Sebuah mobil truk terparkir di gudang, kardus-kardus
Lovely kosmetik tertumpuk dengan rapih. Dibagian atasnya ditaruh dengan produk
mereka Magic. Pagi hari, Jung Gi yang masih tertidur harus terbangun dengan
bunyi telp dari Hyun Woo sambil menjerit panik kalau mereka mendapatkan masalah
besar.
“Produk kita tidak ada! Aku tidak bisa menemukannya
dimanapun!” ucap Hyun Woo
Sementara Direktur Jo sedang jogging berteriak “Apa
yang kau katakan! Kau
bercanda denganku sekarang kan? Benarkan?
Tolong katakan memang itu, sial!” sampai
semua orang menduga seperti orang gila.
Bong Gi mengambil minum dikulkas baru mengetahui kakaknya
Keadaan darurat. Tuan Nam
menceritakan dari cerita Jung Gi kalau produknya
hilang dari department store jadi memanggil semua pegawai dan menurutnya itu
sebagai masalah yang serius. Bong Gi tak percaya
kalau mereka sampai harus memanggil semua karyawan seperti itu.
Mi Ri dan Hyun Woo dengan mengunakan tangga mencari di
tempat penyimpanan barang di rak-rak yang tinggi. Hyun Woo mencari dengan yang
lebih tinggi lagi, Mi Ri memilih untuk turun lebih dulu karena pinggangnya
terasa sakit, tapi kembali mencari kebagian lain sambil mengomel karean tak
menemukan produk mereka.
“Ini membuat aku gila! Sekarang
ini musim penjualan! Aku
harap kita bisa menemukannya saat kita buka ” jerit Hyun Woo kesal
“Kita hanya harus mencarinya, apa
yang kau katakan?” komentar Young Mi baru
datang, Mi Ri tak percaya Young Mi bisa datang di hari libur.
“Ini situasi darurat, jadi aku
tidak punya pilihan lain.Apakah
Kepala Bagian Nam sedang dalam perjalanan kesini?”
tanya Young Mi
Jung Gi menyetir mobilnya sambil melirik pada Da Jung
mengingat saat membunyikan bel, lalu yang membuka pintu Shi Hwan dan Da Jung
keluar dengan jubah mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
“Jadi, itu benar-benar pria
lapisan-minyak-wijen, si pria menakutkan itu?”
gumam Jung Gi tak percaya
“Apa kau sudah menghubungi pabrik?” tanya Da Jung, Jung Gi yang melamun tak mendengarnya,
Da Jung memanggilnya agar Jung Gi bisa mendengarnya.
“Apa? Minyak wijen...” ucap Jung Gi keluar dari mulutnya. Da Jung binggung
anak buahnya itu malah mengatakan minyak wijen.
Jung Gi dengan gugup mengatakan kehabisan
minyak wijen di rumah. Da Jung dengan sinis
berkomentar Jung Gi berbicara omong kosong padahal sebelumnya bertanya apa
yang terjadi di pabrik. Jung Gi memberitahu kalau
Direktur Jo sedang mengurusnya.
Direktur Jo menjerit-jerit didalam mobil dan mengendarai
mobilnya secara zig zag, meminta semua mobil untuk menyingkir dari hadapannya
dan menekan klaksonnya berkali-kali. Sesampai di pabrik mencoba membuka pintu
tapi terkunci, lalu mencoba menekan tombol didepan pintu.
Ponselnya berdiring, Direktur Jo berteriak menanyakan
kenapa pabrik tutup. Kepala Pabrik memberitahu kalau hari libur jadi mereka
tutup. Direktur Jo menjerit untuk membuka pintunya sekarang.
Manager Yang dari gold melihat Lovely yang belum memajang
produknya, dan bertanya-tanya apa yang terjadi dengan produk sainganya itu.
Pegawai lain memberitahu Manager Yang tentang berita kalau Lovely kehilangan
produknya digudang. Manager Yang tersenyum licik mendengarnya.
Jung Gi akhirnya datang dengan Da Jung menanyakan apakah
mereka sudah menemukan barangnya. Hyun Woo mengatakan belum juga menemukanya,
tangan Mi Ri tiba-tiba terluka terkena goresan tangga. Hyun Woo dengan panik
langsung mengunakan sapu tanganya agar menghentikan darah ditangan Mi Ri.
“Berapa banyak waktu yang kita
miliki sampai toko buka?” tanya Da Jung, Jung Gi
menjawab Sekitar lima belas menit
“Mari kita buka dulu tokonya, Nona
Mi Ri.” Kata Da Jung
“Jarinya Nona Mi Ri luka, jadi aku
rasa dia harus istirahat sebentar” ucap Hyun
Woo
Da Jung akhirnya mengajak Young Mi ikut keatas
bersamanya, Young Mi menghela nafas panjang terlihat sangat khawatir kalau
penjualan mereka buruk
hari ini. Jung Gi meminta agar Da Jung naik dulu saja karena
merka akan berusaha yang terbaik untuk menemukannya, Young Mi pun ikut Da Jung naik ke lantai atas. Jung Gi mengajak Mi Ri mencari lagi, Mi Ri frustasi
karena sudah mencarinya kemana-mana tapi tak ketemu juga. Hyun Woo pikir lebih baik mereka
meminta tambahan produk lagi,
Jung Gi rasa tak akan datang yang datang ke pabrik pada hari minggu.
Ponsel Jung Gi berdering, melihat nama yang tertera Jung
Gi langsung berteriak kalau ia sibuk, jadi urus saja urusannya sendiri. Bong Gi langsung meminta uang 100,000
won karena sudah menemukan sekolah yang
mengajar bahasa Afrika.
“Kalau kau menginvestasikan
100,000 won per bulan, aku akan membayarnya dengan berlian. Bagaimana? Itu tawaran yang tidak
bisa kau tolak kan?” ucap Bong Gi menyakinkan
kakaknya.
“Aku tidak punya waktu untuk
mendengarkan omong kosongmu, jadi cepatlah dan...”
kata Jung Gi lalu berpikir sejenak
“Cepatlah kemari! Akan kuberikan
50,000 won” perinta Jung Gi, Bong Gi meminta 80rb won. Jung Gi
tetap akan memberikan 50,000 won. Bong Gi menurunkan tawaran jadi 70,000
won, Jung Gi semakin rendah dengan tawaran 30,000 won.
“Apa yang kau lakukan kepala Nam, kenapa tidak mencari produknya? Bagaimana kita bisa membuka toko
pada kondisi seperti ini?” jerit Mi Ri yang mendengar pembicaran Jung Gi. Bong Gi mendengar suara wanita yang dikenalanya, dengan
cepat memutuskan akan segera datang dengan bayaran 50ribu won.
Da Jung melayani pelanggan yang ingin membeli produk
dengan senyuman dan terlihat santai. Young Mi panik melihat stock produk hanya
tinggal 6 buah saja dalam kardus, akhirnya menelp ke Mi Ri menanyakan apakah
mereka belum juga menemukan dan sedikit melipir ke bagian ujung counter.
“Bahkan produk yang tersisa di
sini kurang dari 10 buah!” ucap Young Mi panik, Mi Ri
seperti menanyakan tentang sikap Da Jung
“Tidak, dia hanya bersikap
mempesona dan cantik, sambil menjual produknya. Aku
tidak tahu apa yang dipikirkannya” ucap Young
Mi tiba-tiba terdengar teriakan dari telp, Young Mi pikir terjadi pertengkaran
di gudang.
Seorang pejaga gudang memarahi Jung Gi yang membuat
gudang berantakan, ia tahu mereka sedang mencari barang tapi tak bisa meninggalkan
semuanya kacau. Jung Gi meminta maaf karena mereka
terburu-buru dan berjanji akan
membereskannya sekarang
“Kita sudah cukup sibuk mencari
produk kita Jadi apa
maksudmu bersih-bersih?” keluh Mi Ri marah, Hyun Woo
menahan Mi Ri agar tak marah tapi rekan kerjanya tak bisa ditahan lagi.
“Hei, kalau kalian menerima produk
kami dengan benar, kami tidak akan melakukan hal seperti ini!” jerit Mi Ri pada penjaga gudang. Hyun Woo dan Jung Gi
menahan Mi Ri agar tak marah-marah
“Apa yang kau katakan? Setiap vendor harus mengurus
produknya sendiri! Kenapa
kami yang harus mengurus produk yang hilang?” balas
penjaga gudang tak mau disalahkan. Mi Ri semakin marah dengan umpat, dua pria
yang ada disampingnya mencoba menahanya.
“Itu benar, setengah kesalahan
terletak pada fasilitasmu” ucap Bong Gi tiba-tiba
datang dengan jas dan rambut yang tata dengan rapi
Jung Gi kaget melihat penampilan adiknya yang berubah
total, Bong Gi melihat name tag nama si pejaga gudang Song Dong
Gu lalu bertanya Siapa
orang yang bertanggung jawab saat barang-barang datang di pagi hari. Jung Gi mengumpat adiknya yang terlihat berlebihan.
Dong Gu mengaku dirinya yang bertanggung jawab, lalu
bertanya siapa pria yang datang. Bong Gi dengan sikap seperti atas merasa Dong
Gu tak perlu tahu karena mereka akan mengurus permainan
menyalahkannya nanti saja dan pertama-teman ingin
meminta Dong Gu menjawab pertanyaannya dulu. Dong Gu terlihat ketakutan akan
siap menjawab pertanyaanya.
“Jam berapa produk Lovely sampai
kesini?” tanya Bong Gi, Dong Gu menjawab Sekitar
jam 6 pagi
“Dan produk apa lagi yang dikirimkan
pada jam segitu?” tanya Bong Gi i, Dong Gu
dengan cepat mencari catatannya.
“Kenapa kau lama sekali?” teriak Bong Gi marah, Dong Gi menjawabPeralatan
rumah tangga dan elektronik, yang datang
dua menit setelah produk Lovely. Hyun Woo dan Mi Ri saling
berpandangan mendengar produk mereka berbarengan dengan Peralatan
rumah dan elektronik.
Bong Gi bertanya apakah mereka sudah mencari ditempat
itu. Hyun Woo dan Mi Ri mengelengkan kepala bersamaan. Bong Gi menegaskan sudah
jelas sekali ada di sana, Jung Gi
bisa tersenyum melihat cara adiknya yang bisa menemukan produk yang selama ini
dicarinya.
Jung Gi dkk terlihat lemas didepan gudang, Bong Gi yang
sudah selesai berkerja hanya berdiri dibagian belakang. Mi Ri menangis melihat
kardus produk Lovely sudah rusak karena ditumpuk dengan produk elektronik yang
berat, lalu melihat beberapa cream juga ada yang berceceran. Hyun Woo pun
menanyakan apa yang harus dilakukan mereka sekarang pada Jung Gi, Jung Gi hanya
bisa menghela nafas kebinggungan.
Jung Gi memperlihatkan kemasaan produk yang sudah rusak
pada Da Jung di counter kalau itu produk yang paling bagus
di antara yang lain. Young Mi hanya bisa menutup
wajahnya karena tak percaya produk yang sudah ketemu tapi dengan bentuk yang
tak menarik. Jung Gi bertanya apa yang harus dilakukan sekarang dengan produk
itu.
“Apa maksudmu, "apa yang
harus kita lakukan?" Kita
harus memilih yang masih bagus dan terus melanjutkan penjualan” kata Young Mi, Jung Gi ingin mengeluarkan semua produk
tapi Da Jung lebih dulu menjerit
“Kita tidak bisa menjual itu. Kepala Bagian Nam, kirimkan ini
semua kembali ke pabrik.” Ucap Da Jung
“Mengembalikannya? kalau begitu,
apa yang akan kita lakukan hari ini?” jerit Jung
Gi binggung
Da Jung mengatakan kalau penjualan mereka sudah selesai
hari ini lalu berjalan pulang. Jung Gi dan Young Mi kaget melihat papan yang
tulis Da Jung yaitu “Sold Out”
Di sudut tempat
Young Mi tak percaya dengan yang dilakukan Da Jung,
karena sebelumnya sudah memanggil semua orang di pagi
hari saat hari libur lalu mereka menemukan
produk yang diminta agar mencarinya tapi
sekarang malah menghentikan
penjualan untuk hari ini, menurutnya itu tak masuk
akal sama sekali.
“Apakah masuk akal menjual produk
yang rusak?” balas Da Jung sinis
“Tidak, ada beberapa produk yang
masih bagus! Kau
melakukan ini hanya karena kemasannya sedikit rusak...”
kata Young Mi
“Tidak, semua kemasannya rusak.” Balas Da Jung, Young Mi pikir Da Jung sedang tak serius
dengan tindakanya.
“Apa kau pernah melihat orang yang
menutup tokonya tidak serius?” ucap Da Jung
“Kalau kau akan melakukan itu, kau
seharusnya tidak memanggil kami semua!” jerit
Young Mi marah
Jung Gi datang meminta agar Young Mi tetap tenang, Young
Mi mengatakan kalau ia sudah bekerja
lembur seperti orang gila sebulan ini Dan
akhirnya untuk pertama kalinya mendapatkan liburan.
“Apa Kau tahu, aku datang saat sedang
membuatkan kimbap untuk anakku yang akan pergi berwisata Dan dia tidak pernah melihat
wajah ibunya dengan benar selama sebulan ini!!! Aku
menjauhkan anak yang sedang menangis itu seperti penyihir gila dan berlari
kesini. Tapi apa kau bilang? Kita tidak
akan melakukan penjualan hari ini?” jerit
Young Mi meluapkan emosinya dengan menahan tangisnya.
“Apa hanya kau satu-satunya yang
mengorbankan hari liburnya? Berhentilah
bersikap seolah-olah hanya kau saja yang membuat pengorbanan besar.” tegas Da Jung, keadaan pun sunyi sebentar.
“Baiklah, bukan hanya aku satu-satunya
yang mengorbankan hari liburnya. Karena
ini adalah perusahaan kecil, dimana semua pegawai bersiap
dipanggil kalau ada kejadian darurat seperti ini. Ini
Lovely bukanlah perusahaan besar seperti Perusahaan Gold, kau
tahu!” tegas Young Mi menyadarkan, Da Jung hanya bisa
memalingkan wajahnya.
“Kalau kita tidak punya uang, itu
adalah akhir bagi kita semua! Apa
kau tidak pernah mempertimbangkan keuangan perusahaan? Apakah sebegitu buruknya kemasannya
yang sedikit saja rusak
itu?” jerit Young Mi marah
“Kemasan yang rusak menandakan
rusaknya Lovely. Kalau kau
akan menjual apapun hanya karena Lovely perusahaan kecil Maka jual saja produk itu di
jalanan. Benar
begitu kan, Nona Han Young Mi?” sindir Da Jung
“Jadi Maksudmu, bahwa aku sama levelnya
dengan pedagang di jalanan?” Komentar Young Mi
marah dengan sindiran Da Jung .
“Maksudku adalah, jangan lupa
bahwa tujuan terbesar dari toko kita Adalah
untuk mempromosikan merk kita! Bagi
perusahaan kecil, imej dari merk adalah harta yang paling berharga” tegas Da Jung lalu meninggalka Young Mi dan Jung Gi
Jung Gi mencoba menenangkan Young Mi agar tak marah,
Young Mi benar-benar tapi percaya Da Jung si wanita
itu barusan
merendahkannya, bahkan menyebut amatiran
dan menyamakan dengan pedagang di jalanan. Jung Gi mencoba menenangkan bukan
itu maksudnya. Young Mi berteriak meminta
Jung Gi melepaskan lalu pergi meninggalkanya.
Dibalik pintu terlihat Manager Yang sengaja menguping
pertengakaran yang terjadi di lovely dengan senyuman licik.
Diluar Mall
Mi Ri mengeluh tak percaya dengan yang terjadi sekarang,
Hyun Woo menilai sikap Da Jung yang melakukan sesukanya karena
merasa sebagai bos
dan berusaha menempatkan mereka pada tempatnya. Bong Gi mendekati keduanya sambil berkomentar minumanya
sangat enak dan menyegarkan.
“Kau masih ada di sini?” ucap Hyun Woo melihat Bong Gi masih di Mall.
“Yah.. aku masih memiliki beberapa waktu” kata Bong Gi
sombong, Mi Ri lalu bertanya siapa pria yang tadi membantunya.
“Huh? Kau... kau tidak ingat padaku?” ucap Bong Gi tak percaya Mi Ri melupakannya begitu saja
“Apa kau seseorang yang seharusnya
aku ingat?”ejek Mi Ri
“Tentu saja! Kita menghabiskan
malam yang bergairah bersama-sama!” ucap Bong
Gi asal
Mi Ri dan Hyun Woo terkejut mendengarnya, Mi Ri mengumpat
Bong Gi itu orang gila dan sambil berdiri bertanya-tanya siapa sebenarnya pria
yang ada didepanya itu. Bong Gi menjawab kalau ia adalah seseorang
yang dekat dengan seseorang yang ada di Lovely dan
berharap Mi Ri bisa mengerti ungkapanya.
Hyun Woo ikut berdiri bertanya siapa tepatnya orang yang
paling dekat denganya. Bong Gi
menegaskan tidak bisa mengungkapkan sebanyak itu karena itu masalah yang agak sensitive. Mi Ri sambil melipat datang tak percaya, menurutnya
Bong Gi itu Pembohong. Bong Gi
menyakinan cara tadi yang bisa membantu keduanya pada saat-saat yang berharga
tadi. Mi Ri kesal memilih untuk pergi saja.
Bong Gi berteriak “Sampai
jumpa lagi, Nona Mi Ri!” Mi Ri kaget karena Bong Gi
bisa mengenali namanya padahal tak pernah memperkenalkan diri. Bong Gi dengan
kedipan matanya berjanji akan memberitahu pada pertemuan
kita selanjutnya. Mi Ri acuh memilih
untuk pergi meninggalkan Bong Gi.
Hyun Woo berusaha mencari tahu kalau orang yang dikenal
Bong Gi itu bukan Ok Da Jung, Bong
Gi menepuk pundak Hyun Woo meminta agar tak gugup karena akan
berpura-pura tidak mendengar semua penghinaan yang dikatakan tentang Da Jung. Hyun Woo hanya bisa mengigit jarinya karena
berpikir Bong Gi sangat dekat dengan Da Jung.
Seorang wanita dengan high heels berlari terburu-buru,
Bong Gi yang sedang berjalan dikejar oleh Mi Ri lalu mengambil ponsel
ditanganya. Mi Ri mengembalikan dan memberitahu kalau itu nomornya.
“Ada apa dengan situasi bergairah
yang kita dapatkan di sini?” ucap Bong Gi heran
“Tapi, sebagai gantinya, tolong
rahasiakan pertemuan kita di Club Fantasia
waktu itu” kata Mi Ri lalu buru-buru pergi. Bong Gi
yang melihat Mi Ri berkomentar wanita itu memang tipenya.
Direktur Jo kaget melihat tulisan “Sold Out” didepan
kantor padahal ia sudah membawa produk baru dengan Kepala pabrik. Manager Yang
sengaja meneropong dengan mengunakan kertasnya, melaporkan penjualan Lovely hari ini
sudah selesai. Direrktu Jo langsung mengeluarkan
ponselnya dan menjerit histeris pada Da Jung.
Direktur Kim yang mendapatkan laporan tersenyum bahagia,
bersama dua temanya sedang bermain golf. Presdir Jung bertanya kenapa Direktur
Kim terlihat sangat bahagia dan merasa kalau ada
kejadian yang bagus. Direktur Kim dengan
sombongnya kalau Lovely melakukan kesalahan maka akan
dihukum oleh surge dengan menunjuk kearah
langit, lalu meminta keduanya untuk menemui Presdir Sung menyampaikan pesanya.
Keduanya bisa mengerti dengan wajah ketakutan. Direktur
Kim bersiap memukul bola dengan yakin kalau semua adalah akhir untuk Direktur
Jo si bajingan. Dua presdir itu pun yang menjilat Direktur Kim langsung memuji
pulukan Direktur Kim sangat bagus.
Jung Gi dan Da Jung pulang bersama, tepat didepan pintu
Jung Gi memuji Da Jung yang benar-benar
sudah bekerja keras hari ini. Pintu rumah Da Jung
terbuka, Shi Hwan melihat Da Jung yang baru pulang dan melihat Jung Gi yang
bertemu lagi dimalam hari. Jung Gi memilih untuk menyapanya lalu masuk ke dalam
rumahnya. Da Jung memilih untuk masuk ke dalam rumahnya saja.
“Kau sudah selesai, tapi kenapa
kau belum pergi?” keluh Da Jung
“Aku menghubungimu, tapi aku tidak
mendengar kabarmu semalaman Dan
aku segera datang saat matahari bersinar, tapi tetanggamu menerobos masuk, jadi Apalagi yang bisa kulakukan
selain menunggu?” jelas Shi Hwan
“Aku punya banyak pikiran, jadi
bisakah kau pergi?” kata Da Jung lelah dan
melihat meja makan sudah penuh dengan makanan.
“Apakah kau sudah makan? Aku menyiapkan sesuatu untukmu” ucap Shi Hwan dengan senyuman bahagia
“Siapa yang bilang kau boleh
menyentuh dapurku tanpa seijinku?” teriak Da
Jung marah, Senyum Shi Hwan hilang.
“Da Jung, aku ingin memulai
kembali denganmu.” Kata Shi Hwan mendekati Da
Jung
Da Jung berjalan ke meja makan langsung memasukan semua
makanan kedalam baskom. Shi Hwan menatap sedih karena semua usahanya sia-sia.
Tuan Nam keluar dari kamar melihat Jung Gi yang membuat
ramyun dimalam hari padahal seharusnya makan nasi. Jung Gi berkomentar kalau
sedang ingin makanan yang berkuah. Tuan Nam pun bertanya apakah masalahnya
sudah selesai. Jung Gi mengangguk kalau masalah sudah
selesai.
“Oh yah, tentang Atasanmu yang jadi tetangga
kita... Ternyata
dia sudah bersuami!” ucap Tuan Nam, Jung Gi
kaget mengetahui Da Jung ternyata sudah memiliki suami.
Flash Back
Tuan Nam keluar dari rumah melihat sosok pria rapih
dengan membawa bunga dan tas belanja berisi bahan makanan. Shi Hwan menyapa
Tuan Nam lalu bertanya apakah ia yang tinggal didepan rumah. Tuan Nam
membenarkan lalu bertanya siapa yang datang kerumah Da Jung. Shi Hwan mengaku sebagai suami dari orang
yang tinggal di kamar depan. Tuan Nam bisa mengerti lalu memilih untuk pamit
pergi lebih dulu.
Tuan Nam sambil mengeluarkan kimchi dari kulkas berpikir
kalau Da Jung hidup sendiri. Jung Gi
melamun mengetahui Da Jung ternyata sudah memiliki suami. Tuan Nam menyadarkan
anaknya kalau mienya bisa mengembang kalau direbus terlalu lama. Jung Gi langsung
mematikan kompor dan membawanya ke atas meja.
“Kalau dia suaminya, kenapa dia
datang selarut ini?” pikir Tuan Nam melihat
kedatangan Shi Hwan
“Aku yakin dia salah satu mantan
suaminya. Aku tidak tahu dia mantan suami
yang keberapa, tapi aku yakin begitu” jelas Jung
Gi, Tuan Nam tak percaya Da Jung wanita yang bercerai.
Bong Gi datang ke ruang makan melihat kakaknya yang makan
ramen dan mengambil sumpit. Tuan Nam memperingati anaknya untuk tak mengambil
karena kakaknya baru makan malam. Jung Gi mendekap panci ramyun agar tak
diambil. Woo Joo juga siap mengambil sumpit ingin makan mie juga. Bong Gi
dengan cepat langsung makan mie dari pancinya.
Jung Gi dan Woo Joo berteriak karena tak mendapatkan
ramyun, Bong Gi dengan tertawa meminta maaf. Tuan Nam mengomel melihat Bong Gi
yang bahkan tidak melakukan apapun, tapi makan sebanyak
itu. Jung Gi mengalah akan membuat lagi. Tuan Nam meminta
agar dibuatkan juga, Bong Gi juga tak mau kalah ingin makan ramyun juga. Woo
Joo ingin ramyunnya dengan telur. Jung Gi akhirnya pasrah membuat empat ramyun.
Jung Gi menaruh uang 50 ribu won diatas meja untuk sang
adik, Bong Gi sedang bermain games di ponselnya melihat lembaran 50ribu won. Jung
Gi tahu biaya kursus adiknya itu 100ribu won, jadi meminta agar segara mendaftarnya
dengan baik hati, berpesan Jangan terlalu lama bermain, lalu mengucapakan selamat
malam pada adiknya. Bong Gi mengerti dan melihat lembaran
50ribu ditanganya, seperti merencanakanya sesuatu.
Jung Gi kebalkon rumahnya, karena merasa penasaran sengaja
melonggo untuk melihat kerumah Da Jung yang ada dirumahnya. Da Jung keluar
dengan membawa secangkir kopinya, Jung Gi panik langsung berlari masuk ke rumah
tapi malah membuat kegaduhan karena menendang baskom.
Da Jung bisa melihat Jung Gi yang ada balkon sebelah,
Jung Gi berpura-pura sedang mengambil cucian yang ada dijemuran, akhirnya ia
berkomntar suami Da Jung
sudah pergi. Da Jung dengan sinis bertanya, siapa
yang bilang kalau Shi Hwan itu suaminya. Jung Gi sudah bisa menyimpulkan kalau
bukan seperti dugaanya.
“Jangan membayangkan sesukamu” tegas Da Jung, Jung Gi pun meminta maaf ketika Da Jung
akan masuk, Jung Gi berteriak membahas Tentang
Wakil Han Young Mi
“Sepertinya dia benar-benar
menjadi stress karena peluncuran merk kita. Saat
kau mengenalnya, dia benar-benar rasional dan orang yang baik Aku akan meminta maaf untuknya...” ucap Jung Gi menjelaskan
“Mari kita bicarakan hal yang
berkaitan dengan pekerjaan di kantor Dan
juga, jangan melakukan percakapan denganku secara pribadi.” Tegas Da Jung
Jung Gi bisa mengerti dengan wajah tertunduk, Tuan Nam
melonggo ke balkon menegur anaknya yang mengangkat baju yang baru dijemur. Jung
Gi mencari alasan kalau pantas saja bajunya itu masih basah. Da Jung memilih
untuk masuk ke dalam rumahnya. Tuan Nam ke balkon, heran melihat anaknya bicara
sendirian. Jung Gi beralasan merasa sedang tidak sehat, Tuan Nam menyuruh Jung
Gi agar istirahat karena pasti sangat lelah.
Da Jung kembali masuk ke dalam rumah, berdiri didepan
meja makan mengingat ucapan Shi Hwan “Da Jung, aku ingin memulai kembali denganmu.”
Flash Back
Da Jung memasukan semua makanan ke dalam baskom dan
langsung membuangkan ke tempat cuci piring. Shi Hwan meminta maaf atas nama
ibunya tentang yang terjadi waktu itu.
“Kenapa semua orang meminta maaf
atas nama orang lain?” ucap Da Jung mengingat
sebelumnya Jung Gi juga meminta maaf untuk Young Mi, setelah itu mematikan
lampu ruangan dan masuk ke dalam kamarnya.
Jung Gi terbangun dari tidurnya karena bunyi ponsel dan
mengeluh hari minggu seharusnya bisa
membiarkan tidur lebih lama lagi. Akhirnya ia mengangkat ponselnya, Mi Ri
menjerit kalau mereka mendapatkan masalah besar. Jung Gi bertanya apalagi sekarang yang terjadi.
Direktur Jo yang sedang jogging melotot kaget dan langsung berbalik arah.
Sesampai di Mall, Direktur Jo binggung melihat antrian
panjang di depan counter, semua berburu produk Lovely. Jung Gi mendekati
Direktur Jo yang baru datang. Direktur Jo bertanya darimana datangnya orang
yang mengantri.
“Sepertinya tanda "Sold Out" yang kemarin tersebar luas
di sosial media. Orang-orang
mendengar bahwa produk kita terjual habis dengan cepat, jadi semua orang
cepat-cepat menuju kemari!” jelas Jung Gi
“Kalau begitu, tanda " Sold Out " adalah salah satu rencana Ketua Ok?” kata Direktur Jo tak percaya. Jung Gi pikir seperti
itu, Direktur Jo langsung mengeluarkan ponselnya, menelpnya Da Jung memuji
sangat luar biasa dengan
berteriak bahagia.
Hyun Woo memberitahu mereka mencapai
120% kuota penjualan pada hari minggu. Mi Ri
menjerit bahagia sambil memeluk Youn Mi, Jung Gi mengartikan mereka bisa
mempertahankan tempat di Mall. Young Mi
berkomentar penjualan
pedagang jalanan sangat laku pada saat pembukaan
“Apa kalian tidak terlalu
bersemangat hanya karena satu hari penjualan yang bagus?” komentar Young Mi sinis
“Han Young Mi benar, terlalu cepat
untuk merayakannya. Tapi
karena kita memulainya dengan bagus, mari kita terus maju dengan yang kita
miliki. Aku rasa kita harus melakukan
beberapa variasi untuk masing-masing penjualan”
kata Da Jung, Young Mi tak percaya Da Jung bisa setuju dengan ucapanya.
Untuk
pemasaran internet, kami melakukan penyebar luasan pemasaran melalui tinjauan” usul Mi Ri, Hyun Woo pikir untuk iklan
TV memakan biaya yang banyak
“Akan bagus sekali kalau kita bisa
menjual di channel home shopping” saran
Young Mi berjalan kembali ke mejanya.
“Aku juga berpikir begitu, dengan Young Mi, Home shopping selalu
mendapatkan respon tercepat” kata Da Jung. Young Mi
kembali heran Da Jung bisa setuju dengan usulnya
“Kepala bagian Nam, kau
bertanggung jawab untuk memasukkan produk kita kesana, Temui mereka secepatnya. Mari kita jual produk kita di TV.” Kata Da Jung, Jung Gi kaget mendapatkan tanggung jawab.
“Mereka bilang sangat sulit untuk
membuat perjanjian dengan mereka Tidakkah
kita harus menyenangkan dan memuaskan mereka? Dan kalau Direktur yang pergi, dia akan menyuap
mereka” komentar Young Mi sambil memakan cream untuk tanganya.
“Jangan coba-coba menggunakan cara
licik, aku hanya menerima kalau dilakukan dengan benar.” Tegas Da Jung, Jung Gi binggung apa yang harus
dilakukanya. Da Jung menyuruh Jung Gi mencari dan mengunakan cara untuk membuat produk
mereka menarik.
Jung Gi tertunduk diam setelah Da Jung kembali keruangan,
Mi Ri dan Hyun Woo memberikan semangat pada atasanya, Young Mi tertawan karena
Jung Gi yang tidak bisa menyenangkan mereka, dan juga tidak
bisa menggunakan uang.
Jung Gi memijat kepalanya untuk memikirkan caranya, Young
Mi datang membawakan semua berkas, menjelaskan kalau ia memohon
pada semua vendor yang mereka
kenal dan mendapatkan email dan alamat perusahan.
Jung Gi melihat lembaran berkas sambil berterimakasih.
“Apa kau mengatakan sesuatu
tentang aku pada Nona Pemarah?” bisik Young Mi, Jung
Gi binggung kenapa ditunjuk dirinya lalu bertanya kenapa Young Mi menanyakan
hal itu.
“Maksudku, dia selalu berada di
pihakku saat rapat tadi, jadi aku agak was was”
jelas Young Mi
“Apa maksudmu was was? Dia meminta
maaf dengan caranya sendiri. Jadi
sebaiknya kau minta maaf padanya dengan cara yang keren juga Lagipula, dia sebenarnya membuat
produk kita "terjual habis"” jelas Jung
Gi
“Itu sebabnya aku semakin
membencinya” komentar Young Mi
“Aigoo, wanita dan kecemburuan
mereka... Jangan seperti itu, dan cobalah
berbaikan dengannya” keluh Jung Gi
Young Mi bertanya apakah Jung Gi akan baik-baik
saja tanpa adanya suap, Jung Gi juga tidak
tahu. Young Mi pikir sebaiknya Jung Gi harus
mengkhawatirkan diri sendiri bukannya orang lain lalu
kembali ke meja kerjanya. Jung Gi menghela nafas merasa selalu
bekerja dengan mempertaruhkan hidupnya.
Jung Gi dan beberapa orang yang lainnya menunggu di
parkiran, seseorang keluar dari pintu dan langsung menuju parkiran. Semua
menyerbu dengan membawakan produk yang ingin dipasarkan pada Home Shopping.
Jung Gi berteriak ingin memberitahu Produk Tap Tap, sebagai serum penyembuhan dari Lovely. Semua juga ikut memperlihatkan produk dari perusahaan,
akhirnya Jung Gi sempat terjatuh karena banyak terdorong-dorong.
Tiba-tiba dua orang wanita dengan mengunakan pakaian
dalam yang sexy turun dari mobil, semua langsung terpana termasuk Jung Gi yang
tak bisa memalingkan matanya dari wanita yang sangat mengodanya. Presdir Home
Shopping bisa kabur dan akan menelp pria yang menjual pakaian dalam dan
buru-buru masuk ke dalam mobil. Jung Gi kembali terjatuh ketika mengejar mobil
Presdir.
“Mencari nafkah itu memang sulit” keluh Jung Gi merasakan semua badanya sakit karena
terjatuh.
Esok harinya, Jung Gi datang ke perusahaan lain dengan
menaruh beberapa produk di meja karyawan untuk memperkenalkan Produknya, bahkan
meminta pegawai pria untuk memberikan pada istrinya untuk mencobanya. Ia juga
mendatangi seorang pegawai yang sedang menelp untuk memastikan produk yang akan
dijual pada Home Shopping, ingin memberikan produk Tap-Tap
dari Lovely Kosmetik
Wanita itu menyuruh Jung Gi menaruh di meja yang berada
di pojok, Jung Gi berusaha menyakinkan kalau akan suka
setelah mencobanya jadi memohon untuk mencobanya sekali saja. Wanita itu
melirik sinis, lalu kembali berbicara di ponsel agar membawakan produk sebelum
jam 12.
Jung Gi akhirnya akan menaruh produknya dan melihat ada
banyak produk kosmetik diatas meja sebagai sainganya. Tapi tanpa mau menyerah,
Jung Gi memberikan sekaleng kopi dan juga contoh produk pada wanita lainya. Si
wanita melihat botol serum yang diberikan Jung Gi dengan tak yakin.
Tuan Nam memastikan anaknya apakah ia sudah makan. Jung
Gi menyakinkan kalau ia sudah makan dan tak perlu mengkhawatirkanya, tak lupa
berpesan agar ayahnya juga makan dengan benar. Setelah menutup ponselnya, Jung
Gi kembali memakan burger sebagai makan siangnya, sambil berdiri, tiba-tiba
terdengar teriakan dari depan pintu kalau ada yang datang.
Presdir Home shopping lain langsung dikerubungi, Jung Gi
langsung meninggalkan makan siangnya langsung berlari ingin memberikan serum
tap-tapnya. Yang terjadi adalah wajahnya kena sikut Presdir dan membuat
hidungnya berdarah.
Di kantor
Dengan hidung tersumpal menandai perusahaan yang sudah
didatangi dan langsung menelp perusahaan lain untuk memberikan penawaran masuk
ke Home Shopping. Da Jung melipat tangannya didada melihat Jung Gi yang memohon
pada pihak perusahaan yang menolaknya agar bisa mencoba produknya sekali lagi
dan yang terjadi telpnya langsung ditutup.
“Dunia memang seperti itu, Dia bahkan tidak memiliki banyak
koneksi atau pembicara yang hebat Jadi
tidak ada yang bisa dilakukan tanpa menggunakan uang” komentar Young Mi melihat Da Jung yang memperhatikan
Jung Gi, Da Jung tak mengerti dengan ucapan Young Mi.
“Karena rasa keadilanmu, dia
menghadapi kesulitan Seperti
itulah maksudku” ucap Young Mi, Da Jung mendengar kembali Jung
Gi berusaha menelp perusahaan yang lainnya.
“Aku minta maaf tentang kejadian
waktu itu Aku tidak
tahu ada motif mendalam dibalik tanda "Sold Out"
itu. Lain
kali, aku tidak akan bersikap seperti seorang ibu”
kata Young Mi lalu berjalan pulang.
Da Jung membersihkan tulisan spidol didepan pintu dengan
kapas pembersih, Woo Joo pulang sekolah sambil bernyanyi lalu terhenti ketika
melihat Da Jung yang sedang membersihkan tulisan di pintu, wajahnya terlihat
sedih dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.
“Hei.. Kau, kalau kau merusak sesuatu
lagi, aku benar-benar akan memberikan pelajaran padamu” ancam Da Jung
“Maafkan aku, aku tidak akan
melakukannya lagi” kata Woo Joo sambil
membungkuk
“Apa kau sudah belajar mengeja
dengan baik?” tanya Da Jung, Woo Joo tak menjawab
memilih untuk buru-buru masuk rumah. Da Jung melihat ada lembaran yang jatuh
yaitu ulangan mendikte ejaan.
Da Jung memberikan hasil lembaran ulangan milik Woo Joo
pada Jung Gi dengan nilai 30/100. Jung Gi hanya bisa menatap Da Jung yang membalasnya
dengan tatapan sinisnya. Setelah itu didalam kamar, Woo Joo terdiam melihat
lembaran kertas yang dipegang ayahnya dengan nilai 30.
“Tidak apa-apa, Woo Joo, siapa
yang perduli kalau kau buruk dalam belajar? Kesehatanmu adalah hal yang
terpenting. Ayah
tidak marah. Meski begitu, jangan terlalu
ketinggalan, mengerti?” pesan Jung Gi, Woo Joo pun
seperti kesusahan mengigit sosisnya.
“Lalu Pamanmu pergi kemana?” tanya Jung Gi, Woo Joo menjawab pamanya sedang Kerja
paruh waktu. Jung Gi bertanya kerja paruh waktu
seperti apa.
Seorang PD meminta para model agar Tersenyumlah
yang lebar, dan tegakkan pinggangnya.
Beberapa model sedang memainkan alat olahraga yang akan di jual pada Home
shopping. PD memberitahu waktu siarnya tinggal
30 menit lagi dan melihat salah satu
alat belum ada orangnya, model yang ada disana mengaku tak tahu kemana model
yang ada disampingnya.
Bong Gi terlihat kelelahan disamping lift duduk
ditumpukan kardus mengeluh akan ada tambahan satu jam lagi. Seorang pegawai mendorong trolly, Mata Bong Gi melihat
kardus Lovely kosmetik dari perusahaan kakaknya berkerja. Sementara PD diruang
siaran kesal melihat belum datang juga orang yang akan memperagakan alat
olahraga, akhirnya memutuskan untuk memindahkan saja keluar.
Bong Gi melihat kardus Lovely ditumpuk paling bawah, akhirnya
memindahkan diatas meja sambil menatapnya. Seorang pegawai wanita baru kembali
membeli kopi menanyakan siapa yang datang ke tempat kumpulan produk. Bong Gi
mengenali wanita itu yang sering terlihat di TV.
Wanita itu bertanya apa yang sedang dilakukan Bong Gi di
tempat kumpulan produk kosmetik. Bong Gi mengaku tak melakukan apapun dan akan
pergi tapi akhirnya ia kembali lagi dengan membuka kardus Lovely dan langsung
menaruh produk Tap-tap pada tangan si wanita.
“Ini dibuat oleh perusahaan tempat
kakakku bekerja Dia
bekerja lembur selama sebulan bahkan tidak pulang ke rumah. Dia punya anak berumur 9 tahun bahkan dia tidak bisa membawanya ke
rumah sakit waktu anaknya sakit dan benar-benar fokus mengerjakan
ini” cerita Bong Gi tentang kakaknya.
“Tapi kardus itu tidak terbuka dan terus ada
disana dari hari ke hari.Aku rasa
itu tidak adil. Kalau kau
tidak mau menjualnya, tak masalah,
tapi setidaknya kau periksa terlebih dulu.Mengerti?
Aku hanya berkata-kata saja” kata Bong Gi lalu
pamit pergi agar wanita itu bisa meneruskan pekerjaanya.
Wanita yang lain melihat Bong Gi pergi berkomentar
sifatnya yang tegas sekali,
sementara wanita yang memegang produk hanya bisa melonggo.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ah. .bong gi. .kau baik sekali.. ^.^
BalasHapus