Tuan Park
menelp Dong Tak mengetahui kalau baru saja menipunya, dengan senyuman liciknya
mengatakan kalau juga baru saja menipunya juga.Soo Chang bisa tahu kalau yang
dimaksud Ssong. Ia berlari mengingat percakapanya dengan Jin An.
“Ssong,
seberapa banyak kau percaya denganku?” tanya Soo Chang
“Sampai
sekarang, dengan seluruh hidupku.” Ucap Jin An yakin
“Ada
sesuatu yang tidak kukatakan. Sejujurnya,
aku menipu semua orang. Termasuk Tn. Park, Detektif... dan bahkan kau.” Gumam
Soo Chang terus berlari membawa koper.
Jin An
sudah ada di gudang tak sadarkan diri. Sung Hyuk mencoba mencari seseorang did
dalam mobil. Tuan Park mulai tegang dan melihat ponsel Jin An sengaja di
tinggal dengan telp dari Dong Tak sebanyak 5 kali.
Dong Ki dan Ho Tae terus mencoba menghalangi jalan dengan cara terus adu mulut dan membuat kemacetan. Sung Hyuk mencari mobil Tuan Park dengan berpura-pura meminta maaf.
Flash Back
Tuan Park
mengingat Sung Hyuk adalah orang yang mengintainya ketika ada di tempat
fitness, lalu ia juga pergi ke kantor polisi dan melihat Sung Hyuk berjalan
dengan Dong Tak seperti ia tak bisa di tipu begitu saja.
“Cha Dong
Tak pasti berpikir bahwa aku sasaran
empuknya.” Ucap Tuan Park akhirnya mengangkat telp.
“Kurasa
sekarang waktunya bagimu untuk membayar.” Kata Tuan Park.
“Tn.
Park, terakhir kali aku harus memohon
kepada Jaksa Agung. Kau tidak bisa terus meminta.” Kata Kepala No.
“Astaga,
itu masalahmu.” Kata Tuan Park. Kepala No tak terima begitu saja. “Banyak yang
telah aku habiskan untukmu. Buktikan kepadaku bahwa kau layak mendapatkannya!” tegas Tuan Park
“Cari
tahu apa yang dilakukan Unit Kejahatan Berat 2 saat ini.” Perintah Tuan No pada
anak buahnya di telp.
Soo Chang
masuk ke sebuah rumah tempat bertem dengan Jin An tak kosong, Akhirnya Ia
menelp Tuan Park tapi tak diangkat, lalu mencoba menelp Jin An berharap akan
diangkat.
Flash Back
Jin An
menegaskan sangat ingin menjadi bagian
dari ini. Jika sesuatu terjadi padannya maka Dong Tak bisa datang
menyelamatkan. Ia yakin Bos preman yang
tak terkalahkan.
Soo Chang
terus berharap agar Jin An bisa mengangkat telpnya. Tuan Park berada dalam
mobil yakin Orang yang lebih putus asa pasti
akan kalah dalam permainan. Saat itu Sung Hyuk akan mengetuk jendela mobil,
tapi Ho Tae lebih dulu memanggilnya.
“Dokgo..
Kita harus pergi.” Ucap Ho Tae. Sung Hyuk binggung Kenapa mereka harus pergi.
“Kita
akan membantu Unit 3 menangkap kelompok
judi wanita.” Kata Ho Tae mengajak Sung Hyuk pergi.
“Apa? Kita
harus menangkap Tn. Park.” Pikir Sung Hyuk.
“Aku juga
tidak tahu. Ini perintah langsung dari Komisaris, jadi kita harus pergi. Aku yakin kita akan
menangkapnya nanti.” Kata Ho Tae
“Tapi tetap
saja, Detektif Cha sudah memberi kita
info...” ucap Sung Hyuk. Ho Taek pikir Dong Tak salah karena Tuan Park tidak muncul. Tuan Park pun bisa tersenyum
bahagia melihat mereka semua akhirnya pergi.
Sung Hyuk
pikir mereka harus menangkap Tn. Park. Sementara Ho Tae yang menyetir mengeluh
melihat Dong Ki yang menaikan kakinya sambil membuka kaos kakinya.
Soo Chang
menelp Sung Hyuk menanyakan dengan Tn. Park. Sung Hyuk melaporkan baru saja
pergi Dan mobil tersangkanya tidak datang Soo Chang mengeluh kalau seharuanya
jangan pergi. Sung Hyuk memberitahu mereka baru saja diperintahkan dari
atas untuk bergabung dengan Unit 3. dan
membantu mereka.
“Kau
bilang Perintah dari atas? Sungguh?” ucap Soo Chang tak percaya karena pas
dengan kejadian Tuan Park
“Ya, kau dimana?
Mereka bilang kau juga harus bergabung dengan kami...” kata Sung Hyuk dan Dong
Tak langsung menutup telpnya. Dong Ki yang melihatnya berkomentar Dong Tak sangat
kasar.
Soo Chang
mencoba menyakinkan diri dan akan mulai berpikir, lalu pergi ke ruangan CCTV
meminta agar men ari mobil didaftar itu dan perbesar semua mobil yang lalu
lalang untuk menemukan mobil Tn. Park, menurutnya itu tak sulit.
“Lalu Apa
menurutmu ini mudah? Berapa kali aku harus beritahu bahwa aku tidak bisa melacak mobil curian? Dan kau
membuatnya terdengar sangat mudah saat
bilang "lalu lalang", tapi apa kau tahu berapa hari yang kami
butuhkan untuk memeriksanya?” kata
Petugas. Soo Cahng seperti tak bisa berbuat banyak memilih keluar dari ruangan.
Jin An
tersadar dari pingsanya dan bertanya-tanya keberadaanyas sekarang dan juga
anak-anak itu. Ia mencoba untuk mencari ponselnya karena harus menelepon Dong
Tak. Pintu gudang terbuka, Jin An langsung berpura-pura tertidur kembali.
“Kerja
bagus, anak anjing kecil. Kau pandai berpura-pura tidur.” Ucap Tuan Park
menyindir. Jin An akhirnya membuka matanya.
“Bagaimana
dengan anak-anak lain? Dimana mereka?”
tanya Jin An
“Oh,
mereka pergi mencari uang. Dan Apakah Kau mencari ini? Maaf. Aku meminjamnya. Apa
hubunganmu dengan detektif itu?” ucap Tuan Park memperlihatkan ponselnya.
“Detektif
apa? Aku tidak ada kenalan detektif.” Ucap Jin An mengelak.
“Orang
yang bilang bahwa kau reporter. Cha Dong
Tak.Akhir-akhir ini, reporter dan detektif sama-sama menyebalkan Jadi, apa kau
sudah menemukan beberapa informasi tentangku?”.” Kata Tuan Park. Jin An. mengaku
cukup banyak yang ditemukan.
“Kau
tidak hanya memanfaatkan para siswi itu dengan
menipu soal pekerjaan, tapi kau bahkan
menculiknya. Begitu aku keluar dari sini, aku akan menempatkanmu di balik jeruji besi.” Kata Jin
An berani melawan
“Siapa
bilang kau bisa keluar? Brengsek, kau sudah membuang waktuku. Aku kehilangan
banyak uang. Jadi kau harus mulai bekerja sama.” Ucap Tuan Park marah lalu
menelp Dong Tak.
Soo Chang
mengangkat telp Jin An langsung menanyakan keberadannya, karena sangat
khawatir. Tuan Park mengetahui nama Jin An dengan panggilan Ssong, Soo Chang
mengenal suara Tn. Park yang mengangkat telp Jin An.
“Dia
memanggilmu Ssong. Apa namamu Han Ssong? Atau Cheon Ssong? Dia baik-baik saja
sekarang Tapi dia mungkin akan segera dalam bahaya.” Ucap Tuan Park
“Detektif
Cha, aku di sini... Tolong selamatkan aku... Selamatkan aku, Detektif Cha.” Teriak
Jin An dengan suara lantang.
“Biarkan
dia mendengar panggilan ini.” Pinta Soo Chang. Tuan Park pun sengaja meneka
speaker.
“Ssong, Apa
kau baik-baik saja?” tanya Soo Chang khawatir
“Bagaimana
aku bisa baik-baik saja Tangan dan kakiku diikat. Aku dikunci di gudang tanpa
jendela. Dan seorang pria yang sangat menakutka melotot padaku dengan kayu di
tangannya. Jadi Bagaimana aku bisa baik-baik saja?” kata Jin An marah
“Aku
senang kau terdengar baik-baik saja.” Ungkap Soo Chang. Jin An menegaskan
dirinya sungguh tidak baik-baik saja.
“Dan dia
terus mengatakan sesuatu yang sangat
aneh. Katanya kau bilang bahwa aku seorang reporter. Ini tidak masuk akal. Kau dan aku punya
rencana yang luar biasa. Bukan begitu?
Apa Kau sungguh mengatakan bahwa aku
seorang reporter? Tapi kenapa?” tanya Jin An. Soo Chang hanya diam.
“Aku
tidak tahu kau Han Ssong atau Man Ssong,
tapi kau sangat rewel.” Keluh Tuan Park
“Ssong
itu bukan namaku.” Teriak Jin An.
“Baiklah,
ini sudah cukup untuk memeriksa apa dia
masih hidup.” Kata Tuan Park
Jin An
meminta si pria agar Jangan mendekat lalu berteriak memanggil Detektif Cha,
saat itu mulutnya langsung ditutup oleh plester. Tuan park mulai mengajak untuk berbisnisnya
dengan ponsel yang masih di speaker. Soo Chang mengancam Jika menyentuh rambut
ditubuhnya, maka akan membunuhnya
“Ku harap
kau tidak menungguku untuk mengatakan
ini. Apa yang kau tunggu? Bunuh dia... Dia sungguh menjengkelkan. Dan terlalu rewel.”
Kata Soo Chang menantang
“Apa yang
kau rencanakan?” ucap Tuan Park seperti tak menduga.
“Menurutmu,
kenapa aku mengatakan kalau dia seorang
reporter? Aku tidak peduli dengan keselamatannya. Aku tidak peduli jika kau
membunuhnya. Namun, jika aku jadi kau.. Jika kau adalah aku...Aku akan merenungkan
pilihan mana yang akan membawa uang lebih banyak..” kata Soo Chang.
“ Astaga,
aku hampir tertipu.” Kata Tuan Park
“Astaga,
Hyungnim. Kau sungguh tidak percaya. Berhenti main-main. Kau punya waktu sampai
jam 5 sore. Jika kau ingin menyelamatkannya,
bawakan uang untukku.” Kata Tuan Park
“ Apa Kau
mengambil 80.000 dolar dariku?” tanya Soo Chang. Tuan Park mengatakan tidak itu
hanya dua kali lipat.
“Jika
terlambat, ini akan menjadi
berlipat-lipat ganda. Waktu terus berjalan. Jika kau membawa detektif,
maka dia akan mati. Jika kau datang dengan tangan kosong, maka dia juga akan mati.” Ucap Tuan Park
mengancam.
“Sepertinya
aku kalah dalam berbisnis. Tapi baiklah, kau menang.” Kata Soo Chang mengaku
kalah.
“Oh,
benar... Aku menyiapkan hadiah kecil untukmu. Jadi Lihat saja nanti.” Ucap Tuan
Park. Soo Chang ingin tahu hadiah apa dan Tuan Park langsung menutup telp.
“Ku harap
Detektif Cha menemukan uang untuk menyelamatkanmu.” Kata Tuan Park membuka
plester di mulut Jin An.
“Kurasa
kau tidak tahu ini. Detektif Cha tidak pernah bernegosiasi dengan ancaman seperti itu.” Kata Jin An.
Tuan Park percaya dengan nada mengejek.
“Kalau
begitu, ceritanya akan semakin menarik.”ungkap Tuan Park.
Sementara
Soo Chang memikikan hadiah macam apa yang diberikan Tuan Park sambil mengumpat
kesal. Akhirnya Ia menyakinakan diri kalau akan menyiapkan hadiah spesial untuk
Tuan Park juga.
Di bar,
anak buah Yong Pal sedang mengisi botol dan Yong Pal sibuk menjatuhkan botol
kosong seperti bermain bowling. Saat itu sekelompok polisi datang, karena
mencampurkan minuman keras. Yong Pal bertanya apakah punya surat perintah. Si
pria memperlihatkan lembaran kertasnya. Yong Pal
menyangkalnya, polisi tak mau tahu menariknya pergi dan bertemu di
pengadilan nanti.
Dokter Ji
sedang ada di ruangan praktek memberikan penjelasan pada calon pasienya. Tapi
saat itu juga polisi datang menangkapnya dengan alasan karena praktek ilegal.
Dokter Ji kaget karena mereka bisa tahu ruangan rahasia miliknya.
Tiga
serangkai pemilik toko roti mencoba melakukan triknya dengan berpura-pura tertabrak.
Tapi ternyata mobil yang jadi incaran adalah polisi, ketiganya pun langsung
ditangkap karena menjadi penipu.
Soo Chang
mencoba menelp semua teman-temanya tapi tak ada yang mengangkatnya, lalu menelp
Tuan Park seperti mengetahui kalau ini hadiah yang disiapkan dengan membuat tak
berdaya. Tuan Park menegaskan kalau punya koneksi dan Dong Tak tidak percaya
padanya lalu menutup telp.
“Jika aku
menangkapmu, aku akan mengunyahmu
menjadi kecil-kecil. “ ucap Soo Chang mencoba agar Tetap tenang.
“160.000
dolar. Bagaimana aku bisa mendapatkan uang
sebanyak itu sampai jam 5 sore? Haruskah aku memanggil polisi? Tidak boleh... Dia menangkap semua Avengers dan memindahkan
timku sehingga bisa lolos. Itu artinya dia mengenal orang yang memiliki pangkat tinggi di kepolisian.” Kata Soo
Chang menyimpulkan.
“Jika aku
memperingatkan mereka dan Ssong terluka...
Ahh.. Tidak boleh... Ayo lakukan... Jika ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ssong” kata Soo Chang
menyakin dirinya.
Soo Chang
mengumpulkan semua orang di sebuah ruangan dengan mengucapan “Aku mencintaimu.”
dan duduk di meja kerja seperti tak menyangka kalau Daftar panggilan darurat
masih berlaku dengan mengumpulkan semua uang.
“Ini luar
biasa. Pencopet memberi uang pada polisi. Aku hanya membantu demi nyawa Soo
Chang.” Ucap Si wanita yang menyamar jadi biarawati.
“Terima
kasih, aku akan menebusnya. Ambillah.” Ucap Soo Chang memberikan tanda
terimakasih sebuah sosis.
“Kau,
detektif tampan. Bagaimana kau bisa kenal dengan Soo Chang?” tanya si wanita
“ Jika
kau tahu, maka kau akan terkejut, Ini Satu sosis per orang” ucap Soo Chang
Tuan Tak
duduk didalam mobil. Sek melihat seseorang di pinggir jalan lalu memberitahu Itu
Detektif Cha Dong Tak, yaitu data pria
yang pernah dilihat. Tuan Tak melihatya mengaku kalau pasti sudah tua.
“Aku
melihat binatang di lembah dan berpikir sejenak, mungkinkah itu harimau.” Ucap Tuan
Tak melihat Dong Tak bertemu dengan para pecopet membawa koper sambil
mengucapkan Terima kasih banyak.
“Kupikir
dia memiliki belang harimau. Dia hanya seekor anjing dengan kotoran di bulunya.” Kata Tuan Tak.
Soo Chang
membawa uang dalam koper menghitung masih belum cukup, lalu berpikir kalau
sungguh tidak ingin sejauh ini tapi tidak punya pilihan. Bong Sook datang ke
rumah sakit membawa uang karena akan membayar tagihan Gong Soo Chang, saat itu dikagetkan
dengan Dong Tak yang datang.
“Kau
sangat mudah ditebak. Aku tahu kau akan datang
ke sini jika punya uang.” Ucap Soo Chang
“Bagaimana
kau tahu aku punya uang?” kata Bong Sook panik.
“Aku tahu
ini sangat jahat mengambil apa yang kau
punya, tapi aku harus menjadi jahat” kata Soo Chang
“Apa kau
yang memberikan ini padaku? Mengapa?” ucap Bong Sook
“ Karena
aku Gong Soo...” kata Soo Chang tak ingin melanjutakn karena Ada hal yang lebih
mendesak daripada membayar tagihan rumah sakit.
“Ko Bong...
Berat badanmu bertambah dan Kau terlihat cantik.” Ungkap Soo Chang lalu
bergegas pergi.
Bong Sook
berteriak pencuri tapi terlihat malu karena ia juga sebagai pencopet lalu bergegas mencarinya. Soo Chang bisa
bersembunyi dibalik dinding. Bong Sook binggung karena terus memanggilnya Ko
Bon karena mengingatkan pada Oppa. Soo Chang pun hanya bisa meminta maaf karena
Ini sangat mendesak.
Soo Chang
mengirimkan pesan pada Tuan Park [Uangnya sudah siap.] lalu mengkhawatirkan
keadaan Jin An sekarang sambil menunggu di cafe. Sementara Tuan No menerima pesan dari Tuan
Park “Aku harus meninggalkan Korea malam ini.” Lalu mengumpat kesal pada
temanya dan akhirnya berjalan pergi.
Tuan No
pergi ke ruangan Ketua Ma memberitahu Setiap satu putaran golf dinilai 10.000
dolar dengan nama panggil Tn. Park yaitu preman murahan.. yang menculik
anak-anak untuk dipekerjakan dan
mengambil uang mereka.
“Aku
mengalahkan dia beberapa kali di
lapangan golf, dan menang atas taruhan kami. Apa Kau tidak percaya padaku?”
ucap Tuan No menyakinkan rekan kerjanya.
“Apa yang
kau lakukan untuknya?” tanya Tuan Ma
“Begini...
Aku mengabaikan beberapa laporan dia yang
melakukan kecurangan. Tapi Kali ini terasa berbeda. Aku punya firasat dia menginginkan yang lebih banyak. Jika ada sesuatu yang
terjadi padaku, maka menurutmu siapa orang berikutnya yang akan terkena dampaknya?” jelas Tuan No.
Tuan Ma tak habis pikir dengan sikap seniornya.
“Bantu
aku, Inspektur... Bantu aku, Jin Gook.” Ucap Tuan No menohon seperti layaknya
pada teman sendiri
“Aku
akan...mengatasinya untukmu.” Kata Tuan Ma seperti sangat terpaksa.
Kepala
Yoo datang memberitahu Inspektur memerintahkan agar kmenahan Tn. Park, lalu
memeritahkan Dong Ki dan Ho Tae, untuk mencari keberadaannya dan Sung Hyuk agar bisa meLihat apa ada korban
lain. Mereka pun bergegas untuk menangkap Tuan Park.
“Dimana
perginya Dong Tak seharian ini?” keluh Kepal Yoo heran.
Tuan Park
menelp Dong Tak didepan gudang. Soo Chang memberitahu kalau Uang Semuanya sudah
siap. Tuan Park mengejek Dong Tak ternyata sangat patuh,Seperti anjing
terlatih.
“Kalau
saja kita bertemu lebih awal, Aku akan memasang mainan cantik di lehermu. Sayang
sekali... Semuanya berakhir disini.” Ucap Tuan Park mengejek
“Kau
dimana? Kenapa tidak kesini?” tanya Soo Chang
“Ada
perubahan rencana. Aku ingin kau mencarikan sebuah kapal sebelum tengah malam untukku. Aku yakin...
kau bisa menemukannya dengan mudah, 'kan?” kata Tuan Park
Soo Chang
kaget dan bertanya dimana keberadan Jin An. Tuan Park mengodanya dengan
menjawab tak tahu karena menurtnya Hal tersulit dalam hidup adalah mempercayai orang lain jadi harus
menemukannya.
“Jika kau
datang dengan detektif, maka Aku juga akan melakukan hal tersulit di dunia ini,
Yaitu Membunuh seseorang.” Ancam Tuan Park lalu langsung menutup telpnya. Soo
Chang hanya bisa berteriak Halo tanpa ada yang menyahut.
Soo Chang
mengeluh dengan keadaan sekarang dan memikirkan tentang Kapal, lalu menelp
seseorang yang mengenal beberapa penyelundup. Akhirnya Soo Chang kembali ke
kantor, Kepala Yoo melihatnya seperti mencari sesuatu di laci.
Sung Hyuk
pun ingin tahu apa yang terjadi. Soo Chang terus mencari dengan wajah kesal
karena menemukan Bantal leher bodoh. Kepala Yoo bertanya apa yang cari dengan
Dong Gi yang menangkap celana yang dilempar Dong Tak.
“Pistolku...
Kau bilang aku punya pistol. Dimana itu?” ucap Soo Chang. Semua hanya bisa
melonggo binggung.
Jin An
duduk diam di dalam gedung, teringat kembali ucapan pada Dong Tak “Apa Kau
sungguh mengatakan bahwa aku seorang reporter?
Tapi kenapa?”
“Mengapa
dia melakukan itu?” kata Jin An memikirkanya. Lalu teringat kembali ucapan Tuan
Park “Jika kau ingin menyelamatkannya, bawakan
uang untukku.”
“Berapa
uang yang dia bicarakan? Apa yang sedang terjadi? Apa yang Detektif Cha
lakukan? Aku tidak mengerti.” Kata Jin An lalu berpikir kalau harus keluar dari
sini.
“Aku
hanya perlu bertanya padanya. Tapi Bagaimana caraku keluar dari sini?” kata Jin
An mencoba untuk melompat keluar dari pintu.
Saat itu
terdengar suara Tuan Park didepan pintu dengan dua anak buahnya kalau setelah
mendapatkan kapalnya, maka akan menjual
semua anak-anak itudan pergi ke Jepang. Tapi Sebelum berangkat, mereka hapus
semua jejak keduanya mengerti.
Jin An
sengaja menguping diam-diam dan kembali ke tempat semua dan berpura-pura
tertidur. Si pria mencari sesuatu dalam tas Jin An, sementara Jin An membuka
mata melihat ponsel yang ada di kantung celana si pria.
Mi Nam
masuk ruangan meminta temanya Jangan
kemana-mana setelah pekerjaan kalian
selesai, karena Ini hari H-nya. Ponselnya menerima sebuah video, Jin An membuat
video kalau sekarang sedang diculik dan
dikunci di gudang.
Orang-orang
yang menculik saya mendekati para siswi SMA, yang baru saja mengikuti tes masuk
Universitas, dengan iming-iming
pekerjaan. Bos geng ini dipanggil Tn. Park...”
Kepala So
yang melihat video Jin An lalu meminta Mi Nam agar mengInformasikan polisi
tentang penculikan Reporter Song dan
memberitahu kalauVideonya harus dimasukkan kedalam berita.
Di depan
pengadilan, Na Mi sedang menungu narasumber untuk berita, Kepala So menelp
memberitah tentang Penculikan. Na Mi mengeluh kalau Song Ji An akhirnya membuat
masalah. Saat itu Jaksa Tak sedang lewat mendengar nama Jin An. Sementara Na Mi
mengeluh kalau ini aneh.
Jaksa Tak
masuk ruangan berharap agar Jin An bisa mengangkat telp darinya lalu menyuruh anak buahnya agar melacak ponsel
reporter NBC City Song Jin An. Anak buahnya menganguk mengerti. Lalu meminta Tn. Oh agar bisa menCari tahu
dia bersama siapa dan apa yang terjadi sebelum diculik.
“Permisi,
Jaksa, Anda harus berada di pengadilan
untuk sidang berikutnya.” Kata Tuan Oh
“Apa yang
kau lakukan? Kau tidak dengar apa yang baru saja ku suruh?” kata Jaksa Tak
marah
Soo Chang
gelisah berpikir kalau apakah harus memberi tahu rekan kerjanya karena Ssong
dalam masalah, lalu berpikir kalau detektif ini berada dipihak penipu itu. Ia
menatap Sung Hyuk seperti curiga tapi merasa kebingugan tidak bisa mempercayai
siapapun.
“Kulihat
dia menyimpan banyak uang. Apa Kau orangnya?”kata Soo Chang menatap Dong Ki
“Bagaimana
kau bisa tahu?Aku tidak akan... Tapi aku merasa gugup, dan terus berkeringat.”kata
Dong Ki. Soo Chang marah langsung mencengkram Dong Ki
“Kau seharusnya
tidak melakukan itu. Kapten, aku menangkapnya.
Dialah sampah yang melakukan itu.” Kata Soo Chang. Dong Ki tak bisa
terima dianggap Sampah.
“Aku
hanya minum beberapa obat oriental itu. Kau
tidak bisa memanggilku sampah hanya karena itu.” Ucap Dong Ki
“Jadi Bukan
kau orang yang disuap?” kata Soo Chang. Dong Ki tak percaya kalau Dong Tak
mengira disuap dan berusaha akan membunuhnya
dan dipenjara hari ini.
Sung Hyuk
menahanya, Kepala Yoo pun menahan keduanya. Sung Hyuk menerima telp memberitahu kalau 30 menit lalu, mobil yang
disewa Tn. Park ditemukan di dekat Bandara. Kepala Yoo terlihat senang karena
Tuan Park pasti berusaha melarikan diri dengan
naik pesawat jadi akan menangkapnya sebelum itu.
Soo Chang
menahan Tuan Park kalau Tidak mungkin ke Bandara. Kepala Yoo mengeluh kalau
Dong Tak harus berhenti membuat
keributan dan bergabung dengan mereka
dan mendengar Reporter Song hilang karena Tuan Park.
“Apa yang
terjadi dengan Cha Dong Tak yang dulu? Berhentilah
bersikap aneh.” Kata Kepala Yoo bergegas pergi. Soo Chang hanya bisa menghela
nafas panjang.
Soo Chang
berjalan di lorong memikirkan jika dirinya Cha Dong Tak yang sekarang, maka apa yang akan dilakukan. Ia lalu
berpikir kalau pernah mencoba masuk ke dalam tubuh Dong Tak tapi tidak pernah
terpikir untuk keluar.
“Yahh.. Benar...
Ini untuk Ssong, dia lebih berguna dariku. Tapi bagaimana aku bisa keluar? Bagaimana?
Bagaimana bisa aku... Aku tidak tahu caranya.” Ucap Soo Chang kesal sendiri,
lalu mengingat terakhir kali keluar
ketika Dong Tak di pukul.
“Aku...pernah
dipukul lalu keluar. Apa itu artinya... Aku harus dipukul... agar itu bisa
terjadi?” kata Soo Chang
Bersambung
ke Episode 12
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar