PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 06 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 8

PS : All images credit and content copyright : MBC
Soo Chang berjalan sendirian sambil berkata  harus kembali ke tubuhnya sebelum terjadi sesuatu seperti hari ini. Saat itu melihat sosok yang dikenalnya, Bong Sook menabrak seseorang dan langsung berlari cepat da mengehilnga. Soo Chang mengikutinya.
“Aku hampir tertangkap.” Ucap Bong Sook melihat isi dompet yang baru saja di copetnya.
“Kau akan segera menjadi  wanita kaya jika begini, Bong Sook.” Ejek Soo Chang. Bong Sook mengeluh kalau jumlahnya hanya 110 dolar
“Ini tidak cukup untuk operasi Oppa” ucap Bong Sook. Soo Chang kaget kalau Bong Sook mencopet untuk dirinya.
“Soo Chang Oppa... Jangan khawatir. Aku akan mencopet sebanyak yang  kubisa agar bisa membayar dokter terbaik untuk operasimu. Jadi percayalah padaku.” Kata Bong Sook. Soo Chang tak percaya kalau Bong Sook nanti tertangkap.
“Baiklah, aku harus berpikir. Aku harus masuk ke tubuh Dong Tak  dan melakukan apa yang harus kulakukan. Aku harus mengurus ini dan bisa melakukannya. Hanya Dong Tak yang bisa mendengar suaraku, jadi cuma dia satu-satunya cara.” Ucap Soo Chang berbicara sendiri.
Soo Chang ingat saat masuk ke dalam tubuh Dong Tak melihat kalung kalau terlihat tidak asing. Ia yakin pasti pernah melihat  kalung itu sebelumnya.
Dong Tak mengambil kalung yang jatuh dari lemarinya mengingat perkataan Soo Chang yang bertanya sejak kapan memakai kalungnya. Ia pun berpikir Mungkinkah Soo Chang adalah anak itu tapi merasa kalau itu tak mungkin.


Esok paginya, Jin An makan bersama Mi Nam di restoran burger.
“Apa yang harus kulakukan agar selalu bisa bersama pria? Dan pria itu seorang detektif.” Ucap Jin An.
“ Mengapa kau ingin berhubungan dengan detektif?” tanya Mi Nam. Jin An merasa tak perlu dibahas menyuruh agar Mi Nam makan saja.
Saat itu seorang pria duduk dengan anak yang masih sekolah bertanya  Apa yang akan dilakukan dengan uang itu. Si anak mengatakan akan membayar uang sekolahnya. Si pria mengatakan akan mengambil 30 persen dari gajinya itu untuk agen.
“Apa? Banyak sekali yang kau ambil.” Ucap si anak yang masih mengunakan seragam sekolah.
“Ada solusi untuk  menghindari pemotongannya.” Kata si pria 

Mi Nam mendengarnya mengetahui kalau pria itu  agen pencari kerja dan menurutnya akan menyusahkan jika kau berhubungan dengan orang salah, karena mereka yang Kerja yang keras, tapi upah rendah,  dan persentase pemotongan yang tinggi.
“Dia masih sangat muda dan akan kecewa dengan dunia yang sebenarnya.” Kata Jin An. Mi Nam bertanya apakah mereka akan membantunya. 

Si pria melihat wanita itu yang masih muda. Si anak mengeluh dengan memanggilnya Ahjussi. Si pria menegaskan kalau ia bukan Ahjussi tapi Oppa dengan mengaku kalaupunya putri seperti anak itu dan menganggapnya seperti Oppa.
“Bukankah kau butuh uang saku? Kau mau ikut denganku ketempat  yang bagus dan...” ucap Si pria dan tiba-tiba Jin An datang mendekati si pria Mi Nam mulai panik
“Oppa... Tapi kau ternyata Ahjussi, bukan Oppa.” Ucap Jin An sengaja membuat gaya seperti imut imut. Si pria kaget bertanya siapa Jin An yang tiba-tiba datang ke mejanya.
“Kau ingin pergi ke tempat yang  bagus dengan gadis ini. Ahjussi, aku ingin pergi ke tempat  yang bagus itu denganmu.” Ucap Jin An merengek.
“Beraninya kau tidak sopan seperti ini?”kata si pria langsung berdiri tegak.
“Karena hanya buang-buang waktu  bersikap sopan kepada Ahjussi sepertimu yang terlihat seperti manusia tapi  tidak pantas disebut manusia.” Balas Jin An.
Si Pria mulai mengancam dan ingin memukul. Jin An malah makin menantang untuk memukulnya dan mengaku kaalu banyak kenalan detektif jadi si paman harus dipenjara agar sadar dan berpura-pura menelp Dong Tak, kalau ada pedofil yang ingin memukulnya. Si pria pun memilih untuk kabur. 

Si anak remaja itu malah berteriak memanggil Ahjussi yang meninggalkanya. Jin An menasehati si anak kalau  seharusnya  tidak hidup seperti ini. Si anak mengeluh kalau Jin Ah baru saja menghilangkan pekerjaannya.
“Astaga, Apa kau tidak tahu yang  ingin dia lakukan padamu?” kata Jin An heran.
“Siapa yang peduli? Dia bilang tidak  akan melakukan pemotongan.” Kata Si anak tak peduli.
“Hidupmu akan berakhir  jika kau mengikutinya. Kau hanya ragu-ragu selama lima detik dan akan menjadi dewasa karena  menua setiap tahunnya. Namun, kau mungkin tidak akan bisa  menjadi seseorang yang kau mau.” Ucap Jin Ah.
“Apa kau tahu Mengapa? Karena yang kau lakukan adalah  membuang kesempatan itu. Tidak peduli apa yang kau putuskan, pastikan untuk memikirnya  selama lima detik. Lima detik itu akan membantumu menjadi orang hebat seperti yang kau mau.” Kata Jin Ah yang ingin membuat si anak tersentuh seperti yang diucapkan oleh Dong Tak.
“Heol. Apa Kau mencoba mengajariku, Ahjumma? Urusi hidupmu sendiri. Mengapa peduli dengan hidupku?” ucap si anak. Jin An tak percaya kalau dipanggil Ahjumma.
“Sekarang, aku sedang bicara denganmu sebagai  orang dewasa yang bertanggung jawab... Coba Lihat kukumu. Sebagai gantinya, kau harus belajar.Begitulah caramu agar menjadi  orang dewasa yang hebat sepertiku.” Tegas Jin An akhirnya marah
“Ahjumma tidak punya pacar, 'kan? Coba Lihatlah pakaianmu. Astaga, kau bahkan tidak berdandan.. Itu artinya kau tidak punya pacar. Dan kau bilang kukuku? Ini bagian dari gayaku... Kau bahkan tidak tahu.” Kata si anak berjalan pergi. Jin An berteriak marah bertanya anak itu bersekolah dimana. “
“Aku akan mengingat wajahmu.  Jika aku melihatmu lagi...” ucap Jin An dan si anak membalikan badan.
“Kau bahkan lebih jelek saat  mengerutkan dahi... Kau jelek, Ahjumma.” Ejek si anak. 


Jin An mondar mandir di ruangan sambil membuat uap dari mulutnya pada kaca ruang tunggu. Na Mi dan Mi Nam melihat dari luar. Na Mi pun bertanya apa yang dilakukan oleh Jin An. Dan berpikir kalau cara itu membantunya meredakan amarah.
Na Mi pikir kalau Ini seperti kebun binatang dan sangat aneh. Mi Nam pikir Yang lebih gila adalah lawannya anak SMA. Jin An mengingat perkataan Dong Tak saat menasehati anak yang nakal “Dia butuh orang dewasa, bukan detektif.”
“Aku juga ingin menjadi keren seperti dia. Aku tidak cukup terampil.” Keluh Jin An. 

Dong Tak menemui Doo Sik di penjara. Doo Sik pikir Dong Tak harusnya membebaskannya lalu mengejek kalau pasti merindukannya. Dong Tak mengatakakan kalau ingin menunjukkan foto saat Doo Sik ada di dalam mobil saat kejadian penusukan. Doo Sik terlihat kaget dan Dong Tak merobek fotonya.
“Bukti bahwa kau bukan pembunuhnya, tidak ada lagi. Jangan bicara sepatah kata pun sampai aku menangkap orang  yang menyalahkanmu. Jangan pernah mengatakan siapa dia  dengan mulutmu sendiri. Aku tahu... bahwa aku sedang melawan orang yang sangat menarik.” Ucap Dong Tak memperingati.
“Kau salah. Aku bukan tipe...orang yang akan  mengambil tempat orang lain.” Kata Tuan Lee menyakinkan.
“Baiklah... Tetap semangat seperti itu. Aku penasaran siapa yang  mengirimkan foto ini. Apa kau juga penasaran?” kata Dong Tak lalu keluar dari ruangan. 
Dong Tak pergi ke ruangan PENYIMPANAN BUKTI, teriangat kemba perkataan Hang Joon “Apa Kau tahu dimana aku menyimpan semua dompet tanpa sepengetahuan istriku? Itu Di tempat penyimpanan bukti  untuk kasus yang ditutup.” Lalu Dong Tak sengaja menaruh foto Doo Sik dan korek api pada kotak kasus yg sudah di tutup. 


Soo Chang berteriak memanggil Detektif Cha. Dong Tak kaget sambil mengeluh Soo Chang masih ada di kantor polisi. Soo Chang kesal menurutnya tak sulit membiarkan untuk mengambil alih tubuhnya. Dong Tak bertanya apakah Soo Chang  sungguh tahu wajah pembunuhnya
“Tentu saja. Apa menurutmu aku akan berbohong saat menjadi roh?” kata Soo Chang menyakinkan.
Dong Tak pun meminta Soo Chang agar ikut denganya dan keluar keduanya keluar dari kantor FORENSIK  yang diminta agar Isi formulir, dan secara formal minta komposit.
“Sulit untuk mendapatkan gambar kompositnya. Akankah lebih sulit untuk kasus  yang sudah lama?” kata Soo Chang
“Tunggu... Kau bilang Kasus yang sudah lama? Seperti apa?” tanya Dong Tak.
“Kau tidak perlu tahu.” Ucap Soo Chang. Dong Tak tetap penasaran.
“Apa ada kaitannya dengan  alasan kau ingin masuk ketubuhku?” kata Dong Tak. Saat ituu Soo Chang berteriak  bahagia karena melihat Ssong yang datang.
Dong Tak berpikir kalau Soo Chang berbohong. Tapi Jin An benar-benar datang dan langsung mengejutkanya. Dong Tak terkejut untuk kedua kalinya. Jin An senang karena berhasil. Dong Tak dengan wajah serius bertanya apakah Jin An bisa menggambar. 

Keduanya akhirnya duduk di sebuah ruangan dengan Soo Chang berada diantara keduanya berkomentar kalau bukan seperti gambaranya, yaitu Matanya harus lebih besar Dan bersinar. Dong Tak mengikuti apa yang dikatakan Soo Chang. 
“Apa Kau sungguh tidak akan memberi tahu kasus mana yang menjadi dugaan ini?” ucap Jin An sibuk  mengambar
“Apa Kau tidak akan bilang kepada Ssong  bahwa Lee Doo Sik bukan pembunuhnya? Apa ini rahasia antara kita?” tanya Soo Chang
“Bagaimana kau tahu wajah tersangkanya? Siapa yang memberimu info?” tanya Jin An.
“Ada seseorang. Informan baruku.” Kata Dong Tak. Soo Chang tak terima dianggap Informan berpikir kalau itu seperti pembantunya. 

Jin An memperlihatkan gambar yang sudah selesai, Dong Tak binggung kalau tersangkanya seorang wanita dengan nada kesal. Jin An pikir Jangan salahkan dirinya karena hanya menggambar apa yang diminta.
“Apa aku mengatakan ini tersangka kasus kita? Aku baru saja menjelaskan orang yang kulihat saat memejamkan mata.” Kata Soo Chang mengoda dengan menatap Jin An.
“Baiklah, jadi... Seperti apa wajah pembunuh Jo Hang Joon?” ucap Soo Chang terkejut dengan Dong Tak yang mengebrak meja.
“Apa Kau baru saja menipuku?” teriak Dong Tak marah. Jin An binggung merasa kalau tak menipunya. Dong Tak hanya bisa menghela nafas karena tak bisa menjelaskan sedang berbicara dengan roh Soo Chang. 

Mi Nam mengeser kursinya bertanya kenapa Jin An cepat kembali.  Jin An meminta Mi Nam Jangan bicara padanya. Mi Nam pikir kalau Jin An tidak berhasil. Jin An merasa Ada yang tidak beres dan merasa ada seseorang di antara mereka.
“Ini buruk jika begitu... Apa dia menipumu?” ucap Mi Nam. Jin An merasa tak yakin. 

Soo Chang terus mengikuti Dong Tak ingin tahu kenapa tak boleh,  dan dan meminta agar bisa masuk ke dalam tubuhya. Dong tak berteriak menolaknya, saat itu tepat ada Ho Tae yang berjalan didepanya. Ho Tae binggung. Dong Tak akhirnya meminta maaf dan bergegas pergi. Soo Chang mengeluh Dong Tak itu sangat jahat.
“Aku berharap bisa berbagi  pemandangan ini dengan orang lain.” Ucap Soo Chang tiba-tiba datang dengan melihat Dong Tak dan Dong Ki sedang buan air kecil.
“Berapa lama kau berdiri di sana?” teriak Dong Tak marah lalu keluar dari toilet. Dong Ki binggung dengan Dong Tak tiba-tiba berbicara kasara padanya. 

Dong Tak mulai menginterogasi seorang pria dengan bertanya Nama. Si pria mengaku tidak mencuri barang dan namanya.. Soo Chang langsung menyahut bahwa namanya Gong Soo Chang dengan mengejek Dong Tak bodoh karena terus bertanya
“Apa aku menanyakan namamu?” balas Dong Tak dan kembali bertanya nama si pria.
“Tn. Pencuri. Itulah namanya... Dia terlihat seperti pencuri.” Ucap Soo Chang. Dong Tak kesal menyuruh Soo Cahng agar tutup mulut dan kembali bertanya namanya.
“Apa Kau ingin tahu namaku? Ini bisa memakan waktu seharian. Temperamenmu buruk dan tidak memiliki keahlian.” Ejek Soo Chang.

“Kubilang, tutup mulutmu.” Teriak Dong Tak. Soo Chang pikir Dong tak yang menanyakan namanya. Dong Tak mengatakan bukan padanya.
“Ini menyenangkan.Kuharap Ssong ada di sini untuk melihat.” Ejek Soo Chang
“Apa menurutmu aku bodoh? Apa menurutmu aku bodoh?  Kubilang tutup mulutmu, oke? Kubilang, diam.” ucap Dong Tak marah
Si pria mulai ketakutan mengetuk jendela minta bantuan karena Dong Tak seperti orang gila. Dong tak menyuruh si pria untuk kembali duduk. Soo Chang tertawa melihat tingkah Dong Tak. Dong Tak berteriak agar Soo Chang tak tertawa. Si pria makin ketakutan meminta tolong, tapi Dong tak kembali menyuruhnya duduk. 


Dong Ki melihat Dong Tak bicara sendiri seperti aneh. Tapi Sung Hyuk yakin kalau itu teknik interogasi  baru yang didapatkan. Ho Tae pikir kalau sebaiknya Dong Tak pergi ke dokter. Kapten Yoo bertanya untuk apa dengan senyuman sumringah,  karena menurutnya kalau jadi semakin ahli. Sung Hyuk pun mengaku Respect.
Dong Tak berbaring di tempat tidurnya, bisa mendengar Soo Chang menyanyi dengan lirik “Aku ingin masuk ke dalam tubuhmu.Aku akan masuk ke dalam.” Akhirnya Dong Tak memilih untuk menutupi kepalanya degan bantal. 

Dong Tak pergi ke toko roti dan ingin memesan kopi, Soo Chang mengeluh kalau sudah mengatakan beberapa kali kalau pizza ditempat lain  adalah yang terbaik dengan mengejek Dong Tak yang membuatnya frustasi. Dan merasa harus mengajarimu semuanya.
“Untukku, orange juice, please.” Ucap Soo Chang. Dong Tak tak bisa menahan rasa amarahnya.
“Aku tidak tahan. Dimana kau? Dimana kau?” teriak Dong Tak marah dan akhirnya keluar dari toko. Soo Chang berteriak agar membayar rotinya.
Tiga orang karyawan binggung melihat Dong Tak marah-marah, dan berpikir kalaubelum menyelesaikan kasusnya lalu salah satunya mengajak untuk membuat masalah dan tingkatkan statistik untuknya. Temanya langsung memukul kepala temanya yang bodoh. 

Dong Tak berjalan sendirian, Miss Bong melihat Dong Tak mengetahui kalau sedang mencarinya. Dong Tak melihat ada 10 dollar disaku celananya. Keduanya pun duduk di ruang ramal. Dong Tak ingin tahua apakah  tidak ada cara untuk membuat suaranya pergi.
“Dia tidak akan pernah meninggalkanmu. Sebuah perubahan besar akan segera menimpamu. Sambunganmu menjadi semakin dekat. Apa kau ingat yang aku katakan sebelumnya? Bahwa kau memiliki hutang masa lalu yang belum dibayar.” Ucap Miss Bong
“Kau bilang Hutang yang belum aku bayar?” kata Dong Tak mencoba mengingatnya.
“Cobalah untuk mengingat apa itu.” Tegas Miss Bong 

Sung Hyuk datang memberitahu kapten kalau ada pencurian. Mereka pun berkumpul kalau kasus kali ini adalah PENCURIAN ACA yaitu serangan dan  pencurian di siang bolong dengan video di perlihatakan di layar. Ia mengatakan kalau Yang aneh adalah sipelaku tidak mengambil uang dan hanya mengambil boneka tapi malah yang diikat ke tas.
“Nama korban adalah Lee Gwang Deuk. Pria berusia 44 tahun.” Ucap Sung Hyuk.
“Tunggu sebentar... Perbesar wajah penyerangnya.” Kata Dong Tak lalu menghentikan video.
“Anak bodoh itu...” ucap Dong Tak mengetahui si anak yang dibantunya. Kepala Yoo bertanya apakah Dong Tak mengenalnya.  Dong Tak masih mengingat perkataan anak itu “Aku ingin mendapat uang untuk  biaya sekolah pacarku.” 

Si anak akhirnya di panggil oleh polisi, Ho Tae mewawancarainya bertanya apakah  Pria yang diserang menculik pacarnya dan sengaja menyerangnya agar geng yang menculiknya tahu dan melihat kalau si anak yang mengarang cerita. Si anak mengaku kalau yang dikatakan memang benar.
“Kenapa dia punya mainan kunci yang aku belikan untuk Soo Yeong?” ucap si anak mencuri karena mengambil boneka milik pacarnya.
“Aku sudah bilang untuk berpikir  selama lima detik. Dan Apa ini yang kau lakukan? Aku seharusnya tidak mempercayaimu. Kupikir kau pria baik yang menabung  untuk biaya sekolah wanitanya.” Kata Dong Tak kecewa.
“Kenapa kau tidak mempercayaiku? Kau bilang akan mempercayaiku. Kalian semua sama. Hanya sekali... Tidak bisakah kau  mempercayaiku sekali lagi?” ucap si anak berharap banyak. 

“Jadi Apa pacarmu bertemu dengan Tn. Park  dan tiba-tiba putus denganmu melalui pesan dan bersembunyi?” tanya Dong Tak
“Dia tidak bersembunyi, tapi Dia hilang.” Ucap si Anak yakin.
“Hei. Kalian berdua hanya berdebat... Wanita itu mengabaikan teleponnya  selama beberapa hari. Kau tidak boleh beranggapan dia hilang.” Kata Dong Ki
“Apa Menurutmu pria yang kau serang dan Tn. Park bekerja sama?” tanya Dong Tak.
Si anak menceritakan melihat Soo Yeong wawancara kerja dan melihat pria itu. Dong Ki merasa aneh kalau ada wanita  hilang yang mengirim pesan dan mengetahui kalau pacarnya itu ingin putus. Si anak merasa kalau pacarnya itu tidak seperti biasanya yaitu tidak bisa bicara tanpa menyumpah dan Pesannya berbeda sejak itu.
“Apa lagi yang kau beli?” tanya Dong Tak melihat catatan pesan dari si anak dapacarnya.
Dong Tak menuliskan [Kembalikan gaun merah yang kubeli] lalu balasan dari   [Aku membuangnya.] Si anak bingung karena tidak pernah membelinya. Ho Tae pun yakin kalau Ada yang tidak beres.Suasana mulai tegang, Kepala Yoo bertanya Siapa orang yang ditemui pacarnya itu. 
Perusahaan DREAM INTERNATIONAL seseorang  keluar lalu melempar ponselnya ke belakang mobil. Terlihat sosok wanita dengan seragam seperti pingsan. Mobil berhenti seperti di sebuah hutan dan si pria sengaja mematikan ponsel dan membuangnya.
Sementara si anak remaja, diam-diam keluar dari pintu mobil dan berusaha kabur. Ia berusaha mencari pertolongan dengan terus berlari, tapi terjatuh dan sepatunya terlepas lalu kembali berlari.
Ketua Yoo membagi tugas Detektif Park dan Lee, pergilah ke sekitar  sekolah wanita itu karena mungkin hanya keluar rumah,  jadi meminta agar memperhatikan bicaranya. Dong Ki dan Ho Tae pun menganguk mengerti. Telp berdering dan Ketua Yoo mengangkat telp lalu berteriak kaget. Si anak dan Dong Tak ikut tegang

Ketua Yoo membagi tugas Detektif Park dan Lee, pergilah ke sekitar  sekolah wanita itu karena mungkin hanya keluar rumah,  jadi meminta agar memperhatikan bicaranya. Dong Ki dan Ho Tae pun menganguk mengerti. Telp berdering dan Ketua Yoo mengangkat telp lalu berteriak kaget. Si anak dan Dong Tak ikut tegang.
“Mereka menemukan seorang wanita  di pinggir jalan.” Ucap Kepala berita So. Jin An terlihat kaget.
Dong Tak dkk bergegas pergi dengan semua timnya, Soo Chang melihat mobil Dong Tak bergegas tapi ditinggalkan begitu saja, lalu mengejek akalu Dong Tak berpikir tidak bisa masuk/ 

Soo Chang terengah-engah didalam mobil mengaku kalau hampir mati menyusul mobil Dong Tak, dan kembai bertanya  apakah percaya dengan anak itu karena Kedengarannya seperti berbohong. Dong Tak mengaku kalau percaya dengannya.
“Apa? Kenapa kau sangat yakin?” tanya Soo Chang mengejek.
“Aku sama seperti dia waktu kecil. Tidak ada yang percaya,  dan aku tidak punya harapan. Lalu Bagaimana denganmu? Kapan kau menjadi penipu? Apa Itu mimpimu?” tanya Dong Tak
“Aku punya impian lain...Seorang detektif.” Akui Soo Chang. Dong Tak mengejek mendengarnya. Soo Chang menyakinkan kalau itu memang benar.
“Tapi aku berubah pikiran,Karena brengsek itu. Setiap kali aku mengingat dia... Karena dia mengkhianatiku... Bagaimanapun, begitu aku menemukannya, maka aku akan menyelesaikan semuanya.” Cerita Soo Chang marah
“Siapa nama brengsek itu?” tanya Dong Tak. Soo Chang mengaku tak tahu dan hanya menggapnya si brengsek.
“Apa Kau tidak ingat apapun?” tanya Dong Tak. Soo Chang mengingat Kalung karena memberikan itu padanya.
“Aku Meminta dia untuk membersihkan nama ayahku.” Ucap Soo Chang. Dong Tak terdiam mendengarnya. 

Dong Tak turun dari mobil menuju rumah sakit, teringat saat seorang anak kecil meminta tolong padanya, lalu berusaha untuk tak mengubrisnya dan berjalan pergi. Saat itu juga Dong Tak merasakan tanganya tiba-tiba terasa sakit dan mengingat kembali kata-kata Soo Chang “Kalung.. Aku memberikan itu, Meminta dia membersihkan nama ayahku.”
Flash Back
Soo Chang masih kecil mengunakan pakaian rumah sakit bertemu dengan seorang pria di anak tangga, lalu meminta tolong dengan memberikan kalung. Si pria melihat kalung itu dan mengajakan untuk menangkap si Brengsek yang menjebak ayah Soo Chang.
“Ini Tidak mungkin...Kau sungguh...Gong Soo Chang.” Ucap Dong Tak membalikan badanya bisa melihat Soo Chang
“Apa Kau bisa...melihatku sekarang?” kata Soo Chang tak percaya. Dong Tak menganguk kalau bisa melihatnya.
“Apa kau...sungguh...anak itu?” ucap Dong Tak. Soo Chang terlihat marah kalau itu artinya Dong Tak si brengsek itu dan saat itu juga hujan turun dengan deras. 


Jin An membawa payung melihat Dong Tak lalu memanggilnya karena berdiri sendirian ditengah hujan. Dong Tak dan Soo Chang melihat mobil yang melaju kencang akan menabrak Jin An dan bersamaan untuk menyelamatnya. Jin An kaget karena berada di pelukan Dong Tak.
Dong Tak pun memastikan keadaan Jin An lebih dulu, lalu berteriak marah “Dimana matamu.. Seseorang bisa saja terluka.” Lalu dengan gaya Soo Chang merasa bangga kalau beruntung ada yang menolong.
“Ssong, kami tidak akan membiarkanmu terluka. Senang bertemu denganmu. Dasar.. Sopir yang mengerikan. Haruskah kita bersenang-senang?” ucap Soo Chang akhirnya bisa kembali masuk ke dalam tubuh Dong Tak dengan senyuman jahilnya.
Bersambung ke episode 9

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar