PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 26 Desember 2019

Sinopsis Love With The Flaws Episode 17

PS : All images credit and content copyright : MBC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Kang Woo mencium bibir Seo Yeon lalu menurunkan tangan dan kaget melihat Seo Yeon tetap membuka mata. Seo Yeon terdiam seperti sangat shock, Kang Woo mencoba untuk menyadarkan tapi Seo Yeon hanya diam saja. Akhirnya Kang Woo pun memeluk erat Seo Yeon. 

Di dalam kamar Kang Woo tersenyum sendiri sambil memegang bibirnya karena teringat ciumanya dengan Seo Yeon. Lalu dikagetkan dengan Min Hyuk tiba-tiba sudah ada dikamarnya. Min Hyuk seperti menahan amarah sambil meminum susu.
“Kau mengejutkanku! Sedang apa kau di sini? Kukira kau akan datang besok.” Teriak Kang Woo panik
“Bagaimana denganmu?” ucap Min Hyuk sinisk. Kang Woo bingung mencari alasan lalu mengaku kalau ia sebagai direktur utama.
“Direktur Utama harus menghadiri acara penting seperti ini.”ucap Kang Woo menyakinkan.
“Apa Kau di sini sebagai Direktur Utama?”ucap Min Hyuk memastikan. Kang Woo membenarkan.
“Itu membuatku bertanya-tanya apa aku tidak boleh mengaku sebagai bagian Shinhwa Food.” Kata Min Hyuk lalu keluar ruangan. Kang Woo mengumpat kesal pada Min Hyuk. 


Di dalam kamar, Seo Yeon terlihat masih sangat shock memegang bibirnya yang tadi sempat dicium oleh Kang Woo. Mi Kyung menelp dengan koper besarnya memberitahu kalau sudah ada di bandara, lalu akan naik taksi dan tiba 30 menit lagi. Seo Yeon mengerti dengan nada sedih.
“Ada apa? Kenapa terdengar sedih? Apa terjadi sesuatu?” tanya Mi Kyung heran. Seo Yeon mengelak mengaku Tidak terjadi apa-apa lalu menutup telpnya.
Mi Kyung menatap ponselnya bingung dengan tingkah temanya dan saat itu juga pesan masuk “Cepat. Cepat kemari. Kumohon!” Seo Yeon seperti menjerit panik. Min Kyung yakin kalau memang terjadi sesuatu. Saat itu Jung Ho berlari tak sengaja menabrak Mi  Kyung. 

Mi Kyung akhirnya menarik Seo Joon ke sisi lain bertanya sedang apa disana.  Seo Joon dengan bangga memberitahu kalau  terpilih sebagai penari latar untuk Hi-Seven. Mi Kyung masih tak percaya kalau kalauHun Soo adalah presdirnya
“Kukira kamu bilang dia petugas kebersihan. Bayangkan betapa terkejutnya aku.” ucap Mi Kyung kesal
“Aku diperkenalkan kepadanya untuk kali pertama. Aku juga sangat terkejut saat mengetahuinya.” Akui Seo Joon. Hyun Soo diam-diam menatap dari kejauhan.
“Apa kau bercanda? Aku membuat keributan karena memercayai informanmu!” ucap Mi Kyung marah
“Seo Joon, Pak Presdir menunggu. Cepat.” Ucap Sek. Seo Joon mengerti dan bergegas pamit pada Seo Joon untuk bicara nanti.
“Jadi, nama HS Entertainment berasal dari nama Park Hyun Soo. Benarkah?” ucap Mi Kyung masih tak percaya. 


Mi Kyung keluar dari bandara seperti akan menunggu taksi, sebuah mobil putih lewat dan Hyun Soo menurunkan jendela mobilnya bertanya mau kemana Mi Kyung karena akan mengantarnya. Mi Kyung pikir tak perlu karena bisa naik taksi.
“Kau pasti punya banyak uang untuk dihamburkan... Astaga. Kau tidak tahu apa efek ongkos taksi ini terhadapmu.” Ucap Hyun Soo lalu menarik koper Mi Kyung.
Mi Kyung ingin mengelak tapi Hyun Soo sudah akan mengangkat ke dalam bagasi mobilnya. Hyun Soo mencoba mengangkat tapi koper Mi Kyung terlihat sangat berat. Akhirnya setelah Koper masuk bagasi, Hyun Soo menyuruh Mi Kyung agar masuk mobilnya. 

Di dalam mobil, Mi Kyung mengirimkan pesan dengan wajah panik “ Ini Tidak mungkin... Hei, Hyun Soo adalah presdir HS Entertainment.” Hyun Soo bisa tahu kalau Mi Kyung mengirim pesan jadi itu artinya ponselnya baik-baik saja.
“Apa itu artinya kau menghindari penggilanku?” kata Hyun Soo. Mi Kyung pikir Tidak ada yang perlu dibicarakan.
“Kamu mau ke mana?” tanya Hyun Soo. Mi Kyung menjawab  Menuju Sanggraloka Shine Beach.
“Tunggu, jika kamu mau ke sana...” kata Sek binggung. 

Seo Joon dkk sudah sampai lebih dulu mereka sangat terkesima dengan penginapan yang luar biasa bahkan Ada pantai di depan hotel. Seo Joon pun menyakinkan Jung Ho kalau mereka bisa debut dan bepergian seperti ini sambil menjadi populer dan menghasilkan uang. Jung Ho setuju. 

Tapi saat itu  Seo Joon kaget melihat Joo Hee ada didepanya, Ia pikir kalau Joo Hee pergi ke kompetisi trek dan lapangan dan bertanya apakah mereka menginap disini. Joo Hee membenarkan. Seo Joon tak percaya mendengarnya.
“Tunggu, itu artinya kakakku juga menginap di sini.” Kata Seo Joon panik. Joo Hee membenarkan dengan menunjuk tempat penginapan Seo Yeon.
“Sial. Aku tidak memberi tahu kakakku akan datang ke sini Hei, kamu harus pura-pura tidak pernah melihatku di sini.” Kata Seo Joon memperingati lalu menarik Jung Ho pergi.
Jung Ho menatap Joo Hee seperti merasa curiga dengan hubungan keduanya. 

Seo Yeon baru saja mencuci rambut mendengar suara bel kamarnya dan langsung berterik bahagia karena Mi Kyung akhirnya datag, tapi ternyata Min Hyuk yang datang, dengan wajah bingung bertanya Apa yang terjadi karena mengira akan datang besok.
“Aku... Janjiku selesai lebih cepat dari dugaanku. Apa Bu Kim juga datang ke sini?” ucap  Min Hyuk.
“Itu terjadi begitu saja.” Kata Seo Yeon. Min Hyuk mengakumelihat Kang Woo juga ada di sini.
“Itu... Maksudku... Aku bahkan tidak memintanya datang, tapi dia hanya ikut. Dia mengganti penginapannya saat aku tidak memintanya.” Kata Seo Yeon gugup.
“Tidak, ini bagus. Aku juga agak khawatir soal penginapan. Jika tahu, seharusnya kuminta kau mengubahnya dahulu.” Kata Min Hyuk.
“Tidak, Pak Lee... Aku sangat bersyukur kau datang jauh-jauh kemari.” Kata Seo Yeon memuji.
“Itu omong kosong.” Kata Min Hyuk malu, Seo Yeon pun mengajak Min Hyuk untuk masuk kamarnya.  Min Hyuk terlihat gugup.
“Kurasa anak-anak mungkin lapar.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon baru mengingatnya lalu mengeluh dirinya itu bodoh sekali
“Aku sudah memesan tempat di restoran dekat sini.” Kata Min Hyuk. Seo Yeon dengan baju santainya mengajak mereka segera pergi. Min Hyuk menahan tangan Seo Yeon.
“Kau akan terkena flu. Di luar dingin karena ini di pantai. Kau juga harus dalam kondisi baik besok.” Kata Min Hyuk.
“Begitukah? Kalau begitu, beri aku 10 menit... Tidak, lima menit.” Kata Seo Yeon lalu masuk kamarnya. Min Hyuk menatap tanganya seperti tak percaya karena sudah memegang tangan Seo Yeon. 


Semua anak berlari tak bisa menahan lapar dengan wajah bahagia. Seo Yeon berjalan bersamaan dengan Kang Woo dan Min Hyuk. Kang Woo tiba-tiba seperti ingin membahas kejadian tadi. Seo Yeon panik langsun berpura-pura menunjuk sesuatu.
Saat itu Mi Kyung datang turun dari mobil, Seo Yeon langsung berlari memeluk temanya. Mi Kyung menepuk bahu temanya dengan mengodanya kalau sangat merindukan dirinya. Hyun Soo, Min Hyuk dan Kang Woo hanya diam dan terlihat bingung. 

Semua anak masuk ke restoran, Kang Woo memberitahu semua anak muridnya jika butuh makanan lagi, pesan makanan lagi dan Makan yang banyak. Semua menganguk mengerti dengan penuh semangat, Seo Yeon pun duduk dengan para guru.
“Jika kalian makan banyak, itu akan memengaruhi pertandingan besok. Mari makan makanan seimbang.” Kata Seo Yeon. Semua pun sudah siap maka dengan wajah bahagia.
Seo Yeon seolah tak peduli langsung makan tanpa peduli, Kang Woo meliha Seo Yeon memberikan kode dengan menyentuh bagian kakinya. Seo Yeon masih terus makan sambil mengeser kakinya. Kang Woo tak menyerah kembali menyenggol kaki Seo Yeon dibawah meja.
“Aku akan ke toilet.” Ucap Seo Yeon dengan melotot tajam pada Kang Woo. Mi Kyung mengeluh kalau Seo Yeon lebih baik mengiklankan saja ke dunia.
“Astaga, perutku. Aku harus ke toilet.” Kata Kang Woo akhirnya keluar ruangan. Min Hyuk menatap curiga.
Mi Kyung mencoba santai mengajak mereka makan saja, Min Hyuk hanya terdiam saja. Mi Kyun menjelaskan kalau Min Hyuk harus makan agar punya energi untuk menghancurkannya. Min Hyuk terlihat bingung. Mi Kyung menjelaskan kalau ia ada di pihaknya  sekitar 70 persen.
Saat itu Hyun Soo melihat dari luar restoran seperti cemburu melihat kedekatan keduanya. Mi Kyung memberikan lauk pada Min Hyuk agar bisa Makan yang banyak dan melihat Hyun Soo yang menatapnya.
“Ada apa dengannya? Apa aku dikutuk? Hanya orang aneh yang mengerumuniku... Ini aneh. Semuanya aneh.” Keluh Mi Kyung kesal. 


Kang Woo mengikuti Seo Yeon keluar dan langsung bertanya Apa merasa terganggu. Seo Yeon hanya diam saja, Kang Woo mengaku suka kalau ada di pikiranmu. Seo Yeon meminta agar menghentikan karena harus fokus pada kompetisi besok.
“Baiklah. Aku tidak akan melakukan apa pun. Aku akan menunggu sampai besok. Entah apa yang akan kulakukan besok.” Kata Kang Woo mengoda. Seo Yeon terlihat gugup.
“Aku sudah terlalu lama menahannya... Sudah 15 tahun. Aku akan kembali ke kamarku. Makan saja dengan nyaman. Aku tidak suka kau melewatkan jam makan.” Kata Kang Woo lalu mengusap rambut Seo Yeon lalu melangkah pergi dengan senyuman. 


Kang Woo masuk kamar dikagetkan dengan Hyun Soo yang sudah ada dikamarnya lalu mengeluh kesal. Hyun Soo berbaring bertanya-tanya Ada apa dengan bantal ini dan merasa akan langsung tertidur dan berpikir kalau Kang Woo sengaja membawa bantal sendiri.
“Haruskah kamu melakukan ini kepadaku di sini?” keluh Kang Woo kesal melihat temanya.
“Sia-sia sekali pindah ke kamar lain. Lagi pula, aku akan menginap di sini semalam saja. Tidak apa-apa jika kita berdua bermalam bersama... Ayo.. Sayang... Kemarilah.” Ucap Hyun Soo mengoda.
Kang Woo langsung mengulingkan temanya dengan selimunya. Hyun Soo pindah ke sisi lainya dan mengaku Tempat ini juga bagus.
“Aku harus pergi pagi-pagi sekali. Jadi, mari tetap diam. “ ucap Hyun Soo bersiap-siap untuk tidur. 
“Jika tidak suka, cari kamar lain. Kenapa kamu melakukan pekerjaan manajer? Kau presdirnya!” teriak Kang Woo kesal
“Aku bisa melakukannya sendiri, alih-alih mempekerjakan manajer untuk melakukan ini.” Kata Hyun Soo
“ Apa yang akan kau lakukan dengan semua penghasilanmu? Dasar Sial.” Ucap Kang Woo kesal lalu mulai berbaring.
Saat itu ia memegang bibirnya mengingat saat mencium Seo Yeon lalu berharap Seo Yeon bisa tidur nyenyak, dengan senyuman bahagia. Semua lamunannya pun buyar karena suara dengkuran Hyun Soo. 


Dikamar, Seo Yeon heran melihat temanya yang mengunakan makser elektrik dan bertanya apakah membawanya kemari. Mi Kyun membenarkan, karena Seo Yeon akan cepat tua jika lengah dan ingin tahu Apa yang terjadi. Seo Yeon pura-pura lupa.
“Apa Hyun Soo presdir agensi Seo Joon?” tanya Seo Yeon. Mi Kyung pikir seperti itu sambil melepaskan masker.
“Kau bersikap agak aneh... Kukira kau akan bahagia.” Kata Seo Yeon. Mi Kyung menegaksanpunya harga diri.
“Aku tidak peduli dia miliarder. Jadi Katakan. Apa yang terjadi saat aku tidak di sini?” ucap Mi Kyung penasaran.
“Tidak ada yang terjadi... Mari tidur.” Kata Seo Yeon bergegas tidur, Mi Kyung pun tak memaksa. Saat itu Seo Yeon tiba-tiba menghela nafas.
“Apa? Kau harus memberitahuku!” teriak Mi Kyung kesal, Seo Yeon meminta maaf karena berpikir temanya sudah tertidur.
“Memang aku ikan? Bagaimana aku bisa tidur dalam 10 detik?” keluh Mi Kyung. Seo Yeon meminta maaf dan berjanji akan diam saja.
“Apa Kalian berciuman? Itu jelas terjadi setelah pengakuan cinta.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon kaget mendengarnya.

“Apa itu sudah jelas?” kata Seo Yeon panik. Mi Kyung pikir itu biasanya. Seo Yeon mengerti kalau sudah jelas.
“Apakah menyenangkan? Jika kau tidak menamparnya, artinya tidak buruk.” Kata Mi Kyung. Seo Yeon hanya diam saja.
“Apa Kau menamparnya?” jerit Mi Kyung. Seo Yeon menjawab tidak.  Mi Kyung pun ingin tahu apa masalahnya?
“Sial... Aku tidak tahu.” Ucap Seo Yeon mencoba tidur. Mi Kyung pikir Seo Yeon Jangan khawatir.
“Jika kau tidak menyukainya, lupakan saja. Belakangan ini, berciuman tidak ada artinya... Aku ingin mencium pria... Aku ingin ciuman bergairah.” Ucap Mi Kyung dengan suara lantang.
“Diamlah. Anak-anak akan mendengarmu.” Kata Seo Yeon pank. Mi Kyung mengaku itu karena  iri pada Seo Yeon.
Seo Yeon akan tidur melihat pesan Kang Woo diponselnya “Bisakah aku menemuimu? Ada yang ingin kukatakan.” 




Kang Woo menunggu dengan senyuman bahagia, tapi dikagetkan dengan Seo Yeon datang dengan penutup masker. Kang Woo memastikan kalau dibalik topeng itu adalah Seo Yeon. Seo Yeon bertanya Apa yang ingin di katakan Kang Woo heran bertanya alasan Seo Yeon memakai itu.
“Apa Kamu memakai itu karena takut aku bisa melakukan sesuatu kepadamu?” goda Kang Woo.
“Jika tidak ada yang ingin kamu katakan, aku akan pergi.” ucap Seo Yeon. Kang Woo menahanya.
“Kau bawa bantal ini, Ini akan membantumu tidur. Kau butuh istirahat dan tidur... Aku pergi.” ucap Kang Woo lalu melangkah pergi. Seo Yeon membuka penuh wajahnya menghela nafas dengan sikap Kang Woo. 

Pagi hari
Semua anak bergegas ke depan bus, Seo Yeon sudah menyiapkan semua barang dibantu oleh Mi Hyuk bertanya apakah mereka tidur dengan nyenyak. Semua mengangguk. Seo Yeon pun memberikan minum menyuruh mereka segera masuk bus.
“Mari kita minum kopi dalam perjalanan. Aku tidak bisa tidur nyenyak dan tidak bisa berpikir jernih.” Ucap Kang Woo datang denga kacamata hitamnya.
“Apa Kau ikut?” tanya Mi Hyuk. Kang Woo menjawab itu sudah pasti  dengan penuh semangat. 

Saat itu Hyun Soo menelp dengan wajah panik menyuruh Kang Wooharus kemari sekarang. Kang Woo menanyakan keberadaan temanya. Hyun Soo menjawab ada di Tempat konser untuk Hi-Seven dan Para penata gaya mengalami kecelakaan. Kang Woo menjerit kaget mendengarnya.
“Apa ada yang terluka?” tanya Kang Woo panik. Hyun Soo bisa mengucapk syukur karena tidak ada yang terluka.
“Mereka tidak bisa datang ke sini. Kami tidak punya kostum. Tidak ada apa pun di sini.” Ucap Hyun Soo panik
“Kau ingin aku pergi ke mana?” tanya Kang Woo. Seo Yeon menatap Kang Woo seperti merasakan sesuatu yang genting. 

Kang Woo datang dengan wajah lelah berlari membawa baju dan berpikir setelan cocok untuk semua acara dam pilih yang bermotif titik-titik. Hyun Soo bingung Bagaimana Kang Woo mendapatkannya. Kang Woo pikir Tidak ada tempat di Korea yang tidak menjual setelan.
“Di mana Hi-Seven?” tanya Kang Woo.Hyun Soo memberitahu  Mereka pergi ke kamar mandi dan akan segera kembali.
“Mari mulai dengan kalian dahulu. Coba kenakan setelan satu per satu. Sisanya pakai riasan kalian.” Kata Kang Woo
“Siapa yang akan mendandani mereka?” tanya Hyun Soo bingung dan saat itu pintu ruangan terbuka.
Mi Kyung masuk ruangan membawa koper make upnya, lalu menaruh diatas meja dan terlihat semua perlengkapan yang sangat lengkap. Ia lalu bertanya Siapa yang mau lebih dahulu dengan senyuman bahagia memperlihatkan semprotan wajahnya. Hyun Soo hanya bisa melonggo.

Akhirnya Hi Seven bisa tampi di acara TV dengan pakaian jas buatan Kang Woo. Keduanya duduk di ruang make up dengan wajah kelelahan. Mi Kyung berkomentar kalau mengira Kang Woo hanya bermain-main dengan uang keluarga.
“Aku memang bermain-main dengan uang keluarga.”akui Kang Woo. Mi Kyung mengaku iri kepada Kang Woo.
“Kau bisa melakukan apa pun sebagai hobi.” Keluh Mi Kyung. Kang Woo pikir  tidak bisa menyebutnya hobi.
“Ini di antara hobi dan mata pencaharian.” Ucap Kang Woo bangga. Mi Kyung berkomentar Kompetisi sudah hampir berakhir.
“Sebaiknya kau bersikap baik... Dengan Seo Yeon. Jika ada masalah, aku akan membawanya bersamaku. Sebelum dia berusia 40 tahun.”kata Mi Kyung. Kang Woo bingung bertanya apa maksudnya.
“Itu perjanjian antara Seo Yeon dan aku.”kata Mi Kyung. Kang Woo inign tahu apa itu
“Kau tidak perlu tahu.”kata Mi Kyung. Kang Woo penasaran apa itu dan  akan membantunya. Mi Kyung hanya diam saja. 


Di depan tempat lomba, semua anak berlari membawa spanduk bertuliskan "Tim Trek dan Lapangan SMA Shinhwa" dan foto bersama. Seo Yeon duduk di kursi dengan menatap piala ditanganya, Min Hyu pikir Berkat Seo Joon maka Joo Hee sadar.
“Aku senang sekali... Anak-anak melakukannya sebaik yang diharapkan. Jadi, kurasa kita bisa bertahan untuk sementara. Kang Woo bilang... Maksudku, Pak Dirut bilang bahwa dia akan memutuskan apakah dia akan mempertahankan tim trek dan lapangan atau tidak.” Kata Seo Yeon
“Itu tidak akan pernah terjadi. Kau tidak perlu khawatir. Seperti katamu tadi, tetaplah ada di sekolah ini untuk waktu yang lama.” Ucap Mi Kyung menyakinkan.
Seo Yeon akhirnya menelp Mi Kyung dengan wajah bahagia memberitahu Joo Hee yang pertama dan sangat cepat sekali. Ia merasa seperti melihat dirinya di masa kejayaanku walaupun Mungkin dia tidak sebaik dirinya. Tapi tetap di posisi pertama. Mi Kyung menatap dengan senyuman. 


Seo Yeon membereskan barangnya, Mi Kyung berbaring diatas tempat tidur merasa tidak ingin kembali karena bahagia bisa bersenang-senang dengan uang orang lain. Ia pikir Jika Seo Yeon  menjadi menantu keluarga konglomerat,meminta agar menjadikan suami keduanya.
“Apa Kau hanya membawa satu koper?”tanya Seo Yeon bingung melihat kopernya tak cukup.
“Ya, kenapa?” kata Mi Kyung. Seo Yeon mengaku tidak punya tempat untuk ini. Mi Kyung pkir Biarkan saja karena akan mengurusnya.
“Bisa ambilkan barang-barangku dari kamar mandi?” kata Mi Kyung. Seo Yeon pun menganguk mengerti. 

Seo Yeon keluar dari kamar mandi melonggo melihat Mi Kyung sudah duduk dengan tangan bertopang didagunya. Mi Kyung dengan bangga dengan keterampilanya. Seo Yeon ingin tahu apa yang dilakukan Mi Kyung dengan kopernya.
“Kedokteran Universitas Hangook unggul 70 poin kemarin, tapi itu berubah dari 60 hingga 40 poin hari ini... Maksudku Kang Woo. Dia tidak seburuk itu.” Ucap Mi Kyung. Seo Yeon hanya diam saja. 

Akhirnya bus "SMA Shinhwa" akan pergi, tiba-tiba Min Hyuk menahan bus dan melihat ada banyak kursi dan menyuruh merkea masuk. Kang Woo heran melihat Hyun Soo menyuruh kru dan traineenya masuk bus.  Seo Yeon melihat adiknya bertanya Kenapa ada di sini.
“Berhenti! Won Jae bilang aku bisa datang.” Kata Seo Joon. Hyun Soo menyuruh masuk saja karena sudah tidak punya waktu.
Hyun Soo melihat kursi kosong disamping Seo Yeon, Kang Woo dan Min Hyuk langsung melarang dan memindahkan Seo Yeon duduk di kursi untuk satu orang karena harus duduk dengan nyaman.
Joo Hee menghela nafas melihat Seo Joon yang duduk disebelahnya. Seo Joon pun baru tersadar. Saat itu Mi Kyung menghela nafas melihat Hyun Soo yang duduk disampingnya. Kang Woo dan Min Hyuk masih berdiri bingung mencari tempat duduk yang kosong. 

Kang Hee berbicara di telp dengan Tuan Choi mengatakan akan datang dan mengaku lebih memahami hal itu daripada ayahnya. Ia pun menutup telp merasa kalau mereka selalu melakukan ini.
Saat itu nama "Joo Won Jae" terlihat di ponsel Kang Hee dan Kang Hee langsung mengangkatnya. Kang Hee melihat mobil yang baru dibelinya seperti ingin memastikan semua baik-baik saja. Won Jae pun memberikan kartu namanya kalau bisa menghubunginya  jika itu menyebabkan masalah.

“Benar. Kau sudah punya informasi pribadiku.” Ucap Won Jae menyindir.  Kang Hee bertanya apakah Won Jae butuh uang lagi

“Kau sudah membayar uang muka dan saldo sekaligus dengan uang tunai.” Ucap Won Jae.
“Kenapa kau melakukan itu? Ada banyak wanita yang lebih cantik dan muda dariku. Kenapa kau melakukan itu kepadaku? Kau butuh uang, bukan?” kata Kang Hee.
“Kau sangat objektif tentang dirimu... Ya, awalnya, aku mengincar uangmu. Tapi aku juga suka penampilanmu. Kau sudah tahu betapa cantiknya dirimu.” Ucap Won Jae.
“Jika butuh uang lagi, Apa kau mau pekerjaan lain?” tanya Kang Hee. Won Jae melotot kaget.
“Sepertinya kau lihai dalam menggunakan tubuhmu. Biarkan aku menggunakannya sedikit.” ucap Kang Hee. Won Jae menatap badan dibagian bawahnya. 


Di dinding terlihat foto Min Hyuk dari segala arah dan juga Kang Woo dan tertulis "Lee Min Hyuk, dokter sekolah,  bersaing dengan Lee Kang Woo, pria tinggi, pucat, dan aneh" Jang Mi melihat foto keduanya dan menempel foto lain yang ditemukan dirumah.
“Dia pasti sangat cantik karena memakai krim ini. Aku juga akan membeli ini.” Ucap Jang Mi lalu panik melihat ibunya yang menelp dan memberikan diri untuk menolaknya. 

Didalam bus "SMA Shinhwa" Hyun Soo seperti sangat bersemangat duduk disamping Mi Kyung. Mi Kyung terlihat tertidur dengan duduk tegang. Hyun Soo bertanya apakah Mi Kyung sudah tidur. Mi Kyung hanya diam saja. Hyun Soo ingin menyentuh wajah Mi Kyung dan jarinya langsung digigit.
“Kau tidak tidur.” Ucap Hyun Soo menahan rasa sakit. Mi Kyung mengeluh dengan sikap Hyun Soo padahal seorang presdir.
“Menyabotase bus demi menghemat biaya?” kata Mi Kyung. Hyun Soo mengaku membiarkan para anggota Hi-Seven pergi naik pesawat.
“Kuperlakukan mereka dengan baik untuk uang yang mereka hasilkan.” Kata Hyun Soo. Mi Kyung mengerti lalu menatap keluar jendela.
“Jika kau tidak mau tidur, ayo bermain” kata Hyun Soo. Mi Kyung memperingatkan jangan ganggu. Hyun Soo tersenyum melihat Mi Kyung yang marah padanya. 

Seo Joon seperti jenuh di dalam bus dan melihat Joo Hee hanya diam saja, lalu dengan sengaja menyenggol earphone yang dipakai Joo Hee. Joo Hee menatap sinis, Seo Joon pun meminta maaf lalu dengan cepat mengucapkan selamat.
“Kudengar kau menang setelah berlatih begitu keras.” Ucap Seo Joon. Joo Hee pun mengucapkan Terima kasih.
“Bagaimana penampilan kalian?” tanya Joo Hee. Seo Joon dengan bangga memberitahu sudah ada rekaman penggemar.
“Apa Kau mau melihatnya?” ucap Seo Joon memperlihatkan diponselnya. Joo Hee ikut senang melihat  komentar "Tolong debut tahun ini. Aku akan dapat lebih banyak penggemar. Aku tidak percaya penari latarnya sangat seksi."
Jung Ho yang melihat keduanya sangat dekat terlihat sangat curiga. 

Sementara di kursi belakang, Kang Woo mengeluh karena harus duduk dengan Min Hyuk. Min Hyuk pun merasakan hal yang sama lalu mengejek Jika tidak mau menonton kompetisi, kenapa harus datang, bahkan hanya berpura-pura menjadi direktur utama saat mau.
“Kursi ini terlalu kecil! Kenapa kamu begitu kekar?” keluh Kang Woo. Min Hyuk pikir Bahu Kang Woo juga terlalu bidang.
Saat itu Seo Yeon tertidur dengan kepala yang mengelantung. Kang Woo pikir Seo Yeon pasti sangat lelah. Min Hyuk melihat tatapan Kang Woo langsung menghalanginya.
Kang Woo tiba-tiba ingin muntah dan merasa mual. Min Hyuk bingung bertanya Kenapa. Kang Woo mengaku mabuk darat. Min Hyuk akhirnya meminta supir bus berhenti. 

Di padang rumput berwarna pink, semua anak berlari dengan wajah bahagai. Seo Yeon melihat tanaman pink yang bagus, saat itu Kang Woo datang memberitahu kalau Kulitnya akan iritasi. Seo Yeon menatap Kang Woo berjalan mendekat.
“Kau seperti anak kecil. Apa kau harus menyentuh semuanya dengan tangan dan kakimu?” ejek Kang Woo. Seo Yeon mengaku Ini tampak indah.
“Jika kau ingin menyentuh sesuatu yang indah, sentuh aku... Aku indah.” Ucap Kang Woo dengan senyuman. Seo Yeon menatapnya seperti mulai bergetar.
Tiba-tiba Kang Woo mendekat, Seo Yeon panik langsung menahan Kang Woo dengan menutup mulutnya. Kang Woo bertanya Apa yang dipikirkan Seo Yeon. Seo Yeon terlihat bingung seperti takut Kang Woo menciumnya. Kang Woo memberitahu kalau sekarang di siang hari.
“Kau nakal sekali.”goda Kang Woo sambil mengelus rambut Seo Yeon, lalu mencium telapak tangan dan langsung menjaga pergi. Seo Yeon hanya bisa diam saja.
Di rumah, Kang Woo tersenyum bahagia mengingat kejadian semalam. Sementara Seo Yeon duduk diam mengingat semua kejadian semalam, seperti wajahnya kebingungan.
Bersambung ke "Episode 18"

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar