(Rumah Sakit Shinhansol)
Dae Chul dengan masker masuk ke ruangan tempat Tuan Ahn
di rawat, di ruang CCTV Joon Soo dan Dan Tae terlihat sangat tegang. Dae Chul
melepaskan topi dan maskernya, lalu memegang selang alat untuk bernafas
sebelumnya berbicara lebih dulu pada temanya.
“Soo Yong.... Kenapa kau tidak mendengarkan
aku? Seharusnya
kau mendengarkan aku... saat
kita terakhir bertemu di arboretum. Lihatlah
apa yang terjadi padamu sejak saat itu. Coba Lihat
dirimu.” Ucap Dae Chul lalu menarik selangnya.
Joon Soo nampak kaget memegang tangan Dan Tae agar
memberikan kekuatan, akting pria yang
mirip ayah Dan Tae terlihat seperti kekurangan nafas lalu akhirnya tak sadarkan
diri. Setelah selesai menelp adiknya Nyonya Yum bertanya Apa
uangnya sudah siap dan mengajak untuk bertemu
sekarang.
Setelah Dae Chul keluar, Ayah Dan Tae yang menyamar
akhirnya bangun. Di ruang CCTV, Joon Soo mengajak Dan Tae kalau harus
mengikutinya. Dan Tae terlihat menatap serius lalu
keluar ruangan. Dae Chul dengan masker
dan topinya berjalan cepat keluar dari rumah sakit lalu memberhentikan taksi.
Dan Tae dan Joon Soo masuk mobil yang sudah dikemudikan
Ho Joong lalu meminta agar mengikuti taksi yang dinaiki oleh Dae Chul. Dan Tae
berpesan agar jangan terlalu dekat juga. Dae Chul didalam taksi membuka masker
dan topinya merasa tak ada yang akan membuntutinya.
“Tapi Pengacara Ahn Dan Tae.... Kau seharusnya bisa menangkap
orang itu di rumah sakit. Kenapa
kau justru mengejarnya?” ucap Ho Joong binggung
“Meskipun dia mengaku bahwa dia
mencoba membunuh ayahku beberapa
waktu yang lalu, kita
masih belum memiliki bukti yang kuat...untuk menganggap dia sebagai kriminal
dari kasus Joon Pyo. Ini
yang terbaik yang bisa kita lakukan sampai kita mendapatkan bukti yang kuat.” Jelas Dan Tae.
“Bagaimana dengan tes genetik yang
kau minta untuk kasus Joon Pyo?” ucap Joon Soo binggung
“Itu hanya kebohongan untuk menakut-nakuti
Direktur Eksekutif Yum. Tidak mungkin kita bisa menemukan
DNA-nya pada pakaian Joon Pyo. Mereka
mengatakan kepadaku kalau akan sulit untuk mengambil DNA dari pakaian yang sudah lama... kecuali ada noda darah. Ayo kita melakukan yang terbaik
untuk menemukan bukti.” Kata Dan Tae memberikan
semangat.
Nyonya Yum sudah ada di parkiran terlihat panik karena
kakaknya belum juga datang, sebuah mobil berhenti. Dae Chul masuk ke mobil dan
langsung membuka tasnya memastikan kalau itu jumlahnya 1 juta won. Nyonya Yun
kesal karena kakakny mengatakan kepadany untuk mempersiapkan satu juta
dolar.
“Pastikan kau menyingkirkan ayah
Ahn Dan Tae. Dia tidak
akan kembali ke Korea kalau kita memberikan uang ini, kan?” kata Nyonya Yum, Dae Chul membenarkan.
Dibagian depan parkiran, Joon Soo dkk melihat mobil yang
ada Nyonya Yum bersama Dae Chul tanpa tahu apa yang dibicarakanya. Joon Soo
mengataka Saat pulang, akan memeriksa kotak hitam di mobil
ibunya jadi mereka akan bisa mendengar
percakapan keduanya di dalam
mobil. Dan tae setuju.
Nyonya Yum menyesal Kalau a
tahu semuanya akan sampai sejauh ini, maka seharusnya ia tidak lari saat melihat kakaknya membawa Joon Pyo dan Seharusnya menghentikannya. Dae Chul meminta agar menghentikan omong kosongnya.
“Aku hanya berpikir bahwa semuanya
mungkin akan lebih baik tanpa
Joon Pyo. Aku
menyesali apa yang sudah aku
lakukan.” Ucap Nyonya Yum. Dae Chul berteriak meminta adiknya tak
bisa omong kosong lagi.
“Kau yakin Uang ini akan menyelesaikan
semuanya, kan?” kata Nyonya Yum berusaha untuk menyakinkan tak akan ada
masalah.
“Ya.. Aku akan segera menemuinya untuk
memberinya uang ini dan memastikan
dia tidak akan mengganggu kita lagi..” Kata Dae
Chul
“Kita tidak perlu... berbicara tentang Joon Pyo lagi” ucap Nyonya Yum ketakutan. Dae Chul pun pamit pergi dan
masuk ke mobil disampingnya.
Dan Tae dkk terus mengamatinya dari dalam mobil. Ho Joong
yakin dalam tas yang dibawa Dae Chul itu pasti berisi banyak uang. Dan Tae juga
berpikir seperti itu dan Dae Chul mungkin menuju ke
kantornya untuk
mengambil uang yang di gelapkan, Joon Soo mengatakan punya
bukti untuk penggelapan yang dilakukannya.
“Dia akan memiliki cukup waktu
untuk mengambil uangnya dan
pergi ke bandara. Aku
tahu jadwal penerbangannya.” Ucap Dan Tae, Ho Joong
yang mendengarnya menjerit bangga. Dan Tae melihat mobil Dae Chul sudah pergi
da menyuruh Ho Joong segera mengikutinya.
Dae Chul masuk ke dalam ruanganya mengambil koper dalam
lemari lalu mengesernya, dibalik lemari ada sebuah brangkas, tumpukan uang
50ribu won pun dimasukan ke dalam koper tak lupa uang 100ribu won serta uang
dollar. Ada juga sebuah paspor yang
sudah disiapknya.
Akhirnya Dae Chul sampai diparkiran membawa kopernya. Dan
Tae tiba-tiba datang langsung mendorongnya ke dinding, dengan wajah penuh
amarah bertanya mau pergi kemana setelah membunuh ayahnya lalu memberika pukulan dan membuat Dan Chul terjatuh.
Dan Tae kembali menariknya dan mendorongnya sampai ke dinding.
“Kenapa kau membunuh ayahku? Kenapa kau membunuh ayahku? Kau akan mati. Aku akan membunuhmu.” Teriak Dan Tae menarik baju untuk mencekiknya.
Sebuah mobil datang, Joon Soo langsung menarik Dan Tae
dan memukulnya sampai terjatuh.
Terdengar bunyi sirine mobil polisi yang hampir mendekat. Joon Soo menarik
pamanya untuk segera masuk mobil lalu segera meninggalkan pakiran.
Mobil Ho Joong datang dengan lampu sirine seperti polisi
untuk mengelabuhi Dae Chul, Dan Tae pun terbangun setelah di pukul oleh Joon
Soo. Ho Joong memanggil Dan Tae lalu bertanya apakah sirene
polisinya terdengar seperti yang sebenarnya. Dan Tae
membenarkan lalu memberitahu tugasnya sudah selesai untuk hari ini. Ho Joong
pun meminta Dan Tae menghubunginya kalau memang butuh bantuan. Dan Tae pun
mengucapkan Terima kasih untuk hari ini lalu mengeluarkan koper sebagai bukti pengelapan dana
yang dilakukan Dae Chul.
Dae Chul meminum air putih menenangkan dirinya, merasa
keponakanya itu sudah menyelamatkanya. Joon Soo mengangguk, Dae Chul teringat Uang dan tiket penerbangan masih ada
di mobil jadi harus meminta seseorang untuk
mengambilkannya. Joon Soo kesal meminta
pamanya agar berhati-hati dan segera mematikan ponselnya karena Dan Tae mungkin
melacaknya. Dae Chul pikir benar juga dan langsung mematikan
ponselnya.
“Lagipula kau tidak bisa naik
pesawat hari ini. Dan
Tae mungkin sudah menelepon polisi dan
mereka menunggumu di bandara.” Kata Joon Soo berusaha
mengelabuhi pamannya, Dae Chul mulai mengumpat Dan Tae Si
brengsek
“Kau harus mengurus dirimu sendiri
terlebih dahulu. Aku
akan membawakanmu uang nanti.” Jelas Joon Soo
“Lalu, ke mana aku harus pergi dan
bersembunyi?” tanya Dae Chul binggung
“Aku tahu tempat yang bagus.” Kata Joon Soo, Dae Chul pun penasaran dimana tempatnya.
Joon Soo membawa pamanya ke sebuah tempat lalu mengambil
kunci yang disembunyikan dibawah pot. Dalam sebuah ruangan yang kecil, Dae Chul
kebinggungan menanyakan keberadanya sekarang. Joon Soo menceritakan Ayah
dari temannya datang
ke tempatitu setiap akhir pecan untuk mengurus kebun.
“Aku sudah pernah ke sini bersama
temanku sebelumnya jadi Tempat ini terpikir olehku.” Cerita Joon Soo sedikit gugup, Dae Chul mengerti dan
terlihat bisa percaya.
“Aku yakin tidak ada yang bisa
menemukan tempat ini. Kurasa
tidak akan mudah bagimu untuk naik pesawat dalam waktu dekat. Aku akan mencari tempat yang bisa
kau jangkau menggunakan perahu.” Ucap Joon Soo, Dae
Chul bertanya berapa lama.
“Aku akan mencari secepat yang aku
bisa.” Kata Joon Soo berusaha menyakinkan.
“Baiklah. Aku tahu itu tidak akan
mudah, tapi tolong bantu aku. Terima
kasih, Joon Soo.” Kata Dae Chul
Joon Soo menunjuk ada beberapa air minum dan juga ramyon
jadi meminta pamanya agar Jangan tinggalkan tempat ini dan akan kembali segera setelah
selesai mencari serta tetap
mematikan ponselnya. Dae Chul mengerti dan
menyuruh Joon Soo untuk pergi sekarang.
Di dalam mobil
Joon Soo menelp Dan Tae dan Dae Tae bertanya Bagaimana
hasilnya. Joon Soo memberitahu Dae Chul baru saja
masuk ke dalam tempat
yang di katakan padanya. Dan Tae memastikan kalau Dae Chul tidak
akan meninggalkan tempat itu. Joon Soo pikir tidak
karena pamanya itu sangat
ketakutan.
“Aku akan menemuimu... setelah mendapatkan kartu memori
dari kotak hitam di mobil ibuku.” Kata Joon
Soo
“Baiklah. Aku akan menunggumu di
sini.” Ucap Dan Tae yang sudah ada dirumah
Joon Soo baru saja pulang melihat ibunya yang sedang
melamun, Nyonya Yum terlihat kaget lalu menyapa anaknya. Joon Soo bertanya
apakah ibunya baru datang dari suatu tempat. Ibunya membenarkan karena harus
pergi ke suatu tempat.
“Apa kau sudah selesai dengan
pekerjaanmu?” tanya Nyonya Yum ramah, Joon Soo
mengatakan belum dan hanya
mampir.
“Aku membutuhkan sesuatu dari
kamarku.” Ucap Joon Soo
“Kalau begitu aku akan membuat
shake organik untuk kau minum sebelum
kau pergi. Jaga
dirimu baik-baik. Kau kelihatan sangat lelah. Aku akan membuat satu untukmu
setelah itu kau bisa berganti pakaian. Aku akan mengantarmu ke bawah.” kata Nyonya Yum lalu bergegas keluar kamar.
Setelah sang ibu keluar kamar, diam-diam Joon Soo
mengambil kunci mobil lalu pergi ke pakiran dan mengambil memory card yang ada
didalam black box milik ibunya. Akhirnya Joon Soo menyerahkan memory cardnya,
Dan Tae pun mengucapkan terimakasih. Joon Soo meminta agar Dan Tae
memberitahunya setelah selesai mendengarnya. Dan Tae mengangguk mengerti. Joon
Soo pun keluar membiarkan Dan Tae mendengarkan sendirian.
Dan Tae pun membuka dari Card reader dan melihat black
box dari mobil Nyonya Yum. Joon Soo masih menunggu di luar, melihat Dan Tae
keluar kerumah langsung bertanya apakah sudah memeriksa black boxnya. Dan Tae
terlihat ragu.
“Apa kau menemukan sesuatu yang... bisa digunakan sebagai bukti dari
percakapan mereka?” ucap Joon Soo
“Ada sesuatu yang lebih penting
dari itu. Kurasa
kau harus memeriksanya sendiri. Kau
salah tentang ibumu jadi Masuk
dan periksalah.” Kata Dan Tae mempersilahkan
masuk. Joon Soo mendengarkan suara ibunya yang bicara pada
pamanya dalam black box.
“Kau mengatakan
kepada aku untuk mempersiapkan satu juta dolar. Pastikan kau
menyingkirkan ayah Ahn Dan Tae. Dia tidak akan kembali ke Korea kalau kita
memberikan uang ini, kan?” ucap Nyonya
Yum, Dae Chul mengatakan sudah mengerti.
“Jadi, saat memerintahkan Paman Dae Chul untuk menyingkirkan ayah Dan
Tae, Ibu tidak ingin membunuhnya. Dia hanya berusaha membungkamnya
dengan uang.” ucap Joon Soo kembali mendengar suara
ibunya.
“Kalau aku tahu
semuanya akan sampai sejauh ini, Aku seharusnya tidak lari saat aku melihatmu
mengambil Joon Pyo. Seharusnya aku menghentikanmu.” Kata Nyonya Yum merasa menyesal
“Hentikan omong kosongmu” tegas Dae Chul.
“Aku hanya berpikir
bahwa semuanya mungkin lebih baik tanpa Joon Pyo. Aku menyesali apa yang aku lakukan.” Kata Nyonya Yum
“Jadi Ibu tidak terlibat
dalam penculikan Joon Pyo. Dia hanya menyaksikan kejadiannya, tetapi memilih untuk tidak berbicara.” Gumam Joon Soo benar-benar tak percaya
Dan Tae akhirnya datang mendekatinya bisa mengerti pasti
semua ini berbeda dengan yang diperkirakanya. Joon Soo mengangguk tapi
merasa kalau
perbuatan jahat ibunya sedikit
berkurang. Dan Tae pun bisa setuju.
“Aku senang kita bisa tahu
kebenarannya.” Kata Dan Tae, Joon Soo juga merasakan
hal yang sama.
“Haruskah kita pulang sekarang?” ucap Dan Tae, Joon Soo seperti masih ragu untuk pergi.
Dan Tae mengatakan kalau seseorang akan segera datang. Joon Soo pun masih
terlihat khawatir, Joon Soo pun menepuk pundaknya agar yakin.
Nyonya Yum membuka pintu bertanya pada tamu yang datang
mengaku siapa sebenarnya. Tuan Kim datang menemui Nyonya Yum dirumahnya. Nyonya
Yum melonggo kaget melihat Tuan Kim yang datang dan mengingat kalau pria itu
adalah orang yang menemuinya di taman dengan mengatakan kalau Seseorang
memintanya untuk memberikan sebuah note dan saat membukanya membaca tulisan “Pertukaran secara
langsung telah dibatalkan.Segera tinggalkan tempat kejadian.”
“Bagaimana kau bisa menemukan
tempat ini?” tanya Nyonya Yum binggung
“Orang yang memintaku untuk
memberikan catatan pada hari itu... adalah
pria ini.” kata Tuan Kim memperlihatkan foto Joon
Soo
“Apa Joon Soo adalah orang yang
memberimu catatan itu?” ucap Nyonya Yum terlihat
benar-benar shock, Tuan Kim pun membenarkan dan langsung pergi.
Nyonya Yum berteriak memanggilnya lalu terlihat panik
kebinggungan karena ternyata anaknya sudah mengetahui semuanya. Tuan Kim
menemui Dan Tae yang sengaja bersembunyi, lalu Dan Tae mengucapkan
terimakasih. Tuan Kim pikir tak perlu
memikirkanya lalu berharap agar Soo
Yong akan segera membaik, Dan Tae yakin
ayahnya akan segera membaik lalu mengajaknya untuk pergi.
Joon Soo masuk rumah, ibunya terlihat menangis melihat
anaknya ydang datang. Akhirnya di kamar Nyonya Yum menangis, meminta maaf, merasa sangat malu pada dirinya sendiri bahkan tidak berani menatapnya secara langsung.
“Aku minta maaf.... Maafkan aku....” ucap Nyonya Yum merasa menyesal sambil menangis.
“Ibu... Kau tidak merencanakan semuanya
dari awal, kan? Kau hanya diam saat melihat paman Tae Cheol
menculik Joon Pyo. Hanya
itu saja kan?”
kata Joon Soo sambil berlutut dan ikut menangis didepan ibunya.
“Seharusnya aku mengatakan yang
sebenarnya. Seharusnya
aku mengatakan kepada semua orang apa yang terjadi. Aku... Aku membuat satu kesalahan besar.” Ucap Nyonya Yum menangis
“Kau tidak pernah meminta siapa
pun untuk membunuh... ayah
Dan Tae, kan?” kata Joon Soo memastikan
“Joon Soo... Jangan maafkan aku.... Kau tidak tahu apa-apa. Salahkan
saja semuanya kepadaku Dan
jangan sampai kau terluka, Joon Soo. Itu
semua salahku. Jadi kau
jangan sampai terluka, mengerti? Joon Soo, aku sangat menyesal dan minta maaf.” Ucap Nyonya Yum sambil memegang erat tangan anaknya.
Joon Soo langsung memeluk erat tubuh ibunya, Nyonya Yum
terus meminta maaf pada anaknya. Joon Soo mengingatkan kalau ia adalah anaknya,
jadi Anak
macam apa yang membenci ibunya sendiri, jadi tak
akan membencinya. Nyonya
Yum pasrah akan dihukum dengan apa yang sudah dilakukanya, jadi Biarkan
ia dihukum untuk semuanya dan Jangan sampai anaknya itu terluka serta akan membayar semuanya. Joon Soo memeluk ibunya kembali dan membiarkan menangis
dipelukanya.
Dan Tae menatap ponselnya sambil mengingat ucapan Gong
Shim “Aku sudah memikirkannya Dan mengerti situasimu,tapi aku
akan menghargai kalau kau lebih terbuka denganku.” Dan
Tae mengerti menurutnya ia masih menjadi orang yang sama. Gong Shim pun pamit harus
tidur dulu dan mengaku semuanya
terasa seperti mimpi.
Gong Shim sedang sibuk di ruangan kerjanya, rekan
kerjanya datang membawakan berkas bertanya apakah Gong Shim akan mengatur semuanya
sendiri menurutnya Gong Shi, tidak
akan bisa melakukannya bahkan jika terjaga sepanjang
malam.
“Kau tidak harus menyelesaikannya
malam ini.” kata rekan kerja senior didepanya.
“Jangan khawatir. Aku akan pulang
setelah selesai mengatur semuanya. Kalau
kau ingin aku melakukan apapun, jangan ragu dan minta saja. Kalian harus pulang.” Ucap Gong Shim
Ponselnya bergetar dan melihat nama (Pengacara Mesum) lalu
melirik ke teman kerjanya sedang sibuk dan mengangkatnya. Dan Tae menanyakan
keberadaan Gong Shim sekarang. Gong Shim mengatakan sedang
bekerja. Dan Tae bertanya apakah rekan kerjanya ada disampingnya.
Gong Shim membenarkan.
“Kalau begitu dengar saja apa yang
aku katakan tanpa menjawab.” Kata Dan Tae, Gong
Shim terlihat binggung.
“Aku tidak tahu bagaimana semua
hal akan terjadi di sekitarku mulai
sekarang. Karena itu, aku juga merasa sedikit takut. Tapi bahkan kalau aku menjadi Suk Joon Pyo, denganmu, aku masih akan tetap seperti Ahn Dan Tae yang sama. Aku akan selalu... tetap sebagai Ahn Dan Tae. Aku masih akan memakan makanan
yang jatuh di lantai dalam tiga detik. Aku
juga akan terus mengedipkan mata kepadamu.” Ucap Dan
Tae, Gong Shim bisa tersenyum mendengarnya.
“Aku tidak akan berubah. Caraku berpikir tentangmu... dan caraku bersikap kepadamu
tidak akan pernah berubah. Bahkan
jika segalanya harus berubah, hatiku
akan selalu tetap sama. Aku... akan selalu... menyukaimu, Gong Shim. Bahkan saat segala sesuatu di
dunia ini berubah, cintaku
padamu akan... tetap
sama.” Kata Dan Tae mengeluarkan semua perasaanya.
Gong Shim terlihat bersemu merah mendengarnya lalu
bertanya apakah Dan Tae sudah selesai berbicara. Dan Tae mengatakan belum, Gong
Shim bertanya apa lagi yang dinginkanya.
Dan Tae mengatakan “Aku sangat merindukanmu sekarang.” Gong Shim
mengerti lalu menunjuk tempat biasa mereka bertemu.
Akhirnya Gong Shim bangun dari tempat duduknya, teman
kerjanya bertanya apakah Gong Shim akan pulang lalu bertanya bagaiman dengan
berkas diatas mejanya. Gong Shim membungkuk meminta maaf dan berjanji akan
datang lebih awal besok dan mengatur semuanya
setelah itu pamit pergi.
Gong Shim berjalan dengan senyuman, begitu juga Dan Tae
tak sabar akan bertemu lagi dengan pacarnya. Lalu Gong Shim tersadar Dan Tae
berjalan diseberang jalan lalu memanggilnya, setelah 3 kali memanggil Dan Tae
pun menengok melihat Gong Shim sudah ada diseberang jalan memlambaikan
tanganya. Gong Shim maju ingin melihat Dan Tae lebih dekat.
Dan Tae melihat sebuah truk dengan matanya dengan slow
motion dan akan menabrak Gong Shim, akhirnya ia berlari sambil memeluk Gong
Shim menyelamatkanya. Ponsel Gong Shim pun terbanting, dan Gong Shim terlihat
shock dengan memejamkan matanya. Mobil Truk yang bisa berhenti memilih untuk
mengambil jalur lain agar bisa jalan kembali.
Tiba-tiba ingatan Dan Tae kembali mengingat saat ibunya
berlari ditabrak truk didepan matanya lalu terbaring di aspal dengan luka
dibagian kepala. Setelah itu Dae Chul membawa dengan menemui Tuan Ahn meminta
tolong agar menjaganya satu hari saja.
“Apa kau baik-baik saja, Dan Tae?” ucap Gong Shim membalikan badan setelah Dan Tae
melepaskan pelukanya. Dan Tae berkaca-kaca menatap pacarnya. Gong Shim binggung
bertanya apa yang terjadi.
“Aku ingat sekarang.” Ucap Dan Tae dengan air mata mengalir di pipinya, Gong
Shim bertanya apa yang diingatnya.
“Aku ingat semuanya... yang terjadi padaku di masa lalu.” Ucap Dan Tae dengan air mata terus mengalir. Gong Shim
langsung memegang tanganya untuk
menenangkanya.
Dan Tae akhirnya berbaring dengan tangan yang dipegang terus
oleh Gong Shim, melihat Dan Tae sudah tertidur akhirnya Gong Shim akan pergi
tapi tangan Dae Tae menahanya agar tak pergi. Gong Shim melihat Dae Tae
ternyata tak tidur. Dan Tae mengangguk lalu menarik Gong Shim untuk berbaring
disampingnya, Gong Shim pun berbaring disamping Dan Tae.
“Gong Shim... Kalau kau melompat ke jalan
seperti itu lagi, maka Kau
akan dimarahi olehku, mengerti?” ucap Dan Tae sambil menempuk lengan Gong Shim
“Kau memang tukang ngomel.” Keluh Gong Shim
“Karena kau hampir memberiku serangan
jantung, jadi kau harus
tetap tinggal di sini seperti ini sampai aku tertidur.” Ucap Dan Tae, Gong Shim pun mengerti lalu keduanya
tertidur lelap dengan tangan Dan Tae yang memegang tangan Gong Shim.
Beberapa saat kemudian Gong Shim terbangun, memastikan
Dan Tae sudah tertidur lelah dan menarik tangan yang digengam erat. Ia menatap
Dan Tae berharap agar bisa tertidur dengan lelap dan mengucapkan selamat malam
lalu dengan senyuman keluar dari kamar.
Gong Shim bertemu dengan ayahnya yang sedang belanja di
minimarket, Ayahnya memberitahu kalau akan minum bir dengan ibunya, lalu
bertanya darimana saja anaknya karena tadi tak melihat ada dikamarnya. Gong
Shim berbohong mengaku kalau ia sedari tadi ada dikamar kalau pergi ke
minimarket dan baru keluar dari kamar.
Tuan Gong menganguk mengerti, Goo Nam selesai menghitung
belanjaan Tuan Gong dan memberikanya, Tuan Gong mengatakan kalau melihat Gong
Shim yang baru turun dari atap lalu mengodanya kalau bisa melihatnya kembali.
Gong Shim hanya bisa diam karena ayah sudah kedua kalinya ketahuan.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar