PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 05 Juli 2016

Sinopsis Lucky Romance Episode 12 Part 2

Ryang Ha masuk kantor, melihat dari belakang sosok wanita dengan rambut tergerai dan mengunakan rok mini serta high heels menurutnya pegawai wanita itu pasti baru, tiba-tiba si wanita itu terjatuh karena kesandung sepatu heelsnya. Akhirnya Ryang Ha membantunya berdiri merasa kalau pegawai itu pasti baru di Zeze.
Kehidupan sosial itu sulit, kan? Presdir Je akan menyakitimu. Datang ke lantai dasar saat kau frustrasi. Aku akan memberimu kopi gratis Dan ini rahasia. Aku pemegang saham utama di perusahaan ini.” ucap Ryang Ha terus nyerocos tanpa sadar yang didepanya Dal Nim.
Tapi kau mengesalkan.” Ucap Dal Nim dengan nada mengoda, Ryang Ha merasa seperti suara seseorang yang dikenalnya.

Matanya langsung melonggo karena ternyata wanita cantik yang didepanya itu Dal Nim, tapi menurutnya tak mungkin. Lalu mencoba mengunakan tanganya agar membuat kacamata, lalu menjerit tak percaya meminta memberikan giginya. Dal Nim menyengir, lalu Ryang Ha seperti masang behel dengan jari telunjuknya. Setelah itu menjerit karena ternyata memang benar itu Dal Nim yang dikenalnya.
“Astaga.... Bagaimana bisa kau sangat berubah?” jerit Ryang Ha tak percaya
Kau bilang padaku untuk melepasnya.” Ucap Dal Nim lalu beranjak pergi.
Oh, aku sangat malu, ternyata Aku menyukai Dal Nim! Ini hal memalukan untuk keluargaku!” jerit Ryang Ha tak percaya lalu berlari menjauh 


Yoon Bal melihat Dal Nim yang cantik lalu bertanya-tanya kemana Dal Nim yang dikenalnya.  Dae Kwon melihat Dal Nim seperti boneka, Ji Hoon memujinya sangat cantik berpikir seharusnya tidak tergila-gila pada Seung Hyun lalu mengajak untuk foto bersama karena bisa akan mendapat setidaknya 1,000 like.  
Tapi tetap saja, Seung Hyun yang paling cantik di tim kita.” Kata Hyun Bin mengangkat dua tanganya
Kejam rasanya membandingkan orang menurut wajahnya.” Ucap Seung Hyun, Ji Hoon pikir  Seung Hyun hanya iri saja
Soo Ho datang dengan Bo Nui bersama-sama, semua mulai bertanya-tanya. Soo Ho langsung berkata  mereka bertemu di depan gedung. Bo Nui membenarkan lalu terkejut melihat temanya Dal Nim yang sudah berubah jadi cantik dengan Soft Lens. Soo Ho mendekat melihat Dal Nim punya mata yang besar.

Dal Nim yang mendengarnya tiba-tiba ingin jatuh lemas, Dae Kwon dkk mencoba menahanya, Dal Nim berpura-pura merasakan kalau kepalanya terasa pusing. Soo Ho langsung bertanya kapan versi beta-nya akan selesai. Dae Kwon menjawab berencana memulainya minggu depan. Soo Ho pun bisa mengerti.
Bagaimanapun juga, ini akan menjadi game  pertama kita sejak insiden Jenius. Mari kita buat menjadi sukses.” Ucap Soo Ho, Semua pun mengangguk mengerti.
“Oh Yah.... Bergembiralah, semuanya.... fighting” Ucap Soo Ho memberikan semangat pada semua pegawai, Bo Nui tersenyum melihatnya. Soo Ho pun masuk ruangan walaupun menyadari kalau pasti rasanya canggung.
Dae Kwon binggung melihat tingkah Soo Ho yang berbeda dan merasakan semua bulu kudunya merinding. Dal Nim yang melihatnya sumringah karena Soo Ho terlihat berbeda degan memberika semangat. Yang lainnya merasakan perutnya tiba-tiba terasa sakit. Bo Nui pun cekikikan sendiri melihatnya. 


Dal Nim menjerit kaget da memberikan selamat Bo Nui karena sudah menerima perasaan pria yang satunya. Menurutnya tak mungkin temannya bisa menghentikan  angin di hatinya. Bo Nui masih tak yaki kalau dirinya akan baik-baik saja. Dal Nim yakin lalu mengusulkan double date. Bo Nui binggung.
Aku rasa semuanya berjalan lancar untukku belakangan ini. Sepertinya cinta sebelah pihakku akhirnya melihat cahaya.” Ucap Dal Nim dengan senyuman bahagia.
Makanya kau berpakaian bagus.” Komentar Bo Nui, Dal Nim pun penasaran siapa orangnya dan meminta temanya segera memberitahu.
Bo Nui meminta Dal Nim tak kaget, Dal Nim pikir temanya tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Bo Nui mengaku kalau pria itu adalah Presdir Je, Dal Nim berteriak kaget ternyata orang yang berpacaran dengan temanya adalah Soo Ho, pria yang sangat disukainya.
Kau bilang ini semua untuk ramalanmu sebelumnya dan tidak ada apa-apa.” Ucap Dal Nim binggung
Sebenarnya, aku mau menggenggam  tangannya dari awal. Tapi Anehnya, aku merasa bisa menggenggam tangannya. Lalu Bagaimana denganmu? Siapa dia? Apa dia seseorang dari kantor?” kata Bo Nui penasaran
Dia tidak bisa dipercaya.” Ucap Dal Nim mencoba untuk tersenyum menutupi rasa kagetnya 

Dal Nim berjalan ke cafe dengan mata melotot marah, mengambil majalah dari tangan Ryang Ha yang sedang duduk dan membacanya. Ryang Ha melihat wajah Dal Nim, berpura-pura tak tahu dan akan membuat 8 cangkir kopi yang biasa di pesan.
“Dasar Kau pengkhianat. Kau tahu tentang Bo Nui dan Presdir, kan.”ucap Dal Nim, Ryang Ha kaget karena Dal Nim bisa mengetahuinya
Jadi kau mempermainkanku.” Ucap Dal Nim marah, Ryang Ha mencoba menjelaskan bukan itu maksudnya.
Dal Nim langsung memegang dagu Ryang Ha, lalu Ryang Ha berusaha berbicara kalau akan menjelaskanya. Dal Nim menegaskan tidak akan memaafkannya dengan mata penuh dendam lalu berlari keluar. Kakinya yang terbiasa pada heels, malah membuatnya jatuh.
Ryang Ha melihatnya berusaha untuk menolong, tapi beberapa orang langsung mengerubungi Dal Nim dan berusaha untuk membantunya. Dal Nim terlihat kebinggungan, Ryang Ha berteriak marah karena ia yang lebih dekat dengan Dal Nim menyuruh semuanya minggir. Salah seorang pria malah mendorong Ryang Ha untuk menjauh, sampai akhirnya terjatuh. Ryang Ha kebinggunga, merasa sudah gila karena marah melihat Dal Nim yang dipapah oleh beberapa pria untuk berjalan. 

Yoon Bal membuat permainan dari ponselnya lalu memberikan selamat pada Bo Nui sebagai pemenang. Bo Nui mengeluh dirinya harus selalu harus membayar. Soo Ho datang bertanya apakah sudah waktunya makan siang. Semua mengangguk.
Kalian ini luar biasa. Kalian bahkan tidak peduli  Presdir kalian makan apa untuk makan siang dan Malah bersenang-senang sendiri.” Ucap Soo Ho menyindir
“Apa mau makan siang bersama kami?” tanya Dae Kwon
Aku juga harus makan siang, kalian pilih salah satu,roti,nasi atau mie. Aku yang traktir.” Ucap Soo Ho
Bo Nui tersenyum mendengarnya, sementara Dal Nim sedih karena Soo Ho bisa berubah karena berkencan dengan Bo Nui bukan dirinya. Mereka berpikir makan ramyon, Soo Ho pun memilih untuk makan pizza. Yoon Bal pun meminta kartu kreditnya dan akan memesanya, Soo Ho pun memilih untuk memesan sendiri dari ponselnya lalu kembali ke ruangan. 

Akhirnya pesanan Pizza datang, Soo Ho mengintip dari ruanganya. Semua pegawai heran melihat Soo Ho yang berbeda dari biasanya. Diam-diam Bo Nui pergi membawakan sepiring pizza. Soo Ho panik karena Bo Nui malah datang keruanganya, padahal sudah makan. Bo Nui masuk memberikan pizza untuk pacarnya.
Soo Ho langsung memeluknya karena seperti ingin mati karena tak bisa memeluknya, Bo Nui malu-malu mendorong Soo Ho untuk melepaskanya, Soo Ho ingin mereka berpelukan sebentar lagi saja. Bo Nui mengelus punggung Soo Ho meminta agar makan dulu, Soo Ho menolak karena ingin memeluknya saja.
Berjanjilah mulai sekarang makan teratur... Dan tidurlah yang nyenyak.” Ucap Bo Nui
Soo Ho meminta agar Bo Nui menciumnya lebih dulu, Bo Nui melirik ke arah jendela lalu keduanya pun saling mengecup lalu ketawa cekikikan. Soo Ho pun kembali memeluk Bo Nui dengan erat. Keduanya kembali cekikikan sambil berpelukan. 

Soo Ho berjalan memeriksa pekerjaan anak buahnya, dari meja Seung Hyun, lalu Hyun Bin, tepat di meja Bo Nui, tanganya dengan sengaja memegang tangan Bo Nui yang sedang memegang mouse. Bo Nui hanya bisa tersenyum karena Soo Ho yang mencari-cari cara agar mereka bisa terus berpegangan tangan.
Dae Kwon datang ke meja Bo Nui untuk memberikan berkas. Soo Ho dan Bo Nui langsung melepasan tanganya, Soo Ho berpura-pura menepuk lehernya yang pegal, lalu berjalan menjauh dan memberikan tanda cinta dengan jari tanganya. Bo Nui melirik melihatnya dengan tersenyum bahagia.

Bo Nui dan Ji Hoon sedang membahas materi di papan dengan tawa bahagia, Soo Ho lewat terlihat cemburu lalu memberitahu Ji Hoon ponselnya jatuh, Ji Hoon panik dan langsung berlari pergi. Bo Nui dan Soo Ho saling memberikan ciuman dengan alas kaca, lalu Soo Ho memberikan gambar tanda cinta di papan, Bo Nui terlihat sangat terharu melihatnya.
Soo Ho pun sambil berjalan memberikan ciuman jauh, Bo Nui dengan cepat langsung menangkapnya. Dal Nim yang melihatnya sudah bisa tersenyum karena keduanya seperti anak muda yang sama-sama saling jatuh cinta.

Bo Nui sedang sibuk mengerjakan tugasnya, Soo Ho seperti ingin mencari kesempatan lagi tapi Yoon Bal memanggilnya ingin membahas adegan untuk menambah beberapa orang. Soo Ho langsung berkomentar itu bagus agar bisa cepat pergi, Yoon Bal kembali menariknya karena menurutnya lebih baik sebagian saja.
Soo Ho akhirnya menyuruh Yoon Bal memakai kacamata saja untuk bermain, lalu memberikan kode dari balik laptopnya pada Bo Nui agar naik ke atap. Sementara diatap, tangan kanan Bo Nui mengetik di laptop dan tangan kiri Soo Ho diatas laptop. Sementara dibawah meja, tangan mereka saling bergandengan dan jari Soo Ho mengelus tanga Bo Nui.
Dengan bangga Soo Ho mengatakan pandai bersandiwara, Bo Nui yakin selain Dal Nim tak ada yang tahu tentang hubungan mereka, tapi Soo Ho yakin Dal Nim pun tak tahu mereka itu berpacaran di kantor. Keduanya kembali cekikan dengan wajah bahagia. 
Seung Hyun meminta uang taruhan karena menang, Dae Kwon mengeluh karena sebelumnya mereka bertaruh Bo Nui tidak akan kencan dengan Gary bukan kencan dengan Presdir. Seung Hyun membela diri karena mreka semua bertaruh kalau Bo Nui akan kencan dengan Gary.
Tapi kenapa mereka bisa terlihat begitu jelas ?” ucap Yoon Bal heran
Yang lebih susah itu pura-pura tidak tahu.” Kata Hyun Bin
Mereka pasti mengira kita tidak tahu.” Ucap Dae Kwon, Yoon Bal pikir Tidak mungkin.
“Sudahlah.... Biarkan saja. Mungkin ini kencan pertama mereka dan Mereka menganggap kita seperti tembok.” Kata Seung Hyun
Hyun Bin pun bertanya pada Dal Nim sejak kapan mengetahui keduanya berkencan. Dal Nim yang kesal berteriak tak tahu lalu pergi dari meja kerjanya, dalam toilet berkata “Cinta sejati... Adalah saat berharap untuk kebahagiaannya.” Lalu menuliskan buku diarynya dengan tulisan “the end” dengan tetesan air. 

Didepan danau
Soo Ho dan Bo Nui duduk bersama, Bo Nui terlihat khawatir karena merka didekat danau, Soo Ho mengaku tak suka tapi apa boleh buat, karena  Disinilah tempat kencan paling bagus menurutnya. Bo Nui bertanya apakah Soo Ho mencari tahu, Soo Ho membenarkan.
Menurut 14ribu blog yg kubaca,Kepuasan tertinggi terhadap lokasi kencan... Adalah piknik diluar,prosentasenya 33%, Tingkat kepuasan tertinggi memakai baju biru...dengan persentase sebesar 49%... Kau pasti melihat aku ini amatir ‘kan ?” ucap Soo Ho
Tidak,keren sekali.... Aku suka tempatnya,dan pakaianmu kelihatan keren.” Kata Bo Nui, lalu keduanya kembali cekikikan dan tersipu malu.
Kau pasti belum pernah pergi piknik.” Komentar Bo Nui, Soo Ho mengaku tak tertarik.  
Semua anak pasti senang piknik. Aku selalu semangat piknik meskipun sendirian, Mulai sekarang,aku akan sering mengajakmu piknik Dan membuatkanmu makanan.” Ucap Bo Nui
Soo Ho tersenyum lalu bertanya berapa lama lagi Bo Nui akan bersikap seperti ini terus, Bo Nui binggung. Soo Ho  melihat Matahari bersinar cerah dan rumput-rumput hijau terbentang, Tapi terasa seperti di kantor karena Bo Nui terus memanggilnya Presdir. Bo Nui bertanya memangnya harus memanggil apa. Soo Ho menegaskan kalau ia punya nama dan seharusnya memanggil dengan benar.
Bo Nui menatap binggung, karena Soo Ho memanggilnya lebih dulu dengan formal. Soo Ho pun kembali memanggilnya, Bo Nui bertanya apakah Soo Ho mulai berbicara informal. Soo Ho yakin Bo Nui pasti bisa melakukanya. Bo Nui pun memanggil nama Soo Ho, tapi Soo Ho mengeluh karena ia lebih tua. Bo Nui kembali bertanya harus memanggilnya apa.
Soo Ho dengan malu-malu meminta agar di panggil “oppa”, tapi Bo Nui mengodanya tetap memanggil namanya. Soo Ho kesal karena sudah memanggilnya “oppa” dengan bertolak pinggang, Bo Nui tetap memanggilnya “Soo Ho”, dengan nada kesal Soo Ho pikir Bo Nui itu sudah memancing emosinya, Bo Nui terus mengodanya setelah itu kembali keduanya cekikikan. 

Keduanya lalu bermain sepeda ditaman dengan, bando yang dipakain Soo Ho macan sementara Bo Nui dengan bando kelinci. Bo Nui bertanya mantra apa yang paling pendek di dunia, Soo Ho mengeluh Bo Nui itu ingin main tebak-tebak-tebakan lagi. Bo Nui menjawab kalau itu adalah nama.
Aku tidak suka dan ketakutan karena namaku sendiri. Rasanya seperti kutukan. Tapi mendengar dari mulutmu,... Terdengar sangat indah.” Ucap Bo Nui
Bo Nui.... Bo Nui,Terima kasih karena telah lahir di dunia ini.” kata Soo Ho, 

Bo Nui membeli beberapa souvenir, Soo Ho langsung mengulurkan tanganya meminta agar bisa simpan sebagai souvenir. Bo Nui menolak karena itu bukan untuk pacarnya. Soo Ho bertanya-tanya untuk siapa, menebak untuk Dal Nim, Ji Hoon, lalu dengan wajah cemburunya berpikir Gary dan meminta Bo Nui memberitahu untuk siapa.
Ini tidak ada hubungannya denganmu Untuk temanku yang juga pergi ke paranormal yg sama. sebagai hadiah seperti yang dia berikan padaku.” Ucap Bo Nui
“Apa Kau masih berhubungan dengan Ibuku?” kata Soo Ho sudah bisa menebaknya.
Sejak hari itu beliau tidak menghubungiku lagi. Aku jadi khawatir, Maafkan aku karena Kejadian hari ini adalah salahku. Aku janji tidak akan bohong padamu lagi.” Kata Soo Ho
Sepasang pria dan wanita melihat Bo Nu lalu memastikan kalau ia adalah pacar dari Gary Choi karena beredar foto di internet, Bo Nui binggung. Tapi akhirnya Soo Ho memegang tangan Bo Nui dengan nada marah memberitahu kalau Bo Nui adalah pacarnya dan memberitahu kalau i Je Soo Ho, si jenius, mengejek keduanya itu pasti tak punya ponsel dan tak bermain games lalu menarik Bo Nui untuk pergi. 

Keduanya berlari ke pinggir sungai lalu melompati batu-batu, karena terlalu cepat tas belanjaan Bo Nui terlempar ke sungai, Soo Ho langsung masuk sungai dan mengambilnya. Bo Nui melonggo karena Soo Ho sangat fobia dengan air langsung masuk sungai, Soo Ho dengan bangga melihat kalau souvenirnya masih baik-baik saja sampai akhirnya menyadari kakinya yang sudah teredam air, wajahnya langsung pucat.
Bo Nui pun memapah Soo Ho sampai ke bangun taman,mengeluh kenapa harus masuk ke sungai.  Soo Ho meminta agar Bo Nui memegang tanganya, lalu meminta bahunya agar bisa bersandar. Setelah itu meminta agar Bo Nui memberikah pahanya, akhirnya Soo Ho pun berbaring diatas pangkuan Bo Nui. Dengan sabar, Bo Nui mengelus dada Soo Ho agar lebih tenang.
Soo Ho menatap Bo Nui yang berada diatasnya, lalu mengusulkan mereka memberikan hadiah yang dibeli tadi sekarang saja. Bo Nui binggung, mereka akan datang bersama-sama. Soo Ho melihat Bo Nui sepertinya tidak nyaman Tapi nanti akhirnya ingin berkelahi kalau bertemu dengan orang tuanya, jadi berpesan agar sang pacar tak kecewa. Bo Nui pun hanya bisa tersenyum. 


Bo Nui berada didepan rumah Soo Ho sambil menelp, sementara Soo Ho hanya berdiri jauh sambil mengintip dari depan jendela. Bo Nui akhirnya memberitahu Soo Ho kalau ibunya tak mengangkat telpnya dan rumahnya seperti tak berpenghuni, lalu bertanya apakah mereka harus menelp ayahnya. Soo Ho mengaku tak memiliki telp nomor telp ayahnya. Keduanya terlihat sama-sama binggung. 

Tuan Je datang ke restoran ayam dengan sekotak sup ikan, melihat tak ada orang langsung ingin menaruh dimeja. Tuan Ahn baru datang langsung menyapa dengan ramah. Tuan Je memilih untuk pergi, Tuan Ahn menahanya menarik kotak sup ikan, mengajaknya masuk karena tahu pasti sengaja membawa untuk diberikan padanya.
Tuan Je dengan sinis menyuruh melepaskanya. Tuan Ahn menolaknya tetap memegang erat, Tuan Je kesal akhirnya melepaskan menyuruh Tuan Je mengambilnya, Tuan Ahn yang menariknya akhirnya jatuh tapi akhirnya bisa tertawa. 

Keduanya minum soju bersama, Tuan Ahn mengaku hanya memberi soju dengan tingkat alkohol lebih rendah, dan menyarankan untuk yang lebih tinggi lagi. Tuan Je binggung kenapa Tuan Ahn masih tersenyum dan tidak marah. Tuan Ahn kembali tersenyum lalu menuangkan soju.
Maafkan aku.” Kata Tuan Je memberanikan diri.
Hati seseorang memang licik... Berterima kasih dan minta maaf pada orang lain... tidaklah sulit. Tapi kalau untuk keluarganya sendiri, susah mengatakannya. Waktu itu anda bilang,... dia adalah putramu.  Apapun yang terjadi, dia adalah putramu. Betapa selama ini hati kau sangat sakit” kata Tuan Ahn bisa mengerti, Tuan Je tertunduk sedih dan memilih untuk pergi. Tuan Ahn mengeluh ayah dari Soo Ho itu sangat pemarah.

Sul Hee berlari  ke depan rumah Gary, sambil mengetuk-ngetuk pintu berharap agar segera dibuka. Tapi tak ada sahutan apapun dari dalam. Dengan mendengar suara didalam, memastikan kalau tak ada orang didalam, sambil mengumpat kesal akhirnya menelp ponselnya dan meninggalkan pesan suara untuk Gary.
Hei! jangan berpikir ini selesai hanya karena kau mengirim pesan? Kau akan rata dengan tanah nanti! hubungi aku setelah dengar pesan ini, Kita banyak menerima laporan.” Teriak Sul Hee 
Bo Nui pulang dengan menarik tangan Soo Ho yang mengantarnya, Soo Ho dengan wajah sedih meminta agar mereka berpisah sebentar lagi saja. Bo Nui mengatakan mereka sudah bersama seharian, Soo Ho tahu tapi tetap ingin mereka bersama sebentar lagi saja. 

Kau harus segera pulang mempersiapkan perjalanan bisnismu.”ucap Bo Nui, Soo Ho mengeluh tidak mau pulang, dengan tertunduk lesu. Bo Nui tersenyum melihatnya, tiba-tiba mata Soo Ho langsung melotot.
“Kalau kutambahkan dengan waktu di pesawat... perjalanannya 2 hari... Ahh... Kepalaku jadi tidak bisa menghitung. Aku tidak akan pergi... tidak mau.... akan kubatalkan perjalanannya.” Ucap Soo Ho mengandeng tangan Bo Nui untuk pergi.
4 hari tidak lama.” Kata Bo Nui, Soo Ho menghela nafas panjang lalu membentangkan tanganya meminta dipeluk.
Bo Nui pun memberikan pelukanya, Soo Ho dengan wajah melas mengaku sangat merindukanya. Bo Nui juga mengaku kalau merasakan juga hal yang sama. Soo Ho teringat sesuatu, dengan menatap Bo Nui kalau selama ini tak pernah mengatakan “Aku merindukan mu” pertama kali. Bo Nui binggung, lalu memeluknya kembali. Keduanya pun saling berpelukan dengan erat.
Sul Hee baru menuruni tangga, melihat Bo Nui dan Soo Ho saling berpelukan, terlihat wajah Soo Ho yang tersenyum dan menatap Bo Nui, buru-buru ia memalingkan wajahnya seperti tak  bisa menahan rasa sakit. Soo Ho dan Bo Nui masih saling berpelukan, akhirnya Sul Hee kembali melihat Soo Ho yang tersenyum bahagia memeluk Bo Nui.

Sul Hee setengah mabuk mengatakan Soo Ho tersenyum. Ryang Ha didepanya melihat Sul Hee yang banyak minum, menyuruhnya untuk pelan-pelan saja. Sul Hee merasa kalau semua yang terjadi Sungguh seperti takdir yang aneh.
Jadi saat Gary dan aku ke Korea... secara bersamaan kami berdua ditolak oleh cinta pertama 10 tahun lalu kami!” ucap Sul Hee
Benar, tapi kenapa aku harus terlibat dengan pembicaraan saat kau mabuk... padahal bukan aku yang menolakmu?” kata Ryang Ha mengeluh
“Apa Kau tahu apa? Aku tidak pernah membayangkan...  Soo Ho menyukai seseorang dan itu bukan aku.” Ucap Sul Hee sambil menarik kerah baju Ryang Ha, Teman Soo Ho itu pun meminta agar Sul Hee mau melepaskanya dulu.
Aku tahu, memang aku dekat dengan Soo Ho tapi dia tidak pernah membuka hatinya. Selama 10... ah...tidak.. 30 tahun, dia tidak pernah keluar dari gua itu. Bo Nui lah yg menariknya keluar dari gua itu.” Jelas Ryang Ha
Sul Hee berteriak kenapa? Kenapa? Kenapa harus Bo Nui?, Ryang Ha panik karena beberapa pengunjung mengarahkan tatapanya pada mereka berdua. Sul Hee bertanya kenapa bukan dia, karena ia lebih cantik, Ryang Ha mengatakan akan menanyakan Kalau bertemu dengan Soo Ho, nanti lalu melihat ada yang nelpnya.
Dal Nim menelp, Ryang Ha mengangkatnya memberitahu kalau sedang sibuk sekarang. Sul Hee langsung merampasnya, dengan setengah mambuk menyapa Dal Nim.Beberapa saat kemudian, Ryang Ha dengan wajah tegang duduk ditengah-tengah dua wanita yang mabuk, berharap malam ini jangan ada yang pulang sebelum mabuk. Dal Nim mengadu pada Sul Hee kalau Ryang Ha si Pria menyebalkan sudah mempermainkannya. Sul Hee pun bertanya alasan Ryang Ha mempermainkanya.
Astaga,kapan aku melakukannya? Tidak pernah.” Ucap Ryang Ha lalu bertanya cara mengunakan aplikasi pemesanan hotel karena besok akan pergi perjalanan bisnis dengan Soo Ho.
Dal Nim pun mengambil ponselnya, mengajarkan Ryang Ha saat memesan hotel. Ryang Ha memuji Dal Nim memang keberuntungannya Zeze. Dal Nim pikir kalau bukan karena Presdir Je, Ryang Ha menyambungnya kalau Dal Da Nim tetap setia meskipun ditolak. Sul Hee tiba-tiba berteriak marah “ Hei....Kalian berdua! jangan bermesraan di depanku!

Maksudku,apa kau tidak lihat, Bo Nui sedikit aneh? Kulihat dia menebar garam di mana-mana” ucap Sul Hee mengejek, Dal Nim tak terima temanya diejek. Ryang Ha panik menarik tangan Dal Nim untuk pergi, tapi Dal Nim mendorongnya.
Kau siapa berani mengatainya? Dengar....aku tidak akan menyerahkan dia... Kalau bukan karena Bo Nui. Apa kau mengerti? Cintaku 2 tahun bertepuk sebelah tangan. Orang yang sangat kusuka, bahkan sampai kutulis dalam 3 diari ku. Sebegitunya aku sangat menyukai Presdir Je. Aku tidak akan melepaskannya dengan mudah.”  Ucap Dal Nim mengakui semuanya.
Sul Hee kaget karena Dal Nim menyukai Soo Ho-ku juga,  Dal Nim menegaskan kalau Soo Ho itu miliknya. Keduanya saling adu mulut sebagai Soo Ho miliknya, Ryang Ha langsung meminta bill agar tak terjadi keributan, Dal Nim tiba-tiba marah besar karena Sul Hee sudah mengejek Bo Nui dan juga melukai perasan Soo Ho di masa lalu, dengan tangan meremas jeruk sampai hancur, lalu berdiri dan menarik rambut Sul Hee. Ryang Ha mencoba merelai tapi yang terjadi malah selangkangan kena tendang. 


Tuan Won sedang membereskan kaca di pintu Zeze, tapi yang terjadi malah terjebak didalamnya. Pria misterius datang dengan kotak peralatan dan mata sinisnya, Tuan Won meminta tolong agar membantunya keluar. Si pria dengan senyuman licik masuk gedung dari pintu sampingnya, Tuan Won panik memberitahu tak boleh pergi sembarangan masuk.
Si pria tiba-tiba langsung mendekat seperti pembunuh berdarah dingin, mengatakan “dorong” tuan Won terlihat kebinggungan. Si pria berteriak menyuruh Tuan Won mendorong pintu yang ada didepanya. Akhirnya keduanya sama-sama mendorong dan Tuan Won sempat terjatuh setelah keluar, si pria pun berlari melihat keadaan Tuan Won dan membantunya berdiri.
Tiba-tiba si pria merasakan kakinya kesakitan, tuan Won panik bertanya ada apa dengan pria itu. Si pria mengaku memiliki penyakit hernia. Tuan Won pikir seharusnya si pria bisa berhati-hati dan bertanya tujuanya datang. Si pria mengaku sudah dua hari di bagian listrik. Tuan Won pun bisa mengerti. 

D-7
Ryang Ha keluar dari ruangan memberitahu mereka akan segera terlambat dan memastikan Soo Ho sudah membawa paspornya. Semua pegawai langsung berdiri, Ryang Ha melihat seperti semuanya ingin mengantar mereka berdua.
Kami akan segera kembali.” Ucap Soo Ho, lalu memberikan mimik wajah sedihnya pada Bo Nui, dan Bo Nui juga memperlihatkan wajah sedih karena harus berpisah.
“Kau akan ke Las Vegas,harus menang disana!!!” ucap Dae Kwon
Kami bukan pergi bersenang-senang.. Ini demi keuntungan bisnis dan investasi. Jadi jangan bercanda.” Kata Ryang Ha
Awalnya untuk Genius Two tapi Anda berdua ke sana untuk IF.” Keluh Ji Hoon
Ini semua berkat kerja keras dan kontribusi pemegang saham terbesar kalian...” kata Ryang Ha ingin membanggakan diri, Soo Ho langsung menariknya mengajak mereka segera berangkat.
“Selesaikan demonya sebelum kami kembali.”pesan Soo Ho sebelum pergi, Semua mengangguk mengerti, lalu memberikan ciuman jauh. Bo Nui diam-diam ikut keluar bersama Soo Ho. 

Ryang Ha tersenyum iri, melihat dibelakanganya sepasang kekasih berpamitan. Soo Ho mengatakan akan segara kembali, Bo Nui meminta agar Soo Ho memberikan ponselnya. Soo Ho pikir untuk apa, Bo Nui meminta agar Soo Ho memberikan saja. Soo Ho pun memberikan ponselnya.
Aku membuat applikasi, yaitu Soo Ho- Bo Nui Talk, jadi Biarkan terus On.” Kata Bo Nui langsung menginstal dengan logo wajah macan di ponsel Soo Ho
“Apa ini Seperti jimat untukmu? Tak akan terjadi apa-apa padaku. Percaya saja padaku seperti kau percaya pada roh. Aku tidak akan disini beberapa hari Jadi jangan menangis kalau kau sangat merindukanku” ucap Soo Ho mengoda, keduanya langsung cekikikan bersama.
Ryang Ha datang mengomel menyuruh keduanya berhenti cekikikan, mengajaknya pergi, karena sebelumnya mereka mengatakan akan berkencan diam-diam tapi malah pamer kedekatan didepan gedung. Lalu mengeluh kalau Soo Ho bukan untuk pergi wamil dan pamit pada Bo Nui untuk pergi. Soo Ho berjalan mundur sambil saling melambaikan tangan, Ryang Ha menariknya karena mereka akan ketinggalan pesawat nanti. 

Soo Ho dan Ryang Ha sampai di Las Vegas, bertemu dengan pria asing yang sedang mencari game bermutu yang benar-benar baru. Soo Ho pikir memang semua inipilihan yang tepat. Pria bule itu memastikan kalau Gary Choi tanda tangan kontrak untuk karakter game ini. Soo Ho membenarkan.
Akhirnya Soo Ho kembali ke hotel sambil membaringkan tubuhnya, pesan dari Bo Nui masuk, ia langsung duduk kembali. Waktunya makan siang,kan? Jangan sampai tidak makan. Soo Ho tersenyum langsung mengambil burger untuk dimakan.
Di malam hari, Soo Ho sedang asik berkerja pesan dari Bo Nui kembali masuk Berhentilah kerja, tidurlah.  Kau harus istirahat. Soo Ho pun memanggilnya Bo Nui “ratu” lalu membanting tubuhnya dikasur untuk tidur. 

Bo Nui sedang membersihkan papan tulis, pesan dari Soo Ho masuk Aku merindukanmu.Bo Nui dengan malu-malu membalasnya Aku juga. Apa kau sudah makan? Soo Ho membalas “Apa Kau tidak merindukanku? Bo Nui membalas tidak juga, lalu menghela nafas panjang terlihat sedih.
Tiba-tiba seseorang mengetuk papan tulis, Soo Ho datang memastikan kalau Bo Nui benar-benar tak merindukanya. Bo Nui hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca, lalu bayangan Soo Ho pun menghilang. Tiba-tiba Yoon Bal berteriak karena melihat berita bagus, karena presentasi mereka berhasil. Semua langsung berkumpul dimeja Yoon Bal,  dan Yoon Bal membaca judul berita "Zeze Factor dibanjiri tawaran investasi"
Semua melotot tak percaya, Ji Hoon pikir kalau  game ini sampai gagal,mereka dalam masalah besar. Hyun Bin menyuruh Ji Hoon jangan berkata seperti itu, karena Bo Nui menyuruh agar tak mengucapkan kalimat yang buruk, Dae Kwon pun menyuruh Ji Hoon menarik kembali kalimatnya, Ji Hoon pun menarik kembali perkataanya, Bo Nui tersenyum karena Soo Ho akhirnya berhasil. 

Bo Nui tertidur dikamarnya, tepat pukul empat kurang 20 menit dini hari, Soo Ho menelp dan Bo Nui langsung mengangkatnya dengan senyuman, Soo Ho bertanya apakah Bo Nui sudah tertidur, Bo Nui mengaku belum lalu melihat jam dan bertanya apakah Soo Ho sudah ada dipesawat.
Aku merindukanmu... Sudah 60 jam 20 menit sejak terakhir kita bertemu.” Kata Soo Ho
“Apa  Aku harus menunggu 11 jam lagi?” ucap Bo Nui mengeluh, Soo Ho kesal karena Bo Nui seperti tak ingin mengatakan apapun.
Aku sangat sangat sangat merindukanmu. Siang dan malam, Aku merindukanmu setiap saat. Aku benar-benar sangat merindukanmu.” Kata Bo Nui
Soo Ho akhirnya menyuruh Bo Nui membuka pintu, Bo Nui melotot binggung. Soo Ho mengeluh karena harus berapa lagi berdiri didepan pintu dan menyuruh segera membukanya. Bo Nui berlari keluar dari kamar, saat membuka pintu Soo Ho benar-benar ada didepanya. Soo Ho mengaku sudah tak sabar lagi untuk bertemu, Bo Nui terharu melihatnya, Soo Ho langsung memeluk dan mengendongnya, kakinya langsung menutup pintu dan buru-buru masuk ke dalam rumah. 

[Katakan “yes”]
Keduanya berjalan setelah dari depan rumah sakit, Soo Ho mengaku  Setahun 365 hari, 49 tahun berarti 17,885 hari, berarti 17,885 hari dikalikan 24 jam jadi 429,240 jam. Bo Nui binggung, Soo Ho menghela nafas panjang menurutnya tak cukup. Bo Nui bertanya apa yang sedang dilakukanya.
Aku hanya menghitung... Kalau aku hidup denganmu sampai umur 80 tahun... Setelah kuhitung waktu yang tersisa denganmu, itu tidak cukup.” Jelas Soo Ho
Jadi... katakan dengan jelas. Katakan “Yes” sekarang” pinta Soo Ho menatap Bo Nui
Bo Nui tersenyum lalu mengatakan “yes” perlahan. Soo Ho berpura-pura tak mendengarnya. Bo Nui mengulang kata “yes” dua kali untuk menyakinkanya, keduanya sama-sama cekikikan. Soo Ho tersenyum lalu mengulurkan tanganya, Bo Nui pun meraihnya, keduanya pun saling bergandengan tangan sambil cekikikan
bersambung ke episode 13 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar