PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Harga
diriku. Ini sungguh melukai harga diriku...” ucap Kang Woo sedih, Seo Yeon
pikir itu bisa terjadi.
“Kita
bisa mencobanya. Jika gagal, kita bisa berhenti...” kata Seo Yeon berpikir bisa
membantu Kang Woo.
“Kurasa
aku akan mati karena bahagia. Aku akan bersikap baik kepadamu.” Ucap Kang Woo
memeluk erat Seo Yeon
“Baiklah.
Aku juga akan bersikap baik kepadamu.”
Kata Seo Yeon lalu melihat Kang Woo mendekat mencoba menciumnya.
Seo Yeon
langsung memalingkan wajahnya, Kang Woo bingung ingin tahu alasanya. Seo Yeon langsung mencubit pipi Kang Woo
memperingatkan agar jangan bersikap manis. Kang Woo menahan rasa sakit meminta
maaf karena sedikit berlebihan.
“Aku
terlalu bahagia.” Ungkap Kang Woo. Seo Yeon mengucap syukur Kang Woo sudah
mengetahuinya.
“Tunggu
di sini. Aku akan mengantarmu pulang.” Kata Kang Woo bergegas masuk ke rumah
mengambil kunci mobil.
“Apa ini
keputusan yang bagus? Benar. Apa gunanya teman? Kami harus saling membantu.”
Ucap Seo Yeon berbicara sendiri lalu mencoba mengingat saat Kang Woo
memeluknya.
“Dia
lebih berotot dari dugaanku. Dia pasti sering berolahraga.” Ucap Seo Yeon
tiba-tiba memuji Kang Woo.
“Hei..
Apa Kau sudah gila? Kenapa kau meraba tubuhnya? Dasar.” Kata Seo Yeon memarahi
dirinya sendiri.
Kang Woo
baru keluar mendengar Seo Yeon bicara sendiri pun bertanya yang dikatakan. Seo
Yeon menutupi kalauBukan apa-apa. Akhirnya Kang Woo dengan bahagia mengandeng
tangan Seo Yeon untuk pulang.
Di depan
rumah, Kang Woo tersenyum karena Seo Yeon ternyata masih tinggal di rumah itu.
Seo Yeon kaget mendengarnya. Kang Woo mengaku kalau pernah datang ke rumah Seo
Yeon.
Flash Back
Kang Woo
datang ke rumah Seo Yeon membawa cemilan sate toppoki lalu menaruhnya didekat
pot. Tiba-tiba ayah Seo Yeon datang bertanya siapa Kang Woo. Kang Woo terlihat
ketakutan. Ayah Seo Yeon bertanya apakah Kang Woo temannya Seo Yeon.
Kang Woo
membenarkan dan langsung pamit berlari ketakutan, tapi malah terjatuh karena
tali sepatunya yang lepas. Ayah Seo Yeon pun mendekati Kang Woo sambil berlutut
menanyakan keadaanya. Kang Woo menganguk mengaku baik-baik saja.
“Pria
harus selalu siap melindungi orang yang mereka cintai. Karena itu kau harus memastikan
tali sepatumu selalu terikat kuat.” Ucap Ayah Seo Yeon mengikat sepatu Kang
Woo.
“Sudah.
Sekarang talinya tidak akan lepas.”kata Ayah Seo Yeon, Kang Woo tersenyum
bahagia melihat Ayah Seo Yeon.
Seo Yeon
tak percaya kalau ayahnya bicara seperti itu,
Kang Woo mengaku berkat ayah Seo Yeon tali sepatunya selalu terikat kuat
dengan memperlihatkan sepatunya. Seo Yoen pun juga dengan bangga kalau ayahnya
yang mengajarinya.
“Apa dia
masih tinggal di sini bersamamu? Aku akan menyapa lain kali.” Ucap Kang Woo.
Seo Yeon hanya diam saja. Kang Woo bertanya ada apa.
Seo Yeon ingin menjelaskan
tapi Won Seok sudah keluar dari mobil. Kang Woo kaget melihat pria yang
sebelumnya dekat dengan Seo Yeon. Won Seok heran Kang Woo berani mengunakan
bahasa banmal.
“Kenapa
kau di sini? Apa Kau mengizinkannya masuk?” ucap Kang Woo. SeoYeon dan Won Seok
hanya bisa melonggo binggung.
“Tidak!
Aku tidak akan membiarkanmu menemui bedebah ini!” kata Kang Woo. Won Seok tak
bisa terima dianggap bedebah.
“Apa Kau
mengenal Won Seok Oppa?” tanya Seo Yeon. Kang Woo makin panik Seo Yeong
memanggilnya Oppa.
“Seo
Yeon, kenapa kamu memanggilnya dengan namanya?” kata Kang Woo marah.
“Tidak,
dia kakakku.” Jelas Seo Yeon, Kang Woo menatap keduanya merasa tak ada yang
mirip.
“Jangan
bohong. Kalian berdua tidak mirip.” Teriak Kang Woo. Won Seok tak bisa menahan
diri langsung mencengkram baju Kang Woo.
“Beraninya
kau menyentuhku.” Ucap Kang Woo. Won Jae keluar rumah mengeluh karena berisik
sekali di luar
“Siapa
kau, Bedebah? Kenapa kau keluar dari sana? Jawab aku, Bedebah!” uca Kang Woo.
Akhirnya
Won Seok dan Won Jae mencengkram baju Kang Woo, Seo Yeon mencoba melepasakan
tapi ketiganya punya kekuatan yang berlebihan.
Kang Woo ingin tahu kenapa Won Jae keluar dari rumah, kedua kakak Seo
Yeon tak percaya Kang Woo berani memanggilnya “Bedebah” Saat itu suara kucing
berkelahi membuat mereka berhenti.
Akhirnya
mereka berempat duduk di dalam rumah, Kang Woo duduk bersebelahan dengan Seo
Yeon. Won Seok dan Won Jae menatap keduanay dengan curga, Won Seok akhirnya
bertanya apakah Kang Woo itu dan teman
prianya.
“Apa? Ya.
Kami satu SMP...” ucap Seo Yeon bingung. Kang Woo langsung mengangkat tangan
Seo Yeon mengaku pacarnya. Kedua kakak Seo Yeon hanya bisa melonggo.
"Pacar?"
Tidak masuk akal... Bukankah kau membenci semua pria tampan?” komentar Won Jae.
Seo Yeon panik mendengarnya.
“Ini
sudah larut. Kau harus pulang... Cepat pergi. Kau terlambat.” Ucap Seo Yeon
panik mendorong Kang Woo agar segera keluar rumah. Kang Woo pun mengerti.
“Aku akan
kembali lain kali dan perkenalkan diri secara resmi. Maaf atas
ketidaknyamanannya.” Ucap Kang Woo lalu pamit pergi. Seo Yeon pun melambaikan
tangan pada Kang Woo.
Saat
membalikan badan, Won Jae sudah berdiri dibelakang adiknya tahu kalau Kang Woo
jelas bukan tipe adiknya. Seo Yeon mengaku hanya berkencan dengannya. Won Jae
pun ingin tahu Apa pekerjaannya. Seo Yeon pikir kalau bisa pelan-pelan saja.
“Astaga,
aku sangat lelah... Pundakku kaku. Astaga.” Ucap Seo Yeon berpura-pura menguap
lalu masuk ke dalam kamar.
“Ada yang
mencurigakan, bukan? Menurutmu apa?” kata Won Jae pada adiknya. Won Seok hanya
bisa terdiam.
Kang Woo masuk
ke rumah dengan wajah bahagia sambil menari karena tahu dua pria itu adalah kakak Seo Yeon dan bukan
sebarang pria. Saat duduk disofa dikagetkan dengan Hyun Soo sudah ada
disampinganya. Hyun Soo mengeluh pada temanya.
“Kau
menghajarku habis-habisan dan tidak memeriksa keadaanku. Apa pertemanan kita
selemah ini?” ucap Hyun Soo
“Ya,
jadi, enyahlah.”kata Kang Woo tak pedui. Hyun Soo tak ingin membahasnya karena datang
untuk menjelaskan sesuatu.
“Apa Kau
sungguh menyukai Seo Yeon? Kenapa? Kenapa dia di antara semua gadis cantik...”
ucap Hyun Soo yang langsung disela oleh Kang Woo.
“Dia
cantik.” Kata Kang Woo banga. Hyun Soo pikir kalau Kang Woo itu butuh Dokter
mata.
“Aku tahu
dokter mata yang terampil.” Ucap Hyun Soo mengajak Kang Woo pergi. Kang Woo
mengeluh dengan sikap Hyun Soo.
“Ada yang
salah dengan matamu. Ini tidak masuk akal. Selain itu, dia tidak normal... Dia
bilang dia menyukaiku. Dia seharusnya tidak menyukaiku. Dia aneh. Jika kau
menyukainya...” kata Hyun Soo dan Kang Woo tak mengerti maksudnya.
“Pokoknya,
jangan temui dia lagi... Aku akan bicara dengannya.” Kata Hyun Soo tak bisa
menjelaskanya.
“Sudah
terlambat. Dia sudah tidak menyukaimu,
jadi jangan khawatir.” Kata Kang Woo bahagia. Seo Yeon pikir itu melegakan.
“Dia
setuju untuk berkencan denganku.” Kata Kang Woo. Seo Yeon berteriak kaget.
Mi Kyung
sedang masker dengan mentimun pun berteriak kaget mendengarnya di telp. Ia ingin memastikan Seo Yeon melakukan apa
dengan Kang Woo. Seo Yeon pikir Mi Kyung bisa mem Bayangkan betapa putus asanya
Kang Woo.
“Jadi, kau
akan berpura-pura menjadi pacarnya sampai dia bisa mencari cara agar mereka
bisa bersama? Agar dia tidak perlu mengikuti kencan buta lagi?” ucap Mi Kyung
“Sederhananya,
seperti itu. Aku tidak akan bertindak sejauh ini jika tidak melihat mereka
bersama. Tapi karena melihat mereka, aku merasa bersalah tidak membantu. Kami
teman.” Kata Seo Yeon
“Kau
sudah gila. Mereka pasti menganggapmu lemah. Jika tidak, kenapa mereka meminta
hal menjengkelkan seperti itu... Apa yang akan kau lakukan dengannya?” ucap Mi
Kyung
“Karena
keluarganya harus tahu dia punya pacar, aku harus mengunggah foto kami, kan?”
ucap Seo Yeon
Pagi hari
Kang Woo
sudah menunggu dengan mobilnya, Seo Yeon datang berlari memanggil Kang Woo.
Kang Woo tersenyum bahagia melihat Seo Yeon dan tiba-tiba Seo Yeon langsung
memeluknya. Kang Woo terlihat shock dan hanya bisa terdiam.
Seo Yeon
tiba-tiba langsung mengambil gambar, Kang Woo masih terdiam dan ketika tanganya
akan memeluk Seo Yeon tapi Seo Yeon sudah lebih dulu masuk mobil agar mereka
segera pergi.
“Dia
lebih terus terang dari dugaanku.” Ucap Kang Woo tak percaya dengan tersipu
malu.
Kang Woo
diajak pergi ke sebuah restoran, Seo Yeon memberitahu kalau Mi Kyung bilang tempat ini sedang populer dan
semua pasangan harus berkunjung ke sini. Kang Woo tak percaya mendengarnya Seo Yeon pikir Tempat ini cantik da mengajak
ke sudut ruangan yang bagus.
Dengan
background bunga, Seo Yeon mengajak foto menurutnya Akan terlihat lebih nyata jika berfoto di
sini. Kang Woo melonggo bingung melihat Seo Yeon terlihat sangat agresif bahkan
sampai ingin menyentuh pipinya. Kang Woo sempat bergerak.
“Hei,
jangan bergerak. Jika mau melakukan ini, kita harus berhasil.” Ucap Seo Yeon.
Kang Woo akhirnya mengikuti saran Seo Yeon dan langsung tersipu malu lagi.
Kang Woo
mengantar Seo Yeon pulang ke rumah dan memberikan kue pada Seo Yeon. Seo Yeon
mengucapkan Terima kasih padahal menurutnya Kang Woo tidak perlu
memperlakukanku begitu baik. Kang Woo pikir
Seo Yeon bisa mengatakan saja, dan akan belikan apa pun yang kamu mau.
“Kang
Woo, aku terkesan...” kata Seo Yeon. Kang Woo mendekat ingin memeluk Seo Yeon
tapi tanganya malah diajak highfive.
“Ini
bagus. Mari terus berusaha dengan baik. Cepat Pergilah. Ini sudah larut Tadi
itu menyenangkan.” Ucap Seo Yeon. Kang Woo menganguk mengerti lalu masuk ke
dalam mobil.
Kang Woo
akhirnya mengemudikan mobilnya sambil menatap tanganya lalu berkomentar Seo
Yeon sangat tidak terduga. Saat dibelokan terlihat Jang Min mengambil foto
diam-diam, Kang Woo menatap Jang Min bertanya-tanya Siapa dia.
“Dia
lebih baik daripada pacar sungguhan. Aku tidak percaya menerima kue semahal
ini.” Ucap Seo Yeon bahagai melihat kue yang diberikan Kang Woo lalu dikagetkan
dengan kakaknya sudah ada dibelakangnya.
Won Seok
keluar rumah memberikan makan pada kucing. Seo Yeon bertanya apakah Malam ini
giliran Kakak keduanya. Won Seok memberitahu
Won Jae bilang akan terlambat pulang lalu bertanya apa yang dibawa oleh
adiknya.
“Ini? Ini
kue yang sangat mahal.” Ucap Seo Yeon. Won Seok menegaskan Bukan itu.
“Pria
yang memberimu kue... Siapa dia?” ucap Won Seok. Seo Yeon mengeluh kalau sudah
mengatakan Kang Woo adalah pacarnya.
“Kau
tidak akan menyukai pria tampan sepertinya.” Ucap Won Seok mengenali adiknya.
“Dalam
hidup, preferensi kita bisa berubah. Pria yang Kakak pacari juga sangat
berbeda. Ras, kewarganegaraan, dan usia mereka berbeda. Benar, bukan? Itu Sama
denganku. Aku punya berbagai preferensi pria. Aku bisa mengencani semua tipe
pria. Sambil mendayung, dua tiga pulau terlampaui.” Ucap Seo Yeon lalu masuk ke
dalam rumah
Seo Yeon
memasukan kue ke dalam kulkas sambil berkomenatr Lapisan tambahan pada kue itu
bonus tambahan lalu dikagetkan dengan Won Seok sudah ada didepanya. Won Jae
meminta agar bertemu dengan Kang Woo. Seo Yeon panik ingin tahu alasanya.
“Menurutmu
kenapa? Adik perempuan kakak satu-satunya punya pacar.Jadi Kakak harus
memeriksanya.” Ucap Won Seok
“Tentu.
Kita harus menetapkan tanggal...” kata Seo Yeon. Won Seok langsung menegaskan
Besok. Seo Yeon pun setuju Besok.
Di sebuah
restoran, potongan kue diatas meja. Mi Kyung berkomentar ini Kacau. Seo Yeon
pikir sudah tahu. Mi Kyung mengatakan makan kue dimalam hari dan Rencananya
untuk menurunkan berat badan gagal. Seo Yeon mengeluh dengan temanya.
“Hei, apa
kamu mendengarkanku?” keluh Seo Yeon. Mi Kyung pikir sudah tahu apa yang akan
terjadi besok.
“Kau bilang
Won Seok melihat Kang Woo. Berarti dia mungkin tahu Kang Woo sama sepertinya.”
Kata Min Kyung.
“Apa Menurutmu
begitu?” kata Seo Yeon. Min Kyung pikir kalau tidak kenapa Won Seok ingin
menemui Kang Woo
“Apa Won
Seok pernah ingin menemui pria yang pernah kau kencani?” tanya Mi Kyung. Seo
yeon pikir Tidak.
“Coba
Lihat? Habislah kau. Menurutmu ada pria yang tidak akan jatuh cinta kepada Won
Seok? Jika Won Seok mulai merayu Kang Woo, hubungan Kang Woo dan Hyun Soo akan
berakhir. Jadi sejarah. Usahamu membantu mereka akan sia-
sia.” Ucap Mi Kyung
“Astaga.
Ini membuatku gila. Apa yang harus kulakukan?” jerit Seo Yeon. Mi Kyung pikir
tak ada cara Seo Yeon harus jujur.
“Dan
minta dia berpura-pura tidak tahu apa pun soal itu... Entahlah. Jadi Mari makan
dahulu.” Ucap Mi Kyung makan kue lalu berkomentar kalau Kue mahal memang manis.
Di dalam
kamar, Won Seok sudah siap pergi dengan memastikan penampilanya lebih dulu,
lalu merasakan sesuatu. Seo Yeon berdiri didepan kakaknya seperti sedang
menguping. Won Seok akhirnya membuka pintu kamarnya. Seo Yeon kaget.
“Bagaimana
perasaan Kakak?” tanya Seo Yeon. Won Seok bertanya Pukul berapa. Seo Yeon
mencoba tak mengerti memberikan minum.
“Bertemu
dengan pacarmu... Pukul berapa?” ucap Won Seok. Seo Yeon terlihat bingung.
“Bukankah
itu akan membuatnya tidak nyaman? Kami baru saja mulai berpacaran.” Kata Seo
Yeon gugup.
“Jadi,
namanya Lee Kang Woo? Kalian sebaya dan satu SMP. Akan mudah menemukannya...Baiklah.
Ya.” Ucap Won Seok lalu melangkah pergi.
Seo Yeon
akhirnya mengaku kalau yang dipikirkan Won Seok itu benar. Won Seok pikir Seo
Yeon itu tidak mengencaninya. Seo Yeon membenarkan. Won Seok ingin tahu apa
yang dilakukan Seo Yeon dengan Kang Woo.
“Apa kau Ingat
Park Hyun Soo yang kami tanyakan tempo hari? Dia pasangan Hyun Soo. Keadaan
mereka agak rumit, jadi, aku membantu mereka untuk sementara.” Ucap Seo Yeon
“Tunggu...
Apa? Lee Kang Woo. Dia...” kata Won Seok kaget. Seo Yeon panik meminta kakaknya
agar rahasiakan dari Won Jae.
“Kakak tahu
betapa konservatifnya dia. Jika tahu aku pura-pura mengencaninya, dia akan
mencari Lee Kang Woo. Ini tidak akan bertahan lama. Maksimal satu atau dua
bulan.” Ucap Seo Yeon
“ Hanya
saja aku melakukan hal buruk kepada Kang Woo dahulu. Aku akan merasa tenang
setelah menyelesaikannya. Kumohon? “ pinta Seo Yeon. Won Seok hanya diam saja.
Kang Woo
melihat Seo Yeon dari jendela sekolah lalu merasa ini bagus karena bisa melihat
Seo Yeon seharian. Tiba-tiba Wakepsek dan guru melihat Kang Woo mencoba
menghindar tapi Kang Woo saat itu membalikan badan dan menyapa keduanya.
“ Wakil
Kepala Sekolah.. Aku sudah lama jauh dari kalian, bukan? Aku ingin mentraktir
kalian makan. Bisakah kalian mengatur pertemuan?” ucap Kang Woo. Keduanya
bingung tapi akhirnya menganguk mengerti
“Terima
kasih.” Ucap Kang Woo lalu melangkah pergi dengan senyuman bahagia.
“Suasana
hatinya berubah-ubah. Apa dia mengidap bipolar?” kata Wakepsek melihat sikap
Kang Woo.
Di
lapangan Seo Yeon baru saja selesai mengajar, lalu melihat ke arah jendela
terlihat Min Hyuk melambaikan tangan ingin mendekat. Seo Yeon hanya diam saja,
saat itu Min Hyuk memperlihatkan snack ubi jalar, Seo Yeon melihat itu snack
baru dan langsung bergegas pergi.
“Dia
bergegas mau ke mana?” kata Kang Woo heran melihat Seo Yeon seperti sangat
bersemangat berjalan dilorong.
Seo Yeon
sudah masuk ruang UKS tapi Min Hyuk malah menjauhkan snack darinya. Ia pun
mengerti dan sudah menduganya lalu duduk dengan menaikan celananya dan terlihat
luka yang mulai mengering. Min Hyuk tersenyum melihatnya.
“Picik
sekali. Kamu memakai makanan untuk memancingku ke sini.” Ucap Seo Yeon marah.
“Akan
menyenangkan jika kau datang saat aku memintamu.” Kata Min Hyuk memberikan
snack.
“Luka seperti
ini akan sembuh sendiri.” Kata Seo Yeon santai. Min Hyuk emnegaskan ini akan
meninggalkan bekas luka.
“Kau
harus menyayangi tubuhmu.” Ucap Min Hyuk. Seo Yeon terdiam menatap Mi Hyuk.
“Kau
terdengar seperti ayahku.” Kata Seo Yeon mencoba menyuapi Min Hyuk. Min Hyuk
menolaknya karena akan memakannya nanti. Seo Yeon memaksa , Min Hyuk akhirnya
membuka mulutnya.
“Apa Kau
punya pacar?” tanya Seo Yeon memancing, Min Hyuk kaget sampai tersedak karena
Seo Yeon bertanya tiba-tiba.
“Aku
tidak punya” ucap Min Hyuk. Seo Yeon ingin tahu wanita seperti apa yang
disukainya dan bisa mengatakannya.
“Dia
mungkin cukup dekat denganmu. Aku yakin dia ada di dekat sini. Aku suka wanita
yang makan semuanya dengan lahap. tidak memforsir tubuhnya saat bekerja, dan
bekerja keras. Aku suka wanita baik” ucap Min Hyuk menatap Seo Yeon.
“Lalu?”kata
Seo Yeon. Min Hyuk menjawab Itu saja dan
balik bertanya Bagaimana dengan Seo Yeon.
“Pria
seperti apa yang kau sukai?” tanya Min Hyuk. Seo Yeon menjawab Penampilan
sangat penting baginya.
Saat itu
Kang Woo masuk ruangan melihat tangan Min Hyuk memegang tangan Seo Yeon dan
langsung mendekati Seo Yeon agar bicara denganya.
Keduanya
berjalan keluar sekolah, Seo Yeon mengeluh ada apa ini. Kang Woo pikir kalau
mereka harus memberi tahu orang-orang tentang hubungan mereka ini. Seo Yeon
kaget mendengarnya dan ingin tahu alasanya. Kang Woo heran Seo Yeon
bertanya "Kenapa"
“Kita
harus memberi tahu mereka tentang hubungan kita. Makin banyak yang tahu, makin
baik.”ucap Kang Woo
“Hei, kau
terlalu kejam... Itu bagus untukmu. Tapi bagaimana denganku? Kamu supervisorku.
Aku bekerja untukmu. Bagaimana pendapat orang tentangku?” kata Seo Yeon. Kang
Woo bisa mengerti.
“Tapi jangan
dekat dengannya.” Kata Kang Woo dengan suara kecil. Seo Yeon bingung. Kang Woo
tetap mengatakan dengan suara kecil “Jangan dekat dengannya.” Seo Yeon mengeluh
apa yang dikatakan Kang Woo.
“Jangan
dekat dengan Lee Min Hyuk.” Tegas Kang Woo. Seo Yeon menegaskan kalau apa
maksudnya dengan Pak Lee dan ingin tahu alasanya.
“ Tidak
apa-apa.” Kata Kang Woo gugup. Seo Yeon pikir pasti punya alasan. Kang Woo
menegaskan Tidak ada.
“Jangan
dekat dengannya.” Tegas Kang Woo. Seo Yeon ingin tahu Apa hubungan Kang Woo
dengannya. Kang Woo menegakan Tidak ada.
“Pokoknya,
jangan dekat dengannya.” Ucap Kang Woo dan langsung bergegas pergi.
“Apa itu?
Ada apa dengannya?” ucap Seo Yeon bingung lalu teringat saat bertanya pada Min
Hyuk apakah punya pacar.
“Dia
mungkin cukup dekat denganmu. Aku yakin dia ada di dekat sini.” Ucap Min Hyuk
“Apa
terjadi sesuatu di antara mereka di masa lalu?” ucap Seo yeon penasaran.
Di dalam
ruangan, Kang Woo mencoba untuk santai tapi beberapa detik kemudian langsung
menjerit kesal karena sikapnya yang bisa melarang Seo Yeon mendekati Min Hyuk.
Ia merasa kalau itu picik lalu teringat dengan masa lalunya.
Flash Back
Dalam
sebuah acara, Kang Woo masuk tambun mengambil makanan. Beberapa tamu
berkomentar Mereka sama sekali tidak mirip dan Orang bilang kakak laki-laki
selalu lebih baik, tapi malah sebaliknya di keluarga dia.
“Yang
lebih muda sangat pintar. Kudengar dia mendapat perhatian dari Pimpinan.” Ucap
seorang tamu. Kang Woo melihat Min Hyuk yang duduk disampingnya dengan wajah
sedih.
“Maksudku,
terlalu memalukan untuk mengatakan aku cemas karena Min Hyuk terlalu keren.”
Ucap Kang Woo kesal lalu menatap foto saat bersama dengan Seo Yeon.
“Seo
Yeon. Beraninya kamu membuatku cemas... Dia wanita yang luar biasa. Kau manis
sekali.” ucap Kang Woo terus berubah-ubah perasannya.
Won Seok
memperlihatkan foto Hyun Soo. Seok Min langsung melihatnya memastikan apa
maksud Won Seok kalau itu sama dengan mereka. Won Seok yakin kalau pasti
dugaanya salah. Seok Min langsung tertawa mendengarnya.
“Itu hal
paling lucu yang pernah kudengar... Astaga, lucu sekali.” ucap Seok Min.
“Jadi,
katakan kepadaku. Benar atau tidak?”kata Won Seok penasaran. Seok Min mengeluh
dengan temanya tidak secerdas sebelumnya.
“Apa Kau
tidak tahu? Tidak mungkin... Astaga. Dia menyukai wanita.” Kata Seok Min. Won
Seok sedikit kaget mendengarnya.
Depan
standing banner para idol, Seo Joon keluar seperti anggata idol dan mulai
menari-nari. Seo Yeon datang ke tempat latihan. Seo Joon tersenyum melihat
kakaknya datang. Seo Yeon mengeluh sang adik yang tidak membawanya
“Bagaimana
menurut Kakak? Bukankah aku tampak keren? Aku pantas bergabung dengan mereka, kan?”
ucap Seo Joon bangga dengan earphone dan menari-nari.
“Apa Kau
membuat Kakak datang kemari selarut ini demi gayamu?” keluh Seo Yeon sinis.
“Maksudku...
Aku butuh ini untuk membantuku berlatih...”kata Seo Joon gugup. Seo Yeon pun
pamit pergi.
Seo Yeon
akan keluar dari gedung menerima gambar dari kakannya, yaitu Hyun Soo dengan
banyak wanita lalu pesan dibawahnya “Mereka semua gadis yang dipacari Park Hyun
Soo.” Seo Yeon melonggo kaget dan langsung menelp kakaknya.
“Apa ini?”
tanya Seo Yeon heran. Won Seok bertanya dengan sikap adiknya.
“Pria
bernama Park Hyun Soo itu tidak memacari pacarmu. Lee Kang Woo jelas bukan tipemu,
jadi, saat kakak bertanya, kau bilang dia memacari pria ini.” Ucap Won Seok
“Apa??
Katakan lagi. Jadi, Apa Kang Woo dan
Hyun Soo tidak berpacaran?” ucap Seo Yeon memastikan
“Lupakan
soal berpacaran. Mereka bukan salah satu dari kami.” Tegas Won Seok. Seo Yeon
kaget dan bertanya-tanya Apa yang terjadi lalu mengumpat marah.
“Entahlah...
Dia membersihkan semua tempat ini saat larut malam.” Ucap Seo Joon ketakutan.
Seo Yeon pun akhirnya melangkah pergi.
“Astaga.
Ada apa dengannya?” ucap Seo Joon ketakutan sedang menunggu lift.
Seo Yeon
berlari mencari ke lantai atas dan sudah menduga kalau Hyun Soo ada di atap. Ia
langsung berteriak memanggil Park Hyun Soo dan langsung memitingnya. Hyun Soo
binggung dengan yang dilakukan Seo Yeon, Seo Yeon memperingatkan agar Hyun Soo Jangan
bergerak.
“Jika kau
bergerak, tulangmu akan patah.” Ucap Seo Yeon. Hyun Soo bingung kenapa Seo Yeon
melakukan ini
“Katakan
yang sebenarnya. Kau memacari Kang Woo?” tanya Seo Yeon. Hyun Soo membenarkan.
“Akan
kupatahkan. Akan kupatahkan tulangmu.” Kata Seo Yeon. Hyun Soo akhirnya menepuk
tangan Seo Yeon menyerah dengan mengaku sudah berbohong. Seo Yeon pun akhirnya
melepaskan pitinganya.
Hyun Soo
mengeluh Seo yeon itu sudah gila dan mencoba membunuhnya. Seo Yeon ingin tahu
alasan Hyun Soo membohonginya seperti itu. Hyun Soo mengaku itu karena mengiira
mereka berdua akan menempel kepada Kang Woo dan dirinya.
“Kalian
berdua? Siapa? Tunggu, aku dan Mi Kyung? Apa Kalian berbohong karena berpikir
kami wanita mata duitan?” ucap Seo Yeon marah
“Ada banyak
gadis aneh di luar sana. Kami berusaha bermain aman. Maafkan aku.” Kata Hyun
Soo
“Pikirmu
kamu siapa menipu kami seperti itu? Kang Woo, si bedebah itu.” Kata Seo Yeon
marah
“Dia
tidak tahu apa-apa. Dia tidak ada kaitannya dengan ini.” Ucap Hyun Soo
“Omong
kosong. Jika tidak tahu, kenapa dia berpura-pura mengajakku berkencan?” kata
Seo Yeon. Hyun Soo ingin menjelaskan
“Diam...Aku
tahu kalian merencanakan ini untuk mempermalukanku.” Kata Seo Yeon mengumpat
marah lalu berjalan pergi.
“Apa itu?
Apa yang terjadi sekarang?” ucap Hyun Soo bingung lalu berpikir harus
meneleponnya. Kang Woo.
Ia
mengeluarkan ponselnya tapi malah terjatuh dan mencoba mengambilnya tapi
tanganya seperti patah tak bisa digerakan. Ia pun panik dan kesal karena tak
bisa mengambilnya.
Kang Woo
membuka pintu dan tersenyum melihat Seo Yeon yang datang tidak menelepon. Seo
Yeon pikir kalau mereka itu berpacaran, jadi bisa melakukan ini lalu
menyelonong masuk. Kang Woo pun tersenyum melihat sikap Seo Yeon yang agresif.
“Aku
mampir untuk makan mi instan.” Ucap Seo Yeon. Kang Woo terdiam. Seo Yeon pikir
kalau Kang Woo itu tersinggung
“Mi instan?
Aku tidak punya itu di sini... Tunggu di sini. Akan kubelikan.” Kata Kang Woo
yang polos tak mengerti maksudnya.
“Luar biasa.
Berhentilah berpura-pura... Aku yakin Hyun Soo sudah meneleponmu. Apa Kau
senang mempermainkanku? Bagaimana bisa manusia berbohong seperti itu?” ucap Seo
Yeon sinis. Kang Woo bingung apa maksudnya.
“Sudah
cukup... Aku tahu kau tidak memacari Hyun Soo.” Ucap Seo Yeon. Kang Woo makin
bingung apa maksudnya itu
“Dahulu
pun kamu begini. Kamu mengajakku berkencan sebagai lelucon 15 tahun lalu. Teganya
kamu begini lagi.” Ucap Seo Yeon dengan mata berkaca-kaca. Kang Woo terlihat
kebingungan.
“Jangan
pura-pura bodoh.” Ucap Seo Yeon marah
Flash Back
Semua
anak pria berkumpul dan diminta agar mengumpulkan uang sepuluh dolar. Kang Woo
hanya terdiam, temanya seperti ketua genk menyuruh Kang Woo segera memberikan sepuluh
dolar. Kang Woo akhirnya menurut memberikan uangnya.
“Baik,
siapa yang berikutnya?” tanya si ketua genk. Anak remaja menjawabKim Mi Kyung
dari kelas tiga.
“Mi
Kyung? Hei, bukankah dia agak terlalu tangguh?” ucap si pria. Kang Woo hanya
bisa diam saja.
“Bagaimana
dengan Joo Seo Yeon di kelas kita?” kata pria lainya. Kang Woo kaget
mendengarnya.
“ Dia
agak bodoh, jadi, menurutku itu ide bagus... Baik, kali ini, Joo Seo Yeon. Ambil
semua uang ini jika dia setuju saat kau mengajaknya berkencan. Jika ditolak,
kau kalah. Jadi, siapa yang mau mengajaknya berkencan?” ucap si pria.
Seo Yeon
diam-diam mendengarnya dari balik rak buku, teman-teman Kang Woo ingin tahu
Bagaimana jika Seo Yeon benar-benar setuju. Si ketua genk mengatakan kalau
mereka harus mengencaninya lalu mengejak kalau mereka tak bisa mengencani gadis
tomboi seperti itu.
“Itu
mengerikan... Itu menjijikkan... Aku bahkan tidak bisa membayangkannya.” Ucap si
pria mengejek. Seo Yeon pun hanya terdiam menatap tangisnya.
Seo Yeon
menunggu tepi dilapangan, Kang Woo datang dengan wajah tertunduk. Seo Yeon
langsung bertanya apa yang ingin dikatakan Kang Woo sambil bergumma agar Kang
Woo jangan lakukan itu. Tapi Kang Woo dengan berani mengatakannya.
“Aku
menyukaimu, Seo Yeon... Maukah kamu berkencan denganku?” ucap Kang Woo.
“Tidak...
Aku tidak menyukaimu karena kamu jelek dan gemuk.” Ucap Seo Yeon marah sambil
menahan tangisnya.
“Dasar
bedebah. Kamu harus minta maaf kepadaku sekarang. Katakan bahwa itu lelucon...”
ucap Seo Yeon lalu melangkah pergi.
Seo Yeon
mengingatkan kalau Kang Woojuga melakukan itu dahulu jadi tak habis pikir kalau
bisa melakukan ini lagi. Kang Woo mengartikan kalau Seo Yeon berpikir
kalaumengajaknya berkencan 15 tahun lalu karena taruhan.
“Meskipun
itu taruhan, aku merasa bersalah atas hal-hal kejam yang kukatakan. Karena
itulah aku ingin membantumu kali ini. Tapi Apa kamu berbohong lagi?!!” ucap Seo
Yeon mara
“Kau...
Apa Kau pikir aku serendah itu? Seperti bedebah yang mengajak wanita berkencan
karena taruhan? Apa Kau sungguh berpikir aku seperti itu?”ucap Kang Woo
“Ya... Kau
hanya terlihat serendah itu bagiku.” Tegas Seo Yeon marah. Kang Woo pun hanya
bisa terdiam.
Bersambung
ke episode 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar