Dong Tak
masuk ke dalam ruangan menonton film, beberapa napi sedang menonton film
Penguin. Si pria 3685 menyerang Dong Tak dalam kegelapan, Dong Tak bisa melawan
dengan memukulnya beberapa kali, perkelahian pun terjadi. Lampu ruangan mulai
menyapa, Dong Tak dan Pria 36 mulai dipisahkan.
Jaksa Tak
berbicara di telp kalau itu semua dilakukanatas izinnya jadi akan mengurusnya.
Petugas polisi memanggil 4885 kalau akhirnya bebas. Dong Tak sudah menganti
pakaian dan melihat kartu identitas yang polisi dengan borgolnya.
Si polisi
yang mematai Dong Tak mengucapkan “Selamat tinggal, Detektif Cha.” Lalu
melaporkan kalau Detektif Cha aman dan telah membalasnya. Ia berkata kalau
mereka tidak akan berhubungan lagi pada ketua Ma.
Sung Hyuk
datang mengaku sebagai perwakilan Unit Kejahatan Berat dan pasti kesulitan.
Tapi Dong Tak seperti melewatkan begitu saja karena melihat sosok lain yang
datang. Jin An dari kejauhan menanyakan kabar Dong Tak.
Dong Tak
langsung memeluk Jin An dengan erat, Jin
An pun membiarkan Dong Tak yang memeluknya. Dari dalam mobil Jaksa Tak melihat
keduanya yang berpelukan didepan penjara.
Kepala Ma
menonton berita di ruanganya “Detektif yang dituduh melakukan penyerangan dan
dipenjarakan terbukti tidak bersalah. Rekaman CCTV yang baru ditemukan adalah bukti yang membebaskannya. Mahkamah
Agung menyetujui pembebasan Detektif Cha, dan dibebaskan hari ini.”
Ketua No
sedang berada di mobil melihat berita pada laya besar, melihat tulisan DETEKTIF CHA BEBAS SETELAH
DITEMUKAN BUKTI lalu meminta sopirnya kembali mengemudikan mobilnya, wajahnya
terlihat menahan amarah.
Jin An
menemui Jaksa Tak minta maaf atas kesalahpahaman itu Dan terima kasih. Jaksa
Tak pikir melakukannya untuk Detektif Cha jadi Mengapa harus mendengarnya dari
Jin An. Jin An mengaku kalau menyukai Dong Tak. Jaksa Tak terdiam mendengar
pengakuan Jin An.
“Dia
membuatku gugup... Dan... Di depannya, aku ingin menjadi orang yang lebih
baik.Aku ingin restu darimu. Apa Kau mau melakukannya?” kata Jin An.
“Jika dia
membuatmu kesal, beritahu aku kapanpun. Aku akan mengomelinya habis-habisan.”
Ungkap Jaksa Tak. Jin An pun bisa tersenyum mendengarnya.
Dong Tak
dkk makan daging dan soju bersama dengan slogan “Jika tidak habis, maka kau
akan ditangkap.” Kepala Yoo mengaku kalau sengaja membelikan daging untuk Dong
Tak karena pasti kesulitan. Dong Ki meminta Dong Tak harus berhenti meninju
orang.
“Jangan
mengeluarkan tinju walau saat bermain gunting batu kertas.” Kata Dong Ki
“Omong-omong,
Yong Pal sangat berbakat. Bukankah seharusnya dia dipenjara karena tuduhan
palsu? Bagaimana dia bisa bebas?” pikir Ho Tae. Sung Hyuk pikir itu tak
penting.
“Detektif
Cha, jangan pergi kemanapun mulai sekarang.” Ucap Sung Hyuk. Dong Tak menganguk mengerti.
“Bagaimanapun,
aku merasa kasihan pada Lee Doo Sik.”
Kata Dong Sik
“Dia yang
membunuh Hang Joon Hyung. Kau seharusnya tidak kasihan.” Keluh Ho Tae
Dong Tak
terdiam mengingatnya. Dong Sik mengeluh
Ho Tae yang bisa begitu dingin. Ho Tae mengejek akalu iri karena hati Dong Ki
sangat hangat. Dong Ki kesal dengan ejekan temanya. Tuan Yoo mengeluh melihat
keduanya selalu bertengkar dan mengajak mereka minum saja.
“Apa kau
mendengar sesuatu setelah berbicara
dengan Lee Dong Sik?” tanya Tuan Yoo. Dong Sik sempat kaget.
“Jika kau
merahasiakannya karena tidak yakin, maka
kau bisa memberi tahuku kapanpun. Aku akan tunggu.” Pesan Ketua Yoo. Dong Tak
menganguk mengerti
Jin An
sudah siap dengan dress dan sepatunya, lalu melihat ponselnya yang tak
berdering bahkan hanya mondar mandir di kamarnya. Perawat Gil baru selesai
mandi menyuruh Jin An yang harus menelponnya dulu. Jin An sambil berbaring
ditempat tidurnya menolak.
“Baiklah.
Aku tidak akan menunggu.” Ucap Jin An kesal sendiria akhirnya menghapus semua
make up dan memilih untuk tidur.
Dong Tak
berada didepan rumah Jin An lalu menelp dengan bertanya apakah ia datang
terlambat. Jin An yang sudah ada ditempat tidur mengaku Tidak lalu bergegas
pergi ke kamar mandi. Dong Tak bisa melihat lampu kamar yang menyala.
Jin An
sengaja sedikit mencuci rambutnya, lalu kembali mengunakan make up dan tak lupa
mengunakan parfum agar harum, bahkan ia bahagia mencium bau parfum ditubuhnya.
“Apa Kau
masih terjaga tadi?” tanya Dong Tak saat melihat Jin An keluar rumah
“Tidak,
aku sudah tidur.” Ucap Jin An dengan wajah yang sudah memakai make up. Dong Tak
pun mengajak untuk mereka berjalan bersama. Jin An setuju. Dong Tak pun
memberikan jaket agar Jin An tak kedinginan.
Keduanya
berjalan ditaman, Dong Tak menceritakan Saat di penjara, jadi terbiasa melirik
ke samping dan bertanya apakah Jin An
merindukanya. Jin An mengaku merindukan Dong Tak dan tahu akan segera
keluar jadi langsung datang menemuinya.
“Bagaimana
jika aku sedikit lama?” tanya Dong Tak. Jin An pikir yakin akan tetap menunggu.
“Kau
memiliki cara aneh merayu seseorang.”
Ungkap Jin An.
“Sekarang,
Lee Doo Sik sudah mati, dan pembunuh sebenarnya belum ditemukan.” Cerita Dong
Tak merasa masalahnya belum selesai
“Apa kau
sangat kesulitan? Aku punya sesuatu yang
sangat berguna. Apa Kau ingin meminjamnya atau tidak?” kata Jin An
memperlihatkan bahunya yang cukup keras tapi sangat membantu jadi bisa
mencobanya. Dong Tak hanya menatapnya.
“Aku
mungkin perlu meminjam untukmu suatu hari nanti.” Kata Dong Tak
“Kau bisa
meminjam pundakku kapanpun. Jadi Bersandarlah kali ini.” Kata Jin An. Dong Tak
berjalan pergi.
“Detektif
Cha.Aku mengizinkanmu untuk sangat dekat
denganku sekarang.” Ucap Jin An. Dong Tak akhirnya mendekat dan memeluk Jin An
dengan erat.
“Apa Kau akan
menyuruhku pergi sekarang?” tanya Jin An dengan mengecup bibir Dong Tak. Dong
Tak menjawab Tidak akan.
“Ada hal
yang selalu ingin kutanyakan... Kalung ini... Wanita mana yang memberikannya?”
tanya Jin An melihat kalung yang dipakai oleh Dong Tak
“Ini dari
pria... Dulu, Seorang anak memberikannya
kepadaku ketika meminta bantuan. Ini hadiah.” Cerita Dong Tak
“Apa Kau
menerima suap? Jika kau mengambil hadiahnya,
kau harus membantu dia.” Ucap Jin An.
“Aku akan
membantunya, tapi sebelum itu... Apa Kau
mau melakukan sesuatu untukku? Sebelum... Ini terlalu malam.” Kata Dong Tak
lalu mencium Jin An. Keduanya berciuman dengan Dong Tak yang bergumam.
“Reporter
Song... Maaf membuatmu khawatir... Aku tidak bisa menceritakan semuanya
padamu... Maaf.. Aku harap... takdirku tidak membuat semuanya lebih sulit.”
Gumam Dong Tak
Esok hari
Dong Tak
pergi ke penjara dan meneriman tempat abu mulut Doo Sik yang sudah dikremasi,
wajahnya terlihat sedih. Ia pergi ke PANTI ASUHAN HANEUL dengan melihat ada
beberapa anak yang berlari dan saat berjalan melihat dinding dengan gambar
sayap yang sama tatto yang digambar Doo Sik.
“Apa yang
kau lakukan di sini?” tanya Dong Tak melihat Soo Chang duduk sendirian. Soo
Chang hanya diamaj saja. Dong Tak heran Soo Chang bahkan tidak terkejut.
“Apa Kau
tidak masalah?” ucap Dong Tak melihat Soo Chang yang baru kehilangan temanya.
“Apa dia
sangat kesakitan? Doo Sik... Seekor kucing penakut yang takut akan jarum suntik.” Kata Soo Chang
sedih
“Dia akan
baik-baik saja sekarang.” Pikir Dong Tak lalu duduk disamping Soo Chang.
“Ketika
aku mati, apa kau akan memperingatiku
setiap tahun? Ingatlah aku sesekali.” Ucap Soo Chang seperti tak ada harapan
hidup
“Kau
tidak akan mati.. Selesaikan kasus 16 tahun lalu Dan kembali ke tubuhmu.” Kata
Dong Tak menyakinkan.
“Bisakah
aku melakukannya?” ucap Soo Chang tak yakin. Dong Tak menyakinkan kalau Soo
Chang pasti bisa.
“Sebelum
itu, urus Doo Sik terlebih dahulu. Kau bilang ingin menjadi polisi jadi Gunakan
tubuhku. Buat dia terlihat hebat sehingga tidak kesepian. Lihatlah Doo Sik sebagai
saudaramu.” Kata Dong Tak dengan wajah serius.
Dong Tak
membawa abu Doo Sik dengan tangisan mengucapkan Selamat tinggal dan dalam tubuh
Dong Tak, Soo Chang menangis mengeluh Doo Sik yang bodoh dengan meminta maaf
dan mengucapkan selamat tinggal
“Apa Kau
menangis?” ucap Dong Tak sudah duduk disamping Soo Chang di tepi sungai
“Aku
tidak menangis... Aku Gong Soo Chang, pria jantan... Aku tidak menangis
sekarang.” Kata Soo Chang mengelak
“Apa Kau
tahu? Jika kau menangis lalu tertawa, kau
menumbuhkan rambut di suatu tempat di sana.” Ucap Dong Tak. Soo Chang mengeluh
Dong Tak yang sangat serius sambil mengumpat.
“Kau
sangat kasar padahal aku lebih tua.”
Kata Dong Tak kesal. Soo Cahng pikir tak ada masalah.
“Detektif
Jo bilang akan mengenalkan kita supaya
berteman.” Kata Soo Chang. Dong Tak ingin memukul Soo Chang. Soo Chang mengejek
Dong Tak yang akan memukul roh dengan menyuruh melakukan saja. Keduanya kejar-kejaran
seperti adik dan kakak.
“Aku
janji, Soo Chang.Janji yang tidak bisa kutepati
16 tahun yang lalu. Aku akan menepatinya kali ini. Aku, kau dan Song Ji
An. Aku akan melindungi kita semua.”
Gumam Dong Tak dengan senyuman bahagia.
Ketua Ma
dan No menonton berita kalau Tuan Lee ditemukan setelah bunuh diri. “Tuan Lee
dicurigai membunuh salah satu rekan narapidanya”. Kepala No terlihat bahagia
karena Lee Doo Sik sudah hilang dan mereka bisa membungkam orang yang menusuknya.
“Kenapa
menurutmu Direktur Tak menyingkirkan sopir taksi Kim Jong Doo? Dari situlah
semua ini dimulai. Apa Kau tahu sesuatu?” ucap kepala No
“ Kaulah
orang yang melayani Direktur Tak lebih
dekat dan lebih lama.” Ucap Kepala Ma
“Detektif
Jo akhirnya mati karena menggali kasus itu. Dia pasti menyembunyikan sesuatu
yang besar. Aku masih belum tahu apa itu.” Ucap kepala No
“Apa yang
akan kau lakukan pada Cha Dong Tak sekarang?” ucap Kepala Ma. Kepala No
mengulang nama Cha Dong Tak.
“Direktur
Tak menunjukkan ketertarikan padanya.
Itu berarti dia terlibat dalam hal ini
entah bagaimana caranya. Menurutmu bagaimana semua ini bisa berkaitan? Jo Hang Joon menemukan
sesuatu, dan Direktur Tak berurusan dengannya. Itu berarti Cha Dong Tak mungkin
akan berakhir seperti Jo Hang Joon.”
Kata Kepala No. Kepala Ma hanya bisa terdiam.
Yong Pal
siap melepaskan mata panahnya, Doo Kki terlihat ketakutan dengan tiga pria
penjaga toko roti. Doo Ki meminta maaf
pada bosnya. Sementara Dokter Ji masih tak percaya Yong Pal, Dong Tak dan jaksa
itu berkolusi untuk membantu Detektif Cha
“Apa Itu
sebabnya kau tidak dituntut karena mengajukan
laporan palsu?” ucap Dokter Ji tak percaya.
“Apa Kau
tidak dengar yang kubilang? Detektif Cha pergi ke penjara untuk berbicara dengan pria yang mengambil posisi
pembunuh Detektif Jo. Itu adalah ideku. Detektif Cha tubuhnya, aku otaknya dan
Jaksa yang melakukan pekerjaan itu.” Ucap Yong Pal bangga
“Mengapa
Jaksa membantu kalian?” tanya Dokter Ji heran
“Dia melihat
sesuatu dalam diri kami yang bisa
dipercaya. Mengapa apa lagi...” kata Yong Pal lalu melepaskan panahnya dan
tepat ada dibagian tengah.
Jaksa Tak
bertanya pada Dong Tak, Apa Lee Doo Sik mengatakan sesuatu sebelum meninggal. Dong Tak mengingat ucapan
Doo Sik sebelum menghembuskan nafas terakhir “Aku tahu dia... Pria berhelm itu.
Wajahnya... Temukan tato malaikat yang sebenarnya.”
“Tidak
ada.” Ucap Dong Tak menutupi semua informasi pada Jaksa
“Sayang
sekali... Kita tidak punya apa-apa.” Pikir Jaksa Tak
“Aku
tidak mengatakan kita tidak punya
apa-apa. Sekarang, kita yakin ada seseorang yang berusaha keras untuk membungkamnya. Apa yang ingin
disembunyikan orang itu sampai
mati-matian? Itu yang akan aku cari.” Ucap Dong Tak
“Baiklah...
Kau harus membantunya. Jika kau membutuhkan bantuan...” kata Jaksa Tak lalu
disela oleh Dong Tak
“Aku akan
mengatasinya sendiri.” Kata Dong Tak. Jaksa Tak mengangguk setuju.
“Tentang
Reporter Song, Aku tidak suka ada sesuatu
yang menimpanya.” Kata Jaksa Tak. Dong Tak mengatakan akan mengatasinya juga.
Dong Tak
masuk ke kantor polisi menerima sebuah telp, lalu bertemu dengan Tuan Tak di restoran daging
panggang. Dong Tak mengucapkan Terima kasih waktu itu pada Tuan Tak. Tuan Tak
pikir Seharusnya yang mengucapkan terima kasih jadi berkat Dong Tak
menyelamatkan mukanya.
“Dia adalah
mantan jaksa penuntut yang mengharapkan perlakuan khusus. Aku harus melempar
pukulan balik. Aku senang itu berhasil.” Ucap TUan Tak lalu menatap Dong Tak
lebih dalam yang membuat Dong Tak seperti canggung.
“Ketika
kau sudah tua, kau cenderung
memperhatikan hal terkecil. Kita menjadi sangat khawatir dan sangat
curiga.” Ucap Tuan Tak mengingat Dong Tak yang sebelumnya bertemu dengan para
penipu. Dong Tak menganguk mengerti.
“Jadi aku
sudah melihat data personilmu. Apa Kau tinggal di Incheon saat kecil?” ucap
Tuan Tak. Dong Tak membenarkan.
“Ini
Kebetulan sekali. Aku ditempatkan di sana sementara waktu setelah menjadi jaksa. Kau punya banyak catatan.”
Cerita Tuan Tak
“Dulu aku
pembuat onar.” Ungkap Dong Tak. Tuan Tak kaget kalau Pembuat onar menjadi
polisi dan ingin tahu Siapa yang membantunya.
“Seorang
detektif yang aku temui saat itu. Dia
mengubah jalan hidupku.” Cerita Dong Tak
“Kau
bertemu dengan pria yang baik. Aku ingin
bertemu dengannya suatu hari nanti. Apa
dia bernama Lee Doo Sik? Dia dibunuh di penjara oleh seorang narapidana.” Kata Tuan Tak
“Apa Anda
berbicara tentang tersangka yang mengaku
membunuh Jo Hang Joon?” ucap Dong Tak sempat binggug
Tuan Tak
pikir Doo Sik pantas mendapatkannya karena Pembunuh cenderung bernasib yang
sama, lalu merasa heran karena Doo Sik yang berakhir terbunuh oleh narapidana
lain dan berakhir menelan arsenik. Dong Tak mengaku diberitahu bahwa Doo Sik yang gantung diri.
“Ketika
kau berada di posisiku, maka kau mendengar begitu banyak hal yang membuatmu kacau. Apa kau sangat
dekat dengan Detektif Jo Hang Joon? Apa
dia meninggalkan sesuatu?” ucap Tuan Tak
“Tidak.”
Kata Dong Tak yang masih mengingat korek api yang ditaruh pada kotak kasus yang
sudah selesai.
“Bertemu
denganmu, anak muda, mengingatkanku
ketika muda. Bisakah kita mengobrol lain kali?” kata Tuan Park penuh arti.
Dong Tak
mengantar Tuan Park sampai ke mobil. Tuan Park setengah mabuk merasa Beberapa minuman yang dibayar oleh seseorang seusia anaknya membuat suasana
hatinya membaik, lalu sebelum masuk mobil bertanya apakah Dong Tak pernah
mendengar nama Gong Soo Chang. Dong Tak sempat kaget.
“Iya. Dia
tersangka yang kutangkap karena
pembunuhan Detektif Jo.” Ucap Dong Tak
“Begitu.
Apa hanya itu yang kau tahu tentang dia?” ucap Tuan Tak. Dong Tak balik
bertanya Apa Tuan Tak mengenalnya
“Dia
seorang anak yang berhutang besar kepadaku. Kau Pulanglah. Sampai ketemu lagi.
Sampai nanti.” Ucap Tuan Park masuk mobil dan melaju pergi. Setelah jauh Tuan
Park seperti berpura-pura mabuk dengan mengatakan Cha Dong Tak dan Gong Soo
Chang penuh amarah.
Jin An
membuka kembali kotak yang selama ini disimpanya dengan foto-foto bersama
ayahnya. Ia melihat artikel berita di tangga 26 OKTOBER 2001 dengan judul PEJABAT
KORUPSI BUNUH DIRI DARI RASA BERSALAH?. Perawat Gil heran melihat Jin An
kembali melihat artikel itu lagi.
“Kurasa
sudah saatnya aku melakukannya. Aku tidak
bisa melakukannya sendiri, dan aku takut semua
artikel ini mungkin benar.” Ungkap Jin An. Perawat Gil merasa kasihan
dengan Jin An.
“Itu sebabnya
aku melihatnya diam-diam. Sekarang, aku memiliki seseorang yang berada di pihakku. Aku akan meminta
bantuannya. Kami berdua akan menemukan bersama
apa yang terjadi pada Ayahku.” Ucap Jin An yakin.
Dong Tak
kembali ke kantor polisi, teringat kembali saat Jin An bertanya Wanita mana
yang memberikannya padamu?” pada kalung yang selalu di pakai olehnya. Ia
mengingat wajah Soo Chang masih kecil meminta tolong padanya dengan memberikan
sebuah kalung.
“Aku akan
membantumu menemukan pria yang menjebak
Ayahmu.” Ucap Dong Tak menyakinkan saat masih kecil
“Kau
datang larut malam.” Ucap Soo Chang menyambut Dong Tak yang datang dengan
membuka tanganya lebar-lebar.
Dong Tak
mengingat kembali kalau Soo Chang yang menemukan kalung itu di TKP 16 tahun
lalu. Soo Chang membenarkan dan ingin tahu kenapa Dong Tak mengatakan hal itu,
Ia teringat saat terjadi kecelakan melihat ayahnya yang terluka parah lalu
melihat seseorang yang sempat melihatnya tapi pergi begitu saja.
“Mengapa
aku tidak memikirkan hal itu sampai
sekarang? Ayo cari pemiliknya.” Ucap Dong Tak. Soo Chang binggung maksud
mencari Pemilik
“Hang
Joon Hyung meninggal saat menyelidiki
kasus Kim Jong Doo. Kim Jong Doo satu-satunya saksi kecelakaan Ayahmu 16 tahun
yang lalu. Kau menemukan kalung ini 16 tahun yang lalu di TKP. Jika kita
mencari tahu siapa pemiliknya, maka kita
mungkin bisa menemukan pria berhelm yang
membunuh Hang Joon Hyung.” Jelas Dong Tak. Soo Chang pikir benar.
“Ini
inisial "TJH" Pemilik kalung ini adalah saksi atas kecelakaan 16
tahun yang lalu atau pembunuh sebenarnya.” Kata Dong Tak yakin
“Jika
kita menemukan pemiliknya, apa aku bisa kembali ke tubuhku?” kata Soo Chang.
Dong Tak membenarkan.
“Jadi...Jauhi
Reporter Song.” Kata Dong Tak. Soo Chang mengeluh kesal.
Saat itu
Jin An datang memanggil Dong Tak, Soo
Chang senanbg melihat Jin An yang datang. Jin An bertanya Siapa yang diajak
bicara. Dong Tak sempat menatap Soo Chang disampingnya, lalu mengaku Tidak ada
siapun.
Jin An
mengingat sat ketahuan dengan menyambar jadi pembersih ruangan. Dong tak sinis
berkata “Apa begini caramu menyelidiki Seperti kucing licik?” lalu Saat dirumah
sakit, sikap Dong tak berubah kalau mereka pernah bertemu seperti baru pertama
kali bertemu.
“Maksudku,
kau mengganggu pekerjaanku.” Ucap Dong Tak sini
“Aku
tidak tahu berapa lama berada di tubuh ini, tapi Reporter Song, kau harus tetap
didekatku.” Ucap Soo Chang yang selalu mengoda Jin An.
“Detektif
Korea belajar taekwondo, judo,aikido, dan tinju. Sebanyak 20 macam.” Kata Dong
Tak tapi ketakutan saat akan di pukul oleh beberapa preman.
Dong Tak
terlihat sangat marah mengaku tidak bicara dengan Jin An. Jin An balik bertanya
Apa ada orang lain selain mereka berdua.
Jin An setengah mabuk bisa mengingat saat Dong Tak mengatakan “Aku bukan
Cha Dong Tak yang kau kenal. Aku Gong Soo Chang.” Lalu Dong Tak mengaku
“Setengah dari itu adalah aku, tapi setengahnya lagi bukan aku.”
“Kau
siapa?” ucap Jin An curiga kalau Dong Tak sudah diraskui. Dong Tak terdiam. Soo
Chang pun kaget karena Jin An mengetahui perubahan sikap Dong Tak saat dirasuki
olehnya.
Bersambung
ke episode 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar