Di pantry
Hyun Woo mengumpat perusahaannya sendiri, tak bisa
berpikir apa yang harus dilakukan sekarang. Mi Ri menceritakan sudah meminta
Bong Gi untuk mengatakan pada Kakaknya hal yang baik-baik mengenainya, jadi menyarankan Hyun Woo untuk meminta tolong
padanya juga, karena mereka mencoba
memanfaatkan apapun yang mereka miliki.
“Si brengsek Nam Bong Gi itu belum
menghubungimu?” ucap Hyun Woo kesal, Mi Ri kaget Hyun
Woo menyebut nama Nam Bong Gi. Hyun Woo tak menjawab milih untuk keluar dari
pantry.
Jung Gi sedang ada diruang rapat melihat semua resume
pegawai dengan wajah kebinggungan. Hyun Woo masuk ke dalam ruangan mengatakan
ada yang ingin di bicarakan. Jung Gi menjawab sedang tak ingin
mengobrol pada saat seperti sekarang, menurutanya kalau tidak
terlalu penting, lebih baik membicarakan nanti
saja.
“Sebelum kau membingungkan masalah pemecatan,
bagaimana kalau kau mengurus
adikmu dulu?” ucap Hyun Woo, Jung Gi kaget menatap Hyun Woo dengan wajah bingung.
“Kau tidak tahu kalau dia mengaku sebagai adik dari Kepala Ok dan mempermainkan Nona Mi Ri? Dia bahkan berbohong bahwa akan memastikan Mi Ri tidak akan
dipecat.” Kata Hyun Woo, Jung Gi benar-benar kaget berdiri dari
tempat duduknya.
“Situasi macam apa ini? Maksudku, semua orang sangat ketakutan
karena tidak ada yang tahu siapa
yang akan dipecat, Biarpun
kita bisa menganggapnya sebagai ketidakdewasaan
tapi dia seharusnya tidak berbohong mengenai hal itu!” ucap Hyun Woo benar-benar marah
Jung Gi masih tak percaya adiknya bisa melakukan itu.
Hyun Woo menyuruh Jung Gi menanyakan langsung pada adiknya, ketika akan keluar
ruangan terlihat Mi Ri sudah berdiri didepan pintu. Mi Ri menanyakan apakah
benar namanya itu Nam Bong Gi, Hyun Woo memilih untuk keluar ruangan.
Jung Gi terlihat kebinggungan, Mi Ri tak menyangka
ternyata Bong Gi sebenarnya adalah adik kandung Jung Gi bukan Da Jung. Jung Gi meminta maaf merasa semua
salahnhya dan semua gara-gara dirinya. Mi
Ri benar-benar tak percaya ternyata Jung Gi seperti itu dan tak mengerti tidak
tau kalau Jung Gi adalah
orang macam ini.
“Dia mempermainkan bawahanmu, berpura-pura sebagai orang lain, Kau tahu itu dan tidak melakukan apapun?” ucap Mi Ri tak percaya, Jung Gi membela diri bukan itu
maksunya.
“Aku sangat, sangat, sangat kecewa
padamu!”
jerit Mi Ri sambil menangis lalu meninggalkan ruangan. Jung Gi hanya bisa
mengumpat mendengar tentang adiknya yang membuat kekacauan.
Woo Joo sedang mengambar di ruang tengah melihat ayahnya
yang sudah pulang kantor. Bong Gi keluar kamar melihat kakaknya yang pulang
telat, Jung Gi menyuruh anaknya masuk kamar dan dengarkanlah musik. Woo Joo berpikir pamanya itu pasti membuat
masalah lagi. Bong Gi pikir tidak melakukan kesalahan
apapun. Jung Gi menyuruh Woo Joo segera ke kamarnya, Woo Joo tak membantah
berjalan masuk kamar dan menyalakan radio.
“Kenapa kau menjalani hidupmu
seperti itu?” tanya Jung Gi sinis, Bong Gi binggung
menurutnya tak ada yang salah dengan gaya hidupnya
“Bagaimana bisa kau berpura-pura
sebagai adik Kepala Ok?” ucap Jung Gi marah
“Dengarkan aku dulu, Hyung. Aku bukannya sengaja
melakukannya. Merekalah
yang salah paham dan menganggapku sebagai adiknya terlebih dahulu! Yang aku katakan hanyalah aku
dekat dengan seseorang di Lovely Cosmetics... “jelas
Bong Gi dengan membuka kacamatanya, Jung Gi mengumpat adiknya benar-benar
kurang ajar, Bong Gi heran melihat kakakanya seperti tak percaya
“Kau ini selalu pergi minum-minum
meski menganggur, Kau tidak
punya penghasilan tapi menghabiskan semua uang yang kau mau. Kau selalu meremehkan masalah
besar dan menganggap hidup ini mudah. Sekarang
kau bahkan berbohong mengenai identitasmu? Dan sampah macam ini adalah
adikku?”ucap Jung Gi mengeluarkan amarahnya, Bong Gi bertanya
apakah kakaknya sudah seleasi bicaa.
“Kau pikir hidup ini gurauan ya? Sangat menyenangkan ? Sementara itu, apa kau tahu yang dilakukan anak seusiamu untuk mencoba
bertahan?” tanya Jung gi
“Aku tahu! Aku ada disamping mereka,
melihatnya. Mana ada
orang yang lebih mencoba bertahan daripadamu? Kau
bangun lebih awal dan pulang lebih larut dari orang lain. Kau juga harus kembali bekerja
pada malam hari bahkan
pada akhir pekan, kapanpun mereka membutuhkanmu.”
Ucap Bong Gi yang membuat Jung Gi terdiam,
“Kau bahkan tidak bisa benar-benar
memandang wajah anakmu dengan benar dan
kau melakukan semuanya di tempat kerja, selain tidur dan makan. Dan disinilah aku, cemas kau akan dipecat di
umurmu yang 40 tahunan karena
restrukturisasi internal. Benarkah
itu cara yang benar untuk menjalani hidupmu?” ucap Bong
Gi, Jung Gi sangat kesal mencengkram baju adiknya.
“Aku juga bekerja keras!!” teriak Bong Gi mendorong kakaknya agar melepaskan
tanganya.
“Aku pun memiliki kesulitan! Hanya
saja aku menjalani hidupku dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Jadi, hyung... jangan mencemaskanku lagi.” Tegas Bong Gi lalu keluar dari rumah, Jung Gi pun
terlihat sedih. Woo Joo ada dikamar mendengarkan adu mulut antara ayah dan
pamanya.
“Ya. Siapa aku,
sampai-sampai mau menilai hidup orang lain?” gumam Jung Gi sambil masuk ke dalam kamarnya.
“Aku memberikan masa
mudaku kepada perusahaan ini tapi masih saja takut dipecat Dan sekarang aku disini memikirkan harus memecat siapa agar bisa
bertahan. Apa hakku menilai manusia?” gumam Jung Gi menatap ke luar jendela.
Mi Ri duduk dibar sambil meminum segelas bir, Bong Gi
datang melihatnya dengan sedikit ketakutan mendekati Mi Ri dan memanggilnya, Mi
Ri hanya diam kembali menuangkan soju ke dalam gelas birnya dan meminumnya,
setelah itu berdiri dari tempat duduknya. Bong Gi menahan tangan Mi Ri untuk
tak pergi, Mi Ri langsung memberikan tamparan dan mengumpatnya. Bong Gi
terlihat menahan air matanya melihat Mi Ri yang pergi meninggalkannya.
Tuan Nam datang ke rumah yang diminta oleh ibu, ternyata
rumah itu milik ibu Ji Hoon teman Woo Joo. Sang ibu melihat kedatangan Tuan Nam
yang dikenalanya adalah kakek Woo Joo, Tuan Nam memberitahu membunyikan
belnya beberapa kali tapi tidak ada yang menjawab dan
ternyata baru malam hari ada dirumah. Ibu Ji Hoon bertanya ada apa Tuan Nam ke
rumahnya.
“Ibumu
meninggalkan makanan untukmu” ucap Tuan Nam memberikan bungkusan yang berisi kotak
makan.
“Sial, sudah kubilang dia tidak
perlu membawa hal-hal seperti ini lagi. Silahkan kau terima saja.” Ucap Ibu Ji Hoon ketus
“Kenapa aku harus melakukannya? Mertuamu membuatkan ini untuk kau dan suamimu dengan penuh cinta dan perhatian!” ucap Tuan Nam binggung
“Ya, kau tahu
kan kalau kami selalu pulang larut malam, lagipula kami makan roti untuk
sarapan, jadi kami tidak butuh makanan pendamping. Lagipula, tak akan ada yang makan nanti, lalu membusuk dan akhirnya
kami harus membuangnya.” Ucap Ibu Ji Hoon sinis
Tuan Nam pikir Ibu Ji Hoon tidak bisa
membuang makanan begitu saja. Ibu Ji Hoo menyuruh
Tuan Nam memakan saja atau membuangnya lalu menutup pintu rumahnya. Tuan Nam
kebinggungan, sambil berbicara sendiri tidak
bisa membuang makanan berharga begitu saja dan ibu itu
pasti akan kecewa kalau tahu
anaknya bersikap seperti tadi.
Pagi hari
Jung Gi menelp Mi Ri karena merasa mencemaskannya dan bertanya apakah ia sedang sakit. Mi Ri yang ada
ditempat tidur dan terlihat mata membengkak karena menangis selama,
mengaku hanya malas
masuk kerja dan merasa
malu karena jatuh cinta pada sikapnya seperti orang bodoh jadi tidak ingin
bekerja.
“Tapi kau tidak boleh bolos di
waktu seperti ini.” kata Jung Gi
“Bukankah itu malah bagus untuk mu? Kau bisa
menulis ini di laporan kinerja pegawai. Adiknya
membohongiku, kakaknya mau
memecatku... sungguh
menarik.” Sindir Mi Ri lalu menutup telpnya. Jung Gi hanya bisa
diam karena semua memang kesalahanya.
Young Mi datang ke meja Jung Gi memberikan laporan
penjualan 99 lipstik. Jung Gi memuji kerja yang
bagus, Young Mi meminta agar Jung Gi menulis
tentang online event. Jung Gi nampak binggung.
Young Mi meminta Jung Gi menulsikan namanya sebagai orang yang bertanggung jawab atas meningkatnya penjualan dan ia ikut andil dalam separuh penghasilan.
Jung Gi pikir sudah pasti karena ia akan
menghargai usahanya. Young Mi juga memohon
agar diberi sedikit keringanan. Jung Gi bisa mengerti dengan sikap Young Mi.
Hyun Woo menatap ke arah Jung Gi lalu mengetik di
komputernya, Jung Gi membaca chat yang dikirimkan Hyun Woo
“Kau
tahu kan kalau kejadian yang kemarin
itu hanya karena adikmu dan Aku sebenarnya sangat menyukai dan
menghormatimu, kan?”
Jung Gi terlihat binggung dan Hyun Woo memberikan tanda
cinta pada Jung Gi dengan jari telunjuk dan jempolnya.
“Semua orang menjadi
putus asa. Dan aku tidak berhak menilai mereka berdasarkan
keputusasaan mereka. Tidak, di dunia ini tidak ada yang bisa menilai
betapa berharganya orang lain.” Gumam Jung
Gi menatap dua pegawainya lalu membuka lembaran Penilaian
Pegawai
“Aku bertanya-tanya,
berapakah poinku sebagai seorang manusia? Aku ingin memiliki
keberanian, meskipun aku merasa ketakutan agar aku tidak
menjadi manusia rendahan terendah.”
Jung Gi memberikan berkas laporan pada Da Jung sebagai
laporan kinerga pegawai yang sudah diselesaikanya jadi meminta agar segera
ditandatangi. Da Jung melihatnya lalu bertanya apakah memang benar ini orang
yang dipilihnya. Jung Gi mebenarkan.
“Apa Kau tidak akan menyesali ini?” tanya Da Jung. Jung Gi menjawab tidak
akan menyesalinya.
“Jujur saja, mungkin
nanti aku akan menyesalinya.” Gumam Jung
Gi lalu membungkuk dan berjalan ke luar ruangan.
Jung Gi melihat semua anak buahnya kembali bergumam “Tapi biarpun
begitu, aku tidak merasa malu terhadap kehidupanku. Aku cukup puas dengan hal itu.” Lalu ia
berjalan ke mejanya membawa tasnya dan pergi. Semua melihat kepergian Jung Gi
yang meninggalkan kantor.
Da Jung berjalan ke balon sambil meminum secangkir teh
dan melihat berkas laporan kalau yang harus disetujui yaitu pegawai yang akan
dipencat tertulis nama “Nam Jung Gi”
Jung Gi minum sendirian di meja makan, Bong Gi melihat
kakaknya yang minum sendirian. Jung Gi akhirnya menyadari kedatangan adiknya
lalu mengajaknya untuk minum bersama. Bong Gi pun duduk bersama dimeja makan.
Jung Gi menuangkan soju untuk adiknya.
“Mulai sekarang kau harus
memberiku uang saku. Aku
memberikan surat pengunduran diriku hari ini.”
ucap Jung Gi, Bong Gi kaget sampai tak jadi minum, akhirnya Jung Gi yang
meminum soju di gelasnya.
Pagi hari
Semua pegawai lovely berkumpul di papan pengumaman dan
melihat pengumuman “Orang yang dipecat: Han Young Mi. Jung Gi yang melihat nampak binggung menurutnya ini tak
benar karena menuliskan namanya sendiri. Young Mi datang binggung melihat semua
pegawai berkumpul dan melihat namanya tertulis di papan pengumuman.
“Ini Tidak mungkin terjadi. Aku tidak menulis namamu di
dokumen itu!” ucap Jung Gi terlihat binggung
“Aku benar-benar mempercayaimu, Ini
sungguh keterlaluan. Jadi Kau
ingin aku pergi? Kenapa?
Kenapa aku? Kesalahan
apa yang telah aku lakukan? Yang
aku lakukan hanyalah bekerja keras!” jerit
Young Mi histeris
“Pikirkanlah dengan baik mengenai
hal itu selagi kami masih menawarkan gaji selama setahun.” Komentar Manager Jung dengan tawa mengejek.
Jung Gi akhirnya datang ke ruangan Direktur Jo menanyakan
alasan kenapa Young Mi yang dipecat karena sangat yakin telah
menulis namanya sendiri. Direktur Jo tak percaya karena dokumen yang diberikan
Da Jung tertulis nama “Han Young Min”. Jung Gi binggung dengan semua yang
terjadi. Direktur Jo menyuruh Jung Gi
untuk bicara saja dengan Kepala Ok mengenai hal itu, dan menyuruhnya pergi.
“Tapi kau tidak bisa memecat Wakil Han seperti itu, Wakil
Han... bukan, Young Mi sudah bersama kita sejak membuka pabrik pertama! Kita juga ada bersamanya saat dia
melahirkan Ji Ho dan juga datang ke pesta ulang tahun pertamanya! Direktur!! Kau benar-benar tidak bisa
melakuakn hal ini!” ucap Jung Gi tak terima
“Lalu sampai kapan aku akan
mempertahankannya hanya karena alasan itu? Kita sedang terdesak, jadi harus
melakukan apapun yang bisa kita lakukan. Aku tidak sedang mengadakan acara amal disini.” Kata Direktur Jo terkesan tak peduli.
“Kau bilang ini acara Amal?
Lalu bagaimana dengan para pegawai itu? Kami
tidak pernah meminta uang lembur padamu! Apa kau pikir kami ini sukarelawan?” teriak Jung Gi tak terima dengan menahan air matanya.
Direktur Jo pura-pura tak mengerti.
“Saat Ibumu meninggal beberapa tahun yang
lalu,Wakil Han mengurus para tamu
pemakaman selama 3 hari penuh tanpa
memperoleh uang sepeser pun!” teriak Jung Gi
mengingatkannya.
“Ya ini..
dan itu... ! Berhentilah
menghubung-hubungkan hal-hal begitu!” teriak
Direktur Jo membela diri tak ingin disalahkan.
“Direktur.. Kau tidak bisa melakukan ini! Ini terlalu tidak menusiawi! Kita sudah menjadi rekan kerja
sejak dari awal!” ucap Jung Gi berteriak
marah dengan menahan rasa sedih yang mendalam.
“Sudah cukup! Beraninya kau
membalas omonganku? Kau itu hanya Wakil Kepala! Mulai sekarang, katakanlah apa
yang ingin kau katakan padaku lewat Kepala Ok. Perusahaan membutuhkan susunan
dan hirarki, kau tahu itu Atau
semuanya akan jadi berantakan.!!!” Teriak Direktur Jo
sambil berdiri lalu kembali duduk sambil mengumpat. Jung Gi berusaha menahan
air matanya agar tak tumpah.
Da Jung mengakui kalau ia yang memilih Young Mi, Jung Gi
menanyakan alasan Da Jung melakukan hal ini padahal sebelumnya dirinya yang
akan pergi dan akan
bertanggung jawab.Da Jung menanyakan alasan
Jung Gi melakukan hal itu. Jung Gi memberikan alasan kalau ia adalah atasan
dari pegawainya.
“Aku juga mengambil suap dari
perusahaan lain.” Ucap Jung Gi, Da Jung
membalas bukan hanya Jung Gi yang mengambilnya.
“Bagaimanapun, sudah aku katakan bahwa
aku yang akan bertanggung jawab lalu kenapa kau mengubahnya sesukamu?”
ucap Jung Gi kesal
“Wakil Kepala Nam! Kau adalah seorang Wakil Kepala. Bagaimana kau akan membesarkan
Woo Joo kalau kau sampai keluar dari kantor ? Bagaimana dengan Ayahmu dan juga adikmu? Bagaimana denga keluarga yang
bergantung kepadamu? Apakah
tidak masalah kalau kau keluar?” ucap Da Jung mencoba menyadarkan
“Tentu saja tidak, tidak ada orang
yang baik-baik saja saat harus meninggalkan
pekerjaan mereka! Memang Benar
aku tidak akan baik-baik saja kalau dipecat, tapi yang lain pun pasti juga
merasa begitu! Tidak ada
yang senang karena dipecat!” ucap Jung Gi dengan
nada bergetar menahan tangisnya.
Young Mi didepan mejanya membereskan semua
barang-baranganya Hyun Woo dan Mi Ri terlihat sedih karena Young Mi akan
meninggalkan kantor. Jung Gi keluar dari ruangan dengan mata menahan tangis
mendekati meja Young Mi. Young Mi menghela nafas mengungkapkan masih
bertanya-tanya mengenai alasan kenapa sampai ditargetkan dan
dipecat dan merasa seperti telah melakukan
kesalahan.
“Tidak pernah melawan ataupun, bahkan mengajukan keluhan dan melakukan
apapun yang disuruh. Paling
mencintai perusahaan ini dan tidak pernah ambil cuti Dan bahkan menolak mengambil
hadiah cuti untuk pernikahanku yang ke 10 tahun untuk bekerja disini. Dari Semua itu, akhirnya malah membuatku dipecat. Sementara itu disini, seorang
pelaku pelecehan seksual malah masih bertahan.”
Sindir Young Mi menahan rasa kesalnya.
“Dengar, Wakil Han. Aku adalah
bagian dari royal family perusahaan. Kau
harusnya sadar itu. Kenapa kau mencoba menyeretku untuk turun bersamamu?” balas Manager Jung yang duduk ditangga dengan tatapan
mengejek lalu masu ke dalam ruangan Direktur Jo.
“Wakil Han. Maafkan aku karena
tidak memiliki kekuatan apapun. Aku
sangat, sangat minta maaf.” Ucap Jung Gi memegang
tangan Young Mi sambil menangis, Hyun Woo dan Mi Ri juga tak bisa menahan rasa
sedihnya
“Aku harus bekerja tanpa
mengatakan apapun Dan
masih juga tidak bisa mengatakan apapun saat aku pergi. Ini Sungguh kejam.” Kata Young Mi lalu memberikan ID cardnya pada Jung Gi
sebagai hadiah darinya dan membawa semua barang-barangnya keluar kantor.
Da Jung menatap kepergiaan Young Mi dari dalam ruanganya,
Mi Ri pun menangis keras melihat Young Mi yang pergi. Young Mi melihat dari
depan pintu ke arah ruangan Direktur Jo, Manager Jung yang ada diruangan
melambaikan tangan sambil tertawa mengejek. Direktur Jo tak bisa menatap Young
Mi seperti merasa bersalah. Young Mi terlihat benar-benar marah dengan sikap
Direktur Jo.
“Perusahaan yang
baru saja menyingkirkan seorang pekerja kemarin Dan aku yang hanya
bisa melihatnya saat rekan kerjaku dirampas hanya karena
kekuatan uang. Benarkah dengan menjalani hidup semacam ini?” Gumam Jung Gi menangis sambil mengenggam ID card milik
Young Mi. Da Jung melihat semua timnya menangisi kepergiaan Young Mi.
Dirumah
Suami Young Mi sambil makan buah menanyakan alasan Young
Mi keluar dari kantor tanpa
bilang-bilang dulu. Young Mi beralasan hanya ingin mengurus Ji Ho
dengan lebih baik. Ibu Mertuanya merasa masih
ada dirumahnya jadi tak perlu cemas, merasa Young Mi keluar dari kantor karena
sebelumnya beberapa kali mengeluh
tentang mengurus cucunya.
Young Mi pikir bukan seperti itu, Suami Young Mi tak
peduli dengan alasan istrinya dan menyuruh Young Mi untuk kembali ke kantor
dan mengambil kembali
surat pengunduran dirinya. Young Mi pikir tak
mungkin bisa melakukan hal itu.
“Sekarang ini kita banyak sekali
pengeluaran. Apa
menurutmu akan baik-baik saja kalau hanya aku yang mencari uang?” ucap Suami Young Mi
“Ya, benar menantuku. Mana bisa dia mencari
uang sendirian? Jangan
mencemaskan Ji Ho, dan ambillah kembali surat pengunduran dirimu.” Ucap Ibu mertuanya.
“Ibu mertua... tidak bisakah aku berlibur sebentar? Akusudah bekerja mulai lulus kuliah dan merasa sangat lelah. Aku juga sudah harus bekerja setelah
100 hari melahirkan Ji Ho, aku merasa
sangat terbebani dengan urusan di tempat kerja dan rumah. Untuk sekarang. Aku akan berlibur dulu.. bolehkan?” ucap Young Mi
“Sayang, apa kau pikir hanya kau
saja yang ingin bersantai? Aku
juga ingin!” teriak suaminya dengan nada tinggi
“Kau bisa bersantai saat pulang
kerja! Dan akhir pekan serta tanggal merah kau juga
libur. Tapi ini
adalah pekerjaan keduaku, setelah menjadi Ibu ! Kau tau itu kan?” kata Young Mi membela diri
“Wow, orang akan berpikir bahwa
yang aku lakukan hanyalah menyuruh-nyuruhmu! Hei... mumpung
kau masih muda, maka kau harus
menghasilkan sebanyak-banyaknya! Aigoo,
benar-benar. Dia tidak
memiliki kesadaran. Apa
kau ingin membuat suamimu lebih kesulitan lagi?”
sindir ibu mertuanya kesal
“Oh, Aku sungguh minta maaf karena hanya menjadi menantu
jahat yang membuat anakmu menderita. Tapi aku benar-benar tidak bisa mengambil
kembali surat pengunduran diri. Aku dipecat.” Ucap Young Mi memberitahu semuanya.
Suami dan ibu Mertuanya benar-benar terkejut
mendengarnya, Young Mi dengan menahan air mata memberitahu suaminya dirinya
dipecat karena restrukturisasi. Ibu mertuanya seperti bersalah mengatakan hal yang
menyakitkan hati. Young Mi menceritakan sudah
mencoba bertahan selama mungkin jadi memohon pada suami
dan ibu mertuanya membiarkanya agar bisa
bernapas sedikit saja.
Terdengar bunyi bel rumah Young Mi beberapa kali, Suami
dan ibu Mertuanya terlihat masih shock. Akhirnya Young Mi yang berteriak
menanyakan siapa yang datang sambil membuka pintu, betapa kagetnya Young Mi
melihat Da Jung sudah ada didepan rumahnya.
Manager Yang berjalan ke lobby dengan senyuman sumringah,
Yoon Ho berjalan tak jauh memanggil juniornya. Manager Yang menghampirinya
nampak binggung yang harus dilakukan ketika pergi tanpa bertemu dengan Yoon Ho
“Kenapa tiba-tiba kau memberikan
surat pengunduran dirimu?” tanya Yoon Ho
“Aku menderita karena tidak
mempercayaimu dan aku tidak boleh mempercayai Direktur Kim jadi akhirnya aku malah ditusuk dari
belakang olehnya. Aku
tidak memiliki perasaan yang tersisa dari tempat ini lagi.” Cerita Manager Yang dengan senyuman sumringah
“Oh, benarkah? Lalu, kemana kau akan sekarang?” tanya Yoon Ho terlihat heran
“Aku masih belum bisa
memberitahumu Tapi nanti aku akan menghubungimu begitu aku sudah ada disana.” Kata Manager Yang lalu pamit pergi.
“Tapi dia tidak terlihat seperti
orang yang habis ditusuk dari belakang.” Komentar
Yoon Ho heran
Direktur Jo mengucapkan terimakasih saat memberikan
capnya, melihat berkas ditanganya seperti tak menyangka Ji Sang bisa berkerja
secepat itu dan melihat bukti transferan dana 2 milyar won setelah memecat
salah satu karyawanya.
Ji Sang pun diberikan surat oleh Direktur Jo untuk
ditanda tanganinya, terlihat dibagian atas
[Kontrak Dewan Eksekutif] dengan empat poin di dalamnya, Ji Sang pun membubuhkan
tanda tanganya. Direktur Jo mengungkapkan akhirnya
merasa bahwa perusahaannya akan
membuat tanda emasnya dan berpikir suatu
kehormatan bisa melayani Ji Sang selama ini lalu membungkuk
sambil berjabat tangan. Ji Sang berpesan agar Direktur Jo mengurus semuanya
dengan sebaik-baiknya.
Jung Gi masuk ruangan melihat meja Young Mi sudah kosong
dan ada sandal yang biasa di gunakan Young Mi masih tertinggal. Young Mi dan
Hyun Woo datang menyapa Jung Gi, Jung Gi berpura-pura tak terjadi sesuatu
dengan berkomentar Cuacanya bagus dan
udara akan semakin hangat.
Mi Ri mencairkan suasana dengan menawarkan untuk
membuatkan es kopi agar bisa menyegarkan. Jung Gi setuju,
Mi Ri menanyakan pada Hyun Woo,
Hyun Woo juga ingin meminumnya. Mi Ri bertanya juga pada Young Mi
seperti biasa, lalu teringat Young Mi sudah dipecat, semua terdiam sambil
menatap meja Young Mi sudah kosong.
“Tempat yang kami
pangkas agar bisa bertahan meninggalkan luka yang cukup dalam dan lama
lebih dari yang kami sangkakan. Tapi kami harus mengubur luka yang kami miliki dan
terus melanjutkan hidup.” Gumam Jung
Gi, Da Jung juga baru datang melihat meja Young Mi yang kosong
Siang harinya, semua mulai sibuk. Jung Gi menerima telp
memberitahu sudah mengirimkan perkiraan waktunya lewat email jadi bisa mengeceknya, lalu mengusulkan untuk melakukan
pertemua di 3 hari ke depan, setelah
menutup telpnya seperti sebuah kebiasan memanggil Young Mi untuk memberitahu
sesuatu. Tapi yang dilihat Jung Gi hanya sebuah meja kosong dan sepasang sandal
yang tertinggal dilantai.
“Kita ini semakin
kuat ataukah semakin lemah?”
Bong Gi berdiri di depan tembok sambil berlatih meminta
maaf pada Mi Ri dan mengaku sudah melaukan hal yang jahat selama ini dan
benar-benar memohon agar meminta maaf. Mi Ri keluar bersama Hyun Woo dan
melihat Bong Gi sudah menunggu didepan kantor.
“Mi Ri, Mi Ri, Jang Mi Ri.... Halo...” sapa Bong Gi, Mi Ri yang masih kesal memilih untuk
meninggalkanya. Bong Gi hanya bisa diam saja, Hyun Woo pun memanggil Mi Ri
untuk berjalan bersama.
“Bong Gi, Bong Gi, Nam Bong Gi. Sampai Jumpa” ejek Hyun Woo
sengaja memberikan penekanan pada nama asilnya. Bong Gi hanya bisa menatap
sedih kepergian Mi Ri.
Di sebuah cafe
Young Mi menyindir Jung Gi yang menendangku
keluar, tapi kenapa sekarang ingin menemuinya. Jung Gi sadar mengatakan hal seperti ini memang
sia-sia tapi
orang yang memberikan nama kepada
Direktur bukan dirinya, tapi ia meminta maaf karena tidak bisa melindunginya. Young Mi sudah tahu kalau ia akan jadi
sasaran sejak awal.
“Aku juga tahu kalau bukan kau yang
melakukannya, jadi tidak perlu minta maaf.... Aish,
menggodamu memang sangatlah menyenangkan” ejek Young
Mi, Jung Gi terlihat bisa sedikit tersenyum,
“Lagipula menganggur juga tidak
seburuk yang aku kira. Aku
merenungkan kenapa aku hidup penuh tekanan sebelumnya, dan juga bisa bermain dengan anakku
semauku bahkan
bisa membuatkan sarapan untuk suamiku. Jadi
janganlah hidup seperti itu karena Bukan
begitu caranya menjalani hidup.” Cerita Young Mi
“Jadi sekarang ini kau mau
menganggur dulu?” tanya Jung Gi terlihat
khawatir
“Tapi buka seburuk itu . Aku sudah dapat
penawaran lain.” Ungkap Young Mi
“Itu hebat. Kau sangat terampil
jadi tidak masalah kemanapun kau pergi.. Tapi, tepatnya dimana itu?” tanya Jung Gi penasaran
Young Mi pikir Jung Gi Tidak
perlu cemas karena bukan perusahan besar dan memang
masih skala kecil. Jung Gi bertanya kapan Young Mi akan mulai berkerja lagi.
Young Mi pikir setelah bermain seminggu lagi. Jung Gi bisa merasa lega dan memberikan selamat
lalu teringat sesuatu tujuanya datang untuk memberikan sesuatu. Young Mi
tertawa melihat sandal yan dibawakan Jung Gi
“Aigoo, kapan kau ada waktu untuk menyisihkan ini? kau ini memang pintar mengambil hati orang
lain.” Ejek Young Mi, Jung Gi merasa tak enak hati karena
hanya itu yang bis dilakukanya.
“Jangan merendah begitu. Apakah kau tidak tahu hal apa yang paling sulit untuk
dilakukan? Orang
waras macam apa yang akan menulis nama mereka sendiri untuk dipecat? Apa kau ini bodoh!!!” ejek Young Mi, Jung Gi pun tertawa keduanya tertawa
bersama di dalam cafe sudah tak ada lagi rasa dendam.
“Berbahagilah
kemanapun kau pergi, Wakil Han Young Mi, Mungkin yang kita lakukan ini hanyalah untuk
melegakan perasaan kita sendiri berusaha mengatasi semuanya dengan baik, dengan
bersikap layaknya orang dewasa. Dan itulah yang kita lakukan, tapi...”
Pagi hari, diruan rapat
Jung Gi memberikan
informasi tambahan dari HSN. Da Jung melihatnya merasa sudah bagus lalu bertanya Bagaimana
tentang persiapan lovely memasukkan
produk ke toko bebas pajak. Hyun Woo memberitahu Interiornya
sudah selesai, hanya tinggal menata displaynya. Da
Jung menanyakan tentang e-commerce?
Mi Ri melaporkan mereka menerima
banyak keluhan mengenai jasa pengiriman yang sekarang jadi berpikir untuk menggantinya
dengan yang lain. Da Jung meminta Mi Ri segera
mengurusnya, Mi Ri mengerti.
Direktur Jo terlihat merapihkan dasi dan juga kemejanya, Sek Wang terlihat memegang kaca dengan memalingkan muka. Direktur Jo bertanya apakah ia sudah terlihat rapih dan tampan, sambil menyuruh Sek Wang memang kaca dengan benar. Sek Wang hanya bisa mengangguk.
Ji Sang duduk dibelakang sopir terlihat mengunakan
pakaian yang sangat rapi. Direktur Jo sudah ada didepan kantor dan terihat
gelisah, sebuah mobil datang, Direktur Jo langsung turun menyambutnya dengan
membuka pintu mobil. Ji Sang turun dari mobil, Direktur Jo langsung menyambut
selamat datang pada Ji Sang di Lovely sambil membungkuk. Ji Sang tersenyum dan
menatap kantor lovely yang terlihat kecil.
Da Jung mulai merencanakan event yang akan
diadakan pada hari pembukaan toko
bebas pajak. Semua mengerti dan menyudahi rapat,
Direktur Jo tiba-tiba datang menyuruh semua pegawai keluar ruangan rapat karena
ada yang ingin diperkenalkan
padanya. Da Jung terdiam melihat sosok orang yan ada
didepanya, matanya melotot kaget. Ji Sang melihat tatapan mata Da Jung yang
sangat kaget.
“Baiklah, ucapkan salam. Dia adalah investor perusahaan
kita dan juga
Kepala Direktur dari perusahaan kita mulai hari ini: CEO Lee Ji Sang.” Ucap Direktur Jo.
Jung Gi nampak binggung orang itu sebagai Kepala
Direktur, tapi akhirnya bersamaan membungkuk memberikan hormat
kecuali Da Jung. Ji Sang menyapa semua pegawainya dengan memperkenalkan
namanya. Da Jung menatap sinis, Ji Sang dengan senyumanya menyapa Da Jung. Jung
Gi melihat tatapan Da Jung yang tak biasa lalu tiba-tiba seperti bisa
mengetahui sesuatu.
bersambung ke episode 13
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ditunggu episode selanjutnyaaaa
BalasHapusDitunggu 13 dan 14 nya..makasaih
BalasHapus