PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 15 Desember 2019

Sinopsis Crash Landing On You Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Se Ri berlari menyeberangi sungai kecil. Jong Hyuk memberitahu kalauDi sana ladang ranjau. Se Ri berhenti melangkah dengan wajah ketakutan bertanya Di mana. Jong Hyuk mengatakan Ada banyak ranjau di sana  karena terbawa hujan deras dan tidak terlihat.
“Aku pengawas wilayah itu. Apa Kau pikir bisa keluar tanpa bantuanku?” kata Jong Hyuk
“Aku paham, bisakah kau tetap di sana?” kata Se Ri panik melihat Jong Hyuk yang terus mendekat.
“Jika tak patuh dan bergerak, kau bisa kehilangan...” ucap Jong Hyuk lalu terdiam karena merasakan sudah menginjak ranjau.
Se Ri melihat perubahan wajah Jong Hyuk langsung menanyakan ada apa. Jong Hyuk mengelak mengakutak apa-apa. Se Ri merasa Jong Hyuk tak tampak begitu. Jong Hyuk tetap bersikukuh kalau tak apa-apa. Se Ri yakin kalau Jong Hyuk menginjak ranjau. Jong Hyuk tetap menyangkal.
“Kau bilangTidak? Kau yakin?  Kau yakin tak butuh bantuanku? Cobalah berbalik.” Ucap Se Ri. Jong Hyuk hanya tetap diam saja.
“Kau tak bisa gerak.” Eje Se Ri. Jong Hyuk akhirnya mengeluarkan Walkie Talkienya mengaku sebagai Elang Gunung tapi tanganya tergelincir.
Walkie Talkienya pun terjatuh dan hanyut dalam air, Merpati menjawab. Se Ri melihat ada didekatnya langsung mengambilnya. Jong Hyuk pun mengucpkan Terima kasih. Se Ri pikir Jong Hyuk Jangan berterima kasih karena tak akan memberikannya. Jong Hyuk mengingatkan kalau punya pistol.
“Jangan lupa, jika kau menembakku,maka kau kehilangan orang yang bisa membantumu. Omong-omong, aku tak tahu banyak soal daerah itu. Apakah ahlinya juga suka menginjak ranjau? Jika terus berdiri begitu, kakimu bisa kebas.” Kata Se Ri mengoda. 

“Aku tak apa-apa.” Ucap Jong Hyuk berusaha untuk tangguh. Se Ri mengerti
“Kau terus bilang tak apa-apa, jadi, aku pergi saja. Aku punya banyak urusan. Sampai jumpa.” Kata Se Ri mengancam.
“Baiklah... Setidaknya tinggalkan itu.” Ucap Jong Hyuk mengarah pada walkie Talkienya.
Se Ri akhirnya menaruh dekat batu karena akan mengalir ke arah Jong Hyuk, dan ia butuh waktu untuk kabur bahkan dalam masalah besar jadi tak punya waktu mengkhawatirkan orang lain lalu bergegas pamit pergi.  Jong Hyuk tak bisa berkata-kata.
“Jangan tembak aku dari belakang... Itu licik.” Ucap Se Ri. Jong Hyuk bertanya apakah Se Ri lihat kotak persegi di depannya. Se Ri melihatnya.
“Itu ranjau PMD.” Ucap Jong Hyuk. Se Ri mengeluh ada banyak ranjau di sini.
“Tetaplah di dekat tepi sungai... Perhatikan langkahmu.” Kata Jong Hyuk memberikan perintah. Se Ri pun mengikutinya dan bisa keluar dari sungai.
“Aku mau jujur karena kita tak akan bertemu lagi. Wajahmu tipe kesukaanku. Jika negara kita bersatu, mari kita bertemu lagi.” Ucap Se Ri mengoda Jong Hyuk.
“Beraninya kau bercanda di situasi segenting ini?” keluh Jong Hyuk kesal.Se Ri langsung bertanya ke mana arah Selatan
“Terus ikuti jalan, kau akan bertemu percabangan. Lalu... ambil yang kanan.” Kata Jong Hyuk
“Bisakah aku memercayaimu?” ucap Se Ri tak yakin. Jong Hyuk mengeluh lebih baik Jangan tanya dan putuskan sendiri karena ia sudah menjawab. Se Ri akhirnya bergegas pamit pergi dan berlari dengan cepat 



 Saat itu merpati datang memanggil bertanya apakah segalanya baik-baik saja. Jong Hyuk berteriak memberitahu keberadaanya. Merpati mengaku  mencarinya. Jong Hyuk menyuruh ana buahnya agar mengabari pasukanuntuk menangkap orang mencurigakan di wilayah ini.
“Apa Adakah penyusup Atau mata-mata?” tanya Merpati. Jong Hyuk memberitahu Wanita Korea Selatan yang tak sengaja masuk.
“Tangkap tanpa menembaknya. Sampaikanlah.” Perintah Jong Hyuk. Merpati menganguk mengerti. 

Di Pos lainya, terdengar walkie talkie “Ini Merpati. Jawab, Tekukur.” Tapi Tentara Pyo tertidur pulas setelah mabuk jadi tak melihat Se Ri sedang berlari melewati mereka. Tentara Pyo mengeluh Siapa yang mencari Tekukur dengan mata masih tertutup.
“Sudah kukirim perintah lewat radio... Kapten Ri... Apa Kau baik-baik saja?” ucap Merpati melihat Jong Hyuk hanya diam saja.
“Jangan khawatir.” Ucap Jong Hyuk. Merpati melihat Jong Hyuk menginjak ranjau berpikir memanggil korps teknisi.
“Kenapa bukan kau saja, Letnan Pertama Park? Apa kau Pernah menjinakkan ranjau?” ucap Jong Hyuk
“Hanya sekali saat perekrutan.” Kata  tentara Park. Jong Hyuk menegaskan kalau percaya kepadanya.
“Aku akan berusaha, Pak.” Ucap Tentara Park dan mulai berjongkok. Jong Hyuk panik melihat anak buahnya melakukan dengan tangan kosong lalu mengelurkan seperti obeng kecil
“Kau harus keluarkan pin pengaman dengan ini.” Perintah Jong Hyuk. Tentara Park menganguk mengerti dan meminta jangan khawatir.
“Hati-hati... Jika tak keluarkan dengan benar, maka kau bisa mengenai sumbu.” Ucap Jong Hyuk mengintip. Tentara Park mengerti mulai menjinakan ranjau.
“Berhati-hatilah dengan bagian itu... Lakukan perlahan... Hati-hati.” Ucap Jong Hyuk terus mengoceh.
“Katamu kau percaya kepadaku.” keluh tentara Park kesal. Jong Hyuk menganguk mengerti. Tentara Park pun berdiri.
Jong Hyuk bertanya apakah sudah selesai. Tentara Park menjawab sudah Jong Hyuk bisa mengangkat kakinya dan mengajak pergi. Tentara Park pun mengikutinya. 



Sementara Se Ri melihat persimpangan mengingat Jong Hyuk menyuruhnya ambil yang kanan tapi terlihat ragu. Ia pikir Harus percaya dan Tak ada pilihan ,menurutnya Jong Hyuk juga tak seperti pembohong lalu mengambil jalan kanan tapi beberapa detik kemudian Se Ri memilih jalan kiri.
“Mana bisa kupercaya? Dia dari Utara. Mungkin ini jebakan.” Ucap Se Ri lalu bergegas pergi lalu berjalan dengan pakaian merek fashionya. 

Sementara di ladang, Tentara Pyo dkk mulai berjalan melalui ilalang. Tentara Pyo memberitahu Seorang wanita Korea Selatan tampaknya masuk ke wilayah mereka jadi diminta langsung menembaknya, karena  pasti mata-mata bersenjata.
“Mata-mata? Senjata?” kata tentara lainya bingung. Tentara Pyo mengeluh Pertama, perampok makam, sekarang, mata-mata.
“Ini terjadi sebelum pindah kompi. Aku sungguh sial... Aku sungguh lelah.” Kata Tentara Pyo lalu menyuruh mereka menyebar berpasangan.
“Kenapa dia tak bisa datang besok setelah berganti kompi? Biar kompi keenam yang bekerja.” Keluh tentara Pyo
“Tetap saja, kalau menangkapnya, kita akan diberi ganjaran. Sersan Utama Pyo, kau butuh promosi.” Ucap Juniornya. Tentara Pyo memikirkanya.
“Mungkin sang penembak sempurna, Pyo Chi Su, harus bergerak.” Kata  Tentara Pyo bangga.
“Sersan Utama... Kurasa aku harus ke toilet.” Kata anak buahnya. Tentara Pyo pun memperbolehkanya.
“Aku penasaran kapan bisa menerima medali Jenderal... Kurasa inilah harinya.” Ucap Tentara Pyo lalu melihat sosok wanita yang sedang berlari.
“Apa aku salah lihat?” kata Tentara Pyo memastikan lalu bisa melihat dengan jelas Se Ri yang sedang berlari.
“Hei, jangan bergerak. Jika tak bergerak, aku pasti bisa menembaknya. Wanita sialan itu cepat sekali.” kata Tentara Pyo akan melepaskan tembakanya tapi Se Ri sudah berlari jauh.
“Dia ini hantu atau apa?” kata Tentara Pyo lalu melaporkan dari Tekukur kalau butuh bantuan.

“Kenapa mereka mengejarku? Kukira aku sudah bebas.” Keluh Se Ri tanpa sadar masuk ke ladang rajau. Semua lari dan berhenti hanya melonggo melihat Se Ri bahkan tertulis di bagian depan “RANJAU BELUM DISAPU” tapi Se Ri bisa melewatinya.
“Kenapa dia lari ke ladang ranjau?” kata Tentara Pyo bingung. Tentara Park memberitahu pagar pembatas mereka ada disana.
“Kalian berdua. Ikuti dia di jalan kiri. Aku ambil jalan kanan.” Ucap Jong Hyuk. Keduanya menganguk mengerti.
Tentara Park dan Pyo melihat Se Ri akan melompati pagar lalu meminta agar Berhenti sambil melambaikan tangan agar  datang pada mereka karena tak akan membunuhnya. Jong Hyuk melihat Se Ri,  Se Ri mengeluh mereka yang terus mengejarnya.
“Tidak. Jangan... Negaramu bukan ke arah sana! Kembali ke sini!” teriak Tentara Pyo. Se Ri menatapnya tak mengerti.
“Salah arah! Kembalilah! Jika kau ke sana, kita bisa mati! Jangan pergi! Bukan itu jalannya!” teriak Tentara Pyo. Se Ri melihat ada pistol mengarah padanya akhirnya melompat. 

Tentara Pyo mengeluh kalau Se Ri itu bodoh karena melewati pagar itu dan menanyakan kelanjutanya. Jong Hyuk pikir mereka  Panggil pos penjaga dahulu. Akhirnya Tentara Pyo memanggil Camar. Tapi Camar sedang sibuk menonton drama korea sedang menangis mengkhayati aktingnya.
Dari CCTV terlihat Se Ri terus berlari tanpa bisa dihentikan, Sementara di sebuah illang Seorang tentaran membaca surat dari ayahnya “Putraku tersayang, Eun Dong. Apa Kau sehat di ketentaraan?”
“Sepuluh tahun bisa lama atau sebentar, tergantung dari cara berpikirmu. Semoga kau menyelesaikan masa baktimu dengan selamat, dan pulang dengan medali pahlawan di dadamu.”
Si anak pun menangis membaca surat dari ibunya, tanpa sadar Se Ri berlari dengan cepat didekatnya. 

Sementara di rumah, Istri Tuan Yoon terlihat gugup dimeja makan lalu mencoba menelp Se Ri tapi ponselnya tak aktif.  Saat itu Sek Na menelp memberitahu, Istri Tuan Yoon melotot kaget. Sementara Istri Se Joon bertemu dengan beberapa temanya.
“Pada hari ini, aku ingin meminta doa kalian. Suamiku dan aku sedang menghadapi krisis. Kami hanya bersikap baik, dan ini yang kami dapatkan. Orang rendahan itu... Maksudku Seseorang berusaha merebut jabatan suamiku.” Ucap Istri Se Joon lalu melihat Se Joon menelp.
 “Karena suamiku putra sulung di keluarga, dia seharusnya...” ucap Istri se Joon pamit untuk mengangkatnya dan lebih jauh
“Sayang... Aku sedang doa bersama. Kuhubungi saat selesai.” Kata Isti Se Joon.
“Se-ri menghilang.” Kata Se Joon. Istrinya melonggo kaget dan tak percaya lalu meminta agar terus memberikan kabar padanya lalu menutup telp dan mengucapkan terimkasih pada Tuhan.
Teman – temanya bertanya, Nona Do, ada apa. Nona Do merasa tak percaya padahal belum mulai sesi berdoa, tapi Tuhan sudah menjawabnya. Semua pun mengucap Puji Tuhan, Haleluya. Nona Do tersenyum bahagia. 


Sementara di tempat kejadian, Polisi memberitahu  Helikopter, drone, satelit, anjing pencari dan sudah menggunakan tiap metode untuk mencarinya jadi meminta mereka agar jangan khawatir. Se Joon pikir mereka pasti bisa.
“Tapi yang paling kami cemaskan... adalah pers. Begitu reporter mulai menulis artikel, segalanya jadi rumit. Harga saham juga akan turun.” Kata Se Joon.
“Benar... Jangan khawatir. Insiden ini akan dilaporkan, tapi kami rahasiakan informasi pribadinya.”jelas Polisi
“Dalam kasus ini, berapa lama masa kritisnya?” tanya Se Hyung. Polisi menjawab Ini situasi bencana,jadi tak ada masa kritis tetap,
“Tapi menurut pengalaman pribadiku,  sekitar 48 jam.” Kata Polisi. Se Joon tak percaya kalau selama ini. Se Hyung pun tak percaya kalau akan lama sekali. Polisi heran mendengar komentar keduanya.
“Jika dia masih hidup, dia pasti menghubungi kami. Katamu dia tak ada di rumah sakit terdekat. Ini Sudah lebih dari sepuluh jam.” Ucap Se Hyung.
“Kemungkinan dia masih hidup pasti rendah.” Kata Polisi. Se Joon tak percaya mendengarnya. Polisi membenarkan.
Sementara disisi lain, Sek Na meminta polisi agar membawa anjing lagi karena betapa luasnya daerah ini. Dan Jika begini, tak akan selesai. Beberapa polis melaporkan kalau tak ada orang di sana. Sek Na mengeluh kalau tak ada yang mencari di sana.


Di mobil
Tuan Yoon duduk dengan wajah tegang, sementara sang istri duduk diam memikirkan sesuatu dan terlihat gelisah.
Flash Back
Nyonya Yoon mengikuti Se Ri keluar dengan menyindir kalau  bilang mau pergi dan mau tinggalkan keluarga. Ia merasa Se Ri itu mau merebut yang ada jadi meminta agar memberitahu ayahnya kalau menolaknya. Se Ri pikir Kapan pun pasti terkejut, atau ketakutan, aku akan bilang ini.
"Ibu!" Lucu sekali, 'kan? Karena aku tak punya ibu. Ibu macam apa yang ingin putrinya pergi? Benar, 'kan?” ejek Se Ri memanggil ibu tirinya”Ibu!” 

Se Ri masih terus berusaha kabur dan lari tapi karena lelah akhirnya tergelincir dan membentur batang pohon. Ia pun mengeluh melihat bajunya robk padahal tak seharusnya robek di situasi ini. Ia pikir saat kembali akan menjadikan ini produk gagal.
“Aku sudah melompati pagar, kenapa tak ada orang?” ucap Se Ri heran dan sudah melepaskan bajunya.
Di ruangan pos, Jong Hyuk melihat rekaman CCTV, sementara Tentara Pyo mengeluh karena Semua prajurit sedang cuti. Tentara lain ingin mengaku sesuatu tapi ditahan oleh Tentara Pyo kalau yang dikatakan tak benar. Tapi tentara itu tetap merasa itu salahnya.
“Hei.. Apa gunanya mencari siapa yang salah? Kalau mau begitu, Kapten Ri yang kehilangan dia karena dia menginjak ranjau, jadi, dia bertanggung jawab juga.” Ucap tentara Pyo. Jong Hyuk hanya diam saja.
“Maksudku, Kapten Ri tak mungkin sengaja menginjaknya juga. Semua tahu kalau tempat itu dipenuhi ranjau.” Kata Tentara Park membela
“Bahkan rekrut baru pun tahu.” Ejek Jong Hyuk. Tentara Park pikir Jong Hyuk pasti sudah hati-hati Tapi tetap menginjaknya.
“Sersan Utama Pyo, Apa kau habis minum?” sindir Jong Hyuk. Tentara Pyo panik lalu mengaku  tak minum alkohol tapi hanya minum segelas obat.
“Sekali lagi, tak ada gunanya mencari kambing hitam. Kita harus cepat menemukan wanita itu. Jika wanita itu ditangkap Badan Keamanan, kita semua akan mati.” Kata Sersan Pyo. Anak baru panik mendengar akan  "Mati"
“Kita akan memasuki penjara dan mati.” Ucap Sersan Pyo, Si Pria makin panik akan diPenjara
“Diberhentikan secara tak hormat, minimal.” Kata Sersan Pyo. Si anak baru menangis memangil ibunya.
“Sudah saatnya pergantian kompi.” Kata Jong Hyuk lalu mengajak pergi. Semua pun mengikuti perintah Jong Hyuk. 



Di pos tentara Korea utara terlihat slogan  TANAH AIR KEBANGGAANKU. Jong Hyuk melapor Kompi Lima telah menyelesaikan penyerahan tugas di pos jaga sambil memberikan hormat. Jong Hyuk naik mobil sambil melamun seperti masih memikirkan Se Ri.
“Bagaimana bisa parasut itu memasuki wilayah kita?” kata tentara muda kebingungan.
“Justru karena tanpa mesin. Jika ada mesin, pasti tertangkap radar, walau anginnya kencang. Kamera termografis tak bisa mendeteksi parasut, kau melewatkannya jika tak lihat dengan mata.” Ucap Sersan Pyo
“Jika angin membawanya melewati perbatasan, wanita itu pasti panik.”ucap Tentara kasihan. Sersan Pyo langsung berteriak marah.
“Aku juga panik!” teriak Sersan Pyo. Tentara Park ingin tahu apakah mereka akan menemukan dia sebelum ketahuan
“Kita harus menemukannya, bagaimanapun caranya.” Ucap Sersan Pyo yakin. 


Se Ri mencoba terus berjalan dengan bantuan batang kayu karena kakinya terluka. Tapi ia hanya berputar-putar dan merasa pernah di sini. Ia berpkir tak boleh berkeliaran lagi lalu memberikan tanda batang dauh kalau sudah pernah melewatinya.
“Aku tak akan kembali lagi.. Jangan bertemu lagi, ya.” Ucap Se Ri mencari jalan yang diyakininya. 

Di dalam mobil, Istri Se Hyung ingin tahu Bagaimana pencariannya. Se Hyung pikir lihat betapa luasnya pencarian itu. Istri Se Hyung mengeluh kalau itu masalahnya.  Se Hyung memberitahu kalau sedang membahas soal pencarian Yoon Se-ri.
“Bukan Yoon Se Ri yang seharusnya kau cari.” Kata Istri Se Hyung. Se Hyung tak mengerti maksudnya.
“Jangan membuatku bingung dan katakan langsung.” Ucap Se Hyung kesal
“Jabatan itu kini kosong... Saat ini kosong. Apa Kau mau melewatkannya? Ini kesempatan terakhir. Jika kau tak mau,maka segera cari dia. Pria yang kabur dengan uangmu, Goo Seung Joon” ucap Istr Se Hyung. 


[SHENYANG, TIONGKOK]
Seorang pria keluar dari mobil lalu masuk ke dalam hotel, seorang penjaga meminta agar menjaga pintu dan Lapor jika ada yang mencurigakan. Seung Joon bertanya pada temanya apakah pria penjaga tadi bisa dipercaya karena harus berhati-hati dalam memilih orang.
“Dia bisa dipercaya.” Ucap Tuan Oh dengan tawanya. Seung Joon bertanya balik apakah Tuan Oh bisa dipercaya.
“Saat ini, seharusnya kau tahu aku bisa dipercaya.” Kata Tuan Oh menyakinkan.
“Itulah yang kukatakan sebelum dikhianati Yoon Se Hyung” ucap Seung Joon. Tuan Oh pikir benar juga.
“Kau luar biasa... Pak Yoon pasti dalam masalah besar.” Kata Tuan No. Seung Joon pikir Se Hyung itu bukan tipe orang yang mudah menyerah.
“Dia pasti sedang mengikuti jejakku sampai Filipina. Untuk ikuti jejakku kemari, butuh paling lama empat hari. Setelah itu, ke mana?” kata Seung Joon.
“Benar. Dengan cukup uang dan bantuan, kau bisa kejar seseorang ke mana pun di dunia. Ada satu tempat pengecualian. Internet, Interpol, dan layanan jelajah ponsel tak berguna di tempat itu.” Kata Tuan Oh
“Di mana tempat itu? Cepat katakan kepadaku.” ucap Seung Joon penasaran. 


KANTOR INVESTIGASI BATALION KEPOLISIAN MILITER
Kapten masuk ruangan melihat tiga pria yang sedang makan, ketiganya langsung berdiri seperti sangat menghormatinya. Kapten mematikan kamera lebih dulu setelah itu duduk didepan ketiganya. Salah satu pria memberitahu kalau mereka cukup sukses kali ini.
“Kami dapat tembikar Goryeo, dan patung emas Buddha. Patung Buddha dalam kondisi bagus. Ada pispot emas juga.” Ucap Si pria dengan senyuman bahagia.
“Bagus... Di mana barangnya?” tanya Ketua membuka peta. Si pria menujuk tempat-tempat yang diyakininya.
“Omong-omong, kami akan bagaimana?” tanya salah satunya. Kapten pikir segalanya lepas kendali karena kapten sialan itu.
“Kami tak akan dideportasi ke Pyongyang, 'kan?” kata pria lain panik. Si kapten mengatakan Ri Jeong Hyuk bukan tandingannya.
“Bersiaplah menerima hadiah kalian.” Ucap Kapten. Ketiganya mengucapkan terimakasih dan kembali makan. 


Kapten dan ketiganya naik mobil melewat jalan dengan tanah tebing. Salah seorang wanita menuliskan pada selembar kertas “AKU BUTUH TUMPANGAN” tapi mobil berjalan terus.  Si wanita pun hanya memberikan saja.
Tiba-tiba sebuah truk dengan ujung yang lancip dan langsung menghantam mobil.  Si wanita terlihat melonggo kaget karena seperti disengaja. Mereka bertiga panik dan mencoba keluar tapi mobil menabraknya dan akhirnya terjatuh lalu meledak.
Si wanita hanya bisa melonggo melihatnya dan berusaha kabur tapi sebuah mobil didepanya menyalakan lampunya. Saat itu juga tubuhnya seperti sengaja ditabrak.  

Di dalam hutan, Jong Hyuk terus mencari Se Ri. Sersan Pyo pikir Wanita itu tak mungkin bisa selamat di luar sini bahkan bisa saja dimakan babi hutan jadi Tak ada gunanya mengabari Badan Keamanan. Jong Ryul tak mengerti maksudnya.
“Geum Eun Dong itu tulang punggung di keluarga besar, ibunya janda dan punya empat saudara. Ibunya Eun Dong menantikan kepulangan putranya sebagai pahlawan.” Kata tentara Pyo menunjuk anak buah yang paling muda.
“Semua orang tua sama.” Ucap Jong Hyuk. Tentara Pyo kembali memberikan alasan.
“Karena Kim Ju Meok menonton drama Korea Selatan saat bertugas, dia mungkin tak akan bisa... Ayahnya mungkin memukulinya sampai mati dahulu.” Ucap Tentara Pyo
“Jika melakukan kejahatan wajar mendapat hukuman. Termasuk Geum Eun Dong, Kim Ju Meok, dan aku yang gagal menangkap wanita itu, begitu juga denganmu yang mabuk-mabukan saat bertugas.” Kata Jong Hyuk.
Saat itu Eun Dong menemukan baju Se Ri yang ada dibawah pohon, mereka pun masuk lebih dalam ke hutan. Sementara Se Ri masih terus berjalan melhat tulisan PALANG MERAH KOREA dan langsung bernafas lega karena akhirnya bisa pulang.
“Aku hampir masuk Korea Utara. Apa yang terjadi hari ini pantas dapat wawancara dengan CNN. Aku akan pergi ke desa, pinjam ponsel, dan panggil taksi agar bisa pulang. Akan kuminta dr. Im datang dan jalani terapi fisik.” Ucap Se Ri senang karena akhirnya bisa pulang.
“Tapi Kenapa gelap sekali di sini? Apa semuanya tidur?” ucap Se Ri bingung meihat desa yang gelap.
Saat itu seorang menarik gerobak dan juga seorang anak yang diduduk dibelakangnya. Se Ri pun menghampiri meminta agar meminjam ponsel.  Si pria tak memperdulikanya dan langsung berjalan pergi. Se Ri bingung.
“Kamerad, briketmu tak habis saat malam, 'kan?” teriak seorang wanita. Si wanita sedang menjemur didepan rumah mengaku masih ada.
“Kamerad, kau baik-baik saja malam ini? Apa kau tidur nyenyak?” tanya si wanita. Tetangganya pun mengaku tidur nyenyak. Se Ri melihat seperti merasakan sesuatu yang aneh. 



Lampu pun menyapa, Si wanita senang karena dapat listrik sekarang lalu mengeluh kalau hanya dapat saat matahari mau terbit. Tapi tetangga lain mengaku senangnya bisa punya listrik sebelum masak sarapan. Se Ri terus melihat kejadian yang tak biasa didepanya.
“Kenapa kau terlambat sepuluh menit?” keluh para ibu-ibu menghampiri pria yan tadi menarik gerobak.
“Itu tak disengaja... Berikan sampahnya.” Kata si pria lalu si wanita memmberikan kupon telur ayamnya.
“Orang-orang itu... Mereka sedang apa?” ucap Se Ri bingung.  Saat itu beberapa anak-anak datang dan terdengar dari pengeras suara “Mari kita mulai olahraga rutin hari ini. Keluarlah.”
Semua langsung berlari seperti ke sebuah lapangan, Se Ri berjalan dan melihat tulisan [PEMIMPIN AGUNG SELALU BERSAMA KITA] Semua orang dewasa mulai olahraga.
Sementara anak-anak berbaris sambil menghitung dan panggilan depanya “Kamerad” Se Ri tak mengerti apa yang mereka lakukan dan Aksen apa itu. Semua anak pun pergi ke sekolah sambil menyanyi seperti hymne Pyongyang.
Se Ri terus melihat tulisan SURGA RAKYAT, PEMIMPIN AGUNG SELALU BERSAMA KITA dan tersadar kalau masih di Korea Utara. Kapten lewat dengan mobilnya, Se Ri berada ditengah jalan, saat itu tiba-tiba tubuhnya ditarik.

Jong Hyuk menyelamatkan Se Ri sebelum diketahui oleh Kapten. Se Ri tersenyum bahagia melihat Jong Hyuk kembali.
Bersambung ke episode 2 




[Epilog]
Se Ri berbicara walkie talkie memanggil Tuan Hong apakah bisa dengar dan menyuruh agar pecat perusahaan acara itu. Saat itu Jong Hyuk sudah melihat dari kejauhan dengan pistolnya. Se Ri mengelu kalau mereka mungkin tak memeriksa ramalan cuaca
“Kenapa mereka ceroboh sekali? Begitu aku pulang, aku tak akan...” ucap Se Ri berbicara pada walkie talkie dan mencoba agar tenang.
“Ah... Tidak... Akan kubiarkan... Aku janji, kau akan kubiarkan... Aku tak kesal. Kau tak menjawab karena berpikir aku kesal, 'kan? Aku tak kesal. Aku baik-baik saja... Jadi, tolong jawab aku.” Ucap Se Ri memohon.
“Kurasa... Aku ada di semacam taman nasional... Aku lihat rusa besar tadi.Coba cari apakah ada taman nasional di dekat sana. Itu terdengar seperti perintah, tapi itu permohonan.” Kata Se Ri. Jong Hyuk bisa tersenyum melihat sikap Se Ri.
“ Ayolah. Jangan lakukan ini kepadaku. Aku punya banyak pekerjaan... Sangat banyak sekali. Contohnya, aku berencana memberikan kenaikan gaji pegawai dan juga bonus besar. Apa Kau dengar? Pasti kau dengar. Kau terlalu malu untuk menjawabku tiba-tiba, 'kan?” kata Se Ri terus berharap
“Siapa pun, tolong jemput aku.” Kata Se Ri memohon. Saat itu Jong Hyuk datang. Se Ri dengan wajah bahagai melambaikan tangan karena ada orang yang datang. 

 Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar