Soo Chang
berada didepan dinding tinggi menatapnya, lalu berjalan mundur dan sengaja
untuk membanting tubuhnya. Ia lalu merasakan Sakit, tapi berusaha mencoba lagi
agar menyeruduk tapi hasilnya nihil dan memikirkan kalau nanti kepalanya malah
terluka.
“Tapi
bagaimana dengan Ssong? Ssong mungkin lebih takut sekarang.” Ucap Soo Chang
kembali mencoba. Saat itu Ho Tae sedang lewat dengan ponselnya dan keduanya
saling menatap.
Soo Chang
meminta Ho Tae agar memukulnya, Ho Tae binggung bertanya kenapa harus memukulnya
dan berpikir kalau sudah melakukan kesalahan. Soo Chang mengatakan kalau Ho Tae
tidak melakukan kesalahan apapun tapi semua salahnya.
“Karena
aku, Ssong... Lupakan. Ini akan menyakitimu jika tahu lebih dalam. Jadi kumohon, bisakah kau
melakukan sesuatu?” ucap Soo Chang panik
“Apa yang
harus aku lakukan?” tanya Ho Tae. Soo Chang tetap meminta agar di pukul. Ho Tae
hanya menampar wajah Dong Tak perlahan.
“Bukan
begitu...Kau harus memukulku lebih keras.” Keluh Soo Chang. Ho Tae ingin tahu
alasan memintanya melakukan ini
“Karena
menurutku Dong Tak mungkin bisa mencari tahu sesuatu. Dia bisa menyelamatkan
Ssong dan menangkap Tn. Park. Jadi Untuk
melakukan itu, aku harus keluar dari
sini, tapi tidak tahu caranya. Aku tidak tahu bagaimana cara keluar dari tubuh ini. Aku tidak tahu
bagaimana cara menangkapnya.” Ucap Soo
Chang sudah kehilangan akalnya.
“Aku juga
tidak tahu. Apa maksudmu? Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.” Kata Ho Tae
kebingungan
“Kumohon,
bisakah kau... Tidak masalah jika kau
tidak tahu, Kau harus Lakukan dengan Keras.” Kata Soo Chang memukul pada
hitungan ketiga.
Ho Tae akhirnya memberikan
pukulanya. Soo Chang menahan sakit sambil mengeluh kalau Ho Tae harusnya
memukul pada hitungan ketiga. Saat itu ponsel Dong Taek berdering, Soo Chang
mengangkatnya
Tuan Park
bertanya Apa kapal yang ditunggu sudah
tersedia untuk tengah malam di Dermaga Incheon, dengan memuji Dong Tak
yang bisa melakukannya, dan memberitahu
kalau akan menganti waktunya yaitu Jam 7
malam. Soo Chang melotot kaget.
“Sayang
sekali. Waktu yang tersisa untuk menyelamatkan
wanita itu tinggal satu jam. Jamnya terus berjalan.” Ucap Tuan Park langsung
mentup telpnya.
Soo Chang
kembali hanya bisa teriak halo, Ho Tae
bertanya kenapa dan ada apa. Soo Chang memilih untuk segera kabur saja. Ho Tae melihat Soo Chang pasti sudah gila.
Soo Chang akhirnya pergi meninggalkan kantor polisi dengan mobil Dong Tak.
Soo Chang
mengemudikan mobilnya dan ponselnya berdering, lalu berteriak marah kalau sudah
membawa uangnya, dengan
memperingatkan jika menyentuh Ssong,
maka akan mengoyak isi perutmu sebanyak
seribu kali, Jaksa Tak mulai berbicara memanggil Detektif Cha.
“Ini aku
Tak Jae Hee. Apa maksudmu?” ucap Jaksa Tak. Soo Chang kaget ternyata yang
menelp Jaksa Tak.
“Apa ini
Orang yang menyukai sopan santun dan prinsip?” ucap Soo Chang
“Apa kau
bicara tentang Song Ji An? Apa Kau tahu
dimana dia?” ucap Jaksa Tak. Soo Chang bertanya apakah jaksa Tak bisa
membantunya.
“Cha Dong
Tak! Dimana Ji An?” teriak Jaksa Tak marah, Soo Chang pikir Jaksa Tak tutup
mulut dan membantunya saja.
“Lupakan
hal lain. Bawakan pistol untukku. Aku
butuh pistol. Ssong dalam bahaya. Aku seharusnya sadar ini salah. Jika Ssong
terluka karenaku...” ucap Soo Chang dan tak bisa mengedalikan laju mobilnya.
Soo Chang
membanting stir dan menabrak pembatas,
saat itu ingatanya kembali saat terjadi kecelakaan dengan ayahnya. Mobil Dong Tak rusak dibagian depan. Dong Tak
keluar dengan kepala yang berdarah. Soo Chang bahagia karena akhirnya bisa
keluar. Dong Tak binggung, Soo Chang menyuruh Don Tak untuk segera masuk karena
harus cepat pergi.
“Apa Kau
masuk ke tubuhku tanpa izin?” tanya Dong Tak
“Kita
tidak punya waktu untuk membicarakan
ini.” Ucap Soo Chang. Dong Tak menahanya.
“Aku bisa
melihatmu... Ini tidak mungkin. Aku bisa melihat roh.” Kata Dong Tak binggung
“Terakhir
kali kau juga bilang bisa melihatku dan Begitulah
cara aku masuk ketubuhmu lagi. Tapi sekarang... Kita tidak punya waktu.” Ucap
Soo Chang menyakinkan.
“Kenapa?
Apa yang kau lakukan saat berada di
tubuhku?” tanya Dong Tak penasaran
Soo Chang
berkata kalau Dia dalam bahaya. Dong Tak bingung. Soo Chang memberitahu kalau
Ssong dalam bahaya. Dong Tak bertanya Apa maksudnya. Soo Chang mengaku kalau
ini bukan salahnya dan mengatakan kalau itu maksudnya Dong Tak
“Kau...
kau sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan Ssong.” Kata Soo Chang.
“Untuk
apa? Mengapa? Apa yang terjadi
dengannya?” kata Dong Tak benar-benar bingung.
“Tidak
ada waktu. Jika kita tidak tiba sampai jam 7,
maka Tn. Park akan menyakitinya.” Kata Soo Chang
“Kau
bilang Tn. Park? Apa kau menyeret Ji An ke dalam penyelidikan?” kata Dong Tak
lalu mengumpat marah kalau Soo Chang sudah gila.
“Dengarkan
baik-baik. Jika dia menyentuh rambutnya, maka Aku akan membunuhmu bahkan jika kau hantu atau roh. Aku sungguh akan
membunuhmu.” Kata Dong Tak lalu masuk ke dalam mobilnya.
Tapi ia
tak menyalakan menyuruh Soo Chang keluar karena sudah duduk disampingnya. Soo
Chang mengatakan agar membawanya karena Hanya
yang tahu dimana Ssong. Dong Tak pun tak bisa berkata-kata lagi.
Jin Ah
berjalan beriringan dengan Tuan Park yang ada didepanya lalu bertanya kemana
akan membawa mereka. Tuan Park berkata kalau akan membawa ke tempat yang bagus.
Akhirnya Dong Tak sampai di tempat banyak tumpukan batang kayu.
“Jangan
ikut campur. Kau juga menipunya.” Ucap Dong Tak marah . Soo Chang tak terima
dianggap Menipu.
“Bagaimana
denganmu? Kau menipuku. Jangan bermimpi untuk melarikan diri.” Kata Soo Chang
marah
“Aku
tidak tahu apa maksudmu, tapi kita
bicara nanti. Jika kau ikut campur lagi, maka
aku tidak akan memaafkanmu.”
Tegas Dong Tak akhirnya turun dari mobil. Soo Chang pun hanya bisa mengumpat
kesal.
Dong Tak
berjalan dengan membawa koper, Tuan Park sudah menunggu bertanya Dimana
uangnya. Dong Tak yang baru pertama kali bertanya apakah ia Tuan Park. Tuan
Park bingung karena ini kesekian kalinya mereka bertemu.
“Dimana
anak-anak itu?” tanya Dong Tak melempar koper berisi uang dan Tuan park
melihatnya.
“Kau bilang Anak-anak? Kesepakatan kita hanya
sebatas reporter. Tapi kau tahu,ini akan membosankan jika kau hanya membawanya. Jadi Ikut aku.” Ucap
Tuan Park seperti punya rencana licik.
Dong Tak
binggung melihat ada dua mobil yang digantung bertanya apa maksdunya. Tuan Park
meminta Dong Tak memilih antara Reporter atau anak-anak itu. Jin An seperti
berada dalam mobil terlihat kebingungan,
“Aku akan
membiarkan pilihanmu tetap hidup dan Sisanya akan menjadi debu tanpa tulang.,,
Sayang sekali... Sekarang kau harus hidup dengan rasa bersalah karena membunuh
orang lain. Aku akan memberimu satu menit dan dimulai sekarang.” Kata Tuan
Park. Dong Tak kebingungan harus menekan tombol mana.
“Hei..
Mereka kosong!.. Mereka tidak ada di sini!” teriak Soo Chang. Dong Tak
melihatnya tapi seolah tak peduli.
“Mereka
tidak ada di sana ataupun di atas sana! Mereka tidak disini.” Kata Soo Chang
“Aku
sudah menyuruhmu untuk tidak ikut
campur!” teriak Dong Tak marah yang membuat Tuan Park binggung.
“Ini benar.
Ssong dan anak-anak itu tidak ada
didalam mobil.” Kata Soo Chang akhirnya mendekat dan membuat Dong Tak ragu.
“Kau bisa
memutuskan siapa yang harus
diselamatkan. Kau punya 10 detik.” Ucap Tuan Park.
“Tolong,
percayalah sekali saja... Kau percaya padaku waktu itu.” Kata Soo Chang
memohon.
Tuan Park
memberitahu kalau waktu Dong Tak sudah habis. Dong Tak masih kebingungan
akhirnya memberikan pilihanya. Tuan Park
melonggo kaget karena melihat dua mobilnya rusak karena dijatuhkan oleh Dong
Tak, lalu berpura-pura senang karena Donga Tak tidak tertipu oleh jebakannya
dan sangat menikmati pertunjukan ini.
“Sekarang,
aku punya tawaran, dan kau bisa
memilihnya. Akulah yang ingin kau kalahkan. Jadi Bawa anak-anak itu,dan ambil
aku sebagai gantinya.” Tegas Dong Tak.
Jin An
datang dengan tiga anak lainya, Dong Tak melihat Jin An bertaya apakah terluka.
Jin An mengaku terluka kalau Ada memar di lengannya, bahkan jatuh dan lututnya
berdarah, menegaskan kalau karena seseorang maka hatinya terluka.
“Ini akan
menjadi reuni yang indah. Apa Kau sungguh akan mempertaruhkan hidupmu untuk mereka?” ucap Tuan Park. Dong
Tak membenarkan.
“Reporter
wanita, bawa anak-anak ini.” Kata Dong Tak meminta Jin An pergi.
“Kau
bilang tidak akan pernah bernegosiasi
dengan seorang pemeras. Aku tidak akan pergi.” Kata Jin An.
“Tatapan
matamu berubah. Apa ini dirimu yang baru? Apa Kau akan berubah dari seorang polisi jahat menjadi
seorang pelindung keadilan?”ejek Tuan Park melihat ada yang berubah dengan gaya
Dong Tak.
“Seorang
pelindung keadilan. Aku akan tetap berpegang pada itu sekarang.” Tegas Dong Tak
pada Tuan Park
“Jika kau
keluar gerbang, kau akan menemukan
mobilku dan kuncinya. Jadi Bawa anak-anak ini ke rumah sakit. Apa Kau bisa
melakukannya?” kata Dong Tak memohon pada Jin An.
“Tidak,
aku akan pergi bersamamu” tegas Jin An. Dong Tak pikir Jin Ah lupa siapa
dirinya.
“Jangan
menunggu. Pergilah sejauh mungkin, dan jangan terluka lagi.” Kata Dong Tak
menatap tulus.
“Kembalilah
tanpa terluka. Aku harus menanyakan sesuatu padamu.” Ucap Jin An. Dong Tak menganguk setuju akhirnya
Jin An pergi dengan tiga anak lainya.
Tuan Park
menatap dingin pada Dong Tak. Jin An bergegas pergi. Saat itu juga Dong Tak
menerima pukulan dari dua pria, saat mencoba melawan tenaganya sudah tak kuat.
Akhirnya ia terkena cekik dan hampir saja kehilangan nafasnya.
Tiba-tiba
suara sirine mobil datang dan sebuah mobil melaju kencang ke arah Tuan Park. Dong
Tak kaget melihat Jin Ah yang datang menyelamatkanya. Polisi pun membawa Tuan
Park dan anak buahnya, lalu Jaksa Tak baru datang langsung turun dari mobil
langsung memberikan pukulan pada Dong Tak.
“Sambutan
hangat macam apa ini?” ucap Dong Tak binggung. Jin An pun melotot kaget.
“Ini
Karena melakukan menyelidikan dengan sendiri dan menyeret warga sipil ke
dalamnya.” Ucap Jaksa Tak
“Aku
merasa ada beberapa emosi tambahan dalam
pukulan ini.” Kata Dong Tak
“Alasan
terbesarnya, dialah warga sipil yang terlibat. Aku akan mengajukan keluhan
resmi tentang tindakanmu hari ini.” Kata Jaksa Tak mengajak Jin Ah pergi.
“Apa Kau bisa
melepaskanku?” ucap Jin An tak ingin pergi. Jaksa Tak bingung.
“Reporter
Song.. Maaf karena telah menempatkanmu
dalam bahaya. Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi aku tidak bermaksud
begitu.” Jelas Dong Tak
“Itu
berarti kau tidak akan menjelaskannya.” Ucap Jin An kecewa.
“Tapi aku
janji... Mulai sekarang, kau tidak akan terlibat denganku lagi.” Kata Dong Tak
“Syukurlah...
Aku takut harus melihat lebih banyak
tentang dirimu. Ayo pergi, Oppa.” Kata Jin An pergi. Dong Tak binggung karena
Jin An yang pergi dengan pria yang memanggilnya "Oppa" lalu mencari
sosok Soo Chang.
Soo Chang
pergi ke sisi lain mengeluh dengan Dong Tak karena menurutnya, tak berhak untuk marah. Ia merasa Dong Tak si
brengsek yang tidak menepati janjinya, bahkan 16 tahun yang lalu dan sekarang, Cha
Dong Tak, masih tetap brengsek.
“Meski begitu,
aku senang Ssong selamat. Aku yakin dia tidak tahu aku meninggalkan tubuhnya. Tapi Bagaimana aku
bisa keluar?” ucap Soo Chang lalu teringat dua kejadian sebelumnya kalau itu
berhubungan Darah seperti masih tak yakin.
Jaksa Tak
mengajak Jin An pulang sampai rumah. Jin An merasa Berurusan dengan penjahat telah
mengubah Jaksa Tak menjadi bajingan dan
meminta agar Jangan lakukan itu lagi
terutama pada detektif itu. Jaksa Tak terlihat marah dan ingin tahu alsanya.
“Memang
Kenapa lagi? Kau pasti akan kalah dari dia.” Ucap Jin An.
“Aku tidak
akan kalah dari siapapun... Tidak akan pernah.” Tegas Jaksa Tak tak mau kalah.
“ Jangan
pernah melakukan hal seperti ini lagi. Ini sangat berbahaya. Aku Song Ji An,
Apa kau lupa?” kata Jin An.
“Kau
harus...menghindari Cha Dong Tak.”pinta Jaksa Tak
“Itu akan
sulit. Takdir membawa kami bersama. Coba Pikirkan tentang ini. Detektif pergi
ke TKP, dan reporter yang melaporkan kejadian. Kami pasti akan bertemu.” Ucap
Jin An. Jaksa Tak seperti tak ingin membahasnya menyuruh Jin An masuk saja
karena udara yang dingin.
Jin An
baru saja selesai mandi mengaaku Seluruh tubuhnya sakit karena selamat dari
kematian. Ia duduk di depan meja belajar mengingat kejadian sebelumnya
membuatnya jadi jengkel.
“Mengapa
dia mengatakan pada mereka bahwa aku
seorang reporter Dan dia tidak akan menjelaskan alasannya? Ini sangat
menjengkelkan.” Ungkap Jin An.
Ia
mengingat tatapan mata Dong Tak yang berbeda, seperti mengodanya dan suka
bercanda mengatakan “Kau mudah percaya dengan orang lain.” Lalu saat terakhir
kali dengan tatapan mata serius “Mulai sekarang, kau tidak akan terlibat
denganku lagi”
“Ini
sangat aneh... Dia benar-benar berubah. Ekspresinya, tatapannya, dan bahkan
cara bicaranya.” Ucap Jin An lalu sibuk menulis diatas meja.
Ia
menulis di lembar pertama CHA DONG TAK dan lembar lainya CHA DONG TAK YANG
LAIN, seperti yakin ada yang berbeda setiap bertemu si detektif preman.
Tuan No
sudah ada diruangan. Kepala Ma mengatakan sudah memastikan Tn. Park tidak akan
bicara apapun. Tuan No mengaku suka cara juniornya menangani masalahnya dan
merasa berutang budi. Kepala Ma merasa tak enak hati, mengingatkan kalau mereka polisi.
“Aku
tahu... Itu tidak akan terjadi lagi.. Lupakan itu... Bukannya aku tidak
mempercayaimu, tapi bagaimana dengan
Jaksa Agung?” kata Tuan No
“ Jangan
khawatir. Aku tidak akan memberitahunya tentang hal ini.” Ucap Kepala Ma
“Bukan
itu maksudku.Kelemahannya.... Maksudku, kita harus mencari tahu berapa banyak yang kita lakukan untuk
menemukan kelemahannya. Kita bisa berpura-pura menjadi anjingnya, tapi secara
rahasia kita membutuhkan kartu tersembunyi sendiri.” Jelas Tuan No lalu keluar
dari ruangan dengan tatapan licik.
Dong Tak
mengemudikan mobilnya sendirian teringat saat Soo Cang memberitahu kalau
mobilnya kosong dan meminta agar bisa mempercayainya sekali ini saja. Lalu
mereka pun mencoba menangkap si pelaku dengan bantuan Yong Pal yang memberikan
umpan lebih dulu.
“Dasar
Kau gila... Apa bagusnya menjadi rekan roh?” ungkap Dong Tak seperti mulai gila
karena senang bersama dengan Soo Chang.
Dong Tak
mengingat kembali saat Soo Chang waktu kecil meminta tolong sampai akhirnya
bisa melihat roh dan Soo Chang sangat marah bertemu dengan Dong Tak si
brengsek.
“Tunggu....
Jika Soo Chang anak kecil itu, dia harusnya hidup bahagia. Bagaimana bisa dia
berakhir sebagai penipu?” ucap Dong Tak binggung lalu memutar balik mobilnya.
Soo Chang
pergi kerumah sakit, menatap sedh tubuhnya yang terbaring, lalu mengingat pesan
Miss Bong “Jangan lupa. Jika kau tidak bisa kembali dalam waktu 49 hari, kau
harus mengucapkan selamat tinggal pada tubuh itu untuk selamanya.”
Akhirnya
ia keluar dari ruangan dan melihat Dong Tak sudah ada didepanya. Dong Tak bisa
melihat Soo Chang seperti tahu kalau roh Soo Chang akan pergi ke tempat
tubuhnya berada.
Keduanya
berada diluar, Soo Chang ingin tahu keadaan Ssong-nya tersayang dengan
memastikan kalau sudah pulang kerumah. Dong Tak meminta agar Soo Chang Jangan
panggil Jin An dengan itu dan ingin tahu apakah pernah memanggilnya seperti itu
saat berada di tubuhnya.
“Aku akan
masuk kembali dan terus memanggilnya
dengan itu.” Ucap Soo Chang dengan nada sinis.
“Apa Kau
mau mati?” kata Dong Tak kesal. Soo Chang mengaku kalau mau hidup.
“Kau harus
mencoba hidup sebagai roh, maka Itu akan membuatmu ingin hidup.” Ucap Soo Chang
“Seharusnya
aku tidak bicara dengan penipu
sepertimu. Tapi Karena kau anak kecil itu, maka aku membiarkanmu demi persahabatan lama kita. Tapi tidak lagi untuk
sekarang, Sekali penipu, tetap penipu. Bahkan sebagai roh.” Ucap Dong Tak kesal
“Apa? Kau
blang Persahabatan lama kita? Bagaimana... Beraninya kau membicarakan hal itu? Apa
kau punya hak untuk bicara begitu?” kata Soo Chang marah ingin memukul tapi tak
bisa melakukanya.
Dong Tak
pun berusaha melawan tapi tak bisa menyentuh Soo Chang dengan mengejek kalau
temanya itu bodoh karena sekarang adalah roh lalu berjalan pergi. Soo Chang
yang kesal menendang berkas kaleng minuman, lalu terkejut sendiri. Dong Tak
bertanya apakah Soo Chang yang melakukanya. Soo Chang menganguk kalau baru saja
menendangnya.
Keduanya
akhirnya duduk bersama, Dong Tak pun ingin tahu alasan Soo Chang yang
menanggapnya brengsek. Soo Chang merasa kalau Dong Tak melanggar janji mereka
dan melarikan diri. Ia mengingatkan kalau Dong Tak bilang akan membantu
menangkap pria yang berbohong tentang ayahnya yang memotong jalan. Dong Tak
pikir mereka berhasil menangkap pria itu.
Flash Back
Dong Tak
memeriksa semua ruangan di rumah sakit, lalu menemukan seseorang yang bernama Kim Jong Doo berbicara di telp kalau
seorang bersama anaknya dan mengatakan kalau Ayah Soo Chang memotong jalannya,
bahkan menyalahkannya karena mengemudi dalam
keadaan mabuk, jadi semua sudah selesai.
Soo Chang
meminta tolong pada Dong Tak dengan memberikan kalung. Dong Tak pun mengatakan
akan membantu menangkap orang yang menyalahka ayahnya.
Saat itu
seorang pendeta terkunci dalam kamar mandi. Soo Chang seperti segaja
melakukanya didepan pintu. Dong Tak berpura-pura jadi pendeta lalu melihat Tuan
Kim yang baru saja masuk ke bilik pengakuan dosa. Akhirnya Ia ikut masuk dengan
alat perekam suara.
“Tidak
peduli apa yang kau lakukan, dosamu akan dimaafkan. Bahkan untuk kebohongan.”
Ucap Dong Tak setelah itu menyerahkan rekaman pada seseorang.
Dong Tak
ingat menyerahkan rekaman suara itu ke detektif
lalu merasakan alasan Soo Chang masuk ke tubuhnya. Soo Chang ingin tahu
alasanya. Dong Tak mengetahui Kasus ayah Soo Chang 16 tahun yang lalu adalah kasus bersama
pertama mereka
“Dan itu satu-satunya kasus yang tidak pernah kau pecahkan Apa Maksudmu aku
masuk ketubuhmu karena itu? Untuk mengatasi kasus itu?” kata Soo Chang
“Hanya
ada dua kasus yang tidak bisa aku pecahkan di antara kasus yang ku punya.” Kata
Dong Tak
“Kasus ayahku
dan kasus Detektif Jo. “kata Soo Chang
Kedua
kasus itu tidak memiliki UU pembatasan untukku.” Kata Dong Tak
“ Baiklah
kalau begitu. Apa Maksudmu kau akan menangkap pria itu lagi?” kata Soo Chang
“Jika kau
berjanji tidak akan masuk ketubuhku
lagi.” Kata Dong Tak. Soo Chang pikir tidak ingin masuk juga.
“Jadi
bagaimana kau bisa masuk ketubuhku?”tanya Dong Tak. Soo Chang mengaku tidak
tahu.
“Aku
menemukan diriku masuk dan keluar dari
tubuhmu.” Ungkap Soo Chang berpura-pura tak tahu. Dong Tak hanya bisa mengeluh.
Seseorang
dibalik helm hitam mengemudikan motornya.Soo Chang ingin tahu siapa Orang yang
membuatnya jadi pembunuh dan menuduh Doo
Sik. Dong Tak pikir Pembunuh sebenarnya yang
membunuh Hang Joon Hyung akan selesai begitu menangkapnya.
“Lalu ini
berarti kematian Kim Jong Doo bukan kebetulan.” Ucap Soo Chang
“ Seperti
halnya Hang Joon Hyung mengejar Kim lalu
kemudian meninggal dunia.” Kata Dong Tak
“Lalu ini
artinya kau dan aku harus menyelesaikan
kasus ini bersama-sama?” kata Soo Chang
“Ayo
tangkap dia... Orang itu.” Kata Dong Tak yakin menangkap si pria yang ada di
balik helm
Bersambung
ke episode 13
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar