Dong Tak
seperti mengingat kejadian sebelumnya sampai melompat ke sungai. Saat membuka
mata ia sadar kalauada di rumah sakit dan itu artinya masih hidup.
“Aku
hampir mati karena detektif sialan Cha Dong Tak... Aku baik-baik saja.” Ucap
Soo Chang yang ada dalam dalam tubuh Dong Tak.
“Pasien
Cha Dong Tak... Bagaimana kondisi Anda?” kata perawat
“Fotomu
tampak beda. Dan siapa yang kau bicarakan?” ucap Soo Chang tak sadar kalau
berada dalam tubuh Dong Tak lalu bertanya pada memang bicara padanya.
“Ada nama
Anda di sini, Cha Dong Tak. Dan kami memeriksa
kartu identitas Anda.” Ucap si perawat
“Kenapa
dia? Itu 'kan nama detektif. Aku Gong
Soo Chang.” Gumam Goo Chang masih tak sadar.
Akhirnya
Goo Chang mengaku baik-baik saja, jadi memilih untuk pergi dan mencari bajunya.
Saat melewati cermin, matanya langsung melotot kaget karena ternyata bukan
wajahnya tapi itu tubuh Dong Tak dengan jiwa yang ada menempel didalamnya.
“Perawat,
apa yang terjadi padaku? Mengapa tubuh brengsek ini... Kenapa aku ada di
tubuhnya?” ucap Soo Chang seperti tak percaya
“Anda
akan segera pulih... Cha Dong Tak , tolong...”ucap Perawat yang langsung disela
oleh Soo Chang
“Tidak,
aku bukan Cha Dong Tak!” ucap Soo Chang dan melihat nama Dong Tak ada dia papan
nama pasien.
“Oke,
jadi masalahnya.. Tubuh ini sebenarnya bukan milikku. Maksudku... Sepertinya aku masuk ke... tubuh
detektif itu.” Ucap Soo Chang mengumpat dirinya gila.
“Cha Dong
Tak-nim, tenanglah..” pinta Si perawat
“Aku bisa
mendengarmu. Tapi aku mengatakan yang
sebenarnya! Aku tidak berbohong atau
semacamnya.. Kubilang, ini bukan tubuhku!” kata Dong Tak terlihat sangat
frustasi.
“Menurutku,
Anda mungkin sedikit mengalami delusi
karena kecelakaan itu.” Komentar perawat.
“Tidak,
aku tidak delusi... Jadi Tenanglah.... Pertama, aku harus keluar dari sini... Ya,
aku bisa keluar dari tubuh ini.” Gumam Soo Chang lalu berusaha mengerakan tubuh
Dong Tak agar jiwanya bisa keluar.
“Aku
tidak bisa keluar... Tidak, aku harus berhenti membungkuk dan pergi ke tempat tidur.” Ucap Soo Chang
berusaha untuk keluar dari tubuh Dong Tak dengan berbaring, lalu setengah sit
up agar jiwanya keluar.
“Lalu
bagaimana dengan tubuhku? Dimana tubuhku? Dimana tubuhku yang sebenarnya?”
gumam Soo Chang binggung
Ia pun
bertanya dimana tubuhnya, perawat yang masih waras mengatakan kalau itu ada
didepanya, berpikir Jika sangat parah, maka bisa memberi beberapa obat penenang. Soo Chang berusaha
menjelaskan kalau bukan tubuh Doo Tak tapi tubuh Orang yang datang dengannya.
“Orang
yang datang dengan Anda saat ini tidak
sadarkan diri, jadi dia di unit perawatan intensif.” Ucap Perawat. Soo Chang
kaget dan panik mendengarnya.
“Tenanglah
dan pikirkan hal ini... Aku berada di tubuh detektif ini.” Gma. Soo Chang
merasa tak masuk akal berjalan dilorong.
Jin An
datang ke rumah sakit melihat Dong Tak berteriak memanggilnya. Tapi Soo Chang
berada dalam tubuh Dong Tak tak mengubrisnya. Soo Chang mengeluh kalau ini
seperti drama dan benar-benar luar biasa. Semantara Jin Ah dibuat binggung
dengan sikap Dong Tak seperti tak mengenalinya dan memanggilnya Bos Preman.
“Atau
mungkin aku sudah gila karena kecelakaan
itu... Apa dia selalu gila?” ucap Soo Chang panik bergegas masuk lift.
“Apa Kau
baik-baik saja?” tanya Jin Ah. Soo Chan tang mengenal Jin An bertanya siapa yang
berbicara denganya.
“Wajahmu
terlihat baik-baik saja, dan tidak mengalami patah tulang. Kau terlihat
baik-baik saja untuk seseorang yang aku
khawatirkan. Syukurlah.” Kata Jin An.
“Mengapa
wanita ini terus bilang aku baik-baik
saja? Aku jauh dari kata baik-baik saja
sekarang.” Gumam Soo Chang.
“Sejujurnya,
ini bukan milikku...” kata Soo Chang lalu memilih untuk menjelaskan karena Jin
Ah pasti mengira dirinya sudah gila. Jin An makin heran dengan tingkah Dong Tak
“Tidak,
tidak... Maksudku, aku tidak baik-baik
saja. Apa kau akan baik-baik saja jika diposisiku?” gumem Soo Chang menjerit
dalam hati.
“Omong-omong,
Apa kita pernah bertemu? Aku merasa pernah melihatmu di suatu tempat.” Ucap Soo Chang yang memang
tak mengingat Jin An.
Jin An
meliaht sikap Soo Chang heran berpikir ada yang salah dengan rumah sakit ini dan kepala Dong Tak terluka. Soo Chang akhirnya mengaku kalau
sepertinya kepalanya tidak normal dan terasa sakit, lalu kaget sendiri melihat
bayanganya di cermin. Jin An pikir kalau itu efek sampingnya.
Soo Chang
mengaku bukan seperti itu, lalu berusaha menebak Jin An adalah dokter. Jin An
mengatakan kalau sengaja datang untuk mengunjungi detektif yang menyakiti
kepalanya sendiri saat menangkap penjahat. Soo Chang pikirn Jin An bisa menemui detektif yang menyakiti kepalanya itu di tempat kerja lalu bergegas
pergi. Jin An heran melihat Dong Tak pergi meninggalkanya.
“Apa
kepalanya sungguh terluka? Tapi Tubuhnya terlihat baik-baik saja.” Pikir Jin An
heran.
Soo Chang
melihat tubuhnya yang terbaring dengan banyak selang dan juga alat bantu nafas.
Ia merasa tak percaya kalau tubuhnya hanya bisa terbaring dan berada di tubuh
detektif ini.
Ia pun
berpikir kalau harus keluar dan mencoba kembali dengan mengerak tubuhnya. Tapi
tetap saja usahanya tak berhasil. Perawat datang memberitahu kalauJam
kunjungannya sudah lewat. Soo Chang memberitahu perawat kalau dalam situasi
yang sangat aneh sekarang.
“Apa Anda
keluarganya?” tanya perawat.
“Jika kau
tahu, aku lebih dekat dengannya daripada keluarga.” Ungkap Soo Cahng
“Dia
perlu istirahat total. Setiap waktu sangat penting bagi pasien yang tidak sadar. Stimulus
eksternal bisa berakibat fatal.” Jelas perawat
“Lalu apa
kau mengatakan kondisinya kritis? Apa Dia
akan terbaring seumur hidup?” ucap Soo Chang panik dengan keadaanya.
“Anda
bisa bertanya pada dokter untuk
rinciannya...” ucap Perawat dan disela oleh Soo Chang kalau ingin tahu tentang
dirinya.
“Maksudku,
apa pasien ini akan terbaring seumur
hidup?” kata Soo Chang panik.
Jin An
bertemu dengan perawat yang menjaga Soo Chang ditaman, menceritakan Dong Tak
yang memperlakukannya seperti orang
asing. Perawat pikir Dong Tak mengalami kecelakaan mobil dan jatuh ke Sungai Hanjadi yakin itu
akan berpengaruh ketubuh korban.
“Tetap
saja, itu tidak bisa mengubah cara dia
bicara dan melihat... Tidak, aku yakin dia ingin menghindar dariku.” Kata Jin
Ah
“Dia
bertahan dengan baik. Pria yang datang bersamanya masih terbaring tak sadarkan diri. Sepertinya
dia pergi jauh untuk jalan-jalan.” Kata
perawat. Jin An bingung apa maksudnya Jalan-jalan
“Itu
ungkapan yang kami katakan untuk pasien
yang tidak sadar. Jiwa mereka pergi sebentar
untuk jalan-jalan.” Jelas si perawat.
“Apa Maksudmu,
jiwa mereka melarikan diri untuk
berkeliaran? Lalu Kemana?” tanya Jin Ah penasaran.
Soo Chang
berjalan dengan wajah kebingungan dengan
melihat dibagian depan kamar [PASIEN : CHA DONG TAK - PERAWAT : SONG GYUNG MI]
lalu kaget melihat Sung Hyun dan Ho Tae makan ayam goreng dikamarnya.
“Mengapa
detektif duduk di sana sambil makan ayam?” ucap Soo Chang panik lalu teringat
kalau dirinya Cha Dong Tak.
“Aku
harus bersikap seperti detektif ini. Jika tidak, mereka akan berpikir aku sungguh gila.” Ucap Soo Chang akhirnya
masuk kamar
Ho Tae
bertanya kemana saja Dong Tak karena berpikir kalau terluka parah, lalu
membangunkan Dong Ki yang tertidur di ranjang rumah sakit lalu mengeluh kalau
selalu tidur tiap kali berbaring. Dong
Ki mengaku kalau Tempat tidur ini sangat nyaman dan pindah ke ranjang yang ada
disebelahnya. Soo Chang memilih untuk
berbaring menghilangkan rasa gugupnya.
“Detektif
Cha... Apa Kau terluka?” tanya kepala Yoo. Soo Chang pikir seperti itu.
“Meski
begitu, Detektif Cha yang terbaik di
antara seluruh tim.” Puji Dong Ki akhirnya bangun. HoTae juga setuju.
“Dia
menangkap Gong Soo Chang, pembunuh itu.
Cbao Lihat? Mereka berdua mengalami kecelakaan, tapi dia baik-baik saja. Pembunuhnya
tidak sadarkan diri.” Kata Ho Tae juga bangga.
“Siapa
yang kau panggil pembunuh?!!” ucap Dong Tak marah. Semua melonggo binggung,
akhirnya Dong Tak mencoba tenang kalau ia dengan bangga memang yang terbaik.
“Ya, jadi
kau harus sembuh secepatnya.” Kata Kepala Yoo
“Kudengar,
efek kecelakaan seperti ini sangat
parah. Haruskah aku libur...”kata Soo Chang sambil makan ayam goreng.
“Kau
bilang Libur? Kembalilah bekerja besok. Seorang detektif Unit Kejahatan
Berat harus melakukan seratus pekerjaan
pria.” Kata kepala Yoo
“Baiklah,
jika dipikirkan, Aku tidak bisa mati ketika
dituduh membunuh polisi. Mungkin karena itu aku berada di tubuh detektif. Dia bilang Hukuman
atas pembunuhan? Aku akan membersihkan
namaku.” Gumam Soo Chang melihat dirinya yang ada dalam tubuh Dong Tak.
“Iya.
Pria ini seorang detektif. Aku bisa menggunakan identitasnya untuk membersihkan namaku. Dia polisi dan seharusnya
cukup bugar.” Kata Soo Chang bangga lalu melihat kalung yang dipakai Dong tak
seperti tak asing untuknya.
Ia
akhirnya memilih untuk tak memikirkan tentang kalung, dengan menyakinkan diri
kalau pasti akan berhasil, jadi meminta tubuhya menunggu kerena akan segera kembali padanya.
Kantor
Polisi
Soo Chang
masuk dengan wajah kebingungan melihatnya, seperti baru pertama kali masuk
karena semua terlihat sibuk. Dong Ki melihat dari belakang heran karena Dong
Tak berdiri sambil melihat-lihat, lalu berpikir kalau kesal karena tidak diberi
libur. Soo Chang mengaku tidak. kesal.
“Ho
Tae... No Chul Woo tidak dipindahkan. Dia berada di ambulans ketika menembak
seseorang. Saksi mengatakan hal yang sangat berbeda..” Ucap Dong Ki berbicara
pada juniornya. Soo Chang mengikutinya dan duduk dengan memakai bantal leher.
“Itu
tempat dudukku.” Kata Dong Ki. Soo Chang akhirnya bangun dengan alasan kalau
bantal lehernya mirip dengan miliknya jadi bingung.
Soo Chang
akhirnya pindah ke tempat duduk disamping Ho Tae, berpikir itu tempat duduknya.
Dong Ki mengatakan bukan dan binggung dengan sikap Dong Tak seperti orang
linglung. Soo Chang melihat ada banyak kain lap diatas meja.
“Kau
bilang Kain lap itu? Seperti yang kau
lihat dan ketahui, itu adalah pakaianmu.
Untuk merayakan kembalinya kau, maka kami memajangnya agar bisa dipilih.” Sindir Dong Ki. Soo Chang
tak percaya kalau Don Tak membiarkan baju kotornya diatas meja.
“Ini
bajuku dan tempat dudukku... Kenapa ada sampah di sini?.. Baunya busuk. Aku
tidak bercanda.” Keluh Soo Chang melihat ada sepasang sepatu tapi menyadari
kalau itu miliknya.
“Apa kita
rekan? Apa Aku seniormu?” tanya Soo Chang. Sun Hyun bertanya apakah ada yang
bisa dibantu.
“Kau
Buang sampah ini dan Bawa ini.” Ucap Soo Chang memberikan sepatu kesayangan
Dong Tak. Dua temanya melonggo binggung.
“Dong
Tak, Apa kau sudah baikan?” tanya kepala Yoo. Soo Chang mengaku merasa lebih
baik.
“Aku
sudah lama tidak kesini, dan ini sedikit asing.” Kata Soo Chang
“Apa Kalian
semua sudah mengembalikan senjata? Jangan sampai dapat penalti karena tidak memeriksanya” perintah Kepala
Yoo. .
“Senjataku...
Semua detektif punya senjata, 'kan?” kata Soo Chang bangga seperti memegang
senjatanya.
“Oke,
jika kita berbalik ke dua hari yang
lalu. Kita tidak akan memiliki senjata 3
sampai 4 hari kedepan. Kita tidak butuh senjata untuk menjadi polisi, bukan begitu, Dong Tak?” kata Dong Ki
“Di
bioskop, semua detektif menembak senjata
mereka dengan bebas. Itu sungguh omong kosong.” Keluh Soo Chang. Mereka
melonggo kembali mendengar komentar Dong Tak.
Dong Ki
dan Ho Tae berada dalam ruangan, melihast Sung Hyuk akan pergi bertanya apa
yang dibawanya. Sung Hyuk memberitah Dong Tak ingin membuang sepatunya
tapi ia ingin menyimpannya sebagai
hadiah.
“Dia
menghargai itu karena Hang Joon yang
membelinya. Dia sungguh aneh.” Kata Dong Ki. Ho Tae juga dibuat binggung.
Jin An
duduk di bangkunya frustasi untuk membuat
berita utama dan menurutnya sangat sulit. Teman wanitanya melihat Jin Ah
bertanya pada teman prianya apa ada dengan Jin An. Si pria mengataan kalau Jin An sedang
meratapi kebodohannya, karena punya berita, dan menghilangkannya. Teman wanita
ingin tahu kenapa bisa seperti itu.
“Dia
sudah gila. Seorang detektif memintanya tidak
mempublikasikan sesuatu, dan dia menurutinya.” Ucap si pria.
“Aku bisa
mendengar kalian.” Teriak Jin Ah kesal
“Aku
tidak percaya kau menggosipi orang
dibelakang. Bicaralah tentang mereka secara
terbuka.” Kata teman prianya lalu berjalan didepan Jin An.
“Kau benar...
Aku lupa siapa diriku ini.. Aku akan buat kesepakatan.” Ucap Jin An.
Soo Chang
seperti binggung akan melakukan pekerjaanya, lalu ingin membahas dengan Sung
Hyuk tentang Orang itu bernama Gong Soo
Chang. Sung Hyuk mengatakan baru saja mengetik laporan kejadian untuk penangkapan tersebut.
“Semakin
aku mengenalmu, semakin aku menyukaimu.
Jadi tentang saksi itu... Dimana saksi itu?” tanya Soo Chang
“Entahlah.
Aku rasa dirumah.” Jawab Sung Hyuk. Soo
Chang heran kenapa bisa seperti itu.
“Apa? Dia
saksi, bukan tersangka... Haruskah dia ditahan?” ucap Sung Hyuk.
Dong Ki
datang ke tempat Soo Chang, menanyakan perasaanya sekaang , karena Kasus
Detektif Jo akhirnya ditutup jadi teman mereka itu pasti akan berterima kasih dari
atas. Soo Chang pikir seperti itu seolah-olah tak peduli.
“Dia akan
bangkit dari kuburnya karena kau menangkap orang yang salah.” Gumam Soo Chang
marah
“Jadi...Pria
yang bernama Gong Soo Chang... Apa Kau tidak merasa kasihan padanya? Dia masih
tidak sadarkan diri.” Ucap Soo Chang
“Mengapa
kita harus merasa kasihan? Kau akan
membunuhnya jika dia sadar... Dia pantas koma.” Kata Dong Ki
“Astaga,
kau sungguh jahat dan tidak punya hati.” Komenta Song Chang tak percaya kalau
diperlakukan seperti ini.
“Yong Pal
akan menuntut kita karena polisi memukulnya.” keluh Ho Tae masuk ke dalam
ruangan. Soo Chang ingin tahu siapa yang melakukanya.
“Detektif
macam apa pada zaman sekarang masih memukul orang?.. Siapa??.. Wah... Itu pasti
aku lagi.” Kata Soo Chang sadar kalau pasti Dong tak yang melakukanya.
“Kita
harus membebasnya dan Itu akan segera diumumkan. Bahkan jika dia tahu sesuatu
tentang Detektif Jo, maka tidak ada
gunanya.” Kata Dong Ki
“Apa Yong
Pal tahu sesuatu?” tanya Soo Chang mulai tertarik dan penasaran. Dong Ki
meminta agar Jangan bertanya seperti itu padanya.
“Apa Kau
punya file Yong Pal?” tanya Soo Chang pada Sung Hyun.
“Dia
sangat baik pada ibunya sebelum meninggal.” Kata Sung Hyun memperlihatkan foto
Yong Pal memeluk ibunya.
Soo Chang
melihat Yong Pal makan diruang interogasi, mengejeknya kalau makan dengan lahap
dan melihat laporan diatas meja. Yong Pal sengaja tak peduli dan terus makan.
Soo Chang pikir memang tak perlu memperdulikanya.
“Hyung...
Kau tampak lebih tua dariku... Jadi Aku akan bicara dengan santai... Yong Pal
Hyung.” Ucap Soo Chang. Yong Pal heran melihat sikap Dong Tak tak seperti
biasanya.
“Kemarin,
Aku hampir mati karena kecelakaan.” Cerita Soo Chang. Yong Pal dengan sinis
berkomentar aklau Dong Tak memang harusnya mati.
“Aku
tidak percaya masih hidup, tapi yang
luar biasa adalah... Aku melihat banyak hal. Sekarang Aku bisa melihat orang
mati. Aku dengar itu terjadi pada orang-orang yang akan meninggal. Apa kau melihat sesuatu, atau kepalaku yang terluka?” ucap Soo Chang.
Yong Pal seperti tak peduli.
“Coba Lihat,
seorang wanita tua sedang duduk di kursi
itu memandang kita. Dia punya tahi lalat
yang besar di dahinya.” Ucap Soo Chang. Yong Pal terdiam karena itu
adalah ibunya.
“Oke,
pupilnya melebar... Dia mengambil umpannya.” Gumam Soo Chang bisa melihat sikap
Yong Pal berubah ketika membicarakan ibunya.
“Jangan
hiraukan. Aku yakin itu bukan apa-apa.”
Ucap Soo Chang berusaha jual mahal lalu berpura-pura sedang berbicara dengan
ibu Yon Pal.
“Apa Kau
ingin aku mengatakan itu?” ucap Soo Chang. Yong Pal ingin tahu apa yang
dikatakan oleh ibunya.
“Dia
bilang "Nak, kau akan mengalami
gangguan pencernaan. Jadi Makan perlahan-lahan, dan kunyah dengan baik."” Kata Soo Chang. Yong Pal mulai menangis.
“Oke... Setelah
dia menggigit umpan, sekarang saatnya
untuk bekerja.” Gumam Soo Chang melakukan triknya sebagai penipu.
“Ini
membuatku teringat pada nenekku. Sebelum menjadi polisi, Aku mengalami banyak
masalah. Aku memukul dan menipu orang. Tapi setiap pagi, nenekku meninggalkan
semangkuk sup didekat kepalaku. dan menatapku. Dengan tangannya yang kasar, dia mengelus kepalaku seperti ini.” Cerita Soo
Chang
“Apa kau
bisa tebak yang dia katakan? Dia berkata "Jadilah orang baik. Kau harus
jadi orang baik." Dia menangis saat mengatakan itu. Jadi aku mengubah
jalanku dan menjadi polisi. Jadi dia tidak menangis lagi.” Cerita Soo Chang
“Aku
percaya pada Hyung... Kau memiliki wajah yang jujur. Ini tidak akan membantumu
jika terus begini, Tapi wanita tua itu... apa bisa berhenti menangis?” kata Soo
Chang berpura-pura meminta agar Ibu Yong Pal berhenti menangis dengan nada
tinggi.
“Jangan
berteriak pada ibuku.” Ucap Yong Pal yang ikut menangis. Soo Chang pikir ibu
Yong Pal tidak akan berhenti menangis.
“Aku
Tahu... Memang baik jika setia kepada orang. Tapi bisakah kita
menghentikan wanita tua itu menangis?”
ucap Soo Chang kesal.
“Beritahu
dia untuk tidak menangis.” Ucap Yong Pal dan Soo Chang berpura-pura berbicara
kalau anaknya ingin ibunya berhenti menangis.
Yong Pal
keluar dari kantor polisi. Soo Chang melihat dari mobil kalau Yong Pal memang
tidak peduli dengan hidupnya. Sung Hyun melihat Yong Pal dan bertanya apakah
mereka harus pergi sekarang. Soo Chang menyuruh Sung Hyun mengikutinya saja.
“Apa Kita tidak akan percaya infonya dan
menangkap Jung Dal?” tanya Sung Hyuk. Soo Chang hanya tersenyum dengan kedipan
mata.
Mereka pun
berhenti tepat saat taksi berhenti. Sung Hyuk bertany apakah Yong Pal akan
mengambil umpannya. Soo Chang melihat Yong Pal
menggunakan ponsel dan meminta agar memberikan replika ponselnya. Mereka
pun bisa mendengar percakapan dari alat penyadap.
“Tapi
tindakan ini ilegal.” Ucap Sung Hyuk khawatir. Soo Chang berkomentar kalau ini
sangat seru.
“Aneh
rasanya kita menjadi rekan begini.” Ungkap Soo Chang Sung Hyun. pikir mereka
sudah menjadi rekan..
Seorang
pria berbicara di telp menanyakan keadaan Yong Pal sekarang. Yong Pal dengan
bangga kalau dirinya adalah si legendaris Yong Pal, lalu melihat Toko ini
menjadi berantakan lalu berteriak kesal agar Cha Dong Tak membersihkanya.
“Maaf, Bos.
Aku sedang mengurus sesuatu. Aku akan segera sampai.” Ucap Si Pria
“Jangan
kesini.. Dan.. beritahu Jung Dal...bahwa aku minta maaf.” Kata Yong Pal. Si
pria binggung apa maksud ucapan Yong Pal
“Kau
tidak perlu tahu. Jadi apa yang kau temukan?” kata Yong Pal
“Dari apa
yang aku dengar, seorang ahli pisau datang ke Korea beberapa bulan lalu. Kudengar dia sangat ahli
memakai pisau.” Kata si pria
“Apa
dia...menusuk seseorang lalu memutar pisaunya? Jika dia ahli, dia akan menikam,
memutar, dan melakukan semuanya dengan
pisau itu.” Ucap si pria
“Kalau
begitu, Do Kki, kau harus mencari tahu tentang dia.” Perintah Yong Gi. Do Ki
mengerti .
Soo Chang
tak percaya medengarnya, Sung Hyun masih tak menyangka mereka bisa
mengetahuinya dari Yong Pal. Soo Chang mengatakan akan segera membebaskan
diri dari tuduhan palsu. Sung Hyuk
sedikit khawatir.
“Tapi
jika Kapten Yoo tahu kita membuat replika tanpa mereka, dia akan marah.Apa yang
harus kita lakukan? Aku rasa dia sudah tahu.” Ucap Sung hyuk melihta ponsel Doo
Tak berdering. Soo Chang tak percaya kalau cepat juga.
“Cha Dong
Tak! Apa yang kau lakukan?” teriak Kapten Yoo. Dong Tak mengatakan sedang
bertugas sekarang.
Soo Chang
mengeluh kalau dirinya harus mengetik, lalu mengumpat kesal Dong Tak kalau si sampah, lalu mengubah ucapanya kalau ia menyerang Jin
An. Jin An mengaku Dong Tak belum melakukannya, tapi hampir melakukannya.
“Astaga,
kau tak tahu malu... Jadi apa kau juga
tidak ingat?” ucap Jin An marah
“Tidak,
mungkin kau benar... Wanita cantik selalu jujur.” Kata Soo Chang tak bisa
melawan.
“Astaga...
Dia pasti sangat menyukai wanita.” Gumam Soo Chang seperti tak percaya dengan
sikap Dong Tak.
“Jadi...Apa
terjadi sesuatu yang lebih buruk? Apa Dia melakukan sesuatu yang lebih parah?”
ucap Soo Chang.
Jin An
kesal heran dengan yang dikatakan Dong Tak. Soo Chang bisa tahu kalau tidak ada
jadi bisa mengucap syukur. Ia pikir kalau tidak akan membiarkan ini jadi kalau
memang ia mencabut dakwaan, jadi harus membuat kesepakatan denganya.
“Kau
harus memberitahuku tentang kasus
kejahatan, investigasi, penangkapan, dan
hasil tes DNA sama seperti kau memberi
tahu yang lain.” Ucap Ji An. Soo Chang langsung setuju. Jin An kaget karena Soo
Chang langsung setuju.
“Itu
bukan masalah besar. Aku bisa
memberitahumu... Jadi Apa kau tipe yang tidak sabaran?” goda Soo Chang
“Sepertinya
kau membicarakan orang lain.” Kata Jin An.
“Baiklah,
maksudku... Saat ini, aku...bukan seperti yang kemarin. Itu yang harus kau
ketahui. Jadi Tidak apa-apa jika pria sering
berubah, 'kan?” ucap Soo Chang
“Aku
pasti akan menjaga jarak agar tidak
mengganggu pekerjaanmu, dan artikelnya...” kata Jin An. Soo Chang menolaknya.
“Aku
tidak tahu berapa lama akan berada di
tubuh ini, tapi kau harus di sampingku. Aku sangat ahli dalam melindungi wanita
cantik.” Kata Soo Chang terus mengoda.
Keduanya
berjalan pulang, Soo Chang menanyakan alasan Jin An yang menjadi reporter berita lokal dan apakah tidak takut
datang ke kantor polisi. Ji An pikir Hanya penjahat yang takut ke kantor polisi
dan Wanita Korea sangat pemberani, Terutama mereka yang bekerja sebagai reporter berita lokal.
“Hei.. Ayolah.
Pria tidak suka wanita pemberani. Mereka menyukai wanita yang ketakutan saat
menonton film horor. Pria menyukai wanita yang seperti itu.” Kata Soo Chang memperagakan
kalau berteriak
“Wanita
tidak suka teriak, "Oppa, tolong aku!"” ejek Jin An.
“Astaga,
itulah kenapa wanita tidak mengerti apa
yang dikatakan pria.” Kata Soo Chang. Jin An sadar kalau Soo Chang yang
bicara dengan santai padanya
“Aku
merasa bisa melakukan itu padamu, Ssong.”
Kata Soo Chang seperti kembali mengoda.
Jin An
heran Dong Tak memanggilnya Ssong. Soo Chang pikir itu karena namanya, lalu
mengoda kalau ia ingin membuat nama unik kalau hanya ia yang bisa
memanggilnya., yaitu Sesuatu yang manis dan imut dan memberikan kedipan mata.
Jin An makin heran melihat Dong Tak memberikan kediapan mata.
“Astaga,
mengapa kau terlihat sangat cantik? Aku tidak bisa menahan diri untuk mengedipkan mata.” Ucap Soo Chang
memgodany.
“Apa Kau
tertarik padaku?” tanya Jin An to the point. Soo Chang menyangkalnya.
“Apa menurutmu
semua pria yang berjalan di sampingmu
berarti tertarik padamu?” kata Soo Chang.
“Jika
tidak, maka aku akan biarkan.” Kata Jin An. Soo Chang ingin tahu kalau memang
benar.
“Aku juga
akan biarkan, karena Aku tidak suka detektif.” Ucap Jin Ah. Soo Chang ingin
tahu alasan Jin Ah yang tidak suka detektif
Soo Chang
binggung tiba-tiba merasa marah, Jin Ah memberitahu Dulu kenal detektif yang
suka bohong. Soo Chang mengartikan kalau Jin An
tidak suka pembohong, dan tidak akan suka dengan penipu karena mereka pembohong, Jin An menegaskan hanya
membenci penipu.
“Jadi Mana
yang tidak kau suka, Detektif atau penipu? Katakan.” Tanya Soo Chang sambil
berharap kalau Jin An tidak suka detektif.
“Penipu.”
Ucap Jin Ah. Soo Chang kecewa mendengarnya.
“Ada
banyak macam penipu... Ada penipu yang tidak mengusik orang sakit, orang
miskin, atau sejenisnya. Orang-orang ini
hanya menipu orang jahat.” Ucap Soo Chang membela diri
“Mereka
tetap saja penipu.” Kata Jin Ah. Soo Cahng menegaskan kalau itu berbeda.
“Itu
masih normal. Penipuan yang asli itu seperti makanan ringan dengan kemasan besar yang isinya hanya sedikit. Itu seperti wanita
yang cantik dari belakang, tapi jika kau
melihat wajahnya, kau merasa dikhianati.
Itu yang disebut penipu.” Kata Soo Chang
Jin An
menatap Dong Tak seperti merasakan sesuatu. Soo Chang heran melihat Jin Ah yang
menatapnya merasa tidak seperti biasa. Tiba-tiba keduanya saling menatap, Soo
Chang seperti mengingat ternyata Jin Ah pernah bertemu sebelumnya ketika
dompetnya dicopet.
“Senang
bertemu denganmu lagi.” Ucap Soo Chang degan senyuman bahagia.
Bersambung ke episode 4
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar