PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 01 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 3

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak seperti mengingat kejadian sebelumnya sampai melompat ke sungai. Saat membuka mata ia sadar kalauada di rumah sakit dan itu artinya masih hidup.
“Aku hampir mati karena detektif sialan Cha Dong Tak... Aku baik-baik saja.” Ucap Soo Chang yang ada dalam dalam tubuh Dong Tak.
“Pasien Cha Dong Tak... Bagaimana kondisi Anda?” kata perawat

“Fotomu tampak beda. Dan siapa yang kau bicarakan?” ucap Soo Chang tak sadar kalau berada dalam tubuh Dong Tak lalu bertanya pada memang bicara padanya.
“Ada nama Anda di sini,  Cha Dong Tak. Dan kami memeriksa kartu identitas Anda.” Ucap si perawat
“Kenapa dia? Itu 'kan nama detektif.  Aku Gong Soo Chang.” Gumam Goo Chang masih tak sadar.
Akhirnya Goo Chang mengaku baik-baik saja, jadi memilih untuk pergi dan mencari bajunya. Saat melewati cermin, matanya langsung melotot kaget karena ternyata bukan wajahnya tapi itu tubuh Dong Tak dengan jiwa yang ada menempel didalamnya.
“Perawat, apa yang terjadi padaku? Mengapa tubuh brengsek ini... Kenapa aku ada di tubuhnya?” ucap Soo Chang seperti tak percaya
“Anda akan segera pulih... Cha Dong Tak , tolong...”ucap Perawat yang langsung disela oleh Soo Chang
“Tidak, aku bukan Cha Dong Tak!” ucap Soo Chang dan melihat nama Dong Tak ada dia papan nama pasien.
“Oke, jadi masalahnya.. Tubuh ini sebenarnya bukan milikku.  Maksudku... Sepertinya aku masuk ke... tubuh detektif itu.” Ucap Soo Chang mengumpat dirinya gila.
“Cha Dong Tak-nim, tenanglah..” pinta Si perawat
“Aku bisa mendengarmu. Tapi aku mengatakan  yang sebenarnya! Aku tidak berbohong  atau semacamnya.. Kubilang, ini bukan tubuhku!” kata Dong Tak terlihat sangat frustasi.
“Menurutku, Anda mungkin sedikit mengalami  delusi karena kecelakaan itu.” Komentar perawat.
“Tidak, aku tidak delusi... Jadi Tenanglah.... Pertama, aku harus keluar dari sini... Ya, aku bisa keluar dari tubuh ini.” Gumam Soo Chang lalu berusaha mengerakan tubuh Dong Tak agar jiwanya bisa keluar.
“Aku tidak bisa keluar... Tidak, aku harus berhenti membungkuk  dan pergi ke tempat tidur.” Ucap Soo Chang berusaha untuk keluar dari tubuh Dong Tak dengan berbaring, lalu setengah sit up agar jiwanya keluar.
“Lalu bagaimana dengan tubuhku? Dimana tubuhku? Dimana tubuhku yang sebenarnya?” gumam Soo Chang binggung
Ia pun bertanya dimana tubuhnya, perawat yang masih waras mengatakan kalau itu ada didepanya, berpikir Jika sangat parah, maka bisa memberi  beberapa obat penenang. Soo Chang berusaha menjelaskan kalau bukan tubuh Doo Tak tapi tubuh Orang yang datang dengannya.
“Orang yang datang dengan Anda  saat ini tidak sadarkan diri, jadi dia di unit perawatan intensif.” Ucap Perawat. Soo Chang kaget dan panik mendengarnya.
“Tenanglah dan pikirkan hal ini... Aku berada di tubuh detektif ini.” Gma. Soo Chang merasa tak masuk akal berjalan dilorong. 


Jin An datang ke rumah sakit melihat Dong Tak berteriak memanggilnya. Tapi Soo Chang berada dalam tubuh Dong Tak tak mengubrisnya. Soo Chang mengeluh kalau ini seperti drama dan benar-benar luar biasa. Semantara Jin Ah dibuat binggung dengan sikap Dong Tak seperti tak mengenalinya dan memanggilnya Bos Preman.
“Atau mungkin aku sudah  gila karena kecelakaan itu... Apa dia selalu gila?” ucap Soo Chang panik bergegas masuk lift.
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Jin Ah. Soo Chan tang mengenal Jin An bertanya siapa yang berbicara denganya.
“Wajahmu terlihat baik-baik saja, dan tidak mengalami patah tulang. Kau terlihat baik-baik saja untuk  seseorang yang aku khawatirkan. Syukurlah.” Kata Jin An.
“Mengapa wanita ini terus bilang  aku baik-baik saja? Aku jauh dari kata  baik-baik saja sekarang.” Gumam Soo Chang.
“Sejujurnya, ini bukan milikku...” kata Soo Chang lalu memilih untuk menjelaskan karena Jin Ah pasti mengira dirinya sudah gila. Jin An makin heran dengan tingkah Dong Tak
“Tidak, tidak...  Maksudku, aku tidak baik-baik saja. Apa kau akan baik-baik saja jika diposisiku?” gumem Soo Chang menjerit dalam hati.
“Omong-omong, Apa kita pernah bertemu? Aku merasa pernah melihatmu  di suatu tempat.” Ucap Soo Chang yang memang tak mengingat Jin An.
Jin An meliaht sikap Soo Chang heran berpikir ada yang salah dengan  rumah sakit ini dan kepala Dong Tak  terluka. Soo Chang akhirnya mengaku kalau sepertinya kepalanya tidak normal dan terasa sakit, lalu kaget sendiri melihat bayanganya di cermin. Jin An pikir kalau itu efek sampingnya.
Soo Chang mengaku bukan seperti itu, lalu berusaha menebak Jin An adalah dokter. Jin An mengatakan kalau sengaja datang untuk mengunjungi detektif yang menyakiti kepalanya sendiri saat menangkap penjahat. Soo Chang pikirn Jin An bisa menemui  detektif yang menyakiti  kepalanya itu di tempat kerja lalu bergegas pergi. Jin An heran melihat Dong Tak pergi meninggalkanya.
“Apa kepalanya sungguh terluka? Tapi Tubuhnya terlihat baik-baik saja.” Pikir Jin An heran. 

Soo Chang melihat tubuhnya yang terbaring dengan banyak selang dan juga alat bantu nafas. Ia merasa tak percaya kalau tubuhnya hanya bisa terbaring dan berada di tubuh detektif ini.
Ia pun berpikir kalau harus keluar dan mencoba kembali dengan mengerak tubuhnya. Tapi tetap saja usahanya tak berhasil. Perawat datang memberitahu kalauJam kunjungannya sudah lewat. Soo Chang memberitahu perawat kalau dalam situasi yang sangat aneh sekarang.
“Apa Anda keluarganya?” tanya perawat.
“Jika kau tahu, aku lebih dekat dengannya daripada keluarga.” Ungkap Soo Cahng
“Dia perlu istirahat total. Setiap waktu sangat penting  bagi pasien yang tidak sadar. Stimulus eksternal bisa berakibat fatal.” Jelas perawat
“Lalu apa kau mengatakan  kondisinya kritis? Apa Dia akan terbaring seumur hidup?” ucap Soo Chang panik dengan keadaanya.
“Anda bisa bertanya pada  dokter untuk rinciannya...” ucap Perawat dan disela oleh Soo Chang kalau ingin tahu tentang dirinya.
“Maksudku, apa pasien ini akan  terbaring seumur hidup?” kata Soo Chang panik.

Jin An bertemu dengan perawat yang menjaga Soo Chang ditaman, menceritakan Dong Tak yang  memperlakukannya seperti orang asing. Perawat pikir Dong Tak mengalami kecelakaan mobil  dan jatuh ke Sungai Hanjadi yakin itu akan  berpengaruh ketubuh korban.
“Tetap saja, itu tidak bisa mengubah  cara dia bicara dan melihat... Tidak, aku yakin dia ingin menghindar dariku.” Kata Jin Ah
“Dia bertahan dengan baik. Pria yang datang bersamanya  masih terbaring tak sadarkan diri. Sepertinya dia pergi jauh  untuk jalan-jalan.” Kata perawat. Jin An bingung apa maksudnya Jalan-jalan
“Itu ungkapan yang kami katakan  untuk pasien yang tidak sadar. Jiwa mereka pergi sebentar  untuk jalan-jalan.” Jelas si perawat.
“Apa Maksudmu, jiwa mereka melarikan  diri untuk berkeliaran? Lalu Kemana?” tanya Jin Ah penasaran. 

Soo Chang berjalan dengan wajah kebingungan  dengan melihat dibagian depan kamar [PASIEN : CHA DONG TAK - PERAWAT : SONG GYUNG MI] lalu kaget melihat Sung Hyun dan Ho Tae makan ayam goreng dikamarnya.
“Mengapa detektif duduk di sana sambil makan ayam?” ucap Soo Chang panik lalu teringat kalau dirinya Cha Dong Tak.
“Aku harus bersikap seperti detektif ini. Jika tidak, mereka akan berpikir  aku sungguh gila.” Ucap Soo Chang akhirnya masuk kamar
Ho Tae bertanya kemana saja Dong Tak karena berpikir kalau terluka parah, lalu membangunkan Dong Ki yang tertidur di ranjang rumah sakit lalu mengeluh kalau selalu tidur  tiap kali berbaring. Dong Ki mengaku kalau Tempat tidur ini sangat nyaman dan pindah ke ranjang yang ada disebelahnya.  Soo Chang memilih untuk berbaring menghilangkan rasa gugupnya.
“Detektif Cha... Apa Kau terluka?” tanya kepala Yoo. Soo Chang pikir seperti itu.
“Meski begitu, Detektif Cha yang  terbaik di antara seluruh tim.” Puji Dong Ki akhirnya bangun. HoTae juga setuju.
“Dia menangkap Gong Soo Chang,  pembunuh itu. Cbao Lihat? Mereka berdua mengalami kecelakaan, tapi dia baik-baik saja. Pembunuhnya tidak sadarkan diri.” Kata Ho Tae juga bangga.
“Siapa yang kau panggil pembunuh?!!” ucap Dong Tak marah. Semua melonggo binggung, akhirnya Dong Tak mencoba tenang kalau ia dengan bangga memang yang terbaik.
“Ya, jadi kau harus sembuh secepatnya.” Kata Kepala Yoo
“Kudengar, efek kecelakaan  seperti ini sangat parah. Haruskah aku libur...”kata Soo Chang sambil makan ayam goreng.
“Kau bilang Libur? Kembalilah bekerja besok. Seorang detektif Unit Kejahatan Berat  harus melakukan seratus pekerjaan pria.” Kata kepala Yoo


“Baiklah, jika dipikirkan, Aku tidak bisa mati ketika  dituduh membunuh polisi. Mungkin karena itu aku  berada di tubuh detektif. Dia bilang Hukuman atas pembunuhan?  Aku akan membersihkan namaku.” Gumam Soo Chang melihat dirinya yang ada dalam tubuh Dong Tak.
“Iya. Pria ini seorang detektif. Aku bisa menggunakan identitasnya  untuk membersihkan namaku. Dia polisi dan seharusnya cukup bugar.” Kata Soo Chang bangga lalu melihat kalung yang dipakai Dong tak seperti tak asing untuknya.
Ia akhirnya memilih untuk tak memikirkan tentang kalung, dengan menyakinkan diri kalau pasti akan berhasil, jadi meminta tubuhya menunggu  kerena akan segera kembali padanya. 

Kantor Polisi
Soo Chang masuk dengan wajah kebingungan melihatnya, seperti baru pertama kali masuk karena semua terlihat sibuk. Dong Ki melihat dari belakang heran karena Dong Tak berdiri sambil melihat-lihat, lalu berpikir kalau kesal karena tidak diberi libur. Soo Chang mengaku tidak. kesal.
“Ho Tae... No Chul Woo tidak dipindahkan. Dia berada di ambulans ketika menembak seseorang. Saksi mengatakan hal yang sangat berbeda..” Ucap Dong Ki berbicara pada juniornya. Soo Chang mengikutinya dan duduk dengan memakai bantal leher.
“Itu tempat dudukku.” Kata Dong Ki. Soo Chang akhirnya bangun dengan alasan kalau bantal lehernya mirip dengan miliknya jadi bingung.
Soo Chang akhirnya pindah ke tempat duduk disamping Ho Tae, berpikir itu tempat duduknya. Dong Ki mengatakan bukan dan binggung dengan sikap Dong Tak seperti orang linglung. Soo Chang melihat ada banyak kain lap diatas meja.
“Kau bilang Kain lap itu? Seperti yang  kau lihat dan ketahui, itu adalah pakaianmu.  Untuk merayakan kembalinya kau, maka kami memajangnya  agar bisa dipilih.” Sindir Dong Ki. Soo Chang tak percaya kalau Don Tak membiarkan baju kotornya diatas meja.
“Ini bajuku dan tempat dudukku... Kenapa ada sampah di sini?.. Baunya busuk. Aku tidak bercanda.” Keluh Soo Chang melihat ada sepasang sepatu tapi menyadari kalau itu miliknya.
“Apa kita rekan? Apa Aku seniormu?” tanya Soo Chang. Sun Hyun bertanya apakah ada yang bisa dibantu.
“Kau Buang sampah ini dan Bawa ini.” Ucap Soo Chang memberikan sepatu kesayangan Dong Tak. Dua temanya melonggo binggung.
“Dong Tak, Apa kau sudah baikan?” tanya kepala Yoo. Soo Chang mengaku merasa lebih baik.
“Aku sudah lama tidak kesini, dan ini sedikit asing.” Kata Soo Chang 
“Apa Kalian semua sudah mengembalikan senjata? Jangan sampai dapat penalti  karena tidak memeriksanya” perintah Kepala Yoo. .
“Senjataku... Semua detektif punya senjata, 'kan?” kata Soo Chang bangga seperti memegang senjatanya.
“Oke, jika kita berbalik  ke dua hari yang lalu. Kita tidak akan memiliki senjata  3 sampai 4 hari kedepan. Kita tidak butuh senjata untuk menjadi polisi,  bukan begitu, Dong Tak?” kata Dong Ki
“Di bioskop, semua detektif menembak  senjata mereka dengan bebas. Itu sungguh omong kosong.” Keluh Soo Chang. Mereka melonggo kembali mendengar komentar Dong Tak. 

Dong Ki dan Ho Tae berada dalam ruangan, melihast Sung Hyuk akan pergi bertanya apa yang dibawanya.  Sung Hyuk  memberitah Dong Tak ingin membuang sepatunya tapi ia ingin menyimpannya  sebagai hadiah.
“Dia menghargai itu karena  Hang Joon yang membelinya. Dia sungguh aneh.” Kata Dong Ki. Ho Tae juga dibuat binggung. 

Jin An duduk di bangkunya frustasi untuk membuat  berita utama dan menurutnya sangat sulit. Teman wanitanya melihat Jin Ah bertanya pada teman prianya apa ada dengan Jin An.  Si pria mengataan kalau Jin An sedang meratapi kebodohannya, karena punya berita, dan menghilangkannya. Teman wanita ingin tahu kenapa bisa seperti itu.
“Dia sudah gila. Seorang detektif memintanya tidak  mempublikasikan sesuatu, dan dia menurutinya.” Ucap si pria.
“Aku bisa mendengar kalian.” Teriak Jin Ah kesal
“Aku tidak percaya kau  menggosipi orang dibelakang. Bicaralah tentang mereka  secara terbuka.” Kata teman prianya lalu berjalan didepan Jin An.
“Kau benar... Aku lupa siapa diriku ini.. Aku akan buat kesepakatan.” Ucap Jin An. 

Soo Chang seperti binggung akan melakukan pekerjaanya, lalu ingin membahas dengan Sung Hyuk  tentang Orang itu bernama Gong Soo Chang. Sung Hyuk mengatakan baru saja mengetik laporan kejadian  untuk penangkapan tersebut.
“Semakin aku mengenalmu,  semakin aku menyukaimu. Jadi tentang saksi itu... Dimana saksi itu?” tanya Soo Chang
“Entahlah. Aku rasa dirumah.” Jawab  Sung Hyuk. Soo Chang heran kenapa bisa seperti itu.
“Apa? Dia saksi, bukan tersangka... Haruskah dia ditahan?” ucap Sung Hyuk. 

Dong Ki datang ke tempat Soo Chang, menanyakan perasaanya sekaang , karena Kasus Detektif Jo akhirnya ditutup jadi teman mereka itu pasti akan berterima kasih dari atas. Soo Chang pikir seperti itu seolah-olah tak peduli.
“Dia akan bangkit dari kuburnya karena kau menangkap orang yang salah.” Gumam Soo Chang marah
“Jadi...Pria yang bernama Gong Soo Chang... Apa Kau tidak merasa kasihan padanya? Dia masih tidak sadarkan diri.” Ucap Soo Chang
“Mengapa kita harus merasa kasihan?  Kau akan membunuhnya jika dia sadar... Dia pantas koma.” Kata Dong Ki
“Astaga, kau sungguh jahat dan tidak punya hati.” Komenta Song Chang tak percaya kalau diperlakukan seperti ini. 

“Yong Pal akan menuntut kita karena polisi memukulnya.” keluh Ho Tae masuk ke dalam ruangan. Soo Chang ingin tahu siapa yang melakukanya.
“Detektif macam apa pada zaman sekarang masih memukul orang?.. Siapa??.. Wah... Itu pasti aku lagi.” Kata Soo Chang sadar kalau pasti Dong tak yang melakukanya.
“Kita harus membebasnya dan Itu akan segera diumumkan. Bahkan jika dia tahu sesuatu tentang Detektif Jo,  maka tidak ada gunanya.” Kata Dong Ki
“Apa Yong Pal tahu sesuatu?” tanya Soo Chang mulai tertarik dan penasaran. Dong Ki meminta agar Jangan bertanya seperti itu padanya.
“Apa Kau punya file Yong Pal?” tanya Soo Chang pada Sung Hyun.
“Dia sangat baik pada ibunya sebelum meninggal.” Kata Sung Hyun memperlihatkan foto Yong Pal memeluk ibunya. 

Soo Chang melihat Yong Pal makan diruang interogasi, mengejeknya kalau makan dengan lahap dan melihat laporan diatas meja. Yong Pal sengaja tak peduli dan terus makan. Soo Chang pikir memang tak perlu memperdulikanya.
“Hyung... Kau tampak lebih tua dariku... Jadi Aku akan bicara dengan santai... Yong Pal Hyung.” Ucap Soo Chang. Yong Pal heran melihat sikap Dong Tak tak seperti biasanya. 

“Kemarin, Aku hampir mati karena kecelakaan.” Cerita Soo Chang. Yong Pal dengan sinis berkomentar aklau Dong Tak memang harusnya mati.
“Aku tidak percaya masih hidup,  tapi yang luar biasa adalah... Aku melihat banyak hal. Sekarang Aku bisa melihat orang mati. Aku dengar itu terjadi pada orang-orang yang akan meninggal.  Apa kau melihat sesuatu,  atau kepalaku yang terluka?” ucap Soo Chang. Yong Pal seperti tak peduli.
“Coba Lihat, seorang wanita tua sedang  duduk di kursi itu memandang kita. Dia punya tahi lalat  yang besar di dahinya.” Ucap Soo Chang. Yong Pal terdiam karena itu adalah ibunya.
“Oke, pupilnya melebar... Dia mengambil umpannya.” Gumam Soo Chang bisa melihat sikap Yong Pal berubah ketika membicarakan ibunya.
“Jangan hiraukan.  Aku yakin itu bukan apa-apa.” Ucap Soo Chang berusaha jual mahal lalu berpura-pura sedang berbicara dengan ibu Yon Pal.
“Apa Kau ingin aku mengatakan itu?” ucap Soo Chang. Yong Pal ingin tahu apa yang dikatakan oleh ibunya.
“Dia bilang "Nak, kau akan mengalami  gangguan pencernaan. Jadi Makan perlahan-lahan,  dan kunyah dengan baik."” Kata  Soo Chang. Yong Pal mulai menangis.
“Oke... Setelah dia menggigit umpan,  sekarang saatnya untuk bekerja.” Gumam Soo Chang melakukan triknya sebagai penipu.
“Ini membuatku teringat pada nenekku. Sebelum menjadi polisi, Aku mengalami banyak masalah. Aku memukul dan menipu orang. Tapi setiap pagi, nenekku meninggalkan semangkuk sup didekat kepalaku. dan menatapku. Dengan tangannya yang kasar,  dia mengelus kepalaku seperti ini.” Cerita Soo Chang
“Apa kau bisa tebak yang dia katakan? Dia berkata "Jadilah orang baik. Kau harus jadi orang baik." Dia menangis saat mengatakan itu. Jadi aku mengubah jalanku dan menjadi polisi. Jadi dia tidak menangis lagi.” Cerita Soo Chang
“Aku percaya pada Hyung... Kau memiliki wajah yang jujur. Ini tidak akan membantumu jika terus begini, Tapi wanita tua itu... apa bisa berhenti menangis?” kata Soo Chang berpura-pura meminta agar Ibu Yong Pal berhenti menangis dengan nada tinggi.
“Jangan berteriak pada ibuku.” Ucap Yong Pal yang ikut menangis. Soo Chang pikir ibu Yong Pal tidak akan berhenti menangis.
“Aku Tahu... Memang baik jika setia kepada orang. Tapi bisakah kita menghentikan  wanita tua itu menangis?” ucap Soo Chang kesal.
“Beritahu dia untuk tidak menangis.” Ucap Yong Pal dan Soo Chang berpura-pura berbicara kalau anaknya ingin ibunya berhenti menangis.


Yong Pal keluar dari kantor polisi. Soo Chang melihat dari mobil kalau Yong Pal memang tidak peduli dengan hidupnya. Sung Hyun melihat Yong Pal dan bertanya apakah mereka harus pergi sekarang. Soo Chang menyuruh Sung Hyun mengikutinya saja.
 “Apa Kita tidak akan percaya infonya dan menangkap Jung Dal?” tanya Sung Hyuk. Soo Chang hanya tersenyum dengan kedipan mata.

Mereka pun berhenti tepat saat taksi berhenti. Sung Hyuk bertany apakah Yong Pal akan mengambil umpannya. Soo Chang melihat Yong Pal  menggunakan ponsel dan meminta agar memberikan replika ponselnya. Mereka pun bisa mendengar percakapan dari alat penyadap.
“Tapi tindakan ini ilegal.” Ucap Sung Hyuk khawatir. Soo Chang berkomentar kalau ini sangat seru.
“Aneh rasanya kita menjadi rekan begini.” Ungkap Soo Chang Sung Hyun. pikir mereka sudah menjadi rekan.. 


Seorang pria berbicara di telp menanyakan keadaan Yong Pal sekarang. Yong Pal dengan bangga kalau dirinya adalah si legendaris Yong Pal, lalu melihat Toko ini menjadi berantakan lalu berteriak kesal agar Cha Dong Tak membersihkanya.
“Maaf, Bos. Aku sedang mengurus sesuatu. Aku akan segera sampai.” Ucap Si Pria
“Jangan kesini.. Dan.. beritahu Jung Dal...bahwa aku minta maaf.” Kata Yong Pal. Si pria binggung apa maksud ucapan Yong Pal
“Kau tidak perlu tahu. Jadi apa yang kau temukan?” kata Yong Pal
“Dari apa yang aku dengar, seorang ahli pisau datang ke Korea  beberapa bulan lalu. Kudengar dia sangat ahli memakai pisau.” Kata si pria
“Apa dia...menusuk seseorang lalu memutar pisaunya? Jika dia ahli, dia akan menikam, memutar,  dan melakukan semuanya dengan pisau itu.” Ucap si pria
“Kalau begitu, Do Kki, kau harus mencari tahu tentang dia.” Perintah Yong Gi. Do Ki mengerti . 

Soo Chang tak percaya medengarnya, Sung Hyun masih tak menyangka mereka bisa mengetahuinya dari Yong Pal. Soo Chang mengatakan akan segera membebaskan diri  dari tuduhan palsu. Sung Hyuk sedikit khawatir.
“Tapi jika Kapten Yoo tahu kita membuat replika tanpa mereka, dia akan marah.Apa yang harus kita lakukan? Aku rasa dia sudah tahu.” Ucap Sung hyuk melihta ponsel Doo Tak berdering. Soo Chang tak percaya kalau cepat juga.
“Cha Dong Tak! Apa yang kau lakukan?” teriak Kapten Yoo. Dong Tak mengatakan sedang bertugas sekarang.

Soo Chang mengeluh kalau dirinya harus mengetik, lalu mengumpat kesal  Dong Tak kalau si sampah,  lalu mengubah ucapanya kalau ia menyerang Jin An. Jin An mengaku Dong Tak belum melakukannya, tapi hampir melakukannya.
“Astaga, kau tak tahu malu... Jadi apa  kau juga tidak ingat?” ucap Jin An marah
“Tidak, mungkin kau benar... Wanita cantik selalu jujur.” Kata Soo Chang tak bisa melawan.
“Astaga... Dia pasti sangat menyukai wanita.” Gumam Soo Chang seperti tak percaya dengan sikap Dong Tak.
“Jadi...Apa terjadi sesuatu yang lebih buruk? Apa Dia melakukan sesuatu yang lebih parah?” ucap Soo Chang.
Jin An kesal heran dengan yang dikatakan Dong Tak. Soo Chang bisa tahu kalau tidak ada jadi bisa mengucap syukur.  Ia pikir kalau  tidak akan membiarkan ini jadi kalau memang  ia mencabut dakwaan,  jadi harus membuat kesepakatan denganya.
“Kau harus memberitahuku tentang  kasus kejahatan, investigasi, penangkapan,  dan hasil tes DNA sama seperti kau  memberi tahu yang lain.” Ucap Ji An. Soo Chang langsung setuju. Jin An kaget karena Soo Chang langsung setuju.
“Itu bukan masalah besar.  Aku bisa memberitahumu... Jadi Apa kau tipe yang tidak sabaran?” goda Soo Chang
“Sepertinya kau membicarakan orang lain.” Kata Jin An.
“Baiklah, maksudku... Saat ini, aku...bukan seperti yang kemarin. Itu yang harus kau ketahui. Jadi Tidak apa-apa jika pria  sering berubah, 'kan?” ucap Soo Chang
“Aku pasti akan menjaga jarak  agar tidak mengganggu pekerjaanmu, dan artikelnya...” kata Jin An. Soo Chang menolaknya.
“Aku tidak tahu berapa lama  akan berada di tubuh ini, tapi kau harus di sampingku. Aku sangat ahli dalam melindungi wanita cantik.” Kata Soo Chang terus mengoda. 



Keduanya berjalan pulang, Soo Chang menanyakan alasan Jin An yang menjadi  reporter berita lokal dan apakah tidak takut datang ke kantor polisi. Ji An pikir Hanya penjahat yang takut ke kantor polisi dan Wanita Korea sangat pemberani, Terutama mereka yang bekerja  sebagai reporter berita lokal.
“Hei.. Ayolah. Pria tidak suka wanita pemberani. Mereka menyukai wanita yang ketakutan saat menonton film horor. Pria menyukai wanita yang seperti itu.” Kata Soo Chang memperagakan kalau berteriak
“Wanita tidak suka teriak, "Oppa, tolong aku!"” ejek Jin An.
“Astaga, itulah kenapa wanita  tidak mengerti apa yang dikatakan pria.” Kata Soo Chang. Jin An sadar kalau Soo Chang yang bicara  dengan santai padanya
“Aku merasa bisa  melakukan itu padamu, Ssong.” Kata Soo Chang seperti kembali mengoda. 

Jin An heran Dong Tak memanggilnya Ssong. Soo Chang pikir itu karena namanya, lalu mengoda kalau ia ingin membuat nama unik kalau hanya ia yang bisa memanggilnya., yaitu Sesuatu yang manis dan imut dan memberikan kedipan mata. Jin An makin heran melihat Dong Tak memberikan kediapan mata.
“Astaga, mengapa kau terlihat sangat cantik? Aku tidak bisa menahan diri  untuk mengedipkan mata.” Ucap Soo Chang memgodany.
“Apa Kau tertarik padaku?” tanya Jin An to the point. Soo Chang menyangkalnya.
“Apa menurutmu semua pria yang berjalan  di sampingmu berarti tertarik padamu?” kata Soo Chang.
“Jika tidak, maka aku akan biarkan.” Kata Jin An. Soo Chang ingin tahu kalau memang benar.
“Aku juga akan biarkan, karena Aku tidak suka detektif.” Ucap Jin Ah. Soo Chang ingin tahu alasan Jin Ah yang tidak suka detektif
Soo Chang binggung tiba-tiba merasa marah, Jin Ah memberitahu Dulu kenal detektif yang suka bohong. Soo Chang mengartikan kalau Jin An  tidak suka pembohong, dan tidak akan suka dengan penipu  karena mereka pembohong, Jin An menegaskan hanya membenci penipu.
“Jadi Mana yang tidak kau suka, Detektif atau penipu? Katakan.” Tanya Soo Chang sambil berharap kalau Jin An tidak suka detektif.
“Penipu.” Ucap Jin Ah. Soo Chang kecewa mendengarnya.
“Ada banyak macam penipu... Ada penipu yang tidak mengusik orang sakit, orang miskin, atau sejenisnya.  Orang-orang ini hanya menipu orang jahat.” Ucap Soo Chang membela diri
“Mereka tetap saja penipu.” Kata Jin Ah. Soo Cahng menegaskan kalau itu berbeda.
“Itu masih normal. Penipuan yang asli itu seperti makanan ringan dengan kemasan besar  yang isinya hanya sedikit. Itu seperti wanita yang cantik dari belakang,  tapi jika kau melihat wajahnya, kau merasa dikhianati.  Itu yang disebut penipu.” Kata Soo Chang
Jin An menatap Dong Tak seperti merasakan sesuatu. Soo Chang heran melihat Jin Ah yang menatapnya merasa tidak seperti biasa. Tiba-tiba keduanya saling menatap, Soo Chang seperti mengingat ternyata Jin Ah pernah bertemu sebelumnya ketika dompetnya dicopet.
“Senang bertemu denganmu lagi.” Ucap Soo Chang degan senyuman bahagia.
Bersambung ke episode 4

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar