PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 05 Desember 2019

Sinopsis Love With The Flaws Episode 6

PS : All images credit and content copyright : MBC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Seo Yeon melambaikan tangan pada Kang Woo sambil menyapanya Kang Woo bingung dengan sikap Seo Yeon seperti ingin ramah dan langsung bergegas pergi.
“Ya, aku tahu itu kau, tapi kau tidak akan bertindak serendah itu. Benar, kan? Aku percaya padamu, Kang Woo.” Ucap Seo Yeon mencoba agar bersikap ramah.
“Ada apa dengannya?” ucap Kang Woo masuk ke dalam mobil dengan wajah panik.
Ia teringat yang pembicaran dengan Hyun Soo “ Apa lagi yang kubutuhkan?” Hyun Soo menjawab “Kekayaanmu. Uang. Kau tahu orang-orang menilai kekayaan orang dari mobil.”
“Benar juga... Seo Yeon, pikiranmu juga sangat dangkal. Apa Caramu menatapku berubah karena sebuah mobil? Akan kutunjukkan atapnya bisa terbuka.” Kata Kang Woo bangga. 


Saat atap mobilnya terbuka dikagetkan dengan Wakil dan guru sudah ada disampingnya. Wakil bertanya kemana Kang Woo akan pergi. Kang Woo menjawab mau pulang. Wakil pikir Kang Woo tahu mereka akan mengadakan pesta penyambutan untuknya.
“Apa aku harus datang?” tanya Kang Woo. Si wakil bingung lalu berpikir Kang Woo sedang mengerjainya lagi.
“Astaga, kamu jenaka padahal masih muda. Kita mengadakan pesta untuknya, dan dia bertanya, "Apa aku harus datang?" Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya.” Ucap Wakil tertawa kebingungna.
Kang Woo hanya diam saja. Wakil pun pamit akan bertemu lagi nanti. Kang Woo menganguk. Wakil berkomentar mobil Kang Woo bagus bahkan  Aromanya juga seperti mobil baru. Ia mengaku tidak percaya Kang Woo mengemudikan mobil seperti ini. Kang Woo hanya terdiam dan terlihat sangat bangga lalu meninggalkan sekolah. 

Jang Min berdiri didepan sekolah karena tahu  Pemilik restoran ayam bilang Joo Hee itu bersekolah di sini jadi Seo Yeon pasti guru di sekolah itu juga. Ia mencoba mencari sosok Seo Yeon, lalu matanya melihat Seo Yeon sedang mengajar di lapangan.
“Aku menemukanmu.” Ucap Seo Yeon terlihat sangat bahagia. 

Kang Woo mengemudikan mobilnya dan berhenti di lampu merah sambil mengeluh tentang pesta penyambutan, karena bahkan tidak punya cukup waktu untuk berolahraga. Ia lalu melihat pemulung yang menjatuhkan barang-barangnya dari gerobak, seperti tak peduli langsung melangkah pergi. 

Kang Woo sedang berlatih di rumahnya, melihat Hyun Soo masuk rumah mengeluh kalau harus mengubah kode aksesnya. Hyun Soo mengaku sekarat setelah satu hari berlarian dengan si bodoh itu karena takut dia berkata bodoh.
“Siapa?” tanya Kang Woo. Hyun Soo menyebut Park Seok Min, seorang pria di agensinya.
“Tinggalkan dia.” Komentar Kang Woo santai. Hyun Soo mengeluh Kang Woo itu sudah gila.
“Apa Kau tahu berapa banyak yang dia hasilkan untukku?” ucap Hyun Soo. Kang Woo pikir benar juga.
“Mi Kyung bertanya apa hubunganmu dengan Shinhwa Food. Apa yang terjadi?” tanya Hyun Soo.
“Aku pergi bekerja... Sebagai direktur utama sekolah.” Ucap Kang Woo. Hyun Soo memastikan kalau itu SMA Shinhwa
“Apa hubungannya dengan dia?” tanya Hyun Soo. Kang Woo memberitahu Mi Kyung guru di sana.
“Apa Mi Kyung seorang guru?!!” ucap Hyun Soo tak percaya Kang Woo pikir ada yang lebih lucu yaitu Seo Yeon juga guru di sana.
“Apa? Mereka berdua tidak terlihat seperti guru. Hei, Bodoh. Apa Kau memilih bekerja di sana karena dia? Apa Kau membuang kata-kataku dengan kotoranmu? Sudah kubilang jangan sampai dia tahu soal keluargamu.” Ucap Hyun Soo
“Apa Kau tahu betapa menakutkannya orang saat mereka bertekad? Wanita juga menggilai pria sepertiku. Pikirkan tindakan mereka terhadapmu. Seharusnya kamu diam saja dan menikah dengan tenang. Kau tidak tahu betapa menakutkannya dunia ini.” Keluh Hyun Soo.
Kang Woo hanya menghela nafas lalu merasakan tanganya yang terasa sakit.  Hyun Soo menyuruh berhenti karena  Tidak ada gunanya jika kKanbg Woo mati karena banyak berolahraga. Kang Woo menegaskan Itu bukan karena berolahraga.
“Lalu Kenapa kamu di sini?” tanya Kang Woo. Hyun Soo pun mengingat tujuanya datang.
“Hei, ini. Apa ini kau? Aku terkejut karena nama Seok Min tiba-tiba di daftar yang paling banyak dicari. Itu karena orang-orang bilang pria ini mirip dengannya Tapi dia sedang syuting. Ini benar-benar mirip denganmu. Bukankah itu kau?” ucap Hyun Soo memperlihatkan sebuah foto.
“Benarkan? Tidak mungkin kau. Astaga, kenapa ada banyak pria bertubuh bagus? Kompetisi makin ketat.. Hei... Aku kelaparan. Kau punya makanan?” kata Hyun Soo dan Kang Woo hanya diam saja melihat foto seseorang membantu pemulung yang menjatuhkan sampah kardusnya. 

Flash Back
Kang Woo menatap tanganya, dan teringat saat membantu si pemulung merapihkan kardus yang terjatuh. Ia tiba-tiba merasakan tangana yang sakit, si paman bertanya apakah Kang Woo baik-baik saja, Kang Woo mengaku baik-baik saja tapi merasakan tanganya seperti masih terasa sakit. 

Won Jae memilih sebuah jas dalam butik, seorang pegawai memberitahu Desain ini hanya tampak bagus pada pria dengan tubuh langsing dan tinggi lebih dari 180 cm, jadi, tidak semua orang cocok mengenakannya. Ia pikir Won Jae itu tampak menakjubkan.
“Aku akan mengambilnya.” Kata Won Jae dengan wajah bangga. Lalu pergi ke kasir
“Ya, totalnya 830 dolar.” Ucap Pegawai. Won Jae pun memberikan kartu kreditnya.
“Jumlahnya melebihi batas kredit.” Kata si pegawai tak bisa mengesek kartu. Won Jae terlihat bingung akhirnya memberikan lainya.  Si pegawai memberitahu kalau Mesinnya bilang kartu ini sudah mencapai batasnya.

Won Jae keluar dari butik dengan wajah santai seperti sangat bahagai menemukan jas baru, tapi setelah didepan mobil menjerit kesal karena  tadi sangat memalukan.
Ia lalu melihat artikel "'Bertemu dengan Lee Kang Hee, Direktur Shinhwa Food'" seperti memiliki rencana untuk bertemu dengan wanita yang kaya raya untuk menunjang penampilanya. 

Seo Joon berlatih di ruangan latihan, tapi pelatih melihat Seo Joon itu melakukan kesalahan. Ia langsung menghentikan latihan langsung memarahi Seo Joon yang berpikir hanya ini yang bisa dilakukann dan berpikir bisa debut seperti ini
“Seo Joon..  Menurutmu, ketampananmu adalah segalanya? Hyung Won juga tampan. Aku yakin kau juga tahu siapa yang akan bertahan jika ini terus berlanjut.” Ucap Si pelatih. Seo Joon hanya bisa tertunduk.
“Kalian semua, latih tarian itu 100 kali sebelum pergi. Aku akan memeriksanya nanti dan mengusir orang yang tidak melakukannya 100 kali. Paham?” tegas pelatih. Semua menganguk. 

Seo Joon akhirnya duduk dengan wajah lelah, Jung Ho datang membawakan minum sambil bertanya Apa ada yang mengganggunya karean tidak tampak secepat biasanya. Seo Joon juga tak tahu, karena hanya tidak ingin melakukan ini hari ini.
“Kenapa? Apa masalah wanita?” kata Jung Ho. Seo Joon mengeluh mendengarnya.
“Lupakan saja kalau begitu.. Kau harus berlatih 100 kali.” Kata Jung Ho. Seo Joon pikir mau ke toilet.
“Kau bilang aku tampak lamban. Aku akan mengosongkan perut.” Ucap Seo Joon lalu berjalan pergi. 

Seo Joon pergi ke toilet, Seorang petugas mengeluh kesal masuk ke toilet pria yang kotor bahkan tidak pernah menyiram. Seo Joon tak mengubrisnya lalu mencuci tangannya. Ternyata Hyun Soo juga bertugas membersihkan toilet.
“Astaga. Aku harus membayar semua ini... Uangku... Hei, kita memakainya bersama. Cobalah menabung sedikit.” keluh Hyun Soo lalu melihat Seo Joon mengambil tissue.
“Kau hanya perlu satu lembar, kan?” kata Hyun Soo. Seo Joon tak peduli langsung mengambil beberapa lembar lalu pergi. Hyun Soo pun hanya bisa mengumpat marah.
“Aku yakin seseorang memilihnya hanya karena wajahnya. Kenapa mereka tidak menyayangi agensi? Kenapa mereka membuatnya sangat kotor? Orang-orang bodoh ini.” Ucap Hyun Soo kesal. 

Hyun Soo bertanya pada pegawainya apakah membangun karakter siswa pelatihan. Pegawainya mengaku mereka sudah memberi kuliah khusus sebulan sekali. Hyun Soo tak percaya dengan sikap anak didiknya, Si pegawai terlihat bingung.
“Lakukan sekali sepekan. Kita tidak bisa membiarkan orang dengan karakter buruk menyebabkan masalah setelah debut. Kitalah yang harus membayar kerugiannya.” Ucap Hyun Soo. Si pegawai menganguk mengerti.
“Pastikan mereka juga belajar dengan baik. Sangat sulit bekerja dengan orang-orang bodoh. Mari singkirkan semua orang bodoh. Grup idola yang tampan dan pintar. Bagus, bukan?” kata Hyun Soo. Si pegawai menganguk mengerti.
Hyun Soo lalu melihat nama  "Kim Mi Kyung" lalu mengeluh kalau ini  Kacau sekali dan bertanya-tanya Apa yang Kang Woo pikirkan. 


Sementara Mi Kyung mengeluh karena Hyun Soo yang berani mengabaikannya  sepanjang hari. Sementara Seo Yeon sudah ada di dalam restoran bertanya Apa mereka makan daging leher juga. Mi Kyung menganguk.
“Bagaimana dengan iga bumbu?” tanya Seo Yeon dengan wajah bahagia, Mi Kyung kembali menganguk.
“Bagaimana dengan kulit?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung kesal dengan temanya yang terus bertanya
“Lagi pula, kamu akan menghabiskannya, jadi, pesan sesukamu!” teriak Mi Kyung lalu mengeluh karena Hyun Soo yang tak mengangkat telpnya.
Saat itu Kang Woo datang, Mi Kyung ingin menyapatnya tapi Kang Woo pergi begitu saja masuk restoran. Mi Kyung tak percaya Beraninya para berandal ini mengabaikannya dan mengeluh dengan Harga dirinya. 

Sementara di dalam restoran semua guru dan pegawai hanya bisa melonggo seperti melihat sesuatu yang aneh. Ternyata Kang Woo sedang memotong bagian lemak yang dibakar sambil berkomentar kalau betapa tidak sehatnya lemak ini dan semua daging itu lemak.
“Astaga, bedebah itu... Beraninya dia menyalahgunakan wewenang karena makanan.” Ucap Seo Yeon panik lalu Kang Woo terus berpindah meja untuk membuang semua lemak.
“Kenapa ini belum matang?” kata Seo Yeon mencoba menekan daging agar cepat mata. Kang Woo akhirnya sampai ke meja Seo Yeon dan siap memisahkan lemak. Seo Yeon terlihat sangat sedih dipisahkan dengan daging yang paling enak.
“Kau..  Makan. Ini tetap saja daging.” Ucap Mi Kyung memberikan daging. Seo Yeon sedih sampai akhirnya tersenyum melihat ada daging babi utuh diatas panggangan.
Ternyata Min Hyuk yang memberikan potongan daging, Seo Yeon tersenyum bahagia memakanya. Min Hyuk pun tersenyum bisa memberikan daging yang disukai Seo Yeon. Mi Kyung yang melihat kedauna meminta agar menghentikan omong kosong ini.
“Kalian bisa membeli lebih banyak sendiri.” Keluh Mi Kyung Sementara di meja lain wakil mengeluh makanan yang pedas sekali. Kang Woo merasakan bajunya sudah bau asap akhirnya berdiri.
“Baiklah. Ayo pergi... Ini traktiranku.” Kata Kang Woo. Wakil dkk bingung tapi akhirnya beberapa pegawai menganguk setuju.
“Ayolah. Lagi pula, kita tidak makan banyak.” Keluh Wakil yang masih ingin makan dan minum. Mi Kyung mengajak Seo Yeon pergi tapi Seo Yeon mengelengkan kepala. 




Wakil mengejar Kang Woo yang akan masuk mobil  meminta izin untuk ikut karena tak tahu kapan bisa naik mobil seperti ini bahkan  Dalam khayalan pun tidak. Kang Woo ingin menahanya tapi tanganya seperti merasa sakit. Wakil pun merasa bersalah.
“Tanganku sudah sakit.” Kata Kang Woo. Wakil merasa tak enak hati minta maaf dan ingin tahu Jari yang mana
“Aku sungguh minta maaf. Biar kuoleskan salep. Ayo.” Kata Wakil tetap ingin masuk mobil.
Seo Yeon dan Mi Kyung melihat dari belakang, Mi Kyung bertanya-tanya Kapan mereka menjadi teman baik. Seo Yeon pikir Orang yang serupa berkumpul dan Mi Kyung akan naik taksi.  Seo Yeon pikir apakah mereka harus pergi.
“Sudah kubilang. Kita harus membuatnya senang.” Kata Mi Kyung. Saat itu Min Hyuk datang dengan kacamata hitam menawarkan diri untuk mengantarnya. 

Dibagian belakang mobil terlihat peringatan "Sopir Pemula" dan laju mobil Min Hyun tersedat-sedat. Seo Yeon dan Mi Kyung pun berpegangan saat mobil melaju karena pasti akan mengerem mendadak. Mi Kyung pikir Min Hyuk mulai mengemudi baru belakangan ini.
“Ya, aku tidak butuh mobil.” Kata Min Hyuk. Mi Kyung ingin tau Kapan kali pertama belajar mengemudi
“Sudah dua tahun.” Kata Min Hyuk. Mi Kyung tak percaya kalau sudah dua tahun tapi masih sepayah ini. Min Hyuk mengaku lamban dalam belajar.
“Jika terlalu berat bagimu, bagaimana jika aku yang mengemudi?” kata Mi Kyung
“Benar. Dia pengemudi yang mahir.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk menolak menyuruh mereka santai saja dan kembali mobil berguncang. Seo Yeon mengeluh kalau tak mungkin bisa santai.
“Benar juga. Ini rahasia... Direktur utama kami yang baru adalah cucu dari Shinhwa Food.” Kata Mi Kyung. Min Hyuk berpura-pura tak tahu.
“Aku hanya memberitahumu agar kau tidak membuatnya marah. Pastikan dia menyukaimu.” Kata Mi Kyung
“Kenapa kau berkata begitu tentang sekolah? Sekolah adalah tempat suci. Lalu kenapa jika dia cucu dari Shinhwa Food?” komentar Seo Yeon sinis.
Mi Kyung melihat temanya itu berkeringat. Seo Yeon langsung menghapus keringatnya. Mi Kyung berkomentar Seo Yeon itu harus berani saat mengatakan hal seperti itu. Mi Hyuk melihat mereka sudah lama berteman atau...
“Kami satu SMP... Sejujurnya, Pak Dirut...” kata Mi Kyung sambil memoles lipstiknya dan tiba-tiba mobil mengerem mendadak. Min Hyuk terlihat kaget memastikan kalau  mereka baik-baik saja.
“Dasar bedebah.. Menyetirlah dengan benar!” teriak Mi Kyung tak bisa menahan emosinya. Seo Yeon pun meminta temanya agar tenang. 



Mi Kyung masuk ke toilet sambil menangis dan terlihat lipstik yang memanjang dari dibibirnya. Seo Yeon menyuruh temanya agar membasuh saja wajahnya, lalu merasa pernah ke tempat ini. Mi Kyung pikir temanya itu bodoh.
“Ini tempat itu... Di sinilah Oh Jung Tae mencampakkanmu. Fantasia.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon baru mengingatnya.
“Tempat ini milik Shinhwa Food.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon ingat kalu Kang Woo bilang itu traktirannya
“Aku akan memesan dua hidangan termahal... Hei, aku akan memesan sekarang.” Kata Seo Yeon lalu bergegas pergi.
“Astaga, dia tergila-gila dengan makanan. Bisa-bisanya dia memikirkan makanan di tempat dia dicampakkan.” Komentar Mi Kyung tak percaya 

Seo Yeon berlari keluar dari toilet tak sengaja menabrak seseorang yang sedang mabuk. Ia meminta maaf sambil mengambil kunci mobil yang terjatuh, lalu tersadar kalau ternyata pria itu Jung Tae. Jung Taek yang mabuk tak mengenali Seo Yeon berjalan keluar untuk mengambil mobilnya.
“Apa kau gila? Apa Kau mau mengemudi?” teriak Seo Yeon keluar mengambil kunci mobil. Jung Tae tak peduli ingin meminta mengembalikanya.
“Tunggu. Aku akan memanggil sopir.” Kata Seo Yeon, Jung Tae terus meminta agar mengembalikan kunci mobilnya.
“Apa Kamu melakukan ini karena aku mencampakkanmu?” ucap Jung TaeSeo Yeon pikir Jung Tae memang gila
“Aku dihukum karena mencampakkanmu. Lalu kenapa? Karena kamu, seorang wanita menolak lamaranku!” jerit Jung Taek menangis.
“Apa? Kamu melamar? Kita belum lama putus!” ucap Seo Yeon tak pecaay mendengarnya.
“Dia benci aku menjalani operasi plastik. Dia ingin seseorang berwajah natural. Aku menghabiskan banyak uang untuk wajah ini. Berikan kepadaku. Aku mau pulang.” Ucap Jung Tae memaksa mengambil kunci. 


Kang Woo keluar dari lift bersama dengan wakil, Wakil melonggo melihat restoran mewah yang mengaku tidak tahu ada tempat sebesar ini. Ia merasa kalau Melihat bagaimana bisa menaiki mobil Kang Woo berpikir pasti mimpi indah semalam.
“Itu memang menyenangkan, Pak... Aku akan masuk lebih dahulu.” Kata Wakil. Kang Woo mengeluh Menyenangkan apanya.
“Dia memutar setir sesukanya... Sial.” Kata Kang Woo kesal lalu melihat Seo Yeon saling tarik menarik dengan seorang pria. 

Jung Tae meminta Seo Yeon agar mengembalikan kuncinya, sementara Seo Yeon tak ingin memberikanya dan meminta untuk menyuruh menunggu karena akan menelepon layanan sopir.
“Kau mau ke mana? Jika mau pergi, kembalikan kunci mobilku.” Ucap Jung Tae.
“Jika ingin mati, matilah sendiri.” Teriak Seo Yeon. Jung Tae mengeluh kalau Seo Yeon bukan ibunya. 

Jung Tae mendorong keras Seo Yeon dan tiba-tiba Kang Woo sudah ada dibelakang menahan agar tak jatuh. Seo Yeon melonggo kaget, Kang Woo menatap sinis Jung Tae langsung mendorongnya masuk ke kursi belakang.
“Kau tidak takut sendirian? Apa yang kau lakukan dengan pria mabuk?” teriak Kang Woo marah. Seo Yeon tak mengubrisnya
“Halo, aku di Fantasia di Cheongdam-dong. Ke Apartemen Park di Sangam-dong.” Ucap Seo Yeon menelp layanan supir.
“Siapa dia? Bagaimana kau tahu alamatnya?” tanya Kang Woo sinis. Seo Yeon mengaku kalau Jung Tae Mantan pacarnya.
“Kau belum berubah... Joo Seo Yeon. Kamu masih mengincar paras pria.” Komentar Kang Woo melihat wajah Jung Tae yang ada di dalam mobil. Seo Yeon melonggo bingung.
“Ada apa denganmu? Bagaimana bisa pria seperti dia... Kenapa pria seperti itu... Kenapa aku... Kenapa aku... Kau...” ucap Kang Woo mengingat saat Seo Yeon dengan banyak pria dalam satu hari.
Seo Yeon tak mengubrisnya lalu menerima telp dari supir penganti yang sudah datang. Kang Woo pun melangkah pergi masuk restoran. 


Di dalam ruangan
Wakil merasa tak percaya kalau ini kesempatan yang luar biasa, karena tidak biasa datang ke tempat seperti ini. Kang Woo pun terlihat senang menerima pujian. Seo Yeon menatap Kang Woo seperti merasa bersalah dan mengingat ucapan Kang Woo.
“Kau belum berubah, Joo Seo Yeon. Kamu masih mengincar paras pria.”
Flash Back
Saat Kang Woo menyatakan perasanya, Seo Yeon mengatakan “Aku tidak menyukaimu karena kamu jelek dan gemuk.” 

Seo Yeon seperti baru menyadari kesalahanya, Mi Kyung menepuk Seo Yeon bertanya ada apa karena sebelumnya akan memesan banyak makanan. Seo Yeon teringat lalu bertanya pada pelayan apakah ada menu makanan Pelayan mengatakan santapan spesial sudah dipesan untuk hari ini.
Seo Yeon akhirnya makan roti yang ada diatas meja tanpa peduli mulutnya sudah penuh. Kang Woo melihat Seo Yeon tak percaya kalau Seo Yeon bisa makan dengan lahap. Seo Yeon pikir seharusnya makan banyak daging
 “Kenapa mereka menyukai orang seperti dia? Kenapa aku menyukai orang seperti dia? Kenapa?” gumam Seo Yeon tak percaya.

Saat itu makan pun datang, berisi sayur dan buah. Kang Woo menyuruh mereka menikmati karena semuanya makanan sehat. Seo Yeon pun bertanya Kapan mereka akan menyajikan hidangan lain. Pelayan memberitahu inilah makanan untuk hari ini. Seo Yeon melonggo tak percaya.
“Kalau begitu, boleh aku pesan hidangan lain?” ucap Seo Yeon. Pelayan meminta maaf karena ini waktu untuk pesanan terakhir sudah lewat.
“Suasana di restoran barbeku tidak bagus, jadi, aku tidak meneruskannya. Tapi di hari seperti ini, mustahil untuk tidak mendengarkan perkataan Pak Dirut. Tolong katakan sesuatu.” Kata Wakil. Kang Woo ingin menolak.
“Baiklah. Aku yakin mengelola sekolah juga termasuk bisnis. Untuk menilai kinerja bisnis, kita bukan hanya mempertimbangkan keuntungan ekonomi, tapi juga tingkat penerimaan dan tingkat ketenagakerjaan” ucap Kang Woo, sementara Seo Yeon sibuk melihat isi salad berpikir ada daging didalamnya.
“Tentu saja, mendidik para murid untuk menjadi anggota masyarakat yang baik secara moral juga sangat penting. Mempelajari kebajikan itu bergantung pada para guru. Selamat menikmati makanan yang kusiapkan.” Kata Kang Woo lalu melihat Seo Yeon terlihat bahagia menerima daging dari Min Hyuk.
“Kau... Apa pendapatmu tentang mengkritik seseorang berdasarkan penampilannya? Contohnya, kepada murid mengerikan yang berkata bahwa seseorang jelek dan gemuk di hadapannya, bagaimana kau mendidik murid itu?” ucap Kang Woo. Seo Yeon terlihat bingung.
“Kenapa? Apa Tidak ada yang ingin kamu katakan?” ejek Kang Woo. Seo Yeon menjawab kalau Murid itu sangat jujur menurutnya Orang-orang harus jujur.
“Kalau begitu, izinkan aku bertanya. Bagaimana kamu mendidik murid yang merayu seorang gadis dan mengajaknya berkencan padahal mereka bahkan tidak begitu saling mengenal?” kata Seo Yeon. Kang Woo bingung mengganggap Menggodanya
“Dan bagaimana kamu mendidik murid yang menyimpan dendam terhadap seseorang atas kejadian bertahun-tahun lalu?” balas Seo Yeon. Kang Woo tak percaya mendengarnya.
“Bu Joo! Apa yang kau lakukan?” teriak Wakil. Seo Yeon pikir Kang Woo yang bertanya lebih dahulu!
“Pak, makan malamnya tidak lancar. Mau kutuangkan minum?” kata Mi Kyung membawakan wine.
“Tidak. Aku tidak minum alkohol.” Kata Kang Woo menolak. Mi Kyung memaksa dengan sengaja menjatuhkan wine dibaju Kang Woo.
“Maaf.... Kamar mandinya di sana.” Ucap Mi Kyung sengaja menjauhkan Kang Woo dari Seo Yeon. Kang Woo mengeluh kalau tidak minum alkohol. Mi Kyung terus memaksa kalau Kang Woo bisa pakai sabun ditoilet. Kang Woo seperti mengerti dengan menatap sinis pada Seo Yeon lalu pergi meninggalkan meja restoran. 




Seo Yeon mengeluh dengan temanya yang menariknya keluar. Mi Kyung pikir temanya itu sudah gila dan mengeluh tidak bisa melewati hari tanpa membuat masalah. Seo Yeon mengeluh kalau Mi Kyung  yang memancing pertengkaran.
“Apa Kau petarung? Apa Kau akan memukulnya karena dia yang memancing?” kata Mi Kyung marah
“Kenapa kau hanya membentakku?” keluh Seo Yeon, Mi Kyung pikir kalau Seo Yeon itu menyuruhnya agar membentak Pak Dirut
“Sudah berapa kali kubilang dia bisa menghancurkan kariermu? Apa itu sulit dimengerti?” keluh Mi Kyung. Seo Yeon mengaku mengerti.
“Apa dengan begini sikapmu? Minta maaflah kepadanya sekarang!” tegas Mi Kyung. Seo Yeon menolak untuk meminta maaf. Mi Kyung mendorong Seo Yeon agar pergi saja sekarang. Seo Yeon mengeluh kalau akan ke sana.

Sementara Kang Woo sedang membersihkan bajunya lalu mengingat sata Seo Yeon tersenyum bahagia karena Min Hyuk memberikan daging, lalu berpikir Seo Yeon juga merayu Lee Min Hyuk seolah-olah prianya kurang. Ia mengumpat kesal dan kembali merasakan tanganya sakit.
Ia akhirnya membuka bajunya dan keluar hanya mengunakan jasnya, Seo Yeon sudah menunggu didepan toilet merasa bersalah melihat Kang Woo membuka bajunya.
“Aku mengatakan itu saat masih muda. Tolong lupakan...” kata Seo Yeon mengulurkan tanganya tapi Kang Woo tak mengubrisnya.
“Kau boleh menerima permintaan maafku atau tidak. Aku tidak bisa apa-apa jika kamu tidak menerimanya. Selain itu, kuharap kita bisa akur.” Ucap Seo Yeon lalu melangkah pergi. 




Seo Yeon melihat bayangan di depan cermin, Kang Woo kembali merasakan tanganya sakit. Seo Yeon melihat jari tengah Kang Woo berdiri, Kang Woo tersadar lalu panik karena bukan seperti itu maksudnya dan tidak seperti yang di pikirkan.
Seo Yeon langsung mengunci Kang Woo dengan tanganya dan memojokan di dinding. Keduanya saling menatap, Kang Woo pun merasakan ada sesuatu.
 Flash Back
Kang Woo duduk sendirian dibangku belakang, tak ada teman sebangku saat itu seseorang datang ke tempat duduknya. Seo Yeon datang memberikan senyuman pada Kang Woo. Kang Woo langsung bersemu merah melihat Seo Yeon.
“Aku hanya...  Sejak saat itu...” gumam Kang Woo lalu menatap Seo Yeon dan tiba-tiba berpikir perutnya sakit.
Tapi ternyata sakit perutnya sudah hilang, tanganya pun naik bagian dada seperti berdegup kencang. Kang Woo pikir itu memang Seo Yeon. Seo Yeon masih tak tetap mengunci Kang Woo dengan dua tanganya.
Bersambung ke episode 7

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar