PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 22 Desember 2019

Sinopsis Crash Landing On You Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Se Ri akhirnya keluar dengan dua tanganya diangkat, Nyonya Na ingin tahu siapa wanita itu dan Kenapa sembunyi di gudang kimchi Kapten Ri. Se Ri hanya diam saja.  Chul Gang pikir Bahkan orang bisu bisa bicara saat mereka ke Badan Keamanan.
Saat itu terdenga suara mobil datang, semua penghuni melonggo melihat mobil yang datang dengan Nomornya 729 dan ingin tahu  Siapa yang menyetir. Jung Hyuk pun turun dari mobil. Semua makin tak pecaya melihatnya. Chul Gang langsung mengarahkan pistol pada Se Ri.
“Mau kau apakan tunanganku?” kata Jung Hyuk. Se Ri kaget begitu juga penduduk yang lainya.
“Mohon singkirkan senjata yang kau todongkan ke tunanganku.” Tegas Jung Hyuk. 


Nyonya Na kaget kalau Se Ri adalah Tunangan Jung Hyuk, Tuan Jo seperti percaya dengan ucapan Jung Hyuk langsung meminta maaf dan menurunkan senjatanya. Se Ri pun ditarik ke samping Jung Hyuk dengan wajah tertunduk ketakutan.
“Jika kau tunangannya... Apa Kau dari Pyongyang?” tanya Tuan Jo. Jung  Hyuk terlihat sedikit gugup dan mencoba menutupinya.
“Kita harus mengikuti protokol, jadi, mohon kerja samanya. Kami harus melihat kartu kependudukan dan izin masuk perbatasan.” Kata Tuan Jo. 

Di markas
Eun Don gugup memastikan kalau Tak akan terjadi apa-apa, Sementar Tentara Pyo hanya diam seperti menahan rasa ketakutanya. Tentara Park yakin Jika Kapten Ri tiba tanpa masalah, maka pasti bisa membereskannya. Tentara Pyo tak percaya kalau pria canggung itu bisa membereskannya
“Semoga dia tak salah bicara.” Ucap Tentara Pyo gugup. Semua makin ketakutan. 

Tentara Jo ingin tahu Kartu kependudukan dan izin masuk dan bertanya apakah Se Ri tak punya. Suasana terlihat tegang, Jung Hyuk mengaku Tunangannya dari Korea Selatan. Semua langsung tak percaya mendengarnya dan berpikir Jung Hyuk itu gila.
“Apa maksudmu?” Tanya Tuan Jo. Jung Hyuk mengaku kalau Se Ri itu dari Divisi 11. Semua langsung berbisik kaget.
“Apa Maksudmu, dia mendapat medali dari Komisi Pusat? Astaga, misi seperti apa yang dia selesaikan di Selatan?” tanya Nyonya Na penasaran.
“Kalian pasti tahu, semua informasi di Divisi 11merupakan rahasia negara, jadi, aku tak bisa memberi tahu.” Ucap Jung Hyuk. 

Di markas
Ju Meok tahu Kapten Ri terlalu jujur dan Itu membuatnya cemas Bahkan akan jujur meskipun diancam dengan pisau. Tentara Park  dan Eun Dong juga berpikiran yang sama . Tentara Pyo pikir kalau mereka Bisa berbohong saat dibutuhkan sangatlah penting.

Jung Hyuk mengaku Tunangannya baru saja kembali dari Korea Selatan, jadi,  merasa tak nyaman di hadapan publik jadi meminta izin untuk membawanya masuk. Tuan Jo terus menatap curiga pada Se Ri.  Nyonya Na kaget kalau artinya Se Ri bermalam bersama di rumahnya.
“Dia kelelahan.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pun bersandar di bahu Jung Hyuk sambil menutupi wajahnya.
Tuan Jo masih menatap sinis sementara Jung Hyuk tetap dengan maya yang menyakinkan. Semua orang masih tak percaya kalau Se Ri akan tingal dirumah Jung Hyuk tapi beberapa orang merasa tak masalah karena mereka sudah bertunangan.

Di teras rumah
Jung Hyuk membawa Se Ri masuk dengan Se Ri yang masih bersandar dibahunya. Sampai sudah menjauh dari pintu pagar, Jung Hyuk mendorong kepala Se Ri menjauh karena sudah Tak ada yang lihat jad bisa berhenti sekarang.
“Kau tiba-tiba menyebutku tunanganmu. Kurasa aku terlalu menjiwai.” Ucap Se Ri
“Tak ada pilihan lain.” Komentar Jung Hyuk. Se Ri bisa mengerti dan berkomentar akting Jung Hyuk itu lumayan meyakinkan walau improvisasi.
“Para wanita membelalakkan mata, mereka tampak terkejut. Mereka pasti mengira kita cocok, dan...” ucap Se Ri mulai mengoda, Jung Hyuk tak peduli langsung masuk ke dalam rumah. Se Ri pu mengejarnya.
 “Omong-omong, apa itu? Divisi 11. Kenapa tak ada yang mempertanyakan begitu kau mengungkit Divisi 11? Apa Organisasi itu sangat berkuasa?” tanya Se Ri penasaran. 
 Jung Hyuk memberikan minum pada Se Ri supaya bisa menenangkan dirinya. Se Ri pun meminum secangkir air, Jung Hyuk memberitahu  Sering ada pemeriksaan rumah acak, tapi aku tak menduga terjadi hari ini dan ia pun meminta maaf.
“Aku pun yakin kau sama terkejutnya. Kau juga datang tepat waktu, jadi, tidak apa-apa.” Kata Se Ri terlihat santai.
“Apa Kau terluka? Kau baik-baik saja?” tanya Jung Hyuk dengan nada khawatir. Se Ri terdiam seperti merasa tak percaya Jung Hyuk memperdulikanya.
“Aku baik-baik saja... Divisi 11... Benar, apa itu?” tanya Se Ri masih penasaran.
“Mereka mengurus agen khusus yang bertugas di Selatan dan keluarga mereka.” Jelas Jung Hyuk. Se Ri ingin tahu  Agen apa?
“Apa Maksudmu, mata-mata?” kata Se Ri. Jung Hyuk memberitau alasan itulah Informasi pribadi mereka dirahasiakan.
“Kenapa kau bilang pada mereka aku mata-mata? Itu gila.” Ucap Se Ri marah
“Lalu bagaimana aku harus jelaskan cara berpakaian dan bicaramu?” ucap Jung Hyuk
“Bagaimana caramu menangani akibatnya nanti? Bagaimana jika ketahuan bohong?” kata Se Ri ketakutan.
“Kau akan pergi besok malam, kita hanya perlu melalui sehari ini.” Kata Jung Hyuk.
“Aku tak mau jadi mata-mata.” Tegas Se Ri dan saat itu terdengar suara teriak dari depan rumah.
Jung Hyuk masih terdiam, beberapa orang berpikir kalau Jung Hyuk sudah tak ada dirumah, tapi Nyonya Na yakin kalau Jung Hyuk itu mada di dalam, bersama tunangannya. Semua tak percaya akalu mereka hanya berdua didalam rumah.
“Jadi menurutmu.. Apa kita bisa bertahan diam-diam?” sindir Se Ri. Jung Hyuk akhirnya pergi keluar rumah. 




Jung Hyuk membuka pintu melihat Nyonya Ma dkk datang ke rumah. Nyonya Ma meminta maaf tiba-tiba bertamu selarut ini. Jung Hyuk mengaku tak masalah dan ingin tahu ada apa datang ke rumahnya.  Nyonya Ma pikir Jung Hyuk baru saja kembali dari pos perbatasan, jadi mungkin tak punya makanan.
“Sebagai tetua, aku seharusnya bertamu lebih awal. Maaf, agak terlambat.” Ucap Nyonya Ma. Jung Hyuk pikir Tak apa-apa.
“Jangan menolak. Ini arak kastanye buatanku.” Kata Nyonya Ma. Nyonya Yang membawakan pancake kentang.
“Kami bawakan jagung rebus. Masih hangat.” Ucap Nyonya Na menumuk semua.
“Astaga, dia tak bisamembawa semuanya sendirian. Bagaimana kalau kita masuk dan antarkan untuknya?” kata Nyonya Na. Jung Hyuk langsung menahanya.
“Aku tak butuh bantuan.” Kata Jung Hyuk akan membawanya, tapi mereka pikir Jung Hyuk butuh. Saat itu Se Ri keluar berdiri disamping Jung Hyuk. 

“Dia sudah cerita tentangmu. Jadi, kau tunangannya Kapten Ri?” tanya Nyonya Ma sinis. Se Ri membenarkan.  Nyonya Ma pun menyaanya.
“Kudengar kau dari Divisi 11. Misi apa yang kau ambil, dan di mana?” ucap Nyonya Ma
“Aku tak boleh menceritakannya. Tentang misi dan juga keberadaanku. Aku harus merahasiakan semuanya. Kalian pasti tahu.” Kata Se Ri yang berani melawan tatapan semua ibu-ibu.
Mereka pun setuju dengan ucapan Se Ri. Nyonya Ma pikir Pertanyaannya  agak bodoh lalu pamit pergi. 

Se Ri masuk rumah dengan wajah bahagia membawa makanan tapi terdengar suara ibu-ibu yang sedang mengossipkan dirinya.  Nyonya Ma pikir kalau Se Ri itu tak secantik yang diduga dan yakin kalau Pasti dari perjodohan.  Se Ri langsung menatap sinis pada Jung Hyuk.
“Maksudku, Kapten Ri tampaknya tak punya perasaan padanya.” Ucap Nyonya Ma. Semua juga berpikir seperti itu.
“Kau lihat mereka. Kapten Ri tampak kesal saat dia di sisinya. Pasti Kapten Ri membencinya... Astaga, kau lihat rambutnya? Rambutnya tampak kusut.” Ucap Nyonya Ma. Se Ri tak percaya melihat rambutnya yang digerai dan rapih.
“Kupikir dia hantu... Aku kasihan dengan Kapten Ri. Jika kau bertemu dengannya lagi, coba cari ekor rubahnya.” Kata Nyonya Ma. Se Ri menahan emosinya. 


Se Ri akhinya duduk di meja makan menyindir kalau ia sekarang adalah mata-mata yang jadi tunangan Jung Hyuk. Ia pikir itu bagus dan ingn tahu tentang Jung Hyuk sekarang. Jung Hyuk bertanya soal apa. Se Ri pikir Mereka tetap menanyakanku meskipun sudah pergi.
“Terutama wanita bermata bulat itu. "Kenapa kalian putus?" Mereka tak akan tanya. Mereka pasti bertanya dan Pasti menginterogasimu. Mereka akan selalu bergosip.” Ucap Se Ri yakin
“Tak ada yang bisa menanyakan masalah pribadiku.” Kata Jung Hyuk Se Ri yakn kalau mereka bisa bertanya.
“Dari yang kulihat tadi, kau tak bisa bersikap tegas dan bicara dengan nada rendah. Mereka bisa masuk, jadi mereka pikir bisa mengendalikanmu. Bagi mereka, kau mudah dikendalikan.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk tak bisa terima dan ingn membela diri.
“Pak Ri... Apa hal terpenting saat membahas hubungan asmara? "Kenapa mereka putus? Siapa yang mengakhiri?" Itulah pertanyaan terpenting.” Ucap Se Ri. Jung Hyuk tak mengert. 


“Siapa pun bisa menebak apa yang terjadi, tapi aku mau jelaskan. Jika ada yang bertanya kenapa kita putus, jawab kau dicampakkan.” Ucap Se Ri
“Entah kenapa itu penting, tapi baiklah.” Kata Jung Hyuk. Se Ri menegaskan kalau Jung Hyuk  dicampakkan... karena kepribadian mereka terlalu berbeda. Jung Hyuk setuju.
“Dan beri jarak enam bulan... Kau tak boleh kencan selama enam bulan. Mungkin Kita bisa sebut masa berkabung pasca-putus hubungan?” kata Se Ri. Jung Hyuk langsung menghela nafas mendengarnya.
“Benar. Hela napasmu seperti itu. Kau... Jangan makan atau tersenyum. Kau akan tampak kurus dan lesu. Mereka akan bilang "Dia pasti dicampakkan setelah tergila-gila dengannya." Siapa pun pasti akan tahu.” Kata Se Ri
“Apa Kau mengejekku?” keluh Jun Hyuk. Se Ri mengancam kalau Jung Hyuk tak mengatakan maka Se Ri akan tetap di sini. Jung Hyuk pun menyetujuinya.
“Kurasa kau takut jika aku tetap tinggal di sini.” Goda Se Ri. Jung Hyuk akan perg menyuruh Se Ri istirahat saja.
“Apa Kau mau pergi? Bagaimana jika ada yang memaksa masuk lagi karena tak ada yang menghormatimu? Aku harus apa? Tetaplah di sini malam ini. Aku tidur di kamar tidur utama dan Kau tidur di ruang tamu.” Ucap Se Ri terlihat bersemangat. 


Se Ri tidur dengan bantal dan selimut mengaku ini sungguh nyaman dengan Lantainya keras sekali. Ternyata ia harus tidur dilantai hanya dengan alasan, Ia pikir selalu diperlakukan layaknya putri, jadi, ini pengalaman menarik lalu mengucapakan Terima kasih banyak pada Jung Hyuk dengan nada menyindir.
“Berhenti melantur dan tidurlah.” Ucap Jung Hyuk sinis. Se Ri mengaku ingin tidur tapi tak bisa tertidur.
“Aku benar-benar jatuh dari langit dan berakhir di Korea Utara. Aku hampir ditembak dua kali. Dan hari ini, aku bertunangan. Aku begitu tegang, sampai tak bisa tidur.” Ungkap Se Ri. Jung Hyuk hanya mendengarnya
“Omong-omong, kau pernah ke Swiss?” tanya Se Ri. Jung Hyuk  mematikan lampu tapi terhenti mendengar ucapan Se Ri.
“Aku tak bermaksud ikut campur. Tapi, aku melihat rak bukumu tadi. Koleksi buku seseorang biasanya mengungkap kepribadian, sifat, dan selera seseorang.” Ucap Se Ri
“Tapi harus kuakui, kau punya banyak buku yang membahas hal mengerikan. Dan juga, aku melihat sesuatu yang tak cocok denganmu... Partitur piano... Aku juga lihat brosur konser. Akademi Musik Kota Basel.” Ucap Se Ri.
Jung Hyuk melihat buku piano yang ada diraknya dan juga formulir pendaftaran. Ia  seperti mengingat sebelumnya pernah bermain piano diatas panggung. Se Ri mengaku andai memainkan piano bahkan tak butuh partitur untuk memainkan "For Elise".
“Apa Kau pernah memainkan piano juga? Jika bukan begitu, Apa kau punya kekasih yang bisa bermain piano?” tanya Se Ri. Jung Hyuk hanya diam saja dalam kamarnya. Se Ri pikir Jung Hyuk sudah tidur dan merasa mungkin begitu.



Sebuah pesawat “AIR KORYO” Seorang wanita cantik dengan rambut panjang turun dan menatap ke papan nama “PYONGYANG” Ia pun keluar dari BANDARA INTERNASIONAL SUNAN dengan menarik kopernya, saat  keluar tak sengaja kopernya bertabraka.
Seo Dan menatap sinis pada Seung Jung yang menabraknya. Seung Jung pun mempersilakan Dan berjalan lebih dulu. Seo Dan berjalan dan melihat Tuan Ko sudah menyemput dan melambaikan tanganya. Seung Jung terus melihat kearah Seo Dan yang terlihat sangat cantik.
“Wanita Korea Utara memang cantik.” Ucap Seung Jung. CEO Chun panik meminta agar Seung Jung menjaga ucapanya.
“Bagaimana jika ada yang tahu?” bisik CEO Chun. Seung Jung mengeluh berpikir mereka harus merevisi kontraknya.
“Kuberikan kau 10.000 dolar lagi, jangan ganggu aku. Tapi jika kau ganggu aku lagi, maka kau harus bayar 10.000 dolar.” Tegas Seung Jung. 
CEO Chun ingin bicara tapi Seung Jung sudah pergi lebih dulu. CEO Chun memanggilnya karena arah pintunya yang salah. Seung Jung pun berbalik arah


Tuan Ko berkomentar pada Dan kalau  pasti belajar sangat tekun di Rusia karena tampak kurus. Dan dengan sinis mengaku sedang berdiet. Tuan Ko pikir Dan tak perlu dan meminta agar Jangan menguruskan badan lagi. Tiba-tiba di parkiran melihat dua pencuri yang mengambil alat penyela air hujan.
“Tak perlu salahkan pencuri. Hanya orang bodoh yang gagal melindungi barangnya.” Ucap Tuan Ho dan supirnya memasang alat penyega air yang disimpanya.
“Omong-omong, Paman... Di mana mobil itu?”tanya Dan melihat mobil paman yang berbeda.
“Kupinjamkan ke seseorang.” Akui Tuan Ko. Dan terlihat marah bertanya apakah Tuan Ko boleh meminjamkannya dan Siapa yang berani meminjam mobil itu
“Jung Hyuk... Dia bilang ada urusan darurat.” Kata Tuan Ko. Dan seperti tersenyum mendengarnya dan ingin tahu kelanjutanya. Tuan Ko bingung apa maksudnya.
“Apa dia akan kembalikan mobilnya Atau kau yang harus menjemputnya?” tanya Dan
“Aku akan minta seseorang menjemput mobilnya...” kata Tuan Ko dan langsung disela oleh Dan kalau sudah mengerti. Tuan Ko bingung.
“Aku saja yang ambil mobilnya... Setelah resitalku besok.” Kata Dan. Tuan Ko kaget kalau Dan akan pergi sendiri.
“Aku yakin dia tahu aku kembali, jadi, aneh jika aku tak pergi sendiri.” Kata Dan yakin. Tuan Ko kaget kalau Jung Hyuk itu tahu.
Dan berpikir kalau Jung Hyuk tak tahu. Tuan Ko mengaku tak memberitahunya karena tak bertanya bahkan Jung Hyuk tak pernah bertanya soal  Dan jadi tak pernah membahas. Ia pun bertanya apakah Dan masih bisa mengenalinya karena Sudah lama sekali.
“Wanita mana yang tak kenal tunangannya?” ucap Dan sinis lalu masuk ke dalam mobil lebih dulu.
“Konon sungai dan gunung bisa berubah dalam sepuluh tahun. Tapi gadis pemberani ini tak berubah sedikit pun.”keluh Tuan Ko diluar mobil. Dan dengan tatapan sinis menyuruh agar segera pergi. 


Seung Jung pun akhinya sampai ke parkiran dan tanpa disadari kalau mobilnya itu tanpa alat penyeka. Ia menyadarkan kepalanya dengan tatapan kosong dan terlihat suasana ibu kota korea utara. Tib-tiba hujan turun dengan derasnya.
“Segalanya lancar... Bahkan langit Pyongyang menyambutku dengan hangat.” Ucap Seung Jung bahagia dan tiba-tiba melihat ke arah kaca depan mobil
“Ada apa ini? Apa Tak ada penyeka jendela? Aku sudah bayar banyak. Kenapa bawa mobil seperti ini?” ucap Seung Jung marah
“Bukan, Pak. Aku buru-buru menjemputmu, aku lupa melepas penyekanya. Pencuri pasti mengambilnya.” Kata Supir gugup.
“Apa yang akan kau lakukan? Kau tak bisa melihat.” Kata Seung Jung. Supir mengaku bisa dengan mata sengaja diperbesar.
“Bahkan sekarang? Apa Kau punya kemampuan super?” ucap Seung Jung kesal
“Jangan cemas. Ini sering terjadi, kami sudah terbiasa. Kami masih bisa mengebut.” Ucap CEO Chun.
“Apa Kalian bercanda? Kecepatan kita hanya 10 km per jam! Ini Sulit kupercaya. Pak Cheon, kau selalu menekankan "kepercayaan" saat tanda tangan, tapi kau lupa memastikan ada penyeka jendela mobil.” Kata Seung Jung kesal
“Jangan cemas, Pak. Aku bisa mengemudi seperti ini.” Kata Supir sambil menoleh kebelakang.
“Apa Kau mau diopname selama sepuluh tahun? Tolong lihat ke depan.” Teriak Seung Jung dan terlihat mobil yang berjalan sangat pelan dan dilalui oleh beberapa mobil. 


Tuan Jo menaiki mobil pergi ke Area PERTAMBANGAN BATU BARA, di bagian depan terlihat tulisan “DEMI PERDAMAIAN, KEMAKMURAN DAN PERSATUAN KOREA, lalu masuk ke dalam dan terlihat spanduk “REPUBLIK RAKYAT DEMOKRATIS KOREA”
Akhirnya ia masuk ke RUANG PENYADAPAN, semua langsung berdiri memberikan hormat. Tuan Jo berkomentar kalau mereka Tampaknya bekerja keras. Tuan Jung dan Tuan Jo akhirnya keluar dari ruangan dan berbicara di pintu masuk dengan dua penjaga yang diminta pergi.
“Pak, kenapa datang jauh-jauh kemari?” tanya Tuan Jung gugup. Tua Jo memberitahu Adik Ri Mu Hyuk ada di pos perbatasan.
“Kapten Ri Jung Hyuk. Tampaknya, dia adiknya Ri Mu Hyuk.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung kaget dan ingin tahu apa saja yang diketahui atasanya itu.
“Jangan tanya. Tugasmu mencari tahu. Dia sangat cerdas, jadi, kau harus hati-hati.” Ucap  Tuan Jo
“Kami dapat mikrofon terarah. Tak perlu dipasang di dalam rumahnya. Dari jarak dekat, kita bisa dengar apa pun dari dalam rumahnya.” Kata Tuan Jung
“Kau Pasanglah... Ada wanita di rumahnya.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung kaget kalau ada wanita.
“Dia tampak mencurigakan. Dia bilang, wanita itu dari Divisi 11, tapi menurutku, ada yang mencurigakan. Jadi Tetap awasi.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung menganguk mengerti
“Bahkan kerikil kecil bisa membuat yang tinggi tersandung. Jika ini berhasil, kita bisa gunakan wanita itu untuk hancurkan keluarganya, itulah maksudku.” Kata Tuan Jo. Tuan Jung hanya bisa tertunduk diam.
“Bukankah sudah saatnya kau berhenti dari pekerjaan penyadap dan dapat pekerjaan lebih baik? Anakmu dapat nilai bagus di sekolah. Dia pantas berkuliah dan tinggal di apartemen bagus Pyongyang.” Kata Tuan Jo lalu meninggalkan tempat. 



Tuan Jung menatap kepergian Tuan Jo terlihat sangat gugup dan mengingat kejadian sebelumnya.
Flash back
[TUJUH TAHUN LALU]
Tuan Jung seperti baru saja menyadap seserorang lalu berbicara “Dia baru melewati pos jaga kedua. Kendaraannya mendekati Tikungan Bongdeok. Di polisi tidur kesembilan.”
Mu Hyuk sedang ada di mobil dengan serorang teman membahas tentang adiknya yang sedang belajar di Swiss saat ini. Temanya tak percaya mendengarnya. Mu Hyuk membanggakan sang adik itu pemain piano genius bahkan dapat beasiswa penuh.
“Di resital terkininya, dia dapat sambutan meriah. Tapi tiap menghubungiku, dia meminta maaf. Salah satu dari kami harus ikuti jejak ayah kami di kemiliteran, tapi dia pikir aku harus memilih itu karena dia belajar piano.” Kata Mu Hyuk.
“Apa Kau mau bermain piano juga?”tanya temanya. Mi Hyuk mengaku menikmatinya, tapi  tak sehebat adiknya.
“Jung Hyuk bilang, dia menuliskan lagu untukku. Dia bilang akan memainkannya saat pulang.” Cerita Mu Hyuk tersenyum.
“Apa Kau bahagia?” tanya temanya. Mu Hyuk menganguk karena hanya memikirkannya selalu membuatnya merasa gembira.
Sementara Tuan Jung seperti tahu keberdaaan mobil Mu Hyuk memberitahu kalau sudah melewati polisi tidur terakhir dan Tiba dalam lima detik. Saat itu sebuah truk menabrak mobil Mu Hyuk. Tuan Jung hanya bisa terdiam mendengarnya.
Sebuah truk dengan bagian runcing pun langsung menabrak bagian samping tempat Mu Hyuk duduk. Tuan Jung yang mendengarnya hanya bisa menangis. Seperti dalam ruangan tak ada yang sadar dengan kejadian tabrakan yang disengaja. 



Sementara di rumah, Jung Hyuk seperti mengingat tentang sang kakak yang meninggal seperti disengaja. Pagi hari, banyak orang yang berkumpul didepan rumah Jung Hyuk, mereka melihat mobil mewah dengan gambar simbol harimau.
“Mobil hitam ini keren sekali... Lihat, begitu berkilau... Aku belum pernah lihat mobil ini. Apa Mobil ini ada di desa kecil?” bisik para tetangga mendekati mobil Jung Hyuk.
“Apa ini?” tanya seorang pria yang biasa menarik gerobak bertanya pada Nyonya Na dkk sedang melihat dari kejauhan.
“Kapten Ri yang tinggal di rumah itu membawa mobil ini dari Pyongyang semalam.” Ucap Nyonya Na.
“Aku pernah dengar, tapi ini kali pertamaku melihat mobil seperti ini.” Kata Si pria. Nyonya Na memperingatkan anak-anak mereka agar jangan menyentuhnya. 

Di depan rumah, Se Ri sedang menguping. Jung Hyuk akan pergi bertanya apa yang sedang dilakuan Se Ri dibelakang pagar.  Se Ri kaget dan ingn tahu sebenarnya mobil seperti apa yang dilihat oleh semua warga karena menurutnya Jung Hyuk hanya membawa sedan biasa.
“Jangan keluar rumah, tetaplah di dalam.” Ucap Jung Hyuk. Se Ri pikir mereka harus keluar bersama dan akan mengantarnya pergi.  Jung Hyuk pikir tidak perlu.
“Kurasa ibu-ibu itu tak melihat wajahku karena kemarin terlalu gelap. Mungkin itu sebabnya mereka mengatakan hal-hal keji itu.” Kata Se Ri
“Apa pentingnya? Kau tak akan bertemu lagi.” Komentar Jung Hyuk. Se Ri pikir Justru penting karena tak akan bertemu lagi.
“Kesanku akan membekas selamanya.” Ucap Se Ri.  Jung Hyuk mengeluarkan sapu tanganya. Se Ri binggung untuk apa.
“Ikatlah.”kata Jung Hyuk. Se Ri bingung ikat apa. Jung Hyuk mengatakan Rambut kusutnya.
“Kau bilang  "Kusut"? Pernahkah kau lihat rambut kusut seindah ini?” ucap Se Ri tak terima dengan rambut panjang yang digerai.
“Hanya ada dua tipe orang yang berambut berantakan dengan digerai. Orang asing, atau wanita gila.” Ucap Jung Hyuk
“Begitu? Aku akan jadi wanita gila.” Kata Se Ri tak peduli. Jung Hyuk langsung memutar tubuh Se Ri dan mengingat rambutnya. Se Ri pun tak melawan. 


Akhirnya Se Ri keluar bersama dengan Jung Hyuk. Nyonya Na dkk melihatnya dan berhenti melangkah. Se Ri sengaja bersikap mesra dengan menepuk pundak Jung Hyuk kalau ada debu. Jung Hyuk mengaku Tak ada apa-apa. Nyonya Na dkk hanya bisa melongggo.
“Diamlah. Ini tak akan sakit... DanBaiklah. Sentuh rambutku.” Ucap Se Ri berbisik. Jung Hyuk bingung.
“Sentuh rambutku... Apa Tak tahu cara menepuk kepala?” tanya Se Ri. Jung Hyuk mengaku tak tahu.
“Lakukan saja... Jika kau tak lakukan, aku akan tinggal di sini. Lagi pula, sudah bertunangan, kita menikah saja... Sudah kubilang. Wajahmu tipe kesukaanku.” Ucap Se Ri.
Jung Hyuk akhirnya memberanika diri untuk menyentuh kepala Se Ri. Nyonya Na makin melonggo. Se Ri pun berpura-pura malu dengan mendorong Jung Hyuk.  Akhirnya Jung Hyuk pun akan pergi, Se Ri menyuruh Jung Hyuk melambikan tangan. Jung Hyuk akhirnya mengikutinya lalu berjalan pergi.
Se Ri tersenyum bahagia masuk ke dalam rumah, Nyonya Na dkk hanya melonggo melihat tingkah Se Ri. Di ujung jalan, Tuan Jung menatap sedih melihat Jung Hyuk dengan Se Ri yang tinggal dalam satu rumah. 


Para ibu-ibu sedang membumbui kimchi, Nyonya Yang berkomenatr Konon fisiognomi itu sains menurutnya Se Ri itu tampak seperti pelacur. Nyonya Hyun pikir Se Ri tampaknya punya kecantikan yang unik jadi apa yang salahnya.
“Apa kau bungkus kemampuan bersosialisasimu dalam kubis, lalu kau makan?”kata Nyonya Yang. Nyonya Hyun pun hanya bisa meminta maaf.
“Tampaknya dia makan daging di tempayan garam. Wanita itu tak sepadan dengannya. Sayang sekali.” keluh Nyonya Na
“Tapi mereka bertunangan, 'kan? Kita juga tak akan bisa bersamanya. Kenapa orang yang akan tinggal dengannya tidak membantu?” keluh Nyonya Ma marah. 


Se Ri membuka pintu gerbang melihat Nyonya Na dan Nyonya Yang datang ke rumah.  Nyonya Yang emberitahu Semua wanita di desa ini bertarung melawan kimchi hari ini. Se Ri tak percaya kalau mereka juga bertarung saat membuat kimchi
“Itu hanya analogi. Berarti kami bekerja keras seolah-olah sedang bertempur.” Jelas Nyonya Yang
“Kenapa harus dijelaskan? Ayo, bantu kami.” Ucap Nyonya Na. Se Ri langsung menolaknya dan agar bergegas masuk.
“Astaga... Apa keluargamu tak mau makan kimchi di musim dingin ini?” kata Nyonya Na menahan pintu rumah.
“Tidak. Aku tak suka kimchi. Jadi Bisa singkirkan tanganmu?” kata Se Ri dan langsung bergegas menutupi pintu setelah Nyonya Na menurunkan tanganya. 

Di markas, terlihat spanduk bertuliskan ”BERBARIS MENUJU KEMENANGAN” Pemimpin barisan, Petugas Eksekutif Hwang Yeong Beom.memberikan hormat pada Jung Hyuk melaporkan Kompi Lima telah berkumpul untuk latihan pagi.
“Sersan Utama Pyo Chi Su... Letnan Park Gwang Beom... Sersan Kim Ju Meok... Privat Geum Eun Dong... Selain mereka berempat, kalian ke lapangan tembak.” Ucap Jung Hyuk.
“Siap! Kompi, perhatian!” ucap keempatnya. Semua pun bubar kecuali empat orang yang dipanggil Jung Hyuk. 

Di ruangan
Tentara Pyo kaget dengan yang dikatakan Jung Hyuk kalau  tertangkap basah di pemeriksaan rumah dan ia ingin tahu Bagaimana bisa lolos. Jung Hyuk mengaku perkenalkan Se Ri pada mereka, lalu Tuan Jo hanya bilang, "Baiklah. Maaf."
“Lalu kubilang, "Aku mau tidur. Aku lelah." Seperti itulah.” Kata Jung Hyuk santai.
“Kau perkenalkan dia sebagai apa?” jerit Tentara Pyo panik. Jung Hyuk tersadar kalau tentara Pyo tadi baru saja meneriakinya.
“Maafkan aku... Aku hanya kesal. Apa yang bisa kau katakan...” kata Tentara Pyo.

“Kubilang dia tunanganku.” Ucap Jung Hyuk. Semua melonggo kaget mendengarnya.
“Tak ada pilihan... Kau bisa sebut itu taktik penyamaran.” Ucap Jung Hyuk. Tentara Pyo pikir seharusnya tak cemas karena tak tahu Jung Hyuk bisa berbohong. Jung Hyuk merasa ini tak benar.
“Aku pernah lihat adegan begini di drama Korea Selatan. Saat para tokohnya sembunyi dan akan tertangkap...” kata Ju Meok. Tentara Pyo ingin tahu kelanjutanya.
“Pria dan wanita itu saling berpelukan atau saling berciuman.” Kata Ju Meok. Tentara Pyo bingung kenapa mereka melakukan itu.
“Itu cara menanggulangi krisis ala Korea Selatan.” Kata Ju Meok. Tentara Pyo ingn tahu apa yang terjadi setelah penanggulangannya
“Dramanya jadi makin menarik. Karena mereka bermalam bersama.” Ucap Ju Meok.
“Kau tak kembali semalam karena kalian...” goda Tentara Pyo. Jung Hyuk menegasan mereka tak benar-benar bersama.
“Aku tidur di kamarku, dia di lantai. Kami tidak bersama-sama...” tegas Jung Hyuk.
“Seperti itulah mereka jatuh cinta... Seratus persen. Belum pernah kulihat tokoh drama yang tak jatuh cinta di situasi begitu.” Kata Ju Meok dengan wajah penuh sumringah.
“Sersan Kim... Apa  Kini, kau berani pamer kalau kau sering menonton drama Korea Selatan?” sindir Jung Hyuk. Ju Meok akhirnya tertunduk meminta maaf. 


“Setelah malam ini, semua berakhir.  Pastikan dipersiapkan dengan sempurna. Apa Sudah dapat kapal ke laut?” tanya Jung Hyuk.
“Ya, tapi biayanya, pulsa senilai 20.000 won.” Kata Tentara Pyo, Semua tak percaya mendengar karena mahal sekali. Jung Hyuk seperti tak pedul.
“Apa kau sudah dapat waktu dan tempat untuk bertemu kapal itu?” tanya Jung Hyuk pada Ju Meok
“Ya, dia akan sampai pukul 23.00, dan menunggu lima menit.” Ucap Ju Meok.
“Aku ingin kalian selesaikan perbaikan di rumahku. Warga desa makin tertarik pada wanita itu, jadi, jauhkan dia dari mereka.” Perintah Jung Hyuk.
“Bagaimana denganmu, Pak?” tanya tentara Pyo. Jung Hyuk mengaku  Ada yang harus dilakukan.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar