PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 31 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 19

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak menerima pesan dari Doo Si “Tunggu di pabrik. Lalu kau akan mendengar apa yang ingin kau dengar.” Lalu berjalan masuk ke Pabrik dan kaget ternyata bukan Doo Sik yang datang, tapi teman yang lainya dan terlihat mencurigakan.
“Apa kau kecewa...karena bukan orang yang ditunggu?” ucap Si pria 5769
“Aku minta maaf  memberitahumu ini, tapi aku punya urusan pribadi denganmu.” Kata si pria seperti ingin mengancam Dong Tak.
Salah satu teman lain masuk, pria 3685 ingin bertemu dengan si Pria 5769 lalu memberikan sesuatu, dan bertanya apa yang mereka lakukan dalam ruangan pabrik.  Si pria mengaku Tidak ada dan akhirnya bergegas keluar. Dong Tak hanya bisa diam saja karena seperti hanya jebakan saja. 

Doo Sik duduk diam teringat kembali dengan kejadian sebelumnya.
Flash Back
Doo Sik akan pergi saat membersihkan lantai penjara, tapi salah satu petugas memanggilnya.  Ternyata ada yang ingin bicara denganya. Kepala Ma menelp Doo Sik dengan Polisi yang mengupingnya.
“Mengapa kau membuat masalah besar dari ini? Bahkan Cha Dong Tak ikut terlibat karenamu. Aku akan membantumu mendapatkan  kurangan hukuman. Aku janji.... Batalkan bandingnya.” Kata Kepala Ma

Doo Sik tersadar dari lamunannya karena Semua Napi di minta untuk Berkumpul dan berbaris. Dong Tak sempat menatap sinis pada Doo Sik yang tak jadi bertemu denganya.
Di dalam ruangan, semua orang tidur dengan lelap. Dong Tak duduk diam menatap Doo Sik yang berbaring, seperti ingin mengetahui sesuatu. Doo Sik hanya berbaring tanpa memejamkan matanya, seperti sangat gundah. 


Perawat Gil memberitahu petugas kalau  sungguh melihat orang  aneh yang keluar dari kamar rumah sakit yaitu seseorang memakai jas dokter, tapi akan kenal jika orang itu memang dokter di sini. Petugas pikir Mungkin itu dokter baru yang salah kamar.
“Pasien memiliki masalah dengan vitalnya  setelah dia keluar kamar. “ kata Perawat Gil
“Itu hanya kebetulan... Bukankah kau terlalu sensitif?” kata Si petugas. Soo Chang datang kesal dianggap Sensitif
“Aku hampir mati. Kau seharusnya tidak bekerja seperti ini.” Teriak Soo Chang kesal
“Lalu bagaimana dengan fakta rekaman CCTV yang terhapus? Itu juga aneh.” Kata Perawat Gil. Soo Chan pikir itu yang paling aneh.
Pegawai mengaku Akhir-akhir ini ada virus di komputer dan Semua rekaman CCTV terhapus. Soo Chang pikir itu tak masuk akal dan bertanya Mengapa yang di depan kamarnya saja. Perawat Gi pikir setidaknya harus melapor ke polisi. Petugas pun berjanji akan menelpon polisi  dan memeriksanya besok. Soo Chang pun memuji Soo Chang bisa Kerja bagus.
“Apa yang kau periksa sekarang? Kau harus memeriksa apa yang  sebenarnya mereka lakukan.” Keluh Soo Chang lalu keluar bersama dengan Perawat Gil.
“Perawat... Tentang pria aneh yang  kau bicarakan, Apa dia memakai helm hitam?” tanya Soo Chang berjalan bersama dengan Perawat Gil
“Kuharap tidak ada yang hal buruk  yang menimpa Gong Soo Chang. Jika terjadi sesuatu lagi, dia mungkin tidak akan bangun” kata Perawat Gil khawatir. Soo Chang melonggo kaget mendengarnya, karena itu artinya bisa mati 

Dong Tak pergi menemui Yong Pal yang berkunjung. Yong Pal mengatakan Ada satu hal yang dipelajari setelah mengikuti Reporter Song. Dong Tak binggung bertanya kenapa Yong Pal melakukan itu. Yong Pal mengeluh kalau pasti ada orang menaruh obat di makanan  penjara untuk membuat napi menjadi bodoh.
“Kau yang meminta bantuanku.” Kata Yong Pal. Dong Tak sempat binggung tapi akhirnya bisa mengerti kalau pasti Soo Chang yang melakukanya dan ingin tahu Tentang apa ini
“Doo Sik mendapat tato di belakang  lehernya tanggal 11 November.” Kata Yong Pal
“Tunggu. Hang Joon Hyung  dibunuh tanggal 7 November dan Doo Sik ditato setelah itu.” Gumam Dong Tak merasakan ada yang janggal.
“Tapi kudengar... Dia membawa sebuah foto dan meminta  untuk melakukannya dengan benar.” Cerita Yong Pal
“Dia tahu siapa pelakunya... Lee Doo Sik.” Gumam Dong Tak yakin
“Orang yang setempat denganmu, sama tidak normalnya. Kau seharusnya tidak terlibat  dengan brengsek gila itu.” Keluh Yong Pal. Dong Tak hanya bisa diam saja. Polisi penjaga terus mengamati dari ruangan CCTV apa yang dibicarakan Dong Tak dengan Yong Pal. 


Dong Tak duduk sendirian, saat itu Doo Sik lewat didepanya. Ia langsun membahas tentang Sayap malaikat dan bertanya Apa membawa foto untuk  mendapatkan tato yang sama persis dan tahu wajahnya sejak awal. Doo Sik hanya diam tanpa mengubrisnya.
Si Pria 57 kembali menatap Dong Tak dari kejauhan seperti menyimpan sesuatu. Temanya Pria bernomor 36 pun melihatnya bertanya apa yang sedang dilakukanya. Pria 57 hanya mengaku kalausedang termenung saja setelah itu seseorang berbicara di telp.
“Aku tidak akan melakukan kesalahan kali ini. Jangan khawatir.” Ucap si pria misterius didalam box telp. Si polisi melihat pria yang mencurigakan merasa yakin kalau pria itu akan menyerang Dong Tak. 
Tuan Tak sibuk melihat tanaman Bongsainya dengan membersihkan satu-satu mengunakan tanganya. Kepala No berkata  Ini semua karena Lee Doo Sik meminta banding dan akan memastikan Doo Sik tidak  membuat masalah lagi.
“Tapi kurasa bukan cuma dia masalah kita.. Kurasa Cha Dong Tak masih menyelidiki kasus Jo Hang Joon.” Kata kepala No
“Itulah mengapa kau sendiri kesini.” Kata Tuan Tak yang membuat Kepala No terdiam.

“ Inspektur Ma terlalu lemah.” Ungkap Kepala No sedikit kesal
“Sebuah kereta yang melaju untuk negara, seharusnya tidak ribut  karena kerikil.” Kata Tuan Tak, Kepala No akan mengatakan sesuatu tapi disela oleh Tuan Tak.
“Hancurkan itu. Dan setelah pemburuan selesai, bakar anjing buruannya.” Ucap Tuan Tak. Kepala No terdiam mendengarnya saat itu juga Jaksa Tak masuk ruangan. Ia pun langsung berdiri menyapa Jaksa Tak. 

Jaksa Tak duduk didepan ayahnya. Tuan Tak menceritakan Jin An meminta bantuannya yaitu ingin membantu Detektif Cha. Jaksa Tak pikir  Jin An terlalu peduli pada orang jadi Jangan khawatirkan itu. Tuan Tak menganguk mengerti dan percaya pada anaknya.
“Jae Hee, apa mungkin kau kenal seseorang bernama  Gong Soo Chang?” ucap Tuan Tak
“Apa itu nama orang yang berhubungan dengan kasus Detektif Cha Atau aku harus tahu siapa dia?” kata Jaksa Tak. Tuan Tak pikir anaknya tidak perlu tahu.
Jaksa Tak keluar dari ruangan mengingat nama Gong Soo Chang lalu menelp seseorang untuk mencari tahu. 

Bong Sook duduk didepan Soo Chang sambil mengomel kalau seseorang yang kon dinyol, padahal sebelumnya mengatakan dirinya cantik tapi malah  bicara yang sebaliknya hari ini.
Flash back
Bong Sook duduk dengan Ssung Hyuk sambil bertanya Apa detektif itu mencopet dan berpikir kalau punya dua pekerjaan. Sung Hyuk terlihat binggung. Bong Sook menceritakan Dong Tak yang menyuruhnya untuk berhati-hati.
“Seharusnya dia yang berhati-hati... Dia sendiri di penjara saat Natal. Aku merasa kasihan padanya.” Ungkap Bong Sook
“Bong Sook... Aku tidak suka ini” ucap Sung Hyuk berdiri dari tempat duduknya. Bong Sook dibuat binggung.
“Kau terus membicarakan pria lain di depanku.” Kata Sung Hyuk cemburu. Bong Sook makin binggung.
“Astaga, Bong Sook.. Aku tidak ingin jalan denganmu hari ini Dan kau tidak cantik sama sekali.” Kata Sung Hyuk marah
“Baiklah, Aku tidak berusaha tampil cantik. Tapi... Aku menghabiskan banyak uang  untuk perawatan rambut ini. Dan aku tidak pernah membicarakan pria lain di depannya...  Bukankah begitu, Oppa?” ucap Bong Sook mengajak bicara Soo Chang dengan berpikir kalau Sung Hyuk hanya malu.


Jin An duduk di meja kerja dengan lembaran berita di tanganya. Kepala So melihat Jin An,  bertanya Apa semua ini dan Apa artinya bisa mengharapkan berita yang besar darinya. Mi Nam pikir bisa membantu juga.
“Apa Anda ingat Lee Doo Sik?” tanya Jin An. Kepala So tahu  Lee Doo SIk. Orang yang membunuh detektif.
“Aku punya firasat bahwa dia  bukan pembunuhnya.” Ucap Jin An yakin. Kepala So binggung apa maksudnya.
“Aku sedang melakukan pencarian.” Kata Jin An. Mi Nam menegaskan akan membantu karena  memiliki semua informasi yang dibutuhkan

Jin An duduk di taksi sendirian mengingat yang dikatakan Mi Nam saat di kanto polisi. 
“Kau tahu tersangka Detektif Cha  yang dirawat di rumah sakit, kan?</i> Lee Doo Sik berasal dari  panti asuhan yang sama dengan Gong Soo Chang,  penjahat dengan lima hukuman.”
Jin An akan pergi ke bagian ICU lalu seperti melihat sosok mencurigkanya berjalan kesana kemari, Ia teringat dengan cerita Perawat Gl yanng meminta petugas melihat semua kamera CCTV tapi Semua yang terjadi sejak saat  itu telah lenyap.
Akhirnya Jin An melihat sosok wanita dengan mencurigkan dengan jaket merahnya, lalu berteriak keras kalau wanita itu pencuri. Bong Sook panik karena kepergok mengambil dompet dari seorang pria. Suara gadung terjadi, Jin An memberitahu kalau Bong Sook mengambil dompet si pria.
“Dompetku ada di sini.” Kata si pria memperlihatkan Dompet di saku celananya. Semua orang hanya bisa melonggo dan Jin An akhirnya langsung membungkuk meminta maaf dan pergi karena malu. Bong Sook pun juga pergi ke arah yang lainya.
“Song Reporter pasti sudah gila... Dia sangat menakutkan.” Ucap Yong Pal melihat kejadian di rumah sakit. 


 Soo Chang duduk diam seperti tak percaya dengan yang baru saja dilakukanya.
Flash back
Jin An menarik Bong Sook karena sudah ketahuan mencuri, Soo Chang melihat dompet yang terjatuh berusaha untuk mengambilnya, tapi tak bisa meraihnya. Sampai akhirnya Si pria bisa menemukan dompetnya kembali di dalam saku celananya. Soo Chang bisa memegang dompet dan mengembalikan dalam saku celana.
“Astaga, dia bisa mendapat bermasalah.” Keluh Soo Chang pada Bong Sook yang bisa dibantu olehnya kali ini. 

Jin An datang menemui Perawat Gil bertanya apakah pasiennya baik-baik saja. Perawat Gil pikir Beruntungnya, dokter dan ia cepat sadar, jadi Soo Chang sudah melewati masa kritisnya. Jin An juga mengucap Syukurlah karena So Chang bisa saja berada dalam masalah.
“Astaga. Ssong mengkhawatirkanku... Ini bukan apa-apa.,, Kau tidak perlu khawatir padaku, Ssong.” Ungkap Soo Chang
“Aku harus pergi sekarang.” Kata Jin An. Perawat Gil pun akan bertemu di rumah nanti.
“Kenapa begitu cepat?  Kau harus disini sedikit lebih lama.” Pikir Soo Chang. 

Jin An berjalan sendirian merasa kalau Alangkah bagusnya jika bisa berbicara dengan Detektif Cha tentang kasus ini. Soo Chang mengikuti dari belakang, lalu melihat sebuah kardus dilantai atas akan terjatuh. Ia berteriak mendorong Jin An agar tak terkena jatuhan kardus.
Jin An kaget dan merasakan seperti ada orang yang mendorongnya, lalu merasa ketakutan karena seperti merasakn sesuatu tanpa ada wujudnya. Soo Chang memberitahu menyelamatkan Jin An dan mengaku sedikit terluka. Jin An yang ketakutan memilih kabur. Soo Chang merasa sangat ingin muncul  di depan Ssong.

Bong Sook keluar dari rumah sakit merasa pernah melihat Jin An sebelumnya, tapi tak mengingatnya. Ia pun heran karena dompetnya bisa kembali ke saku celana si bapak, padahal terlihat sudah terjatuh di lantai Dan ingat mengambil dompetnya.
“Astaga, jangan dipikirkan... Paling tidak, aku tidak tertangkap oleh detektif... Tapi ini lucu...”pikir Bong Sook
“Dokgo Oppa tidak meneleponku lagi... Aku sedikit khawatir dengan  detektif itu, Aku tidak percaya dia akan kesal karena itu. Baiklah, aku akan membiarkanmu  menang kali ini. Dan Aku datang ke sini untukmu.” Ucap Bong Sook berjalan masuk ke kantor polisi. 

Di kantor polisi
Sung Hyuk sedang menginterogasi pelakua dengan bertanya apakah hari ini memukul seseorang, terlihat sangat santai. Tiba-tiba matanya melihat Bong Sook yang datang, sikapnya langsung berubah marah-marah pada si pelaku layaknya seorang detektif yang berkuasa.
“Hei... Brengsek! Duduk dengan benar!.. Astaga, Apa kau ingin aku marah? Beraninya kau meregangkan kakimu seperti itu di depan detektif?” teriak Sung Hyuk mencari perhatian Bong Sook
“Wajar saja kalau dia menjadi gila  setelah rekannya dipenjara.” Bisik Dong Ki melihat sikap Sung Hyuk. Ho Tae pikir lebih baik membirkan saja karena Sung Hyuk cukup jantan.
Bong Sook sempat ketakutan dan kaget melihat sikap Sung Hyuk yang marah-marah. Tapi setelah itu menurutnya Sung Hyuk sangat Keren wajahnya seperti terpana. 

Dong Tak sengaja mengangkat jemuran disamping Doo Sik bertanya Kenapa tidak datang padahal bilang ingin mengatakan sesuatu. Doo Sik pura-pura lupa kalau mengatakan hal itu dengan alasan Ingatannya yang  sangat buruk.
“Jika kau mendapatkan izin dan  melakukan banding, Apa Kau pikir bisa menang? “ ucap Dong Tak
“Apa Kau pikir aku tidak menyiapkan apapun?” ejek Doo Sik. Dong Tak mengaku sudah tahu.
“Kau tahu siapa pria berhelm itu dan membuat tato yang sama. Kurasa banding ide bagus.” Kata Dong Tak
“Tidak, aku berubah pikiran. Aku tidak akan melakukan banding.” Kata Doo Sik
Dong Tak kaget ingin tahu alasan Doo Sik yang berubah pikiran? Doo Sik menjawab kalau Itu rahasia dan ingin tahu bagaimana Dong Sik hari kematian kakakny. Dong Tak ingat Soo Chang memberitau meninggalkan perangkap untuk Doo Sik dengan membicarakan hari kematian kakaknya.
“Entahlah, itu rahasia... Kau tidak punya siapa pun yang mempertaruhkan  nyawa untukmu, kan?” kata Dong Tak mengalihkan pembicaraan. Dong Sik pikir Dong Tak sudah gila karena tak akan ada yang melakukan itu
“Detektif Jo Hang Joon Hyung seperti itu bagiku. Dia adalah rekan, teman, dan keluargaku. Jadi aku menyesal tidak  Mempertaruhkan hidupku untuknya.” Ungkap Dong Tak. Doo Sik hanya bisa terdiam. 


Dong Tak duduk sendirian melihat beberapa temanya bermain di lapangan, lalu dikagetkan dengan Soo Chang tiba-tiba sudah ada disampingnya. Ia meminta Soo Chang Jangan muncul tiba-tiba  seperti itu. Soo Chang pikir Hanya roh yang bisa muncul darimana saja. Dong Tak bertanya kemana saja Soo Chang selama ini.
“Aku harus mengurus urusan disana sini. Apa Kau belum mendapatkan apapun dari Doo Sik?” tanya Soo Chang
“Aku masih belum tahu alasan dia berubah pikiran dan  membatalkan banding.” Ucap Dong Tak
“Lalu  Siapa pria dibelakang Doo Sik?” kata Soo Chang mengeluh kesal
“Aku tidak yakin akan hal ini, tapi ada yang kucurigakan..” kata Dong Tak lal lalu menatap pria yang mencurigakan. Doo Sik diam-diam melihat kejauhan Dong Tak yang berbicara sendirian. 


Dong Tak berbaris menyuruh Soo Chang Kembalilah segera setelah  membujuk Doo Sik Dan jangan melakukan hal  aneh saat berada di tubuhnya. Soo Chang pikir Dong Tak pasti tidak tahu bahwa membuatnya terlihat jauh lebih baik.
Saat itu Dong Tak keluar dari kamar mandi, berubah menjadi gaya Soo Chang yang ramah dengan menyapa semua orang
 
“Gong Soo Chang ingin menjadi detektif yang menangkap  orang-orang paling jahat di Korea, dan Lee Doo Sik ingin  menjadi orang terkaya di dunia. Itulah impianmu ketika muda.” Ucap Soo Chang menatap Dong Sik yang sibuk membaca
“Apa Kau berbicara tentang Gong Soo Chang lagi? Bagaimana kau bisa tahu?” ucap Doo Sik penasaran.
“Aku tahu semuanya.” Ucap Soo Chang duduk disamping Doo Sik
“Cerita sebenarnya antara  aku dan Soo Chang. Kau tidak tahu mengapa aku menjebaknya atas pembunuhan. Saat aku bersamanya Aku merasa, malu. Itulah alasannya.” Ungkap Doo Sik.
“Apa? Apa Itu alasannya? Apa maksudmu?” ucap Soo Chang binggung.
“Polisi.. Kau tidak akan pernah tahu.” Ungkap Doo Sik merasa sedang berbicara dengan Dong Tak.
 Flash Back
Doo Sik melihat Soo Chang yang mengembalikan dompet pada si nenek yang kecopetan. Ia lalu menelp polisi kalau ingin melaporkan seorang pencopet, setelah itu kembali mencopet dengan berpura-pura menabrakan diri.
Tiba-tiba beberapa polisi menangkap Doo Sik karena tertangkap tangan menjadi pencopet, Soo Chang diseberang jalan panik melihat Doo Sik yang tertangkap lalu berusaha untuk mencari akal tapi malah ikut tertangkat juga. 

“Dia pikir, dia yang membuatku ditangkap.. Tapi saat itu, Aku menelepon polisi untuk menangkapnya. Sayangnya aku juga tertangkap.Itu semua kesalahan Soo Chang... Dia merasa lebih baik dariku. Dia merasa selalu menang. Dia berbicara tentang moral dan filosofi. Dia orang gila.” Ungkap Doo Sik. Soo Chang hanya diam saja.
“Jika dia tahu aku yang  melaporkannya, Aku yakin dia akan mati karena terkejut.” Pikir Doo Sik
“Dia tahu.. Dia tahu semuanya... Dia tahu kau melaporkannya. Tapi dia sama sekali tidak menyalahkanmu. Dia sebenarnya merasa bersalah Karena pamer di depanmu, Karena tidak tahu bagaimana perasaanmu, Karena membuatmu kesepian. Dia sungguh merasa bersalah.” Ungkap Soo Chang. Doo Sik terdiam mendengarnya.
 Soo Chang berbicara sebagai Dong Tak berpikir akan mengatakan yang ingin dikatakan pada Doo Sik.  Ia menasehati Doo Sik kalau harus mulai dari awal dan akan menunggunya. Ia menegaskan alasanya yaitu Karena Gong Soo Chang dan Lee Doo Sik, bersaudara selamanya. Doo Sik menahan rasa haru dengan membaca bukunya. 

Doo Sik berdiri di depan tralis lantai dua melihat Dong Tak sedang berbicara dengan teman-temanya mengenai copet yang perlu filosofi padahal mereka menipu orang untuk  memanfaatkan orang lain.
“Semua yang kalian katakan dengan kasih sayang,  akan kembali dengan senyuman. Kata-kata baik untuk...” ucap Soo Chang dan semua menjawab Kata kata yang baik.
“Benar. Tindakan baik atas  kata-kata yang baik... Orang miskin, orang baik. Mencopet berarti kalian hanya  memilih saku seseorang. Pilihlah tapi jangan ambil apapun.” Kata Soo Chang.
Soo Chang akan kembali mandi, tapi menurutnya Bau tidak akan hilang lalu melihat selembar kertas yang terselip dibuku. Doo Sik menuliskan pesan “Sampai jumpa di halaman. Aku akan memberitahu  apa yang ingin kau dengar.” Wajah Soo Chang tersenyum bahagia karena Doo Sik yang bodoh membuat putusan  yang tepat.

Soo Chang sudah menunggu didepan halaman dengan wajah senyuman, saat itu Doo Sik akan berjalan menemui Dong Tak. Tiba-tiba Pria 57 datang mengeluarkan dua buah boneka kayu pada Dong Tak meminta agar diberikan pada Ho Jung dan Yoo Jin.
“Kau mengajarkan Salja agar menarik  dan membantu Lumut tentang pinjamannya. Kau bahkan membantu istri petugas  pada hari ulang tahun pernikahannya.” Kata  Pria 57. Soo Chang binggung karena harusnya bertemu dengan Doo Sik.
“Apa Kau lupa lagi?.. Yoo Jin, putriku Ho Jung dan Yoo Jin.” Kata Pria 57.
“Hei, Apa kau yang meninggalkan ini untukku dan Bukan dari Doo Sik?” kata Soo Chang kaget.
“Tidak, kenapa aku....Doo Sik, apakah si pembunuh itu? Dia menuju ke pabrik.” Ucap pria 57. Soo Chang kaget dan langsung bergegas pergi. 

Soo Chang berlari mengingat pesan yang yang dituliskan “Sampai jumpa di halaman. Aku akan memberitahu apa yang ingin kau dengar” lalu akhirnya bisa bernafas lega melihat Doo Sik yang duduk sendiria. Ia mengeluh pada Doo Sik yang bilang halaman tapi malah melakukan sendirian di dalam pabrik.
“Kenapa kau... Apa Kau tidur? Kau perlu makan lebih banyak. Wajahmu sangat pucat.” Ucap Soo Chang melihat temanya hanya duduk diam.
“Apa kau rekaman rusak?  Mengapa terus mengatakan “hei” ?” keluh Soo Chang
“Karena mereka juga ingin membunuhmu dan Aku yang pertama.” Kata Doo Sik. 

Flash Back
Doo Sik menuliskan selembar kertas [Sampai jumpa di pabrik, aku akan mengatakan  apa yang ingin kau dengar.] Lalu pria nomor 3685 dengan baju yang digunakan Dong Sik
Soo Cahng binggung Apa maksud semua ini. Doo Sik mengaku Aku tahu Pria berhelm itu, mulai Wajahnya jadi Itu sebabnya aku membuat tato. Ia mengaku bekerja untuk orang-orang  di belakangnya yaitu Mereka yang memiliki kekuasaan lebih.
“Sebaiknya aku memakai jas. Kapan orang bodoh seperti kami memakai jas? Tapi sekarang, Aku akan mati sebelum memakai jas.” Ungkap Doo Sik. Soo Chang terlihat bingung.
“Mereka mengejarmu sekarang. Jadi aku menariknya untuk mengalahkan dia.” Kata Doo Sik. Soo Chang makin heran Doo Sik malah membicarakan hal itu.
“Hei, jika kau... Jika kau menemukannya lebih dulu, maka Kau bisa mendapatkan pemimpinnya.” Kata Doo Sik. Soo Chang pikir Doo Sik sudah bicara ngelantur lalu tersadar kalau Doo Sik sudah terluka dengan ada luka tusuk dibagian pingang.
Soo Chang akhirnya keluar dari tubuh Dong Tak karena melihat darah, lalu bertanya apa yang terjadi dengan temanya.  Dong Tak bertanya Apa yang terjadi dan Siapa yang melakukan ini pada Doo Sik. Doo Sik kembali mengatakan Jika menemukannya lebih dulu, maka bisa menangkapnya.
“Menemukan apa? Apa yang harus kutemukan?” tanya Dong Tak binggung
“Kau selalu merasa lebih baik... Kau selalu merasa lebih keren.” Ucap Doo Sik. Dong tak meminta agar Doo Sik tetap sadar.
“Aku tidak tahu apa yang terjadi,tapi Detektif Cha adalah kau... Kau Gong Soo Chang... Kau yang keren...Kau selalu menang... Gong Soo Chang, kau bodoh... Kau orang bodoh...Kau harus menemukan...sayap malaikat yang sebenarnya.” Ucap Doo Sik terbata-bata menahan rasa sakitnya dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Dong Tak mencoba membangunkan Doo Sik, Soo Chang menangis meminta agar Doo Sik tidak boleh mati. Dong Tak keluar dari pabrik terlihat sangat marah. Soo Chang masih terus menangis memohon agar bisa terus bersama dengan temanya. 


Dong Tak berlari di lorong dengan penuh amarah, teringat kembali saat masuk penjara seorang berbicara denganya.
“Dia hampir meninggal beberapa hari lalu. Tapi Dia beruntung. Dia menyakiti bahunya, bukan leher.” Ucap si pria dengan nomor 36
“Orang yang mengetahui tentang leher adalah target selama ini.” Gumam Dong Tak.
Si pria 36 mengeluh kalau sabunnya habis, lalu meminta agar si pria yang memiliki kasus Tusuk memberikan sabunya. Si pria penusuk menolak karena Tidak ada yang boleh menyentuh barang-barangnya. Si pria sengaja menyudutkan si pria yang menyembunyikan  sesuatu di kotak sabun
“Dia meninggalkan umpan untuk memastikan orang lain akan terjebak jika dia gagal.”gumam Doo Tak
Bersambung ke episode 20

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar