PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Kang Woo
mencium bibir Seo Yeon lalu menurunkan tangan dan kaget melihat Seo Yeon tetap
membuka mata. Seo Yeon terdiam seperti sangat shock, Kang Woo mencoba untuk
menyadarkan tapi Seo Yeon hanya diam saja. Akhirnya Kang Woo pun memeluk erat
Seo Yeon.
Di dalam
kamar Kang Woo tersenyum sendiri sambil memegang bibirnya karena teringat
ciumanya dengan Seo Yeon. Lalu dikagetkan dengan Min Hyuk tiba-tiba sudah ada
dikamarnya. Min Hyuk seperti menahan amarah sambil meminum susu.
“Kau
mengejutkanku! Sedang apa kau di sini? Kukira kau akan datang besok.” Teriak
Kang Woo panik
“Bagaimana
denganmu?” ucap Min Hyuk sinisk. Kang Woo bingung mencari alasan lalu mengaku
kalau ia sebagai direktur utama.
“Direktur
Utama harus menghadiri acara penting seperti ini.”ucap Kang Woo menyakinkan.
“Apa Kau
di sini sebagai Direktur Utama?”ucap Min Hyuk memastikan. Kang Woo membenarkan.
“Itu
membuatku bertanya-tanya apa aku tidak boleh mengaku sebagai bagian Shinhwa
Food.” Kata Min Hyuk lalu keluar ruangan. Kang Woo mengumpat kesal pada Min
Hyuk.
Di dalam
kamar, Seo Yeon terlihat masih sangat shock memegang bibirnya yang tadi sempat
dicium oleh Kang Woo. Mi Kyung menelp dengan koper besarnya memberitahu kalau
sudah ada di bandara, lalu akan naik taksi dan tiba 30 menit lagi. Seo Yeon
mengerti dengan nada sedih.
“Ada apa?
Kenapa terdengar sedih? Apa terjadi sesuatu?” tanya Mi Kyung heran. Seo Yeon
mengelak mengaku Tidak terjadi apa-apa lalu menutup telpnya.
Mi Kyung
menatap ponselnya bingung dengan tingkah temanya dan saat itu juga pesan masuk
“Cepat. Cepat kemari. Kumohon!” Seo Yeon seperti menjerit panik. Min Kyung
yakin kalau memang terjadi sesuatu. Saat itu Jung Ho berlari tak sengaja
menabrak Mi Kyung.
Mi Kyung
akhirnya menarik Seo Joon ke sisi lain bertanya sedang apa disana. Seo Joon dengan bangga memberitahu kalau terpilih sebagai penari latar untuk Hi-Seven.
Mi Kyung masih tak percaya kalau kalauHun Soo adalah presdirnya
“Kukira
kamu bilang dia petugas kebersihan. Bayangkan betapa terkejutnya aku.” ucap Mi
Kyung kesal
“Aku
diperkenalkan kepadanya untuk kali pertama. Aku juga sangat terkejut saat
mengetahuinya.” Akui Seo Joon. Hyun Soo diam-diam menatap dari kejauhan.
“Apa kau
bercanda? Aku membuat keributan karena memercayai informanmu!” ucap Mi Kyung
marah
“Seo Joon,
Pak Presdir menunggu. Cepat.” Ucap Sek. Seo Joon mengerti dan bergegas pamit
pada Seo Joon untuk bicara nanti.
“Jadi,
nama HS Entertainment berasal dari nama Park Hyun Soo. Benarkah?” ucap Mi Kyung
masih tak percaya.
Mi Kyung
keluar dari bandara seperti akan menunggu taksi, sebuah mobil putih lewat dan
Hyun Soo menurunkan jendela mobilnya bertanya mau kemana Mi Kyung karena akan
mengantarnya. Mi Kyung pikir tak perlu karena bisa naik taksi.
“Kau
pasti punya banyak uang untuk dihamburkan... Astaga. Kau tidak tahu apa efek
ongkos taksi ini terhadapmu.” Ucap Hyun Soo lalu menarik koper Mi Kyung.
Mi Kyung
ingin mengelak tapi Hyun Soo sudah akan mengangkat ke dalam bagasi mobilnya.
Hyun Soo mencoba mengangkat tapi koper Mi Kyung terlihat sangat berat. Akhirnya
setelah Koper masuk bagasi, Hyun Soo menyuruh Mi Kyung agar masuk mobilnya.
Di dalam
mobil, Mi Kyung mengirimkan pesan dengan wajah panik “ Ini Tidak mungkin... Hei,
Hyun Soo adalah presdir HS Entertainment.” Hyun Soo bisa tahu kalau Mi Kyung
mengirim pesan jadi itu artinya ponselnya baik-baik saja.
“Apa itu
artinya kau menghindari penggilanku?” kata Hyun Soo. Mi Kyung pikir Tidak ada
yang perlu dibicarakan.
“Kamu mau
ke mana?” tanya Hyun Soo. Mi Kyung menjawab
Menuju Sanggraloka Shine Beach.
“Tunggu,
jika kamu mau ke sana...” kata Sek binggung.
Seo Joon
dkk sudah sampai lebih dulu mereka sangat terkesima dengan penginapan yang luar
biasa bahkan Ada pantai di depan hotel. Seo Joon pun menyakinkan Jung Ho kalau
mereka bisa debut dan bepergian seperti ini sambil menjadi populer dan
menghasilkan uang. Jung Ho setuju.
Tapi saat
itu Seo Joon kaget melihat Joo Hee ada
didepanya, Ia pikir kalau Joo Hee pergi ke kompetisi trek dan lapangan dan
bertanya apakah mereka menginap disini. Joo Hee membenarkan. Seo Joon tak
percaya mendengarnya.
“Tunggu,
itu artinya kakakku juga menginap di sini.” Kata Seo Joon panik. Joo Hee
membenarkan dengan menunjuk tempat penginapan Seo Yeon.
“Sial.
Aku tidak memberi tahu kakakku akan datang ke sini Hei, kamu harus pura-pura
tidak pernah melihatku di sini.” Kata Seo Joon memperingati lalu menarik Jung
Ho pergi.
Jung Ho
menatap Joo Hee seperti merasa curiga dengan hubungan keduanya.
Seo Yeon
baru saja mencuci rambut mendengar suara bel kamarnya dan langsung berterik
bahagia karena Mi Kyung akhirnya datag, tapi ternyata Min Hyuk yang datang,
dengan wajah bingung bertanya Apa yang terjadi karena mengira akan datang
besok.
“Aku... Janjiku
selesai lebih cepat dari dugaanku. Apa Bu Kim juga datang ke sini?” ucap Min Hyuk.
“Itu
terjadi begitu saja.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk mengakumelihat Kang Woo juga ada
di sini.
“Itu...
Maksudku... Aku bahkan tidak memintanya datang, tapi dia hanya ikut. Dia
mengganti penginapannya saat aku tidak memintanya.” Kata Seo Yeon gugup.
“Tidak,
ini bagus. Aku juga agak khawatir soal penginapan. Jika tahu, seharusnya
kuminta kau mengubahnya dahulu.” Kata Min Hyuk.
“Tidak,
Pak Lee... Aku sangat bersyukur kau datang jauh-jauh kemari.” Kata Seo Yeon
memuji.
“Itu
omong kosong.” Kata Min Hyuk malu, Seo Yeon pun mengajak Min Hyuk untuk masuk kamarnya. Min Hyuk terlihat gugup.
“Kurasa
anak-anak mungkin lapar.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon baru mengingatnya lalu
mengeluh dirinya itu bodoh sekali
“Aku
sudah memesan tempat di restoran dekat sini.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon dengan
baju santainya mengajak mereka segera pergi. Min Hyuk menahan tangan Seo Yeon.
“Kau akan
terkena flu. Di luar dingin karena ini di pantai. Kau juga harus dalam kondisi
baik besok.” Kata Min Hyuk.
“Begitukah?
Kalau begitu, beri aku 10 menit... Tidak, lima menit.” Kata Seo Yeon lalu masuk
kamarnya. Min Hyuk menatap tanganya seperti tak percaya karena sudah memegang
tangan Seo Yeon.
Semua
anak berlari tak bisa menahan lapar dengan wajah bahagia. Seo Yeon berjalan
bersamaan dengan Kang Woo dan Min Hyuk. Kang Woo tiba-tiba seperti ingin
membahas kejadian tadi. Seo Yeon panik langsun berpura-pura menunjuk sesuatu.
Saat itu
Mi Kyung datang turun dari mobil, Seo Yeon langsung berlari memeluk temanya. Mi
Kyung menepuk bahu temanya dengan mengodanya kalau sangat merindukan dirinya. Hyun
Soo, Min Hyuk dan Kang Woo hanya diam dan terlihat bingung.
Semua
anak masuk ke restoran, Kang Woo memberitahu semua anak muridnya jika butuh makanan
lagi, pesan makanan lagi dan Makan yang banyak. Semua menganguk mengerti dengan
penuh semangat, Seo Yeon pun duduk dengan para guru.
“Jika
kalian makan banyak, itu akan memengaruhi pertandingan besok. Mari makan
makanan seimbang.” Kata Seo Yeon. Semua pun sudah siap maka dengan wajah
bahagia.
Seo Yeon
seolah tak peduli langsung makan tanpa peduli, Kang Woo meliha Seo Yeon
memberikan kode dengan menyentuh bagian kakinya. Seo Yeon masih terus makan
sambil mengeser kakinya. Kang Woo tak menyerah kembali menyenggol kaki Seo Yeon
dibawah meja.
“Aku akan
ke toilet.” Ucap Seo Yeon dengan melotot tajam pada Kang Woo. Mi Kyung mengeluh
kalau Seo Yeon lebih baik mengiklankan saja ke dunia.
“Astaga,
perutku. Aku harus ke toilet.” Kata Kang Woo akhirnya keluar ruangan. Min Hyuk
menatap curiga.
Mi Kyung
mencoba santai mengajak mereka makan saja, Min Hyuk hanya terdiam saja. Mi Kyun
menjelaskan kalau Min Hyuk harus makan agar punya energi untuk
menghancurkannya. Min Hyuk terlihat bingung. Mi Kyung menjelaskan kalau ia ada
di pihaknya sekitar 70 persen.
Saat itu
Hyun Soo melihat dari luar restoran seperti cemburu melihat kedekatan keduanya.
Mi Kyung memberikan lauk pada Min Hyuk agar bisa Makan yang banyak dan melihat
Hyun Soo yang menatapnya.
“Ada apa
dengannya? Apa aku dikutuk? Hanya orang aneh yang mengerumuniku... Ini aneh.
Semuanya aneh.” Keluh Mi Kyung kesal.
Kang Woo
mengikuti Seo Yeon keluar dan langsung bertanya Apa merasa terganggu. Seo Yeon
hanya diam saja, Kang Woo mengaku suka kalau ada di pikiranmu. Seo Yeon meminta
agar menghentikan karena harus fokus pada kompetisi besok.
“Baiklah.
Aku tidak akan melakukan apa pun. Aku akan menunggu sampai besok. Entah apa
yang akan kulakukan besok.” Kata Kang Woo mengoda. Seo Yeon terlihat gugup.
“Aku
sudah terlalu lama menahannya... Sudah 15 tahun. Aku akan kembali ke kamarku.
Makan saja dengan nyaman. Aku tidak suka kau melewatkan jam makan.” Kata Kang
Woo lalu mengusap rambut Seo Yeon lalu melangkah pergi dengan senyuman.
Kang Woo
masuk kamar dikagetkan dengan Hyun Soo yang sudah ada dikamarnya lalu mengeluh
kesal. Hyun Soo berbaring bertanya-tanya Ada apa dengan bantal ini dan merasa
akan langsung tertidur dan berpikir kalau Kang Woo sengaja membawa bantal
sendiri.
“Haruskah
kamu melakukan ini kepadaku di sini?” keluh Kang Woo kesal melihat temanya.
“Sia-sia
sekali pindah ke kamar lain. Lagi pula, aku akan menginap di sini semalam saja.
Tidak apa-apa jika kita berdua bermalam bersama... Ayo.. Sayang... Kemarilah.”
Ucap Hyun Soo mengoda.
Kang Woo
langsung mengulingkan temanya dengan selimunya. Hyun Soo pindah ke sisi lainya
dan mengaku Tempat ini juga bagus.
“Aku
harus pergi pagi-pagi sekali. Jadi, mari tetap diam. “ ucap Hyun Soo
bersiap-siap untuk tidur.
“Jika
tidak suka, cari kamar lain. Kenapa kamu melakukan pekerjaan manajer? Kau
presdirnya!” teriak Kang Woo kesal
“Aku bisa
melakukannya sendiri, alih-alih mempekerjakan manajer untuk melakukan ini.”
Kata Hyun Soo
“ Apa
yang akan kau lakukan dengan semua penghasilanmu? Dasar Sial.” Ucap Kang Woo
kesal lalu mulai berbaring.
Saat itu
ia memegang bibirnya mengingat saat mencium Seo Yeon lalu berharap Seo Yeon
bisa tidur nyenyak, dengan senyuman bahagia. Semua lamunannya pun buyar karena
suara dengkuran Hyun Soo.
Dikamar,
Seo Yeon heran melihat temanya yang mengunakan makser elektrik dan bertanya
apakah membawanya kemari. Mi Kyun membenarkan, karena Seo Yeon akan cepat tua
jika lengah dan ingin tahu Apa yang terjadi. Seo Yeon pura-pura lupa.
“Apa Hyun
Soo presdir agensi Seo Joon?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung pikir seperti itu sambil
melepaskan masker.
“Kau
bersikap agak aneh... Kukira kau akan bahagia.” Kata Seo Yeon. Mi Kyung
menegaksanpunya harga diri.
“Aku
tidak peduli dia miliarder. Jadi Katakan. Apa yang terjadi saat aku tidak di
sini?” ucap Mi Kyung penasaran.
“Tidak
ada yang terjadi... Mari tidur.” Kata Seo Yeon bergegas tidur, Mi Kyung pun tak
memaksa. Saat itu Seo Yeon tiba-tiba menghela nafas.
“Apa? Kau
harus memberitahuku!” teriak Mi Kyung kesal, Seo Yeon meminta maaf karena
berpikir temanya sudah tertidur.
“Memang
aku ikan? Bagaimana aku bisa tidur dalam 10 detik?” keluh Mi Kyung. Seo Yeon
meminta maaf dan berjanji akan diam saja.
“Apa
Kalian berciuman? Itu jelas terjadi setelah pengakuan cinta.” Kata Mi Kyung.
Seo Yeon kaget mendengarnya.
“Apa itu
sudah jelas?” kata Seo Yeon panik. Mi Kyung pikir itu biasanya. Seo Yeon
mengerti kalau sudah jelas.
“Apakah
menyenangkan? Jika kau tidak menamparnya, artinya tidak buruk.” Kata Mi Kyung.
Seo Yeon hanya diam saja.
“Apa Kau
menamparnya?” jerit Mi Kyung. Seo Yeon menjawab tidak. Mi Kyung pun ingin tahu apa masalahnya?
“Sial... Aku
tidak tahu.” Ucap Seo Yeon mencoba tidur. Mi Kyung pikir Seo Yeon Jangan
khawatir.
“Jika kau
tidak menyukainya, lupakan saja. Belakangan ini, berciuman tidak ada artinya...
Aku ingin mencium pria... Aku ingin ciuman bergairah.” Ucap Mi Kyung dengan
suara lantang.
“Diamlah.
Anak-anak akan mendengarmu.” Kata Seo Yeon pank. Mi Kyung mengaku itu
karena iri pada Seo Yeon.
Seo Yeon
akan tidur melihat pesan Kang Woo diponselnya “Bisakah aku menemuimu? Ada yang
ingin kukatakan.”
Kang Woo
menunggu dengan senyuman bahagia, tapi dikagetkan dengan Seo Yeon datang dengan
penutup masker. Kang Woo memastikan kalau dibalik topeng itu adalah Seo Yeon.
Seo Yeon bertanya Apa yang ingin di katakan Kang Woo heran bertanya alasan Seo
Yeon memakai itu.
“Apa Kamu
memakai itu karena takut aku bisa melakukan sesuatu kepadamu?” goda Kang Woo.
“Jika
tidak ada yang ingin kamu katakan, aku akan pergi.” ucap Seo Yeon. Kang Woo
menahanya.
“Kau bawa
bantal ini, Ini akan membantumu tidur. Kau butuh istirahat dan tidur... Aku
pergi.” ucap Kang Woo lalu melangkah pergi. Seo Yeon membuka penuh wajahnya
menghela nafas dengan sikap Kang Woo.
Pagi hari
Semua
anak bergegas ke depan bus, Seo Yeon sudah menyiapkan semua barang dibantu oleh
Mi Hyuk bertanya apakah mereka tidur dengan nyenyak. Semua mengangguk. Seo Yeon
pun memberikan minum menyuruh mereka segera masuk bus.
“Mari kita
minum kopi dalam perjalanan. Aku tidak bisa tidur nyenyak dan tidak bisa
berpikir jernih.” Ucap Kang Woo datang denga kacamata hitamnya.
“Apa Kau
ikut?” tanya Mi Hyuk. Kang Woo menjawab itu sudah pasti dengan penuh semangat.
Saat itu
Hyun Soo menelp dengan wajah panik menyuruh Kang Wooharus kemari sekarang. Kang
Woo menanyakan keberadaan temanya. Hyun Soo menjawab ada di Tempat konser untuk
Hi-Seven dan Para penata gaya mengalami kecelakaan. Kang Woo menjerit kaget
mendengarnya.
“Apa ada
yang terluka?” tanya Kang Woo panik. Hyun Soo bisa mengucapk syukur karena tidak
ada yang terluka.
“Mereka
tidak bisa datang ke sini. Kami tidak punya kostum. Tidak ada apa pun di sini.”
Ucap Hyun Soo panik
“Kau
ingin aku pergi ke mana?” tanya Kang Woo. Seo Yeon menatap Kang Woo seperti
merasakan sesuatu yang genting.
Kang Woo
datang dengan wajah lelah berlari membawa baju dan berpikir setelan cocok untuk
semua acara dam pilih yang bermotif titik-titik. Hyun Soo bingung Bagaimana
Kang Woo mendapatkannya. Kang Woo pikir Tidak ada tempat di Korea yang tidak
menjual setelan.
“Di mana
Hi-Seven?” tanya Kang Woo.Hyun Soo memberitahu
Mereka pergi ke kamar mandi dan akan segera kembali.
“Mari
mulai dengan kalian dahulu. Coba kenakan setelan satu per satu. Sisanya pakai
riasan kalian.” Kata Kang Woo
“Siapa
yang akan mendandani mereka?” tanya Hyun Soo bingung dan saat itu pintu ruangan
terbuka.
Mi Kyung
masuk ruangan membawa koper make upnya, lalu menaruh diatas meja dan terlihat
semua perlengkapan yang sangat lengkap. Ia lalu bertanya Siapa yang mau lebih
dahulu dengan senyuman bahagia memperlihatkan semprotan wajahnya. Hyun Soo
hanya bisa melonggo.
Akhirnya
Hi Seven bisa tampi di acara TV dengan pakaian jas buatan Kang Woo. Keduanya
duduk di ruang make up dengan wajah kelelahan. Mi Kyung berkomentar kalau
mengira Kang Woo hanya bermain-main dengan uang keluarga.
“Aku
memang bermain-main dengan uang keluarga.”akui Kang Woo. Mi Kyung mengaku iri
kepada Kang Woo.
“Kau bisa
melakukan apa pun sebagai hobi.” Keluh Mi Kyung. Kang Woo pikir tidak bisa menyebutnya hobi.
“Ini di
antara hobi dan mata pencaharian.” Ucap Kang Woo bangga. Mi Kyung berkomentar Kompetisi
sudah hampir berakhir.
“Sebaiknya
kau bersikap baik... Dengan Seo Yeon. Jika ada masalah, aku akan membawanya
bersamaku. Sebelum dia berusia 40 tahun.”kata Mi Kyung. Kang Woo bingung
bertanya apa maksudnya.
“Itu perjanjian
antara Seo Yeon dan aku.”kata Mi Kyung. Kang Woo inign tahu apa itu
“Kau
tidak perlu tahu.”kata Mi Kyung. Kang Woo penasaran apa itu dan akan membantunya. Mi Kyung hanya diam saja.
Di depan
tempat lomba, semua anak berlari membawa spanduk bertuliskan "Tim Trek dan
Lapangan SMA Shinhwa" dan foto bersama. Seo Yeon duduk di kursi dengan
menatap piala ditanganya, Min Hyu pikir Berkat Seo Joon maka Joo Hee sadar.
“Aku
senang sekali... Anak-anak melakukannya sebaik yang diharapkan. Jadi, kurasa
kita bisa bertahan untuk sementara. Kang Woo bilang... Maksudku, Pak Dirut
bilang bahwa dia akan memutuskan apakah dia akan mempertahankan tim trek dan
lapangan atau tidak.” Kata Seo Yeon
“Itu
tidak akan pernah terjadi. Kau tidak perlu khawatir. Seperti katamu tadi,
tetaplah ada di sekolah ini untuk waktu yang lama.” Ucap Mi Kyung menyakinkan.
Seo Yeon
akhirnya menelp Mi Kyung dengan wajah bahagia memberitahu Joo Hee yang pertama
dan sangat cepat sekali. Ia merasa seperti melihat dirinya di masa kejayaanku
walaupun Mungkin dia tidak sebaik dirinya. Tapi tetap di posisi pertama. Mi
Kyung menatap dengan senyuman.
Seo Yeon
membereskan barangnya, Mi Kyung berbaring diatas tempat tidur merasa tidak
ingin kembali karena bahagia bisa bersenang-senang dengan uang orang lain. Ia
pikir Jika Seo Yeon menjadi menantu keluarga
konglomerat,meminta agar menjadikan suami keduanya.
“Apa Kau
hanya membawa satu koper?”tanya Seo Yeon bingung melihat kopernya tak cukup.
“Ya,
kenapa?” kata Mi Kyung. Seo Yeon mengaku tidak punya tempat untuk ini. Mi Kyung
pkir Biarkan saja karena akan mengurusnya.
“Bisa
ambilkan barang-barangku dari kamar mandi?” kata Mi Kyung. Seo Yeon pun
menganguk mengerti.
Seo Yeon
keluar dari kamar mandi melonggo melihat Mi Kyung sudah duduk dengan tangan
bertopang didagunya. Mi Kyung dengan bangga dengan keterampilanya. Seo Yeon
ingin tahu apa yang dilakukan Mi Kyung dengan kopernya.
“Kedokteran
Universitas Hangook unggul 70 poin kemarin, tapi itu berubah dari 60 hingga 40
poin hari ini... Maksudku Kang Woo. Dia tidak seburuk itu.” Ucap Mi Kyung. Seo
Yeon hanya diam saja.
Akhirnya
bus "SMA Shinhwa" akan pergi, tiba-tiba Min Hyuk menahan bus dan
melihat ada banyak kursi dan menyuruh merkea masuk. Kang Woo heran melihat Hyun
Soo menyuruh kru dan traineenya masuk bus.
Seo Yeon melihat adiknya bertanya Kenapa ada di sini.
“Berhenti!
Won Jae bilang aku bisa datang.” Kata Seo Joon. Hyun Soo menyuruh masuk saja
karena sudah tidak punya waktu.
Hyun Soo
melihat kursi kosong disamping Seo Yeon, Kang Woo dan Min Hyuk langsung
melarang dan memindahkan Seo Yeon duduk di kursi untuk satu orang karena harus
duduk dengan nyaman.
Joo Hee
menghela nafas melihat Seo Joon yang duduk disebelahnya. Seo Joon pun baru
tersadar. Saat itu Mi Kyung menghela nafas melihat Hyun Soo yang duduk
disampingnya. Kang Woo dan Min Hyuk masih berdiri bingung mencari tempat duduk
yang kosong.
Kang Hee
berbicara di telp dengan Tuan Choi mengatakan akan datang dan mengaku lebih memahami
hal itu daripada ayahnya. Ia pun menutup telp merasa kalau mereka selalu
melakukan ini.
Saat itu
nama "Joo Won Jae" terlihat di ponsel Kang Hee dan Kang Hee langsung
mengangkatnya. Kang Hee melihat mobil yang baru dibelinya seperti ingin
memastikan semua baik-baik saja. Won Jae pun memberikan kartu namanya kalau
bisa menghubunginya jika itu menyebabkan
masalah.
“Benar.
Kau sudah punya informasi pribadiku.” Ucap Won Jae menyindir. Kang Hee bertanya apakah Won Jae butuh uang
lagi
“Kau
sudah membayar uang muka dan saldo sekaligus dengan uang tunai.” Ucap Won Jae.
“Kenapa
kau melakukan itu? Ada banyak wanita yang lebih cantik dan muda dariku. Kenapa
kau melakukan itu kepadaku? Kau butuh uang, bukan?” kata Kang Hee.
“Kau sangat
objektif tentang dirimu... Ya, awalnya, aku mengincar uangmu. Tapi aku juga
suka penampilanmu. Kau sudah tahu betapa cantiknya dirimu.” Ucap Won Jae.
“Jika
butuh uang lagi, Apa kau mau pekerjaan lain?” tanya Kang Hee. Won Jae melotot
kaget.
“Sepertinya
kau lihai dalam menggunakan tubuhmu. Biarkan aku menggunakannya sedikit.” ucap
Kang Hee. Won Jae menatap badan dibagian bawahnya.
Di
dinding terlihat foto Min Hyuk dari segala arah dan juga Kang Woo dan tertulis "Lee
Min Hyuk, dokter sekolah, bersaing
dengan Lee Kang Woo, pria tinggi, pucat, dan aneh" Jang Mi melihat foto
keduanya dan menempel foto lain yang ditemukan dirumah.
“Dia
pasti sangat cantik karena memakai krim ini. Aku juga akan membeli ini.” Ucap Jang
Mi lalu panik melihat ibunya yang menelp dan memberikan diri untuk menolaknya.
Didalam
bus "SMA Shinhwa" Hyun Soo seperti sangat bersemangat duduk disamping
Mi Kyung. Mi Kyung terlihat tertidur dengan duduk tegang. Hyun Soo bertanya
apakah Mi Kyung sudah tidur. Mi Kyung hanya diam saja. Hyun Soo ingin menyentuh
wajah Mi Kyung dan jarinya langsung digigit.
“Kau
tidak tidur.” Ucap Hyun Soo menahan rasa sakit. Mi Kyung mengeluh dengan sikap
Hyun Soo padahal seorang presdir.
“Menyabotase
bus demi menghemat biaya?” kata Mi Kyung. Hyun Soo mengaku membiarkan para anggota
Hi-Seven pergi naik pesawat.
“Kuperlakukan
mereka dengan baik untuk uang yang mereka hasilkan.” Kata Hyun Soo. Mi Kyung
mengerti lalu menatap keluar jendela.
“Jika kau
tidak mau tidur, ayo bermain” kata Hyun Soo. Mi Kyung memperingatkan jangan
ganggu. Hyun Soo tersenyum melihat Mi Kyung yang marah padanya.
Seo Joon
seperti jenuh di dalam bus dan melihat Joo Hee hanya diam saja, lalu dengan
sengaja menyenggol earphone yang dipakai Joo Hee. Joo Hee menatap sinis, Seo
Joon pun meminta maaf lalu dengan cepat mengucapkan selamat.
“Kudengar
kau menang setelah berlatih begitu keras.” Ucap Seo Joon. Joo Hee pun
mengucapkan Terima kasih.
“Bagaimana
penampilan kalian?” tanya Joo Hee. Seo Joon dengan bangga memberitahu sudah ada
rekaman penggemar.
“Apa Kau
mau melihatnya?” ucap Seo Joon memperlihatkan diponselnya. Joo Hee ikut senang
melihat komentar "Tolong debut
tahun ini. Aku akan dapat lebih banyak penggemar. Aku tidak percaya penari
latarnya sangat seksi."
Jung Ho
yang melihat keduanya sangat dekat terlihat sangat curiga.
Sementara
di kursi belakang, Kang Woo mengeluh karena harus duduk dengan Min Hyuk. Min Hyuk
pun merasakan hal yang sama lalu mengejek Jika tidak mau menonton kompetisi,
kenapa harus datang, bahkan hanya berpura-pura menjadi direktur utama saat mau.
“Kursi
ini terlalu kecil! Kenapa kamu begitu kekar?” keluh Kang Woo. Min Hyuk pikir
Bahu Kang Woo juga terlalu bidang.
Saat itu
Seo Yeon tertidur dengan kepala yang mengelantung. Kang Woo pikir Seo Yeon
pasti sangat lelah. Min Hyuk melihat tatapan Kang Woo langsung menghalanginya.
Kang Woo tiba-tiba
ingin muntah dan merasa mual. Min Hyuk bingung bertanya Kenapa. Kang Woo
mengaku mabuk darat. Min Hyuk akhirnya meminta supir bus berhenti.
Di padang
rumput berwarna pink, semua anak berlari dengan wajah bahagai. Seo Yeon melihat
tanaman pink yang bagus, saat itu Kang Woo datang memberitahu kalau Kulitnya
akan iritasi. Seo Yeon menatap Kang Woo berjalan mendekat.
“Kau
seperti anak kecil. Apa kau harus menyentuh semuanya dengan tangan dan kakimu?”
ejek Kang Woo. Seo Yeon mengaku Ini tampak indah.
“Jika kau
ingin menyentuh sesuatu yang indah, sentuh aku... Aku indah.” Ucap Kang Woo
dengan senyuman. Seo Yeon menatapnya seperti mulai bergetar.
Tiba-tiba
Kang Woo mendekat, Seo Yeon panik langsung menahan Kang Woo dengan menutup
mulutnya. Kang Woo bertanya Apa yang dipikirkan Seo Yeon. Seo Yeon terlihat
bingung seperti takut Kang Woo menciumnya. Kang Woo memberitahu kalau sekarang di
siang hari.
“Kau nakal
sekali.”goda Kang Woo sambil mengelus rambut Seo Yeon, lalu mencium telapak
tangan dan langsung menjaga pergi. Seo Yeon hanya bisa diam saja.
Di rumah,
Kang Woo tersenyum bahagia mengingat kejadian semalam. Sementara Seo Yeon duduk
diam mengingat semua kejadian semalam, seperti wajahnya kebingungan.
Bersambung
ke "Episode 18"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar