PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 21 Juli 2016

Sinopsis W Two Worlds Episode 1 Part 1

Pagi Hari di kota Seoul
Suara penyiar akan menuju cabang olahraga lain di Olimpiade Athena 2004 yaitu ada kabar baik di cabang Menembak.  Berita di layar besar nampilkan dua penyiar berita membawakan berita Olimpaiade.
Sekarang di area menembak,  pertandingan final untuk Pria Pistol 50m sedang berlangsung. Tanpa diduga, aksi Kang Chul dari Korea... sangat baik.” Ucap Penyiar pria
Dia masih muda, tapi sangat bagus.” Kata Si Penyiar wanita
Benar... Padahal dia baru duduk di kelas 11. Semoga dia memenangkan medali emas... saat dia bisa mengatasi tekanannya./ Dengan harapan bisa membawa medali emas, kami akan melaporkan... langsung dari area menembak sekarang.” Kata si pernyiar pria 

Kamera pun beralih pada area tembak , Penyiar memberitahu sedang ada di Lapangan Menembak Markopuolo Olimpiade untuk Pertandingan final untuk  kategori Pria Pistol 50m yang sudah dimulai. Di layar terlihat urutan atas dari Korea dengan atlet bernama Kang Chul.
Kang Chul dari Korea berusaha untuk memenangkan medali emas. Meskipun dia berada di urutan ketujuh untuk sampai lolos ke final..., dia saat ini sedang memimpin dengan tujuh tembakan pertama di pertandingan final.” Ucap penyiar dari pingir lapangan
Kang Chul terlihat berbaring dengan atlet negara lain sedang melemaskan jari-jarinya, kacamatanya ditutup satu agar bisa fokus. Suara pria asing memberitahu penonton Kang Chul nomor urut ketiga.Dia sebelumnya mencetak 10,6 poin. Dengan menyorot wajah Kang Chul sedang melemaskan ototnya. Ivan Asimov dari Ukraina  nomor urutan empat. Dia sebelumnya mencetak 9,9. Pria yang berdiri disamping Kang Chul disorot dan seterusnya peserta diberitahukan hasil poinya.
Ternyata, bukan Kang Chul saja yang diharapkan untuk  memenangkan medali emas. Para pemain di sampingnya berada di peringkat 1, 2 dan 3 di kejuaraan dunia. Komentar penyiar di pinggir lapangan,
Benar. Ini pertama kalinya dia dipilih sebagai anggota tim nasional dan debut internasional pertamanya  bagi Kang Chul Min.ucap penyiar dua.
Pemain17 tahun ini menampilkan yang terbaik melawan pemain juara dunia. Kita ingin tahu apakah  dia bisa mengulang momen sejarah yang dibuat oleh Yeo Gab Soon di Olimpiade Barcelona 1992. Dia sudah tampil dengan sangat baik sejauh ini. Balas Penyiar satunya, Kang Chul sempat melirik lalu memegang pistolnya. 

Wasit akan memulai Untuk kompetisi tembakan berikutnya, dan meminta semua pemain mengisi peluru. Kang Chul dkk mulai mengisi perluru, wasit memberikan perintah untuk bersiap-siap, semua mulai mengangkat pistolnya lalu hitungan tiga berjalan mundur. Kang Chul dan Ivan menembak bersamaan untuk tembakan yang kedelapan.
Layar memperlihatkan hasilnya, Kang Chul mencetak 10.2 poin, semua penonton bergemuruh. Pelatih yang duduk dibelakang pun menjerit bahagia, Kang Chul tersenyum karena hasilnya memuaskan, sementara lawanya Ivan hanya memperoleh angka 9,5. Komentar mengatakan Kang Chul tidak boleh puas dulu karena harus tetap tenang sampai akhir.
Pelatih dibelakang meminta Kang Chul untuk Tetap tenang dan fokus. Komentator melihat sang pelatih yang juga meminta agar tenang. Pria disampingnya memberitahu kalau Pelatihnya itu Kang Yoon adalah ayahnya sendiri yang mengajarkan anaknya untuk menembak dan belajar konsentrasi,  makanya Kang Chul bisa sejauh ini dalam waktu tiga tahun. Pria lain melihat Kang Chul itu pasti jenius karena mengikuti bakat ayahnya
Kang Chul siap memberikan tembakan yang kesembilan tapi hasilnya ternyata hanya 7,9 tembakannya meleset cukup jauh. Tuan Kang terlihat kecewa sementara Ivan yang berdiri disampingnya tersenyum karena berhasil meraih poin 10,2. Komentator melihat Kang Chul membuat kesalahan kritis  pada tembakan kesembilan.
Jika begini... Sekarang, Asimov memimpin dengan selisih 0,2 poin.</i> Total skornya adalah 653,4 dan total skor Chul 653,2. Peraih medali emas akan diputuskan  dari tembakan terakhir ini. Selisih poin mereka hanya 0,2. Pengalamannya bertanding Ivan Asimov memang terbayar di saat-saat terakhir Apakah pengalaman yang kurang  dari Kang Chul akan menghambat kesuksesannya saat ini? ucap sang komentator, Kang Chul terlihat sedikit kecewa dengan tembakan terakhirnya.
Benar juga. Ini pertama kalinya dia bertanding di kancah internasional. Balas komentator lainnya.
Tuan Kang meminta anaknya untuk fokus karena kali ini adalah  kesempatan terakhir. Komentator melihat Kang Chul itu  cukup baik menangani hal dan harus fokus sampai akhir. Wasit memberitahu untuk tembakan terakhir meminta agar mengisi peluru. Semua sudah siap dengan pelurunya, Komentator memberitau saat ini  yang menegangkan karena tembakan ke-10 yang terakhir.Ivan lebih dulu menembak dan memperoleh hasil 10,4
Asimov memang pemain yang sangat pandai dan Untuk membawa medali emas...,Kang Chul harus mencetak lebih dari skor 10,7. Sekarang Kang Chul masih menargetkan tembakannya. Dia harus menembak dalam batas waktu 75 detik.” Ucap komentator
Kang Chul belum menembakan pelurunya ke papan, terlihat sedikit gugup dengan fokus pada tatapan agar tepat mengenai sasaran. Tuan Kang berbisik menyuruh anaknya untuk cepat menebakan pelurunya karena waktunya semakin berkurang. Di 15 detik terakhir, Kang Chul belum juga menembakan pelurunya. Di detik terakhir akhirnya Kang Chul menembakan peluru ke papan.

Semua penonton terlihat tegang begitu juga Kang Chul penasaran hasil yang di dapatnya dari tembakanya. Dilayar keluar angka 10,9 untuk Kang Chul. Semua penonto bersorak, Kang Chul melonggo tak percaya Tuan Kang menjerit bahagia karena Kang Chul berhasil meraih medali emas untuk Korea.
Kang Chul langsung berlari mengendong ayahnya dengan wajah bahagia, para wartawan pun mengerubungi sebagai peraih medali emas dari cabang olahraga menembak. Ayahnya menangis haru karena anaknya bisa meraih medali emas. Komentator tak percaya Kang Chul masih umur 17 tahun biasanya pemain cenderung kehilangan focus apabila di bawah tekanan besar tapi Kang Chul membalikkan keadaan dan memenangkan medali emas. Kang Chul dan ayahnya terlihat bahagia, bahkan Kang Chul sempat tersenyum memberikan salam pada kamera TV. 



Layar TV pun berubah menjadi tayangan pertandingan sepak bola, dengan sedikit memukul bagian atasnya layar TV kembali jernih terlihat ayah ibu dan dua adik Kang Chul sedang menonton pertandingan bola di ruang tengah, semua tegang menunggu sebuah gol.
Di buffet terlihat jejera piala milik Kang Chul sebagai atlet, foto dan juga artikel saat menang medali emas. Foto keluarga Kang pun ditempel terlihat bahagia. Ibu Kang Chul mendengar ada orang yang masuk berpikir anaknya yang pulang bertanya kenapa Kang Chul datang terlambat.

Tiba-tiba matanya melotot kaget melihat yang datang, Tuan Kang binggung istrinya tak datang saat ke depan pintu melihat istrinya sudah terkapar dan kepalanya mengeluarkan darah, Sebuah pistol mengarah padanya dengan tembakan menempel stiker bendera korea. Tembakan langsung mengenai bagian dahi Tuan Kang dan akhirnya membuatnya meninggal seketika.
Di ruang tengah dua adik Kang Chul masih asik menonton bola, adik Kang Chul yang terakhir sadar ada seorang yang mendekat lalu menembakan pistolnya, adik Kang Chul yang kedua membalikan badanya akhirnya badannya pun tersungkur dilantai. Saat itu juga dilayar sebuah Gol tercipta dan Ahn Jung Hwan. 
Di TV menanyakan sebuah berita dengan gambar Kang Chul yang tertangkap polisi

Ini berita pertama hari ini. Dua hari yang lalu, kami menyampaikan berita bahwa seluruh keluarga di Sangdo-dong  tertembak oleh pistol. Polisi melihat Kang Chul, si peraih medali emas Olimpiade Athena juga anggota keluarga sebagai tersangka utama. Ucap si penyiar dan memanggil reporter Park untuk melaporkan langsung. 

Ya. Saya sekarang berada di Kantor Polisi Dongjak Seoul. Beberapa saat lalu, Kang Chul, mantan atlet nasional, ditangkap dengan tuduhan pembunuhan itu.” ucap reporter Park
Kang Chul keluar dari mobil polisi dengan tangan terborgol lalu tertulis caption [Kang Chul ditangkap sebagai  tersangka pembunuhan.]
Pelatih tim tembak nasional,  Kang Yoon, beserta istrinya Yoon Mi Ho..., dan putri mereka Soo Yeon,  putra mereka Joon Seok ditemukan ditembak mati di  ruang tamu rumah mereka pada pagi hari tanggal 15. Sementara menginvestigasi Kang Chul yang tidak berada di rumah saat itu...,polisi menemukan banyak keraguan tentang keberadaannya hari itu.
Tim Forensik pun mulai memeriksa semua sidik jari dan barang bukti dari TKP. Sementara terlihat banyak penonton Korea yang mengelu-elukan Korea karena berhasil menang dan seseorang membuang pistolnya ke tempat sampah.
Selain itu, pistol yang digunakan untuk  membunuh mereka ditemukan di tempat sampah tak jauh dari TKP.
Polisi memberikan penyataan dengan jumpa pers, gambar  pistol yang digunakan untuk pembunuhan tersebut dengan ukuran 5.56mm kaliber buatan Swiss, menemukan noda darah korban dan sidik jari Kang Chul.
“Dan Juga, polisi menegaskan bahwa pistol yang digunakan di TKP adalah pistol yang sama yang Kang Chul gunakan di Olimpiade.” 

Penyiar yang ada di stasiun Tv melihat ini memang berita yang  sangat mengejutkan, lalu memanggil Reporter Kim yang sudah duduk disampingnya, membahas Ada banyak masyarakat yang masih ingat dengan Olimpiade Athena, ketika Kang Chul berlari ke ayahnya dan memeluknya masih terasa sampai sekarang.
Jika Kang Chul yang memang membunuh mereka..., apa motif kejahatannya?” tanya penyiar
Motif kejahatannya masih belum jelas. Namun menurut kesaksian, saat dia berhenti menjadi  atlet tembak dan memutuskan kuliah ilmu computer, dia punya masalah dengan ayahnya. .” Ucap Reporter Kim
Entahlah... Tapi alasan itu tidak sepenuhnya menjelaskan, kenapa seorang atlet Olimpiade yang  terkenal membunuh keluarganya sendiri” kata Penyiar
“Ya.... Betul.... Karena itu, publik  makin antusias melihat bagaimana penangkapannya.” Balas Reporter Kim 

Kang Chul sudah ada diruang interogasi dengan wajah kebinggungan, Jaksa didepanya mengatakan Ada dua orang yang meliha Kang Chul dari pintu belakang dan ingin Kang Chul bisa menjelaskanya. Kang Chul terlihat tertunduk diam.
Kau bertengkar dengan ayahmu  seminggu sebelum kejadian. Kemudian kau cerita pada temanmu, kalau ayahmu itu menjengkelkan dan kau ingin  ayahmu mati. Apa benar begitu?” Ucap Jaksa Han Chul Ho, Kang Chul dengan terbata-bata mengatakan kalau itu tak benar.
“Ah.... Benarkah? Aku mengerti kau ingin hidup sendiri dan Pasti seperti itu benarkkan” ucap Jaksa Han berdiri dari tempat duduknya lalu memegang pundak Kang Chul. Wajah Kang Chul terlihat ketakutan saat Jaksa Han memegang pundaknya.
“Tapi Tetap saja..., kau tidak bisa menembak ayahmu. Kau menembak ibu yang berusaha melarangmu. Kau hilang kendali dan menembak mati semua keluargamu. Kenapa? Apa Kau terlalu takut  mati setelah membunuh mereka? Kau kabur, lalu kembali  dan menangis di depan foto orang tuamu. Apa Kau tahu orang memanggilmu sekarang ? Sampah masyarakat. Kau harusnya terisolasi  dari masyarakat selamanya Itulah tugasku. Apa Kau mengerti?” ucap Jaksa Kang sambil mendorong kepala Kang Chul sampai menyentuh meja. Kang Chul hanya bisa diam dan menangis. 

Kang Chul sudah mengunakan pakaian tanahan di datangi oleh pamannya. Sang Paman  memberitahu Jaksa yang bertanggung jawab, bernama Han Chul Ho  yaitu orang yang berambisi besar dan berharap menjadi seorang politikus serta berusaha memecahkan kasus Kang Chull karena semata-mata melihat Kang Chul itu adalah orang terkenal.
“Seharusnya Tidak boleh begini. Selain itu Juga..., kami mengadakan acara pemakaman  karena kita tidak bisa menundanya lagi. Kami menguburkan semua keluargamu di bukit. Kau Jangan khawatir dan harus kuat.  Kami akan berusaha yang terbaik. Tetaplah bertahan.” Ucap pamanya yang percaya keponakanya itu pasti tak bersalah. Kang Chul hanya bisa menangis tak bisa lagi melihat pemakaman keluarganya. 

Ruang sidang
Jaksa Han mulai berbicara  dengan mengingat waktu dan bukti kejahatannya maka sulit berasumsi kalau ini adalah kejahatan atas dorongan hati, menurutnya Merencanakan membunuh keluarga  sendiri adalah kejahatan yang mengerikan dan mengejutkan serta melanggar hukum moral. Kang Chul hanya diam duduk di kursi terdakwa.
Selain itu, terdakwa adalah atlet terkenal, Sebagai idola remaja, maka insiden ini sangat mengejutkan. Untuk mengingatkan masyarakat  akan bahaya, saya minta hukuman seberat-beratnya  untuk Kang Chul yaitu hukuman mati.” Ucap Jaksa Han terlihat penuh ambisi dendam.
Kang Chul melirik dengan mata berkaca-kaca, semua yang menonton dibangku penonton memberikan tepuk tangan. Keluarga Kang terlihat khawatir mendengar putusan Jaksa Han. Kang Chul mendengar umpatan padanya dan jeritan bahagia mendengar hukuman yang diberikanya, akhirnya amarahnya tak tahan lagi ingin menyerang Jaksa Han. Petugas langsung menahanya,
Dasar brengsek.... Kenapa hukumannya seperti ini?” teriak Kang Chul histeris tak bisa menerimanya. Jaksa Han hanya menatap sinis Kang Chul yang marah padanya. 

Disebuah ruangan yang berantakan dengan bekas makanan diatas meja dan terdengar bunyi ponsel yang terus berdering, seorang pria tertidur pulang di tempat tidur tingkat dua, handuk di gantung bertuliskan [RS Universitas Myungsei] jemuran kaos kaki dan celana dalam di gantung disampingnya.
Terdengar bunyi dengkuran, seorang wanita bernama Oh Yeon Joo tidur dengan mulut mengangga dan masih mengunakan jas dokternya. Ia sedikit tersadar lalu menyuruh temanya, Kang Suk Bum untuk mengangkat telp tapi Suk Bum masih tertidur lelap. Akhirnya dengan wajah kesal bangun sambil berteriak kalau ia butuh tidur.
Yeon Joo melihat layar ponsel yang berbunyi bertuliskan nama [Anjiing Gila] lalu memberitahu Suk Bum kalau si anjing gila yang menelp. Suk Bum langsung terbangun, Yeon Joo melempar ponselnya dengan senyuman bahagia pasti temanya itu mati dan kembali tertidur. Suk Bum pun mengangkat telp dari Prof Park dengan membuat suara seperti tak seperti orang bangun tidur.

Hei.... Angkat teleponnya, idiot!” teriak Prof Park yang terdengar walaupu tak mengunakan speaker lalu menanyakan keberadan Yeon Joo sekarang
Yeon Joo yang sedang berbaring langsung melotot kaget mendengar namanya di sebut. Suk Bum memberitahu Yeon Joo sedang ada didekatnya, dan juga tak tahu kenapa Yeon Joo tak angkat teleponnya. Yeon Joo bangun dari tempat tidurnya dan dengkulnya sampai terbentuk tangga lalu melihat ponselnya  [10 Panggilan tak terjawab  dari Anjing Gila] lalu menjerit panik karena tenyata ponselnya dalam kondisi “Silent”
Suk Bum berkomentar Prof Park kemungkinan besar akan membunuh Yeon Joo karena tak mengangkat telepon darinya. Yeon Joo bertanya kenapa Prof Park mencarinya, Suk Bum tak tahu lalu memberikan semangat sambil menguap kembali tertidur. Yeon Joo menjerit sambil berlari keluar dari ruangan. 

Di lorong, Yeon Joo berusaha untuk tetap tenang bertemu dengan pasien, lalu memakai ID Card dokternya dan sempat bertemu dengan perawat yang memberitahu masih ada iler di mulutnya. Yeon Joo bertanya keberadaan Prof Park sekarang, perawat mengelengkan kepala. Yeon Joo langsung bergegas pergi sambil membersihkan mulutnya yang masih ada iler.
Ketika akan masuk lift ternyata sangat penuh, akhirnya ia memilih untuk turun melewati tanga darurat sambil berharap Prof Park tak akan membunuhnya. Ia berlari di lorong dengan cepat dan sampai ruang ICU bertanya keberadaan Prof Park, perawat mengatakan Prof Park tak ada di ICU.
Yeon Joo berlari pindah ke bagian lain dengan nafas terengah-engah menanyakan keradaan Prof Park. Perawat mengatakan Prof Park belum datang. Yeon Joo bertanya Apa tidak ada pasien sakit jantung. Perawat mengatakan tak ada. Yeon Joo kebinggungan kenapa Prof Park mencarinya. 

Ia akhirnya berlari ke lorong lain dan tepat didepan ruangan menguncir rambutnya dan membersihkan matanya lalu mengetuk pintu ruangan Prof Park. Terdengar suara Prof Park yang menyuruhnya masuk, dengan menghembuskan nafas Yeon Joo masuk ruangan seniornya.
“Ya.... Apa Kau sadar berapa waktu yang kaubutuhkan untuk datang kemari? Apa Kau mau mati?” tegur Prof Park
Maafkan aku... Aku tidak tahu kau di sini.” Ucap Yeon Joo dengan nafas terengah-engah
Kau pun tak mengangkat telepon  dariku. Kau meremehkanku yah? Apa Kau pikir boleh mengabaikan telepon dariku?” sindir Prof Park, Yeon Joo meminta maaf kembali. Dan berjanji tidak akan terjadi lagi.
Apa ayahmu itu Oh Seong Moo, si penulis webtoon?” tanya Prof Park, Yeon Joo binggung seniornya malah bertanya tentang ayahnya.
Ada yang bilang kau itu putrinya dan Aku baru tahu.” Ucap Prof Park, Yeon Joo membenarkan anak dari Tuan Oh Seong Moo.

Kenapa ini hanya terjadi padamu? Ayahmu itu Oh Seong Moo  yang hebat tapi kenapa kau bisa seperti ini?” keluh Prof Park, Yeon Joo meminta maaf kalau dirinya memang kurang berbakat.
“Apa Kau tinggal dengan orangtuamu?” tanya Prof Park, Yeon Joo mengelengkan kepala kalau ia hanya tinggal dengan ibunya.
Prof Park menanyakan keberadan ayahnya, Yeon Joo menceritakan orang tuanya yang sudah bercerai, Prof Park menyimpulkan Yeon Joo jarang melihat ayahnya. Yeon Joo menyangkalnya kalau ia sering menemuinya lalu heran karena seniornya terus menanyakan tentang ayahnya.  Prof Park langsung meminta agar Yeon Joo memberitahu spoiler-nya. Yeon Joo binggung.
Aku sangat suka baca webtoon belakangan ini, terutama Webtoon ayahmu. Aku sangat menyukainya.” Ucap Prof Park memperlihatkan komik  judul W ditanganya.

Tentu saja, webtoon ini sangat populer..., tapi aku tidak suka membaca webtoon, jadi tidak membacanya. Tapi kudengar webtoonnya akan tamat minggu ini karena itu aku langsung ke toko buku dan membeli komiknya, Coba kau Lihat ini.” ucap Prof Park sambil mengeluarkan semua komiknya
Menurutnya semua ini membuat kecanduan dan Butuh dua malam membaca semuanya, sambil bertanya-tanya kenapa komiknya itu seru sekali. Yeon Joo tersenyum bahagia karena ternyata Prof Park menelpnya hanya karena masalah komik saja. Prof Park menceritakan menyukai suka karakter utama di komik yaitu Kang Chul sangat kuat sebagai pria terlihat hebat. Yeon Joo juga berpikir yang sama. Prof Park bertanya apakah Yeon Joo juga penggemarnya.
Tentu saja.... Siapa yang tidak suka Kang Chul? Dia tampan, berbakat dan santun serta matanya sangat seksi.” Ungkap Yeon Joo, Prof Park melirik sinis mendengar kata seksi.
Maaf. Aku sudah kelewatan.” Ucap Yeon Joo, Prof Park berdiri seperti ingin memukulnya, Yeon Joo langsung menutup wajahnya ketakutan. Saat itu juga Suk Bum masuk ruangan. 


Prof Park mengajak Yeon Joo untuk high five, Yeon Joo pun tersenyum bahagia memberikan high five. Prof Park senang bisa bertemu dengan sesama penggemar Kang Chul, tak menyangka juniornya itu penggemarnya juga. Yeon Joo tersipu malu bertanya sejak kapan Prof Park menyukai komik W dam seharusnya memberitahu lebih dulu.
Suk Bum datang dengan tatapan iri, Prof Park pikir seharusnya Yeon Joo yang memberitahu kalau ayahnya itu yang menuliskan ceritanya. Yeon Joo merasa ayahnya itu pasti sangat menyukainya. Suk Bum memberikan sebuah berkas untuk menandatanganinya. Prof Park seperti menundanya lebih peduli berbicara dengan Yeon Joo.
Tapi..., siapa sebenarnya pelakunya?” tanya Prof Park penasaran. Yeon Joo juga tak tahu.
Tamatnya minggu ini,  tapi aku masih belum bisa menebaknya. Apa Kau tidak dengar apapun dari ayahmu?” ucap Prof Park makin penasaran
Ayahku tidak pernah  cerita tentang alur komiknya.” Jelas Yeon Joo, Prof Park masih tak puas karena Yeon Joo itu putrinya.
Kasih tahu aku spoiler-nya.” Ucap Prof Park terkesan keras kepala, Suk Bum menceritakan mengenal Tuan Oh yang memiliki sifat sangat tegas.

Prof Park mulai membahas Yeon Joo yang tak pernah operasi bedah jantung,  dan memutuksan Akan memberikan kesempatan. Yeon Joo sumringah tak percaya, Prof Park memberikan penawaran kalau untuk mencari tahu dulu siapa pelakunya. Yeon Joo dan Suk Bum saling berpandangan tak percaya.
Yeon Joo merengek kalau ayahnya pasti tak akan pernah mau memberitahu. Prof Park pun memutuskan untuk menarik kembali tawaranya. Yeon Joo akhirnya langsung mengatakan akan cari tahu sekarang. Prof Park mengancam Kalau Yeon Joo berbohong karena ingin operasi bedah jantung, maka akan membunuhnya. Yeon Joo meyakinkan tak perlu mengkhawatirkan hal itu lalu keluar ruangan dengan wajah bahagia.
Suk Bum mengeluh Prof Park bersikap tak adil, karena Bahkan rekan-rekan senior saja belum pernah berkesempatan bedah jantung. Prof Park pura-pura tak peduli lalu menyuruh Suk Bum harus punya ayah seorang kartunis kalau merasa diperlakukan tak adil. Suk Bum hanya diam tanpa membalasnya. 

Yeon Joo menjerit bahagia berjalan dilorong, menurutnya kalau tahu Prof Park itu pengemar komik maka hidupnya di Rumah Sakit pasti lebih mudah lalu mencoba menelp ayahnya, baru berdering satu kali langsung menutupnya menurutnya tak boleh dilakukan karena pasti akan kena masalah.
Akhirnya ia nelp Park Soo Bang, seorang pria berkacamata memanggil Yeon Joo dengan panggila Nunna. Yeon Joo menyapa Soo Bang yang sudah lama tak bertemu, Soo Bang terlihat panik dengan dua wanita lain yang mendekatinya. Yeon Joo yakin Soo Bang pasti sangat sibuk karena hari ini hari terakhir,
Aku punya permintaan untukmu. Hidupku sangat bergantung pada hal ini. Jadi jangan bilang pada Ayah.” Ucap Yeon Joo, Soo Bang mengatakan akan menelpnya lalu meminta dua wanita disampingnya untuk duduk kembali.
Kami sedang dalam kesulitan, Ayahmu menghilang.” Ucap Soo Bang panik, Yeon Joo kaget mendengarnya.

Maksudku... Dia sudah tak bisa  dihubungi sejak semalam.” Ucap Soo Bang sambil duduk di kursi kerjanya. 
Dia pasti berada di suatu tempat sedang  minum bersama teman-temannya.” Kata Yeon Joo yakin
Tidak, aku sudah menghubungi semua warung tenda dan tidak ada yang tahu  di mana keberadaannya. Ponselnya juga tak dibawa olehnya.” Jelas Soo Bang memegang ponsel milik tuan Oh
Yeon Joo mulai panik karena ayahnya meninggalkan ponselnya, Soo Bang menceritakan Dompet dan kunci mobilnya tak bawa dan menghilang begitu saja. Yeon Joo bertanya-tanya kemana kepergian ayahnya.  Soo Bang memberitahu Harusnya deadline kami jam 4 sore,  tapi Tuan Oh belum memberikan arahan pada mereka jadi  tidak tahu harus bagaimana dan tak biasanya pernah lewat deadline lalu kebinggungan apa yang harus dilakukanya sekarang. 


Yeon Joo menaiki taksi ke sebuah rumah dengan mobil yang diparkir didepan rumah, Sebuah gambar halaman depan komik W sampai jilid 33 berjejer dan terlihat tersusun di papan. Meja yang terlihat berantakan dengan komputer untuk mengambar web. Foto Yeon Joo dengan ayahnya juga ada dinding dari kecil, remaja sampai menjadi seorang dokter.
Akhirnya Yeon Joo masuk rumah, Soo Bang langsung berteriak memanggilnya. Yeon Joo sampai terlonjak kaget mendengarnya. Dua wanita pun menyapa Yeon Joo, Yeon Joo pun melambaikan tangan pada keduanya lalu menanyakan kabar ayahnya. Soo Bang memberitahu belum juga kembali. Yeon Joo pun memilih untuk masuk ke kamar kerja ayahnya. 

Soo Bang mengikutinya dan bertanya apakah Yeon Joo belum bicara dengannya. Yeon Joo mengaku sudah terlalu sibuk jadi Sudah lama tak bicara dengan ayahnya. Soo Bang mengatakan  harusnya memberitahu editor. Yeon Joo pikir mereka tunggu saja karena masih memiliki waktu.  Soo Bang merasakan ada sesuatu yang aneh.
Kami kemarin bekerja di sini seharian,  dan dia tidak pernah keluar dari.. ruangan ini.” cerita Soo Bang dengan nada panik. Yeon Joo yang sedang melihat ke bagian tempat tidur ayahnya terhenti. 
Flash Back
Soo Bang mendatangi ruangan Tuan Oh menawarkan untuk membuatkan kopi. Tuan Oh melirik jam di dinding pukul 9 lewat 5 menit, lalu meminta agar Soo Bang membuatnya tepat jam 10 malam. Soo Bang pun keluar dari ruangan.
Didepan semua tim sedang sibuk berkerja dengan bagian masing-masing. Tepat jam 10 malam, Soo Bang kembali masuk ruangan untuk memberikan kopi tapi Tuan Oh sudah tak ada diruangan dan menghilang begitu saja.

Aku masuk ke ruangannya tepat pukul 22:00 Dan dia tidak ada di ruangannya.  Tidak ada yang melihat dia keluar dari ruangan.
Dua pegawai wanita membagi tugas, Yoon Hee si wanita bertumbuh tambun mencari diluar rumah sementara Sun Mi mencari disekitar pekarangan. Soo Bang mencari di kamar mandi karena mereka takut Tuan Oh terjatuh jadi mencarinya ke seluruh ruangan. 
Soo Bang merasa ada sesuatu yang aneh karena tak menemukan jejak Tuan Oh yang pergi dari ruangan. Yeon Joo dengan wajah santai merasa memang itu sangat aneh. Soo Bang dengan mulut melonggo dan panik berpikir akan menelp polisi. Yeon Joo pikir belum 24 jam sejak ayahnya menghilang jadi lebih baik mereka menunggu saja.
Yah, dia mungkin frustrasi dan cari udara segar.” Ucap Yeon Joo yakin, Soo Bang masih merasa aneh dimalam hari pergi dan tanpa mengatakan apapun bahkan tak bawa uang atau ponsel
Dia juga manusia, pasti merasa sedih mengucapkan selamat tinggal pada karakter komiknya yang sudah dia gambar selama 10 tahun.” Ucap Yeon Joo
Siapa yang kau maksud, apakah Tuan Oh? Dia takkan mungkin merasa sedih. Katanya dia muak akan karakternya dan ingin membunuh karakter komik itu.” Ucap Soo Bang
“Siapa yang ingin dia bunuh?” tanya Yeon Joo binggung, Soo Bang menjawab Kang Chul kalau Tuan Oh bilang akan membunuh Kang Chul di adegan terakhir.
Dia takkan membunuh Kang Chul!” ucap Yeon Joo tertawa mengejek, Soo Bang berbisik mengatakan kalau sudah melihatnya. 


Soo Bang lalu mengajak Yeon Joo pergi ke meja kerja Tuan Oh, walaupun sebenarnya tak boleh tapi untuk menyakinkan akan menunjukanya dan berpesan agar tak memberitahu siapapun. Gambar Kang Chul yang terkapar dengan bersiba darah terlihat, Yeon Joo menjerit kaget melihatnya.
Kenapa kalian membunuh Kang Chul?” ucap Yeon Joo tak terima,
Aku tidak membunuhnya. Dan Kenapa dia mau membunuh Kang Chul?  Ini memang tidak masuk akal.” Kata Soo Bang juga heran, Yeon Jo masih tak yakin akhirnya Kang Chul akan mati.
“Coba Lihat darahnya. Bagaimana orang bisa hidup setelah perdarahannya banyak sekali? Kau itu dokter dan Kami juga sudah menentangnya. Aku tidak pernah  menentang idenya selama ini, tapi kali ini, aku sangat menentangnya, Sun Mi bahkan menangis. Tapi Pak Oh sangat keras kepala.” Cerita Soo Bang mengebu-gebu. Yeon Joo menatap dalam-dalam sosok Kang Chul yang digambar ayahnya.

Dia niat sekali mau membunuhnya Dan dia ingin membunuhnya secara brutal. Katanya itu impian hidupnya.” Cerita Soo Bang, Yeon Joo masih tak percaya.
Jika ini diupdate di internet,  semua orang akan marah. Semua orang mengharapkan balas dendam yang dramatis di bagian akhir komik tapi ternyata dia akhirnya mati konyol.” Jelas Soo Bang
Yeon Joo melihat sosok pria berjubah bertanya siapa itu, apakah itu pejahatnya. Soo Bang juga tak tahu karena Tuan Oh juga tidak memberitahunya dan menhilang setelah mengambar itu. Yeon Joo pikir ayahnya belum bisa ambil keputusan bagaimana akhir cerita  dan Mungkin pergi cari ilham. Soo Bang pikir tak mungkin karena Tuan Oh itu sangat niat sekali membunuhnya.

Flash Back
Soo Bang keluar ruangan setelah menawarkan kopi, lalu melihat Tuan Oh yang mengambar karakter Kang Chul dengan bersiba darah. Soo Bang melihat Tuan Oh yang tersenyum.
Dia sangat senang ingin membunuh karakter itu.” Ucap Soo Bang
“Tapi Kenapa? Kenapa dia merasa senang saat membuat karakter utamanya mati?” ucap Yeon Joo masih tak terima. Soo Bang juga tak tahu apa yang ada dipikiran Tuan Oh.
Mungkinkah...ada seorang penggemar fanatik tahu kalau akhir ceritanya akan seperti ini, makanya dia menculik Ayah, Seperti di film, "Misery"?” kata Yeon Joo mulai menduga-duga, Soo Bang mengaku suka dalam film tersebut.
Keduanya mulai panik, Soo Bang memikirkan apa yang dilakukanya sekarang. Yeon Joo pun memutuskan untuk segera menelp polisi karena firasatnya tak enak. Soo Bang memutuskan akan melaporkan pada polisi segera lalu berlari keluar ruangan menjerit pada dua wanita meminta agar mengambilkan ponselnya. 

Yeon Joo panik berpikir kalau sampai dugaanya itu benar lalu apa yang harus dilakukanya. Ia mencari-cari petunjuk di meja kerja ayahnya melihat note bertuliskan [Rahasia kematian keluarganya, kejadian yang tak terduga dan akhir ceritanya] lalu  [Masalah keluarganya, tersangka, dan Han Chul Ho]
Ia melihat sebuah foto iblis seperti sedang marah dengan mengeluarkan api dari lidahnya dan melihat tulisan dibagian belakang [Dibandingkan aku yang dibunuh olehnya..., lebih baik akulah yang akan membunuhnya.] Yeon Joo membacanya, tiba-tiba layar di komputer seperti bergerak, tapi saat ia menatapnya terlihat tak terjadi apa-apa.
Akhirnya Yeon Joo membalikan badan ingin mencari sesuatu, tapi langkahnya terhenti dan melihat dibagian tanganya ada noda darah. Dengan wajah panik berusaha menengok lalu melihat sosok tangan manusia yang keluar dari layar komputer menarik baju. Saat itu juga tubuh Yeon Joo seperti terhisap dan foto iblis ditanganya pun jatuh di lantai.
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

5 komentar:

  1. Yeaaayyy seneng banget ada yg buat sinopsis nya😂😂😂 berhubung aku belum bisa dwnlod krna msh krisis kuota dan gk ada wifi jd cuma bisa ngikutin dr sinopsis aja deh hehee
    Drma ini udh aku tunggu bngt krna ide ceritanya menarik, unik, dan fresh bngt deh ditambah pemainnya yg buat mata makin seger wkwwkk😁😁
    Semangaaat eonni nulisnya
    Fighting!!!

    BalasHapus
  2. yeesss,, mbak dyah bikin sinopsis drakor ini,,
    terima kasih mbak dyah,,
    SEMANGAT n FIGHTING mbak 😉😘😘😘
    😉😉😉😉

    BalasHapus