PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nyonya Na
sudah berdiri didepan rumah memberitahu Hari ini, ulang tahun Yeong Ae dan
Sebelum perayaan utama, demi kelancaran berlangsungnya acara, maka ia ingin
memeriksa hadiah ulang tahunnya. Banyak orang yang mengantri didepan rumah
Nyonya Ma.
“Yang ini
dibungkus.” Ucap Nyonya Yang melihat hadiah yang dibawa si wanita yang
menyimpan rice cooker.
“Kenapa
kau bungkus? Apa Kau malu?” kata Nyonya Na. Si wanita memperlihatkan sedikit
isinya kalau ini dari Selatan. Nyonya Na bertanya apa itu.
“Ini
Obat... Ginseng merah. Kudengar ini berkhasiat memulihkan depresi dan
kegelisahan wanita yang menopause.”kata si wanita
“Seharusnya
berikan diadi ulang tahun sebelumnya. Maka segalanya akan lebih mudah selama
setahun ini.” Keluh Nyonya Na. Si wanita pikir itu salah.
“Baik. Kau
harus beri padaku lain kali.” Ucap Nyonya Na lalu menyuruh yang Berikutnya.
Seorang wanita
datang dengan sebuah buku. Nyonya Yang mengeluh pada Wol Suk yang membawa buku
sebagai hadiah. Nyonya Na pikir Wol Suk tak dengar pengumumannya dan Apa tema
hadiah ulang tahunnya. Wol Suk menjawab Kecantikan dan kesehatan.
“Benar.
Bisakah kau jelaskan ini? Hadiahmu ini masuk kategori mana? Kecantikan atau
kesehatan?” sindir Nyonya Na
“Setelah
Yeong Ae melihat barang-barang yang cantik dan menyehatkan, saat dia lihat
buku, acaranya akan berakhir. Dia mungkin akan membalikkan meja!” kata Nyonya
Yang
“Maaf.
Aku tak memikirkannya.” Kata Wol Suk dan Nyonya Na pun menyuruh minggir.
Nyonya
Hyun membawakan hadiah, Nyonya Yang bingung bertanya apaka ini gaun. Nyonya
Hyun membenarkan kalau ia membuatnya sendiri menurutya Sangat ringan dan lembut
jaditak akan merasakannya. Nyonya Yang mengejek sebaiknya tidak pakai.
Tiba-tiba
Se Ri datang menyapa keduanya. Nyonya Na kaget dan bertanya kenapa ada
dibelakang Nyonya Hyu karena bilang tak
akan datang kalau tak ikut pesta ultah.
“Ini
bukan hanya pesta ultah, tapi pesta perayaan. Yang ini tak masalah.” Ucap Se Ri
sumringah.
Semua
orang akhirnya masuk dengan membawa banyak hadiah, Nyonya Na pun memberikan
sesuatu lalu memberikan kode kalau Tunangan Kapten Ri datang. Se Ri hanya
berdiri, Nyonya Ma pun menyapa Se Ri dan berpikir Karena ini kali pertamanya
datang jadi boleh duduk di sampingnya.
“Aku tak
mau.” Ucap Se Ri. Semua orang bingung mendengar Se Ri menolaknya.
“Aku tak
mau duduk di samping orang yang terlalu cantik.” Ucap Se Ri. Nyonya Ma tersipu
malu mendengarnya.
“Aku... lebih
baik duduk di sini.” Kata Se Ri dan langsung mendorong Nyonya Yang agar
bergeser. Nyonya yang mengeluh mendengarnya.
Nyonya Ma
berkomentar kalau Se Ri itu wanita berprinsip. Nyonya Na memberitahu kalau
sudah membawakan dan kumpulkan hadiah untuk menunjukkan bahwa turut senang akan
ulang tahunnya dan juga selamat. Nyonya
Ma malu merasa tak perlu.
“Tapi...
Tunangan Kapten Ri datang bertangan kosong.” Ucap Nyonya Na. Se Ri melihat
Nyonya Hyun malu menutupi gaun yang dibawanya.
“Ada satu
lagi di sini.” Kata Se Ri. Nyonya Hyun panik karena gaunya terlalu jelek.
“Ini
tidak jelek...Ini tren terpopuler yang menyapu dunia mode global. Newtro” kata
Se Ri. Semua melonggo bingung apa maksudnya. "Newtro"
“Boleh
kucoba dan perbaiki ini sedikit?” ucap Se Ri penuh semangat.
Semua
mulai makan, Se Ri dan Nyonya Ma keluar dari kamar. Semua melonggo melihat baju
yang dibuat ulang dengan Se Ri sangat bagus. Nyonya Ma tak percaya Bagaimana
bisa gaun biasa itu jadi seindah ini dan ingin tahu Apa nama gaun ini. Se Ri
menjawab ini "Kebun Bunga".
“Pergeseran
pola bunga-bunga ini merupakan tren terbesar musim ini. Efek kabur ini
melembutkan pola dan juga susunan tak simetris yang menekankan kesan alami gaun
ini merupakan inti kecantikannya. Gerakan rumbai hiasan ini mengingatkan akan
dewi-dewi Yunani Kuno.” Jelas Se Ri
“Gaun
modis ini menggambarkan puncak kewanitaan Nyonya Ma. Itulah tema gaun ini..”
Ungkap Se Ri. Nyonya Ma menatap Nyonya Na dan Nyonya Yang. Keduanya langsun
mengangguk setuju.
“Astaga,
aku tak tahu dia sepandai ini.” Kata Nyonya Ma. Se Ri pikir Ini bisa terjadi
karena gaun yang Nyonya Hyun bawa sudah cukup mewah.
“Myeong
Sun, makan yang banyak... Jangan lupa bawa pulang.” Kata Nyonya Ma. Nyonya Hyun
tersenyum bahagia mendengarnya.
“Kau
tahu? Aku masih tak tahu namamu.” Kata Nyonya Ma. Se Ri terlihat bingung.
“Kau
memang di Divisi 11, tapi boleh beri tahu namamu, kita sudah saling kenal.”
Ucap Nyonya Ma
“Tentu.
Kita sudah saling kenal... Namaku...” ucap Se Ri melihat sekeliling dan melihat
nama “CHOE SAM SUK, SESEORANG YANG TERUKIR DI HATIMU”
“Sam
Suk... Choe Sam Suk.” Ucap Se Ri menutupi nama aslinya.
Tentara
Park mengemudikan mobilnya meminta Maaf karena Tiba-tiba, Se Ri bilang mau
menghadiri pesta ulang tahun Nyonya Ma. Jung Hyuk heran Kenapa dia ke pesta
itu. Tentara Park menjawab Se Ri bilang ingin membantu Jung Hyuk mendapat
Bintang Preferensi.
“Dia tak
akan bisa membantuku. Apa Dia sungguh berpikir dia tunanganku?” ucap Jung Hyuk
“Katanya lebih
mudah pergi dari sini jika kau dapat Bintang itu. Menurutnya, kau ini bukan
siapa-siapa.” Kata Tentara Park. Jung Hyuk heran anggap Bukan siapa-siapa.
“ Ya... Menurutnya
karena jabatanmu rendah, dan tak punya kekuasaan, maka dia tak bisa pergi dari
sini.” Ucap tentara Park
“Aku
punya kuasa, itu tidak benar.”tegas Jung Hyuk. Tentara Park kaget
mendengarnya. Jung Hyuk tak ingin
membahasnya.
“Omong-omong,
kenapa kau mau pergi ke Unit Perbaikan Brigadir Teknisi?” tanya Tentara Park.
“Kecelakaan
mobil malam itu. Aku yakin bukan kecelakaan biasa.” Kata Jung Hyuk
“Apa Menurutmu,
ada unit truk rahasia seperti yang dirumorkan?” tanya Tentara Park
“Aku akan
meminta catatan perbaikan kendaraan.” Kata Jung Hyuk. Tentara Park kaget.
“Apa Kau
yakin mereka bersedia memberikannya tanpa protes?” tanya Tentara Park.
Mereka
pun masuk ke penyimpanan truk. Seorang tentara menolak, tentara Park menegaskan
ini untuk investigasi jadi meminta izin memeriksanya periksa. Jung Hyuk mencoba
masuk lebih dalam, beberapa tentar sedang mencuci truk.
Ia
melihat beberapa orang sedang mengelas besi dengan ujung yang runcing lalu
seseorang mengambar design bagian depan truk yang runcing dan sebuah peti. Jung
Hyuk mulai memikirkan kalau truk itu membawa peti lalu membentuknya jadi ujung
truk yang runcing.
“Kau
bilang Investigasi? Hanya Badan Keamanan yang boleh.Jangan main-main
denganku!!” kata si pria marah
“Apa?
Main-main? Sebaiknya jaga ucapanmu.”balas Tentara Park dan ingin berkelahi.
Jung Hyuk datang menahanya.
“Sudah
cukup.” Kata Jung Hyuk lalu mengucapkan Terima kasih. Si pria terlihat bingung
“Aku
berusaha mengulur waktu karena kau memintaku, tapi menurutmu itu cukup?” tanya
Tentara Park berjalan keluar.
“Ya,
cukup.” Kata Tentara Park memperlihatkan kepingan yang sudah diambilnya.
HOTEL JEIL PYONGYANG
Sepupu
Tuan Choi menyambut Tuan Jo yang baru datang ke Pyongyang. Tuan Jo pikir yang
seharusnya berterima kasih. Pelayan datang bertnya ingin pesan apa. Tuan Cho
memesanes macchiato karamel. Tuan Jo pikir Tuan Choi memang Warga Pyongyang
memang berkelas.
“Bahkan
nama minumannya terdengar seperti kode.” Kata Tuan Jo. Tuan Choi merendah
kalau ini bukan apa-apa.
“Aku
pesan teh jahe dengan soda.” Kata Tuan Jo si pelayan pun pergi sambil mengambil
buku menu.
“Kudengar
dari sepupuku kau ingin aku mencari seseorang di Divisi 11. Siapa dia?” kata
Tuan Choi
“Kapten
di pos jagaku, Batalion Polisi Militer, punya tunangan di sana.” Kata Tuan Jo.
Tuan Choi bingung dengan Tunangan
“Usianya
sekitar 30 tahunan. Dari cara bicaranya, tampaknya diatinggal cukup lama di
Korea Selatan, dan dia baru saja pulang.” Kata Tuan Jo
“Mengungkap
identitas orang di bawah perlindungan khusus sebenarnya dilarang di divisi
kami.” Ungkap Tuan Choi
“Sebab
itu aku menanyakanmu secara langsung.” Kata Tuan Jo. Tuan Choi pikir Hanya ada
beberapa orang yang masuk kategori ini dalam beberapa tahun ini.
“Aku bisa
memberikan daftar kemungkinan orang-orangnya. Wanita, usia 30-an. Aksen Korea
Selatan. Apa Kau tahu namanya?” tanya Tuan Choi mencatat dalam bukunya.
Nyonya Ma
memanggil Se Ri dengan panggian Sam Suk dengan mengucapkan Terima kasih atas
bantuannya Berkatnya, Ia jadi punya gaun indah ini. Se Ri merendah mengaku Ini
sangat menyenangkan
“Jika kau
ada waktu luang, tolong berikan tunanganku rekomendasi kkepada suamimu.” Kata
Se Ri.
“Apa?
Dengan Se Dae Ju?” ucap Nyonya Ma. Se Ri seolah kaget mengetahui namanya Se Dae
Ju,
“Benar.
Tolong sampaikan rekomendasinya kepada Kamerad Se Dae Ju.” Kata Se Ri.
“Apa ada
masalah? Semuanya tahu kalau Kamerad Ri yang terbaik.” Kata Nyonya Ma
khawatir.
“Dia
tinggi dan kekar, tapi tak pandai bergaul. Sebenarnya, dia sangat menghormati
Kolonel Senior. Bodohnya, dia tak tahu cara ekspresikan rasa hormatnya.” Kata
Se Ri
“Astaga.
Baiklah... Aku akan bicara kepadanya. Jangan cemas.” Ucap Nyonya Ma.
“Astaga,
sungguh?.. Terima kasih, Kak Yeong Ae.” Ucap Se Ri ingin lebih dekat. Nyonya Ma
terlihat kaget dan bingung.
“Apa Aku boleh
memanggilmu Kak Yeong Ae? Kurasa usia kita tak jauh beda... Kau tak lebih muda
dariku, 'kan?” kata Se Ri menjilat. Nyonya Ma tertawa bahagia mendengarnya
terlihat masih muda.
Jung Hyuk
menaiki sepeda mendenga suara tawa Nyonya Ma dan juga Se Ri, tapi Se Ri belum
juga keluar akhirnya memundurkan sepedanya karena ingin seolah-olah tak sengaja
bertemu. Se Ri pun keluar rumah, Jung
Hyuk mengayuh sepeda dengan berpura-pura tak melihatnya.
“Jung
Hyuk... Apa Kau menungguku?” ucap Se Ri. Jung Hyuk menyangkal berpikir Se Ri
melihatnya tadi.
“Aku
baru... Maksudku, aku baru datang dari sana.” Ucap Jung Hyuk gugup. Se Ri pun
bertanya kenapa Jung Hyuk lewat rumah Nyonya Ma.
“Ini juga
daerah rumahku.” Kata Jung Hyuk menyangkal. Se Ri berpikir kalau Jung Hyuk
memang menunggunya.
“Tidak,
Lalu Sedang apa kau di rumahnya semalam ini?” tanya Jung Hyuk. Se Ri pikir tak perlu
dibicarakan.
“Aku
berutang banyak kepadamu, Kapten Ri. Aku harus membantumu meningkatkan karier
selagi di sini. Aku bekerja keras membantumu mendapatkan Bintang Preferensi.”
Ucap Se Ri
“Astaga...
Kau pasti salah paham. Aku bukannya tak punya kuasa atau statusku rendah di
sini.” Kata Jung Hyuk.
“Ini
sepeda yang unik. Apa Aku bisa duduk di depan?” kata Se Ri melihat bagian depan
sepeda.
Jung Hyuk
akhirnya mengayuh sepeda dengan Se Ri duduk didepan lalu memberitahu Di sini
gelap saat malam jadi meminta Se R agar jangan terlalu larut untuk pulang. Se Ri pikir Jung Hyuk itu mencemaskannya.
Jung Hyuk mengelak. Se Ri pun ingin tahu kenapa.
“Kau
mengganggu pikiranku.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir itu artinya Jung Hyuk
mencemaskanya.
“Bukan,
itu berbeda.” Kata Jung Hyuk. Se Ri pikir sama saja. Jung Hyuk tetap berpikir
itu beda dan Se Ri merasa itu sama saja.
Saat itu
dirumah, Tentara Park menyusun kerang diatas karung yang tampaknya enak. Se Ri
heran melihat mereka itu belum pulang dan bertanya apakah boleh tetap di sini.
Ju Meok memberitahu Kapten Ri bilang ke
Sersan Mayor bahwa mereka akan kembali ke markas setelah selesai di sini.
“Kemarilah...
Kapten Ri membeli kerang dari pasar.” Kata Eun Dong. Se Ri bingung tapi
akhirnya mengikutinya. Tentara Park tiba-tiba menyalakan api diatas karung dan
terbakar.
“Kau
mengejutkanku... Hei, kau menakutiku saja... Tapi Seperti api unggun.” Ucap Se
Ri kaget tapi senang.
“Ini
namanya kerang bulgogi” ucap Ju Meok. Tentara Park tahu Kerangnya sangat panas
dan menyuruh Se Ri memakailah sarung tangan.
“Begini
cara memakannya.. Lalu soju...”kata Tentara Pyo memakan langsung dari
cangkangnya setelah itu menaruh soju dalam cangkang dan meminumnya. Se R
mengeluh melihatnya. Ju Meok menyuruh Se Ri makan saja.
“Jika hidangan
dengan kerang, aku hanya makan bouillabaisse. Apa Yakin sudah matang?”ucap Se
Ri. Ju Meok menganguk.
Se Ri
akhirnya mencoba makanya, Ju Meok pun akan menuangkan soju setelahnya. Se Ri bingung karena hanya minum Sauvignon
Blanc saat menyantap hidangan laut. Ju Meok menyuruh Se Ri akan mencoba lebih
dulu. Se Ri pun mulai minum Soju.
“Apa Kau
tambahkan gula, Ju Meok?” tanya Se Ri tersenyum bahagia. Ju Meok mengelengkan
kepala. Se Ri pikir rasanya manis.
“Tuangkan
untukku juga.” Kata Eun Dong. Se Ri melarang karena Eun Dong masih muda.
“Tak
boleh. Kau baru 17 tahun.” Kata Se Ri. Tentara Pyo pikir Eun Dong di
kemiliteran jadi itu boleh.
“Tidak.
Tak boleh.. Anak di bawah umur tak boleh... Kau punya banyak cara untuk minum
alkohol.” Ucap Se Ri melarang dan terus merasakan sojunya manis sekali
Mereka
pun mulai membakar kerang lagi, Se Ri terlihat bahagai bisa makan malam
bersama, Jung Hyuk melihat senyuman Se Ri terlihat ikut bahagia. Se Ri sempat
menatap Jung Hyuk tapi Jung Hyuk seolah-olah tak memperdulikanya.
Malam
malam di keluarga Yoon, semua terlihat tegang. Tuan Yoo memanggil Se Hyung. Se
Hyung langsung berdiri. Tuan Yoon memutuskan Se Hyun harus ambil alih
perusahaan. Se Joon dan istrinya berteriak tak percaya. Se Hyun langsung
mengucapkan Terima kasih dan Akan melakukan yang terbaik.
“Tak
perlu berikan yang terbaik... Tapi Lakukan dengan baik.” Ucap Tuan Yoon. Se Ri
berjanji akan menunjukan kemampuanya.
“Sulit kupercaya.
Ayah tak masuk akal.” Teriak Se Joon. Tuan Yoon tak percaya anaknya berani seperti
itu.
“Aku
paham kenapa dia marah. Memberikan perusahaan pada dia tak masuk akal. Saat
Ayah dipenjara, justru suamiku yang diam-diam menjalankan perusahaan. Dia lakukan
pekerjaan kotor dan keras demi perusahaan.” Kata Nyonya Do membela suaminya
“Itu juga
bukan diam-diam. Dia masuk berita saat orang mulai melupakan ulah terakhirnya.”
Kata Nyonya Ko. Nyonya Do menyuruh Nyonya Ko diam saja.
“Hentikan...
Ayah tak tahan dengan kalian.” Ucap Tuan Yoon. Se Joon mengaku Hanya saja tak
bisa memahami situasinya.
“Ayah,
saat Ayah di penjara, apa terjadi sesuatu pada Ayah? Aku Se-jun, putra sulung
keluarga ini!” kata Se Joon marah
“Mewariskan
tak seperti antre di restoran. Urutan anak tak penting. Ini perusahaan yang
Ayah bangun seumur hidup. Dia mau anak yang kompeten mengambil alih.” Tegas Se
Hyung
“Apa Maksudmu,
kau dapat perusahaan karena kau lebih kompeten?” ucap Se Joon marah
“Jangan
bersikap picik. Terima saja kekalahanmu.” Ucap Se Hyung. Se Joon pikir adiknya
itu tak pernah ingat menerima kekalahan
“Apa Ayah
tahu, komentar bajingan ini saat Ayah
umumkan Se-ri akan ambil alih perusahaan? Dia mau melibatkan tabloid. Bahkan Dia
mau umumkan kepada publik kalau Se-ri anak haram Ayah dan menjatuhkannya lewat
pers.” Ucap Se Joon.
“Dia mau
permalukan Se-ri, agar pergi dari Korea... Bukankah itu katamu?” kata Se Joon
Nyonya Do tak percaya Se Hyung mengatakan seperti itu. Se Joon membenarkan.
“Kau
lebih kejam dari dugaanku.” Kata Nyonya Do. Se Hyun memperingatkan kakak
iparnya agar bisa menjaga ucapanya.
“Perhatikan
ucapanmu, Berandal.” Kata Se Joon marah. Se Hyung pikir itu bukan komentar
kejam.
“Apa yang
Kakak katakan saat Se-ri menghilang? Kau bilang, "Selalu ada sisi baik
dalam tiap kejadian." Kakak senang Se-ri meninggal. Itu yang Kakak bilang.
Walau kami tak akrab, dia keluarga kita. Harus kuakui, Kakak menakutiku saat
berkata begitu.” Ucap Se Hyung mulai menyerang.
“Astaga.
Bisa bawakan aku cat putih dan mantel? Apa Memangnya kau Baron Ashura? Kau
berengsek, bajingan munafik. Sejak kapan kau perlakukan Se-ri layaknya keluarga
kita? Ibu, ayo katakan sesuatu.” Kata Se Joon memanggil ibunya.
“Mari
kita jujur... Adakah orang di meja ini yang menganggap Se-ri anggota keluarga
kita? Kalian semua memperlakukannya seolah-olah dia anjing liar. Ibu, saat Ayah
membawanya kemari, Ibu pasti ingin mencampakkannya jika tak ada yang lihat.” Kata
Se Joon meluapkan emosinya.
“Diam!”teriak
Tuan Yoon. Nyonya Han akhirnya berdiri. Se Hyun meminta agar bisa mendukungnya.
Nyonya Do mengeluh agar adik ipanya Jangan kekanak-kanakan.
Nyonya Ha
terdiam seperti mengingat saat Se Ri kecil di tepi pantai sambil menghitung dari
sampai 100 dan terus mengulangnya. Nyonya Han pun bertanya apakah mereka ingin
mendengar pendapat ibunya. Semua menjawab “Ya”
“Ibu rasa
kau salah mengambil keputusan.” Ucap Nyonya Han. Se Joon dan istrinya setuju.
Se Hyung mengeluh dengan ibunya.
“Kita
masih belum tahu nasib Se-ri. Jadi, mencari pengganti Se-ri terlalu
terburu-buru.” Ucap Nyonya Han. Se Hyung mengeluh dengan yang dikataka ibunya.
“Ibu,
bukan itu yang kami bahas.” Kata Se Joon. Nyonya Han menegaskan kalau ibu
pendapatnya.
“Kita
masih belum tahu pasti. Ibu yakin Se-ri bisa kembali.” kata Nyonya Han.
Se Ri dkk
sudah mabuk dan mulai main merangkai kata, Se Ri melawan Tentara Pyo. Tentara Pyo
menjawab “Dan muk!” Se Ri bingung apa itu.
Tentara Pyo tertawa mendengarnya.
“Apa Kau
tak punya “dan muk” di Korea Selatan?” ejek Tentara Pyo. Ju Meok memberitahuItu
nama kudapan manis yang terbuat dari gelatin.
“Ohh..
Begitu. Seperti jeli?.. Astaga. Itu bukan apa-apa. Kau sudah besar kepala.” Kata
Se Ri dan kembali menebak kata “Muk” dan akhirnya Tentara Pyo menyebut Balbari
cha
“Apa Kau
tak punya “balbari cha” di Korea Selatan?” ejek Tentara Pyo. Ju Meok
memberitahu Itu artinya taksi.
“Taksi?
Kau bilang Tak ada taksi di Korea Selatan?Yang benar saja. Kami punya 16 jalur
taksi, saking banyaknya, jalan menjadi macet. Itulah Seoul.” Ucap Se Ri.
“Baik.
Bohong saja sesukamu. Aku tak percaya.” Kata tentara Pyo. Se Ri merasa tak
membahasnya.
Tuan Jung
terus mendengar dari ruangan penyadapan. Se Ri memikirkan kata dari “Cha”. Tuan
Jung ikut mencoba menjawab “Charimpyo.”
Akhirnya Se Ri menjawa “Chaga beoseot”. Ju Meol pikir tak ada kata yang dimulai dari “seot”.
Se Ri pikir sudah berakhir.
“Seod-dal
Geumeum!” kata Tentara Pyo. Se Ri
mengeluh kalau Tentara payo tahu
ejaannya bukan begitu.
“Apa kau tak
bisa bedakan antara seot dan seod ?”
keluh Se Ri. Jung Hyuk menjebut kalimat “Seojjok-haneul.” Semua melonggo.
“Ejaannya
seo, jjok, ha, neul.” Kata Jung Hyuk. Se Ri mengeluh Jung Hyu Tak perlu picik karenaTerima
saja kekalahannya. Mereka pun terus main kata dengan mabuk.
Pagi hari
Jung Hyuk
mengambil kotak yang disimpanya yaitu tempat saringan kopi. Ia mulai menuangkan
biji kopi lalu mengaduknya, beberapa saat kemudian biji kopi mulai menghitam.
Se Ri di kamar terbangun dari tidurnya dan sudah ada dikamar.
“Kenapa
aku bisa di kasur?” ucap Se Ri dan memulai mencium aroma kopi. Jung Hyuk sedang
menuangkan air pada kopi.
“Tunggu,
Apa kau punya ini?” tanya Se Ri penuh semangat. Jung Hyuk mengaku ini saat
belajar di luar negeri.
“Belajar
di luar negeri? Di mana? Di Swiss? Kau jurusan apa?” tanya Se Ri. Jung Hyuk tak
menjawabnya. Se Ri mencium wangi kopinya enak sekali. Jung Hyuk memberikan secangkir kopi.
“Ini
Sungguh nikmat... Kopi buatan sendiri memang obat pengar. Aku sudah merasa
membaik.” Kata Se Ri.
“Aku
sudah buat sup taoge yang akan memulihkanmu.” Kata Jung Hyuk dan akan bergegas
pergi. Se Ri terus minum kopi yang menurutnya enak sekali
“Jung Hyuk...
Aku berterima kasih atas banyak hal dan juga kopinya, aku punya sesuatu
untukmu.” Ucap Se Ri lalu mencari sesuatu dalam kantungnya.
Jung Hyuk
bingung, Se Ri tiba-tiba memberikan jari telunjuk dan jempolnya sebagai tanda
cinta. Jung Hyuk bingung tak mengerti artinya.
Ju Meok
memastikan kalau yang dimaksud Jung Hyuk jari telunjuk dan jempol yang
disatukan. Jung Hyuk membenarkan. Tentara Pyo pikir itu Artinya, "Sama
seperti aku melumatkan serangga kecil dan membunuhnya, cuma butuh dua jari untuk
menghancurkanmu",
“Bukan...
Itu bentuk hati. Pertama-tama, kalian tahu hati itu melambangkan apa, 'kan?”
kata Ju Meok.
“Hatiku?
Kenapa?” ucap Jung Hyuk bingung. Ju Meok memberitahu artinya "Aku mau memberikan hatiku
kepadamu."
“Kenapa
dia tiba-tiba mau mendonasikan organnya kepadanya?”kata Tentara Pyo.
“Astaga.
Hati itu berarti cinta. Di Korea Selatan, artinya dia menyukaimu.” Ucap Ju Meok
“Hei,
jangan melantur hanya karena kami tak tahu negara itu. Omong kosong.” Ucap Tentara
Pyo.
“Kenapa
omong kosong? Aku sudah menduga ini akan terjadi sejak Kapten berbohong di
hadapan warga desa bahwa dia tunangannya.” Kata Jo Meok.
“Apa
maksudmu?” tanya Jung Hyuk. Ju Meok bertanya apakah Jung Hyuk yakin tak terjadi
apa-apa pada mereka sejak itu.
Jung Hyuk
terdiam. Ju Meok memastikan apakah sama sekali tak terjadi apapun. Jung Hyuk
teringat saat mencium Se Ri dikapal. Ju
Meok tahu Kapten mungkin melakukannya untuk menyamarkan Se Ri tapi Se Ri mungkin
punya perasaan.
"Punya
perasaan"?” tanya Tentara Pyo binggung.
Ju Meok menjawab saat jantungnya berdebar-debar. Jung Hyuk kaget
memegang dadanya.
“Kenapa terlihat
terkejut? Aku yakin banyak wanita mengungkapkan perasaan padamu.” Ucap Ju Meok
“Kau pasti
tak paham. Tak peduli berapa kali pun kau mengalaminya, kau tak akan pernah
terbiasa.” Ucap Tentara Pyo. Ju Meok pikir tentara Pyo juga pasti tak paham.
“Apa
masalahnya? Wanita itu juga akan segera pergi. Kapten Ri bukan pria bejat yang
melakukan ini sementara sudah bertunangan atau menikahi orang lain.” Kata Tentara
Pyo.
Jung Hyuk
menatap tentara Pyo. Keduanya pikir Jung Hyuk melakukan sesuatu.
Di depan “MALL
JEIL PYONGYANG” Dan turun dengan seorang wanita dan juga pamannya, semua
pegawai menyambut dan membungkuk pada mereka.
Mereka pun pergi ke PAMERAN PAKAIAN KOREA, LANTAI 2, Ibu Dan dengan rambut tingginya mengaku begitu kesal.
“Ibu
menguliahkanmu ke Rusia. Kau pasti tak suka makanannya. Kau jadi kurus sekali.”
kata Ibu Dan
“Aku sengaja
menurunkan berat badan. Jika aku makan apa pun, mereka menyebutku babi.” Ucap Dan
“Jangan
beromong kosong. Wanita butuh sedikit lemak agar tampak elegan dan menawan.” Kata
Nyonya Go
Saat itu
seorang wanita asing menyapa Nyonya Go mengaku senang sekali belanja di sini
dan berharap Semoga bisa bertemu lagi. Dan heran melihat ibunya yang bisa
menanggapi si bule dan mengucapkan terima kasih banyak dan Sampai jumpa dalam
bahasa inggris.
“Apa Ibu
belajar bahasa Inggris? Kukira Ibu membencinya karena itu bahasa Amerika
Serikat.” Ucap Dan heran
“Apa Ibu
bukan warga negara yang berbakti jika tahu bahasa musuh?” ucap Nyonya Do sinis
“Kali
terakhir, ibumu ikut rapat dan dipermalukan karena tak bisa bahasanya, sejak
itu dia belajar.” Ucap Tuan Ko
“Myeong
Seok, bukankah kau harus kerja?”sindir Nyonya Go pada adiknya lalu menyebut
dalam bahasa inggris “Don’t Go”
“Tentu
saja... Aku harus pergi. Tapi bukankah kau yang memintaku mengantarmu?” kata
Tuan Ko. Nyonya Go menyebut “Go Right Now”
“Dan,
dengarkan pelafalan ibumu. Bukankah dia terdengar berlebihan?”ejek Tuan Ko
“Hei, ini
keahlian dasar yang harus dimiliki jika mau berbisnis di luar. Kau bilang
Dipermalukan? Yang benar saja. Dasar berengsek... Enyahlah.” Ucap Nyonya Go
lalu berjalan pergi.
Bersambung
ke part 3
Cek My Wattpad... Stalking
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar