Seorang pria bernama Shin Suk Ho, mengendarai mobilnya
dengan memutar lagu Dancing Queen by ABBA, ditelinganya terpasang Hands free.
Sambil berbicara dengan kalau dua orang yang sedang mereka dibicarakan hanya
mengenal sebagai Entertainer bukan berkencan. Tapi pria yang ujung telp sudah
mendengar banyak rumor yang beredar bahkan Ada
sebuah foto Jinu dan Song Yi bersama-sama.
“Mereka berdua berada di agen yang sama,
sehingga sangat mungkin. Jika
Aku memiliki berita seperti itu, Aku akan membiarkanmu mengetahuinya terlebih
dahulu.” Ucap Suk Ho menyakinkan, orang itu seperti belum bisa
percaya dengan ucapan Suk Ho.
“Dan jujur, Song Yi bukan tipe dari Jinu ini. Kau tahu itu, kan?” kata Suk Ho kembali meyakinkan, si pria pun mengaku
akan merasa terluka kalau rumor itu adalah benar.
“Apa yang harus aku bertaruh? Jika itu benar, aku akan
membelikanmu mobil baru. Itu
tidak akan terjadi, jadi
harap menulis hal-hal hanya baik tentang grup Jackson. Aku akan mengunjungimu segera. Aku cintamu!” kata Suk Ho menutup telp dengan wajah tersenyum.
Setelah berteriak “Aku mencintamu” dan menutup telpnya
langsung mengumpat dan membanting Hands freenya. Tangannya memukul stir
beberapa kali dan akhirnya menginjang rem dalam-dalam dan mengemudi dengan
kecepatan tinggi.
Ktop Entertaiment
Suk Ho langsung memarkir mobil didepan gedung, seorang
pejaga menghalangi Suk Ho masuk karena tak boleh memarkir mobil didepan gedung.
Suk Ho berhasil melewati penjaga melempar kunci mobil dan dan memberikan tanda
hati dengan tanganya agar memarkirkan mobilnya.
Seorang pria sudah menyapanya, Suk Ho langsung
mencengkram leher si pria memarahi karena rumor sudah menyebar dan anak buahnya
itu tak melakukan perkerjaan dengan benar. Si pria hanya bisa meminta maaf. Suk
Ho kembali menuruni tangga, didepan lobby terlihat gambar Girlband wanita
dengan wajah marah menyuruh anak buahnya untuk menurunkanya.
Suk Ho mengetahui seseorang ada diruanganya bertanya
sejak kapan orang itu datang. Anak buahnya memberitahu sudah menunggu sejak
tadi. Suk Ho mulai mengumpat, saat sang anak buah ingin menjelaskan Suk Ho
sudah berlari masuk dilorong dan meminta anak buahnya tak ikut kedalam ruangan.
Di ruangan, sudah terlihat pria berkepala botak yang
disapa Suk Ho, sebagai Tuan Ma. Beberapa saat kemudian, Suk Ho melihat dari
kamera foto Jinu yang sedang berjalan dengan Song Yi, menurutnya reporter itu tidak
dapat membuat kesimpulan berdasarkan foto-foto itu
karena keduanya berada di dalam agensi yang sama.
“Cobal lihat lagi, Mereka berdua sedang jalan bersama atau di
depan studio rekaman.” Kata Suk Ho dengan
wajah menyakinkan
“Aku tidak akan datang sejauh ini
hanya dengan semua foto ini” ucap Reporter Ma lalu
memperlihatkan dari tabnya yaitu “Real Deal”.
Suk Ho melihat Jinu sedang merangkul pinggang seorang wanita
dengan mengunakan masker diwajahnya dan juga topi, sambil mengumpat Keduanya
sangat menjengkelkan bahkan diakhirnya keduanya juga sempat berpelukan di lobby
apartement. Reporter itu memberitahu telah menulis sebuah
artikel sambil mengambil tabnya kembali. Suk Ho meminum langsung
espresso sampai habis dan bertanya berapa banyak yang diinginkan reporter itu.
Reporter Ma mengangkat satu jari tanganya. Suk Ho
langsung setuju. Tapi Reporter Ma teringat sesuatu, kalau ia tidak
harus datang ke Ktop lagi
untuk memberitahu cerita Jackson, karena Agensi baru yang akan sedang dibentuk oleh Suk Ho
karena yang didengar Suk Ho sudah memenangkan kasus untuk
mengakhiri kontrak Boyband Jackson dan semua
yang tersisa akan dibawa bersamanya. Suk Ho pikir harus menyelesaikan semuanya
dan cepat pergi jadi memohon untuk menulis cerita hanya
menyenangkan tentang Jackson dari sekarang karena
hanya para reporter yang dimilikinya.
Keduanya pun menjabat tangan, Reporter Ma teringat
kembali kalau jabatan Suk Ho sekarang adalah CEO
sekarang jadi harus bersikap baik terhadapnya. Suk Ho pun memberikan seluruh kepercayaan pada
reporter Ma.
Di sebuah Studio
PD Musik memukul anak buah Suk Ho, memarahinya karena ingin
memutar rekaman selama
siaran langsung. Anak buah Suk Ho memberitahu Song Yi sedang tidak enak
badan sambil meminta maaf. PD Musik terlihat sangat marah tak
ingin berbicara lagi denganya dan menyuruh pergi.
Anak buah Suk Ho memohon bahkan akan memberitakan
suntikan infus kalau memang dibutuhkan dan membuat
pertunjukkan langsungnya dengan merayu memberikan
botol minuman dan hanya untuk sekali saja. PD merasa Manager Suk Ho itu sedang
bercanda karena kejadian seperti ini bukan yang pertama kali dan memberitahu Shin
Suk Ho melakukan tugasnya dengan benar
Suk Ho sudah berlari belakang panggung, masuk ke dalam
ruang tunggu. Dengan senyuman menyindir salah satu anggota girl Band, Song Yi
yang mengaku sakit begitu lincah,
menurutnya jika sakit maka berbaring dan mengeluarkan termometer ingin
memeriksa suhu tubuhnya.
Ketika akan keluar, Suk Ho melihat PD lain datang dan
menyuruh Song Yi untuk segera berbaring. PD memberitahu kalau mereka semua
harus bersiap-siap, Suk Ho berpura-pura sedang menyadarkan Song Yi. PD dengan
nada sinis memberitahu masih belum bisa menjalankan
rekaman dan Produser tetap akan menyiarkan langsung tidak
peduli apapun. Suk Ho bertanya dengan siapa harus
mendiskusikan masalah ini. Si PD terlihat kesal tapi Suk Ho malah mengejek
mendengar suara dengungan sambil
berteriak memanggil Direktur.
Dalam mobil Van
Suk Ho memberitahu mereka menyiarkan
rekaman untuk syuting iklan dan medapatkan
sebuah reputasi lalu
mengeluh sangat lelah. Song Yi yang duduk disampingnya juga merasa sangat
lelah. Suk Ho juga tahu menurutnya Apa gunanya bekerja keras
untuk menghasilkan uang Bahkan mereka menutupi semuanya
untuk membeli foto
sampah. Sang Yi menatap Suk Ho dengan tatapan kaget.
“Aku membayar banyak untuk
foto-fotomu dan Jinu jadi Menjauhlah
darinya. Kau akan
berakhir segera di akhir 20-an dan kau bekerja
sangat keras untuk sampai ke sini.” Tegas Suk
Ho,
“Kami benar-benar saling jatuh cinta.” Kata Song Yi membela diri dengan wajah kaget.
“Kau bilang Cinta? Aku tidak mendengar apapun
barusan, Kita adalah penghibur dan Seorang Penghibur harus menyanyi
dan menari. Jangan
mencoba untuk bertindak seperti orang biasa dan Kau
membuatku sakit. Agensi akan berbeda sekarang
jadi akhirilah” tegas Suk Ho lalu menerima telp dari seorang pengacara.
Sambil turun dari mobil berbicara kalau harus
selesai dipenghujung hari nanti lalu mengucapakan banyak terimakasih. Song Yi menatap
sinis Suk Ho yang bisa memberikan ancaman padanya.
Lee Joon Suk bertemu dengan Suk Ho membahas tentang masalah
Jinu dan Song Yi. Suk Ho yang sudah
mengurusnya merasa tak akan terjadi masalah lagi karena sudah membayar
dalam jumlah besar untuk menghentikannya.
“Haruskah aku mengucapkan selamat
atas kemenangan kasus ini? Bagaimana
persiapan agensi barumu?” tanya Joon Suk
“Aku akan mulai dari yang kecil.” ucap Suk Ho rendah hati
“Kau bilang dari yang kecil? Lalu Kapan
kau membawa Jackson? Kau
ini terlalu sederhana Padahal Kau seperti anggota pendiri di
sini. Aku pikir akan merawatmu, tapi pasti
tidak setuju.” Sindir Joon Suk, Suk Ho sedikit berdiri
sambil membungkuk bukan itu maksudnya.
“Bagaimanapun, aku akan
menyelesaikan masalah dengan baik sebelum aku pergi.” Jelas Suk Ho kembali duduk
“Lagu baru Jackson akan dirilis di
bawah KTOP” kata Joon Suk, Suk Ho pikir mereka harus
memajukan tanggal perilisan.
“Jadi memajukannya dua minggu tak masalah
untukmu.” Ucap Joon Suk, Suk Ho memanggak karena harus memberikan
hadiah setelah semuanya.
Joon Suk mengucapkan terimakasih, Suk Ho pikir bukan
masalah baginya sambil memberitahu hanya itu yang ingin dibicarakanya sambil
mengucapkan terimakasih. Joon Suk dengan wajah ingin mengatakan seharusnya
Suk Ho mengatakan
"Maaf". Suk Ho terdiam mendengarnya.
Joon Suk mengatakan kalau yang diucapkan hanya bercanda dan melihat Suk Ho
harus segera pergi.
Suk Ho memanggil Kim Joo Han, karena punya
sesuatu untuk diurus. Joo Han bertanya apa yang
harus dilakukanya. Lee Joon Suk ingin single baru Jackson dirilis
bersamaan dengan Ktop jadi meminta agar mereka
segeral merilisnya dua minggu dari sekarang.
Joo Han kaget mendengarnya, Suk Ho pikir akan menjadi
masalah. Joo Han tahu tanggal yang mereka punya itu empat minggu dari
sekarang bahkan yang lain sedang merilis lagu jadi agak susah menyingkirkannya. Suk Ho pikir ini bukan pertama kalinya, karena pasti
banyak yang akan mencari tahu. Joo Han rasa jika mereka mengakhirinya seperti itu dan
tidak dipuncak tangga lagu maka semua
akan mati.
“Single Kim Gun Mo sedang dirilis
dalam dua minggu. Ini
akan sulit. Ayo kita...” saran Joo Han ketakutan
“Kita hanya akan memuncaki tangga
lagu jadi kau mulailah kemas barang-barangmu.
Kita akan pergi tepat setelah perilisan. Aku mengatakan kepada Joon Suk... kalau aku membawamu bersamaku.” Tegas Suk Ho, Joo Han pun mengucapkan terimakasih.
“Apa ada dengan raut wajahmu itu? Kau
terlihat aneh, padahal Kau
merencanakan ini denganku.” Ucap Suk Ho, Joo Han
mengaku hanya sedikit gugup. Suk Ho tersenyum mengejek temanya itu pasti takut.
Suk Ho bertemu dengan seseorang disebuah private room
restoran, karena sudah memberikan
waktu yang besar jadi tidak
akan pernah melupakannya. Si pria berdasi merasa
khawatir dan tak yakin Suk Ho benar-benar
ingin memulai agensinya
sendiri. Suk Ho menjelaskan semua rencananya seperti itu jadi
merasa pria itu tak perlu khawatir.
“Semua Petinggi panik.... Mereka bertanya mengapa
perpanjangan kontrak Jackson ditunda.” Cerita si
pria
“Mereka punya jawabannya "Ini pasti karena Jackson
pindah ke agensi baru." Segera
setelah kita memulai bisnis, kita akan menandatangani kontrak dengan Produser Jigi terlebih
dahulu.” Ucap Suk Ho yakin
“Aku percaya padamu. Tapi... apa Lee Joon Suk tidak akan
panik?”kata si pria
“Apa yang bisa ia lakukan? Ini
benar-benar legal. Kau tahu Seberapa
cantiknya hokum ‘kan? Coba lihat aku "Kontrak Jackson
adalah perbudakan." Akhir dari cerita jadi Kontrak
dihentikan. Sebuah perahu baru berlayar, jadi tunggu sampai nanti dan ayo kita nikmati
bersama-sama.” Kata Suk Ho, Si pria pun yakin dengan
mengandalkan masalahnya lalu keduanya minum arak bersama untuk
loyalitas yaitu Manggo.
Suk Ho berada di dalam mobil menerima telp dari Seorang
Sutradara untuk merayakan pesat ucapan selamat menurutnya terlalu cepat, karena mereka memenangkan
gugatan, semuanya berjalan baik bersama Joon Suk
“Jika kau ingin membelikanku
minuman ucapan selamatku, aku
dengan senang hati akan membantu. Terima
kasih.” Kata Suk Ho lalu menutup telpnya dan menatap langit
sambil bernyanyi lagu ABBA yang diputarnya “I don't want to talk, About the things we've gone
through. Though it's hurting me. Now it's history”
Joo Han menemui Joon Suk diruanganya, Joon Suk menyuruh
Joo Han duduk sambil bertanya Berapa lama menjadi asisten manager. Joo
Han pikiri sudah lama bahkan orang menyebutnya "asisten
manajer seumur hidup".
“Aku telah kehilangan waktu tidur dan tidak berpikir itu berakhir
ketika Jackson meninggalkan kami. Bahkn Kami
tidak akan goyah karena kehilangan Jackson. Didalam
pikiranku, aku harus melihat Suk Ho yang aka mengurus Jackson jadi Itulah yang membuat ku bangun di
malam hari. Apa aku
menjadi kekanak-kanakan?” ucap Joon Suk, Joo Han
mengatakan tidak dan bisa mengerti perasaanya.
“Kau harus menjadi seorang Direktur, Ayo
kita syuting film dengan aktris ini.” kata Joon
Suk memberikan sebuah foto gadis remaja.
(Pengadilan Negeri Busan)
Seorang wanita bernama Jo Geu Rin terlihat duduk gugup
diruang tunggu, Seorang wanita keluar dari ruangan memanggil Wali
Jo Ha Nul untuk masuk. Geu Rin berdiri mengepalkan
tangan dengan sangat keras dan berjalan perlahan dengan menahan air matanya.
Pria dengan pakaian seragam duduk ditengah ruang sidang,
Jo Ha Nul berada di kursi terdakwa. Geu Rin mendekati dan memegang bahu Ha Nul
seperti ingin memberikan kekuatan. Di sisi kanan, duduk seorang wanita sebagai
saksi sekaligus korban.
“Jo Ha Nul... mempertahankan nilai yang sangat
baik di sekolah. Dia
seorang murid yang baik. Bahkan
setelah kehilangan kedua orang tuanya, Ia
fokus pada pendidikannya. Tapi... karena ketidakamanan tersebut ia
sejenak terpengaruh oleh godaan. Itulah
yang membuatnya melakukan pelanggaran ini. Harap bermurah hati mengenai
situasi Ha Nul ini. Pertimbangkan
ini sebagai kesalahan sekali, dan
maafkan dia.” Kata Jaksa lalu kembali ke tempat duduk
Hakim menanyakan alasan Ha Nul melakukannya dan apakah ia
berteman dekat dengan korban, Lee Ji Young, Ha Nul
membenarkan. Hakim menanyakan alasan Ha Nul melakukan itu pada
temanya. Ha Nul menjawab hanya
membantunya saja. Hakim bertanya pada Ji Young, Apakah
benar... bahwa Jo
Ha Nul mencoba menyerangnya secara
seksual karena sebelumnya Ha Nul mengatakan
hanya membantunya. Ha Nul melirik pada Ji Young.
Ji Young mengatakan memang benarkan kalau Ha Nul mencoba
menyerangnya secara
seksual. Hakim dengan nada menyindir, meminta Ha Nul
mendengarkan ucapan Ji Young dengan berarti bukan membantunya. Ha Nul hanya bisa menjawab “ya”. Geu Rin tak
terima sambil berteriak meminta hakim melihat rapor yang dimiliki oleh Ha Nul
satu menit saja
“"Dia seorang siswa teladan
yang selalu memimpin dalam
melakukan pekerjaan tambahan untuk kepentingan teman-temannya. Dia siswa yang baik yang berfokus
pada buku-bukunya bahkan ketika dia lelah. Dia membantu teman yang terluka
kakinya dengan menjemputnya... setiap
pagi sebelum pergi ke sekolah selama dua bulan.Dia seorang siswa yang luar
biasa."” Jerit Geu Ri membela adiknya.
“Aku mengerti apa yang kau rasakan
sebagai walinya. Namun,
putusan dibuat semata-mata berdasarkan saksi dan bukti-bukti.” Ucap Hakim
“Yang Mulia, Ha Nul tak akan
pernah... Dia tidak
akan pernah melakukan hal yang seperti itu. Hei.... Ji
Young, kenapa kau melakukan ini padanya? Itu bukan Ha Nul! Itu
bukan dia!” jerit Geu Rin histeris
Hakim meminta Geu Rin untuk tenang karena berada didalam
ruang sidang. Geu Rin kembali duduk dibelakang Jo Nul sebagai wali. Hakim memutuskan akan
ditempatkan di bawah masa percobaan remaja sesuai ayat 1 dan 2 untuk kekerasan seksual. Geu Rin memohon pada Hakim tak melakukan itu.
Jo Nul meminta hakim untuk mendendanya di bawah pasal 10. Hakim bertanya apakah Jo Nul tahu isi dari pasal
tersebut. Jo Nul tahu dan meminta agar dikirikm ke pusat
tahanan remaja. Hakim mengaku sudah
di pengadilan selama bertahun-tahun, tapi tidak pernah ada satupun yang seperti Jo Nul, jadi sekarang ingin mendengar alasan ingin pergi
ke tempat itu. Jo Nul mengatakan semua sama saja dan melirik ke arah Ji Young
yang duduk dengan wajah tegap di kursi saksi.
“Aku tidak tahu mengapa bantuan
ku... berubah
menjadi kekerasan seksual, tapi
aku tidak peduli apakah aku dikenakan denda di bawah pasal 1 atau 10. Aku telah dicap sebagai pelaku
seksual, dan kakak
ku akan menderita seumur hidupnya untuk melihatku. Ini akan membuatnya merasa nyaman jika aku menghabiskan waktu ku di
pusat tahanan remaja. Biarkan
aku pergi ke pusat tahanan remaja.” Kata Ha
Nul, Geu Rin menangis mendengarnya.
“Oke, untuk Jo Ha Nul... dia akan dijerat satu pasal. Karena ia tidak memiliki wali,
dia akan dipantau selama dua bulan. dan
untuk denda di bawah pasal 2, maka dia
akan didaftarkan 30 jam pendidikan seksualitas dan konseling.” Ucap Hakim memberikan keputusanya dengan mengetuk palu.
Geu Rin yang tak terima berlari menuju meja saksi
berteriak alasan Ji Young melakukan hal ini pada adiknya, beberapa petugas
pengadilan berusaha menahan Geu Rin agar tak melukai saksi. Geu Rin berteriak
kalau Ji Young sudah berbohong. Ha Nul akhirnya dibawa petugas untuk masuk ke
dalam tahanan remaja. Geu Rin memberikan sekotak permen meminta adiknya untuk
memakanya agar keadaanya lebih baik dan juga berjanji akan membawakan lagi
nanti.
“Berhenti bekerja di tempat
karaoke. Aku tidak
akan bisa menjemputmu mulai sekarang.” Pesan Jo
Nul
“Jangan khawatirkan aku. Makan
dengan baik, mengerti?” ucap Geu Rin
“Pastikan kau berhenti, Jangan berjalan sendirian larut
malam. Kau
mengerti?” ucap Jo Nul, Geu Rin mengangguk
mengerti.
Suk Ho menemui anak asuhanya Jackson yang sedang
berlatih, semua anggota mengeluh karen lebih cepat dari jadwal. Suk Ho berkata tidak
pernah tahu apa yang akan terjadi jadi mereka
harus berterima kasih pada agensi sebelum meninggalkannya. Semua anggota berteriak meminta mereka mendapatkan mobil
baru. Suk Ho mengatakan kalau ia sudah menyiapkan sebuah perahu untuk mereka
semua.
JiNu terlihat lesu duduk di pinggir ruang latihan, Suk Ho
bertanya apakah ada sesuatu yang mengganggu anak asuhnya, menurutnya JiNu tidak
perlu mengkhawatirkan apa pun dan meminta agar
menjadi Leader yang baik saja, lalu membahas tentang Song Yi meminta agar tak
menemuinya lagi karena tidak mudah untuk membersihkan
masalah. Ji Nu menatap Suk Ho dengan tatapan kaget.
“Para wartawan... akan memperhatikanmu sementara
waktu. Kau sudah di
siapkan untuk awal yang baru. Marilah kita tidak mengacaukannya.” Kata Suk Ho, Ji Nu mengerti.
“Ini akan membuatmu merasa lebih
baik.” Kata Suk Ho memberikan sebuah permen, Ji Nu tersenyum
sambil mengejek selera Suk Ho itu seperti orang jaman dulu.
Suk Ho berada dalam sauna dengan seseorang yang terlihat
kaget dengan rencananya dalam waktu dua minggu, menurutnya itu terlalu cepat
karena merasa harus mendirikan pabrik setelah semuanya. Suk Ho pikir temanya itu sudah ahli dalam hal seperti
ini karena tentang pabrik yang diatur
dalam waktu dekat.
“Aku tidak pernah bisa berlari
lebih cepat darimu.” Ejek Si pria, Suk Ho
tertawa mengajak mereka untuk melakukan sekali ini saja.
“Kita membutuhkan lebih dari
pabrik itu sendiri. Jadi berapa
banyak komputer yang kita butuhkan ’yah? Kita membutuhkan sekitar 100
komputer. Untuk
setiap komputer, kita perlu tiga sistem operasi... dan dalam masing-masing computer, kita akan menjalankan 10
program.” Jelas Si pria membayangkannya
Suk Ho mencoba mengatur nafasnya karena sudah lama
didalam ruang sauna, Si Pria mulai
memikirkan yaitu akan membutuhkan 50 pekerja serta harus membayarnya dengan cukup. Suk Ho meminta
agar Tuan Kim tak berlebihan. Tuan Kim
bertanya orang seperti apa yang mereka hadapi. Suk Ho menyebut lawanya itu “Pangeran
Ballad.” Tun Kim pikir lawan mereka cukup berat juga.
“Kau harus memiliki sistem lain
yang berjalan di dalam negeri.” Kata Tuan Kim,
keduanya sama-sama menyebut “Kau menakutiku.” Suk Hoo merasa penindasan kali ini luar
biasa.
“Kita mendirikan sistem streaming
lokal baru yang berbasis di sini. Ini
baru menuju pasar, jadi
belum ada orang lain yang menyalinnya.” Jelas Tuan
Kim, Suk Hoo bertanya maksudnya seperti apa.
Tuan Kim mulai menjelaskan dengan mengambarkan seorang
wanita yang ada didalam bus menerima pesan yaitu dengan mulai
mendistribusikan teks sampah dan semua beralasa dari
social media yang beredar sekarang dan mengisi Kontennya
sesuatu yang menggoda yaitu salah satu cara
memancing mereka.
Seorang pria menerima pesan “Apa kau
ingin makan siang bersama?” dan akhirnya bertanya
balik “siapa ini” karena tak mengenal pesan tersebut. Tuan Kim mulai berkerja,
ketika semua orang yang memeriksa teks, maka perangkat ponsel mereka akan kena Hack dan saatnya
Tuan Kim menyapu semua informasi pribadi yang ada di dalam telepon gengam.
“Apa yang akan kau lakukan dengan
informasi itu?” tanya Suk Ho binggung
“Kita mendaftarkan mereka di situs
musik online. Itulah cara kerja program itu” kata Tuan Kim, Suk Ho pikir mengerti sampai di titik
itu saja.
“Tapi bagaimana kau akan membuat
mereka streaming lagu-lagu?” tanya Suk Ho
“Waktu mereka memasuki zona Wi-Fi,
masalahnya selesai. Di
zona Wi-Fi, mereka
akan terhubung langsung ke situs web. Karena
kita akan menambahkan lagu ke akun mereka, maka mereka
akan memainkan berulang-ulang.” Jelas Tuan Kim
Dalam pikiran Tuan Kim mengambarkan pria yang naik bus
bertemu dengan temanya di cafe dan mengunakan wifi. Tapi pria itu tak bisa
melihat video karena buffering dan
terlihat ngehang. Tuan Kim yakin ponselnya akan melambat dan saat itu Lagu-lagu akan bermain sepanjang waktu. Suk Ho pikir cara itu tidak akan
menambah poin terlalu banyak karena pengulangan
tidak akan dihitung dalam peringkat.
Keduanya sudah duduk diruang duduk sauna sambil menikmati
minuman, Tuan Kim pikir ini cara kerja yang dibuatnya sama dengan sauna, ketika
mereka keluar selama satu menit untuk mendinginkan dan
kemudian setelah itu masuk kembali, dan
berkeringat lagi, ketika sudah terlalu panas maka mendinginkan kembali lalu
masuk lagi. Suk Ho benar-benar tak mengerti penjelasanya.
“Setelah mereka keluar dari zona
Wi-Fi, lagunya berhenti streaming. Maka Mereka
tidak akan memainkannya. Tapi
kemudian... mereka
akan kembali di zona Wi-Fi lagi. Mengapa?
Karena Korea pembangkit tenaga IT. Kemana
pun kau pergi, ada Wi-Fi di mana-mana.” Jelas Tuan
Kim dengan mencontoh si pria yang pindah-pindah tempat tapi masih terhubung
dengan Wifi.
“Kemudian, lagu-lagu kita...akan dimainkan
berulang lagi. Seolah-olah
mereka mendengarkannya lagi.” Kata Tuan Kim bangga,
Suk Ho merasa itu ide yang sangat bagus.
“Tidak peduli siapa lawannya, penyanyimu akan memuncaki tangga
lagu.” Ucap Tuan Kim
“Tuan Kim.... Kita berada di sini bersama-sama
untuk waktu yang lama. Jangan
biarkan orang lain masuk.” Kata Suk Ho mengajak Tuan
Kim untuk berjanji dengan kelingkingnya.
Tuan Kim memastikan lebih dulu Suk Ho akan pindah dengan
Jackson, Suk Ho menyakinkan tapi Tuan Kim memutuskan akan
mempertaruhkannya nanti. Suk Ho pun merasa senang menggunakan
kartu kredit korporasi jadi tak
punya apapun untuk kehilangan dan mengajak mereka
melakukan bersama-sama. Tuan Kim pun menyambut jari kelingking Suk Ho dengan
wajah bahagia.
Geu Rin menemui ibu Ji Young yang sangat mengenal
adiknya, karena sudah berteman dengan Ji Young sejak SD jadi tidak akan melakukan hal tersebut secara tiba-tiba, bahkan sebelumnya banyak
memujinya. Ia juga tak tahu alasan Ji
Young menunjuk jarinya pada Ha Nul, tapi sangat
yakin ada alasan yang pasti. Seorang pria yang mendengarnya hanya duduk diam
sambil menikmati cemilan di pinggir sungai.
“Aku Mohon, Tolong yakinkan Ji Young.” Ucap Geu Rin pada ibu Ji Young sedang mengangkat
jemuran.
“Sudahlah.... Hentikan saja! Apa kau datang ke sini untuk
merengek? Darahku
sudah mendidih.” Teriak Ibu Ji Young, Geu Rin
tetap memohon.
“Apa yang kau katakan tadi? Dia tidak akan melakukan
sesuatu seperti ini? Astaga… Mari kita terus terang. Orang tua mu
meninggal karenanya jadi kau tidak pernah tahu.”
Ucap ibu Ji Young ketus, Geu Rin mulai marah
“Hei.... Begitu
dia dibebaskan dari pusat tahanan, kau harus pindah. Aku akan terlalu takut untuk
tinggal di area yang sama dengan dirinya.” Kata Ibu
Ji Young mengusir.
“Kau sendiri punya anak. Kau tidak
bisa melakukan ini!” teriak Geu Rin kesal
“Apa aku juga harus melaporkanmu
ke polisi? Enyahlah.... Aku tidak ingin melihat wajahmu.”ucap Ibu Ji Young mengusir Geu Rin
(Balai Tahanan Remaja
Doongji)
Ha Nul keluar dari rumah, berdiri di pintu pagar melihat
di halaman depan seorang pria sedang membagi-bagikan makanan, tapi ia memilih
untuk tetap dia mengarahkan pandangan lurus kedepan. Pria tua itu melihat Ha
Nul hanya diam saja dengan tatapan kosong
Geu Rin membawakan sebuah tas besar dan menunggu didepan
rumah, Pria tua keluar memberitahu Ha Nul sudah tidur. Geu Rin memberikan tasnya memberitahu sudah mengemas
beberapa pakaian untuk adiknya, jadi meminta agar
menitipkanya. Pria tua itu pikir akan lebih baik jika bertemu langsung dengan
adiknya. Geu Rin berjanji akan kembali jadi memohon untuk menjaga dan merawatnya. Pria tua itu
pikir tak perlu khawatir karena Ha Nul tidak
banyak bicara, tapi tampak seperti anak
yang baik. Geu Rin membenarkan adiknya memang
pendiam.
Beberapa anak remaja lain berebut untuk tidur di kasur
atas dan bawah, Ha Nul hanya duduk diam dikasur bawah, Pria tua masuk ke dalam
kamar memberikan sebuah surat dari Geu Rin yang dititipkan padanya. Ha Nul
mengucapkan terimakasih lalu keluar dari kamar setelah pria tua itu pergi.
Ha Nul menaiki tangga dan melihat amplop surat yang
ditulis kakaknya, ia mengeluarkan dan langsung melipatnya sampai membentuk
sebuah kapal terbang yang cukup besar, akhirnya dengan sengaja menerbangkanya
tanpa pernah membacanya. Pesawat terbang itu melayang melewati sungai dan
terlihat menghilang di langit yang
gelap.
Semua wartawan tak henti-hentinya mengambil gambar karena
Jackson kembali dengan album kelima, Suk Ho memberikan tepuk tangan paling keras ketika anak
asuhnya masuk ke ruangan konferesi pers. Anak buah Tuan Kim mulai melakukan
aksinya, beberapa orang mulai membicarakan tentang video Jakcson dengan Wifi.
Suk Hoo menemui PD musik di ruang Kontrol, berkomentar
wajah PD itu tampak jauh lebih bahagia melakukan siaran
langsung ini. PD Musik itu bersumpah
akan mati sebelum waktunya karena tingkah Suk Hoo semaunya. Suk Hoo dengan baik hati
memberikan minuman vitamin untuk PD Musik.
“Apa kau akan menimbulkan masalah
setelah sekalinya kembali?” sindir PD Musik
“Apa maksudmu berkata seperti itu? Aku akan bekerja keras sendiri
seperti pendatang baru. Terima
kasih.” Kata Suk Ho sambil membungkuk.
Gedung KTOP entertaiment
Joo Han dengan wajah panik melihat Suk Ho yang baru
datang memberitahu Komposernya sudah
datang dan tak bisa menerima yang sudah mereka ucapanya. Suk Ho terlihat kesal
dengan mengumpat dan langsung masuk ke dalam ruangannya.
“Kami tahu dengan baik Tapi kali ini, tolong akhiri
untukku. Untuk
album berikutnya, aku akan membuat lagumu sebagai track utama.” Ucap Suk Ho menyakinkan
“Tidak, bukan itu maksudku judul lagu "Don't touch"
adalah laguku. Jinu tak membuatnya tapi Aku
melakukannya!” jerit si pencipta lagu tak terima
“Aku memperlakukanmu dengan baik, jadi aku tidak tahu bagaimana
caranya bereaksi terhadap ini.” kata Suk Ho
“Apa Kau ingin uang? Ini Silahkan Bawa kembali. Aku sudah dibayar untuk menulis
lagu. Mengapa kau mengirim tambahan?” ucap si
pria mengembalikan uang dalam amplop
“Kau sudah sulit melaluinya. Bukankah kau bilang kau harus
membayar sewa Untuk
rumah tingkat? Dengan
uang ini, kau bisa membayar kembali sewa dan pindah ke tempat yang bagus bahkan mendapatkan beberapa pakaian
baru. Bagaimana
kau bisa memakai baju yang sama sepanjang tahun?”
kata Suk Ho mengejek pria yang terlihat lusuh dengan pakaiannya.
“Aku menuangkan segalanya di dalamnya, Ini lagu ku. Aku menuangkan segalanya di dalam lagu yang ku buat!!!” jerit Si pria, Suk Ho hanya
tertunduk diam
“Keluarga pacarku tahu kalau lagu
ini milikku. Dia
begitu bangga memberitahu keluarganya Dan
sekarang kau mengatakan kalau komposernya Jinu? Hidup ku bergantung pada lagu
ini. Jinu bisa
merilis lagu lainnya nanti.” Ucap Si pria tak
terima dengan mata memerah menahan tangisnya.
“Aku membawamu di saat kau
menderita kekurangan gizi. Lalu Aku
memberimu ruang kerja, membayarmu dengan baik dan membuat mu menjadi seorang
pria lagi. Ku kira
kau sudah makan terlalu baik. Mengapa kau meributkan namanya? Kau mengajarkanku hal-hal baru
mengenai kehidupan.” Kata Suk Ho dengan mata
melotot
Si pria berlutut didepan Suk Ho memohon agar membantunya,
karenaharus menjaga janji yang dibuat pada pacarnya dan mereka seharusnya menikah ketika lagu ini dirilis jadi meminta agar Suk Ho bisa merilis berita benar. Suk Ho merasa pria itu bodoh dan tak tahu manfaat yang
didapat setelah melakukan itu.
“Uang ini jauh lebih banyak dari
royalti yang kau dapatkan dari lagu. Dengan
uang ini, kau bisa membeli pakaian yang bagus untuk pacarmu. Aku akan memastikan kau
mendapatkan lebih banyak uang. Kau
harus berpikir tentang album berikutnya juga.”
Jelas Suk Ho dengan nada tinggi, Pria itu mulai mengeluarkan air matanya.
“Aku tidak punya kesempatan lain dan akan menuntutmu.” Ucap si pria akhirnya berdiri
“Silakan. Tuntut aku! Nanti Dipengadilan
akan membicarakan tentang penjiplakan dan orang akan segera melupakannya. Selama itu, kami akan
mempromosikan album kami lalu Kami
akan beralih agensi jadi siapa yang akan bertanggung jawab? Akankah KTOP melakukannya?” kata Suk Ho dengan nada tingi
“Mereka sudah tertekan. Kau pikir
mereka akan takut padamu? Jika
kau bertindak dalam situasi seperti ini, mereka tidak akan memiliki
simpati yang tersisa untukmu. Kau bodoh! Mar
mengurusnya di bawah meja saja, itu selali menjadi
solusi yang terbaik.” Ucap Suk
Ho menyakinkan, Si pria akhirnya mengambil amplop diatas meja,
Suk Ho menepuk pundak si pria tanda memberikan pujian.
Tapi si pria langsung mengembalikan ke dada Suk Ho lalu pergi meninggalkan
ruangan. Suk Ho tak percaya orang miskin selalu
bangga tanpa apapun menurutnya itu sebabnya orang miskin akan selalu menjadi miskin padahal seharusnya mengambilnya saja.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
kok katanya banyak yang kecewa ya?
BalasHapushmmm, masih mau nonton
semoga hanya anggapan mereka