Suk Ho sudah ada disebuah tempat abu dengan melihat
sebuah kotak permen yang sama didalamnya, lalu foto keluarga Jo dengan ayah,
ibu, kakak Jo ada didalamnya, lalu menyebut nama Jo Sung
Hyun dan juga Jo Ha Nul dan air matanya mengalir di pipinya.
“Sung Hyun.... Apakah Ha Nul...itu adalah
adikmu?” kata Suk Ho, sementara Ha Nul sudah ada dikereta api
untuk kembali ke Busan.
Air mata keduanya sama-sama mengalir, Suk Ho meraba foto
Sung Hyun dengan tatapan kesedihan.
Flash Back
Ha Nul yang masih kecil melihat album cover Nirvana
bertanya apakah bayi digambar itu
penyanyi. Sung Hyun memberitahu bukan si bayi yang jadi penyanyi tapi
Nirvana dan sebuah band. Ha Nul yang masih kecil berpikir Band itu seperti Band-Aid
(plester) yang ada ditangannya untuk menutup luka. Suk Ho
yang duduk disampingnya sambil meremas hidung Ha Nul memberitahu kalau itu
Plester untuk luka tapi Nirvana adalah Band musik.
“Ada drummer, gitaris dan seorang penyanyi. Bersama-sama, mereka disebut
band.” Jelas Suk Ho
“Apa Hyung juga akan berada di
sebuah band? Hyung
pandai bernyanyi.” Kata Ha Nul
“Aku juga mau seperti itu, tapi
Menurutmu apa aku
bisa melakukannya?” tanya Sung Hyun, Ha Nul menyakinkan kakaknya bisa dengan melakukan
bersama denganya.
“Aku ingin berada di sebuah band denganmu, Hyung.” Ucap Ha Nul bersemangat. Sung Hyun pun setuju mereka akan membuat band kalau nant Ha
Nul sudah besar.
“Lalu Siapa yang akan bernyanyi ? Hyung dan aku, dua-duanya pandai bernyanyi.” Kata Ha Nul. Suk Ho menyerahkan pada Sung Hyun saja
karena pandai sekali bernyanyi.
“Ibuku bilang aku juga pandai
bernyanyi “ kata Ha Nul tak mau kalah dari
kakaknya.
“Semua ibu bilang begitu. Mereka
selalu mengatakan anak-anak mereka pintar dalam segala hal.” Ejek Suk Ho
“Aku pandai bernyanyi
sampai-sampai aku mendapat
bagian solo di kompetisi paduan suara.” Kata Ha
Nul tak terima, Suk Ho makin mengejeknya terlihat tak percaya.
Sung Hyun pun menyuruh adiknya saja yang menyanyi karena
ia yang akan bermain gitar. Suk
Ho pun menyusulkan dirinya yang memproduksi albumnya saja. Semua tertawa bersama, Ha Nul pun menempelkan
sebuah CD album Nirvana, Suk Ho menyanyikan lagu ABBA, dengan petikan gitar
Sung Hyun lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Ha Nul, Ha Nul memberitahu
sedang memberikan
sayap.
Suk Ho melihat Ha Nul yang memberikan
sayap untuk bayi, Sung Hyun berkomentar Bayinya
bisa terbang sekarang. Suk Ho mengatakan bayinya meluncur
pergi dengan tangan dianggap sebagai sayap. Ha Nul pun
mengikutinya dari belakang, Suk Ho mengangkat Ha Nul keatas meja mengatakan
mereka akan terbang ke langit.
Suk Ho membuka sebuah kotak di dalam kantor Manggo, ada
sebuah sarung tangan baseball dan juga album Nirvana. Ketika membukanya
terdapat sebuah kertas yang dilipat, ia duduk dilantai sambil membuka surat
yang ada didalam CD. Ia berbicara sendiri kalau dugaanya benar, orang yang
ditemuinya itu adalah Ha Nul yang dikenalnya dari kecil, kakak dari mendiang
Soo Hyun.
Ha Nul duduk diam di ruang makan, tatapanya kosong dengan
tangan yang memegang kotak permen kesukaan Suk Ho diatas meja.
Suk Ho duduk dibangku tambahan dengan kaca mata hitamnya,
menelp Geu Rin memberitahu dalam perjalanan ke Busan karena ada yang ingin ditanyakan tentan Ha Nul dan akan
tiba pagi hari, lalu bertanya kapan bisa bertemu denganya.
Geu Rin sedang ada didapur, memberitahu besok harus kerja
lembur jadi lebih baik bertemu sebelum berkerja saja Jadi
meminta Suk Ho Beritahu jika
sudah sampai jadi akan
menemuinya di stasiun kereta api. Setelah menutup telpnya, Geu Rin bertanya-tanya apa yang
terjadi sampai Suk Ho ingin bertemu denganya, menduga ada sesuatu yang tidak
beres.
Restoran sup daging sapi
Geu Rin sambil makan sup daging sapi langsung bertanya apa sebenarnya yang terjadi, Suk Ho
tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Geu Rin lalu kembali duduk. Geu Rin
binggung apa sebenarnya yang sedang dilakukan Suk Ho padanya.
“Kalian tidak mirip.” Ucap Suk Ho kembali duduk dikursi, Geu Rin makin
binggung bertanya siapa yang menurutnya tak mirip.
“Kau tidak mirip dengan Gianna
Jun.” Kata Suk Ho asal, Geu Rin membalas kalau Suk Ho juga
tidak mirip dengan Kang Dong Won.
“Ha Nul datang menemuiku.” Ucap Suk Ho, Geu Rin bertanya apakah Ha Nul pergi ke
Seoul
“Dia bilang tidak akan menyanyi
lagi.” Cerita Suk Ho, Geu Rin kaget menanyakan alasanya.
“Entahlah... Aku datang untuk bertanya padamu karena Aku tidak mengerti kenapa
mendadak dia
berhenti begitu.” Ucap Suk Ho
Geu Rin binggung kenapa Ha Nul bersikap seperti itu,
menurutnya tak mungkin, lalu menceritakan setelah audisi sempat bertanya bagaimana rasanya
bernyanyi lagi, Ia tahu Ha Nul tidak
banyak bicara, tetapi ekspresinya mengungkapkan kalau menyukainya dan sangat
senang, bahkan tampak gembira tapi sekarang kenapa tiba-tiba Ha
Nul memutuskan untuk tak bernyanyi lagi.
Suk Ho yakin kalau Itu cuma
sebagai motif saja, karena yang sebenarnya Ha
Nul menyembunyikan perasaannya sehingga
orang lain tidak akan terluka dan selalu
melakukan itu. Geu Rin bertanya apakah Suk Ho akan
bertemu dengan Ha Nul lagi. Suk Ho
mengangguk, karena ingin
tahu lebih banyak tentang
Ha Nul dan
kakaknya.
Geu Rin menanyakan memang kenapa harus mengetahu dirinya,
Suk Ho pikir lebih baik membahasnya nanti kalau memang bertemu lagi, dengan
senyuman menanyakan jam berapa Ha Nul pergi ke sekolah. Geu Rin pikir akan berbicara dengan adiknya dulu, menurutnya ini semua masalah besar jika adiknya pergi jauh-jauh ke Seoul hanya untuk
mengatakan hal itu pada Suk Ho, Suk Ho mengerti
meminta agar Geu Rin bicara dengan Ha Nul lebih dulu setelah itu mengabarinya segera dan
akan menunggunya.
Ha Nul duduk ditangga sekolah sambil memakan permen
caramel, pesan dari Geu Rin masuk “Mampirlah di mini
market setelah selesai sekolahnya.”
Di mini market.
Geu Rin sedang merapihkan rak mie instans, Ha Nul datang
membantu menyusunnya. Geu Rin langsung menanyakan alasan Ha Nul melakukan hal
itu. Ha Nul menanyakan melakukan apa yang dimaksud kakaknya. Geu Rin mengatakan
sudah mendengar dari Suk Ho kalau Ha Nul
mau berhenti dan ingin tahu
alasannya memutuskan untuk berhenti.
“Aku cuma iseng saja, dan ternyata
tidak sangat menyenangkan.” Kata Ha Nul
“Apa kau pikir aku akan
mempercayainya? Kau
menghabiskan begitu banyak waktu berdebat apakah kau harus bernyanyi atau tidak, Karena Ibu dan Ayah. Dan sekarang, kau mendadak
berhenti karena alasan itu? Aku sudah bilang pada Tuan Shin kalau
aku ingin menjadi manajermu. Dia
bilang yang perlu kulakukan ialah bisa mengendarai mobil. Aku akan memastikanmu supaya kau bisa hidup bahagia.” Tegas Geu Rin
“Nunna... dunia
tidak bekerja seperti
yang kita mau. Aku melamar
ke sekolah perkapalan. Aku
akan memiliki pekerjaan yang baik, dan membangun kapal yang kedengarannya
menyenangkan.” Kata Ha Nul sudah memutuskan pilihanya.
“Apa itu Lebih menyenangkan dari
bernyanyi?” tanya Geu Rin tak percaya
“Aku akan bernyanyi hanya karena itu hobiku.” Ucap Ha Nul
Geu Rin juga berpikiran seperti itu awalnya tapi berubah
pikiran setelah mendengarkan Ha Nul bernyanyi, menurutanya Kemampuan
bernyanyi yang dianggap Ha Nul hanya sebagai
hobi itu
artinya kau menyiakan bakatnya, jadi menyuruh untuk
mendaftar ke universitas di Seoul
karena Ha Nul bisa kuliah sambil bernyanyi.
Ha Nul menegaskan tidak akan pergi ke Seoul lalu memilih untuk meninggalkan minimarket.
“Aku harus membereskannya dan akan memastikan kau bersinar
menjadi bintang.” Ucap Geu Rin berjanji.
Kantor Manggo
Kayle mengeluh apakah Suk Ho yang akan membuat
band atau tidak, padahal Suk Ho yang membawa
mereka ke kantor Manggo tapi tidak pernah di kantor. Lalu pergi ke meja kerja bertanya-tanya apakah memang
Suk Ho itu berkerja itu mereka. Wajahnya berubah jadi senyuman lebar melihat
selembar kertas yang ditemukan diatas meja karena ternyata Suk Ho memang
berkerja.
“Apa dia bertemu dengan penulis
lirik ini?” ucap Kayle menduga-duga.
“Kudengar Ha Nul yang menulisnya.” Kata Yun Soo, Kayle terlihat tak percaya dan menganggap
remeh Ha Nul yang menuliskan lalu duduk dibangku membaca lirik lagu yang sudah
ditulis Ha Nul.
Matanya terpaku pada lirik dengan tulisan bahasa inggris [Tapi
aku tahu aku melihatmu, aku mengingatmu layaknya janji
kita.] Yun Soo memberitahu kalau ia yang
menambahkannya sedikit
ke dalam lagu mereka, menurutnya sangat menganggumkan.
Kayle tak terima kalau itu lagu mereka, dengan nada sinis memberitahu kalau itu
lagunya dan menyuruh agar Yun Soo tak banyak tersenyum. Yun Soo dan Chan Hee
langsung memperlihatkan wajah cemberut bahkan Chan Hee sampai mendecakan
lidahnya dengan mengelengkan kepala.
Suk Ho duduk disebuah cafe terlihat sedikit gelisah
sambil melihat jam tanganya.
Flash Back
Sung Hyun menanyakan alasan Suk Ho yang sudah membuatnya
sengsara, Suk Ho hanya diam menatap Sung Hyun yang terlihat sangat marah.
Kayle menelp menanyakan keberadaan Suk Ho sekarang, Suk
Ho memberitahu sedang di Busan. Kayle heran Suk Ho pergi ke Busan berpikir sangat
menyukai Ha Nul dan memperlakukan dirinya serta Yun Soo seperti pemain cadangan
saja.
“Kau pasti senang karena Kau
tidak mau Ha Nul dalam band jadi ia mengundurkan
diri. Dia
bilang dia mau berhenti.” Ucap Suk Ho, Kayle kaget
menanyakan alasanya.
“Dia pikir mungkin jadi beban buatmu. Hal yang takkan pernah bisa kau lakukan.” Kata Suk Ho sinis, Kayle pikir Ha Nul itu setidaknya
punya hati nurani.
Suk Ho tak ingin membahasnya lagi memilih untuk menutup
telpnya saja, Kayle meminta Suk Ho tak menutup telpnya karena akan
pergi membantunya juga lalu menutup telpnya.
Setelah menutup telp Kayle melihat isi dompetnya, hanya
ada beberapa lembar 10ribu won, dengan sedikit menjauh dari Yun Soo meminta
agar Suk Ho mengirimkan uang untuknya. Suk Ho masih duduk di cafe mengeluh
bagaimana mana bisa membantu kalau uang saja meminta padanya dengan mentransfer
uang dari ponselnya.
“Hei, kau harus...naik bus
bukannya KTX dan Ambil
satu tiket reguler. Pemula
seharusnya menanggung kesulitan.” Ucap Suk
Ho ditelp, Kayle bisa mengerti akan naik bus
“Haruskah kami ikut juga? Bukankah lebih baik kalau lebih banyak yang membantunya?” ucap Yun Soo
“Tunggu sebentar, Aku
selalu sakit
perut setiap kali bepergian dengan anak kecil” kata Kayle
“Aku rindu pada Paman Ha Nul” rengek Chan Hee, Yun Soo juga seperti itu.
Chan Hee pikir kalau semua ini karena paman yang ada
didepanya, Kayle mengertakan giginya, Chan Hee dan Yun Soo bersamaan membalas
dengan mengertakan giginya juga. Kayle tak habis pikir ayah dan anak memiliki
sikap yang menakutkan lalu memilih untuk buru-buru meninggalkan kantor. Yun Soo
meminta Kayle membawa Ha Nul kembali, Kayle berteriak tak akan membawanya
kembali.
Kayle dan Suk Ho sudah ada didepan rumah tahanan untuk
remaja, Suk Ho memperingatkan Kayle
apabila ingin marah untuk memelankan suaranya. Kayle terlihat hanya bisa
cemberut. Suk Ho menyuruh anak asuhnya untuk tersenyum walaupun sedikit. Kayle
beralasan kalau seorang pria harus bisa bersikap tabah.
Bapak penjaga rumah keluar pagar memberitahu Ha Nul
yang tidak
ingin menemui keduanya. Suk Ho meminta izin agar bisa menengoknya walaupun hanya
sebentar saja. Bapak penjaga mengatakan mereka tidak mengijinkan pengunjung karena mereka berada di rumah
perlindungan. Suk Ho bisa mengerti alasan itu.
“Sebenarnya, Apa ada sesuatu yang terjadi? Dia... begitu bersemangat soal
pergi ke Seoul Tapi
sekarang dia tampak murung.”kata Bapak penjaga
binggung
“Tolong tanyakan dia sekali lagi.
Katakan padanya aku akan menunggu sampai dia muncul.” Pinta Suk Ho bersikukuh.
Bapak penjaga masuk kamar Ha Nul memberitahu tamunya tak
mau pergi, jadi menyarankan untuk
mendatangi saja walaupun hanya sebentar. Ha Nul dengan tatapan dingin meminta
agar bapak itu mengatakan pada Suk Ho kalau dirinya itu sudah mati.
“Aku tidak tahu harus berkata apa, karena ternyata Ha Nul
keras kepala sekali.” Ucap penjaga, Suk Ho pun
hanya bisa tersenyum dan pergi.
Di depan minimarket
Kayle makan dengan lahap, ramen dan juga kimbap segitiga,
Geu Rin datang membawakan sekotkan susu. Kayle mulai merengek meminta uang karena Suk Ho itu seorang
CEO tapi tidak punya uang. Suk Ho pikir Kayle itu
tidak tahu apa itu "simulasi" yaitu sekarang berpura-pura menjadi
trainee. Kayle berpura-pura merasakan perutnya terasa sakit. Suk
Ho menyuruh Kayle segera ke kamar kecil saja.
“Tuan.... apa kita perlu naik bus
lagi waktu pulang?” rengek Kayle tak ingin
pulang naik bus, Geu Rin yang ada didepanya hanya mengamati keduanya saling adu
mulut.
“Transportasi bukan hal yang
penting sekarang tapi Menemui
Ha Nul yang terpenting
sekarang.” Tegas Suk Ho, Kayle sudah tahu Ha Nul
yang tidak ingin menemui
mereka.
“Dia akan berada disana sampai
lusa lalu kembali ke rumah.” Ucap Suk Ho
“ Kalau begitu dimana kita menginap? Jangan bilang pemandian umum. Aku
tidak bisa tinggal disana.” Tolak Kayle panik, Geu
Rin memberitahu Haeundae
punya banyak hotel yang bagus.
“Dia bahkan tidak membelikanku
tiket kereta KTX jadi Itu
tidak mungkin” kata Kayle
Suk Ho pikir Kayle itu tak tahu harus
menyimpan uang untuk debutnya, Ha Nul pikir mereka berdua akan menginap
ke motel. Suk Ho pikir akan mengurusnya nanti. Kayle menyuruh Suk Ho saja yang pergi sendiri,
lalu meminta izin untuk menginap di rumah Geu Rin, Suk Ho memperingatakan Kayle agar tak membuatnya merasa tidak nyaman. Ha Nul pikir tak masalah karena tahu untuk pergi ke
motel pasti lebih tidak
nyaman.
Kayle terlihat sumringah karena diperbolehkan tidur
di tempat Geu Rin dan bisa menekan kalau tempatnya
itu pasti nyaman. Suk Ho seperti berpura-pura jual mahal berpikir karena Geu Rin sudah bersikeras
menawarinya dan mengucapkan terimakasih.
Keduanya hanya bisa tertunduk lemas melihat ternyata
tempat tidur mereka hanya di bawah dan sempit. Suk Ho menyuruh Kayle untuk tidur di tempat lain dengan beralasan tidak
bisa tidur dengan seorang pria lalu bertanya apakah
Kayle tidur dengan mengunakan celanan dalamnya.
Geu Rin datang dengan membawakan air minum untuk
keduanya, Kayle langsung menyarankan Suk Ho untuk tidur
saja di kamar Geu Rin saja. Keduanya nampak panik
mendengar ucapan Kayle. Suk Ho meminta agar Geu Rin tak salah paham. Geu Rin
nampak gugup mendengarnya. Kayle heran melihat keduanya nampak malu-malu. Geu
Rin pun buru-buru keluar dari kamar adiknya. Suk Ho langsung memberikan
tendangan pada anak buahnya yang selalu asal bicara.
Geu Rin duduk di meja makan sambil mengirimkan pesan [Kau
sudah tidur?] dengan mengetukan jari di atas meja menunggu balasanya,
Ha Nul duduk diatas tempat tidurnya membalas pesan dari Geu Rin [Belum. Kenapa kau masih belum
tidur?] tapi tak dikirimkanya.
Kayle sudah tertidur lelap walaupun kakinya terasa gatal
karena serangan nyamuk, Suk Ho duduk sambil bersandar di rak buku, sepertinya
tak bisa memejamkan matanya karena banyak masalah yang belum terselesaikan.
Suk Ho akhirnya
keluar ruangan berdiri didepan sungai, Geu Rin keluar rumah melihat Suk Ho
sudah berdiri lalu berjalan mendekatinya, bertanya kenapa belum tidur. Suk Ho
pikir seharusnya Geu Rin tidur lebih dulu
“Aku tidak menyangka kau langsung
pergi kemari hanya untuk meyakinkan Ha Nul.” Ungkap Geu
Rin
“Aku punya pertanyaan pribadi padanya.” Ucap Suk Ho, Geu Rin nampak sedikit binggung
“Dia meninggalkanku petunjuk siapa
sebenarnya dia itu.” Jelas Suk Ho, Geu Rin makin
binggung sebuah Petunjuk seperti apa.
Suk Ho pikir tak perlu membahasnya lagi karena hanya ingin
mendengarnya dari Ha Nul saja.
“Tuan Shin... Kau akan membuat dia menjadi penyanyi terbaik, 'kan? Kau tidak akan menipunya, 'kan?” kata Geu Rin terlihat ragu. Suk Ho langsung menatap Geu
Rin lebih dalam dan memegang bahunya agar bisa berdiri dengan tegak.
“Aku harus mengaku.” Ucap Suk Ho, Geu Rin terlihat binggung bertanya mengaku
seperti apa.
“Kau memang benar. Aku seorang penipu” kata Suk Ho, Geu Rin ingin melepaskan badannya tapi Suk
Ho sudah memegang dengan erat.
“Yah... Memang benar kalau aku awalnya berencana
menipu dirinya Tapi aku
berubah. Aku ingin
tahu tentang dia sekarang. Aku
akan mengubahnya menjadi permata bagi
dunia ini, supaya dia
dikagumi banyak orang.Aku bukanlah penipu lagi, mengerti?” ucap Suk Ho sengaja berbicara dengan tatapan yang dekat
agar Geu Rin bisa melihat dari matanya yang terdalam.
Keduanya saling bertatapan cukup lama, Suk Ho merasa bisa
tidur nyenyak sekarang karena sudah mengakui
semuanya. Geu Rin terlihat masih terdiam menatap Suk Ho yang sangat dekat
dengannya. Suk Ho pun mengucapkan selamat malam lalu masuk ke dalam rumah. Geu
Rin mencoba menyadarkan dirinya karena sebelumnya Suk Ho memegang lenganya lalu
masuk ke dalam rumahnya.
Kayle mencium bau kaos kaki yang sangat harum dan terasa lembut
sekali. Suk Ho sibuk membereskan alas tidur semalam. Kayle
memberikan sepasang kaos kaki untuk Suk Ho agar memakainya, Suk Ho duduk dengan
bangga merasa sangat menyukai sikap manager mereka. Kayle juga memakai kaos kakinya terdengar
teriakan Geu Rin yang mengajak keduanya untuk sarapan. Kayle langsung berlari
keluar kamar walaupun baru satu kaki yang mengunakan kaos kaki.
Di ruang makan
Kayle makan dengan lahap merasa senang sudah
lama tidak makan makanan rumah. Suk Ho juga merasakan rasa makanan enak menurutnya Geu
Rin itu seorang juru masak yang terampil. Geu Ri menuangkan minuman untuk keduanya. Suk Ho
mengucapkan terimakasih karena semua makanan lezat.
“Aku senang mendengarnya, Aku tadinya sangat khawatir
karena aku tidak punya banyak bahan makanan.” Ucap Geu
Rin, Suk Ho mengatakan kalau semua makan yang disediakan diatas meja sangat
enak.
“Aku...” ucap Geu Rin terlihat ragu, Suk Ho menatapnya seperti
ada sesuatu yang ingin dibicarakan.
Di depan rumah
Geu Rin menceritakan pergi ke
KTO karena ada yang
harus di pastikan, sebelumnya ia melihat Ji Young yaitu orang yang menuduh Ha Nul sebagai
pelaku seks. Suk Ho nampak terkejut, lalu meminta
izin apakah ia boleh bertanya tentang kejadian itu. Geu Rin menceritakan kalau kejadian itu di
tempat biasanya Ha Nul dan Ji Young bertemu.
Flash Back
Ji Young terlihat menari-nari di teras sebuah rumah
dengan bangga merasa dirinya itu seorang penari yang lebih bagus, Ha Nul yang melihatnya mengejek siapa yang berkomentar
seperti itu, Ji Young mengatakan sangat
mengetahui
semua gerakan untuk lagu yang diputarnya.
“Apakah kau sangat suka menari?” tanya Ha Nul
“Tunggu dan lihatlah nanti. Aku akan pergi ke Seoul dan
sukses di girlband Lalu aku bisa makan dan
pergi clubbing dengan
anak-anak Jackson.” Ucap Ji Young berkhayal
“Apa Kau masih belum menyerah setelah
kau gagal audisi itu?” kata Ha Nul meremehkan
“Memangnya siapa yang berhasil pada percobaan pertama? Lihat saja nanti, Kau akan melihatku di televisi. Jadi bersikap baiklah padaku karena Aku akan terkenal. Apa kau mau tanda tanganku?” kata Ji Young
“Tidak, terima kasih. Kau
harus terus berlatih.” Ejek Ha Nul lalu keduanya
sama-sama tertawa
“Kerabat Ji Young
sudah pindah, jadi rumah itu kosong. Untuk beberapa alasan, mereka tidak menyewa rumah itu pada
orang lain. Ji Young, adiknya Ji Young dan Ha Nul punya kunci rumah itu. Mereka mendengarkan
musik dan berlatih menari
disana. Saat itu Mp3 playernya Ha Neul ketinggalan disana lalu dia pergi untuk
mengambilnya.” Cerita Geu
Rin
Ha Nul datang ke rumah dimalam hari dan melihat pintu
rumah terlihat sudah terbuka, dengan rumah yang gelap perlahan masuk ke dalam
ruangan. Lalu masuk kedalam kamar melihat Ji Young sudah berada dengan seorang
pria yang ada ditubuhnya. Ha Nul panik melihat Ji Young bersama seorang pria.
“Dia bilang melihat
Ji Young diserang oleh seorang pria.” Cerita Geu Rin, Suk Ho pikir dengan begitu Ha Nul pasti
melihat wajahnya.
Ha Nul menarik pria yang ingin bersikap senonoh pada Ji
Young, tapi dari belakang dipukul lalu terkapar dilantai dan tak sadarkan diri.
“Seseorang memukul
kepalanya Ha Nul, jadi dia pingsan..” Cerita Geu
Rin
Suk Ho menghela nafas mendengarnya, Geu Rin mencaritakan Ketika
Ha Nul terbangun, polisi
sudah ada datang dan akhirnya menjadi
tersangka. Suk Ho pikir si bajingan itu seharusnya
dihukum tapi menurutnya ada orang lain disana yaitu orang yang memukul
Ha Nul dari belakang.
“Kita tidak yakin apa itu Ji Young
atau orang lain karena
Ha Nul tidak sadarkan diri.” Kata Geu Rin
“Jadi siapa yang memanggil polisi?
Pasti ada orang yang memanggil polisinya.” Ucap Suk
Ho, Geu Rin menjawab Ji Young yang menelpnya.
“Dasar brandal. Jadi dia ada di KTOP sekarang ?” kata
Suk Ho tertawa seperti sudah bisa membaca situasi.
“Aku yakin melihatnya, Aku bertanya pada Direktur Kim
Joo Han Bahkan memberinya fotonya juga. Aku bertanya apakah Ji Young ada disana.” Cerita Geu
Rin, Suk Ho penasaran apa yang dikatakan Joo Han
“Dia bilang akan memeriksanya, tapi
ternyata tidak ada Ji Young di KTOP. Jadi Bisakah
kau menemukannya? Kita
harus menemukan Ji Young, karena Dia
satu-satunya orang yang bias membersihkan
nama Ha Nul. Jika
memang dia disana, aku bisa
membuatnya memohon
sambil berlutut. Tidak
ada yang tidak bisa kulakukan untuk membersihkan namanya Ha Nul.” Ucap Geu Rin akan membuat apapun demi Ha Nul
“Kau pergi menemui Joo Han tapi sepertinya dia menyembunyikan
Ji Young. Jadi Aku harus
menyelidikinya.” Jelas Suk Ho dengan
senyuman,
Geu Rin seperti ragu Suk Ho bisa
melakukannya karena sudah dipecat dari Ktop. Suk Ho
menyangkalnya kalau ia dipecat tapi yang dilakukan adalah mengundurkan
diri sesuai keinginkannya, jadi meminta Geu Rin tak
mengatakan dirinya dipecat karena berita itu tak benar. Geu Rin hanya
menatapnya.
Suk Ho merasa harus pulang sekarang juga dan pergi
ke Seoul untuk mencari tahu, tapi ia meminta supaya Geu
Rin bisa menyakinkan Ha Nul dan akan menghubunginya . Geu Rin mengucapkan
terimakasih dan keduanya kembali saling menatap, Suk Ho memandang lurus ke arah
pantai, merasa Geu Rin bbisa berterima kasih padanya setelah berhasil membersihkan namanya.
Suk Ho masuk kamar memanggil Kayle dan memberikan vaccum
cleaner. Kayle binggung untuk apa Suk Ho menyodorkan
penyedot debu. Suk Ho mengatakan harus melakukannya sebagai
rasa terima kasih dan Ha
Nul akan datang besok, jadi menyuruhnya untuk
membereskan kamar agar Ha Nul tak marah serta Pastikan
udara dalam kamarnya jadi
segar. Kayle bertanya apa yang dilakukan oleh Suk Ho.
“Ada tugas penting yang harus ku kerjakan.” Ucap Suk Ho, Kayle mengeluh Suk Ho itu sedang bercanda
denganya
“Aku juga berharap punya waktu untuk
bercanda denganmu. Kau
harus membawa Ha Nul” tegas Suk Ho, Kayle
binggung kenapa harus dirinya.
“Apakah kau mempertanyakan hal itu padaku? Apa Kau masih tidak tahu? Berdirilah di depan gerbang dan
berpikirlah yang panjang.” Ucap Suk Ho
Geu Rin datang akan membersihkan kamar dengan vaccum
cleaner, Kayle ingin memberikan karena Pemilik
rumah harusnya membersihkan. Suk Ho tak
memperbolehkan untuk membiarkan seorang wanita
melakukan pekerjaan berat. Kayle mengangkat tangan
Geu Rin untuk memperlihatkan tangan yang kasar berarti sudah bisa berkerja
keras. Suk Ho memperingati Kayle tak memegan Geu Rin
sembarangan, dengan alasan sudah mencuci tangannya jadi menyuruh Kayle untuk membersihkan kamar dan
mengajak Geu Rin keluar kamar karena harus bicara
sejenak.
Suk Ho memberikan sebuah kotak diatas meja, Geu Rin tak
enak hati karena Suk Ho sampai memberikan hadiah padanya sebagai bayaran dan
memuji Suk Ho yang memang berhati murni. Suk Ho meminta agar Geu Rin tak menyentuh kotak yang
diberikanya. Geu Rin nampak binggung
“Ini bukan untukmu, jadi
berhentilah meneteskan air liur. Kau
harus memberikan ini padanya dengan perasaan. Itulah tugas pertamamu sebagai
manajernya Ha Neul. Ini Semua Tergantung
pada bagaimana Ha Nul
menerimanya, lalu dia akan
memutuskan apa dia akan kembali atau tidak. Jadi Bisakah kau mengatasinya?” kata Suk Ho
“Apa ini? Aku perlu tahu apa ini kotak ini” ucap Geu Rin penasaran
“Ini adalah Hal terpenting kedua. Jika kau membuka ini, habislah
kau. Kau akan
dipecat, jadi lakukanlah dengan baik.” Tegas Suk Ho memberikan ancaman, Geu Rin pun sudah siap
melakukan tugasnya.
Suk Ho sudah duduk didalam kereta sambil berbicara
sendiri Lee Ji
Young ada di KTOP tapi tak habis pikir
alasanya bisa sampai masuk ke agensi itu. Sementara Kayle duduk ditangga
menunggu kedatangan Ha Nul yang baru pulang sekolah, Ha Nul baru saja pulang
terlihat kage tapi memilih untuk acuh dan berjalan ke arah pintu.
“Tuan
Shin menyuruhku untuk menatap pagar rumahmu dan berpikir alasan kenapa......aku harus
meyakinkanmu kembali ke band. Jadi aku menatap pagar ini sepanjang hari tapi aku masih tidak mengerti.” Cerita Kayle, Ha Nul dengan sikap dingin menyuruh Kayle
pergi saja karena ia harus masuk
“Mungkin aku harus sedikit percaya
padamu. Ini
memang omong kosong, tapi aku mulai mengerti.” Ucap Kayle
“ Itu tidak berarti apa pun. Lagipula faktanya tidak berubah. Kau menatap pagar sepanjang hari, seharusnya kau tahu. Kakakku... bahkan sampai berdarah tangannya
berusaha menghapus semua tulisan itu. Apa kau tidak tahu apa artinya
ini? Kita
semua akan terluka, berdarah akhirnya
mendapat bekas luka Dan
itu semua karena aku.” Tegas Ha Nul
“Aku tidak bisa bernyanyi ketika
ada banyak tekanan padaku. Aku
berpikir keras tentang hal itu, tapi
aku tidak bisa melakukannya. Itulah
jawabanku. Jadi Kumohon
padamu dan jangan mencariku lagi.” Ucap Ha
Nul, Kayle mengejek Ha Nul itu lucu.
“Itulah keangkuhanmu dan suatu kebiasaan yang buruk. Kau pikir dirimu bisa peduli
dengan sekelilingmu? Menurutmu
kau sedang peduli dengan sekelilingmu? Bagaimana perasaanmu saat audisi? Apa aku saja yang gembira? Aku menyadari bahwa kau punya
bakat yang besar. Kupikir
kita bisa membuat musik yang hebat bersama dan berhenti
dari Juilliard adalah keputusan yang baik. Kupikir itu adalah pilihan yang
ditakdirkan supaya aku harus bertemu denganmu.” Teriak
Kayle
“Tapi...kau akan menyia-nyiakan
semuanya. Aku
bilang itu tidak masalah. Aku sengaa datang ke sini untuk memberitahumu... bahwa aku memutuskan untuk
percaya padamu. Lau apa yang kau katakan? Kau meminta kami jangan temui kau
lagi? Itu namanya keangkuhan, brengsek! Kau memperdayakanku......melalui
bakatmu.” Teriak Kayle marah lalu memilih untuk pergi
meninggalkan rumah tahanan remaja
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Semangat trs mbak nulisnya,, seneng kalo baca disini,, bahasanya mudah di mengerti,, pemilihan katanya juga okay,,
BalasHapusFighting unni ;)