Ibu Da Jung sedang ada dirumah sakit dengan temannya,
meminta agar tak perlu mengkhawatirkannya karena ia tak akan mungkin mati.
Seorang perawat keluar memanggil nama pasien Jun Bok Ja, Ibu Da Jung pun
langsung masuk menemui dokter.
Di lintasan Marathon
Bong Gi dengan cepat berlari dengan menyapa Hyun Woo yang
terlihta hebat dalam berlari,
lalu berusaha mengimbangi lari MD Seo agar tak terkalahkan, sambil mengingat
pesan kakaknya saat ada dirumah.
“Bong Gi, perusahaan kami dalam
bahaya, jadi kau harus terus bersama dengan MD
Seo sampai akhir. Kau
mengerti?”
MD Seo melirik Bong Gi yang tak terlihat kelelahan bahkan
tak berhenti untuk mengambil minum, keduanya saling adu kecepatan sampai di
depan stadion, Bong Gi yang kelelahan terjatuh, kepalanya terlihat mulai pusing
dan nafasnya sudah tak beraturan melihat MD Seo masih berlari menuju garis
finish.
“Kau
harus terus bersama MD Seo sampai akhir.” Suara Jung Gi mengema terus di telinganya
Beberapa saat kemudian, Jung Gi sudah dibawa tim medis
dengan alat bantu pernafasan, Mi Ri dan Jung Gi berusaha melihat apakah
keadaanya baik-baik saja dengan wajah panik. Jung Gi melihat adiknya yang bisa
garis finish memuji adiknya yang sudah melakukannya dengan cara yang terbaik.
MD Seo sedang meminum air mineral dipinggir lapangan,
mengejek Bong Gi yang terlihat berlebihan. Jung Gi dengan baik hati memasangkan
jaket untuk MD Seo di punggungnya, lalu meminta MD Seo tak perlu khawatir
karena sudah tahu kalau Pria yang pingsan tadi sangat kuat. MD Seo menceritakan
bisa masuk finish dengan waktu yang bagus karena berkompetisi
dengannya.
Jung Gi bisa mengerti lalu mulai melancarkan rencananya
agar untuk bisa bertemu dengan MD Seo jadi memohon agar bisa meluangkan
waktu untuk bertemu tim Lovely. MD Seo terlihat
binggung, Jung Gi berjanji akan melayani bagaimanapun dan apapun yang disukainya, dengan membungkukan badannya. MD Seo menepuk pundak
Jung Gi memuji tim Lovely sangat hebat.
“Kita akhirnya bisa memikatnya.” Gumam Jung Gi sambil memegang tangan MD Seo dengan
bahagia.
Sementara Hyun Woo masih jauh dibelakang dengan kaki kiri
yang terlihat kesakitan berusaha untuk sampai garis finish.
Mi Ri memegang wajah Bong Gi dengan wajah khawatir
meminta agar cepat bangun dan bertanya apakah ia masih bisa bernafas sambil
menaruh kepalanya didada agar bisa mendengar detak jantungnya. Bong Gi
tersenyum dengan mata tertutup mendengar Mi Ri yang terlihat panik sambil
memijat seluruh tubuhnya.
Jung Gi masuk rumah sakit ingin memanggil Mi Ri, lalu
teringat perjanjiannya dengan Bong Gi dirumah.
“Sebagai balasannya,
kau harus merahasiakan hubungan kita. Itu karena aku tidak bisa memanggilmu hyung
karena alasan pribadi. Mengerti?”
Mi Ri terus memijat kaki Bong Gi karena kata dokter
jantungnya berkerja sangat keras jadi kollapse dan memohon untuk cepat sadar.
Bong Gi bisa melihat kakaknya dengan kode tanganya meminta agar pergi saja.
Jung Gi bisa mengerti dengan senyuman meninggalkan adiknya supaya bisa dirawat
oleh Mi Ri.
Teman Ibu Da Jung, terlihat tak setuju Nyonya Jung tak
memberitahu anaknya. Nyonya Jung pikir tak ada gunnya memberitahu anaknya
karena Da Jung bukan seorang dokter, menurutnya Saat
hasilnya keluar maka ia akan
melakukan apa yang mereka katakan, Apakah
itu perawatan ataupun harus melakukan operasi.
“Tapi tetap saja kalian adalah ibu
dan anak! Apa Kalian
masih bersitegang?” kata Teman ibu Da Jung
“Itu karena dia memendam amarah
terhadapku saat ayahnya meninggal. Aku
sepenuhnya mengerti perasaannya” ucap Nyonya Jung
“Tapi dia bukan remaja lagi. Dia sudah dewasa sekarang, kalau
kau menjelaskan semuanya, dia pasti akan mengerti. ”
Kata Teman Ibu Da Jung
“Tidak perlu begitu antara orang
tua dan anak, Dia akan
mengetahuinya kalau waktunya tepat Dan
kami hanya harus menjalani hidup kami masing-masing secara terpisah” pikir ibu Da Jung lalu mengajak temanya untuk makan
bersama.
Jung Gi tak sengaja bertemu dengan Ibu Da Jung yang akan
pergi ke kantin, Nyonya Jung kaget melihat Jung Gi berada dirumah sakit. Jung
Gi bertanya apakah Nyonya Jung sedang sakit karena melihat mengunakan pakaian
rumah sakit. Nyonya Jung berusaha untuk tak terlihat gugup bertanya apa yang
sedang dilakukan dirumah sakit.
Da Jung duduk disofa sambil membaca majalah sementara Woo
Joo melemaskan otot pingganya yang lelah mengejarkan PR, lalu bertanya apakah
ia harus mengerjakan semuanya, Da Jung membenarkan. Woo Joo hanya bisa menghela
nafasnya lalu kembali mengerjakan PRnya.
Jung Gi mengendap-ngendap masuk rumah tapi tak sengeja
menginjak mainan Woo Joo yang membuat berbunyi. Woo Joo berteriak gembira
memeluk ayahnya sambil mengadu kalau ayahnya tak datang maka ia harus
mengerjakan semua PR-nya. Jung Gi menutup mulut anaknya, mengucapkan
terimakasih sudah mengawasi Woo Joo saat mengerjakan PR nya
“Sekarang hari libur, jadi kau pergi kemana
meninggalkan anakmu sendirian?” tanya Da Jung, Jung Gi
terlihat gugup.
“Um,
yah, itu, um... Ada reuni kelas!!!” kata Jung Gi sambil meminta maaf dan
mengajak anaknya masuk ke ruang belajar. Da Jung sempat melirik sinis dari belakang
tirai Jung Gi seperti mengedumel sendiri.
Jung Gi melemaskan otot tangan dan punggungnya selepas
berlari marathon, tatapan mengarah ke luar jendela memikirkan sesuatu.
Flash Back
Nyonya Jung mengaku pada Jung Gi datang ke rumah sakit
hanya untuk melakukan pemeriksaan rutin, lalu meminta agar tak memberitahu anaknya kalau mereka
bertemu di rumah sakit. Jung Gi heran kenapa harus
menyembunyikannya padahal Nyonya Jung hanya
melakukan pemeriksaan rutin. Nyonya Jung beralasan
tak suka anaknya mengomel tanpa alasan dan mempercayakan semuanya pada Jung Gi.
Jung Gi yang mengingat semuanya seperti merasa tak enak
hati menyembunyikan pertemuan Ibu Da Jung dirumah sakit, lalu bertanya-tanya,
apakah ia harus memberitahu Da Jung atau tidak.
Bong Gi terpana melihat cara Mi Ri mengocok soju sebelum dibuka,
Mi Ri tahu Bong Gi sudah berusaha sangat berlebihan hari ini, jadi memintanya
agar makan banyak agar bisa memulihkan semua tenaganya. Bong Gi menyangkal
merasa Mi Ri tak perlu mempermasalahkan hal itu.
“Kau bilang kau belum pernah
berlari maraton sebelumnya Jadi
kenapa kau memaksa dirimu terlalu keras? Tapi berkat dirimu, kami bisa
mengatasi rintangan besar” cerita Mi Ri sambil
membakar daging, Bong Gi seperti baru tahu kakaknya sudah mengatasi sebuah
rintangan besar.
“Yeah, orang itu adalah MD dari
e-commerce website. Berkat
tadi kami berhasil mendapatkan
kesempatan untuk makan bersama dengannya!” cerita Mi
Ri bahagia, Bong Gi mengangguk mengerti
“Aku yang bayar semuanya hari ini,
jadi makanlah yang banyak, mengerti?”kata Mi Ri,
Bong Gi juga meminta agar Mi Ri juga makan yang banyak.
Ponsel Mi Ri berdering, Hyun Woo menelp bertanya Apa
yang dilakukan Mi Ri sekarang, Mi Ri malah
bertanya balik karena sebelumnya Hyun Woo tak menjawab telp darinya.
Hyun Woo menceritakan kakinya terasa kram setelah
berlari jadi tak mendengarnya bunyi telpnya, lalu menanyakan keberadan Mi Ri
sekarang.
Mi Ri berbohong mengatakan sedang ada dirumah, Hyun Woo
akan membelikan makan untuk Mi Ri kalau memang belum makan malam, tapi karena
Mi Ri sudah ada dirumah mereka akan bertemu hari senin nanti. Mi Ri berusaha
tersenyum melihat Bong Gi mulai makan.
Bong Gi membungkus daun selada dengan daging dan ingin
menyuapinya, Mi Ri menolak karena tak bisa membuka mulutnya selebar itu. Bong
Gi merayu kalau ia sudah membuatnya dengan rasa yang lezat. Di depan restoran,
Hyun Woo melihat Mi Ri yang sedang disuapi oleh Bong Gi, padahal sebelumnya mengatakan
kalau sedang ada dirumah.
Da Jung sudah tertidur lelap dikamarnya, diam-diam Nyonya
Jung masuk tanpa membuat suara sedikitpun. Tapi Da Jung langsung duduk diatas
tempat tidurnya bertanya kenapa ibunya baru pulang tengah malam. Nyonya Jung
sempat kaget karena ternyata anaknya belum tidur.
“Apakah Myung Sook ahjumma tidak
sehat?” tanya Da Jung khawatir
“Dia menahan penyakitnya, tapi semua anaknya sibuk Jadi aku bilang akan menjaganya Kalau ibu tidak ada, anggap saja
ibu berada di rumah sakit” ucap Nyonya Jung
“Menjaga teman ibu tidak masalah,
tapi tolong jaga kesehatan ibu juga” pesan Da
Jung
Nyonya Jung menceritakan Yoon Ho
menelponnya waktu tahun baru dan mengirimkan
daging Hanwoo. Da Jung kesal ibunya menerimanya
padahal sudah meminta agar tak menerima telp dari mantan suaminya. Nyonya Jung
pikir tak ada yang salah karena dulu adalah menantunya. Da Jung menegaskan ibunya
tak boleh menerima telp atau barang apapun dari Yoon Ho.
Nyonya Jung pikir mungkin Yoon Ho masih memiliki perasaan untuk anaknya,lalu bertanya apakah Da Jung tak memilki
keinginan agar memberikan kesempatan. Da Jung menegaskan tidak akan pernah dan tka ingin membicarakan Yoon Ho lagi. Nyony
Jung merasa Yoon Ho itu pria yang terbaik diantara mantan suami Da Jung yang
lainnya. Da Jung tak menanggapinya memilih untuk mematikan lampu lalu tertidur.
Da Jung mengeluarkan ponselnya setelah ibunya masuk ke
kamar mandi. Yoon Ho menerima telp Da Jung ketika baru membeli kopi. Da Jung
dengan ketus memperingatkan Yoon Ho untuk tak menelp ibunya lagi. Yoon Ho yang
mendengar ibu Da Jung di Seoul mengajak untuk makan bersama.
“Kau ingin aku memutuskan hubungan
denganmu sepenuhnya? Bahkan tidak sebagai seorang teman apapun itu?”
ucap Da Jung, Yoon Ho tak percaya Da Jung bisa melakukan itu padanya.
“Anggap saja ini peringatan
dariku. Jangan
berani-berani menghubungi ibuku lagi” tegas Da
Jung lalu menutup telpnya.
Hyun Woo memberikan sebuah kartu nama pada Direktur Jo,
semua pria berkumpul di sofa secara diam-diam. Direktur Jo melihat nama tempat
yang biasa didatangi oleh MD Seo. Jung Gi menyarankan untuk menyelesaikan semuanya hari ini. Young Mi sedang membuat kopi sengaja mendekat.
“Ya tentu saja, kalau kita sampai
diseret kesana kemari hanya akan menyusahkan kita saja. Mari kita lakukan apapun yang dia
minta!” kata Direktur Jo
“Bagaimana pengusaha Korea
melakukan bisnis tanpa wanita?” kata Young Mi, Jung Gi
mengatakan kalau itu hanya minoritas
“Minoritas apanya, Tidak ada pria yang tidak
menyukai wanita. Kau juga
jangan terlalu percaya pada suamimu” pesan
Manager Jung mengejek
Young Mi hanya bisa diam, Jung Gi meminta Manager Jung
segera memberikan kartu kredit perusahaan padanya. Manager Jung menegaskan kalau ia memberikan kartu
kredit tanpa batas jadi memastikan agar mereka sukses. Jung Gi tiba-tiba
langsung melempar kartu kredit dari tangan Manager Jung.
Jung Gi langsung bangun dan kepalanya masuk cap lampu,
lalu membungkuk memberikan hormat pada Da Jung yang lewat. Da Jung hanya
melihat semua pria yang terlihat mencari kesibukan lainya,lalu memilih untuk
masuk ke dalam ruanganya.
Setelah memastikan Da Jung masuk ruangan, Jung Gi
langsung mengambil kartu yang tergeletak dilantai dan merasa tak yakin mereka harus
melakukan hal ini. Direktur Jo juga merasa tak bisa
melakukanya karena melihat Da Jung sangat
menakutkan.
Di ruangan restoran Etnik
Direktur Jo melihat sebuah meja makan dalam bentuk jumlah
yang besar merasa kalau yang dilakukan itu buruk. Jung Gi juga merasa seperti
itu tapi tak lagi yang bisa mereka lakukan sekarang. Seorang wanita muda menyapa
Direktur Jo dan Jung Gi dengan panggilan “oppa” lalu MD Seo masuk menyapa
keduanya.
Jung Gi pun memperkenalkan Direktur Jo sebagai atasanya
di Lovely. Direktur Jo sudah membungkuk ingin menjabat tanganya, tapi tangan MD
Seo malah menepuk pantat si wanita karena datang sendirian dan meminta agar
membawakan gadis lain ke ruanganya. Jung Gi menolak karena mereka itu sudah
makan sebelumnya dan hanya ingin bersenang-senang saja.
MD Seo setuju mereka bisa bersenang-senang sepuasnya
sekarang, Jung Gi dan Direktur Jo ikut tertawa akan bersenang-senang bersama. Beberapa
saat kemudian, tiga orang wanita sudah menemani MD Seo untuk menyanyi
bersama-sama. Jung Gi mencampur wine dan MD Seo terus menerus menuangkan
minuman untuk keduanya.
Hyun Woo memasak nasi instant di microwave, sambil melamun
mengingat ucapan Mi Ri yang memberitahu di telp sedang ada dirumah. Tapi kenyataanya
melihat Mi Ri yang sedang makan bersama di restoran dengan Bong Gi bahkan
terlihat mesra karena menerima suapan dari Bong Gi. Bunyi Microwave pun
menyadarkan lamunannya.
“Kenapa aku menjadi galau seperti
anak sekolahan saja? Aku tidak punya waktu memikirkan
soal wanita saat aku hidup seperti ini” ucap Hyun
Woo duduk di depan meja kecil dengan kamar tipe studio yang kecil sambil makan
menu irit hanya dengan kimchi dan rumput laut panggang.
Jung Gi menelp Hyun Woo, meminta bantuan karena Direktur Jo
sudah pingsan. Seorang wanita penghibur yang melihat
Jung Gi ada didepan mengajak untuk kembali masuk ke dalam restoran. Jung Gi
meminta agar Hyun Woo segera datang sekarang juga.
MD Seo sudah mulai mabuk tahu Direktur Jo yang tak kuat
lagi dan tertidur di pojokan dan terlihat marah karena Lovely hanya bertahan
segitu saja. Jung Gi menenangkan kalau menunggu
sebentar lagi, maka senjata
rahasia akan segera datang dan akan menuangkan minuman. MD Seo pun menyuruh Jung Gi
meminum lebih dulu.
“Hatiku milik negaraku, dan
liverku adalah milikmu!” ucap Jung Gi terpaksa untuk
minum.
Tangan MD Seo membuka baju atasan wanita sambil bertanya
apa yang ada didalamnya, Jung Gi hanya bisa bertahan agar tak pingsan sebelum
Hyun Woo datang dan harus bisa terus melayani MD Seo.
Da Jung pulang ke rumah melihat TV diruanganya masih
menyala, lalu melihat Woo Joo yang tertidur disofa sambil memegang remote TV. Tatapannya
terlihat sedih karena Woo Joo harus sendirian dirumah karena Jung Gi sedang
berkerja diluar.
Sementara Direktur Jo sudah tertidur pulas, Jung Gi dan
Hyun Woo sudah memakai pakaian wanita dengan membawa tamborine dan serta
telinga yang diselipkan tissue, menyanyi untuk menghibur MD Seo. Terlihat MD
Seo tertawa bahagia karena menurutnya akhirnya yang menarik, bahkan maju ke
depan untuk menyelipkan uang 50ribu won, dibaju wanita yang digunakan Jung Gi
dan Hyun Woo.
“Apa kami melakukan hal yang benar
sekarang?” gumam Jung Gi
Akhirnya Jung Gi sudah tertidur pulas disofa. Da Jung
terbangun ingin mengambil air minum. Jung Gi ikut terbangun karena merasakan
mual dan langsung berlari ke kamar mandi. Da Jung hanya terdiam melihat tingkah
Jung Gi yang minum demi mendapatkan tandatangan dari MD Seo.
Pagi hari
Mi Ri membuangkan secangkir minuman gingseng untuk Hyun
Woo yang kemarin malam terpaksa ikut minum. Hyun Woo yang terlihat pucat
mengucapkan terima kasih pada Mi Ri yang membuatkan minum untuknya. Young Mi
melirik sinis pada Hyun Woo menerima minuman dari Mi Ri.
“Kita hanya mendapatkan yang
ukuran 2 x 2. Dan Kau
melalui semua ini hanya untuk mendapatkan ini saja?” ejek Young Mi, Hyun Woo meminta mereka menunggu saja
dan langsung berlari ke toilet karena merasakan mual.
Mi Ri merasa kasihan melihat Hyun Woo, sementara Young Mi
mengeluh tak bisa melihat ini semua, lalu ponselnya berbunyi sebuah Da Jung pesan
masuk “Tolong temui aku.”
Jung Gi dan Direktur Jo sedang berendam untuk
menghilangkan rasa mual. Direktur Jo bertanya kapan pihak MD Seo akan menaruh
iklan mereka dipaling atas, Jung Gi menceritakan pihak MD Seo bilang
orang-orang akan merasa ragu kalau menaikkannya terlalu cepat jadi akan menaikkannya sedikit demi
sedikit.
“Kau dan Wakil Park yang mengurus
masalah hiburan mulai sekarang” ucap Direktur Jo, Jung
Gi menjerit kaget.
“Aku pikir aku benar-benar tidak
bisa lagi ikut seperti itu” kata Direktur Jo, Jung
Gi hanya bisa pasrah karena sebelumnya Direktur Jo terkapar.
Young Mi kaget mengetahui Da Jung hanya
berpura-pura tidak tahu selama ini,
menurutnya sikap itu malah menakutkan sekali. Da Jung tahu Direktur Jo dkk ingin melakukan hal itu
yang artinya harus
merahasiakannya darinya, jadi ia tak bisa
menghentikannya.
“Bukankah itu bertentangan dengan
caramu? Bagaimana
kalau ternyata malah bertambah buruk?” ucap Young
Mi
“Bagaimana denganmu? Aku pikir kau
akan setuju Selama
itu membawa kesuksesan” kata Da Jung sudah mengenal
bawahanya, Young Mi menghela nafas lebih dulu.
“Aku hampir bercerai dengan
suamiku karena dia melakukan hal seperti itu. Benar-benar
menyakitkan melihat mereka seperti itu, Ketua”
cerita Young Mi
“Aku yakin mereka tidak akan
sukses dan orang-orang yang ada di sana juga
mengetahuinya.” Kata Da Jung
Tuan Nam berteriak memanggil Nona Unit
701 dengan membawakan sample Tap Tap. Si Nona 701, merasa
tak enak hati karena Tuan Nam kembali memberikan sample untuknya. Tuan Nam
pikir serum itu pasti bagus, karena yakin Nona 701 tidak
punya banyak uang, jadi merasa tak perlu khawatir
untuk membelinya karena ia akan memberikan sample.
Nona unit 701 memberitahu kalau ia memiliki penghasilan
juga, Tuan Nam tak percaya karena Nona 701 itu selalu
berada di rumah lalu meminta agar
memberitahunya kalau memang Creamnya sudah habis jadi akan memberikan lagi.
Nona 701 mengangguk mengerti lalu pamit masuk ke dalam rumahnya.
Bong Gi baru datang bertanya pada ayahnya, apa yang
diberikan pada Nona 701. Tuan Nam merasa
senang melihat Bong Gi pulang, lalu bertanya apakah kakaknya itu sedang
berkencang dengan seseorang. Bong Gi heran dan berteriak kalau itu tak mungkin.
Tuan Nam tak percaya menurutnya pasti Jung Gi sedang berkencan dengan
seseorang.
“Dia terus-terusan pulang
terlambat dan ada riasan wanita di pakaiannya Aku rasa dia hanya sedikit aneh.” Kata Tuan Nam, Bong Gi pikir mungkin saja.
“Aku rasa dia berkencan dengan
wanita yang menyukai alcohol dan berharap dia mempertimbangkan
kesehatannya dan tidak banyak minum” Ucap Tuan
Nam khawatir
“Aish, ayah!!! Aku akan mengurus soal Hyung,
jadi jangan khawatir!” kata Bong Gi lalu pamit
pergi.
Beberapa langkah dari pos keamanan, Bong Gi menelp Mi Ri hanya
ingin menanyakan sesuatu padanya.
Bong Gi masuk ke sebuah tempat melihat banyak wanita sexy
yang berlalu lalang, tak percay kakaknya ternyata memiliki
sisi dewasa karena bisa datang ke tempat itu.
Sementara didalam ruang karaoke, Jung Gi dan Hyun Woo kembali menghibur MD Seo,
kali ini dengan mengunakan balon dikepala dan riasan wajah seperti badut.
MD Seo memeluk dua wanita bahkan tanpa segan-segan
memberikan kecupan pada pipi wanita penghibur. Bong Gi berjalan dilorong
mencari-cari ruangan karaoke kakaknya. MD Seo kembali menyelipkan uang 50ribu
di ikatan balon dikepala Jung Gi, Bong Gi membuka pintu sedikit mengintip
melihat kakaknya yang berdandan seperti wanita dan menari-nari demi mendapatkan
tanda tangan untuk Lovely.
Bong Gi terdiam melihat kakaknya, teringat pengorbanan
Jung Gi membayar denda mobil, lalu memberikan uang padanya dan membayarnya
50ribu won sebagai bayaran les padahal fiktif, lalu membuat kakaknya yang
menganti rugi karena merusak mobil Da Jung. Ia seperti tak percaya kakaknya
melakukan semuanya demi keluarga.
Bong Gi memasak sup tauge di dapur, Da Jung melihatnya lalu
menyindir apakah Jung Gi kemarin minum-minum lalu berjalan ke kulkas untuk mengambil minum. Bong Gi
melirik sinis dan ingin kembali ke ruang belajar tapi akhirnya kembali lagi
menemui Da Jung.
“Apakah kakakku satu-satunya orang
di perusahaanmu yang bisa menghibur? Dia
seorang ayah! Selain itu dia
memiliki toleransi yang rendah pada alcohol Dan sistem pernafasannya lemah,
jadi dia juga tidak bisa ikut lari maraton!” kata Bong
Gi mengomel pada Da Jung lalu mengeluh dengan keadaannya yang seharunya bisa
lebih cepat membeli alat berat.
“Kalau kau memang mengkhawatirkan
kakakmu, bisakah kau membantuku?” kata Da
Jung
Jung Gi sedang tertidur disofa, Manager Jung datang berteriak
memanggil sampai Jung Gi terbangun. Jung Gi pun berusaha untuk duduk, Manager
Jung meminta agar Jung Gi memulankan kartu kredit yang dipinjamkanya. Jung Gi
memberitahu mereka masih harus menemui MD Seo
“Apa gunanya menemuinya setiap
waktu? Dia terus
mengulur-ngulur waktu Kapan
kita akan mendapatkan iklan yang besar, kalau begini caranya?” keluh Manager Jung, Jung Gi juga tak begitu yakin
dengan hal itu lalu memulangkan kartu kreditnya.
“Aku yang akan pergi kali ini, Kali ini Aku yang akan melakukannya dan kau lanjutkan seandainya
tidak berhasil juga. Mari kita
berusaha” kata Manager Jung melirik ke pantry, Mi Ri dengan
celana mini sedang mengambil gelas di lemari. Manager Jung sengaja masuk
kedalam pantry sambil menutup pintunya.
Di sebuah bar
Manager Jung sudah membawa Mi Ri memberitahu kalau kliennya itu yang benar-benar penting, jadi Mi Ri harus berusaha yang terbaik. Mi Ri merasa tak
yakin harus berada ditempat itu sekarang. Manager Jung memberitahu Hyun Woo dan Jung Gi sudah
menderita sampai sekarang! Jadi
mereka juga harus melakukan apapun
yang mereka bisa.
Tapi Mi Ri merasa tidak
bisa berbuat banyak, Manager Jung yakin Mi Ri akan
baik-baik saja karena bisa membedakan masing-masing
orang, sambil melihat bagian kaki Mi Ri dengan mengunakan celana mini.
“Pembaharuan masa kontrak kerja akan segera dilakukan, benarkan? Aku akan berusaha yang terbaik
supaya kau menjadi pegawai tetap” kata Manager
Jung memberikan tawaran, Mi Ri terlihat bersemangat mendengar akan menjadi
pegawai tetap.
MD Seo mulai menuangkan wine dan Mi Ri duduk
ditengah-tengah, merasa tak percaya ternyata Lovely memiliki wanita cantik.
Manager Jung memberitahu Mi Ri itu benar-benar pengertian jadi memohon agar
menjaganya. MD Seo mengaku benar-benar menyukai suasananya
hari ini, lalu ketiganya mulai minum bersama-sama.
MD Seo sudah tahu kalau wanita cantik yang duduk disampingnya Mi Ri.
“aku bertugas untuk mendesain
kemasan produknya” jelas Mi Ri
“Jadi Kemasan produk? Kemasan seperti
apa? Atau
mungkin kau berpikir tentang tipe "kemasan" lain yang mungkin kau
lihat malam ini?” goda MD Seo yang selalu
berpikir menjurus. Mi Ri melonggo tapi Manager Jung dan MD Seo tertawa
mengejek.
“Wow, MD Seo, kau benar-benar
memiliki selera humor yang bagus!” komentar
Manager Jung ikut tertawa .
Mi Ri berkaca-kaca mendengarnya karena merasa seperti
dicemoohkan, MD Seo sadar kalau leluconnya sudah
keterlaluan dan meminta maaf. Manager Jung dengan
berani memegang paha Mi Ri, dengan memuji bawahnya itu wanita
yang keren dan modern, jadi suka hal-hal seperti itu lalu mengajak kembali minum. MD Seo dengan lirikan
matanya ke arah pada Mi Ri yang terbuka.
Mi Ri duduk di depan meja kerja sambi menopang dagu,
mengingat kejadian semalam dengan perkatakaan Manager Jung “Nona Mi Ri adalah wanita yang keren dan modern,
jadi dia menyukai hal-hal seperti itu.” Manager Jung selain memegang bagian pahanya, sengaja
memeluknya dan meremas bagian bokongnya.
Hyun Woo yang melihat Mi Ri hanya diam saja berpikir kemarin
malam pergi ke club, karena terlihat seperti banyak minum dan lesu, lalu
bertanya dengan pria siapa pergi ke club. Mi Ri dengan ketus merasa bukan
urasan Hyun Woo lalu memilih untuk meninggalkan meja.
Da Jung berada didalam ruangan melihat semua karyawannya
yang melakukan hiburan pada MD Seo seolah-olah dirinya tak tahu dan membuat
semuanya terlihat mual karena terlalu banyak minum dimalam hari. Young Mi hanya
bisa diam karena tak bisa membuka suara kalau Da Jung sudah mengetahui
semuanya. Jung Gi melihat website milik MD Seo tapi tetap saja belum ada
perubahan.
“Apa tidak apa-apa terus melakukan
hal seperti ini?” gumam Jung Gi
Da Jung pulang dari kantor paling akhir, Hyun Woo menelp
Da Jung karena mendengar pihak Lovely menghibur MD Seo
sekarang. Da Jung bertanya siapa yang memberitahunya. Hyun Woo
memberitahu MD Seo itu sudah bercabang dua dan mereka akan
mengadakan pertemuan dengannya lagi. Da Jung
terlihat sangat marah mendengarnya.
Jung Gi kembali menghibur MD Seo dengan menuangkan minum
untuknya, MD Seo sengaja membuka pakaian luar si wanita dengan memakai dikepalanya
seperti pita. Jung Gi juga dengan rela menyuapi makakan untuk MD Seo.
“Masalah banner-nya akan diselesaikan dalam
minggu-minggu ini!” kata MD Seo terlihat
setengah mabuk.
“Baiklah, aku menaruh keyakinanku
kepadamu kalau begitu!” ucap Jung Gi
MD Seo tiba-tiba berteriak dan berdiri dari tempat
duduknya, Jung Gi bertanya kemana MD Seo akan pergi. MD Seo berkata kalau ada
yang dikeluarga dengan jalan sempoyongan. Jung Gi langsung jatuh lemas setelah
melihat MD Seo pergi ke kamar mandi.
Da Jung tiba-tiba masuk ruangan, menyuruh Jung Gi bangun
sekarang juga. Jung Gi setengah mabuk melihat Da Jung yang datang bertanya
kenapa datang ke tempat itu. Da Jung menyuruh Jung Gi cepat berdiri. Jung Gi
melihat amarah Da Jung yang keluar jadi membuat orang-orang menjulukinya “nona
pemarah”. Da Jung terlihat binggung dengan ucapan Jung Gi.
“Apa kau tidak tahu kalau nama
julukanmu adalah "Nona Pemarah"? Kau mudah sekali marah sampai
orang memanggilmu
"Nona Pemarah" dan "Ketua Pemarah!" Itu benar-benar cocok denganmu” ucap Jung Gi
“Berhentilah bicara omong kosong
dan bangunlah sekarang. Ayo kita
pulang” kata Da Jung ketus
“Aku tidak bisa Ketua!!! Aku harus memberikan penghiburan!
MD Seo pergi untuk mengambil air, jadi dia akan segera kembali.” Kata Jung Gi yakin
“Aku yakin sudah mengatakan padamu
untuk tidak melakukan hal seperti ini” tegas Da
Jung
“Bukannya aku memintamu untuk
melakukannya, jadi kenapa kau sangat membencinya? Apa kau punya kenangan buruk
tentang menghibur atau semacamnya? Atau
mungkinkah temanmu yang bernama "hiburan" melarikan uangmu?” keluh Jung Gi mengomel
Da Jung bertanya berapa lama Jung Gi akan
terus berpegang teguh pada MD Seo. Jung Gi
menegaskan sampai berhasil akan terus berpegang teguh, meskipun sangat
membencinya tapi tak ada yang bisa dilakukan selain itu, karena merea tidak
punya kekuasaan dan
juga uang, jadi Yang bisa
dilakukan adalah memberikanya semua yang dimiliki
dan bergantung pada MD Seo untuk
kehidupan, supaya
mendapatkan kesempatan untuk memohon, jadi
menurutnya itu adala tipe dunianya.
Da Jung menyuruh Jung Gi berdiri dan langsung menarik
dasinya untuk keluar dari ruangan, Jung Gi berteriak karena Da Jung melakukan
hal itu padanya meminta agar segera dilepaskan. Da Jung terus menarik dengan
tatapan sinis, Jung Gi bertanya kemana akan dibawanya. Da Jung membuka pintu
dan langsung melepaskan tanganya.
MD Seo kaget melihat Jung Gi dan sudah ada Direktur Kim
didepanya. Da Jung meminta Jung Gi melihat baik-baik kalau itu semua adalah
kebenaran dibalik apa yang selama ini berpegang
teguh yaitu MD Seo sudah mempermainkan
bersikap seolah-olah akan melakukan segalanya Tapi kemudian mengambil apa yang
bisa didapatkan dari mana saja.
“Orang-orang ini hanya akan
menginjak-nginjakmu, selama kau memperbolehkannya”
tegas Da Jung Sinis, Jung Gi benar-benar kaget ternyata dibelakangnya MD Seo
bertemu dengan Direktur Kim.
“Ya, memang benar ini adalah dunia
dimana kau harus membungkuk pada orang yang memiliki kekuasaan. Tapi, apa kau tahu siapa yang
menjadikan dunia seperti itu? Dia adalah Nam Jung Gi, yang dengan keras
kepala terus bergantung pada kekuasaan itu! Orang-orang sepertimu membuat
dunia menjadi oligarki seperti itu!” tegas Da
Jung yang membuat Jung Gi tersadar.
“Kau bilang Mempermainkan, benarkan itu?
Hei... Ok Da Jung, apa kau bahkan punya hak untuk berkata
seperti itu?” kata Direktur Kim, Da Jung memilih untu
pergi tapi langkahnya terhenti dengan perkataan Direktur Kim.
“Kau tidak bisa pergi sekarang, karena kau
sudah jauh-jauh datang kemari. Bukankah
kau adalah "Si penghibur Ok Da Jung?" Kenapa tidak kau tuangkan minuman
untukku setelah sekian lama?” sindir Direktur Kim, Jung
Gi tak percaya Direktur Kim bisa berbicara seperti itu, Sementara Da Jung hanya
diam saja.
“Aku rasa kau tidak tahu tentang
warna kehidupan masa lalunya, Kepala Bagian Nam. Dulu,
kau sangat putus asa ingin mendapatkan promosi Sampai kau minum banyak sekali
dan menawarkan tubuhmu pada siapapun yang ingin memilikinya. Benar begitu kan, Manajer Ok Da
Jung? Bahkan
setelah kau menjadi sukses, Kau
seharusnya menahan diri sedikit setelah kau menikah. Maka, setidaknya kau tidak akan dimanfaatkan
seperti itu. Aku
merasa kasihan pada Yoon Ho.” Ucap Direktur Kim
Da Jung akhirnya membalikan badanya dengan mata melotot,
Direktur Kim merasa Da Jung tak perlu melotot karena menurutnya semua benar dan
berpikir Da Jun belum puas hanya menghancurkan
kehidupan satu orang saja dan juga kenapa harus pergi
ke Lovely untuk membuat
lebih banyak orang yang menderita. Da Jung
mengumpat menyuruh Direktur Kim menutup mulut busuknya.
Direktur Kim pikir karena Da Jung maka Jung Gi sudah
menjadi Ketua di Lovely dan Direktur Jo akan
hidup dengan tenang sebagai perusahaan bawahan
menurutnya Da Jung membutar orang yang tadinya baik-baik saja menjadi menderita, lalu mengingat ucapan Da Jung berani meminta agar tak menghentikan ucapanya
“Apa kau tidak dengar aku
menyuruhmu untuk menutup mulutmu?” teriak Da
Jung dengan mata berkaca-kaca
“Kenapa? Apa kau takut masa lalumu
akan terungkap pada bawahanmu? Kau
pikir aku tidak punya sesuatu untuk mengancammu saat kau datang padaku dengan
foto itu? Apa kau
ingin tahu siapa sebenarnya orang yang lebih menjijikkan di antara kita berdua?” ucap Direktur Kim. Da Jung mempersilahkan saja,
Direktur Kim tak percaya Da Jung bisa menantangnya.
‘Ya,
ungkapkan saja semua kotoranmu padaku, dasar kau bajingan!”
teriak Da Jung dengan air mata mengalir lalu berjalan keluar. Direktur Kim
berteriak memanggilnya karena belum selesai bicara, Jung Gi terlihat binggung
memilih untuk mengejar Da Jung.
Jung Gi berlari mencari ke jalan disekitar restoran untuk
mencari Da Jung, wajahnya panik karena belum menemukan atasanya. Sampai akhirnya
didepan sebuah tiang listrik, Da Jung berdiri terlihat menangis sesunggukan. Jung
Gi memanggilnya dan berjalan mendekat untuk menanyakan keadaanya, Da Jung
memperingatkan Jung Gi agar tak mendekat dan memintanya agar pergi karena hanya
ingin sendirian. Jung Gi terdiam karena bisa mendengar Da Jung kembali
menangis.
bersambung ke episode 8
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar