PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Se Ri
panik didalam pasar karena gelap, lalu melihat ada sinar lilin dibagian
depannya. Ia melihat sosok Jung Hyuk yang datang dengan lilin ditanganya. Jung
Hyuk pun mendekat menurunkan tanganya. Se Ri tersenyum melihat Jung Hyuk yang
datang menyelamatkanya.
“Kali
ini, bukan cuma lilin, tapi yang wangi. Benar, 'kan?” ucap Jung Hyuk memberikan
alasan. Se Ri membenarkan.
Dan turun
dari mobil mengetuk pintu tapi tak ada yang keluar rumah. Seung Jung melonggo
dari depan jendela berkomentar kalau Dan itu sepert baru dicampakkan. Dan pun
hanya mengupcakan Terima kasih sudah mengantar.
“Sampai
jumpa.”kata Seung Jung. Dan pun pamit pergi tak memperdulikan Seung Jung.
“Jaga
dirimu... Kita bertemu jika ditakdirkan.” Ucap Seung Jung. Dan terlihat tak
begitu suka dengan sikap Seung Jung.
Se Ri
berjalan pulang dengan Jung Hyuk lalu bertanya Kenapa Jung Hyuk berdiri di sana
pada saat itu dengan lilin, karena Jantungnya sampai berdebar. Jung Hyuk hanya diam saja. Se
Ri bertanya apakaha Jung Hyuk pernah melakukannya.
“Kau Pasti
pernah... Itu sungguh hebat. Kau tahu, kami sebut itu kemampuan merayu.” Ucap
Se Ri. Jung Hyuk berhenti tiba-tiba menatap Se Ri. Se Ri bertanya ada apa.
Jung Hyuk
teringat dengan yang dikatakan Ju Meok kalau arti dari dua jari telujuk dan
jempol disatukan. “Hati itu berarti
cinta. Di Korea Selatan, artinya dia menyukaimu.”
“Aku ragu
soal ini, tapi...” ucap Jung Hyuk ragu. Se Ri bertanya ada apa.
“Karena kau
bilang jantungmu berdebar... Aku hanya ingin memastikan agar tak gugup, ada
yang harus kukatakan.” Kata Jung Hyuk
“Kenapa
rumit sekali? Apa? Bilang saja.”keluh Se Ri. Jung Hyuk mengaku sudah punya
kekasih. Se Ri kaget mendengarnya.
“Dia
tunanganku.” Kata Jung Hyuk. Se Ri seperti tiba-tiba seperti tak bisa mendengar
dan ingin memastikan ucapan Jung Hyuk.
“Aku
punya tunangan...” ucap Jung Hyuk. Se Ri meminta kata yang sebelum lagi. Jung
Hyuk menyebutpunya wanita... Se Ri mengatakan Bukan, sebelum itu.
“Aku
hanya ingin memastikan agar tak gugup...” kata Jung Hyuk. Se Ri pikir itu tepat
sekali.
“Itu
terdengar menyinggung.. Kau bilang Gugup? Siapa? Aku? Aku? Kenapa? Aku tak
gugup sama sekali. Pasti ada salah paham di sini. Entah kau punya wanita atau
tidak, aku tak peduli, kau paham? Aku juga punya pria.” Kata Se Ri merasa tak
ingin dicampakan.
“Aku
punya banyak pria di Seoul.” Tegas Se Ri. Jung Hyuk bertanya apakah Ada banyak.
Se Ri membenarkan.
“Pasti
mereka menangis saat ini. Sebab itu aku harus segera kembali.” kata Se Ri
“Apa Maksudmu,
kau kembali untuk mereka?” tanya Jung Hyuk. Se Ri mengaku Sebagian karena pria
dan Lagi pula memang harus kembali.
“Aku juga
tak ingin hidup di sini... Tunggu.. Bukan itu maksudku. Walau memintaku
tinggal, aku tak mau. Jadi, ini sangat menyinggungku. Kau baru saja menjelaskan
batasnya. Karena kau tak mau kulewati.” Ucap Se Ri kesal
“ Itu
cukup jelas.” Kata Jung Hyuk menganguk setuju. Se Ri pkir ung Hyuk bisa tenang
karena tak pandai melewati batas.
Aku tak
pernah ditilang saat menyetir. Aku tak pernah begitu. Aku terus fokus, dan tak
lihat ke samping.” Tegas Se Ri marah
“Bukankah
kau harus sedikit lihat ke samping?” komentar Jung Hyuk. Se Ri pikir itu tak
penting dan merasa Jung Hyuk itu tak paham lalu berjalan pergi.
Di dalam
mobil. CEO Chun pikir Seung Jung itu aktor karena pandai memakai logat mereka.
Seung Jung dengan bangga memberitahu kalau seorang penipu bisa segalanya bahkan
bisa bicara dengan logat Jeju. Saat itu mobil melewati Se Ri dan Jung Hyuk dengan berlawanan arah.
“Bisa
hentikan mobilnya?” ucap Jung Hyuk. Sopir bingung. Jung Hyuk langsung berteriak
agar mengHentikan mobilnya.
Mobil
berhenti dan Jung Hyuk turun dari mobil seperti ingin memastikan. CEO Chun
bertanya ada apa. Jung Hyuk tak melihat sosok Se Ri mengaku kalau seperti
melihat kenalannya. CEO Chun pikir Seung Jung itu tak kenal siapa pun di sini.
Seung
Jung pikir benar tapi wajahnya terlihat masih penasaran. CEO Chun menyuruh agar
segera naik saja. Seung Jung pikir kalau
Wanita itu mirip dengannya lalu naik ke dalam mobil.
Di depan
rumah Jung Hyuk, Dan menunggu. Nyonya Na dan Nyonya Yang mendekatinya bertanya
Kenapa Nona kemari dan Nona mencari siapa. Dan dengan tatapan sinis mengaku mau
menemui Ri Jung Hyuk. Nyonya Na kaget kalau akan bertemu Semalam ini.
“Bagaimana
kau bisa kenal Jung Hyuk?” tanya Nyonya Na. Dan pikr kalau tak ada alasan harus
jawab itu.
“Aku
kepala desa ini. Biar kulihat identitasmu.” Kata Nyonya Na, Dan pun
memberikannya. Nyonya Na melihat nama “SEO DAN” lalu memastikan fotonya sama.
“Jadi, Apa
kau masih tak mau memberi tahu hubunganmu dengannya?” kata Nyonya Na mendesak
“Aku
tunangannya.” Ucap Dan. Nyonya Yang melonggo kaget mendengarnya. Dan menegaskan
kalau ia tunangan Jung Hyuk.
Nyonya
Yang ingin menyela tapi langsung ditarik oleh Nyonya Na agar segera pergi.
Sementara
Se Ri mengejek kalau sulit mempercaya Jung Hyuk berselingkuh, padahal
Tampangnya tak seperti itu. Jung Hyuk heran dianggap Berselingkuh, karena
merasa itu tak benar. Se Ri pikir itu bena karena Jung Hyuk punya dua tunangan.
“Ini bisa
jadi berita besar.” Kata Se Ri. Jung Hyuk menegaska kalau Se Ri bukan
tunangannya.
“Kau
bilang aku tunanganmu. Bukan aku yang bilang. Kau dahulu.” Kata Se Ri
“Kupikir
kau akan pergi...” kata Jung Hyuk. Se Ri mengaku kalau itu tak bisa dan
mengeluh Jung Hyuk itu terus bilang begitu
“Dan bagaimana
kalau ini jadi masalah? Kita akan kena getahnya.” Kata Se Ri. Jung Hyuk yakin Takkan
terjadi.
“Kau Tahu
dari mana? Bagaimana kalau dia kemari? Apa Kau tak perhitungkan?”ucap Se Ri
“Dia
sedang belajar di Rusia. Berarti, dia takkan kemari sementara. Apa Menurutmu,
aku tak memperhitungkan itu? Aku tak bodoh.” Ucap Jung Hyuk lalu berjalan lebih
dulu dengan nada penuh amarah.
Saat itu
Jung Hyuk melihat seseorang yang datang, Dan pun melihat kedatangan Jung Hyuk
dengan senyuman bahagia. Sampai saat itu Se Ri datang melihat sosok wanita dan
yakin kalau itu adalah pacar Jung Hyuk.
Dan terus menatap keduanya yang datang bersamaan.
“Masalah
itu terjadi, 'kan? Jadi, kau bodoh, Pak Ri. Kau akan bagaimana sekarang?” bisik
Se Ri.
“Lama tak
bertemu.” Sapan Dan mendekati Jung Hyuk. Jung Hyuk pun bertanya kapan Dan
pulang dari Rusia.
“Sudah
beberapa hari... Maaf, aku tak mengabarimu. Kudengar pamanku meminjamkan mobil,
jadi Aku mau mengambilnya.” Kata Dan
“Aku mau
mengembalikannya akhir pekan ini.” Ucap Jung Hyuk. Dan mengerti. Jung Hyuk
ingin memberitahu tentang Se Ri tapi disela oleh Dan.
“Ibuku
ingin tahu kabarmu. Berkunjunglah ke Pyongyang. Mari kita makan malam bersama. Berikan
aku kuncinya. Aku akan pergi.” kata Dan seolah tak peduli dengan Se Ri.
“Berbahaya
menyetir sendiri semalam ini. Jalannya jelek, tak seperti di Pyongyang.” Ucap
Jung Hyuk
“Lalu aku
harus apa?” tanya Dan, Jung Hyuk memutuskan akan mengantar pulang. Dan pun mengucapkan Terima kasih.
“Wanita
ini menjalani misi bersamaku. Dia kolegaku.” Kata Jung Hyuk. Dan mengerti tapi
seperti tak peduli dan menaruh curiga.
“Ya,
seperti itulah. Apa yang terjadi saat misimu selesai? Apa Kalian akan masih
saling bertemu?” tanya Dan
“Kami
takkan bertemu lagi.” Kata Jung Hyuk. Se Ri membenarkan ucapan Jung Hyuk
“Hubungan
kami semacam aliansi strategis. Begitu misi selesai, kami takkan bertemu lagi.
Bahkan Takkan pernah lagi. Jadi, jangan salah paham. Dan aksenku agak aneh, ya?
Aku dari Divisi 11. Ada latar belakang khusus dan menyedihkan. Aku hanya bisa
bilang begitu.” Jelas Se Ri seperti tak ingin Dan salah paham
“Aku tak
peduli.” Kata Dan sinis. Se Ri mengucap syukur karena Setidaknya tak ada salah
paham.
“Kurasa
aku harus pulang. Antarkan tunanganmu.” Ucap Se Ri lalu berjalan berlawan arah.
Jung Hyuk tiba-tiba menarik tangan Se Ri dan mengantar sampai ke depan
rumahnya.
“Rumahmu
tetap di sini. Di luar gelap, kunci pintu, dan tetap di dalam. Aku akan
kembali.” kata Jung Hyuk lalu mengajak Dan agar segera pergi. Se Ri pun berdiri di dalam rumah terlihat
hanya bisa diam saja.
Mobil
mulai melaju meninggalkan rumah, tapi tatapan Jung Hyuk menengok ke arah
rumahnya seperti ingin memastikan Se Ri, bahkan melihat dari kaca spion seperti
ingin melihat apakah Se Ri akan keluar.
Diam-diam Dan melihatnya seperti menahan cemburunya.
“Apa Kau
tahu sudah berapa kali kita bertemu? Ini kali ketujuh. Kita bertemu dengan
orang tua sebanyak empat kali, dan di kali kelima, kita bertunangan. Itu tujuh
tahun yang lalu.” Ucap Dan
“Apa
Sudah selama itu?” kata Jung Hyuk. Dan memberitahu Setelah pertunangan,
pernikahan dan Begitu urutannya.
“Tapi bukankah
ada sesuatu yang hilang? Cintalah yang hilang. Kita harus mencintai juga. Kita
akan segera menikah. Aku akan lakukan sesuai urutannya. Bekerjasamalah.”ucap Se
Ri
“Akan
kuusahakan.” Ucap Jung Hyuk santai. Se Ri teringat kalau menelp ibunya dan
memberitahu mereka datang bersama.
Tuan Ko
sedang menonton TV, tiba-tiba kakaknya keluar kamar dengan gaun biru dan ingin
tahu pendapat adiknya. Tuan Ko hanya bisa melonggo, Nyonya Ko keluar dengan
gaun merah, Tuan Ko hanya bisa mengernyitkan dahi.
“Apa Terlalu
mencolok?” kata Nyonya Ko. Adiknya membenarkan. Akhirnya Nyonya Ko datang lagi
dengan gaun biru dengan bahu yang terlihat dengan jelas.
“Bukan
Kakak yang mau menikah.” Keluh Tuan Ko. Nyonya Ko pikir adiknya harus lebih
perhatian.
“Kakak
mau bertemu menantu setelah bertahun-tahun.” Kata Nyonya Ko
“Pada
dasarnya, dia belum jadi menantu Kakak. Bersikap sopan saja cukup.” Kata Tuan
Ko. Nyonya Ko memikirkan baju yang sopan akhirnya keluar dengan baju hanbook.
Tuan Ko
kaget seperti tak bisa dengan rambut tergerai dan menyuruh agar mengikat
rambutnya karena Jung Hyuk bisa menganggap Kakaknya hantu, lalu pingsan. Nyonya
Ko marah menyuruh Diam dan tunggu di luar. Tuan Ko heran kenapa harus diluar.
“Bagaimana
kalau Jung Hyuk pergi setelah kembalikan mobilnya? Pastikan ajak dia ke rumah
kita, ya?” perintah Nyonya Ko.
Jung Hyuk
turun dari mobil melihat Tuan Ko yang menunggu didepan apartement memberikan
hormat. Tuan Ko terlihat senang melihat
Jung Hyuk dan langsung menariknya Karena
sudah datang, jadi setidaknya ucapkan salam pada
keluarganya. Jung Hyuk tak bisa menolak
Saat
menungu didepan lift, Dan menatap Jung Hyuk seperti ada rasa canggung. Akhirnya
pintu lift terbuka, petugas seperti sedang istirahat langsung berdiri terlihat
motto didalam lift [JADIKAN PYONGYANG KOTA IDEAL]
“Kamerad
Operator... Kami akan ke lantai 13.” Ucap Tuan Ko pada Si wanita.
“Kau akan
mengunjungi rumah pemilik mal. Apa Kau mau menginap? Aku harus buat laporan.”
Tanya si wanita.
“Tidak,
aku hanya mampir.” Kata Jung Hyuk. Dan terus menatap Jung Hyuk dengan tatapan
dingin.
“Kalian
sudah lama tak bertemu. Pasti senang bisa bertemu lagi. Tak heran Jung Hyuk
mengantarmu jauh-jauh kemari. Dan, meskipun Jung Hyuk tampak dingin, tapi dia lebih
tulus daripada pria lain. Dia berbeda.” Ucap Tuan Ko. Jung Hyuk dan Dan saling
melirik
“Kalian
tujuh tahun tak bertemu. Pria lain pasti sudah selingkuh dua hingga tiga kali. Bahkan
ada bajingan yang mengajak wanita tinggal dengannya.” Kata Tuan Ko.
Jung Hyuk
langsung mengeluh pada pamanya. Tuan Ko malah bertanya ada apa dengan
keponakanya itu. Dan meminta agar mereka
diam saja. Tuan Ko menurut.
Sampai di
depan rumah, Jung Hyuk langsung disambut oleh Nyonya Ko yang mengangkat sedikit
bajunya. Tuan Ko mengeluh memberitahuMyeong Eun, kalau hanya pakai kaus kaki. Nyonya Ko pun
menurunkan baju dan menyapa Jung Hyuk yang Lama tak bertemu.
“Maaf,
aku datang terlambat.” Kata Jung Hyuk. Nyonya Ko pikir tak perlu seperti itu
menurutnya ini belum terlambat.
“Tapi
pernikahanmu... Ahh.. Masuk dan makanlah.” Kata Nyonya Ko menariknya.
“Tidak,
terima kasih.” Ucap Jung Hyuk. Nyonya Ko menariknya masuk kalau sudah
menyiapkanya mengaku mereka biasa makan malam saat ini.
“Tapi aku
sudah makan malam.” Kata Tuan Ko. Nyonya Ko mengeluh pada sang adik yang belum
pulang. Jung Hyuk pun mengikuti calon ibu mertuanya.
Di depan
meja makan sudan tersedia berbagai macam makanan dan mengaku biasa makan
seperti ini. Jung Hyuk pun mengucapkan Terima kasih. Nyonya Ko menyuruh Jung
Hyuk agar bisa bersantai saja dan makan dengan lahap. Jung Hyuk pun mulai makan dan Nyonya Ko mulai
bicara.
“Semua
pencari jodoh tiba-tiba tahu kalau Dan kembali dari Rusia dan memohon untuk
melihatnya sekali. Aku bilang dia sudah bertunangan, tapi mereka begitu
bersikeras. Mereka menggangguku akhir-akhir ini. Aku sangat lelah.” Ungkap
Nyonya Ko pada Jung Hyuk.
“Bersikeras?
Siapa? Maksudku, aku tak pernah dengar soal ini.” Ucap Tuan Ko. Nyonya Ko kesal
menyuruh adiknya membuka mulut dan memasukan potongan daging yang besar.
Jung Hyuk
hanya bisa diam saja begitu juga Dan, mereka seperti pasangan kaku yang dipaksa
untuk menikah.
Di rumah,
Seung Jung meminum wine sambil mengingat saat melihat Se Ri dan berpikir Apa dia orang yang mirip karena Mereka
mirip sekali.
Flash Back
Seung
Jung dan Se Ri makan bersama. Se Ri hanya makan sedikit dan meletakan garpu dan
pisaunya. Seung Jung bingung apakaha Se Ri sudah selesai makan. Se Ri pikir
kakaknya bilang kalau nama julukannya Putri Pemilih.
“Kecuali
makanannya sangat enak, maka aku tak makan lebih dari tiga suap.” Kata Se Ri
“Koki di
sini juga andal, kuajak kau ke tempat yang lebih baik.” Ucap Seung Jung penuh
semangat.
“Tak
perlu. Takkan ada lain kali.” Kata Se Ri menolak. Seung Jung mengaku kalau Se
Hyung tak menceritakan ini
“Aku tak
tahu kau secantik ini. Andai saja ada lain kali.” Ucap Seung Jung seperti
merayu.
“Kudengar
aspek akademismu sempurna dan nalurimu tajam walau masih muda. Kudengar kau berinvestasi
dengan cerdas. Kakak keduaku tampak jatuh cinta kepadamu.” Kata Se Ri. Seung
Jung malu merasa Se Ri terlalu memujinya.
“Tapi Pak
Gu, aku takkan terbuai. Aku bisa lihat segalanya. Kau hanya menyiapkan
fondasinya saat ini, untuk tujuan lebih besar. Tampaknya kau mau menikahiku
agar bisa memiliki semuanya.” Kata Se Ri. Seung Jung kaget mendengarnya.
“Kurasa
itu takkan terjadi. Aku tumbuh di keluarga kompetitif, jadi, pengamatanku
tajam. Ambillah uang jajan dari kakakku dan selesaikan. Bahkan anggur ini tak
enak.” Kata Se Ri.
Seung
Jung mengingat kenangan dengan Se Ri saat kencan buta menurutnya wanita
itu yang terpandai di keluarganya lalu
bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Se Ri sekarang.
Se Ri
sedang sibuk membaca buku seolah tak peduli, tapi saat terdengar pintu gerbang
berbunyi. Ia langsung berlari membuka pintu tapi tak ada Jung Hyuk yang datang
hanya angin. Ia lalu mengeluh kalau sikapnya tadi seperti menantikan
kepulangannya.
“Aku
sungguh malu...Ini Lucu sekali... Sangat lucu sekali.”ucap Se Ri malu sendiri
dan terdengar bunyi suara pintu gerbang diketuk.
Se Ri
membuka pintu kaget melihat para ibu-ibu datang dan bertanya kenapa mereka
datang. Nyonya Yang mengaku sudah melihat semuanya tadi. Se Ri bingung apa
maksudnya. Nyonya Na yakin kalau Se Ri pasti patah hati. Se Ri tak merasa
seperti itu.
“Aku
pernah lihat banyak monster, tapi aku tak tahu Jung Hyuk setega itu. Aku turut
berduka.” Kata Nyonya Na
“Jangan
lakukan ini di sini. Mari kita ke dalam. Kita butuh PK dan bir.” Kata Nyonya
Ma. Semua setuju dan akan menerobos masuk rumah.
“Tapi...
Tunggu. Apa itu PK dan bir? Semacam ayam dan bir?” tanya Se Ri menahan Nyonya
Hyun sebelum masuk.
“Ap Kau
tak tahu apa itu PK dan bir? Ini ikan Pollack kering dan bir. Mereka sangat
serasi. Apabila kau Begitu coba, kau akan memimpikannya.” Ucap Nyonya Hyun.
Akhirnya
semua minum bir dan mengigit ikan Pollack. Se Ri meminta maaf sebelumnya ingin
tahu alasan mereka lakukan ini di tengah malam. Nyonya Ma mengajak mereka minum
saja. Se Ri bingung mereka minum tanpa berhenti dan saat Nyonya Ma berhenti
baru mereka mengikutinya.
“Kita
terus bergunjing kalau Sam Suk tak punya moral.” Ucap Nyonya Yang. Semua
menganguk setuju.
“Tapi
wanita yang kita temui hari ini sungguh tak bermoral. Sam Suk, kau tak ada
apa-apanya dibandingkan dia.” Kata Nyonya Yang
“Saat
kalian bilang dia tak bermoral, maksudnya dia seperti jalang?” ucap Se Ri.
“Jalang?
Aku tak tahu apa artinya, tapi aku suka kata itu. Apa Itukah cara kalian
memaki?” tanya Nyonya Kang
“Ya,
sinonimnya adalah pelacur, berengsek, dan bajingan tengik.” Kata Se Ri. Semua
langsung mengulang ucapan kata umpan yang baru didenagr.
“Ada
banyak juga kata-kata makian di Selatan.”komentar ibu-ibu yang lain. Nyonya
Yang pikir seperti itu.
“Jalang itu
bilang begini. "Aku tunangan Jung Hyuk." Dan yang membuatku kesal,
Jung Hyuk kita memasukkan wanita itu ke mobil dan pergi begitu saja.” Kata
Nyonya Yang Semua merasa sedih mendengarnya.
“Lalu,
Sam Suk akau dicampakkan olehnya?” tanya Nyonya Hyun. Nyonya Na pikir ini bukan
sekadar dicampakkan. Semua merasa tak percaya mendengarnya merasa kasihan pada
Se Ri.
“Aku
menghargai perhatian kalian, tapi kami akan mengurus urusan sendiri.” Kata Se
Ri
“Tidak
bisa begitu... Kalian pasti tahu, aku selalu mengira Jung Hyuk pria yang baik.
Tapi, jika dia bertunangan dengan orang lain sementara sudah bertunangan, maka kau
harus patahkan lehernya.” Ucap Nyonya Ma memotong leher ikan. Se Ri hanya bisa
melonggo.
“Patahkan
apanya?” tanya Se Ri panik. Nyonya Ma pikir Tidak hanya lehernya tapi akan memberi
dia pelajaran. Semua langsung menyetujuinya.
“Kita
harus lakukan sesuatu demi desa kita.” Kata Nyonya Ma. Semua langsung setuju.
“Akulah
yang dicampakkan. Kalian semua, tenanglah.” Ucap Se Ri. Nyonya Man
menegaskan Itu Tidak bisa.
“Kami tak
bisa tenang. Ini masalah besar.” Tegas Nyonya Ma. Semua juga merasa ini
masalah yang sangat besar.
Diam-Diam
Tuan Jung terus mendengarnya. Mereka merasa harus hajar bajingan itu dan tak
bisa berdiam diri. Se Ri mencoba meredakan agar mereka minum saja lebih dulu.
Ia pikir Pantas saja penggemar musiman lebih menakutkan dari anti-fan. Nyonya
Yang mendengarnya bertanya apa itu Penggemar musiman
“Lupakan.
Mari kita santap PK dan bir... PK dan bir. Mari minum.” Ucap Se Ri, Semua pun
setuju dan minum bir tanpa henti.
“Astaga,
kita tak bisa menilai buku dari sampulnya. Akan kuberi tahu Kolonel Senior
kalau Jung Hyuk harus mendapatkan kesulitan tambahan di kemiliteran.” Kata
Nyonya Ma. Se Ri panik.
“Bagaimana
bisa orang tak bermoral memimpin sebuah kompi?” kata Nyonya Ma. Semua
menyetujuinya. Se Ri makin panik dan mencari akal.
“Sejujurnya,
kedua orang tua Pak Ri dan wanita tadi, ingin mereka bersama. Ini semacam
pernikahan yang diatur.”cerita Se Ri
“Lalu
bagaimana denganmu, Sam Suk?” tanya Nyonya Yang. Se Ri memikirkan lagi dan
bertanya apakah mereka tahu “Romeo dan Juliet” Semua tak mengetahuinya.
“Apa Mereka
orang Amerika?” tanya Nyonya Na, Semua seperti benar-benar tak tahu tantang
film luar.
“Kalau
Gyeonu dan Jiknyeo ?” tanya Se Ri. Semua langsung menganguk kalau mengetahuinya
“Aku
seperti Jiknyeo... Aku begitu mencintainya, tapi ada tembok realitas
menghalangi.’jelas Se Ri
“Lalu
maksudmu, pertentangan orang tua mereka menghalangi cintamu?” kata Nyonya Yang
“Kau
menyimpulkannya dengan baik. Itulah situasi sebenarnya Dia anak yang baik. Dia
tak mau melawan keinginan orang tua, dan aku bisa memahaminya. Jadi, kalian
harus memahaminya juga.” Jelas Se Ri.
“Kau
sungguh baik, melindungi pria yang pergi dengan wanita lain ke Pyongyang. Sam
Suk, kau sungguh hebat.” Puji NyonyaMa.
“Jangan
memujiku... Bagaimana kalau kita minum saja?” kata Se Ri kembali mengalihkan
pembicaraan.
Semua pun
berkomentar kalau ini hanya salah paham dan menjadi lega karena tak tahu kalau
Jung Hyuk itu sangat baik. Mereka pun menganguk setuju. Sementara Se Ri seperti
bisa keluar dari orang-orang yang akan menyudutkan Jung Hyuk.
Jung Hyuk
keluar rumah, Dan bertanya apakah Jung Hyukakan ke stasiun. Jung Hyuk mengaku
mau mampir ke tempat lain. Dan pikir akan mengantarnya saja. Jung Hyuk menolak
karena bisa naik taksi. Tuan Ko menganguk mengerti dan melambaikan tangan pada
Jung Hyuk. Dan pun hanya bisa menatap diam kepergian tunanganya.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar