Seorang model wanita berjalan dengan suara yang lembut “Hadiah spesial
hanya untukmu dan kulitmu yang lelah. Serum penyembuhan,
Pet Pet.” Si model
memegang botol Pet Pet ditanganya.
“Serum yang
menggunakan lima ekstrak herbal yang berbeda, akan melindungi kulitmu. Serum Pet Pet dari Perusahaan Gold.”
Jung Gi dkk melonggo menonton bersama video yang sudah
dibuat Gold, Da Jung langsung mematikan TV setelah video diputar. Young Mi
membanting buku dan merasakan kepalanya terasa sakit seketika.
Episode 6
[Tidak perduli betapa sulitnya mencari Uang]
Young Mi mengeluh iklan yang dibuat Gold mengatakan
sebagai Serum penyembuhan tak
menyangka bisa meniru semuanya.
Hyun Woo tak percaya Gold benar-benar serius melakukan semua ini pada mereka.
Mi Ri sudah melihat Produk Tep Tep juga telah mengambil alih
majalah dan iklan di internet juga.
Da Jung terdiam melihat keburukan yang terjadi pada
Lovely. Direktur Jo kembali mengumpat pada Direktur Kim yang melakukan taktik
licik padanya, lalu bertanya pada Da Jung apa yang harus dilakukanya. Da Jung
mengungkapkan sudah menduga sesuatu seperti sekarang akan terjadi kalau Sekarang
sudah biasa membuat produk tiruan. Direktur
Jo binggung apa yang harus mereka lakukan sekarang.
“Wakil Han
Young Mi, kau analisa demograpik dimana kita menarik
perhatian secara online Mari
kita berikan bonus pada demografik terbesar kita”
ucap Da Jung memberikan perintah.
“Mari kita fokus pada home
shopping untuk sekarang ini, Aku tidak tahu apakah itu juga akan berjalan
dengan baik, Ketua” ucap Young Mi lemas
"Kepala
Bagian nam, mulailah membuat perbandingan antara bahan baku Tep-Tep dan Dengan Tap-Tap kita. Aku yakin pasti ada perbedaannya” kata Da Jung, Jung Gi mengerti.
Da Jung meminta Hyun Woo membantu Young Mi dan Mi Ri ikut
denganya ke Mall untuk mengecek counter Pop Up, Direktur Jo langsung berdir tak
percaya hanya itu saja caranya dan tidak ada yang lainnya. Da Jung menegaskan
mereka lebih baik fokus saja pada produk Tap Tap karena Pelanggan akan selalu
mengenali produk unggulan lalu keluar ruangan
bersama Mi Ri.
Young Mi tertunduk lesu berpikir keadaan ini tanda
kalau "game
over" buat mereka, bertanya-tanya Bagaimana
mereka bisa bersaing dengan perusahaan besar seperti
Gold. Hyun Woo tahu Kalau kosmetik, model
adalah yang terpenting dan sekarang ini akan
menjadi akhir bagi mereka.
“Direktur Jo, apakah ada selebriti
wanita yang kau kenal?” tanya Hyun Woo, Direktur Jo
membanting bukunya dengan kesal karena tak mungkin punya lalu keluar dari
ruangan.
“Meski itu adalah "produk tiruan," tidak mungkin sama persis. Meski aku harus bekerja
semalaman, aku akan bekerja keras untuk memastikan milik kita jauh lebih baik. Mari kita naikkan semangat kita,
mengerti?” kata Jung Gi pada dua bawahanya. Young
Mi dan Hyun Woo dengan wajah lemas memilih untuk keluar ruangan. Jung Gi hanya
bisa menghela nafas panjang.
Da Jung melihat Yoon Ho ikut datang ke Mall dengan sinis
bertanya untuk apa datang. Yoon Ho
mengaku baru mengetahuinya hari ini, Da Jung seperti tak percaya Yoon Ho baru sekarang, Yoon
Ho berjalan mundur memperlihatkan berkas yang dibawanya.
“Ini
analisis mendalam mengenai bahan-bahan Tep Tep.”
Ucap Yoon Ho, Da Jung bertanya apa sebenarnya maksud dari sikap Yoon Ho
“Rasanya akan lebih baik kalau
kami bermain adil bersama kalian.” Kata Yoon
Ho
“Kau menusuk kami dari belakang
lalu mau bermain adil? Sejak
kapan arti permainan adil jadi begitu buruk?” ejek Da
Jung
“Jadi kau bilang tak mau menerima
ini?” ucap Yoon Ho memberikan berkas didepan mata Da Jung
Da Jung dengan lirikan sinis mengambilnya dengan kasar,
Yoon Ho pun berhenti berjalan mengikuti Da Jung.
Da Jung melihat ada beberapa pegawai pria didepan
counter, dengan sinis menanyakan apa yang sedang mereka lakukan. Manager Mall
memberitahu sedang dalam proses memperbarui tempat untuk merek selanjutnya yang akan masuk.
“Bukankah Anda bilang akan membuat
keputusan berdasarkan angka penjualan kami? Kami masih punya waktu seminggu.” Ucap Da Jung sinis
“Yah, memang benar, tapi bukankah akan sulit
bagi kalian untuk memenuhi kuota penjualan kalian? Kami juga harus menjaga image department store ini. Saya kira barang tiruan tidak
pantas masuk ke toko kami.” Kata Manager Mall
menyindir
“Kau bilang Barang tiruan? Apa yang
Anda maksud barang tiruan? Merekalah
yang mencuri serum kami! Kamilah
pencipta orisinilnya!” jerit Mi Ri marah, dari
kejauhan Yoon Ho melihat keributan didepan counter Lovely.
“Tentu aku tahu. Kalian silahkan urus masalah
itu sampai akhir. Tapi
tolong sadari bahwa semuanya
jadi rumit bagi kami karena Lovely.” Tegas Manager
Mall sambil melotot lalu memilih untuk pamit pergi dengan dua pekerjanya.
Da Jung meremas amplop menahan rasa amarahnya, lalu
melihat sinis kearah counter Gold dengan poster yang sama. Mi Ri heran apa
sebenarnya yang terjadi bahkan sampai menuduh produk mereka adalah tiruan dan
sangat konyol. Yoon Ho memilih pergi dengan wajah sinis.
Dikantor
Young Mi berteriak kaget mengetahui tuduhan kalau Produk
Tap Tap tiruan, sambil membaca komentar yang masuk di website
“Apa benar Tap Tap
adalah produk tiruan? Bagaimana bisa kau meniru produk perusahaan
besar?”
“Bekerjalah dengan
menggunakan moral! Aku dengar kau dulunya subkontraktor dari Gold.”
“Jangan mencuri
hasil kerja orang lain! Berusahalah, buat produkmu sendiri!”
“Kelihatannya Tap
Tap akan jatuh terperosok! Mulai hari ini, aku memboikot Lovely Cosmetics!”
Young Mi membaca semua komentar seperti kalimat itu
berjatuhkan dikepalanya. Hyun Woo berteriak memanggil Young Mi agar melihat
dilayar komputernya. Artikel dengan gambar Direktur Kim memegang produknya
dengan judul [Serum
Penyembuh Itu Sebenarnya Milik Kami! Pihak L
Sebenarnya Subkontraktor Kami, Mereka Mencuri Teknologi Kami]
Dengan wajah kesal Young Mi bertanya kemana perginya Jung
Gi sekarang, Hyun Woo juga tak tahu. Direktur Jo keluar dari ruangannya sambil
berlari dengan cepat mencari Jung Gi, Young Mi berteriak memanggil Direktur Jo
untuk melihat berita online. Direktur Jo kembali mengumpat mantan rekan
kerjanya.
Jung Gi duduk dilab dengan lampu sengaja digelapkan, Da
Jung bertanya apa yang sedang dilakukan bawahnya itu. Jung Gi menegaskan
dirinya sebagai penciptanya,
“Akutidak mencuri teknologi mereka bahkan tak pernah dapat bantuan
dari Gold. Milikku adalah yang paling originial Tapi
pada kenyatanya sama Tidak ada perbedaan antara produk
milikku dengan analisis yang dikirim
Gold!” tegas Jung Gi
“Jadi kenapa kau berduka begitu? Kalau kau merasa diperlakukan
tidak adil, bekerjalah untuk membalasnya! Sekarang tidaklah penting milik siapa yang asli,
Sekarang ini pertarungan kita adalah tentang siapa
yang bisa menarik hati pelanggan lebih banyak!”
tegas Da Jung
“Ini sangat penting bagiku!”
teriak Jung Gi lalu keluar ruangan, Da Jung hanya bisa menghela nafas panjang.
Jung Gi menuruni tangga darurat lalu duduk lemas ditangga
sambil bergumam “Ini memang penting. Lalu
kenapa?? Apa yang bisa kulakukan?”
Tuan Nam menerima telp dari temanya untuk pergi ke Festival
Bunga Bijidi Pulau Jeju, lalu
memutuskan tak bisa pergi karena tidak ada yang akan mengurus Woo
Joo. Jung Gi pulang kerumah dengan lesu mengambil minum
diatas meja makan.
“Sudah kubilang aku tidak bisa
pergi ke Pulau Jeju! Bagaimana
aku bisa pergi? Anakku
sedang sangat menderita sekarang ini. Nanti
aku akan telp balik.” Ucap Tuan Nam sengaja berbicar dengan wajah nyaring
“Anakku, kau tahu Kepala Sekolah Park Tae Man kan? Mereka bilang semua teman
sekelasku akan pergi ke Pulau Jeju. Aku
tidak mengerti apa yang ingin mereka lihat, padahal musim semi lalu mereka baru
saja ke sana. Sekelompok
orang tua pergi jalan-jalan untuk menghabiskan uang.” Cerita Tuan Nam mendekati Jung Gi seperti menginginkan
anaknya merespon agar ia bisa pergi. Tapi Jung Gi yang lesu hanya bisa berucap
“Oh begitu”
Tuan Nam melihat wajah anaknya yang lesu bertanya apa
yang terjadi, Jung Gi mengaku Hanya sedikit lelah dan akan pergi
tidur lebih awal. Tuan Nam bertanya-tanya
apalagi masalah yang menimpa anak sulungnya itu.
Bong Gi keluar dari kamarnya bertanya apakah kakaknya itu
sudah pulang, Tuan Nam membenarkan tapi bertanya-tanya ada apa dengan anak
sulungnya itu merasa seperti terjadi sesuatu. Bong Gi pikir tak ada yang
terjadi karena produk Tap Tap kelihatannya terjual
dengan baik.
“Lalu kenapa ekspresinya seperti
itu?” ucap Tuan Nam heran melihat wajah lesu Jung Gi
“Ayah.... Kenapa kau berisik sekali? Mari Kita
harus menghargai urusan pribadinya, oke?” ucap Bong Gi lalu berjalan ke pintu, Tuan Nam berteriak
menanyakan kemana anaknya pergi tengah malam, Bong Gi berteriak meminta agar ayahnya menghargai
urusan pribadinya juga. Tuan Nam mengumpat kesal dengan
tingkah anaknya.
Da Jung minum teh dibalkonya, mengingat ucapan Jung Gi
saat ada di lab “Akulah yang menciptakannya. Aku tidak mencuri teknologi mereka dan milikiku adalah yang asli” lalu ia membalas kalau sekarang
tidaklah penting yang mana yang asli karena
sekarang itu pertarungan mereka, Jung Gi berteriak “Ini
penting bagiku” sambil menghela nafas melihat balkon
rumah Jung Gi.
Jung Gi duduk diam didepan meja kerjanya mengingat
kata-kata Da Jung kalau memang Jung Gi merasa tak adil maka berusahalah
untuk membalasnya. Lalu mengeluarkan brosur
milik Gold yang sama seperti Lovely.
“Uang memiliki
kekuasaan untuk membuat yang palsu jadi asli,
Apa yang bisa aku lakukan untuk melawan kekuatan itu?” gumam Jung Gi kebinggungan lalu melihat kembali produk
Tap Tap miliknya.
Da Jung menelp Reporter Gu menanyakan alasan artikel
balasan Lovely tidak dimuat, bahkan membuatsegalanya menjadi lebih
sulit bagi perusahaan dan juga betapa
menderita sekarang. Terdengar teriakan Da Jung
yang mendengar Reporter Gu menyebut Persetujuan bersama Media, ketika akan berbicara lagi tapi Reporter Gu sudah
menutup telpnya.
Semua karyawan bisa mendengar pembicaraan Da Jung dengan
Reporter Gu untuk memecahkan masalah, tapi akhirnya Da Jung mengumpat karena
ponselnya ditutup begitu saja.
“Uang memiliki
kekuasaan untuk memalsukan kebenaran sesuai keinginan” gumam Jung
Gi
Da Jun kembali menelp
Reporter Cha baru memperkenalkan
diri tapi telpnya langsung ditutup, akhirnya ia hanya bisa mengumpat semua
reporter itu tak berguna.
“Dan kami telah
pasrah Berhadapan dengan lawan yang hebat ini
dan Aku menjadi orang yang pesimis” gumam Jung
Gi sedih
“Aku mencari tahu semua username. Yang mengomentari artikel itu,
dengan mengatakan bahwa kita produk tiruan Dan mereka semua adalah
orang-orang yang baru mendaftar kemarin atau hari ini Lalu Mereka terus kembali setiap dua
jam Untuk
membuat komentar yang sama, tapi aku tidak bisa menghapus semuanya” jelas Young Mi yang membuatnya benar-benar seperti
orang gila.
“Yang barusan aku dengar tadi
adalah "perang komentar" benarkan? Sudah pasti ada dalang di balik
semua ini Tapi kita
tidak punya bukti” ucap Hyun Woo sedih, Da
Jung kembali mencari nomor reporter lainnya.
“Seorang pesimis
selalu mengantisipasi kemungkinan skenario terburuk.” Gumam Jung Gi
Jung Gi tiba-tiba menarik tangan Da Jung yang sedang
berusaha menelp. Da Jung marah dengan yang dilakukan Jung Gi memegang tanganya.
Jung Gi merasa semua ini adalah pertarungan yang tidak
bisa mereka menangkan. Da Jung terlihat tak setuju dengan yang dikatakanya.
“Distribusi, PR, dan media semua
dikendalikan oleh Gold Tapi
kita sama sekali tidak punya kekuasaan” ucap Jung
Gi terlihat pasrah, Hyun Woo mengeluh mereka yang tidak
punya uang maupun kekuasaan
“Lalu kenapa? Apa kau mau menyerah? Kau mau kami melingkar
bersama-sama dan menunggu kematian?” jerit Da
Jung marah
“Kita bisa kembali menjadi
perusahaan bawahan Tapi
tolong, berhentilah menelpon wartawan supaya kami bisa mempersiapkannya” ucap Jung Gi
“Yang harus kita lakukan sekarang
adalah memperbaiki kesalahan!Aku akan menemui Direktur Kim, dan menyelesaikan
semua ini” tegas Da Jung ingin pergi dari
ruanganya.
“Direktur Jo sudah pergi kesana” ucap Jung Gi dengan nyaring, Da Jung bertanya apakah
maksud kalimat "sudah pergi"
“Kami harus memastikan bahwa kita tidak akan menghadapi skenario
terburuk, benarkan?” jelas Jung Gi, Da Jung
dengan wajah makin marah keluar dari ruangan, Jung Gi pu mau tak mau
mengejarnya. Young Mi melihat kejadian didepanya menyuruh mengejarnya juga, Mi
Ri pun menyuruh Hyun Woo agar ikut mengejar Da Jung yang pergi.
Da Jung sangat marah berjalan dilorong Gedung Gold dengan
sengaja menyikut pundak orang yang menghalangi jalannya, Jung Gi bergumam
dengan menjerit “Skenario
terburuk terbayang di mataku...Aku harus mencegahnya agar tidak terjadi!” sambil memegang lengan Da Jung memohon agar tetap
tenang dan tak tidak bisa melakukannya, tapi Da Jung tetap berjalan walaupun Jung Gi mencoba
bersadar di lenganya untuk menahanya.
Direktur Jo masuk ke dalam ruangan Direktur Kim yang
sedang membaca koran, Direktur Kim sengaja mengejek tak mengenal siapa yang
datang. Direktur Jo membungkukan badanya, mengaku tidak
begitu perhatian padanya belakangan
ini.
“Wow, kunjungan dari Direktur Jo dari Lovely Kosmetik. Apa kau punya urusan denganku?” sindir Direktur Kim
“wajahmu benar-benar lebih
bersinar daripada terakhir kali aku bertemu denganmu. Apa kau menggunakan metode
panjang umur yang tidak aku ketahui? Bagilah
denganku...” ucap Direktur Jo memuji, Direktur Ki menyuruh
Direktur Jo langsung pada intinya saja.
“Direktur Kim, pertama-tama kau
meniru produk kami Dan
kemudian menyerang kami di media. “ ucap
Direktur Jo
“Apa maksudmu,
"menyerangmu?" Aku
hanya melakukan wawancara!” tegas Direktur Kim tak
mau mengakuinya.
“Website kami mengalami kesulitan
sekarang! Dan perang
komentar agak sedikit berlebihan, benarkan?” jelas
Direktur Jo
“Kau bilang Perang komentar? Hei, beraninya kau menuduh aku
seperti itu? Aku
seharusnya yang berteriak padamu! kau
mencuri produk orang lain, jadi kau pikir siapa yang
berani menuduh seperti itu
?” teriak Direktur Kim sudah
berdiri sambil menunjuk-nunjuk.
“Apa maksudmu “mencuri”? Apa yang kau katakan? Beraninya
kau berbohong di hadapanku! Apa
yang kau katakan, padahal kau yang meniru dan mencuri produk kami?” jerit Direktur Jo yang berani membalas teriak Direktur
Kim bahkan sampa membuatnya berjalan mundur.
Da Jung sudah masuk ke lorong dan akan segera masuk
ruangan, Jung Gi berlari kembali menahan tangan Da Jung, Hyun Woo juga datang
dengan nafas terengah-engah. Da Jung memperingatkan Jung Gi untuk melepaskan
tanganya sekarang, kalau tidak mungkin akan mencium lantai lagi.
Jung Gi mengingat saat terakhir kali disauna, tanganya
dipelintir lalu dibanting ketika menahan agar tak masuk ke sauna khusus pria.
Akhirnya Jung Gi melepaskan tanganya, Hyun Woo mendorong Jung Gi yang
melepaskan begitu saja. Ketika Da Jung masuk ruangan melihat Direktur Jo yang
sedang berteriak-teriak pada Direktur Kim.
“Hei... Kau menyebut dirimu Direktur yang
menakutkan di Gold? Tapi
kau membuli perusahaan kecil seperti kami? kau seharusnya bermain dengan
adil! Apa kau menyebut dirimu seorang pria?” teriak Direktur Jo, Hyun Woo dan Jung Gi melotot kaget
melihat dari depan pintu. Direktur Kim membalas kalau Direktur Jo tak takut
dengan sikap yang menyerangnya.
“Benar ! Aku tidak takut! Hei, tidakkah kau tahu bahkan
tikus akan mengigit kucing kalau dia merasa tersudut? Aku tidak rugi apa-apa, jadi
berikan usaha terbaikmu!” teriak Direktur Jo
menantang, Direktur Kim pikir Direktur Jo sudah gila
“Yah, aku sudah gila, berkat kau! Apa yang akan kau lakukan? Huh?” teriak Direktur Jo sengaja menanduk kepalanya membuat
Direktur Kim terdesak.
Da Jung memanggil Direktur Jo mengajaknya untuk pergi
sekarang. Direktur Jo kaget melihat Da Jung datang ke Gold dan langsung
mengajak untuk segera pergi. Direktur Kim ingin mengumpat tapi Direktur Jo
kembali lagi berhadapan dengan mantan rekan kerjanya dengan gagah berani.
“Kau kelihatannya lebih tua dariku Padahal umur kita sama, jangan
berani-berani kau bajingan? Hei,
kami tidak akan jatuh semudah itu Aku
ini Jo Dong Gyu! jangan
macam-macam denganku!” teriak Direktur Jo yang
mengukur tinggi Direktur Kim lebih
pendek dengan nada mengejek lalu keluar ruangan.
Direktur Kim melihat Da Jung yang hanya diam saja. Da
Jung pikir itu saja sudah cukup, lalu keluar ruangan tanpa pamit. Direktur Kim
merasakan bagian kepalanya langsung sakit seketika.
Direktur Jo berjalan cepat dilorong tiba-tiba kakinya
lemas dan membuatnya jatuh, Hyun Woo dan Jung Gi langsung menariknya menanyakan
keadaanya. Direktur Jo seperti lupa ingatan bertanya pada Jung Gi apa
yang barusan dilakukan
di sana.
“Kau baru saja membakar jembatan
yang biasa kita lewati untuk menyeberang” jawab Jung
Gi
“Kita tamat sekarang, benarkan?” kata Direktur Jo, Jung Gi pikir seperti itu. Direktur
Jo bertanya apa yang harus mereka lakukan pada Da Jung.
“Yang harus kita lakukan hanyalah
terus bergerak maju” kata Da Jung lalu mengajak
semuanya pergi sekarang.
Tiba-tiba ketigana menjerit kaget dengan mulut mengangga
karena seperti melihat Da Jung yang berjalan seperti ada api yang membara dari
amarahnya.
Woo Joo duduk diruang TV sambil menonton acara komedi,
Tuan Nam datang merasa yakin penjualan produk anaknya itu terjual
habis lagi hari ini lalu menganti saluran ke
home Shopping. Byun Ah memulai menjual Tap Tap dengan senyuman ramahnya.
“Kakek, apa itu tiruan? Apakah produk ayah itu tiruan?” ucap Woo Joo bertanya dengan wajah polosnya.
“Apa kau bilang? Ini terjual dengan
baik di jaringan Home Shopping”kata Tuan Nam
Woo Joo memberikan ponselnya pada sang kakek, kalau orang-orang
bilang produk ayah adalah tiruan. Tuan Nam
membaca pesan dari salah satu teman Woo Joo. “Aku dengar produk ayahmu meniru produk
perusahaan lain? Itu yang dikatakan ibuku.” Wajah Tuan Nam terlihat binggung, Woo Joo pun kembali
memindahkan ke saluran acara komedi.
Mi Ri masih menjaga di counter belum sempat menyapa
pelanggan yang lewat, sudah mendengar ejekan kalau Tap Tap itu produk
tiruan dan sudh membaca tentang bagaimana Lovely mencuri tekhnologi perusahaan
Gold. Mi Ri langsung mendekati si pelanggan dengan marah
menegaskan kalau berita itu tak benar dan produk mereka adalah yang asli. Dua
wanita itu mengangguk mengerti lalu memilih pergi.
“Ini sangat kacau! Kami lah yang
asli! Menjengkelkan
sekali!!” jerit Mi Ri kesal sendiri melihat ke counter gold
sedang penuh pelanggan.
“Mi Ri, Mi Ri, Jang Mi Ri. Apanya
yang menjengkelkan?” tanya Bong Gi datang
menyapanya, Mi Ri memperlihatkan wajah cemberutnya karena masalah Lovely yang
dihadapi.
Distudio, Jung Gi, Da Jung dan Young Mi melihat siaran
live.
“Sebuah produk tiruan telah di
luncurkan, kalian tidak boleh salah memilih! Pencipta serum penyembuhan yang
asli adalah Lovely!” ucap Byun Ah menyakinkan
pemirsa yan menontonya.
Young Mi bertanya pada PD kenapa mereka tidak
menyalakan layar TV hari ini, berpikir kalau grafiknya tak naik. PD dengan sinis
merasa Young Mi belum tahu lalu memperlihatkan layar TV disampingnya. Young Mi
melihat grafik datang, menurutnya Siaran home Shopping mereka benar-benar
gagal total, Jung Gi dan Da Jung melihat dengan
wajah tegang.
Dua buah produk Tap Tap dan Tep Tep dengan brosur yang
sama persis, seorang wanita tua melihat keduanya didepan matanya. Direktur Kim
sudah duduk di ruangan Presdir JJ Home Shopping sambil melihat siaran penjualan
Tap Tap yang masih berlangsung. Akhirnya si wanita langsung menelp seseorang.
“Apakah benar kita menjual produk
tiruan sekarang ini? Hentikan
segera, sekarang juga!” tegas si wanita tua dengan
nada marah dan mata melotot. Direktur Kim tersenyum licik karena produk Tap Tap
tak bisa lagi masuk Home Shopping.
Byun Ah keluar ruang siaran memberitahu Akan
sulit untuk meneruskan penjualannya di acara mereka
karena Atasannya
mengatakan bahwa hari ini akan menjadi hari terakhir menjual produk Tap Tap. Jung Gi yakin Byun Ah sudah tahu bahwa mereka pembuat
aslinya, kalau sampai siaran dihentikan seolah-olah
mengakui bahwa mereka
yang palsu dan memohon untuk membantunya.
“Setidaknya tolong biarkan kami
tetap melakukan siaran sampai batas waktu
perjanjian” ucap Da Jung
“Aku sudah bilang padamu, aku
dapat perintah dari atasanku! Dan Tidakkah
kau melihat penjualan hari ini? Itu sangat mengerikan! Jadi Tidak ada bagusnya meneruskannya” tegas Byun Ah kesal sendiri lalu memilih pergi. Young
Mi tak percaya pihak JJ sudah membunuh mereka lalu menarik Jung Gi agar bisa
mendekat.
“Bukankah ketua adalah kekasihnya si pria menakutikan itu? Bagaimana bisa mereka menendang
kita dengan begitu mudahnya?” bisik Young Mi, Jung
Gi berusaha menyangkalnya, Young Mi pikir melihat semua ini rasanya tak
mungkin.
Da Jung mendengar pembicaraan Young Mi hanya bisa diam,
lalu mendengar ada bunyi pesan masuk ke dalam ponselnya. Pesan dari Shi Hwan “Aku ingin berbicara
denganmu mengenai ke depannya. Bagaimana kalau makan malam?”
Bong Gi dan Mi Ri berjalan bersama di trotoar sambil
memegang segelas kopi. Bong Gi tak percaya orang-orang
di Gold menyatakan bahwa Tap-Tap adalah tiruan meskipun mereka yang meniru Lovely. Mi Ri merasa mereka akan
benar-benar jatuh kali ini. Bong Gi bisa mengerti
wajah kakaknya yang terlihat lesu saat pulang kerumah.
“Apa? Seperti apa ekspresinya
Ketua Ok?” ucap Mi Ri karena berpikir Bong Gi
memiliki hubungan dekat dengan Da Jung, Bong Gi terlihat kebinggungan menjawabnya.
“Oh yh, aku tidak tahu namamu” ucap Mi Ri malu-malu, Bong Gi mengodanya kalau Mi Ri
penasaran dengan namanya lalu menyebut namanya Bong Gi. Mi Ri sedikit heran menyebutkan nama panjangnya Ok
Bong Gi, Bong Gi menutup kebohongan dengan membenarkannya.
“Apa kau dekat dengan Ketua? Apa kalian berdua benar-benar
dekat? Maksudku Seberapa dekat?” tanya Mi Ri
“Mmmmm.... seseorang yang aku lihat saat aku
membuka pintuku setiap hari” ucap Bong Gi karena
mereka tinggal berhadapan.
“Oh, aku mengerti, Aku minta berikan aku kesan yang
bagus padanya, mengerti?” pinta Mi Ri
“Kenyataan bahwa kita bertemu
harus dirahasiakan, kau tahu
dengan sifat pemarahnya kan?” balas Bong Gi
Mi Ri rasa tentu saja lalu bertanya-tanya bagaimana bisa
Da Jung mendapat julukan "Nona pemarah". Bong Gi hampir keselek mendengar julukan Da Jung lalu
keduanya sama-sama tertawa terbahak-bahak. Mi Ri tiba-tiba melotot kaget
melihat sesuatu didepanya, melihat si pria yan menakutkan membuka pintu mobil
dan Da Jung berjalan disebelahnya.
Bong Gi binggung apa sebenarnya yang terjadi, Mi Ri
memukul lengan Bong Gi sambil menunjuk kearah depannya, Shi Hwan si pria
menakutkan berjalan bersama dengan Da Jung. Di Lobby depan terlihat seseorang
yang sengaja mengambil gambar dengan ponselnya.
“Aku datang kesini hanya untuk
membahas pekerjaan, jadi jangan khawatir” ucap Shi
Hwan sudah duduk pinggir jendela dengan wine didepanya. Da Jun menegaskan
dirinya datang karena masalah pekerjaan juga
“Pertama-tama, aku minta maaf
karena produkmu ditarik dari jaringan kami”ungkap Shi
Hwan
“Aku memang marah, tapi bisa mengerti itu adalah keputusan
terbaik bagi JJ” balas Da Jung
“Jadi…. bukankah akan sulit kalau Tap-Tap
tetap dilanjutkan?” kata Shi Hwan, Da Jung tak
mengerti maksud dari ucapan mantan suaminya.
“Bagaimana kalau membuat produk
baru? Kita bisa
menjadi rekan bisnis, untuk
produk pribadi Jadi
Lovely dan JJ bisa menjadi tim, dan merilis produk home shopping yang baru. Bagaimana? Bukankah itu ide yang
bagus? Aku akan
memberikan dukungan penuh padamu, sebagai Presdir”
jelas Shi Hwan bersemangat
“Kenapa kau menawarkan ini?” tanya Da Jung dengan melipat tanganya didada
“Manajer Ji dari Gold menawarkan
Pet Pet padaku Dan tentu
saja aku segera menolaknya. Seperti
yang kau tahu, aku akan menjadi pewaris dari perusahaan Mereka membicarakan tentang aku
yang terlahir dengan sendok perak di mulutku (terlahir kaya) Tapi aku menyadari bahwa aku
tumbuh besar dengan banyak keberuntungan.”cerita Shi
Hwan
“Bukankah seharusnya aku melakukan
sesuatu untuk perusahaan kalau aku memang pria yang bermoral? Daripada berusaha menentang
dengan perusahaan sebesar Gold Kau
harus fokus untuk membuat perusahaanmu tetap mengapung Aku rasa itu cara terbaik untuk
bertahan” kata Shi Hwan membanggakan dirinya.
“Sepertinya kau benar-benar
memperhatikan pelajaran wirausahamu.” komentar
Da Jung
“Tidak sia-sia belajar jauh-jauh
ke Amerika Pada saat
seperti ini, cara ini
adalah perjanjian bisnis tanpa melibatkan perasaan pribadi Pikirkan secara positif dan hubungi
aku, mengerti?” kata Shi Hwan yang sudah memberikan
penawaran. Da Jung terdiam tak memberikan jawaban apapun.
***
Presdir JJ Shoping melihat foto Shi Hwan dengan Da Jung
yang berjalan bersama di ponselnya, bahkan anaknya sempat memegang punggung Da
Jung saat berjalan. Wajahnya terlihat sangat marah.
Da Jung pulang kerumah dengan mengendarai mobil merahnya,
mengingat kembali ucapan Shi Hwan “Ini adalah perjanjian bisnis tanpa melibatkan perasaan pribadi. Pikirkan dengan positif dan hubungi aku, mengerti?”
“Aku benar-benar ingin mempercayai
kebohongannya” ucap Da Jung dengan tatapan dinginya.
Jung Gi sedang ada diruang TV kaget mendengar adiknya
menyebut si pria yang menakutkan. Bong Gi sedang duduk sambil menopang
kepalanya bertanya apakah kakaknya tahu siapa pria itu. Jung Gi malah bertanya
balik bagimana adiknya bisa tahu tentang julukan pria menakutkan.
“ Aku melihat Ketua dan juga tetangga kita dengan si pria menakutkan masuk ke hotel
bersama-sama. Selain itu yang Aku
dengar dia adalah Presdir dari JJ. Hubungan
seperti apa yang mereka miliki?” ucap Bong Gi sengaja
mendekatkan wajahnya pada sang kakak
“Kau tidak perlu tahu, bajingan” kata Jung Gi, Bong Gi kembali menopang kepalanya karena
sangat penasaran dan ingin tahu kebenaranya.
Da Jung sedang melamun diruanganya, Jung Gi menatapnya
dari tempat duduknya. Mi Ri berjalan mendekati meja Young Mi dan mengajak Hyun
Woo untuk ikut juga, sambil berjongkok memberitahu kalau ada berita besar
dengan suara berbisik.
“Tadi malam, Ketua Ok dan Presdir
dari JJ pergi ke hotel bersama-sama!” cerita Mi
Ri, Jung Gi bisa mendengar pembicaran ketika walaupun hanya bisik.
“Apa itu artinya kita masih punya
kesempatan?” pikir Hyun Woo, Young Mi merasa seperti
itu.
Deringan telp di meja Jung Gi terdengar, Da Jung menelp
meminta agar segera datang ke ruanganya.
Da Jung sambil duduk memberitahu JJ Home Shopping menawarkan
perjanjian produk tersendiri untuk mereka dan
menanyakan pendapat Jung Gi tentang tawaran itu. Jung Gi dengan helaan nafas
bertanya kalau memang mereka melakukanya maka apa yang akan terjadi.
“Karena kita memiliki produk resmi
dengan jaringan home shopping, jadi Kita
harus menempatkan Tap-Tap di belakang. Kita
tidak dalam situasi dimana kita bisa memilih sekarang” jelas Da Jung
“Aku dengar kau bertemu dengan
Presdir Jang kemarin Apa
kau menyerah padanya untuk membuat perjanjian?”
tanya Jung Gi, Da Jung mengatakan tidak karena Shi Hwan yang menawarkannya duluan, lalu bertanya apakah Jung Gi akan setuju atau tidak.
“Kalau aku setuju
maka akan menghancurkan harga diriku, tapi kalau tidak setuju aku akan jadi
pengangguran.” Gumam Jung
Gi kebingungan.
“Kalau aku tidak setuju, apa kau
tidak akan melakukannya?” tanya Jung Gi ragu, Da Jung
menanyakan alasan Jung Gi menolaknya.
“Apa? maksudku, itu bukan masalah
yang mudah, jadi...” jelas Jung Gi yang
terpotong karena mendengar jeritan Direktur Jo yang memanggil Da Jung menuju
ruangan.
Direktu Jo memberitahu Ada tamu
penting untuk Da Jung di ruanganya, Da Jung binggung Tamu
penting siapa. Direktur Jo mengatakan kalau itu dari pihak JJ
home Shopping dan berpikir kalau managernya itu tahu tentang sesuatu. Jung Gi
yang mendengarnya memutuskan untuk ikut ke ruangan. Da Jun melirik Jung Gi yang
ingin ikut bersamanya.
Jung Gi melihat siapa yang datang ke ruangan Direktur Jo,
Da Jung sempat kaget melihat mantan mertuanya datang ke tempat kerjanya. Ibu
Shi Hwan melirik sinis melihat Da Jung dengan sikap chaebolnya. Mi Ri dkk ikut
naik ke lantai atas ingin tahu yang terjadi dengan mereka.
“Lihatkan? Dia jelas sekali datang
untuk memutuskan sesuatu” ucap Mi Ri yakin, Hyun Woo
merasa pertarungan
cepat dan sangat menyukainya
“Yah, mereka bahkan pergi ke hotel
bersama-sama” ucap Young Mi tersenyum bahagia, Sek
Wang menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, Young Mi mengajak mereka
mendengarnya bersama-sama saja
“Apa yang membawamu kemari?” tanya Da Jung, Ibu Shi Hwan langsung berdiri dan
memberikan tamparan, semua orang sanga terkejut karena Da Jung ditampar oleh
Presdir JJ, begitu juga Jung Gi yang berdiri disebelahnya benar-benar terlihat
shock.
“Aku adalah wanita tanpa banyak bicara, kau
mengerti maksudku kan?” ucap Ibu Shi Hwan, Da Jung menegaskan
dirinya tidak
mengerti
“Kau merayu mantan suamimu dan masuk
ke dalam siaran di Home Shopping lalu kemudian
menjual produk tiruan murahan itu di perusahaanku. Apa
kau tidak mengerti?” sinis Ibu
Shi hWan
“Aku tidak pernah merayu mantan
suamiku untuk bisa tampil di acara itu Dan
produk kami bukan tiruan murahan. Meski
kau menjadi presdir namanya saja, seharusnya kau tahu itu” tegas Da Jung menegakan kepalanya menatap mantan
mertuanya.
“Bahkan saat kau menikah, kau
menggunakan semua tipu muslihatmu Dan
kau menjalankan bisnismu dengan cara memalukan seperti ini? Ada banyak orang yang melihat kau
tahu! Kau bahkan pergi ke hotel
bersama-sama!!” ucap Ibu Shi Hwan dengan nada tinggi
“Jadi kau masih memantau setiap gerakan
anakmu?”ejek Da Jung
Ibu Shi Hwan yakin kalau tak melakukan karena anaknya
yang polos akan dirayu lagi oleh rubah licik seperti Da Jung, lalu bertanya apakah Direktur Jo itu atasan di
Lovely. Direktur Jo dengan gugup membenarkanya. Ibu Shi Hwan dengan ketus
meminta agar Direktur Jo mengasai pegawainya lebih baik lagi. Direktur Jo hanya
bisa membungkuk mengerti.
“Kalau wanita jalang ini masih
berada di dekat anakku lagi Kami
akan menuntutmu karena menjual produk palsu di siaran kami!” ancam Ibu Shi Hwan lalu keluar dari ruangan.
Da Jung berusaha menahan air matanya tak turun dengan
semua sindiran bahkan tamparan didepan semua pegawai. Direktur Jo benar-benar
kebinggungan apa yang harus mereka lakukan. Jung Gi melihat Da Jung dengan mata
berkaca-kaca.
Young Mi dan Manager Jung mendorong trolly membawa
kembali produk Tap Tap yang sudah ada di
JJ Home Shopping. Mi Ri, Hyun Woo dan Jung Gi membereskan semua produk di Mall
dengan melepaskan semua spanduk dan juga brosur. Jung Gi melihat ke counter
Gold yang menjual produk yang sama, akhirnya menghela nafas panjang membereskan
semua kardus Lovely.
Direktur Jo duduk diam sambil memakan coklat, tingkat
stressnya semakin meningkat setelah tuduhan bahkan tak bisa berjualan dimanapun
akibat sikap licik Direktur Kim.
Manager Jung mengadakan rapat mengatakan mereka harus
mengakui kenyataan kalau ini semua adalah akhir
dari Tap-Tap, karena mereka sudah kehilangan
semua kredibilitas sebagai sebah produk karena tuduhan sebagai produk tiruan dengan penekanan diakhir kalimat
kalau mereka sudah berakhir semuanya.
“Berhentilah bertahan, kita harus
kembali menjadi perusahaan bawahan sekarang.” Ucap Manager
Jung, Jung Gi merasa tak bisa menyerah seperti ini saja.
“Apa kau mau melihat kita gagal sepenuhnya, Kepala Bagian
Nam?” teriak Manager Jun marah
“Aku yakin semua produk pasti
melalui kesulitan lalu Kau
ingin kami semua kembali menjadi bawahan Hanya karena kita menutup took pop up
dan menghentikan siaran? Ini
tidak benar, kan Direktur Jo?” ucap Jung Gi meminta pembelaan pada Direktur Jo
“Apa salahnya menjadi perusahaan
bawahan? Kita
berhasil sampai ke pertandingan akhir dengan melakukan itu selama ini. Apa yang harus kita lakukan, saat
produk kita tidak laku? Aku
setuju dengan Manajer Jung. Kita
harus kembali menjadi perusahaan bawahan” kata Young
Mi, Direktur Jo setuju
“Aku dengar kau bertengkar dengan
Direktur Kim. Bagaimana
kau bisa membakar jembatan seperti itu? Kenapa kau tidak mempertimbangkan
masa depan kita? Kita
harus bagaimana sekarang?” keluh Manager Jung
mengomel.
“Aku harus menundukkan kepalaku
dan meminta maaf. Saat
produk kita rusak seperti waktu itu, aku adalah kaki tangannya Direktur selama
satu bulan. Aku akan
pergi dan melakukan itu lagi Mungkin
akan menjadi tiga bulan kali ini” kata
Direktur Jo
“Hei, Ketua Ok... Bukankah seharusnya kau
mengatakan sesuatu sebagai seseorang yang membawa kami sampai ke titik sekarang
ini? Bertanggung
jawablah, seperti yang kau katakan Dan
serahkan posisimu” ucap Manager Jung mengejek
“Aku tidak akan menyerah” tegas Da Jung, Young Mi mengejek Da Jung yang tak mau
menyerah dengan keadaan kacau seperti ini.
“Aku tidak mau menundukkan
kepalaku pada orang yang telah menghancurkan produkku” tegas Da Jung
“Jadi Kau tidak mau? Jadi kau mau kami
semua kelaparan? Bagaimana
bisa seorang Ketua....” teriak Young Mi marah,
Jung Gi meminta agar Young Mi menahan amarahnya.
“Kalau Presdir JJ adalah mantan
suamiku, aku akan menunduk 100 kali padanya!!! Ah... Tidak,
kalau aku punya latar belakang seperti itu, aku tidak akan hidup seperti ini. Apa yang bisa kami lakukan? Bisakah harga diri sialan itu
memberi kami makan?” keluh Young Mi yang merasa
nasibnya tergantung dengan perusahaaan. Da Jung tertunduk diam.
“Aku harus membesarkan anakku dan
Wakil Park masih harus membayar hutang-hutangnya
serta Jang Mi Ri harus membayar hutang beserta bunganya Dan membayar semua biaya hidupnya
sendiri! Lalu Kepala Bagian Nam...” ucap Young Mi dengan nada tinggi, Mi Ri mendengarnya
berkaca-kaca, Jung Gi berteriak meminta agar Young Mi menghentikan ucapannya.
“Dia tulang punggung ayah dan
adiknya yang pengangguran Dan
dia juga ayah tunggal!!! Kau pikir
kami menunduk pada orang lain karena kami mau? Itu sangat sulit dan kami harus melakukan apapun maka dari Itu sebabanya kami menjalani
hidup tanpa harga diri! Apa
kau mengerti sekarang Ketua Ok?” tegas Young Mi menahan rasa sedihnya. Da Jung menatap
sinis.
Young Mi mengejek Da Jung yang masih membahas tentang
harga diri lalu keluar dari ruangan dengan membanting kursi dan diikuti oleh
Hyun Woo serta Mi Ri
“Yeah, ini semua salahku, ini
semua adalah kesalahanku!”ucap Direktur Jo lalu keluar
ruangan. Jung Gi akhirnya ikut mengejar Direktur Jo. Hanya Da Jung dan Manager
Jung yang ada didalam ruangan.
“Dengar, Nona Ok Da Jung, orang
yang ada di sini berbeda denganmu Aku
yakin kau punya banyak tempat tujuan meski Lovely jatuh Tapi tidak begitu dengan
orang-orang di sini” ucap Manager Jung
“Kenapa Lovely akan jatuh?” tanya Da Jung
“Karena kau bersikap seperti ini. Jadi hentikan sikapmu itu dan
lakukan sesuatu! Berlututlah
pada Direktur Kim atau lakukan sesuatu Atau
temui Jang Shi Hwan dan memohon” tegas Manager Jung lalu
keluar ruangan dengan tertawa mengejek.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar