Joo Eun membanting tubuhnya diranjang karena merasakan
lelah, Young Ho mengucapkan terimakasih dengan memijat kaki pacarnya. Joo Eun
menanyakan apakan nanti keluarga tak menganggap aneh dengan tingkah lakunya.
Young Ho sadar Joo Eun memang aneh tapi berhasil membuat keluarganya tertawa,
karena selama ini tak pernah melihat keduanya tertawa. Joo Eun menghela nafas
panjang, Young Ho menopang badanya dengan tangan.
“Semakin aku mengenalmu, aku semakin kagum padamu.” Ungkap Young Ho lalu melirik si anak boneka dengan
wajah sedih
“Aku mengerti, itu semua Karena
osteosarcoma, 'kan? Itulah
kenapa kau masih ragu
untuk jadi ayah, benarkan?” kata Joo Eun, Young Ho ikut membaringkan tubuhnya
disamping Joo Eun.
“Saat aku kecil, aku selalu menyalahkan ayahku. Karena Dialah yang menyuruhku operasi saat masih kecil Dan rasanya sangat sakit. Tapi Dia terus memaksaku untuk menjalani pengobatan itu. Lalu aku bersumpah bahwa aku tak ingin menjadi seperti dia. Tapi, saat aku memikirkannya lagi bukannya aku tak ingin hidup seperti ayahku. Tapi, aku tak yakin bisa hidup sepertinya.” Cerita Young Ho, Joo Eu memiringkan badanya agar
memandang lebih dekat pacarnya.
“Aku sudah mencarinya di internet. Kemungkinan penyakit itu menurun sangatlah rendah.” Kata Joo Eun meyakinkan.
“Penyakit bisa menakutimu hanya dengan kemungkinan kecil itu
saja. Saat
sakit semuanya jadi kacau. Tak
hanya anak yang sakit, tapi
orang tuanya juga akan terluka. Dan
hal itu akan membuatmu menderita,
Kang Joo Eun.” Ungkap Young Hoo
Joo Eun pikir walaupun begitu mereka harus
mencobanya dan harus yakin bisa melaluinya, dan hidup memang seharusnya seperti itu. Young Ho
terdiam seperti tak yakin, Joo Eun memeluk lengan Young Ho, mengatakan kalau Tak
ada yang pasti dalam hidup bahkan ketika mereka
berjalan bisa saja tersandung kerikil dan untuk saat ini mereka harus
menikmatinya dan tak perlu
takut dengan masa depan.
Young Ho memiringkan tubuhnya dengan mata berkaca-kaca,
lalu mengungkapkan Joo Eun memang sudah membuatnya gila. Joo Eun yakin Seorang
anak perempuan akan mewarisi
keseksiannya Dan seorang
anak laki-laki yang
mewarisi sikap berani ayahnya.
“Aku ingin memiliki anak yang seperti itu. Kita akan tumbuh bersama mereka. Aku akan berkata "Lihatlah
ayahmu,". Lalu menceritakan
hari-hari kami padamu. Aku
ingin mendengar mereka memanggilmu,
"Ayah."” Ungkap Joo Eun terlihat
sangat bahagia dengan impianya. Young Ho memeluk erat Joo Eun dalam dekapanya.
“Sepertinya, aku tak akan menang melawanmu, Kang Joo Eun.” Ungkap Young Ho menyerah. Joo Eun lalu menanyakan
apakah mereka akan memiliki anak perempuan atau laki-laki, atau bisa juga
kembar. Young Ho tersenyum memeluk erat Joo Eu kalau mungkin mereka akan
memiliki anak kesebelasan dengan begitu hidup mereka akan ramai.
Sekotak bubur dan juga susu ada di atas meja makan, Soo
Jin masuk kerumah membiarkan dan memilih untuk masuk ke dalam kamar. Ia melihat
cincin pemberiaan dari Woo Shik dan sepatu bayi sebagai harapan dari pacarnya.
Ingatanya kembali saat Woo Shik menyatakan cinta dengan mengatakan “Untuk masa depan kita yang cerah. Meskipun aku sudah sangat
terlambat, tapi
mulai sekarang, waktuku
adalah milikmu.” Dan memasangkan cincin
di jari manisnya.
Perkataan Dokter juga kembali teringat “Mungkin
anda tidak bisa hamil.” Yang membuatnya menahan air
mata dan meremas jarinya karena tak bisa mengandung anak dari Woo Shik. Soo Jin
terdiam mengingat semua yang menjadi masalah dalam hidupnya sekarang.
Woo Shik berdiri didepan rumah Soo Jin, sudah membuka
password pintu dan akan menekanya, tapi akhirnya memilih untuk meninggalkan
rumah Soo Jin. Ketika mengendarai mobil, pikiran Woo Shik mengingat perkatan
dokter tentang Soo Jin.
“Oh Soo Jin tidak hamil.Dia akan
kesulitan untuk
memiliki anak.”
Di kantor Woo Shik mengingat ucapan Soo Jin terakhir
kalinya, “Aku tidak
hamil, Tak ada alasan kenapa aku bisa hamil. Aku
juga tak ingin hamil.” Menutupi kebohongan
kalau memang ada penyebab tak bisa hamil.
Tuan Kim duduk diatas tempat tidur rumah sakit sambil
membaca berkas, ketuka pintu terdengar dan menyuruh agar masuk. Young Ho
menemui ayahnya dan mengambil berkas yang sedang direvisi, Tuan Kim binggung
melihat anaknya yang datang kerumah sakit dan mengetahui penyakitnya.
Beberapa saat kemudian, Young Ho duduk memeriksa berkas
sementara Tuan Kim berbaring. Ayahya bertanya bagaimana anaknya bisa tahu.
Young Ho pikir sudah seharusnya mengetahuinya sebagai anaknya. Tuan Kim menatap
anaknya dengan senyuman dan Young Ho kembali memeriksa berkas Gahong.
Suster menganti botol cairan infus dan dokter memeriksa
kondisi Tuan Kim, setelah itu pamit pergi. Young Ho pun pamit pulang pada
ayahnya, Tuan Kim tak bisa menatap wajah anaknya mengucapkan terimakasih. Young
Ho tersenyum mendengrnya.
Bunyi ketukan pintu terdengar, Young Ho menyuruh agar
masuk. Hye Ran dan Young Joon masuk ke dalam ruang rawat. Tuan Kim menutupi
rasa kaget melihat istri dan juga anaknya. Young Ho mendekati keduanya mempersilahkan
Hye Ran agar menjaga ayahnya.
Young Joon menyapa Young Ho dengan panggilan Direktur
Kim, Young Ho menegaskan dirinya bukan Direktur bagi Young Joon, lalu menepuk
pundaknya agar memanggilnya “hyung” setelah itu berkomentar adiknya itu perlu
banyak olahraga dan akhirnya keluar dari ruangan. Young Joon tersenyum bisa
diakui adik oleh kakak tirinya.
Hye Ran duduk dikursi menatap suaminya, Tuan Kim
memanggil anaknya, menyuruh agar memilih jurusan kedokteran karena ia senang
apabila anaknya bisa menjadi dokter. Young Ho tersenyum mengerti karena ayahnya
memilihkan jurusan untuknya. Tuan Kim bisa memberikan senyuman pada keduanya,
Hye Ran dan Young Joon pun bisa tersenyum.
Young Ho memeriksa denyut nada Nyonya Kwon dengan jamnya,
Nyonya Kwon pikir untuk apa Young Ho datang ketika Joo Eun tak ada dirumah.
Young Ho melihat tangan Nyonya Kwon terkilir ketika terakhir kali datang ke
rumah. Nyonya Kwon bangga karena calon menantunya datang sengaja hanya ingin
memeriksanya. Young Ho meminta agar Nyonya Kwon pergi ke dokter dan tak boleh
berkerja terlalu keras.
Nyonya Kwon mengerti akan
mendengarkan apa yang
calon menantunya bilang. Young Ho berpesan pada Nyonya Kwon untuk memperban
tanganya apabila terasa sakit maka sakitnya akan hilang. Nyonya Kwon mendengar dari cerita Joo Eun
kalau Young Ho sakit parah.
Young Ho terdiam mendengarnya, ada raut wajah kesedihan.
“Hidup memang seperti itu. Jika kau tak bisa merasakan
sakit, itu
artinya kau bukanlah manusia.” Pesan Nyonya Kwon
“Terima kasih telah melahirkan Kang Joo Eun Dan mengijinkanku menikahinya.” Kata Young Ho memegang tangan Nyonya Kwon
“Tolong jaga anakku, calon
menantuku!” ujar Nyonya Kwon, Young Ho meyakinkan
sudah pasti akan menjaganya.
Soo Jin menyetir mobilnya dengan tatapan kosong, pikiran
melayang ketika Woo Shik memberikan hadiah sekotak coklat sebagai ucapan
selamat atas kelulusanya. Setelah itu memberikan pukulan pada pria brengsek
yang merendahkan harga dirinya ketika bertubuh sangat gemuk dan mengajaknya
pergi dengan memegang tanganya.
Woo Shik datang mengaku baru saja bertemu satu jam yang
lalu tapi sudah merindukannya lagi. Soo Jin menatapya dengan rambut masih basah, Woo Shik
mengaku sangat merindukan sampai tak bisa lagi menunggu esok.
Ketika di cafe, Woo Shik mengaku sebagai pria
terkejam sekarang dan mungkin
jahat padanya. Woo Shik menunggu Soo Jin didepan
apartement karena tak mengangkat telpnya.
Woo Shik sadar, Soo Jin tahu dirinya bukan pria yang baik
tapi tetap menunggunya dan memuji tak pernah berubah. Soo Jin tak bisa menahan
tangisnya karena menahan perasaanya. Woo Shik menyetir mobilnya, teringat saat dimobil meminta
maaf pada Soo Jin tapi komentar Soo Jin dingin karena kata-kata itu yang
diidamkan semua wanita. Ketika ada di bar, Soo Jin melepaskan tanganya ketika
akan dipegang Woo Shik.
“Kau mau minta maaf lagi? Kenapa kau tak mengatakan maaf lewat telepon saja sekarang?” ucap Soo Jin dingin
Terjadi perang dingin dan Woo Shik kaget Soo Jin datang
ke kantor polisi sebagai pengacarnya. Setelah mengetahui Soo Jin sebagai pengacara
Young Ho dan tak memberitahunya, Soo Jin menegaskan mereka hanya
pelukan dan ciuman saja, bahkan ada hubungan yang
dijalan selama 15 tahun akhirnya putus dan apakah mungkin hubungan mereka akan
bertahan lama.
Mereka berciuman di kolam renang dan Soo Jin mengodanya
dengan menurunkan jubah tidurnya, mengajak Woo Shik untuk masuk. Soo Jin masih
gemuk menyapa Woo Shik sebagai pacar Joo Eun dan melihat tanganya terluka
setelah memukul pria brengsek.
Woo Shik mengingat semua kenangan dengan Soo Jin dari mulai
kuliah dan badan masih gemuk sampai berubah drastis dan menjadi pengacara
handal.
Soo Jin berjalan sendirian keluar dari rumah sakit, Woo
Shik datang memberikan jaketnya dan membalikan badan Soo Jin agar menatapnya.
Lalu menanyakan kenapa Soo Jin pergi sendirian sambil merapatkan jaketnya, Soo
Jin hanya menatapnya. Woo Shik menanyakan keadaan Soo Jin sekarang, Soo Jin
teringat saat Woo Shik menanyakan keadaan dan mengatakan kalau ia baik-baik
saja.
“Kali ini aku akan mengatakan "Maaf"
sekali lagi. Aku
memang egois.” Akui Woo Shik, Tangis Soo Jin tumpah.
“Aku mencintaimu, Soo Jin. Menikahlah denganku.” Kata Woo Shik melamarnya dengan senyuman.
Soo
Jin tak bisa lagi menahan tangisnya, Woo Shik pun memeluknya sambil mengusap
punggungnya agar Soo Jin tak menangis lagi. Setelah itu keduanya berjalan di
tengah ilalang dengan wajah bahagia dan saling bergandengan tangan
Joo Eun dan Young Ho jogging bersama di sungai Han,
dengan nafas terengah-engah Joo Eun tahu mereka akan permotretan esok dan hanya ingin berolahrga
ringan saja tapi Young Ho malah memilih lari seperti
ini.
Young Ho berlari mundur mengatakan dengan cara berlari
seperti itu adalah cara yang terbaik agar terlihat segar. Joo Eun berpikir
wajahnya terlihat pucat, Young Ho menjelaskan Jika
keringatnya keluar maka akan mendapatkan udara segar, bukan hanya tubuhnya yang sehat tapi sel kulit matinya
akan terangkat.
Joo Eun kesal pacarnya itu tetap tak memberika
keringanan, Young Ho menegaskan Joo Eun tak boleh
mengeluh saja karena tak ada yang menyangka wanita
seperti Joo Eun bisa mendapatkan pria seperti dirinya, lalu melarikan diri. Joo
Eun berteriak kesal mengejarnya. Young Ho mengandengnya agar berlari
bersama-sama.
Ji Woong, Joon Sung, Ketua Min dan Young Ho siap dengan
jas yang terlihat sangat rapi. Lalu semua melonggo melihat Joo Eun dengan mini
drees merah bertotol dan juga mahkota kecil dibagian atasnya berjalan mendekati
semua pria dengan wajah malu-malu.
“Kang Joo Eun yang berhati lembut dan baik, bukannya lebih cocok memakai gaun berwana putih saja?” komentar Young Ho
“Memangnya ada hukum yang
mengharuskan pengantin
memakai gaun putih?” balas Joo Eun lalu
mengatakan mereka akan memulai dan mengajak ketua Min agar ikut.
Ketua Min terlihat tegang, Ji Woong meminta agar ketua
Min bisa rileks saja. Pemotretan dimulai, semua mulai bergaya Joo Eun terlihat
paling bersemangat dengan gaya centilnya, Ketua Min masih tetap saja memasang
wajah kakunya, tanpa senyuman.
Ji Woong berusaha mengelitiki Ketua Min agar bisa
tertawa, akhirnya Ketua Min bisa memberikan senyuman untuk foto prewed. Ji
Woong pun memberikan aba-aba untuk pasangan pengantin Joo Eun dan Young Ho
dengan gaya jari telunjuk dan jempol disatukan, lalu membentuk love dengan jari-jari
.
Setelah itu seperti bridemaid, Ji Woong, Joon Sung dan
Ketua Min bergaya didepan kamera. Keduanya sempat membuat Ketua Min tertawa
dengan mengelitiknya tapi Ketua Min tetap saja kaku, hanya mengangkat dua jari
tanganya. Joo Eun seperti ratu dalam sehari dengan gaya para pria yang
memujinya sambil berlutut
Semua berganti kostum, dengan pakaian olahraga. Joon
Sung, Ji Woong, Ketua Min mengunakan pakaian fighting, sementara Joo Eun dan
Young Ho memakai pakaian Jitsu. Permotertan dimulai dengan gaya saling meninju,
antara Joon Sung, Ji Woong dan Ketua Min. Lalu Joo Eun dan Young Ho melakukan
teknik Jitsu dengan senyuman, Tiga pria yang melihat berteriak menyuruh mereka untuk berciuman dengan teknik
Jitsu.
Cerita Joo Eun, Young Ho, Soo Jin, Joon Sung Yi Jin
diputar ulang, ketika Joo Eun sengaja terkena cipratan mobil Young Ho setelah
pulang dari rumah sakit. Young Ho dikelabuhi Ketua Min untuk kencan buta. Joo
Eun menatap badanya yang membesar dicermin, Hyun Woo menutupi cermin agar tak
melihatnya supaya tak sedih.
Di restoran, Soo Jin sudah langsing memesang salad tanpa
saus. Hyun Woo tertawa mendengarnya karena salad tanpa saus tak enak. Soo Jin
menegaskan bukan rasa yang dipentingkan untuknya. Joo Eun yang berubah gemuk
hanya menatap sinis pada Soo Jin.
Yi Jin masuk ke dalam mobil langsung memberikan pilihan
untuk menciumnya atau makan malam. Joon Sung berteriak kaget mendengar pilihan
itu. Disaat salju turun, Joon Sung membantu membawa ibunya yang keberatan
membawa barang.
Joo Eun yang kelaparan mengelus perutanya dengan Min
Joon, karena hari ini adalah Kang Joo Eun’s
day. Lalu pergi bersama Young Ho di tempat figur action, Joo Eun foto
didepan Hulk, Young Ho dengan batman dan Min Joon bergaya seperti astro boy.
Hye Ran datang menemui Nyonya Lee baru saja mendatangi
makan anaknya, Nyonya Lee terlihat masih sangat dingin. Young Ho baru saja
menerima jabatan sebagai Wakil Presdir dan bertemu dengan Direktur Choi yang
sudah lama tak bertemu dengan keponakanya, lalu berkenalan dengan Woo Shik dan
berjabat tangan.
Young Ho menutup mulut Joo Eun ketika mengetahui tentang
Jhon Kim, Joo Eun yang nekat malah menjilat telapak tanganya. Lalu dikamar
mandi, Ji Woong mengangkat tanganya mengaku kalau menceritakan sesuatu pada Joo
Eun di pesawat.
Joo Eun pun memulai latihan dengan bangga kalau nanti
lemaknya akan hilang nanti sambil menepuk perutnya masih banyak timbunan lemak.
Ji Woong dan Joon Sung membantunya ketika mulai berlari mengelilingi komplek. Tapi
setelah itu Ji Woong merasa kasihan karena berat badan Joo Eun tak turun
setelah melakukan latihan.
Yang terjadi malah Joo Eun pingsan ketika ada siaran Live
dan banyak pengacara mengunjingnya bahkan ada didalam lift, dengan lirikan
sinis mengatakan kalau ia baik-baik saja jadi tak usah menatapnya. Joo Eun
panik melihat Young Ho dkk datang kerumahnya, walaupun berusaha menghalanginya
tetap saja bisa masuk.
Ketiga datang dengan jas karena Kang Joo Eun’s Day tapi
ternyata Joo Eun mengajak pergi makan direstoran cepat saji bukan candle light dinner seperti yang lainya. Young Ho pun ditarik
agar masuk ke dalam restoran lalu Young Ho membentangkan tangan seperti caranya
agar Joo Eun memeluknya.
[Musim panas 2016]
Joo Eun berjalan dibandara sambil menelp nenek Lee
memberitahu baru saja sampai di Bandara dan akan segera datang. Ji Woong tiba-tiba datang
memberikan hormat seperti tentara melapor untuk bertugas. Lalu keduanya saling
berpelukan, Ji Woong pun bahagia melihat Joo Eun lama tak bertemu dan tambah
cantik.
“Young Ho terjun ke dunia kesehatan. Dia semakin peduli
pada orang-orang yang berada dalam bahaya dan Dia satu-satunya pelatihku di dunia ini. 3 bulan sebelum pernikahan kami. Dia ke daerah banjir untuk memberikan bantuan medis.”
Keduanya menunggu di pintu kedatangan, Joo Eun binggung
karena Young Ho belum juga keluar. Dari belakang memanggil nama keduanya,
ternyata Young Ho dan Joon Sung sudah berdiri dibelakang mereka.
“Pada hari dia kembali...”
Young Ho kaget melihat Joo Eun kembali gemuk dan
kacamatanya, Joo Eun membuka jaketnya memberika surpise dengan memberikan pita
pada perutnya, memberitahu sudah hamil 3 bulan. Young Ho makin kaget, Joon Sung
langsung memberika selamat, Ji Woong bahagia karena mereka akan menjadi paman.
Dengan senyuman bahagia, Young Ho tak percaya lalu memeluk
Joo Eun dan kembali bertanya berapa usia kehamilanya. Joo Eun mengatakan sudah
3 bulan, Young Ho melihat tubuh Joo Eun berubah banyak, bertanya berapa kilo
beratnya sudah naik. Joo Eun mengatakan 26 kilo, semua karena harus cukup
istirahat dan makan makanan yang bergizi untuk bayi-bayi mereka sambil mengelus
perutnya.
Young Ho binggung Joo Eun menyebut bayi-bayi, Joo Eun
membisikan bayi mereka itu kembar. Bukan hanya Young Ho yang bahagia tapi Ji
Woong dan Joon Sung juga senang. Young Ho mengaku senang tapi menurutnya Joo
Eun tetap harus olahraga.
Joo Eun memberitahu selama ini makan makanan sembarangan,
tapi bayi mereka itu harus makan bergizi. Young Ho menegaskan kalau berat
Joo Eun sudah kelewatan, memikirkan dengan nasib gaun pengantinya nanti dan tak
mau menunda pernikahan mereka. Joo Eun kesal kalau
ia tak ingin juga.
Young Ho panik melihat tubuh Joo Eun semua karena apakah
mungkin gaunnya masih muat. Joo Eun pikir masih muat karena inilah wujud asli
dari Venus, kalau ia adalah dewi kecantikan dan kesuburan. Young Ho masih tak percaya Joo Eun bisa segemuk lagi.
Joo Eun mengatakan bisa melakukan apapun yang diinginkanya. Young Ho merasa Joo
Eun itu tak membiarkannya bersantai
sedikit, lalu memerintahkan dua anak buahnya membawa kopernya.
Joo Eun merengek dengan memanggil Oppa. Young Ho
menariknya kalau mereka harus mengurus masalahnya dulu, karena nanti Joo Eun tidak
kesulitan saat melahirkan. Joo Eun mengeluh Young Ho itu lupa dengan "Ciuman
Kerinduan" lalu memoyongkan bibirnya.
Young Ho mencubit pipi Joo Eun memujinya tetap imut, lalu
menyadari kemana Lesum pipinya. Joo Eun mengelus pipinya kalau nanti lesum
pipinya akan kembali, karena pelatihnya itu sudah kembali lalu memberikan
lemperan lesum pipi. Young Ho merasa lemah tapi tetap mengajak Joo Eun untuk
latihan, Joo Eun cemberut tapi tetap saja bahagia berjalan bersama Young Ho.
“Ada ratusan warga "Kim" di Korea. Dan juga banyak
nama "Young Ho" di dunia. Memang tampak biasa.Untuk semua pelatih yang ada, terutama kau...”
“Untuk seorang Venus yang sangat berani di dunia ini...”
“Sekarang berangkat ke
luar angkasa.”
Flash Back
Joo Eun kecil sedang berjalan melihat Young Ho duduk
dikursi roda seperti sedang berjemur, lalu bertanya apakah terasa sakit, Young
Ho mengangguk. Joo Eun mengeluarkan plester lalu menempelkan di atas perban
Young Ho.
“Ini Tidak akan sakit lagi.... Percayalah.” Kata Joo Eun
“Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Young Ho tak yakin
“Jika kau percaya, kau bisa melakukannya.” Ucap Joo Eun, Young Ho menatap plester yang tertempel
dan tersenyum.
Joo Eun tersenyum mengetahui nama Jhon Kim dan bisa
mengubah penampilanya. Young Ho menatap Joo Eun yang mempercayai Jhon Kim bisa
mengubahnya. Joo Eun sudah menjadi langsing, dengan memeluknya mengajak Young
Ho pergi keluar angkasa miliknya, Young Ho seperti merasa nyaman ketika
kesusahan ada didekat Joo Eun.
Young Ho menolong Joo Eun yang ketakutan ditengah hujan
deras, lalu mengakui kalau ia adalah Jhon Kim dan melihat lesum pipi setelah ditinggal selama
beberapa hari. Berciuman didepan kedai coffee dan Joo Eun melihat dirinya
terluka dan pengakuan pada Ketua Min kalau Joo Eun adalah pacarnya. Joo Eun
yang membuat dirinya hangat lalu berpelukan didepan gedung setelah terpisah
selama 1 tahun.
THE END
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar