PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 27 Juli 2016

Sinopsis Doctors Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS


Seorang anak kecil menangis sendirian berbicara pada ayahnya meminta maaf. Ji Hong dengan jas hitamnya menepuk pundak si anak kecil, lalu berjongkok di depanya seperti bisa merasakan kesedihan dari si anak itu, lalu memeluknya dengan erat. Si anak kecil masih terus menangis.

Ji Hong pun mengandeng si anak untuk berjalan bersama, sampai di tempat abu Ji Hong masih memegang tangan si anak. Beberapa saat kemudian tersadar kalau itu hanya bayangan dirinya saat masih kecil ditinggal oleh kedua orang tuanya. Ia berjalan mendekati sebuah kotak dengan tulisan [Hong Dong Sik] serta foto mereka berdua dari SMP sampai menjadi dokter.
Sel yang membentuk tubuh manusia... terus mempertahankan keadaan ketidakstabilan. Membuat hidup itu tidak stabil. Pada akhirnya, esensi kehidupan adalah perubahan. Gumam Ji Hong menatap foto ayahnya yang ada di tempat abu.
Ayah selalu mengatakan ini kepadaku. Membuat keputusan dan mengemban tanggung jawab adalah tugas pria. Ini awal yang baru. Gumam Ji Hong terus melihat foto dengan ayahnya yang mengunakan baju dokter. 


[3 minggu kemudian]
Dirumah sakit Gukil
Ps: ternyata salah nama pasiennya itu Nyonya Jo, mian.
Suami Nyonya Jo menyanyikan sebuah lagu sambil membersihkan wajah istrinya dan juga tangan serta kakinya dengan handuk, tak lupa mengucapkan “Aku mencintaimu.” Nyonya Jo hanya menutup matanya, suaminya meminta agar Nyonya Jo membuka matanya karena dulu sangat suka lagu itu, sengaja menyanyi dan membersihkan tubuhnya,  jadi istrinya itu harus melihatnya. Nyonya Jo tetap  saja menutup matanya, Suaminya marah sambil melempar handuk merasa istrinya itu egois sekali.
Yoon Do masuk bersama dengan Hye Jung serta dokter Choi. Tuan Jo menceritakan istrinya bahkan tidak membuka matanya, berpikir ada yang salah. Yoon Do merasa keadaan pasien baik-baik saja lalu meminta tolong Nyonya Jo buka matanya. Nyonya Jo bisa mendenga yang datang itu Dokter membuka matanya. Yoon Do meminta agar pasienya mengikuti arah jarinya, mata Nyonya Jo pun mengikutinya. Hye Jung melirik ke arah suaminya yang terlihat sedikit panik. 

Di depan kamar rawat
Yoon Do pun meminta Dokter Choi untuk memeriksa status motoriknya. Dokter Choi mengerti lalu berjalan pergi. Yoon Do membahas pada Hye Jung kalau Ji Hong akan datang sore ini, menurutnya seniornya itu membuatnya jadi merawat pasien Ji Hong terlalu lama. Hye Jung mengaku Ji Hong tak menghubunginya jadi tak tahu dengan hal itu.
“Apa Kau tidak menghubunginya? Apa Kau juga tidak bicara dengannya saat dia pergi US... untuk menyelesaikan masalah warisan?” ucap Yoon Do heran, Hye Jung membenarkan.
Ya. Kau harusnya selalu bisa berbicara dengan dia dulu.”kata Yoo Do
Aku tidak bisa karena aku mungkin mengalihkan perhatiannya” ucap Hye Jung, Yoon Do bertanya Mengalihkannya dari apa maksudnya.
Dia mungkin ingin sendiri.” Kata Hye Jung polos, Yoon Do tertawa mendengarnya.

Kau sungguh tidak tahu apapun tentang pria. Jika kau sungguh mencintai seseorang dan ingin mempertahankan dia, maka kau harus terlibat dalam hidupnya sekarang. Dan kemarin adalah Waktunya sempurna.” Jelas Yoon Do, Hye Jung seperti baru mengerti.
“Aishh.... Kenapa aku mengajari ini padanya?” keluh Yoon Do kesal, Hye Jung bertanya apakah Yoon Do sudah makan, Yoon Do balik bertanya kenapa Hye Jung menanyakan hal itu. 
Aku butuh saran dari seorang pria.”  Akui Hye Jung, Yoon Do pikir bukan pertama kalinya Hye Jung dalam hal berkencan. Hye Jung bertanya apa maksudnya.
“Ah.... Kau memang baru mengalaminya. Prof. Hong pasti mengalami masa sulit dan Dia pantas menerimanya.” Ucap Yoon Do mengejek sainganya lalu berjalan pergi dengan senyuman bahagia. Hye Jung terlihat kebinggungan. 


[Kedatangan Internasional]
Ji Hong datang denga kacamata hitam dan menarik kopernya, Pa Ran masuk pintu mencari temanya lalu menyambutnya dengan senyuman bahagia, Ji Hong langsung mendorong Koper agar dibawa oleh temanya merasa kalau tidak perlu dijemput.
Aku pikir kau akan menangis, tapi kau malah sudah bisa berbicara. Apa Kau sudah menyelesaikan semuanya?” tanya Pa Ran
Hampir semuanya dan Ada banyak yang harus dilakukan.” Kata Ji Hong terlihat sangat lelah
Haruskah kita makan di rumah sakit? Ini pelantikan Direktur Jin. Makanannya pasti lezat.”ajak Pa Ran bersemangat. J Hong seperti malas mengajak makan di tempat lain saja.
“Apa Kau tidak hadir?  Kau ini anggota dewan.” Kata Pa Ran, Ji Hong mengaku ingat dengan pelantikan ayahnya jadi akan melewatkan satu ini.
“Apa Kau akan mengabaikannya?” tanya Pa Ran, Ji Hong mengatakn akan menyapanya nanti. Pa Ra mengerti lalu memeluk temanya yang sudah lama tak bertemu. Ji Hong menjerit mendorong temanya karena merasa panas dan mengajak temanya untuk segera pergi ke rumah sakit.  

Karangan bunga berjejer didepan ruang rapat, Tuan Jin serta Dokter Jin, Seo Woo dan Nyonya Yang berjalan beriringan. Dokter Kim dan yang lainnya berjalan dari arah berlawanan dan saling bertemu sambil mengucapkan selamat. Tuan Jin berkata  akan membutuhkan bantuan mereka dan Lakukan yang terbaik untuk dirinya. Dokter Kim hanya memalingkan wajahnya.
Terutama kau.” Ucap Tuan Jin dengan mengulurkan tanganya, Dokter Kim pun menjabat tanganya seperti berusaha untuk tetap bersikap sopan.
Mari kita  masuk ke dalam.” Ajak Dokter Kim, Nyonya Yang yang ada dibelakangnya terlihat sinis bersama anaknya masuk ke dalam ruang rapat. 

Diruang rapat diputar video tentang Tuan Hong dan foto-fotonya.
Direktur RS Gukil - Hong Doo Sik, seorang ahli bedah saraf yang hebat, telah meninggal. Dia berkata "Pasienku adalah keluargaku,".Dengan itu, ia menghabiskan hidupnya bekerja tanpa lelah untuk memajukan... pengobatan di Korea. Dia sekarang menjadi legenda bedah saraf. Kau memimpin sebuah kehidupan yang indah, dan kami tidak akan pernah melupakanmu.
Tuan Jin yang menatapnya sedikit sedih dan tak mau menatapnya, Dokter Kim pun juga seperti tak bisa menatap gurunya yang selama ini sudah sangat dekat dan sekarang tak ada lagi. 

Spanduk diruang rapat bertuliskan [Pelantikan Direktur Ke-2, Jin Sung Jong] Tuan Jin berdiri didepan podium dengan Nyonya Yang dan Seo Woo duduk dibelakangnya ikut dalam rapat.
Aku adalah... teman dari direktur sebelumnya dan mitra kerjanya. Aku berjanji untuk melanjutkan warisannya... seperti aku memimpin RS Gukil dan Yayasan Gukil menuju masa depan.” Ucap Tuan Jin berpidato pertama kalinya dan membungkuk memberikan hormat.
Semua orang memberikan tepuk tangan, Dokter Jin terlihat sangat bahagia karena posisinya tak akan  digantikan. Dokter Kim terlihat tak bisa menutupi rasa kecewanya, tapi berusaha untuk memberikan tepuk tangan.

Perawat Hyun membawakan banyak kotak diatas meja ruangan dokter, Dokter Ahn bertanya apa yang dibawanya. Perawat Hyun mengatakan itu Kue beras dan handuk untuk merayakan pelantikan. Dokter Ahn langsung sumringah melihat isinya kue beras karena pasti rasanya sangat enak.  Perawat Hyun merasa semua ini adalah hal yang sederhana.
Apakah simpanan kami akhirnya sampai di sini?” jerit Dokter Kang masuk ruangan, Dokter Ahn buru-buru berdiri dan menawarkan Kue beras pada seniornya.
Dokter Pi, tolong periksa Pasien Lee Sang Hoon karena dia merasa kesakitan.” Ucap Perawat Hyun, Dokter Pi mengerti lalu meminta Perawat Hyun untuk ikut denganya juga. Akhirnya Keduanya pun keluar dari ruangan.
Apa yang kau lakukan? Kenapa kau selalu makan sesuatu?” ucap Dokter Kang kembali mengomel pada juniornya. Dokter Ahn hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya lalu memasukan kembali kue beras ke dalam kotak.

Kenapa kau ada di sini? Apa kau sedang belajar untuk ujianmu bukannya bekerja?” kata Dokter Kang, Dokter Ahn menyangkal dengan menutup semua buku-bukunya.
Kenapa kau belajar ketika kau akan gagal pula? Bukankah aku menyuruhmu untuk mendapatkan tanda tangan Pasien Kim Mi Ae di form persetujuan? Aku penasaran.  Apakah aku akan melakukanya atau tidak ?” sindir Dokter Kang
Aku harus pergi ke bangsal untuk mengganti dressing akan memintanya untuk tanda tangan.” Ucap Dokter Ahn
Dokter Kang bertanya lalu, Dokter Ahn mengatakan akan melakukanya. Dokter Kang berteriak kalau sekarang seharusnya pergi memintanya. Dokter Ahn langsung berdiri mengambil berkasnya dan buru-buru pergi. Dokter Kang mengumpat para Junior akan mencari alasan untuk membuang-buang waktu lalu membawa banyak kotak kue beras karena kali ini benar-benar sangat banyak. 


Perawat Hyun dan temanya terlihat senang melihat suami dari Nyonya Jo yang datang. Tuan Jo memberikan beberapa bungkus makan untuk perawat. Perawat Hyun mengucapkan terimakasih banyak. Tuan Jo dengan rendah hati merasa kalau harusnya ia  berterimakasih karena perawat sudah menjaga istrinya dengan baik saat ia harus pergi.
Kenapa kau tidak mempekerjakan perawat?” ucap Perawat Hyun
Sejujurnya, Ini memang melelahkan,  Tapi bersama dia membuatku nyaman.” Ungkap Tuan Jo lalu menyuruh semuanya bisa menikmati makananya dan pergi.
“Ahh... dia  " Sejujurnya Ini memang melelahkan, Tapi bersama dia membuatku nyaman." Aku merinding mendengarnya.  Bukankah dia begitu baik?” ungkap Perawat Hyun terpana. Dokter Choi yang duduk disamping tak setuju dengan itu.

Sekarang aku menggigil dan ingin muntah” komentar Dokter Choi, Perawat Hyun mengejek Dokter Choi itu cemburu.
Jangan berpikir aneh, Itu bukan cinta. Dia harus bekerja keras dan mencintai. Siapa yang akan bayar tagihannya?”kata Dokter Choi
Dia itu freelancer.  Kau dengan di berkerja sebagai Freelancer.” Ucap perawat Hyun membela, Dokter Choi menjulurkan lidahnya.
Ada banyak jenis freelancer. Tidak semua dari mereka mendapatkan banyak uang.” Kata Dokter Ahn mengambil odeng yang dibawa oleh Suami nyonya Jo
Perawat lain mengeluh keduanya itu selalu berpikir negatif, Perawat Hyun setuju karena tak pernah melihat  suami yang berdedikasi sejak aku menjadi seorang perawat menurutnya itu sangat indah sekali. Seo Woo yang sedari tadi ada di meja depan hanya bisa tersenyum mendengar komentar dua perawat yang terkesima dengan Suami Nyonya Jo.
Dokter Pi datang bertanya apa yang dibicarakan yang begitu indah, Si perawat yang satu langsung terlihat memerah melihat kedatangan Dokter Pi langsung menunduk menutupi wajahnya. Dokter Pi menras  Berada di sekitar orang sepanjang hari adalah mimpi buruk. Perawat Hyun mengeluh hanya tidak mengerti pria.
Seo Woo melihat si perawat dengan wajah memerah bertanya apakah sakit, si perawat mengelengkan kepala dan langsung pergi. Dokter Pi bertanya kapan Seo kembali dan apakah sudah selesai. Seo Woo mengatakan sudah dan hampir mati kebosanan lalu bertanya apakah sudah memeriksa Lee Sang Hoon. Dokter Pi mengatakan  sudah memberinya obat penghilang rasa sakit. Keduanya lalu berjalan pergi untuk memeriksa pasien. 


Nyonya Yang mengetuk pintu ruangan, Yoon Do menyuruh masuk dan kaget melihat yang datang itu Nyonya Yang langsung berdiri dan mempersilahkan untuk duduk. Nyonya Yang pun duduk mengataan Tidak perlu teh karena sudah makan makanan ringan setelah pelantikan.
Apa aku mengganggumu?” tanya Nyonya Yang melihat Yoon Do seperti tegang. Yoon Do mengaku kalau ia sedang bekerja.
Cobalah berbohong hanya untuk bersikap sopan. Aku tahu kau pria yang sempurna, tapi itu bukan alasan.” Kata Nyonya Yang, Yoon Do pun meminta maaf.
Bagaimana dengan Seo Woo?” tanya Nyonya Yang, Yoon Do mengatakan mereka memutuskan untuk berpisah.
Ini belum berakhir hanya karena kalian mengatakan itu. Kau punya orang tua dan bukan anak yatim.” Kata Nyonya Yang, Yoon Do tak ingin membahasnya dan ingin pamit pergi karena harus  ke suatu tempat.

Kau tidak akan menemukan gadis lain seperti dia. Aku tahu karena aku ini ibunya, tapi aku yakin bahwa dia adalah permata.”ucap Nyonya Yang membela anaknya.
Aku sungguh tidak ingin orang tua untuk terlibat. Aku akan bicarakan dengan keluargaku.” Tegas Yoon Do
Tunggu hingga kau tua, Keluarga adalah semua yang akan kau miliki.” Nasehat Nyonya Yang, Yoon Do mengucapkan terimakasih atas nasehat Nyonya Yang.
Aku ingin putriku bahagia sebagai seorang wanita. Memiliki rumah sakit hanya akan menyebabkan sakit kepala. Aku tidak melihat kenapa mereka memaksakan dirinya.” Keluh Nyonya Yang mengerti tentang anaknya, Yoon Do hanya bisa diam seperti bisa merasakan yang dirasakan Seo Woo agar menjadi penerus. 


Tuan Jin bertanya pada anaknya Apa yang akan dilakukan dengan Tae Ho, apakah akan menjaganya. Dokter Jin pikir tetap memperkerjakanya karena  suka memiliki orang-orang pintar seperti dokter Kim yang bekerja untuknya, selain itu Ji Hong juga.  
Kau terdengar seperti orang tua yang bijak.” Komentar Tuan Jin bangga 
Aku yang menggaji mereka dan Ini perasaan yang hebat.” Ucap Dokter Jin tertawa bahagia.
Apa yang akan kau lakukan tentang membangun sebuah pusat baru?” tanya Tuan Jin
Aku akan adakan pertemuan dewan untuk menyelesaikan masalah ini.” kata Dokter Jin
Kau punya dukungan penuh dariku, Lakukan apapun yang kau inginkan.” Tegas Dokter Jin
Sek masuk ruangan memberitahu Dr Kim Chi Hyun datang dari Namyangju. Dokter Jin mengeluh untuk apa Dokter Kim itu datang lagi ke kantornya.  Tuan Jin pikir harus membiarkan anaknya mulai bekerja lalu bangun dari tempat duduknya. Dokter Kim datang membungkuk memberikan selamat atas pelantikanya. Tuan Jin mengangguk-angguk lalu mengucapkan terimakasih dan pergi. 


Dokter Kim tahu Dokter Jin itu pasti sangat sibuk akhir-akhir ini jadi sengaja membawakannya beberapa suplemen kesehatan dan menaruh diatas meja. Dokter Jin dengan sinis menyuruh membawa kembali karena tak membutuhkanya. Dokter Kim merengek melihat sikap Dokter Jin yang dingin.
Aku benci orang... yang menunjukkan warna mereka sebenarnya di sekitar orang-orang lemah. Apa Kau takut membuat kesal Ketua Hong?” sindir Dokter Jin, Dokter Kim pun hanya bisa mengucapkan kata maaf.
Prof. Hong cukup agresif saat itu.”kata Dokter Kim
Aku tidak peduli kau Bersembunyi di Namyangju. Kau mungkin juga akan kehilangan pekerjaan itu.” Tegas Dokter Jin

Beberapa orang meninggalkan anjing saat berburu selesai.Kau mengajariku lebih dari sekedar cara mengoperasi.” Ucap Dokter Kim. Dokter Jin tak ingin bertele-tele, bertanya-tanya apa yang dimilikinya itu.
Catatan operasi dibuang setelah 10 tahun.” Ucap Dokter Kim, Dokter Jin tak percaya Dokter Kim masih menyimpannya bertahun-tahun padahal Statusnya telah berakhir.
Ia menegaskan kalaua itu tidak bisa membahayakannya.  Dokter Kim  berkata Ada alasan orang mengatakan kekerasan sebelum hokum dan memberitau kalu yang dilawanya adala  Prof. Hong. Dokter Kim tak peduli menyuruh untuk pulang saja. Dokter Kim meminta agar Dokter Jin memberikan pekerjaa di rumah sakit pusat dan berjanji pasti akan berguna, Dokter Jin berteriak menyuruh Dokter Kim segera pergi. Akhirnya Dokter Kim akan pergi sambil memohon dengan membungkukan badanya. 


Hye Jung ada diruangan melihat pesan yang terakhir kali pada Ji Hong lalu kembali memainkan emoticon bergambar anjing yang mengucapakan terimakasih, lalu mengingat ucapan Ji Hong sebelumnya Aku membuat pilihan dan keputusanku sendiri. Itu jadi sebuah kebiasaan dan Ini bukan tentangmu. Lalu ia mencoba menelp seniornya tapi ponsel Ji Hong ada diatas meja sementara Ji Hong sedang menunggu didepan lift.
Ketika pintu lift terbuka, Dokter Kim dan Ji Hong saling menatap dengan wajah tegang. Ji Hong pun mempersilahkan Dokter Kim untuk keluar lebih dulu,  Dokter Kim menyapa Ji Hong yang ada dirumah sakit. Ji Hong pikir sudah pasti karena memang berkerja dirumah sakit pusat.

Kenapa kau ada di sini?” tanya Ji Hong, Dokter Kim mengaku  hanya mampir.
Profesor, aku tahu ini telat, tapi aku turut berduka cita.” Kata Dokter Kim
Kau pandai dalam mengganti topik pembicaraan. Apa Kau tidak ingat?” sindir Ji Hong
Ingatanku memakan kebaikan” kata Dokter Kim berjalan pergi
Penawaran di atas meja. Aku orang yang baik.” Ucap Ji Hong, Dokter Kim mengatakan akan mengingat itu lalu keduanya sama-sama membungkuk, lalu Dokter Kim pun pergi. Ji Hong terlihat sinis seperti sudah tahu ada yang buru dibalik semuanya. 


Hye Jung melihat ponselnya yang bergetar (Bedah Saraf, Choi Kang Soo) lalu mengangkat telpnya. Dokter Choi memberitahu  Prof. Hong datang untuk melihat Pasien Jo Soo Ji. Hye Jung terlihat agar kaget dan mengatakan akan segera datang, wajahnya mencoba untuk tetap tenang.
Didepan meja receptionist, Dokter Kang mengaku kalau  Rumah sakit terasa sepi tanpa kehadiran Ji Hong. Ji Hong pun bertanya   kondisi Pasien Jo Soo Ji. Dokter Choi menjelaskan pasien bisa bernafas secara spontan sekarang, jadi mereka melepas intubasi Tapi masih belum menunjukkan respon motorik. Hye Jung melihat dari kejauhan orang yang selama ini pergi akhirnya kembali.
Ji Hong melihat dari kejauhan kalau Hye Jung datang, akhirnya Hye Jung berjalan mendekat dan menghampirinya wajahnya terlihat sangat gugup. Keduanya saling berpandangan cukup lam, akhirnya Ji Hong pun mengajak mereka segera pergi. 

Perawat Hyun masuk ruangan bertemu dengan Tuan Jo, melihat kalau pasti sangat lelah. Tuan Jo merasa tidak seperti itu tapi merasa senang bisa merawatnya, lalu ponselnya bergetar akhirnya pamit pergi karena harus mengangkat telpnya.
Nyonya Jo melihat suaminya sudah keluar dan hanya ada perawat bersamanya. Perawat Hyun memeriksa semuanya, lalu kaget melihat jari Nyonya Jo yang bergetar. Nyonya Jo mengedipkan matanya, Perawat Hyun langsung keluar dari ruangan karena ingin memberitahu dokter, wajahnya terlihat sangat bahagia.
Dia bukan suamiku. Gumam Nyonya Jo yang seperti selama ini merasa tertekan ada Tuan Jo yang ada disampingnya. 

Ji Hong baru saja keluar dari ruangan, Perawat Hyun langsung menghampirinya memberitahu  kemampuan motorik Ny Jo telah kembali. Ji Hong mengatakan Itu berita bagus di hari pertamanya kembali lalu bertanya apakah ia harus kesana. Perawat Hyun mengangguk dengan wajah bahagia.
Nyonya Jo terlihat membuka matanya, Ji Hong mulai memeriksa dengan menekan bagian ibu jari dengan dua tanganya. Nyonya Jo mengendipkan matanya, Ji Hong menatap wajah Nyonya Jo yang terlihat sedih. Tuan Jo datang menanyakan apa yang terjadi. Ji Hong mengatakan Nyonya Jo bisa merasakan sakit di tangannya sekarang jadi itu artinya sudah pulih. Tuan Jo terlihat bahagia sambil mengucapkan terimakasih.
Ji Hong pikir Tidak perlu karena Nyonya Jo yang sudah berjuang keras. Tuan Jo merasa kalau istrinya itu pulih berkat dokter. Ji Hong tetap mengatakan kalau itu tak seperti itu. In Joo datang untuk memeriksa bekas bedah dibagian perutnya. Ji Hong pun pamit keluar lebih dulu. 

Tuan Jo mengejar Ji Hong bertanya  Bagaimana mereka bisa berharap mengenai kesembuhannya, Apakah Ketika Nyonya Joo akan mampu berbicara dan berjalan. Ji Hong mengaku tidak bisa memberikan jawaban yang tepat karena Kondisinya mungkin tidak membaik. Tuan Jo mengerti. Tuan Jo mengangguk mengerti.
Ji Hong menatap Tuan Jo seperti merasakn sesuatu yang aneh. Tuan Jo tersenyum mengatakan akan bertemu lagi dengan dokter di kunjungan selanjutnya lalu masuk ke dalam kamar. 

Ji Hong bertanya apa pekerjaan dari wali Nyonya Jo,  Dokter Kang pernah dengar tuan Jo jadi freelance di bidang computer dan kebanyakan tinggal di kamar rawat. Ji Hong bertanya pad Hye Jung apakah melihatsesuatu yang tak biasa.
Aku belum melihat sesuatu yang tidak biasa.  Kenapa kau bertanya?” tanya Hye Jung heran, Ji Hong mengatakan tak ada apapun lalu menyuruh untuk kembali bekerja. Hye Jung menatap bingung seperti Ji Hong bersikap dingin padanya. 

Seo Woo baru saja menuruni tangga, Dokter Kang tersenyum bahagia memanggilnya karena baru saja ingin menelpnya. Seo Woo bertanya kenapa menelpnya. Dokter Kang memberitahu Dokter Jung Yoon Do menginginkannya untuk operasi darurat. Seo Woo melotot kaget karena Yoon Do menunjuk dirinya, Dokter Kang membenarkan.

Seo Woo sudah menungg didepan pintu melihat Yoon Do sudah mengunakan pakaian operasi lalu bertanya apakah ia memang dibutuhkanya, Yoon Do membenarkan karena  tak pernah membuat kesalahan dalam memberikan informasi.
Kau punya Hye Jung.  Bukankah ini kesempatan bagus untukmu? Bukankah kau harus memenangkan hatinya saat Prof. Hong tidak ada?” sindir Seo Woo
Aku tidak masuk ke rumah kosong. Aku memutuskan untuk berjalan di jalan yang rusak, tapi aku menolak untuk menjadi picik. Pakai seragam bedahmu lalu cuci tangan Dan Prof. Hong sudah kembali.” Tegas Yoon Do lalu masuk ke dalam ruangan lebih dulu. 

Yoon Do sudah mencuci tanganya, Seo Woo pun datang mulai mencuci tanganya. Yoon Do menyindir assiten macam apa yang datang setelah dokternya datang karan seharusnya Seo Woo yang  mempersiapkan di dalam sekarang.
Kenapa kau memilihku?  Suasana hatiku sudah buruk.” Keluh Seo Woo
Menjadi yang dipilih  dan bisa mengalihkanmu. Jangan hidup untuk memenuhi harapan ayahmu. Kau bukan lagi gadis 18 tahun. Aku akan masuk duluan dan menyiapkan operasi... meskipun  ada anggota staf.” Kata Yoon Do, Seo Woo meminta agar Yoon Do tak membual.
Kenapa aku harus membual ? Sadarlah.” Ucap Yoon Do lalu masuk ruang operasi, Seo Woo hanya bisa cemberut sambil mencuci tanganya. 

Dokter Jin berjalan di lobby melihat ada tissue yang jatuh lalu mengatakan pada sek kalau mereka sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali kontraktor pembersihan. Sek menjawabakan bicara dengan mereka, Dokter Kim dan Ji Hong melihat dari lantai atas.
Waktunya Jin Myung Hoon telah tiba.” Komentar Dokter Kim
Dia sepertinya dalam suasana hati yang baik.” Balas Ji Hong seperti menahan amarahnya.
Dokter Jin melihat dua orang diatas lalu melambaikan tangan dengan senyumannya, setelah itu dengan wajah serius menyuruh sek  untuk memanggil Prof. Hong Ji Hong.

Di sebuah lorong
Ji Hong menghampiri Dokter Jin yang sudah menungunya. Dokter Jin berbasa basi bertanya apakah semuanya lancar. Ji Hongmengangguk. Dokter Jin langsung bertanya alasan Ji Hong menyelidiki latar belakangnya yang telah lama.
Aku berusaha mencari tahu apa yang terjadi saat operasi Pasien Kang Mal Soon. Bagaimana bisa itu disebut menyelidiki?” kata Ji Hong
Kau harusnya menanyakanku langsung karena aku ahli bedahnya. Aku dengar kau pergi menemui dokter yang jadi asistenku saat itu. Apa yang ingin kau ketahui?” ucap Dokter Jin masih terlihat santai
Apa kau ingat operasi itu?” tanya Ji Hong, Dokter Jin mengatakan  tidak ingat.
Aku memilih untuk mengingat hal yang menyenangkan. Aku harap kita bisa akrab. Kita harus melanjutkan persahabatan dan keberhasilan ayah kita masing-masing.”kata Dokter Jin terlihat ingin berdamai
Itu akan membutuhkan rasa saling percaya.” Kata Ji Hong
Mari kita saling percaya...Kau tipeku.... Aku suka orang pintar.” Ucap Dokter Jin menyanjung, Jin San hanya bisa tersenyum. 

Hye Jung menemui Dokter Choi yang ada di IGD. Dokter Choi memberitahu Seorang pasien kecelakaan lalu lintas, lelaki usia 21 tahun mengalami beberapa patah tulang, mereka sudah melakukan CT scan karena korban tidak sadar, dan tampaknya salah satu arteri serebral tengahnya pecah.
Pupil kanannya melebar sekitar 4 mm. Untungnya, tanda-tanda vitalnya stabil.” Jelas Dokter Choi, Hye Jung bertanya apakah terjadi  Pendarahannya
Sekitar 30cc. Apa Kau akan melakukan ligasi?” ucap Dokter Choi. Hye Jung pikir  Salah satu anggota staf harus memutuskan.
Anggota staf?  Haruskah aku panggilkan Prof. Hong?” tanya Dokter Choi 

Ji Hong masuk  ruangan IGD langsung memeriksa pasien, Hye Jung menatapnya terlihat sangat ingin bicara. Ji Hong menekan bagian tangan pasien yang tak sadarkan diri. Hye Jung berpikir kalau Ji Hong sudah melihat hasil CT Scan kalau dibagian lehernya ada yang terluka.
Panggil Anestesi dan Persiapkan diri untuk operasi segera” ucap Ji Hong. Hye Jung mengerti dan Ji Hong langsung pergi begitu saja tanpa bicara apapun lagi. Hye Jung menatap sedih karena Ji Hong bersikap sangat dingin padanya.

Ji Hong lebih dulu masuk ke ruang operasi mencuci tanganya, Hye Jung datang terlihat gugup berdiri bersebelahan mencuci tangan, akhirnya menanyakan keadaan Ji Hong karena tak pernah melihatnya setelah Ketua Hong meninggal. Ji Hong menjawab kalau baik-baik saja dan ada banyak hal untuk diurus serta mengucapkan Terimakasih atas kerja kerasnya.Hye Jung terdiam melihat Ji Hong langsung masuk ruangan terlihat benar-benar berbeda dengan sikap sebelumnya. 


Dalam ruang operasi
Ji Hong meminta tang Bipolar cautery lalu memberitahu Saat mereka membuka celah sylvian, maka mereka harus berhati-hati agar tidak merusak pembuluh darah karena keduanya dekat lobus temporal. Hye Jung menatap Ji Hong terlihat dengan mata dinginya, mengatakan kalau mengerti. Ji Hong meminta irigasi, Hye Jung pun menyeprotkan air.
Setelah selesai, Ji Hong pergi begitu saja tanpa bicara apapun. Hye Jung hanya bisa menatap punggung Ji Hong yang pergi meninggalkanya tanpa sepatah kata apapun, wajahnya terlihat sedih. 

Akhirnya Hye Jung pergi ke ruangan Ji Hong, tapi terlihat ragu untuk mengetuknya. Sampai akhirnya In Joo datang menyapanya bertanya kenapa Hye Jung malah berdiri diluar ruangan lalu mengajaknya masuk. Hye Jung menolak karena merasa In Joo yang diharapkan datang jadi mempersilahka masuk.
Ini bukan kunjungan yang direncanakan. Ji Hong dan aku tidak membuat janji untuk menemui satu sama lain. Dia hanya seorang teman. Di antara kau dan Ji Hong, jika ada seseorang tepat pada saat ini, itu pasti kau.” Kata In Joo, Hye Jung terdiam mendengarnya. 

In Joo menuangkan minuman kedalam gelas mengaku ingin menemui Hye Jung tapi tak bisa menghubunginya karena tak ingin melakukanya, berpikir akan bertemu Hye Jung melalui Ji Hong. Hye Jun bertanya kenapa In Joo tak menelpnya kalau memang ingin bertemu.  
Ini karena aku harus menghadapi kekanak-kanakan dari masa mudaku. Waktu itu, aku pikir aku sudah cukup dewasa. Tapi aku masih 27 tahun. Maafkan aku.” Ucap In Joo
Aku maafkan atau tidak, yah?” goda Hye Jung
Maafkan saja!  Aku stres belakangan ini. Dalam istilah neurologis, aku dalam keadaan pingsan.” Kata akui In Joo, Hye Jung tersenyum lalu mengajak mereka harus minum saja. In Joo terlihat senang karena bisa meminta maaf. 

Ji Hong baru menuruni tangga eskalator, pesan masuk ke dalam ponselnya “Kau tidak lupa tentang mentraktir makan malam, kan?” lalu langsung menelp keberadaan temanya. Yoon Do pun mempersilahkan masuk pada Ji Hong, Pa Ran menyapa temanya yang baru datang.
Siapa yang mau ramyeon?” tanya Yoon Do
Aku mau satu tanpa telur, tapi dengan daun bawang yang dicincang.” Ucap Pa Ran
Aku mau satu pakai telur. Jangan memecah kuning telur dan daun bawang.” Kata Ji Hong
Aku tidak tahu kenapa aku mengundangmu dan Aku sudah gila untuk percaya padamu, Paman.” Keluh Yoon Do pada dua orang senior dirumah sakit, sambil membuka bungkus ramyun dengan kesal
Mari kita minum sementara dia memasak untuk kita In Joo akan segera tiba.. ” Kata Pa Ran, Ji Hong mengejek temanya membuat upaya yang cukup hari ini.
Kenapa tempatmu terlihat lebih besar dari tempatku? Kenapa ada perbedaan padahal kita bekerja di rumah sakit yang sama?” keluh Ji Hong
Mari kita bahas ini setelah aku melihat tempatmu.” Kata Yoon Do sinis
Apa kau akan datang?” balas Ji Hong mengejek, Yoon Do memilih membuka ramyun dengan kesal. 

Hye Jung turun dari taksi membawa In Joo yang sudah mabuk, bertanya tempat tinggalnya. In Joo menunjuk dilantai tiga lalu duduk di aspal karena merasa tak kuat lagi berjalan. Tiba-tiba ia berteriak memanggil Hong Ji Hong dan Jung Pa Ran, Hye Jung panik karena nanti ada tetangga yang keluar karena terganggu.
Akhirnya ketiganya keluar rumah, Ji Hong dan Hye Jung saling menatap terlihat gugup. Pa Ran mengeluh berapa banyak yang diminum In Joo sampai akhirnya mabuk. Yoon Do tersenyum sumringah melihat Hye Jung yang datang. Yoon Do pun mengangkat In Joo untuk berdiri dengan panggilan Nyonya.
In Jo seperti setengah sadar mengamuk dan langsung menarik rambut Pa Ran. Yoon Do menyapa Hye Jung yang datang. Pa Ran menyuruh keponakanya untuk membantu. Yoon Do mengeluh akhirnya berusaha memapah In Jo yang mabuk. In Joo melepaskan tangan keduanya mengatakan bisa berjalan sendiri. Yoon Do mengerti tapi tetap memegang tangan dan mengantarnya masuk dengan pamanya. 

Ji Hong mengeluh In Joo yang tak seperti biasanya mabuk lalu bertanya apakah Hye Jung aka masuk, Hye Jung menolak karena memilih untuk pergi. Ji Hong mengangguk mengerti. Hye Jung kesal mendengar Ji Hong hanya bicara begitu saja.
Bagaimana bisa kau bilang begitu?” kata Hye Jung kesal
Kau bilang ingin pergi.” Ucap Ji Hong terkesan dingin
Sejak kapan kau begitu?” keluh Hye Jung, Ji Hong balik bertanya apa yang dinginkanya. Hye Jung kesal memilih pergi. Ji Hong langsung menariknya
“jadi Kau mau pulang atau masuk bersamaku ?” tanya Ji Hong memberikan pilihan, Hye Jung terlihat binggung memilihnya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted  

2 komentar:

  1. Aduh sikap y ji hong ko bikin hati nur dag dig dug der y...

    Di tunggu kelanjutan y.gomawooo eoniii

    BalasHapus