Bong Gi masuk ke sebuah tempat dan terus mengikuti mobil
yang bertemu dengan Direktur Jo, sangat yakin tidak akan ketahuan. Tiba-tiba di
pintu salah satu apartement mobilnya dihentikan oleh palang pintu. Ji Sang
melirik ke belakang, seperti sudah menyadari ada orang yang sengaja mengikutinya.
Chul Gu dan Bong Gi kebingungan karena tak bisa mengikuti
mobil Ji Sang, di palang pintu meminta mobil yang masuk agar memberikan
passwordnya. Bong Gi kesal tak bisa berbuat apa-apa lagi dan menyuruh agar
mundur. Chul Gu melihat kebelakang sudah banyak mobil mengantri dan tak mungkin
bisa mundur. Bong Gi akhirnya turun dari mobil dan meminta agar dua mobil
dibelakangnya untuk mundur.
Jung Gi melamun dibalkon rumah sambil mengingat ucapan
Hyun Woo yang membuatnya sempat merenung “Apa bagusnya bagiku tetap setia pada perusahaan? Aku akan berakhir seperti dirimu sepuluh tahun mendatang. Aku tidak mau
berakhir seperti dirimu, dan itu sebabnya...” Lalu ia masuk ke dalam rumah, bertanya pada
adiknya yang sedang main ponselnya, apakah melihat kakaknya itu menyedihkan.
Bong Gi heran kakaknya bertanya hal yang aneh.
“Yang aku maksud diriku, Apa
hidupku terlihat menyedihkan?” tanya Jung Gi
memperjelas pertanyaanya.
“Yah, kau memang bukan pahlawan nasional Tapi, kau bukannya pembuat
masalah besar juga memang benar kalau hidupmu sedikit membosankan. Bagaimana aku harus
mengatakannya... seperti hidup
yang kaku.” Ucap Bong Gi terus terang
“Rasanya memang benar seperti itu,
setelah mendengar perkataanmu” kata Jung Gi
menyadarinya. Bong Gi mengerutkan dahinya melihat sang kakak yang terlihat
berbeda.
Ia masuk ke dalam kamar anaknya menarik selimut anaknya
yang tertidur pulas.
“Aku adalah kepala
keluarga, dan hanya sebuah pion di kantor. Aku berusaha yang
terbaik menjalani hidupku Tapi sepertinya hidupku kaku sekali. Dan aku adalah orang yang tidak ingin dijadikan contoh oleh
bawahanku.”
Pagi Hari Jung Gi sudah menunggu bus di halte dengan
beberapa karyawan lain yang akan pergi ke tempat kerjanya.
“Meski aku tidak
bisa merubah dunia dengan apa yang telah kulakukan. Aku mematuhi
prinsip dan moral Dan berusaha yang terbaik dengan yang bisa dilakukan.”
Jung Gi sampai didepan kantor, menatap lebih dulu kantor
selama 15 tahun berkerja sambil bergumam “Tapi dia bilang bahwa aku hidup tanpa pengakuan dari siapapun.”
Di dalam kantor
Manager Jung sedang membagikan koran pada semua karyawan,
memberitahu kalau Direktur Jo sekarang sudah terkenal. Jung Gi menanyakan apa
yang dibawa Manager Jung. Manager Jung dengan bangga memberitahu kakak iparnya
ada di rubik bagian keuangan, yaitu artikel
tentang profilenya pada halaman pertama pula.
Jung Gi melihat foto Direktur Jo dengan senyumannya
memenuhi hampir setengah kolom. Manager Jung mengartikan dengan artikel itu
maka Dunia akhirnya mulai mengakui Jo Dong Gyu, semua karyawan membaca artikel tentang bos mereka. Jung
Gi terlihat melonggo kebinggungan.
Sementara Diruanganya, Direktur Jo membaca sendiri artikelnya tertawa
bahagia.
Jung Gi masuk ruangan panik menunjukan artikel Direktur
Jung pada Da Jung, yang mengatakan mereka akan meluncurkan produk baru, yang akhirnya nanti
dipermalukan kalau kebenaran tentang rencana bisa terungkap. Da Jung bertanya apakah rencana B
berjalan baik. Jung Gi membenarkan.
“Tapi kita benar-benar tidak punya
banyak waktu!” kata Jung Gi panik
“Apapun yang terjadi, kita harus
memastikan semuanya selesai tepat waktu.Tanpa
membuat produk kita menjadi hit, akan sulit merubah keadaan” tegas Da Jung
“Ya, aku akan melakukannya, apapun
yang terjadi” ucap Jung Gi mencoba untuk tenang.
Ponsel Da Jung berdering, Yoon Ho memberitahu pihak Gold
sedang menyiapkan produk baru sekarang. Da Jung bertanya apa bentuk produknya. Yoon Ho
memberitahu produknya Pemulas bibir. Da Jung berdiri dengan wajah kaget kalau pihak Gold
akan membuat produk pemulas bibir.
Jung Gi yang mendengarnya mengartikan, Kedua mata mereka langsung tertuju pada Mi Ri yang sedan menelp
sebagai pelaku yang membocorkan produk baru mereka pada pihak Gold. Young Mi
baru keluar dari pantry melihat dengan jelas arah pandangan Jung Gi dan Da Jung
pada Mi Ri.
Beberapa saat kemudian, Jung Gi melamun di pantry
terlihat masih tak percaya ternyata Mi Ri yang berkhianat dengan memberitahu
pihak Gold tentang rencana peluncuran produk. Young Mi masuk ke panty, ingin
tahu apa sebenarnya yan sedang dibicarakan Jung Gi dengan Da Jung didalam
ruangan.
Jung Gi berusaha menutupi kalau mereka berdua hanya
membicarakan tentang produk baru. Youn Mi mendekati Jung Gi mengatakan kalau ia
orang yang baik, jadi meminta agar mengatakan
sejujurnya, dan berpikir Jung Gi berencana
memecat salah seorang di antara mereka dan
salah satunya itu dirinya. Jung Gi merasa lelucon tidak
lucu sama sekali
Young Mi pikir mungkin Jang Mi
Ri. Wajah Jung Gi berubah jadi tegang, Young Mi
menyimpulkan yang diucapkan itu memang benar. Jung Gi berusaha menyangkalnya.
Young Mi pindah ke sisi sebelah kiri, menceritakan sudah berbicara
dengan pabrik dan baru mengertahui mereka tidak pernah memesan lapisan atas bibir.
“Kenapa kau berbohong padaku? Ada apa sebenarnya? Apa Kau tidak akan mengatakan padaku
apa yang sebenarnya terjadi? Apa
yang kalian berempat rencanakan tanpa
aku?” ucap Young Mi benar-benar penasaran.
Jung Gi akhirnya menutup semua pintu agar tak ada orang
yang mendengarnya, ingin menceritakan sejujurnya.
Didalam mobil
Mi Ri sudah duduk disamping Da Jung bertanya mau
pergi kemana mereka sekarang. Da Jung dengan wajah dingin dan nada ketus merasa Mi Ri
akan tahu ketika sampai tujuan. Mi Ri pun tak banyak komentar hanya bisa
mengangguk mengerti.
Di pantry
Young Mi kaget mengetahui Jang Mi Ri yang membocorkan
infomasi produk baru pada Gold, lalu mengartikan dengan rencana sebelumnya
kalau Jung Gi juga meragukan dirinya jadi
itu sebabnya melemparkan
umpan kepadanya. Jung Gi tak bisa berkata apa-apa.
Young Mi tak terima karena merasa dirinya terhina dengan itu.
“Maaf, tapi aku harus melakukannya. Tidak bisakah dianggap impas saat
Ketua Ok mengirimkan pengasuh untuk anakmu? Kau dulu sangat berterima kasih
padanya tentang itu!” ucap Jung Gi berusaha
menenangkan Young Mi
“Yah... memang benar , mari
kita lakukan itu” ucap Young Mi, Jung Gi pun
dengan senyuman bahagia mendengarnya.
Young Mi terlihat kesal karena tak mungkin bisa seperti
itu, dengan sikap keduanya merasa dirinya tak dianggap dan akan akan melakukan
protes pada Da Jung segera dan juga Jung Gi sambil memukulnya. Jung Gi menahan
Young Mi sambil meminta maaf kembali, menjelaskan kalau keadaan mereka saat itu
benar-benar terjepit jadi
meminta agar rahasia ini disimpan mereka berdua saja.
Young Mi menghela nafas panjang lalu bertanya apa
yang akan terjadi pada Mi Ri sekarang. Jung Gi
memberitahu Da Jung membawanya dan menyuruh mereka berpura-pura seperti tidak
terjadi apa-apa. Young Mi benar-benar tak
habis pikir Mi Ri bisa melakukan hal yang hina seperti itu pada mereka.
Da Jung sengaja meminggirkan mobilnya ditepi jalan yang
cukup sepi, dengan lirikan sinisnya bertanya, kenapa Mi
Ri melakukannya. Mi Ri terlihat binggung. Da
Jung menjelaskan Dunia
kosmetik adalah tempat yang kecil dan Mi Ri
pasti benar-benar berpikir mereka tidak akan mengetahuinya.
“Aku kira kau tidak akan bisa melakukan
apapun meski kau mengetahuinya, Aku yakin akan ketahuan cepat atau lambat Tapi aku tidak perduli, selama
aku bisa melepaskan diri dari tempat ini. Bekerja
di tempat yang sama dengan Manajer Jung
membuatku merasa muak Dan
aku juga tidak tahan lagi dengan omongan pegawai lain tentang aku” cerita Mi Ri membuat pembelaan dirinya.
“Berhentilah merengek, tidak ada
alasan yang bisa membenarkan perbuatanmu” tegas Da Jung
“Kau bilang aku Merengek? Apa aku kelihatan sedang merengek
padamu sekarang ini? Kau
tahu, aku ini masih pegawai kontrak yang tidak tahu kapan akan diberhentikan!” ucap Mi Ri
“Jadi kau benar-benar berpikir
bahwa Gold akan mengambilmu sebagai pegawai tetap? Tidak ada yang mengakui hal yang
kau diterima jadi pegawai dari perbuatan yang tidak
benar. Apa kau
mau memperkerjakan seseorang yang mengkhianati perusahaannya sendiri? Dan meski mereka menerimamu, kau akan
diperlakukan seperti sampah!” Tegas Da Jung
“Aku tahu dan menyadari
itu! Itu
sebabnya aku akhirnya melakukannya, tapi aku segera menyesalinya! Maafkan aku ketua! Aku
benar-benar minta maaf!” ucap Mi Ri sambil menangis.
“Kau tidak bisa menyelesaikan
semuanya dengan uang. Kalau
kau tidak menyukai sesuatu, kau seharusnya berjuang untuk merubahnya! Dasar bodoh” kata Da Jung
Mi Ri berpikir dirinya akan dipecat karena sudah
melakukan kesalahan yang fatal, Da Jung dengan sinis malah bertanya apakah Mi
Ri masih mau bekerja di Lovely, Mi Ri
yakin Da Jung tidak akan memaafkannya.
Da Jung menegaskan dirinya sudah pasti tidak
bisa memaafkannya dan akan
membuat Mi Ri tetap berada di sisinya dan menyiksanya. Mi Ri kembali menangis sambil meminta maaf.
Direktur Jo menjerit kaget di ponselnya tentang produk
baru yang akan mereka keluarkan dengan Merek Restart. Salah satu pegawai pabrik memberitahu Presdir
Myung mendapatkan pesanan OEM dari Gold untuk produk zat pewarna dan namanya "Restart!"
“Aku sangat terkejut sekarang,
makanya aku menelponmu untuk memastikan!” jerit si
pegawai pabrik yang benar-benar binggung.
“Omong kosong macam apa itu? Huh?” teriak Direktur Jo di telpnya.
Direktur Jo berlari menuruni tangga mencari-cari
keberadaan Da Jung, memberitahu Produk
yang diluncurkan Gold namanya juga "Restart!" dengan wajah panik. Hanya ada Hyun Woo dan Jung Gi yang
terlihat datar. Direktur Jo heran melihat reaksi pegawainya yang tidak
ada yang terkejut.
“Aku katakan padamu bahwa Gold
memiliki produk yang sama dengan kita!” jerit
Direktur Jo panik, Da Jung akhirnya
keluar dari ruanganya.
“Direktur Jo, mari kita bicara
sebentar” kata Da Jung dengan wajah serius.
Di ruanganya
Direktur Jo kaget mengetahui Pihak Gold mencuri
rencana mereka. Da Jung
merasa tidak mungkin itu sebuah ketidak sengajaan karena Manager pembelian di Gold memiliki
rencana mereka. Direktur Jo mengartikan ada
seseorang yang menyerahkan rencananya kepada Pihak
Gold dengan sangat marah bertanya siapa orang yang membocorkanya.
“Terlalu cepat untuk dikatakan,
bisa saja dia sendiri yang mencurinya. Yang
terpenting adalah bahwa Direktur Kim juga mengetahui tentang semua ini” kata Da Jung, Direktur Jo tak percaya mendengarnya.
“Apa kau yakin tentang ini?” tanya Direktur Jo masih tak yakin
“Kalau tidak, maka tidak
mungkin semuanya diproses begitu cepat” ucap Da
Jung sangat yakin. Direktur Jo benar-benar tak percaya dengan yang dikatakan
lalu keluar dari ruanganya dengan penuh amarah.
Direktur Kim melihat Direktur Jo yang tiba-tiba datang
menemuinya, lalu dengan santai menawarkan sepotong
jeli kacang merah. Direktur Jo tak terima
dengan Taktik kotor yang
dilakukan temanya dan tak terima dengan ungkapan “Gyu Line” tapi bermuka dua.
“Meski begitu, kenapa kau membawa-bawa CEO Lee dalam
situasi ini”ucap Direktur Kim terlihat panik
“Aku menyuruhnya untuk datang, karena dia sedang berinvetasi pada kami
sekarang. Jadi dia pasti tahu apa yang kau
lakukan! Bisa-bisanya
kau melakukan itu? Sungguh taktik yang kotor” ucap
Direktur Jo geram
“Bukan aku yang melakukanya, aku
benar-benar tidak tahu. Yang
kulakukan hanyalah menandatangani dokumen yang diberikan kepadaku” kata Direktur Kim membela diri
Manager Yang masuk ke ruangan, Direktur Kim mengumpat
marah sambil bertanya Apakah anak buahnya itu mencuri lipstik dari
Lovely. Manager Yang terlihat binggung karena atasanya itu
sudah tahu yang sebenarnya.
Di Lovely
Manager Jung dengan sangat kasar menoyor kepala Hyun Woo
merasa yakin si bajingan Hyun Woo
yang memberikan rencana mereka kepada
Gold. Jung Gi yang melihat menyuruh Manager Jung untuk
menghentikanya. Manager Jung malah semakin marah, karena menurutnya si Bajingan Hyun Woo diserahkan kepada polisi
sekarang dan an ditahan atas perbuatannya dengan terus menoyor kepalanya. Mi Ri yang melihatnya
terlihat kasihan karena perbuatanya membuat Hyun Woo mendapatkan perlakukan
kasar.
“Apa kau punya bukti? Aku tanya
apa kau punya bukti, bajingan” ucap Hyun Woo berdiri
dari tempat duduknya dengan mata melotot.
“Kau mau Bukti? Akulah buktinya, bajingan! Ada darah pengkhianat di dalam
darahmu” kata Manager Jung, Da Jung keluar dari ruangan
mendengar keributan diluar. Hyun Woo merasa dirinya bisa gila dengan tingkah
Manager Jung yang asal menunduh.
“Lihatlah ekpresi wajah bajingan
ini, kau melihatku seperti akan memukulku” ejek
Manager Jung lalu menantang Hyun Woo untuk memukulnya saja.
“Berapa banyak yang kau terima
dari menjualnya huh? Apakah
cukup untuk membayar hutang-hutangmu dan tempat tinggalmu Atau kau mendapatkan apartemen
baru?” ejek Manager Jung, Young Mi hanya bisa bertolak pinggang
menahan mulutnya agar tak bicara.
“Tutup mulutmu!” teriak Hyun Woo tak bisa menahan amarah lagi dengan
mencengkram baju Manager Jung. Jung Gi turun tangan meminta Hyun Woo agar bisa
tenang.
Di Gold
Direktur Jo beraksi dengan membuka jasnya lalu memukul
Manager Yang karena berani mencuri rencana produk baru Lovely padahal sudah
menyuruhnya membuat produk baru bukan mencurinya. Ji Sang yang melihatnya hanya
menghembuskan nafasnya. Direktur Jo terlihat kasihan melihat Manager Yang kena
pukulan Direktur Jo bertubi-tubi.
Di Lovely
Manager Jung menyuruh Hyun Woo menyuruh memukulnya segera
karena setelah itu akan melaporkannya atas
kekerasan dan pencurian. Hyun Woo sudah siap dengan
kepalan tangan dan akan memukul. Da Jung berteriak agar Hyun Woo tak
melakukanya. Jung Gi ikut berteriak menyuruh Hyun Woo untuk tetap tenang dan
akhirnya kepalan tanganya mengenai wajah Hyun Woo.
Semua pegawai wanita menjerit kaget, Mi Ri bahkan sampai
menutup wajahnya karena tak tahan melihatnya. Manager Jung dan Hyun Woo kaget
karena Jung Gi yang terlihat penurut bisa memberikan tinjuan. Jung Gi memegang
kepalan tanganya, seperti merasa tak percaya dengan yang dilakukanya.
“Hentikan Wakil Park, dan kau
juga, Manager Jung! Kalau ada masalah dengan tim
kami, itu adalah kesalahanku! Aku
akan bertanggung jawab, jadi jangan berani-berani menyentuh bawahanku!” tegas Jung Gi membela semua anak buahnya. Manager Jung
benar-benar kaget Jung Gi berani berbicara seperti itu. Mi Ri tak bisa lagi
menahan rasa harunya.
Direktur Kim sudah selesai memukul Manager Yang lalu
menyuruh untuk meminta maaf dan berlutut pada Direktur Jo sekarang juga. Manager
Yang dengan hidung tersumpal kapas, berlutu meminta maaf pada Direktur Jo dan
memohon agar melepaskanya. Direktur Jo terlihat kesal tak bisa lagi memukul karena keadaan Manager
Jung sudah babak belur.
“Ini tidak akan terselesaikan
hanya dengan memohon seperti ini! Batalkan
produk barumu sekarang” ucap Direktur Jo
“Apa? aku tidak bisa melakukan itu,
kami sudah meluncurkan produknya. Kami
sudah merilisnya, dengan menggunakan nama "Restart!" jadi Aku tidak bisa membatalkannya” kata Direktur Kim
“Jadi Apa yang harus kulakukan kalau
begitu?” jerit Direktur Jo sambil berdiri dari tempat duduknya.
“Maafkan aku, itu sebabnya aku
memukuli orang ini!, Jangan marah yah” ucap
Direktur Kim merayu .
Direktur Jo binggung meminta pendapat Ji Sang dengan
keadaan ini. Ji Sang berkomentar seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pihak Direktur Jo yang harus menangani
masalahnya. Direktur Jo ingin marah, Direktur Kim
berjanji Sebagai gantinya, akan memberikan rencana produk untuk
musim berikutnya kepadanya dan bisa menyelesaikan
masalahnya dengan menyakinkan mereka berdua masih Gyu
Line, dan bersaudara selamanya, Direktur Jo berteriak tak bisa bicara lagi karena sangat
marah. Ji Sang hanya mengaruk-garuk kepalanya melihat dua orang yang bertengkar
didepanya.
Di sebuah bar
Ji Sang dengan sikap santai melihat sekarang ada
masalah dengan perilisannya sekarang. Direktur
Jo terlihat tak enak hati meminta maaf. Ji Sang sangat malu karena hal seperti
itu terjadi setelah mulai
berinvestasi, Direktur Jo pun tak
bisa mengatakan apapun untuk membela diri.
“Kau harus mendisiplinkan
pegawaimu dan harus
memotong tangkai yang mati”ungkap Ji Sang,
Direktur Jo binggung maksudnya.
“Pecat siapapun yang benar-benar
tidak penting di perusahaan” tegas Ji Sang
“Jadi Maksudmu kau akan melakukan
restrukturisasi?” tanya Direktur Jo binggung.
Ji Sang membenarkan dengan memecat seseorang yang seharusnya bertanggung jawab
Da Jung duduk diruangan Direktur Jo menegaskan dirinya
yang akan bertanggung jawab. Direktur Jo tak bisa terima begitu saja karena Sudah
banyak uang yang diinvestasikan dan produknya sudah dibuat lalu Da Jung akan
mengundurkan diri.
“Kalau itu yang kau inginkan,
itulah yang harus kita lakukan” ucap Da Jung menantang
“Apa kau sedang mencoba memulai
sesuatu denganku sekarang?” keluh Direktur Jo
“Tidak, aku bilang akan
bertanggung jawab” tegas Da Jung bukan
mengundurkan diri
“Terserahlah, batalkan saja
perilisan produk baru kita” perintah Direktur Jo
“Tidak, kita akan memprosesnya
sesuai rencana” ucap Da Jung
Direktur Jo merasa Da Jung sudah gila karena ketika
memikirkan seperti mengingat bagaimana dulu orang-orang
mengatakan mereka meniru
Gold bahkan masih stress apabila mengingatnya, lalu
sekarang mereka akan lakukan
dengan merilisnya produk yang sama. Ia
menegaskan dirinya sangat menolaknya dan tidak mau
lagi mendengar kalau Lovely adalah
peniru.
Da Jung mengatakan akan
mengurusnya supaya tidak disebut sebagai peniru.
Direktur Jo binggung karena konsep yang sama bahkan namanya jadi tak ada yang
bisa dilakukanya. Da Jung menegaskan meminta Direktur Jo mempercayainya dan
menungunya. Direktur Jo pikir Da Jung melakukan semua itu karena benar-benar
ingin mengundurkan diri. Da Jung dengan wajah
keyakinan meminta maaf dengan prinsipnya bukan
tipe orang yang mundur begitu saja lalu pamit
pergi.
Didepan ruangan
Jung Gi sudah menunggu, melaporkan akan
memastikan rencana B terlaksana tepat waktu dan meminta
Da Jung tidak perlu bertanggung jawab atas semuanya
sendirian. Da Jung dengan sedikit tersenyum sudah
tahu lalu menuruni tangga. Jung Gi binggung melihat sikap Da Jung tak terlihat
gelisah.
Hyun Woo pulang kerumah, kaget melihat Mi Ri sudah ada
didepan apartementnya lalu bertanya kenapa Mi Ri bisa sampai ke rumahnya. Mi Ri menatap Hyun Woo dengan air mata yang
terus mengalir. Hyun Woo binggung berpikir terjadi sesuatu pada Mi Ri.
“Sebenarnya, akulah pelakunya. Aku yang mengirimkan rencana kita kepada
Gold.”akui Mi Ri, Hyun Woo melonggo mendengar pengakuan Mi Ri
“Aku minta maaf, kau sudah
mendapat banyak penghinaan dari
Manager Jung
karena diriku...Tapi kali ini orang-orang
beranggapan itu adalah kau pelakunya
karena diriku. Aku benar-benar minta maaf karena
terus menyusahkanmu seperti ini!” ucap Mi Ri
sambil menangis terisak –isak.
Hyun Woo yang melihat Mi Ri terus menangis hanya berkata
kalau itu tak masalah baginya, dan merasa dirinya baik-baik saja. Mi Ri terus
saja menangis. Hyun Woo meminta Mi Ri tak menangis lagi. Mi Ri terus meminta
maaf merasa tak ada yang bisa melakukan untuk
memperbaikinya.
Da Jung pulang kerumah melihat Woo Joo baru pulang lalu
bertanya kenapa pulang terlambat. Woo Joo mengatakan baru
kembali dari kursus bahasa inggris di sekolah. Da
Jung mengangguk mengerti.
Ketika keluar dari lift, Woo Joo bertanya apakah Da Jung
memiliki nasi dirumah. Da Jung mengatakan tak ada. Woo Joo dengan wajah
cemberut ingin masuk rumah. Da Jung kembali berkata memiliki roti. Woo Joo
langsung tersenyum mendengarnya.
Da Jung membuatkan sandwich di dapur, sementara Woo Joo
duduk diruang tengah menunggu lalu membuka kotak yang diatas meja dan melihat
mainan Ini bagus sekali. Da
Jung langsung melotot kaget mendengarnya langsung mengambilnya memperingatakan
Woo Joo tak boleh menyentuhnya lalu menaruh didalam lemari sepatunya.
Woo Joo hanya bisa terdiam duduk disofa. Da Jung menyuruh
Woo Joo menyuruh untuk makan sandwichnya. Woo Joo mengerti turun dari kursi. Da Jung menyuruh
untuk mencuci tangan. Woo Joo menurut akan makasn setelah mencuci tangan lalu
masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan.
Tuan Nam memasak sosis dengan telur dan juga sup rumput
laut didapur, tak lupa mencoba mencicipi masakanya. Lalu mengeluarkan ponselnya
berpikir cucunya itu tersesat karena belum juga pulang dari sekolah. Woo Joo
masuk rumah dengan wajah bahagia. Tuan Nam menyambut cucu kesayangan, berpikir
pasti sangat lapar baru pulang sekolah.
Woo Joo mengatakan sudah lapar. Tuan Nam binggung
bertanya dimana Woo Joo makan malam. Woo Joo mengaku sudah makan dirumah teman
dan langsung berlari masuk ke dalam kamar. Tuan Nam bertanya-tanya siapa yang
memberikan cucunya makan.
Diruang makan, Da Jung membereskan piring setelah Woo Joo
makan dan melihat sisi sandiwch yang masih banyak. Akhirnya ia membungkusnya
dalam kotak makan dimasukan ke dalam tas.
Tangan Jung Gi terlihat belepotan dengan warna lipstik
dan berkas yang ada diatas meja. Hyun Woo datang sudah tahu pasti atasanya itu
ada dikantor lalu bertanya apakah sudah makan malam. Jung Gi mengatakan baru
saja makan mie. Hyun Woo meminta Jung Gi makanan Sushi yang dibawanya. Jung Gi
tak enak hati karena seharusnya Hyun Woo membelikan kimbap saja daripada
membuat uangnya membeli sushi lalu menarik bangku agar Hyun Woo bisa makan
bersama.
“Maafkan aku... Sejujurnya, aku sangat menyukaimu
dan belajar
banyak darimu” ungkap Hyun Woo
“Sejujurnya aku merasa lebih menyesal, Kalau aku melakukan yang lebih
baik, kau pasti tidak
akan merasa seperti itu. Aku akan
berusaha keras mulai dari sekarang, sebagai seniormu dan juga sebagai orang
dewasa” kata Jung Gi
“Apa kau tidak marah?” tanya Hyun Woo heran, Jung Gi bertanya mengenai apa.
“Kau yang melakukan semua kerja
keras sendirian Tapi
orang lain yang mengambil keuntungannya. Kau
satu-satunya yang bekerja lembur hari ini juga Padahal Direktur Jo sedang menikmati waktu di kamar
pribadi” kata Hyun Woo
“Tidak masalah apakah orang-orang
mengakui usahaku atau tidak Yang
terpenting adalah kau mengakui dirimu sendiri. Bukankah
kau pikir begitu?”ucap Jung
Gi, Hyun Woo setuju.
Jung Gi tersenyum meminta maaf karena tadi memukulnya,
Hyun Woo juga ikut tersenyum berpikir tak masalah karena berkat Jung Gi akhirnya
bisa sadar kembali, Jung Gi pun mengajak Hyun
Woo untuk makan bersama juga.
Young Mi tiba-tiba datang mengejek keduanya seperti
sedang membakar minyak tengah malam. Jung Gi binggung melihat Young Mi datang ke kantor
karena seharusnya mengurus keluarganya. Young Mi menceritakan Suaminya pulang cepat tanpa terdugaDan Ji
Ho juga sudah tidur, jadi ia bisa membuat makan malam dan bisa
menjadi cemilan tengah malam.
Mi Ri masuk ke dalam kantor tak percaya semua sedang
berkumpul, Jung Gi heran melihat Mi Ri datang dimalam hari. Mi Ri mendengar
mereka semua akan lembur jadi sengaja membawakan kue. Young Mi memuji sikap Mi Ri yang sangat baik. Mi Ri
bertanya apakah ada Sesuatu yang bisa dibantu. Jung Gi mengatakan tentu saja ada banyak yang perlu
dibantu. Young Mi menjerit karena Mi Ri membuat mereka kembali berkerja lalu
mengajak ke sisi meja lain untuk mengumpulkan semua makanan.
Jung Gi mencoba makanan yang dibawa Young Mi memuji masakan
itu enak. Young Mi menyuapi Mi Ri telur gulung dan juga Hyun Woo dengan ukuran
besar. Jung Gi menarik tangan Young Mi agar ikut makan juga. Young Mi menjerit
karena bisa gemuk kalau makan tengah malam, semuanya terlihat tertawa bahagia.
“Kalau kau mengakui dirimu sendiri
meski orang lain tidak mengakuinya Akan
ada saat dimana orang-orang akan melihatnya juga”
gumam Jung Gi melihat semua anak buahnya yang peduli.
Da Jung masuk ke dalam kantor dengan kotak makannya,
melihat Jung Gi dkk sedang makan dengan hati bahagia dimalam hari. Akhirnya Da
Jung memilih keluar kantor membiarkan Jung Gi dkk menikmati makan malam
bersama-sama.
Dibalkon
Bong Gi membuka kotak makan dan langsung memakan sandwich
buatan Da Jung sangat enak, sebelum makan mengucapkan terimakasih pada Da Jung
yang memberika makananya. Da Jung melihat hasil foto tampak Direktur Jo yang
sedang berjabat tangan dengan seseorang
didepan mobil.
“Aku hanya bisa mendapatkan satu
foto, tapi aku tahu dimana dia tinggal, Tempat
pria itu memiliki keamanan yang
ketat sekali” cerita penasaran, Da Jung terus melihat
hanya dari belakang.
“Lalu, bagaimana dengan perilisan produk baru? Aku dengar bahwa informasimu
telah diserahkan ke Gold”tanya Bong Gi penasaran
“Kami sedang mengerjakan rencana B
sekarang” jawab Da Jung
Bong Gi yang mendengarnya merasa Menarik
sekali dan ingin tahu apa rencananya itu. Da Jung melirik sinis
mengatakan “99 jenis yang berbeda” Bong Gi kaget mendengarnya.
Direktur Jo kaget mengetahui rencana Da Jung “99
jenis yang berbeda” Direktur Kim dan Manager Yang benar-benar
kaget melihat layar monitor komputernya tentang “99 jenis
yang berbeda”. Direktur Jo tak yakin Da Jung ingin membuat
99 warna lipstik yang berbeda.
“Ya, ini konsep untuk produk baru kita
adalah "warna pribadi." Itu
bisa membuat orang untuk menemukan warna yang sesuai dengan warna kulit mereka” jelas Da Jung,
“Tapi meski begitu, kau tidak
perlu 99 bayangan. Apakah
mungkin bisa menjual semua itu setelah membuat begitu banyak jenis yang berbeda? Darimana aku mendapatkan uang
untuk membuatnya?” kata Direktur Jo
“Kau menyuruh kami membuat 100
warna kalau kami mau” ucap Jung Gi mengingatkan
Direktur Jo seperti tak ingat kalau sudah mengatakanya, Jung
Gi mengingatkan sebelumnya dengan wajah sumringah mengatakan “ kau bilang akan membuat Lipstik
10 warna? Buat 100 kalau kau mau! Aku
akan mendapatkan dana yang besar untuk kita!”. Direktur
Jo pikir tetap saja mereka tidak perlu 99 warna. Jung Gi menyakinkan untuk tak perlu khawatir karena
nanti akan berhasil dengan baik di pasaran. Direktur Jo terlihat masih tak yakin, dengan senyumanya
Jung Gi yakin bisa berhasil.
“Aku sudah bilang padamu kan? Aku
bukan tipe orang yang mudah dijatuhkan” tegas Da
Jung, Jung Gi melotot kaget mendengarnya dan terlihat sedikit ketakutan.
Di Gold, Yoon Ho yang melihat Lovely mengeluarkan 99
warna, tersenyum melihat mantan istrinya itu memang benar-benar tahu caranya
berkompetisi.
Sek Ji Sung melihat tabnya tak percaya dengan Lovely yang
mengeluarkan lipstik 99 warna. Ji
Sang menanyakan respon dari pembeli. Sek Ji Sang mengatakan Sekarang
itu berada di pencarian paling atas Dan
terjual seperti kue bahkan produk "Restart" yang
diluncurkan Gold kemarin tidak mendapat perhatian sama sekali menurutnya Ok Da Jung benar-benar
bukan wanita biasa. Ji Sang yang mendengar nama
Da Jung memperlihatkan mata dinginnya.
Direktur Jo berlari keluar dari ruangan menjerit bahagia
karena bisa percaya pada Da Jung, Young Mi memberitahu Lipstik
99 warna menjadi hit dan Da Jung bisa menghancurkan
Gold. Jung Gi berteriak meminta Direktur Jo untuk mentraktir
mereka. Direktur Jo pun dengan bahagia aka mentraktir semua karyawan.
Hyun Woo memutuskan akan
membuat reservasi di restoran tulang iga. Direktur
Jo menolaknya karena mereka akan makan daging sapi hari ini. Semua melonggo kaget
mendengarnya. Direktur Jo memutuskan akan membeli Hanwoo hari
ini jadi mengajak semuanya agar pergi ke
Majangdong. Semua berteriak gembira.
Direktur Jo melihat ruangan Da Jung kosong dan bertanya
kemana perginya Da Jung. Mi Ri memberitahu Da Jung ada
sesuatu yang harus diurusnya hari ini jadi pulang
lebih dulu. Direktur Jo bertanya pada Jung Gi apakah tak mengetahui sesuatu
tentang Da Jung. Jung Gi mengatakan Da Jung tak memberitahukan apapun. Direktur
Jo pun mengajak semuanya untuk segara pergi Majangdong.
Disebuah parkiran gedung
Da Jung bertemu dengan seorang detektif meminta maaf
sebelumnya karena pasti sedang sibuk
tapi meminta untuk bertemu. Detektif itu merasa tak masalah lalu bertanya kabar
Da Jung lebih dulu. Da Jung mengatakan keadaan baik-baik
saja.
“Aku ingin bertanya padamu, apakah
pria itu datang ke Korea?” tanya Da Jung menuju pada
seseorang
“Aku yakin sudah sekitar dua bulan
dia kembali, Kau tidak kelihatan terkejut. Apa kau sudah mengetahuinya?” tanya Detektif
“Dia mengirimkan sesuatu padaku
sebagai peringatan” cerita Da Jung mengingat
mainan salju yang disimpanya dalam lemari sepatu.
Ji Sang keluar dari apartementnya dengan sepatu kets dan
baju training, seperti ingin berolaraga. Bong Gi sendirian dengan mudah bisa
mengambl gambar wajahnya, dengan bangga bisa mendapatkan melihat hasil fotonya.
Ketika akan mengangkat kembali wajahnya tak melihat Ji Sang ada didepanya.
Tiba-tiba jendela mobilnya diketuk, Bong Gi benar-benar
kaget melihat Ji Sang sudah ada didekat mobilnya. Ji Sang menyuruh Bong Gi
untuk menurunkan jendelanya. Bong Gi berpura-pura bertanya ada apa. Ji Sang
sengaja membungkuk meminta untuk mengirimkan salam padanya. Bong Gi binggung bertanya siapa yang dimaksudnya. Ji
Sang sudah tahu Bong Gi itu datang karena perintah Da Jung, Bong Gi hanya bisa
tertawa mendengarnya.
Disebuah kedai coffee.
Bong Gi memberikan kartu memberitahu Ji Sang itu super
karismatik, dan ingin
bertemu dengan Da Jung. Da Jung mendelika matanya
sambil melihat kartu yang ada ditanganya. Beberapa saat kemudian, Da Jung sudah
ada didepan apartement Ji Sang. Sementara Ji Sang dari jendela apartementnya
seperti sudah melihat Da Jung datang lalu pergi dari jendelanya.
Woo Joo menekan bel rumah Da Jung dengan berteriak
memanggilnya, tapi tak ada yang keluar. Jung Gi baru pulang kerja melihat
anaknya yang ada didepan rumah Da Jung, menanyakan kenapa anaknya ada didepan
rumah Atasannya. Woo Joo terlihat kaget, mengelengkan kepala dan menyembunyikan
sesuatu dipunggungnya. Jung Gi bertanya apa yang disembunyikan anaknya.
Da Jung masuk ke dalam lift dengan mengunakan akses kartu
yang diberikan Bong Gi. Di dalam apartementnya, Ji Sang sudah menganti pakaian
dengan kemeja dan berdiri didepan cermin.
Jung Gi berjongkok didepan anaknya meminta agar Woo Joo
memperlihatkanya. Woo Joo pun akhirnya memperlihatkan gambarnya, Jung Gi terdiam
melihat gambar Woo Joo dua pria yaitu
ayah dan pamannya lalu disampingnya ada ayah dan seorang wanita dengan tulisan
diatasnya “keren bodoh”. Ia
melihat gambar dirinya yang sedang bergandengan tangan dengan Da Jung.
Da Jung berjalan dilorong, terlihat tanpa ada rasa ragu.
Ketika di depan pintu sempat beberapa kali menarik nafas. Ketika akan menekan
bel, Ji Sang sudah membuka pintu seperti mengetahui Da Jung akan datang. Da
Jung menatap pria yang ada didepanya. Jung Gi berdiri melihat gambar Woo Joo
seperti sebuah pengharapan, lalu menatap pintu rumah Da Jung.
bersambung ke episode 11
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ditunggu episode selanjutnyaaaa....
BalasHapusDitunggu episode selanjutnyaaaa....
BalasHapusPenasaran..jisang itu siapa sebenarnya?? Ditunggu kelanjutannya😥
BalasHapus