga. Cinta terukir di hati kita. Cinta sejati harus terukir di hatimu.” Kata Se Ri
“Sam Suk.. Jangan ukir cintamu di hati. Ukirlah di otakmu. Jika kau ukir di sini, maka tak bisa hidup, itu menyakitkan. Kau akan lupa berbagai macam hal seiring waktu.” Kata Nyonya Ma sedh
“Jalani hidup lebih baik, agar dia melihatnya. Temui seseorang yang lebih unggul darinya.” kata Nyonya Yang
“Ini sungguh menyedihkan. Pastikan kau tetap sehat. Apa kita masih bisa bertemu lagi?” kata Nyonya Hyun. 



“Kemarilah... Semuanya akan lancar. Aku yakin kalian akan putus nanti. Maka, putus sekarang seratus kali lebih baik. Keputusanmu tepat. Bagus.” Kata Nyonya Na memeluk Se Ri.
“Tunggu... Kenapa kau bisa yakin kami akan putus? Dia dan aku bisa hidup bahagia bersama.” Kata Se Ri
“Tidak. Tidak mungkin. Itu tidak akan bisa.” Kata Nyonya Na. Se Ri pikir kenapa tak bisa.
“Pertama, sifat kalian tak cocok. Dan kau bukan tipe wanita yang disukai orang tua. Pasti hubunganmu dengan mertuamu akan buruk. Ini lebih baik daripada bercerai nanti.” ucap Nyonya Na
“Kau pasti salah menilaiku. Aku tersenyum kepada orang tua dan bicara dengan sopan kepada mereka.” Ucap Se Ri.
“Sam Suk, kau tahu? Kau tersenyum dengan matamu, tapi kau membantahku. Saat kau melakukan itu,makaaku mau menghajar kepalamu. Yang lain takkan tahan.” Kata Nyonya Na sudah mengangkat tanganya.
“Kalau begitu, jangan ditahan.” Ucap Se Ri. Nyonya Na pikir Se Ri sudah sadar.
“Saat orang tua menunjukkan keburukanmu, maka kau harus menerimanya. Tapi kau takkan menerimanya atau coba memperbaikinya. Saat aku bicara kepadamu, tekanan darahku naik.” Kata Nyonya Na
“Sama denganku...Mari kita akhiri demi pembuluh darah kita.” Ucap Se Ri.
Keduanya pun bergegas kelua dari rumah, Nyonya Na dkk hanya menatap heran. Se Ri dan Nyonya Na saling mendorong untuk memakai sandalnya.



Tuan Jung melihat foto Se Ri dari Tuan Jo, Tuan Jo bertanya apakah tahu siapa itu. Tuan Jung terlihat gugup. Tuan Jo teringat kalau Tuan Jung hanya mendengarkan suaranya selama ini jadi mungkin tak tahu penampilannya.
“Dialah wanita yang tinggal di rumah Ri Jung Hyuk. Hari ini, aku dapat permintaan untuk mencegahnya pergi.” kata Tuan Jo. Tuan Jung melonggo kaget. 

Flash Back
Seung Jung bertanya apakah mengenal orang itu. Tuan Jo balik bertanya apakah Seung Jung bisa mengenalnya dan meminta agar menjawab lebih dahulu Siapa wanita ini. Seung Jung menjawab Se Ri adalah temannya. Tuan Jo ingin tahu Apa statusnya di Korea Selatan.
“Dia dari keluarga kaya dan hidup nyaman. Kau hanya boleh tahu itu. Sekarang, jawab aku. Kau kenal dia dari mana?” tanya Seung Jung
“Dia tinggal di perumahan militer.” Ucap Tuan Jo. Seung Jung mengaku sudah tahu.
“Apa Kau juga tahu kalau dia mau pergi Kamis ini?” kata Tuan Jo. Seung Jung kaget kalau Se Ri akan pergi.
“Kudengar, dia akan pergi dengan pesawat.”kata Tuan Jo. Seung Jung meminta agar  Jangan sampai terjadi dan Hentikan itu dahulu.


Tuan Jo mengatakan kalau harus cegah dia pergi dan membuatnya sekali dayung, dua pulau terlewati. Ia merasa bisa singkirkan beban pikirannya dan dapat uang juga. Tuan Jung gugup ingin tahu rencana Tuan Jo.
“Berkat kau, aku punya informasi yang kubutuhkan. Aku tahu penerbangan yang akan dinaiki tim nasional. Hanya ada satu jalan menuju Bandara Sunan, Pyongyang.” Ucap Tuan Jo dengan tatapan dingin. 

Di rumah
Semua sedang makan ramyun dengan lahap, Se Ri meminta perhatianya kalau mereka sudah mendengar kalau kali ini akan sungguh pulang. Tentara Pyo tak peduli dan langsung makan. Eun Dong bertanya apakah Se Ri mau beri hadiah lagi
“Apa Kau pikir aku Sinterklas? Aku bahkan tak punya 100 won. Aku tak bisa beri hadiah. Tak ada yang bisa kuberikan.” Kata Se Ri. Eun Dong dkk bingung siapa itu "Sinterklas”
“Kalau Sinterklas, dia pria tua yang memasuki cerobong orang setahun sekali.” ucap Ju Meok. Eun Dong pikir Dia pencuri
“Bukan. Tak bisa sebut dia pencuri karena dia meninggalkan hadiah.” Jelas Ju Meok. Eun Dong berpikir kalau dia pencuri yang baik.
“Baik. Jangan bahas soal dia pencuri baik atau bukan. Aku sungguh akan pulang kali ini. Untuk merayakan perpisahan dengan indah, aku ada ide untuk piknik bersama.” Kata Se Ri
“Ide siapa? Siapa yang beri ide?” tanya Tentara Pyo. Se Ri menjawab kalau itu dirinya.
“Kapten Ri, kenapa kau tak menegurnya? Dia terus melantu dan terbuai mimpi karena kau membiarkannya.” Ucap Tentara Pyo kesal.
“Kita akan libur dalam dua hari. Apa kau mau pergi? Akan kuurus izin agar kalian bisa ikut pergi.” kata Jung Hyuk
“Aku harus bersihkan lencana topiku, membersihkan kancing emas, mencuci kerah, dan menyetrika saat libur. Ada banyak pekerjaan. Aku tak bisa bersantai saat piknik. Aku menolak ide ini.” Kata Tentara Pyo. 



Tapi beberapa saat kemudian, Tentara Pyo menarik gerobak yang berisi bahan makanan. Se Ri berjalan disampingnya berpikir mereka mau piknik jadi Kenapa membawa sekop dan kapak. Tentara Pyo mengatakan kalau mau mengubur Se Ri di suatu tempat.
“Aku menyesal memulangkanmu alih-alih menguburmu di sini seumur hidupku.” Ucap Tentara Pyo sinis
“Aku tak lihat kapten kalian dan Eun Dong.” Tanya Se Ri. Ju Meok memberitahu Eun Dong pergi duluan dan menyalakan api.
“Sementara Kapten Ri pergi.” kata Ju Meok. Se Ri heran kemana perginya. Ju Meok mengaku tak tahu.
“Apa dia pergi menyiapkan pernikahannya?” kata Se Ri lalu berjalan mengikuti mereka. 

Eun Dong sibuk membuat api. Se Ri melihat kalau Bukan ini piknik yang dimaksud Tapi lumayan juga karena terlihat romantis di pinggir sungai bahkan ada babi kecil. Tentara Pyo pikir kalau sudah siap, maka potong babinya dahulu. Se Ri kaget.
“Kami tak bisa mengantarmu pergi tanpa hadiah perpisahan. Jadi, kami berpamitan dengan hadiah babi kami.” Kata Eun Dong
“Kenapa pamitan dengannya? Bukan ia yang pergi, jangan begitu.” Kata Se Ri
“Saat kita bertemu, kami menembakimu. Perpisahan kita harus baik.” Ucap Tentara Park
“Kenapa memotong babi dianggap berpisah dengan baik?” kata Se Ri. Tentara Pyo memberitahu mereka tak bisa mendinginkan atau membekukan makanan.
“Saat kami piknik, kami bawa babi dan masak babi panggang di tempat.”jelas Tentara Park
“Tidak, aku tak bisa makan itu. Kami sering bertatapan jadi Tak mungkin aku bisa memakannya.” Kata Se Ri
“Saat pertama kemari, katamu kau selalu makan daging tiga kali sehari. Kenapa bersikap tak bersalah?” ejek Tentara Park
“Benar. Ya, itu memang benar. Aku tak pernah makan hewan yang kulihat. Aku tak bisa makan” ucap Se Ri. Mereka pun ingin tahu apa yang akan mereka makan. 


Se Ri duduk di pinggir sungai, di tengah sungai Ju Meok dkk sibuk mengambil ikan dengan jari. Se Ri tertawa melihat mereka seperti anak kecil mencari ikan yang akhirnya saling bermain air. Akhirnya Tentara Pyo mengambil kepiting.
Akhirnya mereka makan sup kepiting, Se Ri mulai makan dan memuji rasa sup kepitingnya sangat enak. Ia pun bertanya Dari mana belajar menangkap kepiting karean tak pernah makan kepiting selezat ini. Tentara Pyo dengan bangg kalau ia yang menangkap kepitingnya.

Akhirnya mereka selesai makan, Eun Dong pikir Karena ini hari terakhir Se Ri di sini, jadi sudah siapkan upacara perpisahan. Se Ri pun senang mendengarnya daan ingin tahu dimana. Mereka terlihat bingung apa maksudnya Se Ri.
“Kukira kalian akan berikan hadiah. Aku berikan hadiah sebelumnya.” Kata Se Ri
“Bukan hadiah. Kamerad Pyo menulis puisi perpisahan.” Kata Ju Meok. Se Ri langsung menolak kalau tak perlu dengar...
“Kau mau membacakan puisi? Jangan. Berikan saja padaku. Akan kubaca saat sempat. Atau tidak.” Ucap Se Ri enggan, tapi tentara Pyo pun sudah berdir membacanya.
“Puisi Perpisahan untuk Sang Wanita, Saat kau memalu paku, dinding terpaku. Saat angin bertiup, kesemek terjatuh." Ucap Tentara Pyo. Se  Ri pikir puisinya tak sebagus itu.
"Tapi wanita ini melakukan apa pun yang dia inginkan. Dia tak mati saat kami tembak. Saat kami kecam, dia tak dendam. Astaga. Dia sungguh merepotkan." Kata Tentara Pyo. Se Ri mengeluh kalau itu sudah cukup.
"Tapi karena kau akan pergi, tolonglah lakukan ini. Jaga dirimu. Jangan sampai terluka. Hiduplah dengan bahagia. Jangan lupakan kami. Jika kau ketahuan, jangan sampai kau memberi tahu namaku." Kata Tentara Pyo
“Namamu yang pertama kuungkap. Camkan itu.” Ucap Se Ri sinis.
“Kita takkan bertemu lagi begitu kau pergi. Bisa nyanyikan lagu untuk kami?” ucap Eun Dong dengan wajah sedih
“Apa Kau tahu? Jika aku menyanyikan lagu, kalian takkan bisa melupakanku. Apa Kalian bisa hidup tanpaku? Aku sungguh khawatir.” Ucap Se Ri. 



Se Ri akhirnya menyanyi dengan wajah bahagia tentang perpisahan.
“Saat angin dingin bertiup Ketahuilah aku telah pergi, Semilir angin dingin, Membawa rinduku terhadapmu. Saat dedaunan gugur, Ketahuilah aku telah pergi, Dedaunan gugur, Akan membawa kenangan kita bersama Saat angin dingin bertiup, Kau akan sendirian”
“Walau begitu, janganlah, Memikirkan diriku lagi, Suatu ketika, Tatapan hangatmu, Membuat hatiku, Berdebar-debar”
Saat itu Jung Hyuk datang mendengar suara Se Ri yang menyanyi dan langsung terdiam. Se Ri melihat Jung Hyuk dengan tatapan penuh haru, terlihat dirumah Jung Hyuk yang rapi dan siap ditinggalkan Se Ri. 

Di depan rumah, Se Ri tak percaya kalau Jung Hyuk yang  tak mengantarnya padahal mengira akan menemaninya ke bandara. Jung Hyuk mengatakan harus berpisah di sini jadi meminta agar menjaga dirinya selama perjalanan.
“Mungkin kau tak merasa, tapi kurasa aku akan merindukanmu. Terkadang aku akan mengingatmu... Tidak... Aku akan memikirkanmu. Tapi kita tak bisa menanyakan kabar satu sama lain. Itu agak menyedihkan” ucap Se Ri menahan rasa sedihnya.
“Begitu kau pergi dari sini, semoga kau melupakan tempat ini dan aku, kembalilah jalani hidupmu sebelumnya, dan tetap jaga kesehatan. Anggap saja kau bermimpi buruk.” Ucap Jung Hyuk mengulurkan tanganya.
“Daripada berjabat tangan, bisakah peluk aku?” ucap Se Ri. Jung Hyuk tetap bertahan dengan tanganya. Akhirnya Se Ri mengulurkan tanganya.
“Aku takkan menemuimu lagi.” Kata Se Ri dengan berjabat tangan menahan harunya.
Di dalam ruangan, Tuan Jung menangis mendengarkanya lalu menelp melaporkan kalau mereka sudah pergi. Setelah itu menangis keras seperti merasa bersalah. 



Tentara Park mengemudikan mobilnya, sempat melirik ke arah kanan seperti memastikan Se Ri  yang terlihat sangat sedih. Tiba-tiba Tentara Park melihat ada sebuah truk dibelakangnya. Se Ri bingung kalau mereka ke arah depan terlalu cepat.
“Gwang Beom, kita tak apa-apa?” ucap Se Ri panik karena Tentara Park mencoba melajukan mobil lebih cepat dan menghindarinya.
Tapi saat itu ada truk juga dibagian depan jalan sengaja melaju dijalur yang sama. Se Ri panik karena keaadaannya makin gawat. Sebuah motor datang dari seberang jalan langsung menelpaskan tembakan laras panjang. Mobil pun berhenti.
Tentara dalam mobil pun membalas dengan memberikan tembakan. Se Ri panik karena suara tembakan yang keras. Tentara Park mencoba menghindari truk dengan memutar balik arah. Tapi truk kembali datang. Tentara Park pun menyuruh mereka segera turun.
Se Ri panik tak bisa membuka pintu, saat itu Jung Hyuk datang dengan motornya dan langsung sengaja menjatuhkan motornya dan saat itu juga se buah granat meledak. Truk pun berhenti, Jung Hyuk membuka pintu mobil membantu Se Ri untuk turun.  
“Apa Kau terluka?” tanya Jung Hyuk. Se Ri mengelengkan kepala dan bertanya balik.
Saat itu Jung Hyuk melihat tentara turun dari truk dan akan menembak Se Ri. Ia langsung melindunginya dan terkena peluru. Tentara Park membalasanya tapi kakinya terkena tembakan dan jatuh. Jung Hyuk setengah sadar, Se Ri panik melihatnya. Si tentara tiba-tiba langsung jatuh karena Jung Hyuk bisa menembaknya dan langsung tak sadarkan diri. 



Epilog
Jung Hyuk bertemu dengan tentar Park kalau harus mengemudikan truk yang Se-ri naiki besok. Tentara Park ingin tahu bagaiman dengan Jung Hyuk. Jung Hyuk mengatakan akan ikuti mereka diam-diam. dan harus siap untuk skenario terburuk.
“Apa Ini perlindungan dua lapis?” ucap Tentara Park terlihat tegang. Jung Hyuk pun menyuruh tentara Park agar berpikniklah tanpa dirinya karena harus bersiap.

Jung Hyuk menganti motornya, terntara yang membawa pegas baru bertanya Kenapa butuh pegas ini dan berpikir mau ikut balapan di gunung. Jung Hyuk hanya diam saja seperti sudah sangat siap dengan rencana buruk.
[PERSENJATAAN KOMPI LIMA PERSATUAN DALAM PIKIRAN]
Jung Hyuk memilih beberapa pistol dan memastikanya, lalu meminta satu peredam pistol lagi dan menukar pistol dengan semi otomatis 9 mm serta berikan pelontar granat. Nama Jung Hyu pun ditulis dalam data yang meminjam senjata.
“Kapten Ri... Apa Semua baik-baik saja?” kata si tentara gugup. Jung Hyuk menjawab semoga saja begitu.
Akhirnya Jung Hyuk bisa melihat mobil Se Ri yang melewati jalan disampinganya, lalu melajukan mobilnya seperti pengawal secara diam-diam.
“Aku sudah janji padanya, selama dalam pandanganku, aku akan melindunginya apa pun yang terjadi.” Gumam Jung Hyuk.
Bersambung ke episode 7

 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



2 komentar:

  1. Thanks min udh bikin sinopnya. Aku tunggu kelanjutannya.

    BalasHapus
  2. Sangat suka dengan sinopsis ini..selalu menunggu untuk sinopsis berikut hingga endingnya

    BalasHapus