Seorang
pria dengan helm masuk ke dalam kantor polisi. Dong Tak bersembunyi di balik
dinding, lalu berani melawanya. Mereka pun saling bergulingan diatas meja
dengan semua berkas-kas berjatuhan. Si pria bisa membuat Dong Tak terdesak
dengan pisau siap menusuknya.
Dong Tak
melihat tangan si pria yakin kalau adalah pelaku yang membunuh Hang Jung.
Keduanya kembali berkali dengan si pria yang terus menyerang Dong Tak. Soo
Chang ingin membantu tapi tanganya tak bisa menyentuh benda apapun.
Si pria
bisa membuat Dong Tak kembali terdesak dengan pisau ditanganya. Soo Chang
tiba-tiba bisa memegang lemari dan berteriak menyuruh Dong Tak minggir. Dong
Tak menyingkir tapi si pria bisa kabur.
Pria itu
akhirnya pergi dengan motornya. Dong Tak segera naik ke dalam mobil. Jin An
tiba-tiba ikut masuk ke dalam mobil. Dong Tak menyuruh Jin An turun karena
berbahaya. Jin An pikir Tidak ada waktu jadi menyuruhnya cepat tangkap pelaku.
Soo Chang pun ditinggal sendiri dalam kantor polisi.
Keduanya
pun mengejar si pria yang mengemudikan motor. Jin An meminta maaf karena sudah
membuat masalah. Dong Tak memberitahu kalau ada Denda 30 dolar jika tidak memasang
sabuk pengaman. Jin An segera memasang sabuk pengaman.
“Kendalikan
dirimu. Aku akan menyetir dengan sangat
cepat.” Ucap Dong Tak lalu melihat si pria ada disampingnya meminta agar
berhenti. Tiba-tiba segerombolan orang datang dengan motor.
“Orang-orang
ini yang menyerangku saat menangkap Gong
Soo Chang.” Kata Dong Ta mengingat dengan pria-pria yang mengepungnya sebelum
melompat ke sungai.
“Mereka
tidak akan membiarkan kita.” Kata Dong Tak lalu mencoba menginjak rem tapi tak
berkerja. Jin An panik
“Apa Kita
akan mati sekarang?” kata Jin An. Dong Tak pikir Mungkin. Jin An makin panik
karena berada dalam mobil yang berbahaya dan berusaha untuk menenangkan diri.
“Apa Kau
percaya denganku?” ucap Dong Tak akhirnya mengambil jalur lain dan melihat
ada tumpukan pasir didepanya.
Mobil pun
berhenti dan Dong Tak berusaha menghentikanya sebelum besi-besi menusuk ke bagian
supir.
Tangan
Dong Tak tak sengaja berada didepan dada Jin An untuk menghindari benturan. Jin
An melihatnya langsung memarahi Dong Tak yang gila dan tidak mengecek remnya.
Ia berpikir kalau memang terjadi kecelakaan dan apakah Dong Tak akan merawatnya.
“Aku...”
ucap Dong Tak yang juga masuk shock. Lalu Jin An melihat ada darah. Dong Tak
bertanya dimana. Jin An memberitahu kalau itu ada dibagian dahi.
Jin An
memasangkan plester di dahi Dong Tak. Dong Tak menyindir apakah Jin An punya
lisensi karena akan menangkapnya jika ini
pengobatan ilegal. Jin An pikir Detektif pengecut seperti Dong Taakan
menjadi berita yang sempurna dengan julukan adalah Bos Preman dengan wajah
kesal.
“Hanya
satu orang yang memanggilku dengan itu.” Ucap Dong Tak.
“Omong-omong,
pria di kantor polisi... Apa dia membunuh Letnan Jo Hang Joon?” tanya Jin An.
“Mungkin
ya... Mungkin juga tidak... Detektif di Unit Kejahatan Berat memiliki banyak musuh Dan aku menangkap
banyak penjahat.” Kata Dong Tak.
“Kau
pamer betapa hebatnya dirimu. Tapi menurutku geng motor itu lebih mencurigakan.
Apa mereka sama dengan yang kau lihat
tempo hari itu?” kata Jin An
“Aku
tidak tahu alasan mereka menyerangku, tapi aku sudah menjadi target mereka.”
Ucap Dong Tak
“Geng-geng
itu. mungkin saja memberi peringatan. Atau mungkin pasti ada alasan mereka
menyerangmu. Apa Kau tidak bisa memikirkan alasannya? Coba Pikirkan
baik-baik...” kata Jin An lalu melihat Dong Tak yang sudah tertidur karena
kelelahan.
Soo Chang
berjalan sendirian sambil bertanya-tanya Siapa orang yang menyerang Dong Tak.
Ia tak percaya kalau masuk ke tubuh orang yang berbahaya.
“Ssong...
dia tidak tahu kalau aku bukan dia, 'kan? Tunggu, bagaimana aku...
melakukannya? Apa aku yang melakukan itu? Maksudku, aku ini roh, kan? “ ucap
Soo Chang berbicara sendiri seperti masih kebingungan.
“Apa Aku
punya kekuatan super?.” Ungkap Soo Chang tak percaya lalu mencoba menendang
kaleng, tapi tubuhya terjatuh. meno
Dong Tak
duduk disamping Jin An yang tertidur tak percaya kalau wanita disampingnya itu pemberani,
tatapan tak bisa berpaling, lalu tanganya mencoba menyentuh wajah Jin An, tapi
mengurungkan niatnya. Keduanya pulang bersama dengan mobil yang di tarik oleh
mobil derek.
KANTOR
POLISI PUSAT SEOUL
Dong Ki
tak percaya melihat kantor polisi yang berantakan berpikir ada gempa. Sung Hyuk menceritakan Seorang brengsek
datang ke kantor polisi dan melawan Detektif Cha. Dong Ki inin tahu apakah Dong
Tak menangkapnya. Sung Hyuk mengatakan tidak.
“Apa Dia
menghilangkannya?” tanya Dong Ki. Ho Tae tak percaya kalau Tak tidak ada
CCTV yang aktif
“ Kalian
harus merahasiakan ini dari reporter.
Kau juga, Tim 1.” Pesan Dong Ki pada semua yang ada dalam ruangan.
Jin An
baru selesai mandi menyapa Dong Ki, lalu Dongg Tak juga datang dengan handuk
yang ada dilehernya. Dong Ki heran melihat Jin An yang mandi di ruangan polisi
dan Dong Ki juga baru keluar.
“Hei, aku rasa kemarin bukan orang asing yang menyerangnya. Kemarin,
mereka...” teriak Dong Ki berpikiran yang lain.
Semua tim
pun mengadakan rapat. Dong Tak memberitahu
Pria itu yang membunuh Hang Joon. Dong Ki pikir bahkan tidak tahu
wajahnya dan juga tidak mengecek tatonya. Dong Tak pikir Nalurinya mengatakan
itu karena apabila bukan maka akan
berhenti.
“Bagaimana
dengan geng motor itu?” tanya Ho Tae
“Aku
pikir mereka komplotannya. Aku yakin itu mereka saat aku menangkap Gong Soo Chang.” Kata Dong Tak
yakin.
“Jadi
orang yang membunuh Detektif Jo
mengejarmu sekarang. Tapi Mengapa?” kata Ketua Yoo. Dong Tak juga tak tahu.
“Cari di setiap
klub online dan situs web online, dan
dapatkan daftar nama anggota geng motor. Dan pilih yang memiliki catatan
kriminal.” Ucap Ketua Yoo.
“Ada satu
orang lagi yang harus kita kejar. Orang yang bersaksi melihat Gong di TKP Hang
Joon.” Kata Dong Tak.
Pria yang
diinterogasi oleh Ho Tae mengaku kaalu pelaku terus memukulnya dengan helm.
Dong Tak ingat kalau Soo Chang dituntut
bersalah karena dia Dan mengalami kecelakaan itu.
“Sejujurnya,
Detektif Cha bertanya tentang ini terakhir kali, jadi aku, Dokgo Sung
Hyuk, menyelidikinya sendiri. Ini Bukan
hanya menggunakan ponsel ilegal, tapi dia juga berbohong tentang alamat. Dia
sebelumnya memiliki beberapa tuduhan
penyerangan, dan aku tidak terlalu
memperhatikannya saat itu.” Ucap Sung Hyuk membagikan berkas.
“Kalau
begitu, selidiki dia lebih lanjut. Pasti ada sesuatu yang tidak diketahui
tentang kematian Detektif Jo. Jika kalian sudah mengerti, bergeraklah.Sekarang
Bubar Yoo.” Ucap Ketua Yoo.
Semua
keluar dari ruangan. Ketua Yoo menahan Dong Tak sebelum keluar agar bisa
bicara. Ia ingin tahu apakah Dong Tak K sungguh mengira CCTV itu hanya kebetulan. Dong tak balik bertanya
apakah Ketua Yoo juga berpikir itu aneh.
“Untuk
saat ini, cukup antara kita saja yang
menganggap ini aneh.” Ketua Yoo. Dong Tak menganguk mengerti.
Jin An
melihat cap yang ada ditanganya, mengingat pria itu menjatuhkanya dan ia bisa
mengambilnya. Dong Tak keluar ruangan, Jin An langsung menyembunyikanya dan
mengikuti Dong Tak berjalan di lorong. Dong Tak bertanya ada apa. Jin An heran
karena memang mereka harus pergi bersama.
“Kau terkadang
seperti reporter yang merasa jadi
detektif.” Komentar Dong Tak
“Sebelum
itu, Akulah satu-satunya saksi yang
melihat tersangka dan kita berbagi nasib.” Jelas Jin An.
“Lalu
Apa Kau akan ikut serta dalam penyelidikanku?” tanya Dong Tak
“Kau tidak
perlu berterima kasih atau merasa
terhormat. Ini hanya antara kau dan aku. Antara kau dan aku? Ada apa diantara kau dan aku?” kata Dong Tak
“Korban
dan saksi?” pikir Jin An. Dong Tak ingin tahu siapa korbanya. Jin An menunjuk
pada Dong Tak
“Apa Kau
tidak pulang? Bukankah kau punya keluarga?” sindir Dong Tak
“Jika maksudmu
keluarga di atas kertas, aku tidak punya. Oh, bukan begitu cara pria bereaksi. Saat
aku memberi tahu pria bahwa aku tinggal sendiri, maka mata mereka biasanya mulai bergerak.”
Komentar Jin An. Dong tak seperti tak peduli berjalan keluar dari kantor.
Dong Tak
meminta Jin An cukup mengikuti sampai depan kantor saja. Jin Ah pikir kalau
Dong Tak sungguh akan menyesal jika
tidak mengajaknya. Dong Tak pikir kalau ia sudah menyesali keputusanku kemarin karena membuat Jin An dalam bahaya.
“Kau punya
banyak cara untuk mengatakan kalau aku. mengganggu
pekerjaanmu.” Komenta Jin An
“Itulah
mengapa lebih baik kau menjauh dariku.
Apa Kau bersungguh?” kata Jin An. Dong Tak mengatakan kalau bersungguh.
“Baik.
Pergilah. Aku tidak akan mengikutimu.” Ucap Jin An. Dong Tak akan pergi tapi
kembali lagi
“Apa kau
mendengar suara seseorang saat aku
melawannya tadi malam? Ada yang memanggil namaku dan menyuruhku menghindar.”
Tanya Dong Tak
“Astaga, Apa
kau mencoba menakutiku dengan bilang ada
hantu?” keluh Jin Ah.
Dong Tak
pun memilih pergi. Jin An melihat cap yang ditemukanya, berpikir kalau Dong Tak
yang tak mengajaknya maka sungguh akan menyesal dan ingin tahu siapa orang yang
didengar oleh Dong Tak.
Soo Chang
mengatakan kalau itu adalah dirinya dengan melihat tubuhnya masih
berbaring. Ia mencoba agar bisa kembali
ke tubuhnya, tapi seperti tubuhnya menolak dan langsung terpental dan jatuh
begitu saja. Ia heran karena karena Sekarang
sudah tidak bersalah, dan mengalami
banyak masalah.
“Bukankah
sebaiknya kau membiarkanku kembali ke
tubuhku? Apa kau dengar? Tolong jawab aku.” Teriak Soo Chang kesal.
Saat itu
Bong Sook masuk ruangan memanggil Soo Chang sambil menangis. Soo Chang pun
senang melihat Bong Sook yang datang, tapi mengeluh karena datang yang lama
sekali.
“Coba
Lihat dirimu... Apa yang harus aku lakukan? Jika kau menurut denganku saat aku memintamu menikah, maka kau tidak
akan mati dengan masih perjaka!” ungkap
Bong Sook sambil menangis.
“Hei! Aku
belum mati.... Oh, Dia masih saja bicara
pernikahan. Ya..., itulah kau. .. Wanita yang sangat konsisten.” Ucap Soo Chang
membalas ucapan Bong Sook.
“Oppa,
aku bertemu brengsek itu.” Cerita Bong Sook. Soo Chang ingin tahu siapa
orangnya.
“Orang
yang membuatmu seperti ini. Detektif yang berkeliaran di jalanan itu.” Ucap
Bong Sook.
“Bong
Sook, itu aku. Itu aku.” Jerit Soo Chang. Bong Sook tak mendengar memberitahu Soo
Chang kalau akan membalas dendam.
“Mengapa
kau ingin balas dendam? Itu aku.” Keluh Soo Chang. Bong Sook pun memohon pada
Soo Chang jangan mati sampai membalas dendam lalu kembali menangis melihat
keadaan Soo Chang yang tak sadarkan diri.
“Astaga,
ini membuatku frustrasi. Ini gila. Dia
salah paham.” Keluh Soo Chang.
Dong Tak
pergi ke tempat pembuatan tato memperlihatkan foto tato dibagian punggung dan
bertanya apakah ada yang datang ke tempat itu untuk membuat tato yang dicari
olehnya.
Sementara
Dong Ki mencari informasi geng motor
yang suka ngebut dengan foto
motor, lalu memperlihatkan pada seseorang.
Ho Tae juga mengecek semua foto data di kepolisian.
Dong Tak
bertemu dengan Jin An di sebuah tempat. Dong Tak mengeluh kalau Jin Anlamban atau
tidak mengerti dan sudah lupa kalau
menyuruhnya untuk menjauh. Jin Ah pikir Dong Tak adalah orang yang bergegas ketika ditelpon. Dong Tak heran kapan ia
bersikap seperti itu dan ingin tahu kenapa menelpnya.
“kau
Ambil ini... Aku menyelidiki semua klub motor
di Seoul yang aktif selama tiga bulan terakhir, dan tidak ada yang
keluar tadi malam. Bukankah ini aneh? Jika mereka bukan klub motor, dari mana
asal mereka?” ucap Jin An
“Apa Kau
yakin ini akurat?” tanya Dong Tak melihat alamat YEONGDEUNGPO-GU, DANGSAN-RO
44-GIL
Dong Ki
berbiacara dengan Dong Tak kalau Polisi menyimpulkan kalau ini kasus bunuh diri. Dong Tak membenarkan Ini
kasus Hang Joon dan atahu tepat sebelum kematiannya. Polisi yang membantu pun
sudah menemukan informasinya.
“Kim Jong
Doo, 49 tahun, pria... Meninggal 2 November, jam 3 pagi di jalan
Dangsan-dong, menabrak mobil yang diparkir
sambil melaju kencang. Kandungan alkoholnya ditemukan normal. Dia sering
mengatakan ingin mati, dan keluarganya bilang dia menderita depresi. Hei, ini
jelas kasus bunuh diri. Kasus ditutup karena tidak bisa didakwa.” Kata Dong Ki
“Apa mungkin,
mobil yang dia tabrak adalah truk di lokasi konstruksi?” tanya Dong Tak
mengingat sebelumnya hampir saja terkena besi. Dong Ki membenarkan dan binggung
karena Dong Tak bisa tahu
“Jika kau
menemukan sesuatu yang lebih
mencurigakan, hubungi aku.” Ucap Dong Tak.
Dong Ki
mencari tahu dari file yang dimiliki polisi. Polwan mengatakan Tuan Kim menjadi
saksi sebuah kasus. Ini kecelakaan mobil yang sudah lama, jadi berpikir untuk
melihatnya. Dong Ki pikir tak perlu, sejauh itu.
Soo Chang
berjalan di lorong mencoba memikirkan, padahal sudah dinyatakan tidak bersalah,
namun belum bisa kembali Lalu alasan masuk
ke tubuh Dong Tak adalah bukan untuk membuktikan tidak bersalah. Ia mengeluh
akalu membuatnya frustrasi.
“Aku
tidak tahu bagaimana cara kembali ke
tubuhku!” jerit Soo Chang frustasi.
“Kenapa
aku tidak memikirkan itu? Tidak harus tubuh Dong Tak. Aku bisa masuk ke tubuh
orang lain untuk menemukan cara kembali.
Karena aku akan melakukannya,maka Aku akan menemukan seseorang yang jauh lebih tampan.” Ucap Dong Tak
menemukan seorang dokter karena sangat suka dengan penampilannya.
Tapi
ketika akan masuk, ternyata Soo Chang tak berhasil lalu melihat sosok wanita
yang pernah di kenalinya. Yaitu wanita dengan bunga di rambut dan bisa
mengambar wajahnya padahal ada dalam tubuh Dong Tak. Ia yakin kalau Miss Bong itu bisa melihatnya.
Soo Chang
berteriak memanggil Miss Bong. Sementara si wanita berbicara sendiri kalau saat
memanggilnya maka mendatanginya dan menjadi Bong untuknya. Soo Chang menyapa
Miss Bong dengan memastikan kaalu bisa melihat wajahnya. Miss Bong membenarkan
karena menggambar wajahm Dong Tak
“Ya,
benar. Kau menggambar wajahku. Apa Kau bisa menyentuhku?” ucap So Chang. Miss
Bong bisa menyentuh bagian ujung hidung. Soo Chang benar-benar tak percaya
kalau Miss Bong memang bisa melakukanya.
“Aku penasaran dengan siapa Miss Bong yang terkenal itu, berbicara
lagi. Astaga, kuharap dia tidak lupa minum obat.” Ungkap Perawat melihat pasien
yang duduk sendirian tak melihat Soo Chang.
“Kalau
begitu kau pasti tahu mengapa aku bisa masuk ke tubuh detektif itu.” Tanya Soo
Chang
“Itu
karena kau dan detektif itu ditakdirkan untuk menjadi pasangan. Tapi masih ada
beberapa takdir tugas yang harus dilakukan.” Ucap Miss Bong. Soo Chang ingin
tahu maksudnya Takdir tugas
“Ini Sangat
menakjubkan. Segala sesuatu di dunia ini berputar-putar tapi akhirnya kembali
ke titik awal mereka. Begitulah dengan kalian berdua. Kalian berdua kembali ke
titik awal takdir.” Ucap Miss Bong
“Apa kau
menyarankan agar Dong Tak dan aku saling
mengenal?” tanya Dong Tak
“Entahlah.
Bagaimanapun, saat ini kau tidak hidup atau mati. Jadi Ingatlah. Kau punya
waktu 49 hari. Dalam 49 hari, kau harus melepaskan jaring karma dan Baru
setelah itu, kau bisa kembali ke tubuhmu.” Jelas Miss Bong. Soo Chang binggung
apa maksud jaring karma
“Itu... yang
harus kalian berdua cari tahu.” Bisik Miss Bong. Soo Chang meminta Miss Bong
agar bisa menatapnya.
“Apa yang
terjadi jika aku tidak berhasil melepaskan
jaring itu?” tanya Soo Chang. Miss Bong mengatakan akan mati.
“Kau
bilang Mati? Aku akan mati? Aku mati?.. Tidak
boleh, banyak yang harus kulakukan.” Ucap Soo Chang. Miss Bong meminta
Soo Chang untuk tenang.
“Bagaimanapun,
kau harus berbagi tubuh dengan detektif itu dan membuka jaringnya. Itulah
tugasmu.” Kata Miss Bong
“Kau
bilang Berbagi tubuh dengannya? Apa Aku harus mengambil alih tubuhnya lagi?”
tanya Soo Chang
“Kau
tidak akan bisa kecuali pemiliknya memberi izin. Semoga berhasil.” Ucap Miss
Bong berjalan pergi.
“Ini
menunjukkanku jalan mana yang harus
ditempuh. Apa Cha Dong Tak dan aku punya tugas. yang harus kami selesaikan?”
pikir Soo Chang.
Dong Tak
pergi ke bagian CCTV ingin tahu apakah punya rekaman kecelakaan taksi jam 3 pagi di jalan Dangsan-dong tanggal
2 November. Pertugas tahu kalau itu Taksi dijalan Dangsan-dong dan Kasus itu
ditutup dan rekamannya hancur.
“ Tapi Tunggu,
ada kecelakaan lain di waktu itu... Kasus itu masih dibuka. “ ucap petugas
mencari file
“Jika
mereka diserang oleh truk seperti tadi malam, mungkinkah itu orang yang sama?”
tanya Jin Ah.
“Kita
akan cari tahu.” Kata Dong Tak dan petugas meminta Dong tak melihat rekaman di
layar besar.
Dong Tak
dan Jin An melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan pria mengunakan motor. Ia
yakin kalau Mereka orang yang sama
dengan Kecelakaan Kim Jong Doo dan Atasan mereka memerintahkan untuk
menutupnya, tapi ia akan terus menggali karena
ada yang tidak beres.
“Hang Joon
Hyung juga berpendapat sama dan mencari
tahu. Lalu Remku tidak bekerja. Jadi Ada satu lagi yang harus diperiksa.” Ucap Dong
Ta bergegas pergi.
Dong Tak
pergi ke bengkel. Montir memberitahu kalau Mobil Dong tak sudah diperbaiki dan
membahas tentang Rem kalau Ada yang merusaknya. Dong Tak memastikan kalau
memang benar. Montir itu yakin 100 persen
“Apa Kau
ingat kecelakaan taksi Dangsan-dong
sebulan lalu?” ucap Dong Tak. Si pria tahu tentang si takis.
“Apa ada
masalah rem juga?” tanya Dong Tak. Si pria membenarkan.
“Tapi aku
tahu kalau Jaksa tidak memasukkan laporan
yang kami sampaikan. Bagaimana mereka bisa melakukan itu? Aku merasa
aneh, tapi kasusnya ditutup, dan kami semua lupa.” Ucap Montir lalu
mencoba-coba mengingat sesuatu.
“Ketika
Detektif Jo datang, aku cerita padanya tentang rem yang dirusak.” Jelas Montir Dong
Tak memastikan kalau itu maksudnya Hang Joon.
Montir membenarkan.
“Bandingkan
dengan rem mobilku.” Pinta Dong Tak. Si pria pun masuk ke dalam memperlihatkan
fotonya.
“Ada
lekukan di depan potongan kedua mobil. Dan Potongan itu dibuat dengan alat yang
sama.” Jelas Montir memperlihatkan fotonya.
“Apa
mungkin seseorang membunuh sopir taksi
dengan sengaja Dan membuatnya seperti bunuh diri?” ucap Jin An.
Dong Tak
membenarkan karena Hang Joon Hyung terus menggali kasus ini dan menjadi target.
Ia juga tahu kalau Hang Joon menemukan
sesuatu... dan mencoba memberitahunya. Ia teringat saat terakhir kali bertemu
dengan Hang Joon.
“Menurutku
itu sedikit aneh. Aku menyelidikinya dan menemukan sesuatu.” Ucap Hang Joon
dalam mobil dan Dong Tak sudah memegang korek api ditanganya.
“Oh, ini
mungkin bisa membantu. Aku mengambil barang yang ia jatuhkan.” Ucap Jin An
memperlihatkan benda yang ada ditanganya.
“Mengapa
kau menyimpannya?” keluh Dong Tak. Jin An juga mengaku tidak tahu mengapa
melakukan ini.
“Aku rasa
ini akan menjadi peta bagi kita, jadi Beri kunci mobilmu.” Kata Dong Tak dan
memberikan pada montir agar Tolong periksa.
Setelah itu
ia masuk masuk ke dalam mobilnya. Jin An haran berteriak memanggil Dong Tak
karena ditinggalkan dengan Mobilnya.
Tak Jung
Hwan menerima telp dengan senyuman sinis kalau ini sangat menarik sekali. Saat
itu No Young Man menerima pesan “CHA DONG TAK BERADA DI BENGKEL” wajahnya
langsung panik dan meminta maaf karena
tidak tahu Dong Tak akan sejauh itu.
“Aku juga
Detektif... Cha Dong Tak sangat tangguh dan gigih. Seorang detektif yang hebat
harus terus menggali. Masalahnya adalah, sebuah kereta besar sedang bergerak untuk melayani negara ini, dan ada
kerikil kecil di jalannya. Haruskah kerikil itu hancur, atau kereta itu harus
putar arah?” ucap Tuan Tak
“Jangan
khawatir. Cha Dong Tak akan kami urus..” Kata Tuan No
“Dia
hanya anak kecil yang tidak tahu apapun Biar aku yang mengurus ini.”ucap Kepala
Ma seperti tak ingin Dong Tak celaka.
Dong Tak
datang dengan mobilnya. Sung Hyuk sudah ada di depan restoran mengatakan kalau sempat
melihat sekeliling kalau Ini hanya bar Jepang biasa. Dong Tak menyuruh Sung
Hyuk untuk melihat ke dalam. Sung Hyuk menganguk mengerti.
Sementara
Dong Tak berjalan ke bagian samping restoran dan melihat sebuah motor besar
terparkir disamping. Sementara Sung Hyuk
bertemu dibagian depan restoran. Si pegawai memberitahu Manajer tidak ada dan
bertanya apa yang bisa dibantu.
“Apa
barang ini dari sini?” tanya Sung Hyuk memperlihatkan benda yang ditemukan oleh
Jin An. Si pegawai membenarkan.
“Detektif
Cha, ini milik mereka.” Ucap Sun Hyuk melihat Dong Tak akhirnya masuk ke dalam
restoran.
“Siapa pemilik
motor yang ada di luar?” tanya Dong Tak. Si pegawai mengataakn kalau Itu milik
salah satu karyawan.
Saat itu
seorang pria terlihat kabur dari lorong dan Dong Tak mengejarnya. Si pria
langsung menaiki motornya tapi ternyata bagian belakangnya sudah terlepas.
Sebelumnya Dong Tak dengan sengaja melepaskanya agar tak kabur.
Akhirnya
Si pria berusaha kabur dari kejaran Dong Tak dengan melewati pagar. Tapi Sung
Hyuk sudah lebih dulu menarik kaki dan menekan bagian selangkanganya. Si pria
pun menjerit kesakitan. Sung Hyuk dengan bangga kalau sudah menangkapnya. Dong
tak menyuruh turun karena akan terluka.
Si pria
pun di borgol pada papan yang disampingnya ada peringatkan kalau tak boleh
memanjat. Dong Tak melihat di ponsel
pria itu ada Grup GENG MOTOR... tertulis
TARGET CHA DONG TAK, 67-2139, MOBIL PUTIH. Dong Tak tak percaya kalau ia akan
menjadi target mereka.
“Bukankah
ini pelanggaran hak? Aku tidak tahu apa-apa.” Ucap Si pria
“Pasti
sudah ada yang memberitahumu.” Kata Dong Tak
“Aku akan
memberitahumu jika memang ada. Aku sungguh tidak tahu apa-apa.” Kata Si pria
“Apa Kau
tidak tahu? Kau yakin?” ucap Dong Tak. Si pria membenarkan. Dan meminta agar
melepaskan borgol ini
“Sung
Hyuk... Berapa harga borgolnya?” tanya Dong Tak. Sung Hyuk pikir tak mahal dan
berpikir Dong Tak ingin yang baru. Dong Tak menbenarkan dan berjalan pergi
meninggalkan si pria.
“Aku
yakin seseorang akan memungutnya karena
dianggap besi tua.” Kata Sung Hyuk mengikutinya.
Si pria
akhirnya memanggil Dong Tak mengaku
tidak tahu wajahnya., karena si pelaku yang menyembunyikan diri. Mereka hanya
mengambil uang dan mengurus mangsanya.
Dong Tak ingin tahu apa maksudnya mengurus mangsa.
“Aku
tidak tahu jika itu menyakiti orang lain.” Ucap si pria
“Bajingan
yang memberimu perintah itu. Apa Kau punya nomor ponselnya?” ucap Dong Tak berjalan
mendekat
“Kami menggunakan
ID orang asing untuk menggunakan ponsel.
Tidak akan bisa dilacak GPS.” Kata pria dengan mengangkat tangan keatas dan
berlutu
“Dia
gagal tadi malam dan pasti sangat gelisah. Sampaikan pesan di ruang obrolanmu.
Kau harus tulis "Cha Dong Tak diketahui akan bergerak malam ini." Kata
Dong Tak memberikan ponsel pada si pria.
Sung Hyuk
pikir Apa pemimpinnya akan menggigit umpan itu. Dong Tak merasa mereka harus
menunggu.
Saat itu
dua orang masuk ruangan berteriak memangil Dong Tak seperti preman. Dong Ki mengeluh kalau ini Berisik sekali dan
terlalu pagi untuk berteriak mereka ingin tahu keberadaan Dong Tak. Dong Ki
pikir mereka bisa melihat Dong Tak sedang tak ada di mejanya jadi sedang
melakukan penyelidikan.
“Dia
sudah lupa dimana tempatnya dan Atasannya sama saja!” ucapSi pria
“Jangan
merendahkan kami hanya karena kau sudah
tua.” Kata Dong Ki marah. Ho Tae dengan ramah menanyakan apakah mereka sudah
sarapan.
Dong Ki
menelp Don Tak alau dalam masalah dan meminta agar segera kembali ke kantor.
Dong Tak
melihat semua rekaman orang –orang yang ditangkap untuk mencari tahu keberadaan
Soo Chang dan juga Yong Pal saat ingin tahu informasi pembunuh Hang Joon.
“Dia
menerobos masuk ke kantor dan mulai memukulku. Leherku terluka. Dia preman.” “Dia meraba-raba
saat memborgolku.” “Dia
memukul dan menyiksaku dengan omongannya. Kau lihat memar di sini?”
Dong Tak
hanya tersenyum melihat video yang diperlihatkanya. Dua petinggi heran melihat
Dong Tak malah tersenyum. Dong Tak pikir apakah ia harus menangis. Si pria
mengatakan Mereka menuntut karena penyerangan. dan perlakuan kasar dan bertanya
apakah Dong Tak ingin menjadi masalah besar.
“Lakukan
sesukamu.... Aku bersungguh.” Ucap Dong Tak seperti tak peduli dengan permainan
kotor atasanya.
Bersambung
ke episode 6
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar