PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 17 April 2016

Sinopsis Ms Temper And Nam Jung Gi Episode 9 Part 2


Jung Gi keluar dari ruang rapat melihat Young Mi yang baru datang. Young Mi meminta maaf karena datang terlambat. Direktur Jo menegur Young Mi yang tak melihat jam kerja masuk kantor.
Ini waktu yang sangat penting untuk kita semua, kenapa kau terlambat? Aish. Dasar Ibu-Ibu.” Ucap Direktur Jo lalu berjalan kembali keruanganya. Young Mi kembali meminta maaf, Da Jung melihat Young Mi dengan pakaian dan rambut yang acakan tak seperti biasanya
Kapan Ibu mertuamu kembali?” bisik Jung Gi khawatir, Young Mi juga tak tahu akana menelpnya nanti. Jung Gi merasa keadannya Young Mi akan sangat buruk sekarang. 

Jung Gi melihat Young Mi melepaskan jaketnya dan membersihkan bekas nasi yang menempel setelah ikut mengikat rapi rambutnya terlihat acak-acakan.
Untuk apa dan siapakah kita bekerja saat ini? Kami telah menjadi orang tua yang tidak bisa menemani anaknya disaat anak membutuhkan... gumam Jung Gi melihat Da Jung yang masih bisa konstrasi berkerja.
dan anak yang tidak bisa menemani Ibunya yang sedang sakit.” Gumam Jung Gi
Da Jung melihat ponselnya ada nomor ibunya untuk menelp, akhirnya memilih untuk kembali berkerja. Jung Gi sedih melihat sikap Da Jung yang dingin pada ibunya. 

Ibu Da Jung duduk dengan wajah sedih di tempat tidurnya, ia sudah berganti pakaian dari baju rumah sakit. Bong Gi melihat dari jendela pintu lalu masuk ke dalam ruangan. Nyonya Jung terkejut melihat Bong Gi yang datang. Bong Gi memberikan senyuman pada Nyonya Jung.
Hyun Woo menaruh rokok dibibirnya, tiba-tiba Manager Jung datang langsung mengambil dari mulutnya, menyuruhnya untuk segera kembali berkerja sambil mengumpat.
dan kami telah menjadi pengecut yang tidak bisa melindungi diri kami sendiri Sebenarnya kenapa tepatnya kami menahan semua ini?

Jung Gi berjalan bersama Direktur Jo meminta Sedikitlah memiliki kepedulian terhadap pegawai-pegawainya dan menceritakan Young Mi  sudah cukup menderita karena tidak ada yang menjaga anaknya serta  Kepala Ok telah meninggalkannya Ibunya yang sedang sakit sendirian ditambah Wakil Park hampir gila karena menahan dari dari semua omong kosong Manager Jung.
Ya aku tau, kau juga tidak memerdulikanku. Apa kau tau apa yang harus aku lakukan belakangan ini?” ucap Direktur Jo sambil memakain jam tanganya.
“Aku  tahu kalau kau pergi ke ruang pribadi tiap malam.” Kata Jung Gi kesal
Hey! Apa kau pikir aku melakukan semua itu untuk kesenanganku sendiri? Ini semua demi perusahaan..” tegas Direktur Jo
Kalau ini memang demi perusahaan. Uruslah pegawai-pegawaimu lebih dulu.” Kata Jung Gi
Manusia harus merawat orang tua dan anak mereka sendiri. Jadi Aku harus apa? Merawat anaknya? Menunggui ibunya? Sama halnya dengan Hyun Woo, Apa kau tau apa yang dilakukan istriku, karena apa yang terjadi pada Manager Jung?” ucap Direktur Jo memberitahu, Jung Gi tak percaya Direktur Jo bisa setega itu.
Terlebih lagi, dia adik satu-satunya dari istriku! Aku menghiraukan semua itu dan memihak padamu! Jika aku saja melakukan sebanyak itu, bukankah itu kewajiban kalian untuk mengurus urusan kalian sendiri?” tegas Direktur Jo, Jung Gi masi memohon agar bisa lakukanlah sesuatu untuk para pegawai
Sudah kubilang aku tidak memiliki kemampuan untuk melakukan semua itu!” ucap Direktur Jo meminta agar Jung Gi bisa mengerti dan buru-buru pergi karena sudah terlambat dan menyalahakan Jung Gi kalau sampai terlambat di pertemuan penting

Ji Sang sudah ada ditempat fitness bersama Direktur Jo sambil bertanya apakah ingin berolahraga. Direktur Jo mengaku karena sibuk, jadi memiliki lemak perut yang harus segera disingkirkan. Ji Sang menunjuk salah satu orang yang ada di atas treadmill adalah Presiden dari Sungnam, lalu menunjuk pria tua yang sedang melakukan yoga dengan pelatih pribadi adalah Presiden Lee dari RS.Dahan. Direktur Jo tak menyangka ada banyak sekali orang hebat berkumpul di tempat fitness itu.
Ini adalah lingkaran dalam Korea Selatan. Bisnis yang sebenarnya terjadi disini. Dengan Segera, kau tidak akan menjadi seorang tamu lagi, tetapi seorang member.” Ucap Ji Sang, Direktur Jo merasa tak mungkin bisa bersama orang-orang penting itu.
Karena Aku akan membuatnya terjadi. Oh yah, apa Kau sudah membawa berkas yang aku minta?” ucap Ji Sang,
Ya, tentu! Ini adalah laporan finansial kami.” Kata Direktur Jo memberikan amplop coklatnya.
Ji Sang mengatakan  akan memeriksanya baik-baik sebelum membuat keputusan. Direktur Jo pun menyarankan agar Ji sang mampir ke perusahaan, Ji Sang mengakui sebenarnya memang ingin berkunjung.

Da Jung melirik ke ruangan Direktur Jo yang kosong dan bertanya apakah Atasanya itu pergi lagi. Sek Hwang membenarkan,  Da Jung bertanya tentang dokumen yang harus ditandatangani kemarin. Sek Hwang mengatakan  Direktur Jo belum menandatanganinya bahkan Belakangan ini dokumen yang belum ditandatangani menumpuk.
Apa yang sedang dilakukannya? Apa kau tau sesuatu, Sekretaris Hwang?” ucap Da Jung curiga
Tidak, beliau tidak memberitauku apapun.” Ucap Sek Hwang, Da Jung menatap ruangan Direktur Jo yang kosong dengan mata penasaran. 

Direktur Jo duduk dengan tegak diantara dua pria yang mengapitnya, Direktur Kim meminta agar temanya itu tak terlalu kaku untuk menikmati semuanya karena sudah berhak memperolehnya. Ji Sang yang duduk sendirian memutar-mutar gelas winenya. Direktu Kim menyuruh para wanita agar bisa memanjakan pelangannya.
Dua orang wanita itu tanpa sungkan-sungkan langsung memberikan ciuman di pipi. Semua pun bersulang bersama-sama, Direktur Jo tak bisa lagi malu-malu dengan bahagia memeluk dua wanita dan memberikan ciumanya. Ji Sang melirik licik seperti menyimpan sesuatu rencana. 

Da Jung keluar dari ruangan ingin bertanya pemesanan kemasan tapi tak melihat Young Mi ada di mejanya. Jung Gi memberitahu Tidak ada yang menjemput anak Young Mi, jadi menyuruhnya untuk pulang lebih awal. Dan  Untuk pemesanannya, Young Mi sudah mengonfirmasinya sebelum pulang jadi apabila Da Jung membutuhkan sesuatu bisa memberitahunya saja.
Kepala Bagian Nam. Apa kau akan terus bertindak seperti ini, kau tidak membeda-bedakan urusan pribadi dan pekerjaan?” ucap Da Jung dengan nada tinggi.
Kalau rekan kerjaku sedang dalam kesulitan, menurutkuwajar untuk berusaha membantunya. Kenapa kau tak acuh sekali mengenai hal itu?.” Kata Jung Gi
Tidak ada hal seperti itu ditempat kerja! Tempat kerja adalah untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing.” Tegas Da Jung

Orang-orang harus menyelesaikan urusan yang ada di rumah agar bisa bekerja dengan benar! Kita ini bukan mesin, Apa kau tahu itu! Kita tidak bisa menyingkirkan urusan rumah dan bekerja semau kita! Ini juga tidak terjadi setiap hari dan Ini hanya untuk beberapa hari saja! Bukankah kau ini sangat keterlaluan?” ucap Jung Gi berdiri dari kursinya, Mi Ri sampai melongo Jung Gi bisa adu mulut dengan Da Jung
Kita tidak boleh lengah hanya karena satu orang. Pegawai yang tidak bisa bekerja karena alasan pribadi tidak seharusnya bekerja.” Tegas Da Jung
Jun Gi pikir Da Jung tak sadar sikapnya itu sudah keterlaluan, Da Jung merasa Tidak ada yang bisa dilakukan, kalau memang Jung Gi tidak menyukai caranya, menurutnya jika Jung Gi tak suka lebih baik pergi saja lalu kembali masuk keruangan.
Mi Ri ketakutan kalau sampai nanti Da Jung akan memecat Young Mi, Hyun Woo pikir kalau sampai Da Jung melakukan maka mereka bisa mengundurkan diri saja lebih dulu dari perusahaan sialan ini. Mi Ri kaget, Hyun Woo berdalih hanya asal ngomong saja. 


Young Mi menjemput anaknya disekolah, lalu melihat Ji Ho yang terlihat lesu berpikir baru saja berkelahi dengan temanya. Gurunya memberitahu Ji Ho muntah sedikit waktu makan siang hari ini dan terlihat sakit, serta sedikit demam.
Ji Ho sudah kembali tidur lelap dikamarnya, Suami Young Mi pulang kerumah bertanya apakah anaknya sudah tidur. Young Mi menegur suaminya yang sangat keterlaluan, karena mengetahui ibunya tak ada dirumah malah pulang terlambat setiap malam. Suami Young Mi merasa istrinya itu tak tahu dirinya juga ingin pulang lebih awal
Aku dibentak oleh Ketua ku di kantor  dan bahkan melewatkan sebuah rapat! Kenapa harus selalu aku yang menderita?” ucap Young Mi
Astaga.... Kau menyebut merawat anak sebagai penderitaan? Ibu macam apa yang mengatakan hal seperti itu?” ejek Suami Young Mi
“Lalu Bagaimana denganmu sendiri? Apa kau bukan seorang ayah? Karena kita orang tuanya, bukankah kita harus mengurusnya bersama-sama?” ucap Young Mi meminta sedikit pengertiaan dari suaminya.
Ya, bagus sekali kau membahas hal itu. Kau tidak pernah mengurusnya tapi Ibuku yang mengurusnya! Kenapa kau marah sekali karena seorang wanita tua mengambil sedikit istirahat dari mengurus anakmu? Dia sudah merawatnya selama 5 tahun, kau bahkan tidak bisa bertahan beberapa hari saja? Kenapa kau terus saja menghinaku dan ibuku mengenai hal ini? Lalu Kau menyebut dirimu seorang ibu? Apa yang sudah kau lakukan untuknya sebagai seorang ibu? ” ucap  Suami Young Mi dengan nada tinggi
Apa kau serius mengatakan itu padaku? Wah, kau sungguh menggelikan.” Ucap Young Mi tak percaya suaminya bisa berbicara seperti itu.

Suami Young Mi bertanya Menggelikan apa. Young Mi menegaskan dirinya tak menghinanya, Suami Young Mi tahu istrinya itu ingin bertengkar hanya karena sedikit uang yang dihasilkan jadi lebih baik berhentilah bekerja sekarang. Young Mi tertawa seperti orang gila, lalu bertanya apabila dirinya keluar lalu bagaimana mereka membayar hutang sialan itu.
Ji Ho keluar dari kamar sambil menangis, Young Mi mengingatkan gaji suaminya itu tidak bisa mengandalkan untuk menyekolahkan Ji Ho. Suaminya berteriak dengan lantang, kalau memang dirinya tidak  memiliki gaji yang besar jadi itulah alasanya berusaha sangat keras agar bisa mendapatkan promosi lalu menendang semua mainan Ji Ho.
Young Mi tak bisa menahan lagi amarahnya, menegaskan Suaminya itu tak pantas menjadi ayah lalu menyuruhnya untuk segera pergi sekarang. Ji Ho terus menangis, Young Mi mengajak Ji Ho masuk kamar sambil memeluknya meminta agar anaknya tak menangis lagi sambil meminta maaf. 


Da Jung pulang kerumah dan melihat ibunya sudah tertidur pulas dikamarnya, akhirnya ia keluar melihat Bong Gi sedang mengambil jus dalam lemari esnya mengucapkan terimakasih. Bong Gi pikir tak masalah karena bayaran 30,000 won juga bukan uang yang sedikit.
Tapi... mantan suamimu datang untuk merawat beliau. Kemarin ayahku pergi menjenguk ibumu dan bertemu dengannya, Kukira mantan suamimu masih diperlakukan seperti keluarga.” Cerita Bong Gi, Da Jung langsung menyela kalau Bong gi tidak perlu tahu.

Ya, aku memang tidak perlu tahu. Tapi, apa waktu kecil kau pernah terluka karena ibumu? Maksudku, kau ini khawatir padanya tapi bersikap sangat dingin terhadapnya. Aku penasaran apakah ada masalah yang belum kalian selesaikan Entah itu kekurangan kasih sayang atau sesuatu seperti itu?” ucap Bong Gi penasarn
“Sudah Cukup.... Kau bisa pergi sekarang.” Kata Da Jung. Bong Gi mengerti akan pergi karena misinya sudah selesai sekarang. Didalam kamar, Ibu Da Jung seperti bisa mendengar pembicaraan Bong Gi dan juga Da Jung diruang makan. 


Da Jung keluar ruangan bertanya Berapa lamakah proses produksi lipstick yang akan mereka keluarkan. Jung Gi mengatakan akan selesai dalam waktu seminggu lalu melihat pandangan Da Jung pada kursi Young Mi yang masih kosong. Da Jung dengan mata sinisnya mengajak mereka semua untuk rapat.
Young Mi baru datang meminta maaf karena datang terlambat, Mi Ri dkk kaget melihat yang dibawa Young Mi, Ji Ho terlihat ketakutan memegang erat tangan ibunya. 

Diruangan
Da Jung menegur Young Mi yang membawa anaknya ke tempat kerja, Young Mi sungguh minta maaf, dengan memberikan alasan anaknya sakit  bahkan muntah dalam perjalanan kemari jadi tidak bisa membawanya ke TK. Da Jung bertanya apakah Young Mi benar-benar tidak memilki siapapun untuk merawat anaknya. Young Mi membenarkan karena itu membawa Ji Ho ke kantor. Diluar ruangan Jung Gi memeluk Ji Ho yang terlihat nyaman.
“Lalu kalau begini, bagaimana caramu bekerja? Bagaimana dengan pegawai lainnya? Ini bukan taman bermain.” Ucap Da Jung
“Aku tahu ini adalah tempat kerja yang kejam Tapi anakku juga sudah berusaha keras untuk membiarkan agar tetap bekerja. Dia telah menahan perihnya tidak bisa bersamaku selama ini dan ada perang tengah berkecamuk di dalam tubuhnya kecilnya. Lalu ketika anakku itu sakit. Tidak bisakah kau membiarkannya, sehari saja?” ucap Young
“Yah.. Benar... Aku tidak bisa membiarkannya, jadi bawa dia pulang sekarang juga. Kenapa kau membuatnya melewati banyak kesulitan? Apakah pekerjaan ini sepenting itu bagimu?” ucap Da Jung, Young Mi terlihat berusaha menahan air matanya.
“Ketua Ok.... Kau tidak punya anak, kan? Aku melakukan ini semua agar bisa memberi makan anakku dan agar aku bisa meyekolahkanya. Kau tidak memiliki tanggung jawab apapun terhadap keluarga, Jadi tempat kerja pasti terlihat seperti taman bermain bagimu Tapi tidak bagiku. Setiap hari, rasanya seperti pertempuran.” Jelas Young Mi dengan mata berkaca-kaca lalu mengajak Ji Ho keluar dari kantor. 


Da Jung mengingat terikan ibunya saat di rumah sakit “Tentu saja uang penting!
Flash Back
Nyonya Jung membawa sebuah nampan dengan banyak makanan dan melayani semua pelanggan sendirian dan menyapa dengan ramah pelanggan yang baru masuk. Da Jung kecil melihat dari pintu ibunya yang terus berkerja tanpa memperdulikanya. 

Young Mi berjalan pulang sambil mengendong anaknya dipungungnya. Ji Ho bertanya pada ibunya, apakah ibunya itu dipecat karena dirinya. Young Mi  berkata kalau ia ingin pulang dan menghabiskan waktu dengan anaknya. Ji Ho terlihat gembira dan sedikit tak percaya.
Kau sudah menahannya cukup lama agar bisa bermain dengan Ibu. Sejujurnya, Ibu pun ingin sekali melihatmu tapi Ibu pun berusaha menahannya. Ibu berusaha bertemu denganmu secepatnya dan berusaha untuk tidak terlambat lalu  berlari ke arahmu. Ibu benar-benar berlari secepatnya, tapi Ibu tetap saja terlambat, kan?” ucap Young Mi merasa menyesal
Ibu... Tidak apa-apa kalau Ibu datang sedikit terlambat. Aku bisa menunggu. Jadi ibu tidak perlu terburu-buru. Bagaimana kalau ibu terjatuh saat sedang berlari?” ucap Ji Ho sangat mengerti, Young Mi berhenti melangkah merasa terharu mendengar ucapan anaknya.
Baiklah. Ibu tidak akan berlari dan tidak akan jatuh, jadi jangan cemas.” Kata Young Mi menahan rasa 

Tuan Nam sedang menyapu didepan pos keamanan lalu buru-buru memanggil Bong Gi untuk memastikan orang yang naik ke dalam taksi itu adalah ibu Da Jung. Bon Gi sedang makan ramyun, melihat dengan jelas Ibu Da Jung yang masuk ke dalam  taksi setelah semua koper dinaikan dalam bagasi.
Jung Gi berdiri dari tempat duduknya, tapi kembali lagi ke tempat duduknya dan terlihat binggung sendiri. Hyun Woo dan Mi Ri heran  melihatnya. Jung Gi kebingunan dengan yang harus dilakukan apakah ia harus masuk dan menghadapinya secara langsung.
Teringat kembali ucapan Da Jung saat didepan rumah sakit “Hubungan kita hanya berada sebatas karena pekerjaan saja! Jangan melewati batas lagi seperti yang telah kau lakukan.” Tapi Jung Gi merasa tak enak hati kalau tak memberitahunya, akhirnya memilih untuk masuk ke dalam ruangan walaupun nanti berujung kematian.
Belum sempat masuk ruangan, Da Jung sudah keluar ruangan dengan tergesah-gesah. Jung Gi ingin mengatakan sesuatu tapi Da Jung menyuruh untuk nanti saja membicarakanya. Mi Ri binggung melihat Da Jung yang tergesah-gesah. Jung Gi juga penasaran kenapa Da Jung bisa terlihat terburu-buru. 

Da Jung sudah mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi yang sebelumnya mendapat kabar dari Bong Gi “Noonim! Ibumu baru saja mengepak barangnya dan memasuki taksi! Aku pikir dia akan kembali ke Busan.
Nyonya Jung sudah sampai distasiun, membeli satu tiket menuju Busan dan membayar tiketnya seharga 59,800 won. Da Jung baru sampai stasiun mencari-cari dengan wajah panik sang ibunya, Nyonya Jung sudah duduk diruang tunggau. Da Jung terus berusaha mencari ibunya, akhirnya bisa melihat ibunya yang sedang duduk menunggu kereta. 

Da Jung duduk disamping ibunya, Nyonya Jung kaget melihat anaknya yang datang lalu bertanya kenapa Da Jung datang karena ia sudah mau pulang.  Da Jung pikir Kalau Ibu mau pergi, setidaknya beritahunya. Nyonya Jung mengatakan sudah membuat kimchi daun perilla yang di sukai anaknya jadi meminta agar memakannya.
Aku tidak pernah mengatakan ingin memakannya. Ibu bahkan sedang sakit.” Ucap Da Jung dingin
Pastikan kau memakan semua makananmu. Kau harus makan! Nasi di rice cookermu berbau seperti nasi hasil fermentasi.” Kata Nyonya Jung
Da Jung memberikan uang untuk ibunya, Nyonya Jung menolaknya karena merasa tak memerlukanya dan menyuruh Da Jung pulang saja karena keretanya akan segera datang. Da Jung langsung menyelipkan pada saku bajunya, meminta ibunya untuk berhati-hati dan menelpnya jika sudah sampai. Nyonya Jung melihat anakanya akan melangkah pergi.

Hari itu...hari gajian Ibu .... Aku membicarakan tentang hari kematian ayahmu. Kalau Ibu tidak bekerja hari itu, pekerjaan Ibu selama sebulan akan sia-sia. Kami menghabiskan semua uang yang kita miliki untuk biaya kuliahmu, karena ayahmu dirawat selama satu tahun di rumah sakit dan kami telah menghabiskan uang yang akan kau gunakan untuk biaya rumah kontrakanmu di Seoul.” Cerita Nyonya Jung
Batas pembayaran uang kuliahmu akan segera datang, jadi Ibu harus menghasilkan uang! Ibu tidak bisa membiarkanmu putus kuliah. Bukannya Ibu tidak mau merawatnya. Hanya saja Ayahmu tidak bisa menunggu Ibu dan pergi begitu saja. Kalau saja dia menunggu sehari saja, pasti Ibu akan bisa mengucapkan selamat tinggal padanya. Biarpun begitu... Aku yakin Ayahmu mengerti apa yang Ibu rasakan. Ayahmulah yang mencarikan biaya kuliahmu. Cukup ketahui itu saja.” Jelas Nyonya Jung sedikit menahan air matanya.
Da Jung membalikan badanya terlihat berkaca-kaca mendengarnya, ketika membalikan badan ibunya sudah menarik kopernya untuk segera naik kereta. Akhirnya Da Jung berlari mengejar ibunya sebelum menuruni tangga. Ibunya melihat mata Da Jung yang menahan air matanya, dengan senyuman bisa mengerti apa yang ingin diucapkan anaknya. Da Jung menangis melihat ibunya yang berjalan menuruni tangga eskalator. 


Da Jung pulang kerumah, menyalakan semua lampu lalu membuka kulkasnya. Setelah berganti baju, ia duduk diatas meja dengan memakan kimchi daun perilla tanpa menyadarinya air matanya mengalir, perlahan mengusapnya dan kembail memakan nasi dengan kimchi buatan ibunya.

Ji Sang memperlihatkan sebuah lembaran pembukuan, lalu menelp seseorang memberitahu sudah menemukan target yang sesuai dan bertanya apakah temanya itu sudah mengurus sahamnya.
Periksalah akun perbankan Singapuramu. Aku sedang membuat strategi, bersiaplah untuk bergerak saat aku menghubungimu.” Kata Ji Sang, Orang itu pun mengerti.
Ji Sang melihat sebuah mainan lalu mulai memainkan dengan mengoyangkan, didalam terlihat ada dua orang seperti sedang bermain salju. 

Bong Gi, Mi Ri dan Hyun Woo minum bir bersama-sama. Mi Ri  menceritkan tidak akan mampu menjalani hidup yang seperti Young Mi, karena apabila menikah tidak ingin dua-duanya, sama-sama bekerja. Hyun Woo bertanya pria seperti apa yang ingin dinikahi Mi Ri.
Tentu saja pria yang tidak membuat kita berdua harus bekerja!” ucap Mi Ri
Bagaimana dengan suami rumah tangga?” kata Bong Gi, Mi Ri mengartikan dirinya yang jadi pencari nafkahnya Bong Gi membenarkan, Mi Ri menegaskan tidak menyukainya.
Aku akan menemukan pria yang sangat terampil hingga membuat orang-orang memanggilku "Nyonya" Atau aku akan menjadi wanita singel yang sangat sukses, seperti Kepala Ok. Aku mau jadi salah satu dari dua itu.” Jelas Mi Ri
“Lalu berapakah jumlah uang yang harus dihasilkan calon suamimu?” tanya Hyun Woo, Bong Gi pikir jumlahnya Mungkin lebih dari 100 juta won.

Apa yang akan kau lakukan kalau ada orang yang menawarimu bayaran lebih dari 100 juta won setahun?” tanya Bong Gi
Entahlah. Aku harus memikirkannya.” Ucap Hyun Woo
Apa maksudmu kau bisa bekerja untuk orang lain asal mereka bisa membayarmu dalam jumlah besar dan menyisihkan Lovely? Dasar Kau ini sungguh picik !” ejek Bong Gi
Bukankah itu cukup umum bagi seorang pegawai untuk bekerja ke tempat dengan bayaran lebih tinggi? Kau ini seperti tidak pernah bekerja di kantor saja.” Balas Hyun Woo
Bong Gi piki dirinya tak akan melakukan hal itu, Mi Ri yang mendengar pembicaran keduanya nampak binggung. Hyun Woo yakin Bong Gi tak akan mengerti karena terlahir menjadi orang kaya tapi untuk orang miskin sepertinya maka perusahaan besar adalah yang terbaik, lalu menyuruh Bong Gi yang membayar semuanya. Mi Ri binggung dengan sikap Hyun Woo terlihat marah, Bong Gi melihat isi dompetnya dengan senyumanya mengaku Kartunya ketinggalan di rumah.


Hyun Woo berjalan menyebaragi jalan menelp Manager Yang untuk membahas tentang tawaran sebelumnya, yaitu Produk baru yang akan dirilis. Manager Yang bertanya apa keputusanya.
Kalau Aku membawakannya padamu sebelum produknya dirilis, berapa banyak gaji tahunan yang akan aku terima?” tanya Hyun Woo memastikan
Kalau kau memberinya kepada kami,  maka kami akan memberimu gaji setara Wakil Kepala ditambah bonus!” ucap Manager Yang
Kalau begitu, berapa banyak yang akan kau berikan sebagai komisi?” tanya Hyun Woo
Aku akan membicarakannya dengan para atasan dan memastikan kau tidak akan kecewa.” Ucap Manager Yang dengan senyuman licik 

Young Mi buru-buru memoles bibirnya dengan lipstik lalu menyuapi anaknya sarapan walapun hanya sesendok sebelum berangkat sekolah. Terdengar bunyi bel rumah, Young Mi buru-buru mengandeng anaknya untuk segera pergi ke sekolah. Bong Gi sudah ada didepan rumah dengan senyumanya
Apa benar ini rumah Nona Han Young Mi?” tanya Bong Gi, Young Mi binggung bertanya siapa pria muda yang datang kerumahnya.
Oh, jadi kau yang namanya Ji Ho!” ucap Bong Gi menyapa anak kecil yang memegang erat tangan ibunya, Young Mi makin binggung pria itu bisa tahu nama anaknya.
Oh. Seseorang spesial dari Lovely mengirimku kemari. Jadi Hingga Ibu mertuamu kembali, aku akan mengurus anakmu jadi  kau bisa bekerja tanpa cemas! Jangan khawatir dan tolong pergilah bekerja tepat waktu.” Ucap Bong Gi, Young Mi terlihat penasaran siapa sebenarnya orang yang spesial dimaksudnya. 

Jung Gi datang dengan Mi Ri dan Hyun Woo menceritakan Woo Joo belajar sangat giat belakangan ini, lalu ketiga binggun melihat Young Mi sudah ada dibangku kerjnya. Jung Gi bertanya apakah Ibu mertuanya sudah kembali. Young Mi mengelengkan kepala dengan tersenyum bahagia.
Jadi Ayah Ji Ho yang bertugas hari ini?” pikir Jun Gi
Terima kasih sudah mengirim seseorang. Kau mengirim seseorang untuk menjaga Ji Ho, kan?” ucap Young Mi tersenyum senang
Jung Gi binggung, Young Mi menceritakan orang yang datang kerumahnya bilang ada seseorang spesial di Lovely yang mengirimnya. Jung Gi mengatakan bukan orang yang spesial. Young Mi merasa aneh dan bertanya-tanya siapa yan dimaksud. Keduanya langsung mengarakan pandangan pada Da Jung. 

Bong Gi bermain pistol-pistol dengan Ji Ho dirumah bahkan terlihat kelelahan sampai harus berbaring dilantai untuk meladeni Ji Ho yang masih terlihat segar walaupun berlari kesana kemari.
“Noonim! Aku pikir 30,000 won terlalu sedikit untuk biaya mengasuh anak!” ucap Bong Gi masih meladeni Ji Ho bermain walaupun sudah kelelahan.
“Kau bayar aku 50,000 won! Setuju? Ucap Bong Gi, Da Jung tersenyum mendengarnya di telp. 

Jung Gi berdiri didepan pintu dengan wajah tersenyum, lalu masuk ke dalam ruangan memberikan berkas konsep untuk lipsticknya. Da Jung melihat semua Awal baru dan permulaan baru jadi ingin menjadikannya sebagai konsep  mereka, selai itu ia juga menyukai rencana pemasaran internet yang dibuat Jung Gi lalu menyetujui semua konsep itu dan akan mulai berkerja. Jung Gi tak bisa menutupi rasa bahagianya, Da Jung bertanya kenapa Jung Gi senyum-senyum sendirian.
“Kau bilang tidak boleh ikut campur urusan orang lain dan menjaga jarak tapi kelihatannya kaulah yang melewati batasan.”kata Jung Gi, Da Jung tak mengerti maksud ucapanya.
“Kau bilang, tidak bisa memberikan perlakukan istimewa pada siapapun, pada kenyataanya kau melakukannya. Aku membicarakan tentang Wakil Han, Dia sangat berterima kasih.” Jelas Jung Gi
Aku sama sekali tidak mengerti apapun yang kau bicarakan.” Kata Da Jung menyangkalnya dengan kembali berkerja
Alangkah baiknya kalau ada persahabatan antara atasan dan bawahan. Memang benar kita hanya bertemu karena pekerjaan tapi kita tidak lantas bisa membuat sebuah garis yang tidak bisa dilewati hanya karena itu. Kita tetap harus membantu mereka yang kesulitan.” Ucap Jung Gi dengan senyuman, Da Jung menyuruh Jung Gi berhenti karena membuatnya muak.
Mulai sekarang, kau harus membiarkan orang tahu saat kau berbuat baik. daripada bersikap kaku dengan batas-batas yang ada.” Pesan Jung Gi lalu pamit pergi.
Young Mi melihat Jung Gi yang keluar ruangan, Jung Gi memberikan tanda kalau semua sudah beres. Young Mi berkaca-kaca karena mengetahui sikap Da Jung yang terkesan dingin tapi ternyata sangat perhatian bahkan membawakan pengasuh untuk anaknya. Hyun Woo menatap diam-diam dengan jeli ke arah ruangan Da Jung, dan melihat Da Jung yang menaruh berkas konsep lipstik didalam laci. 


Di sebuah ruangan
Ji Sang memberikan sebuah berkas mengatakan sudah menandatanganinya jadi mempersilahkan untuk baca dulu sebelum memutuskan. Direktur Jo terlihat gugup membaca lembaran dan melihat total investasinya 1milyar Won. 

Jung Gi pulang paling akhir dan mematikan semua lampu di ruangan lalu keluar dari kantor. Terlihat bayangan seseorang masuk dan berjalan cepat masuk keruangan Da Jung, Hyun Woo diam-diam kembali ke kantor Lovely. Jung Gi berjalan pulang melihat semua daun mulai bermekaran dan tandanya sudah musim semi lalu berpikir untuk mengambil foto. Ia tersadar ponselnya yang tak ada dikantungnya dan tertinggal di kantor.
Da Jung membuka pintu rumahnya melihat seorang kurir yang mengantarkan paket untuknya, melihat alamatnya yang tertulis dengan benar “Gedung Apartemen Sentosa 402, Kamar nomor  902”.

Jung Gi kembali masuk ke dalam kantor untuk mengambil ponselnya, Hyun Woo kaget mengetahui ada yang masuk, langsung bersembunyi. Sementara dirumah, Da Jung penasaran dengan isi paket yang diterimanya, matanya langsung melotot kaget melihat isinya.
Direktur Jo sedang memberikan cap pada setiap lembaran perjanjian yang akan dibuatnya dengan Ji Sang, wajahnya sumringah karena bisa mendapatkan dana 1 milyar, setiap memberikan cap mengucapkan terimakasih. Ji Sung menatap Direktur Jo terlihat ada rencana licik dibalik itu semua.
Nafas Da Jung seolah-olah berhenti sejenak dengan melihat isi paketnya, dan langsung berdiri membuat isi paket terlihat sebuah mainan yang sebelumnya ada  pada Ji Sang. Salju mulai terlihat berputar-putar didalam mainan.


Jung Gi tersenyum bisa menemukan ponselnya yang disimpanya di dalam laci. Hyun Woo mengintip dari balik meja memastikan Jung Gi sudah pergi dari kantor, tapi tiba-tiba ponselnya bergetar cukup keras. Jung Gi akan keluar kantor, terdiam seperti merasakan sesuatu.
Ji Sang masih tersenyum licik melihat Direktur Jo terus memberikan cap sebagai tanda persetujuanya, Da Jung terdiam melihat mainan yang terjadi seperti mengetahui akan ada pertanda buruk. Hyun Woo berusaha menahan getaran ponselnya agar tak terdengar, Jung Gi menoleh kebelakang dengan tatapan curiga. 
bersambung ke episode  10 


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar