Kepala Ma
menyuruh Ketua Yoo untuk Segera hentikan penyelidikan dan sampaikan ke tim
lain. Ketua Yoo mengeluh karena tak setuju. Kepala Ma tahu bahwa Inspektur
bilang Dong Tak yang merencanakan serangan di kantor polisi, Ketua Yoo
mengatakan Fakta bahwa CCTV rusak pada
saat itu menunjukkan...
“Kapten
Yoo... Dong Tak membuat alasan untuk terus
menangani kasus Hang Joon karena tidak punya alasan lain untuk bisa melakukannya.” Ucap
Ketua Ma dengan nada tinggi
“Anda
tahu kalau bukan itu masalahnya.” Ucap Kepala Yoo
“ Hentikan
semuanya. Ini... perintah.” Tegas ketua Ma.
Dong Tak
menerima telp dari Ketua Yoo kalau Kapten tidak ingin mereka terlibat dan Dong
Tak sudah ditandai orang-orang atas. Dong Tak mengerti wajahnya pun terlihat
kecewa. Ketua Yoo juga meminta maaf karena tidak punya cukup orang.
Soo Chang
berjalan sambil mengingat perkataan Miss Bong “Dalam 49 hari, kau harus
melepaskan jaring karma Baru setelah itu, kau bisa kembali ke tubuhmu” dan Ia
bertanya Apa yang terjadi jika tidak bisa melepaskan jaring karmanya. Miss Bong
menjawab kalau Soo Chang akan mati.
“Terlalu
aneh untuk percaya dan terlalu
disayangkan jika tidak percaya.” Pikir Soo Chang akhirnya memutuskan untuk
percaya.
“Ini
bukti bahwa aku tidak punya pilihan
selain percaya. Astaga, aku ingin tahu apa takdir tugas itu... Terserah.. Lebih baik Saat
ini, aku akan kembali ke tubuh Dong Tak... Karena dia detektif, maka lebih
mudah untuk memikirkan semuanya.” Pikir
Soo Chang lalu melihat Dong Tak baru keluar dari kantor polisi.
Sung Hyuk
mengejar Dong Tak mengatakan akan ikut dengannya. Dong Tak menolak karena
mungkin akan dipecat juga dan segera pamit pergi. Soo Chang pun bersiap-siap dengan berharap
agar kembali ke tubuh Dong Tak, tapi saat itu Dong Tak berlalu begitu saja dan
Soo Chang terjatuh.
“Apa?
Mengapa aku tidak bisa masuk ke tubuhnya
lagi? Aku harus kembali ke sana.” Ucap Soo Chang binggung dan mengingat
perkataan Miss Bong kalau Soo Chang bisa kembali Kecuali pemiliknya memberi
izin.
Dong Tak
mengemudikan mobilnya mengingat ucapan Kapten Yoo “Setidaknya, karena tidak
bisa membantumu, aku tidak akan
menghentikanmu.” Lalu menyalakan radio. Soo Chang duduk disamping Dong Tak
mengetahui para teman Dong Tak tidak akan membantu
“Para detektif
itu tampak tidak setia. Mereka tidak lebih dari seorang penipu.” Keluh Soo
Chang
“Kenapa
radio ini?” pikir Dong Tak heran karena bisa mendengar suara yang lain.
“Astaga,
dia lupa dengan suaraku.” Kata Soo Chang. Dong Tak berpikir kalau ada yang
salah dengan radionya.
“Kau
membuatku marah... Dia sama sekali tidak cocok denganku. Aku tahu itu. Dia
berbohong. Dia hanya ingin memanfaatkanku sebagai informan. Kau dan aku sama
sekali tidak bisa bersama. Aku heran
mengapa dia sangat ingin mengenalkanku
padamu, dan berbohong kalau kita sangat mirip.
Detektif Jo seorang pembohong.” Keluh Soo Chang
Dong
tak binggung karena radionya
tiba-tiba menyebutkan nama Hang Joon
Hyung. Soo Chang menegaskan kalau itu bukan radio. Dong Tak makin heran
berpikir kalau radionya bisa menjawabnya. Soo Chang menjawab kalau itu bukan
radio.
“Apa Kau
ingin kubuat terkejut lagi? Ini aku, Gong Soo Chang. Orang yang kau tangkap.”
Ucap Soo Chang sinis. Saat itu Dong Tak langsung menginjak rem mendadak. Roh
Soo Chang pun terjatuh keluar dari mobil
“Apa ini?
Kau siapa?” tanya Dong Tak membuka pintu seperti orang gila karena tak ada
orang didalam. Sementara Soo Chang dibuat binggung karena tak merasakan
kesakitan.
“Kau
siapa? Kau hantu atau manusia?” ucap Dong Tak merasa mulai gila karena mengajak
seseorang bicara tapi tak ada wujudnya. Beberapa orang langsung merekam dengan
ponselnya.
“Tunggu,
apa kau... Yeongpo geng satu Atau apa kau seseorang dari Tim Investigasi
Khusus? Apa Kau sangat ingin membuatku
dipecat, dan satu-satunya caramu adalah menyadap mobilku? Dimana kau
menyembunyikannya? Bagaimana kau bisa melakukan ini pada detektif?” ucap Dong
Tak terus bicara sendiri sambil mencari dari pintu satu keluar ke pintu lainya.
“Apa ini
semacam peralatan mutakhir yang bisa membuatku
mendengar suaramu? Dimana kau menyembunyikannya?” ucap Dong Tak marah
tak percaya
“Astaga,
kau sungguh tidak masuk akal. Mobilmu
tidak disadap. Ini aku, Soo Chang.” Kata Soo Chang. Dong Tak berteriak marah sambil membuka jaketnya
mendengar nama Gong Soo Chang
“Aku tahu
seberapa keras usahamu, tapi ini tidak
benar. Sepertinya kau ingin menggunakan perasaan bersalahku padanya, tapi jangan membawa orang
yang terluka kedalam hal ini. Jangan
bawa orang yang terluka kedalam masalah
ini!” teriak Dong Tak lalu membuka bajunya.
Beberapa
orang menjerit melihat Dong tak membuka bajunya dan langsung segera merekamnya.
Jin An
melihat video yang merekam kejadian Dong tak
membuka bajunya, seperti tak percaya kalau orang yang dikenalnya
melakukan hal itu. Ia mencoba menutupi layar ponselnya agar tak terlihat dan
bertanya-tanya kenapa Dong Tak bisa melakukan hal itu.
“Ini
tidak disadap. Ini Soo Chang sebenarnya
yang bicara. Ini rohku yang sedang bicara. Kita masuk ke tubuhmu yang
sama, lalu aku ditendang keluar dari
tubuhmu.” Ucap Soo Chang mengikuti Dong Tak yang berjalan seperti berolahraga
tinju.
“Astaga,
tidak ada yang namanya roh. Jangan dengarkan omong kosong. Ayolah, Dong Tak.. Sadarkan dirimu. Sadar.”
Ucap Dong Tak menyakinkan dirinya.
“Aku
sungguh-sungguh.... Aku tidak bohong... Ini aku, Soo Chang.” Ucap Soo Chang
mencoba menyakinkan.
“ Ya,
mingguku sangat berat... Mingguku sangat berat sehingga mendengar banyak hal. Aku akan baik-baik
saja.” Kata Dong Tak mencoba untuk tak mengubris yang didengarnya.
“Lalu,
Apa maksudmu kau tidak bisa mendengarku
sekarang?” ucap Soo Chang kebingungan. Dong Tak merasa dirinya sudah gila bisa
mendengar suara roh tanpa bisa melihat wujudnya.
Soo Chang
berbaring di rumput bertanya apakah Dong Tak masih belum percaya. Dong Tak
memastikan kalau yang diajak bicara sungguh Gong Soo Chang. Soo Chang
menyakinkan dengan mengingatkan
pertanyaan yang terakhir diajukan Dong Tak.
Flash Back
"Aku
akan bertanya untuk terakhir kali. Bukan kau orangnya?” tanya Dong Tak
“Aku
memang penipu, tapi bukan pembunuh.” Ucap Soo Chang
Soo Chang
mengaku saat itu melihat Dong Tak yakin
bahwa ia tidak membunuh Detektif Jo.
Keduanya
sudah ada dirumah sakit, Dong Tak bisa mengerti dan ingin menganggap dirinya
sudah gila da memang Soo Chang yang terbaring disana dan seperti ingin
memastikan kalau memang benar Rohnya itu keluar dari tubuh Soo Chang.
“Kau tidak seharusnya bilang apa itu benar.
Ini memang benar. Ini aku, terbaring di
tempat tidur, dan ini juga aku, rohnya.” Ucap Soo Chang berusaha menyakinkan.
“Aku tahu
ini tidak akan berhasil. Apa aku sungguh harus
mendapatkan izin atau semacamnya?” ucap Soo Chang berbicara sendiri.
Dong Tak binggung apa maksud ucapnya. Soo Chang pun tak membahasnya.
“Jadi kau
mengatakan.... Aku harus melihat kemana saat bicara?” ucap Dong Tak. Soo Chang
memberitahu di sebelah kirinya.
“Jadi kau
mengatakan, kau masuk ketubuhku setelah kecelakaan itu.” Ucap Dong Tak
“Benar.
Sekarang kita bicara. Dan kau menangani kasus-kasus selagi berpura-pura menjadi aku. Aku menemukan
rekaman CCTV digudang.” Ucap Soo Chang. Dong Tak masih saja tak yakin kalau ini
bisa terjadi.
“Apa kau
ingat sesuatu saat jatuh ke sungai sampai ke gudang? Dan bagaimana reaksi
orang saat kau sudah sadar?” kata Soo
Chang berusaha menyakinkan.
Dong Tak
mengingat Dong Ki mengatakan kalau ia sangat aneh. Ho Tae juga tak menyangka
Dong Tak menangani semua kasus dan mirip salah satu dari mereka saat menyelesaikan kasus itu. Jin An pun
mengeluh kalau Dong Tak yang bilang akan memberi semua informasinya dan
sekarang mengabaikan sekarang.
“Aku
pasti... Pasti...sudah sakit.” Ucap Dong Tak. Soo Chang menghela nafas.
Dong Tak
mengemudikan mobil dengan meyakinkan
diri kalau tidak mendengar apapun. Soo
Chang duduk disampingnya kalau Ada sesuatu yang ingin ditanyakan saat aku ditubuh Dong Tak yakin kalau melihat
kalung yang tak asing dipakai oleh Dong Tak.
“Kalung
yang kau pakai. Sudah berapa lama kau memakainya?” ucap Dong Soo Chang. Dong
Tak menyahut kalau Soo Chang sedang membahas kalung. Soo Chang ingin tahu
berapa lama. Dong Tak menyakinkan diri kalau tidak bisa mendengarnya
“Astaga,
kau aktor yang mengerikan.” Keluh Soo Cahng. Dong Tak terus menyakinkan diri
kalau tidak mendengarnya.
Si
pegawai restoran menelp Dong Tak kalau pria itu menggigit umpannya dan akan
pergi kepersimpangan Dangsan. Dong tak mengerti lalu menelp jaksa Tak Jae Hee.
Jaksa Tak menerima telp Dong Tak diruanganya.
“Aku
butuh pasukan polisi malam ini.” Ucap Dong Tak dengan cepat.
“Apa begini
caramu melakukan sesuatu? Apa Kau mengabaikan prinsip dan prosedur? Apa Kau menyepelekan
hukum dan perintah? Apa Tidak ada yang lebih penting daripada membersihkan nama
dan menyelesaikan kasus seperti waktu itu?” sindir Jaksa Tak
“Kau
bilang Seperti... waktu itu?” ucap Dong Tak binggung.
“Ayo
bertemu... Aku penasaran orang macam apa dirimu.” Ucap Jaksa Tak
“Jika kau
tidak akan membantu, maka jangan
penasaran. Aku benci berhubungan dengan Jaksa.” Kata Dong Tak lalu menutup
telpnya. Jaksa Tak heran melihat sikap Dong Tak benar-benar sangat berani
padanya.
Soo Chang
mengetahui kalau Jaksa tidak akan membantnya, lalu mengejek kalau Jaksa itu
teman atau musuh. Dong Tak membenarkan. Soo Chang mengejek Dong Tak kalau tadi
mengatakan tak bisa mendengarnya lalu memperingatkan agar jangan bersikap
seperti itu.
“Apa Kau
sungguh ada di sini? Apa yang aku lakukan? Aku tidak ingin percaya ini, tapi
tidak bisa.” Ucap Dong Tak mulai berpikir aneh lagi.
“Apa kau
selalu berbohong sepanjang hidupmu?” keluh Soo Chang. Dong Tak ingin tahu apa
yang dilakukan Soo Chang pada tubuhnya.
“Jaksa
brengsek itu... Apa Kau bisa mendengar semuanya?” kata Soo Chang terlihat
kesal.
“Baiklah...
Katakanlah kau benar Gong Soo Chang. Kau penipu yang pintar, jadi aku akan bertanya sesuatu padamu. Polisi tidak
akan mendukungku. Tidak ada waktu untuk melacak ponsel ilegal dan mendapatkan ID. Aku harus menangkap
mereka malam ini.” Ucap Dong Tak
“Tapi kau
tidak punya cukup orang?Itu sederhana... Jika kau butuh, temui kakakmu.” Kata
Soo Chang.
Dong Tak
datang menemui Yong Pal di dalam barnya. Yong Pal tak percaya Dong Tak datang
untuk meminta bantuan dengan anak buahnya juga. Dong Tak tahu polisi sedang
mengancam Yong Pal jadi ia tak masalah kalau memang dituntut.
“Apa yang
aku lakukan sedikit lebih mudah. Aku harus mengatakan ini.” Cap Yong Pal.
“Aku
butuh beberapa pria.” Tegas Dong Tak
“Apa Kau
tidak ingat wajah mereka? Kau memukulnya hampir mati dengan tongkat baseball. Lalu Kau memukulnya
hampir mati dengan sandal. Aku hari itu belajar cara membunuh pria dengan sandal.”
Ucap Yong Pal menunjuk satu-satu anak buahnya yang di pukul oleh Dong Tak lalu
memanggil Do Kki.
“Do
Kki... Apa dia memukulmu?” tanya Yong Pal. Do Kki mengaku kalau Dong Tak banyak
memukulnya sampa tak ingat. Yong Pal memarahi Do Kki malah tak mengingatnya.
“Bagaimanapun,
kau memukul semua anak buahku di sini,
jadi apa yang membuatmu berani datang ke
sini... Bagaimana kalau kau membayar...atas apa yang kau lakukan sesuai dengan caramu? Biarkan kami memukulmu,
detektif. Dengan begitu, aku akan memikirkannya.” Ucap Yong Pal memberikan
penawaran, karena menurutnya sangat menyenangkan.
“Apa Kau
sudah gila? Apa Kau ingin seorang detektif dipukul preman?” ucap Dong Tak
mendekat dengan wajah penuh amarah. Yong Pal seperti tak peduli karena memang
hanya itu tawaranya lalu menyuruh Do Kki agar memberikan kopi pada Dong Tak.
Dong Tak
keluar ruangan dengan segelas kopi. Soo Chang pikir Ini tidak akan berhasil dan
Dong Tak perlu meyakinkan mereka untuk membantu. Dong Tak tak percayaa kalau
seperti ini cara Soo Chang melakukan sesuatu. Akhirnya Dong Tak datang dengan
membawa banyak barang. Yong Pal dan anak buahnya binggung.
“Kau bisa
memukulku dengan apa yang aku pakai
untukmu. Lalu Sandal untukmu, sandal untukku juga. Selain itu Tinju untukmu, tinju untukku juga.” Ucap Dong
Tak ingin menerima balasan dari semua yang sudah dilakukanya.
“Apa Sungguhan?
Apa Kami bisa membayar hutang dan
menyelesaikannya hari ini?” kata Yong Pal tak percaya
“Aku
butuh bantuanmu.” Kata Dong Tak. Yong Pal menahanya berpikir kalau memang
mereka berada di kapal yang sama tapi bukan
berarti kita tim.
“Kalau
begitu, terima kasih banyak. Ini pasti pertunjukkan.” Kata Dong Tak memberikan
balok kayu untuk memukul pada Yong Pal.
“Kau
memakai kamera agar bisa merekam preman yang memukul polisi dan digunakan untuk
melawan kami nanti.” Ucap Yong Pal memeriksa kancing baju Dong Tak
“Itu
tidak akan terjadi... Aku janji.” Kata Dong Tak menyakikan.
Yong Pal
pun yakin lalu menyuruh Do Kki memulainya. Mereka semua akhirnya memberikan
pukula pada Dong Tak tanpa ada perlawanan.
Dong Tak pun babak belur dan Soo Chang merasa kasihan melihatnya.
“Bisakah
aku bertanya sesuatu? Kenapa kau sampai sejauh ini?” tanya Yong Pal mendekati
Dong Tak
“Karena
inilah pekerjaanku. Si Brengsek sesungguhnya yang perlu kita tangkap, sedang
berjalan bebas di luar sana. Kita tidak bisa membiarkannya. Mereka tidak peduli
dengan hukum. Mereka mengepung orang dengan motor, menusuk orang sampai mati
dan membuat kacau masyarakat. Aku harus memberi mereka pelajaran. Itulah...
pekerjaan seorang detektif.” Ucap Dong Tak. Yong Pal heran mengeluh dengan
jawaban Dong Tak
Nam Mi
Nam bertanya pada Jin An apakah tak pulng. Ji An meyindir kalau bukan pemalas
seperti Mi Nam jadi akan mencari sesuatu
untuk dilaporkan. Mi Nam mengejak kalau Jin An Semoga beruntung dan si Pemalas
ini akan pulang.
“Ohh..
Yah.. Apa Kau sudah dengar? Tempat ini angker. Hantu anak kecil, pria, wanita,
wanita tua, dan masih banyak lagi.
Semoga berhasil.” Ucap Mi Nam menakui Jin An.
“Kapan
dia akan dewasa? Tapi Mengapa sangat dingin?” pikir Jin An lalu mengingat yang
dikatakan Don Tak sebelumnya.
“Apa Kau
tidak dengar suara seseorang saat aku
melawannya tadi malam? Ada yang memanggil namaku dan menyuruhku untuk menghindar.” Ucap Dong Tak.
Jin An pun seperti mulai ketakutan.
Dong Tak
menunggu didalam mobil melihat jam masih lima menit lagi, karena pegawai
restoran memberitahu tepat jam 12 malam, akan menemui informan disana jadi para
Geng moto akan mulai mengepung di sana. Soo Chang melihat kesana kemari bertanya Mereka akan datang. Dong Tak yakin
kalau pasti datang.
Ponsel
Dong tak berdering, Soo Chang terlihat bahagia karena Ssong yang menelp lalu
meminta Dong Tak segera mengangkatnya.
“Apa Kau
menemukan sesuatu tentang hantu itu?” tanya Jin An. Soo Chang yang mendengarnya mengeluh kalau ia
dianggap Hantu karena belum mati.
“Aku rasa
itu bukan hantu.” Kata Dong Tak yang bisa yakin dengan keberadaan Soo Chang
“Apa
kalian berdua menjadi teman?” tanya Jin Ah. Dong Tak mengaku belum.
“Apa yang
kau lakukan? Apa dekskripsi pekerjaanmu termasuk telajang dada di taman
dan mempermalukan diri sendiri? .” Ucap
Jin An. Soo Chang mengejek Dong Tak ketahuan ketika emosi tadi
“Itu...Sebut
saja waktu itu aku sedang menjaga keamanan publik. Kenapa kau menelpon?” ucap
Dong Tak
“Ayo
bertemu sekarang. Seberapa jauh kau mengetahui kasus Detektif Jo? Sebagai
seseorang yang juga terlibat, maka aku
akan menggunakan hakku untuk mengetahuinya.” Ucap Jin An.
“Katakan
kau akan menemuinya.” Kata Soo Chang yang tertarik dengan Jin An.
“Aku
tidak bisa. Aku sedang melakukan yang terbaik
untuk menjaga keamanan publik.” Kata Dong Tak. Soo Chang mengeluh
mendengarnay.
“Apa akan
berbahaya jika dipagi hari?” tanya Jin An. Dong Tak pikir Sama bahayanya saat pergi ke tempat para
brengsek.
“Baiklah.
Jangan terluka, karena Polisi cengeng adalah makanan empuk untuk pembawa berita.” Ucap Jin An
dengan nada mengejek.
“Apa itu
kekhawatiran atau ancaman? Aku menolak perhatian dan akan menangkapmu karena melakukan ancaman.” Kata
Dong Tak sinis.
Jin An
pikir kalau Dong Tak sedang menjauhkan diri darinya lag an berpikir kalau
sekarang menghalangi pekerjaannya lagi. Soo Chang menjawab itu karena Jin Ah
cantik. Dong Tak seperti tak sadar diri langsung mengatakan hal yang sama. Jin
An berteriak kaget dengan ponsel pun ditutup.
“Hantu
mana yang tidak sopan mengganggu
pembicaraan orang lain?” keluh Dong Tak
“Aku
disini. Kau mengabaikanku. Bukankah itu lebih buruk? Kau pembohong yang hebat.
Dan Tidak perlu membuatnya khawatir.” Ejek Soo Chang. Dong Tak tak peduli lagi.
“Kalau
saja Ssong ada di sini... Aku tidak akan pernah melihat wanita pemberani seperti itu.” Ucap Soo Chang. Dong
Tak pikir Jin An itu Sok berani.
“Dia Sok
berani dan cantik.” Ucap Soo Chang. Dong Tak menyahut kalau Jin An Sangat
cantik.
Jin An
membaca judul berita DETEKTIF VETERAN MENGAMBIL HIDUPNYA SAAT TUDUHAN SUAP
TERUNGKAP. Ia yakin kalau Detektif itu sama sekali tidak seperti ayahnya.
Di dalam
mobil
Soo Chang
pikir Hampir tengah malam dan merasa Yong Pal tidak akan muncul, berpikir
Seperti hari itu kalau Hanya kita berdua. Dong Tak berpikir kalau seperti hari
itu apakah ia bisa melakukannya. Soo
Chang mengatakan tidak mau melukai wajahnya.
“Oh,
benar... Itu tidak akan terjadi sekarang.” Ucap Soo Chang sadar kalau ia sudah
jadi roh.
“Mari
kita lakukan sendiri.” Ucap Dong Tak memacu mobilnya.
Saat itu
seseorang mendekatinya dengan motor. Dong Tak yakin ini akan dimulai. Soo Chang
melihat kebelakang kalau mereka sangat banyak yaitu Ada dikiri kanan. Kaca
mobil mulai dipecahkan, Soo Chang menjerit ketakutan dan Dong Tak memacu
mobilnya lebih cepat lagi.
“Aku
merasa hampir mati!” teriak Soo Chang. Saat itu sebuah mobil menghalangi jalan
para motor yang mengejar Dong tak.
“Apa itu
terlalu banyak untuk kita?” pikir Dong Tak terlihat mulai gugup
“Tunggu
saja sampai aku kembali. Aku akan menghajar para brengsek itu.” Ucap Soo Chang
marah
Dong tak
menerima telp dari Sung Hyuk meminta agar
melihat kebealakang, kalau ia adalah istri di kantor Dan sangat
menghormatinya. Soo Chang tak percaya karena sebelumnya Dong Tak berkata Sung
Hyun belum dewasa dan semacamnya. Dong Tak bertanya siapa pria –pria itu
“Aku yang
memanggil mereka.” Ucap Sung Hyuk,
mereka pun berkata kalau siap membantu.
“Apa kita
cukup untuk mengalahkan geng motor? Jika kita kekurangan orang, kalahkan dengan kekuatan.” Ucap Tiga orang
yang mengikuti Sung Hyuk.
“Apa kita
sungguh akan melakukannya?” tanya Sung Hyuk seperti tak yakin.
Saat itu
mobil Dong tak berpapasan dengan Yong Pal. Sung Hyuk pun bisa melihatnya kalau
itu mobil Yong Pal. Yong Pal pun langsung memutar balik mobilnya mengikuti
mobil Dong Tak. Soo Chang bisa tersenyum melihatnya, Dong Tak pun mengucapkan
terimakasih pada Yong Pal.
“Aku
disini bukan karena menyukaimu.” Tegas Yong Pal membawa anak buahnya.
“Oke, aku
rasa kita sudah cukup... Mereka setia. Sepertinya cuma detektif itu yang tidak setia.” Ejek Soo Chang
“Kita
akan menuju ke utara Jembatan Dangsan Tunggu di posisi kalian, dan kepung mereka sesuai perintahku.” Tegas Dong Tak
“Bisakah
kita melakukan ini?” ucap Soo Chang. Dong tak merasa tak yakin Harus melakukanya. Semua pun bersiap-siap
melakukan misinya.
“Detektif
Cha, makelar ponsel baru saja menelepon.
Pemimpinnya ada di suatu tempat di daerah itu” ucap Sung Hyuk melaporkan.
“ Jika
kita menangkapnya, Aku akan menemukan brengsek
yang membunuh Hang Joon Hyung.” Kata Dong Tak melihat luka ditanganya.
Soo Chang pun terlihat bahagia.
Dong Tak
mulai diikuti oleh geng motor, Soo Chang senang
mereka memakan dan mengambil umpannya. Dong Tak memerintahak mereka
untuk bergerak Sekarang. Semua mobil dalam persembunyian pun keluar berada
dibelakang iringan genk motor.
“Dong
Tak... Apa kami tepat waktu?” tanya Kepala Yoo menelp Dong Tak. Dong Tak tak
percaya Kepala Yoo juga ikut membantu. Sung Hyuk mengeluh Kepala Yoo lama
sekali memberitahukanya.
“Aku suka
cara yang dramatis.” Kata Kepala Yoo. Dong Tak mengucapkan Terima kasih.
“Kau
polisi yang setia... Aku menarik kembali komentar tidak setia.” Komentar Soo
Chang
“Aku akan
menunggu di garis akhir dengan Detektif
Lee dan Park. Bawa semua kelincinya” ucap Kepala Yoo. Dong Tak
mengerti. Soo Chang senang karena semua brengsek ini akan mati.
Dong Tak
sengaja membawa kejalur tempat Kepala Yoo sudah menunggung lalu mereka pun
terkepung. Beberapa motor sengaja memutar-mutar dan Dong Tak mencari-cari orang
yang dicurigainya. Beberapa orang mulai terjatuh, sampai akhirnya seseoran
berhenti didepa mobil Dong Tak lalu berusaha kabur.
Akhirnya Dong
Tak mengejarnya, sementara Polis yang lain mencoba untuk menahan semua anak
genk motor untuk tak tabur. Dong Tak terus mengejar si pria yang ada di balik
helm sampai akhirnya motornya terjebak pada jalan buntu.
Keduanya
saling berhadapan dengan kendaraan masing-masing. Dong Tak melajukan mobilnya
sama seperti yang dilakukan si pria. Soo Chang panik motor si pria naik keatas
mobil dan mengingat kembali dengan kejadian kecelakan dengan ayahnya.
“Ayahku
tidak melakukannya. Aku bersumpah.” Ucap
Soo Chang saat itu masih kecil dan dirawat di rumah sakit. Si pria pun jatuh
terguling diaspal.
“Apa itu
alasan aku masuk ke tubuh Cha Dong Tak?”
gumam Soo Chang. Dong Tak akhirnya keluar dari mobil segera mendekati si
pelaku.
“Apa begini
caramu membunuh sopir taksi?” ucap Dong Tak marah membuka helm si pelaku.
“Seharusnya
aku membunuhmu dengan cara yang sama malam
itu.” Kata Si pria penuh dendam. Dong tak memastikan ada tato dibagian punggung
atas.
“Apa kau
yang membunuh Hang Joon Hyung?” kata Dong Tak setelah memberikan pukulan
beberapa kali. Si pria membenarkan kalau itu dirinya.
Dong Tak
berteriak marah memberikan pukulan dan menduduki tubuh si pria. Soo Chang
melihat dari kejauhan kaget kalau mengenal pria itu ituLee Doo Sik seperti tak
percaya. Dong Tak ingin Doo Sik untuk mengatakan sekali lagi.
“Detektif
Jo Hang Joon. Aku membunuhnya.” Ucap Doo Sik berani mengakuinya.
“Mengapa?
Mengapa kau melakukannya?” teriak Dong Tak
“Mengapa
dia terus membuka kasus yang sudah
ditutup? Ini Sangat menganggu.” Kata Doo Sik. Dong Tak ingin memukulnya lalu
terhenti dengan teriakan Soo Chang
“Dia
bukan pembunuhnya! Dia bukan...orang yang membunuh... Detektif Jo Hang Joon.” Teriak
Soo Chang. Dong Tak binggung dan bertanya bagaimana Soo Chang bisa
mengetahuinya.
“Karena...Aku
melihat wajah pembunuhnya. Jadi Biarkan aku masuk ke tubuhmu. Lalu... Aku akan
membantumu menemukan pembunuhnya.” Ucap Soo Chang.
Dong Tak
mendekati arah suara yang didengarnya, seperti sama-sama bisa melihat wujud Soo
Chang yang bicara denganya.
Bersambung
ke episode 7
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar