PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 13 Juli 2016

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 17 Part 1


Dan Tae mencoba menelp nomor Teman tentara ayahnya. Gong Shim dan Joon Soo baru keluar dari gedung, mendengar suara telp terus berdering. Gong Shim memberitahu kalau ponsel Joon Soo berdering, Joon Soo binggung melihat ponsel disaku bajunya kalau tak berdering. Gong Shim pikir suaranya dari tas yang dibawa Joon Soo.
Joon Soo memeriksa tasnya yang mengeluarkan suara telp, Dan Tae yang berdiri tak jauh dari Joon Soo mendengar suara telp yang terdengar, ketika membalikan badan melihat Joon Soo yang memegang telp dan berdering cukup lama. Joon Soo terlihat kebinggung melihat ponsel yang bukan miliknya.
Gong Shim menyapa Dan Tae yang berdiri tak jauh darinya. Dan Tae dan Joon Soo saling menatap dingin. Dan Tae mematikan ponselnya dan saat itu juga ponsel Joon Soo berhenti berdering. Joon Soo terlihat benar-benar binggung, keduanya kembali saling menatap dingin. Gong Shim binggung melihat keduanya bertatapan dingin. 

Semua pegawai keluar dari gedung, pegawai wanita mengatakan  baru saja meneleponnya karena lupa memberitahu kalau mereka semua  akan makan bersama di luar. Gong Shim melihat ponselnya meminta maaf ternyata nada deringnya dimatikan.
Ayo kita pergi, CEO Suk. Ini adalah pertemuan yang tidak terduga” kata si pria yang berambut putih, Joon Soo setuju.
“Gong Shim, kau pasti memiliki banyak pertanyaan tentang perusahaan. Kau boleh bertanya saat kita makan dan boleh bertanya tentang apapun.” Kata Pegawai pria lainya.
Mereka pun pergi lebih dulu dan menunggu direstoran, Gong Shim bertanya pada Dan Tae apa yang harus dilakukanya. Dan Tae memberi kode agar Gong Shim ikut pergi dengan teman-temanya saja. Gong Shim mengangguk mengerti lalu berjanji akan menelpnya nanti lalu pamit pergi pada Joon Soo. Dan Tae langsung menghampiri Joon Soo yang akan pergi, mengatakan kalau mereka harus bicara. 

Keduanya bertemu diatap. Joon Soo langsung bertanya ada masalah apa  sebenarnya dan kenapa Dan Tae melakukan ini padanya.  Dan Tae bertanya balik Kenapa Joon Soo memiliki ponsel itu. Joon Soo mengeluarkan ponsel dari tasnya, mengatakan kalau Dan Tae membicarakan masalah ponsel yang ada ditanganya.
Aku tidak tahu. Itu bukan milikku” tegas Joon Soo, Dan Tae dengan tatapan dingin tak percaya.
Kenapa itu ada padamu kalau itu bukan milikmu?” ucap Dan Tae sinis, Joon Soo ingin tahu apa yang ingin dikatakan Dan Tae sebenarnya.
Aku melihatmu di Rumah Sakit Hanguk, Joon Soo.” Ucap Dan Tae, Joon Soo kaget Dan Tae melihatnya.

“Ya... Dirumah sakit.... Apa kau benar-benar harus melakukannya?” kata Dan Tae marah sambil mencengkram baju Joon Soo
Joon Soo menarik agar melepaskanya, mengatakan tidak tahu apa yang dibicarakan Dan Tae. Dan tae menegaskan  Yang penting untuk Joon Soo penting juga untuk orang lain, dan temanya itu berani mencoba untuk merusak sesuatu hanya untuk melindungi miliknya sendiri. Ia memperingtakan Apapun yang coba untuk dirahasiakan, Maka ia akan mengungkapkannya semuanya lalu pergi lebih dulu.
Dan Tae menuruni gedung dengan tatapan dingin karena Joon Soo seperti menutupi sesuatu darinya. Joon Soo masih binggung menatap Ponsel yang ada ditanganya dan mengapa didalam tasnya. 

Dan Tae menatap dingin didalam kamarnya, terdengar ketukan pintu dengan suara Gong Shim bertanya apakah Dan Tae ada didalam. Dan Tae menyuruh Gong Shim masuk. Gong Shim membawakan sekotak ayam goreng untuk Dan Tae dari restoran tempatnya makan dengan pegawainya. Dan Tae mengucapkan terimakasih.
Aku minta maaf sudah meninggalkanmu seperti itu tadi. Tapi itu bisa saja terjadi saat kau bekerja. Kau bisa mengerti, kan?” ucap Gong Shim. Dan Tae mengangguk bisa mengerti. Gong Shim merasa lega mendengarnya.
Bagaimana pendapatmu dengan tempat kerjamu yang baru? Apa kau menyukainya?” tanya Dan Tae,
Aku sangat menyukainya. Suasana atmosfer dan semua rekan kerjaku luar biasa. Mereka semua sangat baik. Secara keseluruhan, aku mencintai pekerjaanku yang baru. Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.”kata Gong Shim penuh semangat. Dan Tae mengatakan cukups senang

“Dan Juga, awalnya aku tidak tahu tentang hal ini, tapi aku mendengar Direktur Suk bergabung dengan perusahaan desain ini untuk memulai bisnis yang baru.” Cerita Gong Shim, Dan Tae mengerti itu sebabnya Gong Shim bisa bersama Joon Soo
Tapi Direktur Suk tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang aku dapatkan. Aku sudah bertanya apa dia adalah orang yang mempekerjakan aku. Rupanya, dia tidak ada hubungannya.” Jelas Gong Shim, Dan Tae seperti bisa mengerti tapi menutupi wajahnya yang khawatir.
“Baiklah... Gong Shim... Kau harus pergi kerja sangat pagi besok. Istirahatlah.” Kata Dan Tae, Gong Shim pun mengucakan selamat malam. Dan Tae kembali mengucapkan terimakasih atas ayam goreng yang dibawanya. Gong Shim keluar kamar, Dan Tae menatap dingin. 

Gong Mi mengunakan jam yang digunakan sebagai ponsel memutar lagu sambil melakukan pilates dalam kamarnya. Tiba-tiba ia teringat saat makan bersama Joon Soo yang meminta bantuan padanya.
Aku memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri. Aku sangat ingin... mengerjakan bisnis baruku bersamamu. Akan bagus sekali kalau jika kau bisa menjadi kepala departemen hukum. Bagaimana menurutmu?” ucap Joon Soo mengajak untuk bergabung.
“Jadi Dia ingin bekerja sama denganku untuk bisnis pertamanya? gumam Gong Mi dengan senyuman sumringah,
Pesan dari Joon Soo masuk Pengacara Gong, terima kasih sudah mau menerima tawaran pekerjaanku. Sampai jumpa besok. Gong Mi langsung menjawab Terima kasih. Aku akan melakukan yang terbaik. Senyum lebar Gong Mi benar-benar terlihat karena bisa satu kantor dengan Joon Soo sekarang. 

Gong Shim pulang kerumah, ibunya langsung bertanya apakah anaknya menyukainya, Ayahnya bertanya Bagaimana orang-orang di sana? Apa mereka baik? Apa ada sesuatu yang mengkhawatirkanmu?. Gong Shim mengeluh keduanya orang tuanya harus bertanya satu-persatu saja. Gong Mi keluar dari kamar setela pilates.
“Aku menyukainya.” Ucap Gong Shim, ayah dan ibunya terlihat ikut senang mendengarnya. Gong Mi pun duduk dibagian atas sofa disamping adiknya memuji adiknya yang berkerja dengan bagus.
“Gong Mi, apa kau tahu bahwa Direktur Suk bergabung dengan perusahaan desain kita untuk membuat yang baru? Aku bertemu dengannya hari ini di tempat kerja.” Ucap Gong Shim, Kakaknya terlihat kaget.
“Jadi Dia bergabung dengan perusahaan tempatmu mulai bekerja? Kalau begitu berarti kita bekerja di perusahaan yang sama?” ucap Gong Mi tak percaya.
Iya. Aku tidak tahu Direktur Seok adalah CEO di sana dan terkejut melihatnya.” Cerita Gong Shim
Ibunya  merasa itu bagus, karena mereka berdua bisa pergi bekerja dan pulang ke rumah bersama-sama sekarang. Ayahnya pun setuju karena keduanya akan menghemat biaya taksi. Gong Shim pamit masuk kamar karena harus bangun pagi besok. Ibunya pun menyuruh Gong Mi tidur juga karena besok adalah hari pertamanya di tempat kerja.
Gong Mi mengerti walaupun terlihat wajah gundah harus satu kantor dengan adiknya. Tuan Gong pun menguap mengajak istrinya untuk tidur juga. Ibunya melihat anaknya masih melamun dan menyuruhnya untuk segera tidur. Gong Mi mengerti dengan tatapan kesedihan. 

Tuan Gong sudah ada ditempat tidur dengan selimut, istrinya sibuk memakan cream tangan dan wajah. Ponsel Tuan Gong berdering, Ibu Gong Mi bertanya siapa yang mengirimi pesan teks pada waktu selarut ini. Tuan Gong terlihat panik dan mengaku hanya sebuah pesan teks spam. Istrinya berkomentar suaminya bersikap aneh akhir-akhir ini dan ingin melihat apakah suaminya itu punya pacar atau sesuatu yang disembunyikan.
“Aish.... Apa yang kau bicarakan?” ucap Tuan Gong buru-buru menaruh ponsel disamping tempat tidurnya.
Sayang, appa kau ingin aku memakaikan masker wajah untukmu? Sepertinya kau butuh perawatan.” Kata Tuan Gong, Istrinya pun memegang wajahnya berpikir apakah harus memakai masker malam ini?
Tuan Gong mulai menempelkan timun yakin pasti terasa nyaman dan meminta agar istrinya menutup matanya, serta Tidur dengan menggunakan masker ini. Istrinya mengaku sudah mengantuk. Tuan Gong memastikan istrinya tertidur lelap setelah itu mengendap-ngendap keluar dari kamar. 

Pesan teks masuk ke dalam ponsel, Nyonya Yum melihat ponsel suaminya yang tergeletak, lalu dibuat binggung karena  Sejak kapan Tuan Suk mengunci ponselnya, lalu mencoba menarik garis tapi tidak bisa terbuka. Tuan Suk masuk kamar, menegur istrinya yang memegang ponselnya.
Sejak kapan kau mengunci ponselmu? Sepertinya pekan lalu belum seperti ini. Ada apa? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” ucap Nyonya Yum curiga.
Apa... apa yang kau katakan? Apa kau tidak percaya kepadaku? Meskipun kita pasangan yang sudah menikah, ini berlebihan.” Kata Tuan Suk, Nyonya Yum merasa ada sesuatu yang disembunyikan.
Ya ampun. Ini sangat mengecewakan. Aku akan pergi keluar dan mencari udara segar. Kau bisa tidur terlebih dulu atau melakukan apapun yang kau inginkan.” Kata Tuan Suk terlihat marah lalu keluar dari kamar, Nyonya Yum binggung melihat tingkah suaminya. 

Ibu Gong Mi tertidur sampai mengorok, lalu tiba-tiba terbangun memanggil suaminya bertanya berapa lama sudah tertidur. Tak ada sahutan dari suaminya, tanganya pun meraba ke samping tempat tidurnya tapi tak merasakan ada seseorang disampingnya. Akhirnya ia duduk dan terbangun dari tidurnya.
Apa ini? Dia menyuruhku tidur dan pergi? Akhir-akhir ini, dia menjawab telepon secara diam-diam dan bersenandung sepanjang waktu. Apa dia... berselingkuh? Aku tidak percaya pada pria ini.” jerit Ibu Gong Mi marah lalu turun dari tempat tidurnya.
Nyonya Yum duduk sendiri memikirkan kenapa Suaminya bereaksi sangat berlebihan menurutnya pasti ada sesuatu yang mencurigakan dan bertanya-tanya kemana perginya Tuan Suk, lalu melihat aplikasi dari ponselnya dan melihat [Lokasi Suk Dae Hwang] wajahnya panik melihat suaminya yang pergi dengan ponselnya dan terus berjalan. 

Nyonya Yum dengan petunjuk ponselnya mencoba mencaritahu tempat suaminya berada, lalu menemukan mobil Tuan Suk yang diparkir di pinggir jalan. Ibu Gong Mi berlari menyebrang jalan dengan wajah kelelahan, tiba-tiba wanita didepan berjalan menginjak kakinya. Nyonya Yum meminta maaf, ibu Gong Mi pun ingin mengomel, keduanya langsung sinis karena harus bertemu kembali setelah kejadian di mall.
Apa yang kau lakukan disini?” ucap Nyonya Yum sinis
Kupikir kau sudah meminta maaf. Ada apa dengan sikapmu?” kata Ibu Gong Mi, Nyonya Yum terlihat kesal
Apa kau bilang aku meminta maaf? Apa kau sudah gila? Kenapa aku harus meminta maaf kepadamu?” teriak Nyonya Yum sinis
“Astaga.... Aku tidak percaya kalau aku bahkan berpikir untuk memaafkanmu. Aku mengerti jadi sebaiknya kau pergi saja” Balas Ibu Gong Shim
Nyonya Yum berteriak karena ia juga tidak punya waktu untuk teman lamanya. Ibu Gong Shim menarik tangan Nyonya Yum yang akan masuk karena ia yang lebih dulu sampai jadi harus masuk duluan. Nyonya Yum heran melihat tingkah temanya yang mau menang sendiri. 

Didalam bar
Keduanya saling bersengolan ingin masuk lebih dulu. Ibu Gong Shim mencari-cari di bagian kursi-kursi dan menyuruh Nyonya Yum berhenti mengikutinya, Nyonya Yum berteriak kalau ia tak mengikutinya. Terdengar suara orang yang sedang menyanyi diatas panggung. Dua istri mencari-cari keberadaan suaminya diatas panggung.
Ibu Gong Shim pertama kali sadar melihat suaminya diatas panggung lalu Nyonya Yum. Tuan Suk seperti mengkhayati nyanyian lagu kesukaanya, keduanya seperti orang yang sedang jatuh cinta menyanyikan lirik Aku jatuh cinta padamu... Aku sangat-sangat menyukaimu lalu saling membentuk hati dengan tangan mereka berdua.
Dua istrinya mulai melonggo melihat tingkah suaminya mereka lalu berteriak marah. Suaminya yang sedang diatas panggung kaget melihat istri mereka datang. 

Ibu Gong Shim menjewer kuping suaminya dan menarik keluar dari bar sambil menyebrang jalan. Tuan Gong menjerit kesakitan dan berusaha untuk menjelaskan yang sebenarnya. Sementara Tuan Suk berusaha mengikuti istrinya yang cemberut, Nyonya Yum terlihat dingin saat suaminya mendekatinya.
Tiba-tiba Tuan Suk berteriak memanggil Tuan Gong yang sudah ada diseberang jalan, Tuan Hong membalikan badan berteriak dan saling belari seperti seorang kekasih yang tak mau dipisahkan. Dua istrinya hanya bisa melonggo melihat tingkah suaminya.
Dua pria itu saling berpegangan tangan ditengah jalan, Tuan Gong berpesan agar mereka harus terus berkomunikasi. Tuan Suk mengangguk karena  Setelah cukup lama, mereka akhirnya bisa bertemu lagi. Tuan Gong dengan menahan tangisnya berpesan agar Tuan Gong berhati-hati. 
Tuan Suk ikut terharu mengucapkan terimakasih untuk semua kenangan indah yang ada. Ibu Gong Shim berteriak menyuruh suaminya kembali, Nyonya Yum juga  berteriak merasa benar-benar tidak bisa membiarkan semuanya. Kedua pria masih saling menatap sedih, dua istri yan saling bersebrang menjerit tak percaya melihat tingkah suami mereka. 

Dan Tae menelp ke Blue Sky Arboretum untuk menanyakan sesuatu, ia bertanya tentang Kim Gil Bong yang pernah bekerja di sana dan mengetahui kalau Tuan Kim sudah berhenti.
Apa mungkin aku bisa menghubungi dia? Boleh aku meminta alamatnya atau nomor kontak lainnya? Aku benar-benar harus berbicara dengannya.” Kata Dan Tae
Yang kami miliki adalah nomor ponselnya. Dia dulu tinggal di asrama arboretum ini. Jadi kami tidak memiliki catatan tentang alamat lain.” Jelas petugas
Kalau begitu mungkinkah, Kim Gil Bong dan Ahn Soo Yong adalah teman sekamar?” ucap Dan Tae
Ya, mereka adalah teman sekamar.” Ucap petugas, Dan Tae mengerti lalu mengucapkan terimakasih dan menutup telpnya.

Dan Tae memeriksa tas bekas ayahnya berkerja dan menemukan sebuah agenda lalu di dalamnya bertuliskan alamat Yusu-dong 273-4, Eoin-gu, Yongin-si, Propinsi Gyeonggi. Pasar Neutinamu. Wajahnya langsung berubah serius.
Tuan Kim terlihat membelikanya banyak mainan untuk cucu kesayanganya, cucunya bertanya apakah semua mainan ini untuknya. Tuan Kim mengangguk. Dan Tae datang melihat dari kejauhan Tuan Kim yang membelikan  banyak mainan. Sang cucu pun pergi main mobil seperti bom bom car dari kakeknya.
Dan Tae menghampiri Tuan Kim, menanyakan kabarnya. Tuan Kim pura-pura tak mengenal dan bertanya siapa yang datang. Dan tae menegaskan Tuan Kim tahu siapa dirinya yaitu  anak dari Ahn Soo Yong karena pernah melihatnya di arboretum saat datang untuk mengambil barang-barang milik ayahnya. Tuan Kim berpura-pura baru mengingatnya lalu bertanya alasanya datang

Orang yang kau katakan bahwa melihatnya di arboretum... Apa dia yang mengatakan kepadamu untuk keluar dari pekerjaanmu dan mengirimmu ke sini?” tanya Dan Tae menunjukan foto Joon Soo
Tidak ada yang menyuruhku berhenti tapi Aku berhenti karena aku sakit.” Kata Tuan Kim berbohong
Apa ada orang lain yang terlibat?” tanya Dan Tae sudah tahu kalau Tuan Kim berbohong
Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan Dan bagaimana kau bisa menemukanku? Karena Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, jadi silakan pergi.” Ucap Tuan Kim buru-buru masuk rumahnya. Dan Tae memegang lenganya tapi Tuan Kim langsung menghempaskanya. Dan Tae hanya bisa menghela nafas sambil memegang kepalanya. 

Joon Soo sedang berjalan di lobby dengan wajah tertunduk, saat itu melihat Dan Tae yang baru masuk. Keduanya pun saling bertemu, Dan Tae dengan wajah sinis tidak tahu Joon Soo  punya bakat untuk menyuap orang lain. Joon Soo terlihat tak mengerti.
Kita lihat berapa lama kebohonganmu akan bertahan.” Tegas Dan Tae memperingati, Joon Soo memilih untuk pergi meninggalakanya. Dan Tae menatap dingin
Mereka akan segera mulai membenci satu sama lain. Semuanya sudah sesuai rencana.” Kata Dae Chul berada diatas melihat keduanya seperti terjadi perang dingin.
Flash Back
Joon Soo sedang merapihkan semua berkas dalam ruanganya, Tuan Suk masuk ruangan Joon Soo bertanya apakah anaknya sedang sibuk, Dae Chul tahu keponakanya akan akan pergi, sepertinya sedang sibuk berkemas-kemas. Joon Soo bertanya kenapa keduanya datang. Ayahnya mengaja untuk makan naengmyeon karena Pamannya menemukan tempat naengmyeon yang sangat enak.
Dae Chul mengajak agar Joon Soo ikut karena restoran sangat enak. Joon Soo menolak karena Ada pekerjaan yang harus dilakukan dan akan makan siang di sana jadi menyuruh ayahnya makan saja terlebih dahulu. Dae Chul melihat tas Joon Soo yang terbuka, Tuan Suk mengaku sedih karena anaknya harus pergi, Dae Chul mengambil kesempatan dengan menaruh ponselnya dalam tas Joon Soo.
Sekarang hubungan mereka sedang sangat buruk, Entah Joon Soo akan menendang Ahn Dan Tae keluar, atau mungkin dia akan mengurus semuanya sendiri.” Ucap Dae Chul menatap kebawah
Dan Tae tiba-tiba mengarahkan pandangan ke lantai atas melihat Dae Chul yang sedang menatapnya. Dae Chul buru-buru pergi tak ingin Dan Tae melihat sedang mengamatinya dari atas. 


Joon Soo pergi ke tempat Pemulihan data, ada seorang pria duduk didepan komputernya. Joon Soo bertanya apakah bisa memulihkan data dari ponsel yang dibawanya. Pegawai melihat ponsel itu sudah di install ulang.
Tidak mungkin untuk memulihkan data jika ponselnya sudah disetel ulang.” Jelas si pegawai
Apa tidak ada jalan sama sekali? Aku benar-benar harus memulihkan datanya.” Tanya Joon Soo berharap, Si pria pikir mungkin bisa dilakukan
Joon Soo kembali bisa berharap lalu menanyakan caranya, Si pegawai mengatakan Tidak ada metode khusus untuk melakukanya, jadi ia  perlu melihatnya terlebih dahulu Kadang-kadang 1 atau 2 dari 100 ponsel bisa pulih datanya. Joon Soo pun meminta tolong agar mencoba melakuka pada ponsel yang dibawanya. Si pegawai mengerti tapi meminta agar jangan terlalu berharap. Joon Soo berharap agar bisa berhasil dan mengucapkan terimakasih. 

Gong Mi sedang membereskan barang di ruanganya, Joon Soo mengetuk pintu dan masuk mengetahui hari  ini adalah hari pertama Gong Mi di tempat kerja jadi minta maaf karena tidak menyapa sebelumnya karena benar-benar sibuk saat ini. Gong Mi pikir tak masalah karena Semuanya pasti cukup sibuk.
Kau pasti memiliki banyak hal yang harus dilakukan... karena kita memulai bisnis yang baru. Kau harus mengurus kontrak untuk penyewaan kantor ini, mengembangkan produk baru dan mendaftarkan merek dagang untuk merek kita. Aku mengandalkanmu, Pengacara Gong” kata Joon Soo
Gong Mi melirik tas yang dibawa Joon Soo lalu mengatakan bisa mengerti. dan berjanji akan melakukan yang terbaik. Joon Soo mengucapkan terimakasih dan mengajak mereka selesaikan bersama-sama lalu bertanya apakah Gong Mi menyukai ruanganya apakah terlalu kecil. Gong Mi mengatakan Tidak sama sekali menurutnya itu empurna untuk bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya.
Joon Soo pun meminta agar tak ragu untuk bertanya tentang apapun. Gong Mi mengerti, Joon Soo pun mengatakan akan menemuinya nanti lagi lalu keluar ruangan, Gong Mi terlihat binggung karena tas yang dibawa Joon Soo tak diberikan padanya, telp diruangan berdering seseorang memintanya agar membawa berkas. Gong Mi mengatakan akan segara membawanya. 

Joon Soo bertemu Gong Shim di lorong dengan memberikan hadiah dalam di dalam tas, mengatakan itu adalah hadiah untuk hari pertamanya di tempat kerja. Gong Mi melihat dari kejauhan ternyata tas yang dilihatnya tadi untuk Gong Shim bukan untuk dirinya. Gong Shi menolaknya merasa Joon Soo tidak perlu melakukannya.
Tidak apa-apa. Ini hanya untuk merayakannya.” Kata Joon Soo memaksa, Gong Shim akhirnya mengucapkan terimakasih dan berjanji akan menggunakannya dengan baik.
Maaf, tapi aku sedang mengerjakan sesuatu.” Ucap Gong Shim, Joon Soo pun mempersilahkan Gong Shim untuk pergi. Gong Mi melihat senyuman Joon Soo saat melihat Gong Shim yang pergi masuk ruangan tatapan langsung berubah sinis 

Nyonya Nam bertemu dengan cucunya kembali bertanya Apa pencarian tersangkanya berjalan dengan baik. Dan Tae mengatakan Tidak banyak kemajuan. Nyonya Nam bisa mengerti dan meminta cucunya untuk memastikan menjaga dirinya sendiri juga. Dan Tae mengerti akan menjaga dirinya
“ Ini tentang gadis yang kau sukai... Apa ada kemajuan dengan dia?” tanya Nenek Nam, Dan Tae mengaku belum bisa melakukan apapun.
Biarkan aku menemui gadis itu. Aku ingin melihat orang macam apa dia.” Ucap Nenek Nam, Dan Tae terlihat sempat kaget
Mungkin lain kali, Kau bisa melihatnya lain kali, Nenek.” Ucap Dan Tae malu,
“Hei...Ayolah.... Kenapa kau menutupinya dariku? Telepon dia sekarang.” Perintah Nenek Nam marah
Dan Tae hanya diam, Nenek Nam makin marah menyuruh Dan Tae mengeluarkan ponselnya dan melakukan yang diperintahkan. Dan Tae mengeluarkan ponselnya mengaku tidak tahu harus berkata apa kepadanya.

Gong Shim tersenyum saat melihat ponselnya berdering, lalu mengangkatnya dan bertanya apakah Dan Tae sudah pulang kerja. Dan Tae mengatakan belum pulang. Gong Shim mengatakan  hampir sampai di rumah dan bertanya kapan akan pulang kerja. Dan Tae mengatakan  ada keadaan darurat, Gong Shim mulai panik bertanya ada apa.
Aku mengacaukan jadwal ketua hari ini. Dia membatalkan semua jadwalnya dan dalam perjalanan ke rumahku untuk menemuiku. Kurasa dia benar-benar marah. Apa yang harus aku lakukan sekarang?” ucap Dan Tae
Apa gunanya mengatakan itu melalui telepon? Kau harus cepat ke datang dan meminta maaf.” Ucap Gong Shim ikut panik
Aku benar-benar ingin melakukannya. Tapi lalu lintasnya mengerikan, jadi aku terjebak dalam kemacetan. Aku ingin tahu, apa kau bisa pergi dan bertemu dengannya terlebih dulu... dan mencoba untuk membuatnya merasa lebih baik sebelum aku sampai di sana.” Ucap Dan Tae
Gong Shim binggung kenapa harus dirinya dan bertanya bagaimana bisa melakukanya. Dan Tae memohon agar menyelamatkan hidupnya dan memberitahu Nenek Nam akan berada di sana dalam 30 menit. Gong Shim mengerti lalu berpikir apa yang harus dilakukanya lalu berjanji akan mencoba melakukan yang terbaik lalu buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Nyonya Nam tersenyum karena Dan Tae bisa mengelabuhi Gong Shim, Dan Tae tak percaya ternyata Gong Shim itu mudah dibodohi. 

Nyonya Nam sudah berada di atap rumah, Gong Shim berlari dan dengan sopan membungkuk menyapa Nyonya Nam, mengaku sangat senang bertemu dengan Ketua Nam Soon Chun dan memperkenalkan diri sebagai tetangga Ahn Dan Tae yang tinggal di lantai bawah. Nyonya Nam melihat penampilan Gong Shim dari atas kebawah.
Aku pernah bekerja sebentar untuk Presiden Suk Dae Hwang dan melihatmu dari jauh beberapa kali di perusahaan. Tapi ini adalah pertama kalinya aku melihatmu begitu dekat. Kulitmu sangat bercahaya dan sangat cantik.” Komentar Gong Shim memuji Nyonya Nam agar senang.
Dimana Sekretaris Ahn?” tanya Nenek Nam sinis
Dia meneleponku dan mengatakan akan hampir sampai. Kau akan bosan kalau kau menunggu di luar. Aku akan membawamu ke rumahnya.” Ucap Gong Shim mempersilahkan Nyonya Nam untuk masuk ke rumah. Nyonya Nam melirik sinis
Astaga, mungkin aku terlalu memaksakan untuk menyenangkan hatinya. Sepertinya dia tidak nyaman. Ahh...., aku hancur. Gumam Gong Shim panik lalu meminta agar Nyonya Nam masuk dan menunggu di dalam saja. 

Gong Shim melotot kaget melihat kamar Dan Tae yang berantakan lalu mengambil semua baju dan melempar ke sudut ruangan. Nyonya Nam melihat ruangan kecil tempat cucunya selama ini tinggal. Gong Shim terlihat tak nyaman, lalu meminta maaf memang tak banyak barang  tapi meminta agar Nyonya Nam merasa nyaman dan duduk di sofa.
Apa kau ingin minum sesuatu?” tanya Gong Shim berusaha melayani, lalu berlari membuka kulkas, matanya langsung melotot panik karena kulkas Dan Tae kosong.
Apa ada sesuatu di lemari es? Apa seperti ini dia hidup?” ucap  Nyonya Nam sinis.
Tidak, bukan itu yang kau pikirkan, nyonya. Dia tidak menggunakan lemari es itu Yang dia gunakan ada di lantai bawah.” kata Gong Shim membela lalu buru-buru menelp Goo Nam meminta agar membawakan dua minuman dingin ke atap dan mengambil dibagian belakang lemari es.
Apa kau ingin aku untuk menyalakan kipas untukmu?” tanya Gong Shim, Nyonya Nam menolak karena tak suka kipas angin. 

Gong Shim mengangguk mengerti, tiba-tiba Nyonya Nam menatap Gong Shim lebih dalam. Gong Shim bertanya apakah ada yang ingin dikatakan oleh Nyonya Nam. Nyonya Nam bertanya apakah benar namanya Gong Shim, Gong Shim membenarkan. Nyonya Nam tahu Gong Shim  hanya memiliki satu pohon keluarga Gokbu, Gong Shim membenarkan, kalau mendengar hanya ada satu pohon keluarga untuk Gong.
Apa kedua orang tuamu masih hidup?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim mengangguk mengatakan mereka sehat.
Apa kau memiliki keluarga yang bahagia?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim terlihat binggung lalu menjawab mungkin bisa dibilang begitu Tapi yang jelas mereka tidak cukup tenang.
Apa zodiak Cinamu?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim meemberitahu lahir di Tahun Domba.
Nyonya Nam menghitung Kelinci, naga, ular, kuda, domba lalu mengatakan itu  sempurna. Gong Shim binggung, Nyonya Nam bertanya apa yang disukai Gong Shim dari Dan Tae. Gong Shim kaget tiba-tiba Nyonya Nam bertanya hal itu. Nyonya Nam sadar kalau terlalu terlihat jelas, lalu mengeluh Dan Tae yang belum sampai, sambil mengomel Bagaimana bisa mencari sekretarisnya sendiri sampai ke rumah.

Aku setuju denganmu. Dia benar-benar bisa membuat pusing, kan? Aku kadang bertanya-tanya apa yang dia pikirkan, Kadang dia seperti orang bodoh.” Ucap Gong Shim, Nyonya Nam  berteriak marah karena cucunya diejek bodoh.
“Maksudku, Bagaimanapun juga, dia sangat bertanggung jawab dan selalu menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun dia di luar jangkauan sekarang, Aku yakin dia melakukan sesuatu yang menguntungkanmu. Itulah yang telah aku pelajari tentang dia sejauh ini.” jelas Gong Shim, Nyonya terlihat tersenyum.
Nyonya, tempat ini pasti tidak nyaman untukmu. Kau harus menunggu dia di tempatmu. Begitu dia tiba di sini, Aku akan katakan padanya untuk segera menghubungimu.” Saran Gong Shim
Tidak, aku akan pastikan untuk memarahinya sendiri.” Kata Nyonya Nam marah
Gong Shim panik karena Nyonya Nam ingin memarahi Dan Tae,  lalu bertanya apakah Nyonya Nam sudah makan. Nyonya Nam dengan sinis mengatakan belum makan karena Dan Tae mengacaukan jadwalnya membuat Semuanya terbalik. Gong Shim bisa menenangkanya kalau Nyonya Nam pasti  kelaparan jadi meminta agar menunggu sebentar.

Nyonya Nam tersenyum bisa mengelabuhi Gong Shim, tiba-tiba Goo Nam datang membawakan minuman, dengan sinis merasa Gong Shim dan Dan Tae menggunakannya sebagai petugas pengiriman sekarang, merasa kalau temanya itu sangat bersenang-senang sampai tidak punya waktu untuk keluar dari rumah. Gong Shim panik karena bisa di dengar oleh Nyonya Nam.
Apa kau menikmati kisah cintamu? Wah... Pasti luar biasa.” Ejek Goo Nam kesal lalu keluar ruangan.
Gong Shim berusaha tertawa dan berpura-pura tak mengerti pembicaraan Goo Nam lalu memberikan minumanya. Nyonya Nam menahan tawa karena ternyata hubungan keduanya sudah sejauh itu. Gong Shim memberikan minuman dan meminta agar menganggap saja rumah sendiri, nyonya dan akan membuatkan sesuatu untuknya, setelah itu akan segera kembali. Nyonya Nam akhirnya bisa tertawa lewat melihat tingkah Gong Shim yang melayaninya. 
bersambung ke part 2
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. komen dulu baru baca,,,,saking sering bolak balik takut gak dilanjutin sinopsisnya,,gumawooo

    BalasHapus