Jung Gi meminta Direktur Jo untuk memecatnya saja dan
apabila atasanya itu ingin memecat seseorang, dimulailah dengan memecat dirinya. Direktur Jo tak percaya Jung Gi benar-benar ia
ingin melakukanya. Jung Gi berteriak kesal
menyuruh Direktur Jo untuk membunuhnya saja sekali.
“Baiklah! Kalau kau memang
menginginkannya, kau pikir aku tidak bisa memecatmu? Barusan kau ‘kan yang memintaku? Dasar bajingan kurang ajar,
setelah aku memanjakanmu selama ini...” ucap
Direktur Jo akhirnya memilih untuk keluar dari ruangan.
Di depan ruangan sudah ada Young Mi, Mi Ri dan Hyun Woo
sudah menunggu. Direktur Jo menatap ketiganya yang terlihat hanya bisa
menunduk.
“Lalu kenapa kalian
semua menerima suap? Setidaknya kalau kalian melakukannya, kalian tidak boleh ketahuan,
brengsek!” gumam
Direktur Jo memandang semua anak buahnya lalu keluar dari kantor.
Hyun Woo dan Jung Gi saling menatap kebinggungan, Young
Mi hanya bisa tertunduk dan Mi Ri
menatap Jung Gi diruangan dengan menahan air matanya.
Ji Sang bertanya apa sebenarnya yang ingin dilindungi Da
Jung, lalu merasa Da Jung masih percaya bahwa di dunia ini masih ada yang
lebih berharga dari uang. Da Jung pikir seharusnya Ji
Sang mempercayai hal itu juga dengan begitu ia bisa melihat
nilai segala sesuatu, seperti kebahagiaan, kebanggaan, dan cinta.
“Dalam keadaan seperti itu, kau
cukup mempesona meskipun tidak memiliki apapun.”
Jelas Da Jung
“Sekarang aku sadar bahwa semua
itu tidaklah berguna.” Komentar Ji Sang berjalan
ke depan jendalanya.
“Lalu? Apakah sekarang kau
bahagia?” tanya Da Jung, Ji Sang pikir Da Jung itu sedang mencemaskannya.
“Aku...ingin sekali kau merasa
bahagia. Dari dulu hingga sekarang pun aku merasa begitu. Percayalah padaku.” Pinta Da Jung terdengar tulus
“Maaf... tapi aku tidak mempercayai
kepercayaan yang ditawarkan oleh manusia. Kau bisa dengan mudah membelinya
dengan uang dan ia
bisa dengan mudah berubah. Setidaknya,
uang tidak berbohong.” Tegas Ji Sang.
Da Jung menatap Ji Sang dengan mata berkaca-kaca, Ji Sang
berjalan mendekati Da Jun menyuruhnya agar Mulai
sekarang, angkatlah teleponnya karena saat ia
meminta pergi maka pergilah dan ketika meminta datang maka datanglah, jadinya
penurut seperti yang dikatanya seperti dulu yang pernah dilakukan Da Jung
dengan begitu mungkin saja Da Jung bisa melindungi orang-orang itu,
walaupun ia tak yakin semua pegawai Lovely itu pantas
untuk dilindungi.
Young Mi duduk ditaman memikirkan yang
akan terjadi pada mereka sekarang. Hyun Woo pikir mereka semua sudah melihat sikap
Direktur Jo pada Wakil Kepala Nam. Young Mi melihat Direktur Jo menjadi benar-benar keras
kepala. Hyun Woo penasaran alasan Direktur Jo sampai ingin
memecat pegawai.
“Aku pikir mungkin aku adalah
orang pertama yang akan dipecat. Aku
hanyalah pekerja sementara dan juga yang telah menjual Lovely terakhir kali.” Ucap Mi Ri pasrah
Tidak
benar. Kepala Ok sudah menutup-nutupinya, kau ingat ‘kan? Percayalah saja padanya, mengerti!”kata Hyun Woo yakin
“Lagian kau adalah satu-satunya
desainer di Tim Marketing. Tidak
mungkin mereka mau memecat satu-satunya desainer.”
Jelas Young Mi, Mi Ri terlihat masih tak yakin kalau keadaanya akan baik-baik
saja. Hyun Woo mengangukan kepala untuk menyakinkan.
“Akulah yang harusnya cemas! Terakhir kali, aku meninggalkan
kantor lebih awal dan juga terlambat datang karena anakku. Direktur Jo berteriak padaku mengenai
hal itu.” Kata Young Mi sedih
“Tapi kaulah yang bertugas di toko online
kita. Sekarang
ini banyak sekali yang harus dikerjakan disana. Tidak mungkin mereka memecatmu hanya karena terlambat beberapa
kali. Jangan
khawatir.” Ucap Mi Ri menenangkan
“Benar.. Kau termasuk salah satu anggota perintis,
bersama dengan Direktur Jo” ucap Hyun Woo
Young Mi terlihat tampak sedikit memiliki harapan, kalau ia akan
baik-baik saja, Mi Ri juga berpikir mereka tidak
akan bisa mengembangkan produk tanpa Wakil Kepala Nam jadi pasti bukan dia, lalu dengan Young Mi menatap Hyun Woo yang berdiri
didepanya.
Hyun Woo menduga dirinya yang akan dipecat, kerana ia tidak
punya keahlian apapun dan hanya mengerjakan pekerjaan sedikit-sedikit jadi sanya yakin akan dipecat lebih dulu. Young Mi pikir
itu tak mungkin karena ada banyak hal yang dilakukan Hyun Woo, Mi Ri
menambahkan Hyun Woo adalah tangan kanannya Jung Gi jadi sangat yakin Jung Gi pasti akan melindungimu. Hyun Woo teringat mereka tim yang
mengembangkan Tap Tap tapi kenapa mereka harus
menderita seperti ini. Young Mi setuju, menurutnya keadaan seperti
ini membuatnya gila, lalu
mengajak semuanya masuk karena sudah terlalu lama diluar kantor.
Jung Gi menatap ruangan Da Jung yang masih kosong sambil
bergumam. Da Jung masuk ke kantor dari lantai atas melihat Jung Gi yang menatap
ke arah ruanganya.
Flash Back
Ji Sang bertanya Apakah
orang-orang itu benar-benar menghargainya, Da Jung
seperti tak mengerti Ji Sang menanyakan hal itu. Ji Sang mengumpamakan jika
dirinya saat itu memberikan tawaran pada pegawai Lovely untuk
memilih antara Da Jung
dan uang, maka mana yang mereka pilih. Da Jung
sinis kearah Da Jung.
Ji Sang mengajak Da Jung untuk bertaruh, Da Jung
mengumpat Ji Sang memang Bajingan
gila lalu berjalan pergi. Ji Sang berjanji akan melepaskan Da
Jung apabila semua pegawainya itu memilihnya, bahkan akan
melepaskan Da Jung dan
Lovely selamanya. Da Jung membalikan badannya
merasa Ji Sang itu terlihat sepercaya diri itu. Ji Sang menegaskan kalau ini semua berhubungan dengan
Uang, dan selama ini tidak pernah menemukan
orang-orang yang mengatakan kalau mereka membenci uang.
Jung Gi melihat Da Jung yang baru datang bertanya apakah
ia baru saja
kembali dari suatu tempat. Da Jung beralasan tadi ada urusan pribadi
sebentar. Jung Gi memberitahu sedang
kacau sekarang meminta Da Jung untuk
bisa meyakinkan Direktur Jo. Da Jung hanya
menatap Jung Gi tepat dimatanya, Jung Gi binggung melihat tatapan mata Da Jung.
“Wakil Kepala Nam, Apa kau menyukai uang ?”
tanya Da Jung, Jung Gi binggung dengan pertanyaan Da Jung tapi menurutnya Di
dunia ini tidak ada yang membenci uang.
“Apa kau mau berhenti bekerja
disini kalau kau punya uang?” tanya Da Jung
“Ya, Aku tidak bisa mengatakan begitu juga
sih. Tapi...” ucap Jung Gi binggung
“Harus menahan sikap angkuh atasan,
harus merendahkan diri. Bukankah
benar bahwa kita tidak perlu menahannya kalau kita punya uang?” kata Da Jung, Jung Gi benar-benar binggung Da Jung
tiba-tiba bertanya tentang hal itu.
Da Jung terus menatapnya, Jung Gi berusaha menyadarkanya.
Da Jung mengatakan alasanya hanya penasaran saja karena ingin tau apa artinya kantor ini bagi Jung Gi,
dan mungkin bisa lebih berharga dibandingkan uang. Jung Gi terlihat binggung melihat Da Jung yang masuk ke
dalam ruangan.
Young Mi dkk baru saja kembali ke kantor, Jung Gi menegur
semuanya yang baru datang padahal seharusnya lebih sering berada di meja di
saat-saat seperti ini. Young Mi mengaku merasa
terlalu tidak enak untuk duduk saja, jadi pergi sebentar untuk mencari angin
segar. Mi Ri baru menyadari Da Jung sudah kembali. Young Mi
langsung menarik Jung Gi, apakah ia sudah berbicara dengan Da Jung.
Jung Gi mengangguk tapi wajahnya terlihat binggung, Hyun
Woo ingin tahu apa yang dikatakanya, mungkin saja Da Jung sudah memiliki
rencana serangan balasan. Jung Gi memberitahu Da Jung
hanya bertanya padanya "Apa kau suka uang?" Young Mi benar-benar tak mengerti dengan pertanyaan
seperti itu. Jung Gi sendiri juga binggung, semuanya pun menatap ke arah
ruangan Da Jung dengan wajah kebinggungan.
Empat orang direktur sudah berendam dalam bak sauna,
Direktur Jo merasa dengan berendam membuatnya merasa nyaman, Direktur Jung
melihat Direktur Jo Belakangan ini mencemaskan banyak hal, menurutnya Memang
tidak mudah melakukan
restrukturasi. Direktur yang berada dibelakang tahu memang
tidak ada yang bertahan selamanya. Direktur
Jung yakin dengan cara itu Direktur Jo bisa
menghemat pengeluaran yang tidak berguna, dan produknyaakan terjual dengan bagus selama
diproduksi, dengan menemukan
pengganti pegawainya,
hanyalah masalah waktu.
“Aku punya banyak pegawai yang
tidak melakukan apapun kecuali mengambil gaji mereka Dan itu benar-benar membuatku
marah.”Cerita Direktur lainya.
Kau
telah membuat keputusan yang berani. Jadi
ayo kita berikan dia tepuk tangan yang meriah”
komentar Direktur yang dibelakang. Mereka pun memberikan tepuk tangan dibawah
air.
“Aish, orang-orang ini. Kalau semuanya berjalan lancar.
Aku akan membantu kalian semua, jangan khawatir.”
Kata Direktur Jo
“Aku dengar kau menemukan seorang
investor. Apa mungkin kau mau memperkenalkanku padanya?” ucap Direktur Jung, semua juga ingin bertemu dengan
Investor itu.
Direktur Jo memberitahu CEO Lee adalah orang
yang cukup sibuk dan akan coba bicara dengannya
setelah restrukturasi selesai. Direktur Jung memuji
Direktur Jo memang penyelamat mereka.
Direktur Jo menyindir sebelumnya mereka memuji Direktur Kim, Direktur Jung
berdalih tak mungkin membandingkannya dengan Direktur Kim. Semua setuju denganya.
Manager Yang masuk ke dalam ruangan Direktur Kim dengan
sedikit duduk melirik ke arah jendela. Direktur Kim mengatakan Ada
yang ingin diminta
dari anak buahnya kali ini. Manager Yang pun mempersilahkan Direktur Kim untuk mengatakan
saja.
“Berikan surat pengunduran dirimu.” Ucap Direktu Kim, Manager Yang kaget diminta untuk
menyerahkan Surat...pengunduran diri
“Ya,aku
memintamu menyerahkan surat pengunduran diri. Bisakah kau lakukan itu untukku?” kata Direktur Kim, Manager Yang langsung berlutut
“Tolong maafkan aku kali ini, Pak! Jika ada kesalahan yang aku perbuat dan aku akan mempertanggung jawabkannya! Kalau ada yang tidak kau sukai dariku, tolong katakan saja! Tolong lepaskan aku kali ini saja” ucap Manager Yang panik, Direktur Kim tertawa
mendengarnya
“Sudah kubilang kan, Manager Yang memang orang yang dramatik!” komenter Direktur Kim, Manager Yang binggung
Direktur Kim memberitahu Masalahnya
adalah,ada yang ingin mempekerjakannya,
Ternyata Ji Sang sedari tadi bersadar di sofa sambil menatap keluar jendela, Ji
Sang berjalan memberitahu sudah sering mendengar cerita Manager Yang dari
Direktur Kim, kalau Manager Yang adalah
orang yang cukup terampil.
“Itulah kenapa aku ingin kau
melakukan beberapa pekerjaan lepas untukku. Ini adalah jumlah pembayaran yang
akan kau terima, tak peduli berapa lama pun kau menyelesaikan proyeknya.” Kata Ji Sang sambil menuliskan sesuatu di note.
Manager Yang binggung melihat angka satu, berpikir itu
seribu won, Ji Sang meminta Manager Yang untuk Berpikirlah
lebih besar, karena yang dbicarakan
adalah 100 juta won. Manager Yang melonggo
mendengarnya. Direktur Kim memerintahkan Manager Yang mengerjakanlah
proyek satu itu dengan
baik dan kembalilah padanya, kalau memang berhasil
makan pasti
akan mengembalikannya ke
posisi asal.
“Kau punya kepercayaan diri akan
melakukannya dengan baik, kan?” ucap Direktur Kim
berdiri dari tempat duduknya. Manager Yang langsung berdiri mengucapkan
terimakasih sambil membungkuk.
“Kenapa kau berterima kasih padaku? Berterima kasihlah pada CEO Lee.” Kata Direktur Kim, Manager Yang pun mengucapakan
terimakasih pada Ji Sang dan berjanji akan
melakukan yang terbaik!
“Yang aku lakukan
hanyalah menulis sebuah angka, dan dia sudah membungkuk padaku seperti ini.” gumam Ji Sang tersenyum licik
Da Jung berdiri dibalkonnya dan langsung buru-buru masuk
kedalam rumah, Suami Young Mi sedang asik menonton bola, Young Mi mengajak
bicara suaminya, berpikir berhenti saja berkerja dan menjadi ibu rumah tangga. Suaminya bertanya apa maksud ucapanya, Young Mi merasa
suami dan Ibu mertuanya sudah mulai kerepotan dan Ji Ho juga akan segera
bersekolah jadi harus membantu
belajarnya sedikit. Suaminya merasa itu hanya
omong kosong saja menurutnya Di masa-masa sulit seperti ini menurutnya akan sulit kalau cuma dirinya yang cari uang.Young Mi pikir itu tak mungkin berhasil memang.
Hyun Woo menerima telp dari ibunya, yang terdengar
khawatir menanyakan apakah anaknya sudah makan, Hyun Woo mengatakan sudah makan
lalu menanyakan keadaan ibunya. Sang ibu mengatakan baik-baik saja, berpesan
agar Hyun Woo mematuhi atasanya dan layani Direkturnya dengan baik, jadi sudah bisa dipastikan bisa
dipromosikan bulan ini. Hyun Woo meminta Ibunya tak perlu khawatir karena pasti
akan dipromosikan.
Young
Mi menghabiskan kaleng bir terakhir, terlihat di tempat sampah bekas kaleng
bir, Setelah itu membanting tubuhnya di tempat tidur memikirkan Bagaimana i bisa bertahan hidup, kalau
dipecat.
Jung Gi duduk di meja kerjanya, pikirannya melayang pada ucapan
Da Jung saat di kantor. “Wakil Kepala Nam Apakah kau suka uang ? Apa kau mau berhenti bekerja disini kalau kau
punya uang? Harus menahan sikap angkuh atasan, harus
merendahkan diri. Benarkah kita tidak perlu menahan semuaitu kalau
kita punya uang?”
“Kenapa dia menanyakan itu padaku?” gumam Jung Gi penasaran lalu mengeluh keadaannya
seperti ini sangat menjengkelkan
Direktur Jo baru turun dari mobilnya menyuruh sopirnya
untuk segera pulang dan beristirahat. Mobil Da Jung berhenti didepan rumah dan
Da Jun langsung turun dari mobil, meminta Direktur Jo memikirkan keputusanya.
“Dengan membuka toko bebas pajak
dan masuk ke situs e-commerce ada
banyak sekali hal yang harus diurus, Seharusnya
kita malah mempekerjakan lebih banyak orang, jadi ini tidak masuk akal sama
sekali!” ucap Da Jung
“Keputusanku sudah bulat, kau
tidak usah menentangnya dan lakukan saja yang aku suruh!” tegas Direktur Jo angkuh
“Dengan siapa Anda membuat
keputusan itu, tanpa sepengetahuan para pegawai? Bukankah dengan orang itu, Lee Ji
Sang? Kau bilang akan mengurusnya dan tidak
akan memberinya kekuasaan eksekutif. Apakah
orang itu sudah mulai melibatkan diri pada management kita?” ucap Da Jung benar-benar marah
“Sekarang siapa yang melibatkan
diri pada management? Aku ini masih seorang Direktur, Apa kau tahu itu !!! “ teriak Direktur
Jo
“Aku Sudah memberitahukanmu, kan? Dia hanya mempedulikan
keuntungannya sendiri, dan tidak
peduli biarpun perusahaannya gagal. Dia
adalah investor yang tidak aka membantu perusahaan untuk berkembang!” tegas Da Jung
Direktur Jo tak peduli menurutnya ia yang memutuskan
semuanya jadi berhentilah Da Jung terlalu terlibat dalam
urusan perusahaan dan
bekerja keraslah saja untuk pekerjaan yang sedang
dikerjanya dan kembali menekannya kalau ia adalah DIREKTUR di perusahaan ini. Da Jung melirik sinis, sementara Ji Sang sedang
berbicara sendiri sambil menatap jendela kamarnya.
“Sebenarnya dunia ini cukup
sederhana, Mereka yang telah mencicipi rasa uang tidak akan pernah bisa mundur. Kau harus segera mnyadari itu, Da
Jung.” Ucap Ji Sang yang merasa uang lebih penting dibanding
segalanya.
Direktur Jo masuk ke dalam ruangan terlihat panik
bertanya pada adik iparnya apakah tidak ada siapapun yang
cocok, Manager Jung mengatakan tak ada satupun, menurutnya Kakak
iparnya seharusnya bertindak tegas, kalau sampa dibiarka maka semua pegawainya akan
terus bertahan sampai akhir dan sudah pasti
Direktur Jo tau seberapa gigihnya orang-orang itu. Direktur Jo bertanya apa yang harus dilakukanya
sekarang.
Manager Jung pikir jawabanya sudah jelas yaitu membuat
mereka mengundurkan diri atas kemauannya
sendiri. Direktur Jo menanyakan caranya, Manager Jung berjalan ke
arah jendela meminta agar menyerahkan semuanya, karena ia biasa melakukan
pekerjaan kotor dan kakak iparnya hanya
mengurus masalah dana investasi.
Mi Ri terlihat sedang flu membuang ingusnya dengan
tissue, Manager Jung datang bertanya apakah tissue dimeja itu dibeli
sendiri. Mi Ri mengeleng karena tissue itu ada dimejanya, Manager Jung langsung menuliskan catatan
yaitu "Egois."
Dengan alasan tissue itu dibeli agar dipakai oleh semua
orang, tapi Mi Ri memonopolinya sendirian dan menyuruh untuk makai secukupnya karena harga Tisunya mahal
Manager Jung mendatangi meja Young Mi bertanya Berapa
cangkir kopi yang sudah diminum
hari ini. Young Mi memberitahu sudah cangkir ketiganya, Manager
Jung menuliskan dalam catatanya "Kecanduan kafein." Sambil memberitahu Semua
dibeli pakai uang perusahaan, jadi minumlah
secukupnya saja. Young Mi heran Manager Jung
itu membuatnya marah karena harga kopi yang diminumnya tak terlalu mahal
Jung Gi yang sedang berkerja menanyakan apa sebenarnya
yang dilakukan Manager Jung pada anak buahnya. Manager Jung mendekatinya
melihat Jung Gi bukannya bekerja malah main interente dan menyindir sedang menulis
komentar. Jung Gi memberitahu sedang berkerja yaitu membuka situs
komunitas kecantikan, Manager Jung menuliskan dalam
catatanya "Kecanduan internet."
Hyun Woo baru datang langsung kena komentar sinis Manager
Jung, kalau Hyun Woo lebih banyak merokok ketimbang
bekerja dan menuliskan catatan "Kecanduan
Nikotin." Hyun Woo binggung mendengarnya. Manager
Jung merasaMelakukan hal lain selama jam kerja akan membuatnya rugi.
Jung Gi sudah tak tahan lagi, ingin mengambil buku
catatan Manager Jung karena penasara apa yang sedang dilakukanya. Manager Jung
mengetakan sedang melakukan penilaian pekerja dan akan menggunakannya sebagai pertimbangan selama
restrukturisasi jadi mereka akan cukup
tahu saja. Young Mi menyindir agar Manager Jung memasang pasang
CCTV saja, Manager Jung pikir itu ide yang hebat
sambil berjalan menaiki tangga. Jung Gi akhirnya mengajak Manager Jung untuk
bicara sebentar.
Di parkiran
Jung Gi menanyakan alasan Direktur Jo bersikap
seperti itu dan pasti sebagai orang terdekatnya
pasti mengetahui
sesuatu mengenai hal itu. Manager Jung bertanya
apakah Jung Gi tahu kalau mereka mendapatkan
investor. Jung Gi nampak binggung.
“Orang itu memberi kita banyak
sekali uang saat ini Dan
berkat itu kita bisa mengiklankan produk kita dimanapun.”jelas Manager Jung, Jung Gi mengartikan si investor
yang menyuruh Direktur Jo memecat seluruh pegawai?
“Dia bilang akan memberi kita
lebih banyak uang jika
kita mau mengurangi pengeluaran kita dan memangkas staf kita sedikit, Tentu saja itu bukanlah penawaran
yang bisa ditolak oleh Direktur” kata Manager Jung
“Jadi kalian semua mencoba memecat
pegawai hanya untuk mendapatkan uang? Bagaimana
bisa kalian melakukan ini pada kami?” kata Jung
Gi tak habis pikir
“Aish! Kau ini sangat bodoh.. Wakil Kepala Nam... hal terbaik yang dilakukan saat
terjadi angin topan adalah bersembunyi dan tidak melakukan apa-apa Kalau kau mencoba melawan, kau
akan terseret anginnya, mengerti?” ucap
Manager Jung menasehati lalu kembali masuk ke dalam kantor
Hyun Woo yang terlihat gelisah menuliskan dalam chat di
komputernya “Pada waktu seperti
ini kita harus selalu bersama, dan jangan menyerah.”
Young Mi
membalas “Kita tidak boleh
bertindak sendirian dan berusaha lolos sendiri. Mengerti, semuanya?”
Mi Ri juga ikut membalas “Baiklah... Kita hanya akan
bertahan jika kita bersama! Kalau kita berpisah, kita akan tamat!”
Young Mi mengintip di pantry melihat Manager Jung sedang
membuat kopi, pelahan mendekatinya sambil berbasa-basi menanyakan apakah ia
menyukai memakai gula. Manager Jung yang melihat sikap Young Mi heran
membuatnya takut.
“Aku minta maaf atas yang sebelumnya, karena aku hanya merasa agak
terancam. Dan Suaraku jadi meninggi tanpa disadari.” Ucap Young Mi, Manager Jung benar-benar heran melihat
sikap Young Mi.
“Aku berencana berhenti minum kopi
sekarang. apa yang kau sukai? Selain itu aku memiliki
sebuah kupon untuk sebuah restoran keluarga.” Ucap Young
Mi mencari muka, Manager Yang langsung menolaknya.
Mi Ri yang tak sengaja lewat melihat sikap Young Mi yang
mendekati Manager Jung terlihat kesal.
Manager Jung berdiri didepan kantor mencari-cari korek
untuk merokok, Hyun Woo melihatnya langsung menyalakan korek miliknya, Manager
Jung langsung meniupnya bertanya apa sebenarnya yang sedang dilakukan Hyun Woo
padanya. Hyun Woo melihat Manager Jung sedang
memiliki banyak masalah sekarang jadi
pasti merasa sangat pusing, Manager Jung bertanya dengan sinis kenapa dengan Hyun Woo
membahasnya.
Hyun Woo mengajak Manager Jung untuk minum bersama dan
akan mentraktirnya. Manager Jung tak percaya Hyun Woo ingin mentraktirnya dan
bertanya-tanya Kenapa belakangan ini semua orang jadi
bersikap baik padanya, seperti merasa sebelumnya
dikucilkan. Hyun Woo mengatakan tidak ada yang melihatnya dikucilkan. Manager
Jung menyuruh mereka berhenti saja karena semua sikapnya sudah terlihat.
Mi Ri keluar dari kantor dengan mata berkaca-kaca melihat
Hyun Woo yang mendekati manager Jung agar bisa menyelamatkan diri dari
pemecatan karyawan bahkan Hyun Woo sambil membungkuk.
Hyun Woo kembali menuliskan dalam chat “Ayo
kita tunjukkan padanya kekuatan kita! Mari kita
ajukan padanya masalahnya Kalian
jangan berani memberikan surat pengunduran diri. Mengerti?” Mi Ri melirik sinis membacanya.
“Tentu saja. Ayo kita bertahan
sebisa kita! Kita
jangan sampai mengalah kepada orang-orang menyedihkan itu! Fighting!” balas Young Mi
“Aku tahu kalian berdua mencoba merayu Manager Jung!”tulis
Mi Ri
Young Mi kaget membacanya begitu juga Hyun Woo, Young Mi
berteriak tak terima dengan semuanya menurutnya keduanya itu benar-benar keterlaluan lalu keluar dari kantor dengan membawa dompetnya.
“Awalnya seakan
semua orang membantu dan bekerja sama antara satu sama lain tapi tidak membutuhkan waktu lama, semua orang mencoba mencari
jalan keluar mereka sendiri-sendiri.” Gumam Jung
Gi
Da Jung melihat semua anak buahnya terlihat tegang dan
binggung, Jung Gi melamun menatap komputernya.
“Bisakah aku
mengatakan dengan percaya diri bahwa aku juga bukan orang semacam itu?”
Mi Ri bercerita pada Bong Gi sambil menangis menurutnya
tak masuk akal harus
menjilatnya agar bisa bertahan. Bong Gi bertanya siapa
orang yang dimaksunya, apaka si bajingan Manager Jung itu. Mi Ri membenarkan, manager Jung yang
mengerjakan laporan kinerja mererka
sekarang.
“Dia membenciku karena yang
terjadi waktu itu! Aku
lebih baik mati daripada menjilat pria itu! Mau dipikir bagaimanapun, rasanya
aku akan dipecat!” ucap Mi Ri sambil menangis
“Kriteria apa yang digunakan untuk restrukturasi? Ah.. itu benar-benar payah.” Kata Bong Gi
“Benarkan? Jadi
bisakah kau bicarakan ini pada Kakakmu kali ini? Beritahu dia kalau aku tidak ingin
dipecat.” Ucap Mi Ri, Bong Gi binggung karena pasti yang dimaksud
adalah Da Jung
“Aku sangat membenci Manager Jung dan
tidak ada yang bisa aku percayai di tempat kerja! Jadi tolong berbicaralah yang
baik-baik mengenaiku!” pint Mi Ri sambil memegang
tangan Bong Gi,
Bong Gi mengerti akan mencoba
memintanya untuk melindungi
Mi Ri jadi meminta tak perlu cemas. Mi Ri telihat bisa bernafas
lega mengucapkan terimakasih sambil menangis. Bong Gi pun memeluk erat Mi Ri
yang menangis. Hyun Woo keluar dari kantor melihat Bong Gi yang memeluk Mi Ri
dengan wajah marah.
Da Jung bertanya Apa
yang ingin dibicarakan Jung Gi padanya. Jung Gi mengatakan sudah
menemukan cara untuk menentang restrukturisasi dengan kekuatan mereka, dengan menyusulkan untuk menyetujui
potongan gaji saja.
“Untuk sekarang, kita bisa
mengembalikan bonus yang kita terima, dan
berusaha membantu perusahaan sebisa kita. Kalau kita melakukannya... “ jelas Jung Gi yang disela oleh Da Jung
“Perusahaan kita bukannya sedang
kehabisan dana atau apa lalu
kenapa kau ingin pemotongan gaji?” tanya Da
Jung
“Mereka ingin mengurangi
pengeluaran karena itulah yang diinginkan investor Dan akan lebih baik bagi kita
kalau gaji kita dipotong daripada ada yang dipecat.” Kata Jung Gi, Da Jung menegaskan mereka tidak
bisa melakukannya.
“Kenapa tidak bisa? Aku pikir
perusahaan sedang dalam keadaan yang gawat. Kita semua akan mendapat potongan
gaji dan mengurangi pengeluaran kita!” ucap Jung
Gi binggung
“ Perusahaan kita juga tidak akan
gagal hanya karena tidak dapat investasi. jadi kenapa kau menawarkan
potongan gaji?” kata Da Jung
Jung Gi menjelaskan tak bisa hanya diam saja
dan melihat seseorang dipecat, dengan mengadukan
sikap Manager Jung merasa tak percaya bisa memberikan penilaian yang adil,
bahkan tak ada hubungannya
meminum kopi dan sering menelp
dengan kinerja, menurutanya itu semua tidak
adil dan terlalu memihak.
Da Jung pikir lebih baik Jung Gi melakukanya, Jung Gi
nampak kaget. Da Jung menjelaskan Jung Gi yang melakukan laporan
kinerja pegawai secara adil dan tidak memihak
karena bawahnya itu yang paling mengenal tim dan mengAnalisa kinerja semuanya tanpa memihak setelah itu kumpulkan laporannya sebagai pertimbangan restrukturisasi.
Jung Gi terlihat binggung dan ingin menolak tapi Da Jung
tetap menegaskan agar Jung Gi melakukanya karena akan
lebih adil untuk memberikan tugasnya pada Jung Gi
dibanding Manager Jung. Jung Gi hanya bisa mengumpat kesal karena Da Jung
menyuruh untuk melakukan tugas yang cukup berat.
Bong Gi mengantar Mi Ri sampai ke halte bus sambil
menepuk pundaknya meminta agar tak terlalu cemas dan mempercayakan padanya. Mi
Ri pun mengucapkan terimakasih, lalu bus datang dan mereka pun berpisah dengan
Mi Ri menaiki bus.
“Ahh...Restrukturisasi ???Bagaimana
lagi ini? Aku cemas terhadap Mi Ri dan Hyung juga.” Ucap Bong
Gi sambil berjalan meninggalkan halte.
“Tuan Nam Bong Gi!” teriak seseorang manggilnya, Bong Gi langsung menengok
dan bertapa kagetnya melihat Hyun Woo yang memanggilnya.
“Namamu Nam Bong Gi, kan? Dan bukan Ok Bong Gi.” Ucap Hyun Woo marah dan langsung memberikan tinjuan
diwajah Bong Gi.
Si ibu yang kemarin disapa Tuan Nam datang ke pos
keamana, menceritakantidak tau apa anaknya mengganti kode masuknya, tapi
pintunya tidak mau terbuka dan juga
tidak mengangkat telfonnya, bahkan ia terus
menunggu hingga matahari terbenam.
Tuan Nam kaget karena sudah
sangat lama sejak pertama datang kemari dan wanita
itu terus berdiri disana sepanjang hari. Wanita tak ingin membawa kembali makanan yang sudah
bawanya jadi meminta tolong agar menitipnya dan memberikan ketika anaknya
pulang. Tuan Nam dengan baik hati akan menyimpannya di
kulkas dan memberikannya pada anak ibu itu nanti dan bertanya nomor berapa rumah anaknya, Ibu itu
memberitahu nomor 1301 dan mengucapkan terimakasih.
“Aigoo, kelihatannya anak-anaknya
mengganti kode masuk karena
menganggapnya sebagai sebuah gangguan Mereka
bahkan tidak mengerti perasaan orang tua mereka.” Keluh
Tuan Nam sedih
Jung Gi pulang ke rumah dengan berjalan tertunduk lesu,
Tuan Nam memanggilnya, Jung Gi seperti orang linglung berjalan terus tanpa
mendengar panggilan ayahnya. Tuan Nam binggung ada apa dengan anaknya. Sementara
Jung Gi mengingat kata-kata Da Jung.
“Lakukanlah.... Bukankah akan lebih adil untuk
memberikannya padamu daripada pada Manager Jung”
Tuan Nam pikir terjadi sesuatu lagi di tempat kerjanya.
Bong Gi pulang kerumah dengan kacamata hitamnya, Tuan Nam
hera melihat anaknya yang pulang dengan kacamata hitam dimalam hari. Bong Gi
terus berlalu seperti sikap kakaknya.
Flash Back
Hyun Woo sudah memukulnya, Bong Gi melihat ada darah yang
mengalir dari hidungnya. Hyun Woo dengan mata melotot mengatakan sudah
berusaha menahannya selama ini karena Jun Gi tapi
sekarang ia sudah tak bisa lagi.
“Berhentilah berbohong mengenai
identitasmu dan bermain-main dengan Jang Mi Ri, sekarang juga! Atau kalau tidak kau akan
mendapat pukulan dariku! Mengerti?” ancam Hyun Woo.
Tuan Nam melihat Bong Gi yang nampak murung berpikir
kalau anaknya itu gagal lolos audisi lagi.
Dua kakak beradik langsung membanting tubuhnya diatas
kasur bersamaan, Bong Gi lebih dulu memiringkan tubuhnya memikirkan nasibnya
sekarang yang sudah mengetahui identitas asilnya yang membuatnya jadi gila.
Jung Gi juga memiringkan tubuhnya terlihat benar-benar kebinggungan dengan
penunjukan dirinya yang harus memberikan penilaian, keduanya sama-sama memiringkan
tubuhnya walaupun dikamar yang berbeda.
Mi Ri, Hyun Woo dan Young Mi langsung membereskan semua
yang ada dimeja saat Manager Jung datang keruangan. Manager Jung bertanya kenapa mereka semua menyembunyikanya lalu berjalan ke meja Young Mi. Ia
sudah memeriksa laporan kalau Young Mi ternyata paling bawah dalam hal kedatangan, Young Mi bingung menanyakan alasan kenapa
harus dirinya.
“Kau pulang lebih awal dan datang
terlambat.” Ucap Manager Jung
“Ya, itu tidak bisa dihindari,
karena anakku, Sebagai gantinya, aku sudah bekerja dengan jam tambahan
dan menyelesaikan semua pekerjaanku.” Jelas Young Mi membela diri
“Dokumentasi dan catatan itu tidak berbohong. Aku hanya
mengatakan apa yang tertulis disini dan Juga,
kau harus menggunakan lagi cup yang sudah kau pakai. Bagaimana perusahaan kita bisa
berkembang kalau pegawainya membuang-buang cup seperti itu? Kau benar-benar tidak menghargai
aset perusahaan sama sekali!” komentar Manager Jung
yang melihat Young Mi membuang gelas sisanya meminum kopi.
Young Mi tertawa sendiri menurutnya dirinya yang akan
ditargetkan untuk keluarkan. Semua terlihat hanya bisa diam saja. Direktur Jo
keluar dari ruang rapat memanggil Jung Gi,
karan yang ia dengar dari Da Jug kalau ia tidak menyukai metode penilaian manager Jung dan mengajukan
komplain. Jung Gi nampak kaget tapi akhirnya
membenarkan. Semua tim yang mendengarnya terlihat tak percaya Jung Gi berani
melakukan protes.
“Jadi kau juga mengatakan kalau kau
ingin melakukan penilaian yang lebih adil. Benarkah begitu?” ucap Direktur Jo, Jung Gi binggung dan ingin
menjelaskan maksudnya.
“Aku percaya bahwa ini semua adalah kewajibanmu sebagai Wakil
Kepala dari depertemen kita.” Ucap Da Jung, Jung Gi
merasa memiliki
hak untuk menilai orang lain.
“Hidup semua anggota Tim Marketing sedang di ujung
tanduk sekarang tapi
kau ingin menyerahkan penilaiannya pada Manager
Urusan Umum, Itukah
yang ingin kau katakan?” kata Da Jung, Jung Gi makin
binggung.
“Baiklah, kalau begitu kau coba
lakukan saja. Lakukan
ulasan kinerjanya dan laporkan balik kepadaku. Itu saja.” Tegas Direktur Jo
Jung Gi memanggil Direktur Jo dengan wajah binggung dan
memohon pada Da Jung agar membelana. Da Jung beralasan Direktur Jo memiliki
kewenangan di atasnya jadi
tidak bisa berbuat apa-apa dan langsung ruangan. Jung Gi pun berjalan ke
ruangan Direktur Jo, Mi Ri langsung berkumpul di meja Young Mi kalau sekarang hidup
mereka sekarang bergantung pada Jung Gi, tapi
menurut Young Mi lebih adik ketimbang Manager Jung.
Jung Gi menegaskan dirinya tidak
bisa melakukannya karena tak mungkin bisa
memecat seseorang dari timnya. Direktur Jo menegaskan
bahwa itu keputusan dan kenapa
Jung Gi tak mau melakukanya, Jung Gi memohon Direktur Jo tak bersikap seperti
itu dan meminta tolong pertimbangkan
“Siapakah orang yang membuat
perusahaan seperti sekarang ini? Semua
pegawai disini yang melakukannya! Bagaimana bisa kau berpikir untuk memecat mereka
semua hanya dalam waktu semalam?”teriak Jung
Gi
“Apa? Jadi Siapa
yang membuat perusahaan seperti sekarang ini?”
tanya Direktur Jo, Jung Gi menjawab Itu Semua
pegawai Lovely!
“Hei... Berani sekali ya kau mengatakan
omong kosong? Siapakah
yang merangkak kesana kemari agar bisa mendapat dana untuk membayar kalian
semua? Apa
kalian tau bagaimana perasaanku? Aku
sudah seringkali mengemis-ngemis dan memohon-mohon agar bisa membawa perusahaan
kita seperti sekarang ini! Tapi
apa? Kalian yang membuatnya seperti sekarang ini?”
ucap Direktur Jo dengan nada tinggi dan sambil bertolak pinggang.
“Hey...
Akulah yang membuat perusahaan seperti sekarang ini! Lovely adalah milikku!” tegas Direktur Jo yang terdengar angkuh.
Jung Gi hanya bisa diam, Direktur Jo kembali duduk
berkomentar kalau selama ini berpikir bisa bersantai tapi ternyata semua
pegawainya mengkhinatinya seperti ini. Jung Gi tak percaya Direktur Jo berpikir
seperti itu. Direktur Jo menyuruh Jung Gi diam saja dan membawakan hasilnya di akhir minggu ini kalau tak melakukanya maka Jung Gi yang akan dipecat dan
mengusir dari ruanganya.
Young Mi merasa tak bisa dipecat karena Pembayaran apartemennya masih kurang banyak bahkan biaya kursus Ji Ho saat sudah
sekolah juga tidak main-main, jadi tidak
boleh dipecat lalu menyarakan seseorang dari dua orang yang masih muda bersukarela
dipecat
Mi Ri melihat Young Mi masih beruntung karena Young Mi
memiliki tempat tinggal sendiri dan juga punya suami tapi baginya kalau
tidak ada uang maka tidak
akan ada kehidupan, dengan statusnya menjadi pegawai
sementara, akan kemana akan pergi setelah dipecat.
Young Mi tak setuju kalau ia memiliki rumah karena selain
teras semua isi apartement masih milik Bank, Hyun Woo menceritakan selama ini bekerja
hingga larut bahkan saat akhir pecan masih harus berkerja tapi Young Mi terlihat akan
kesulitan karena anaknya.
“Hey, apa kalian semua mencoba
bertahan sendirian? Kalian
semua berpikir kalau yang harus dilakukan
hanyalah menendangku keluar, kan? Wow,
aku tidak tahu kalau
kalian semua akan jadi seperti ini.” teriak
Young Mi kesal melihat sikap dua anak buahnya.
Jung Gi menuruni tangga dengan wajah tak bergairah, semua
langsung duduk diam. Manager Jung datang memberikan sebuah agenda agar Jung Gi
menerimanya. Jung Gi hanya melirik saja dan akhirnya mengambilnya. Manager Jung
memberitahu Hidup mereka
semua sekarang
ada di tangan Jung Gi jadi mereka tidak
perlu membencinya lagi, lalu meninggalkan ruangan dengan tawa mengejek.
Young Mi bertanya apakah Jung Gi benar-benar
akan melakukannya. Jung Gi hanya bisa diam tak
bisa menjawabnya. Mi Ri berpikir Jung Gi tidak
memihak pada Direktur Jo sekarang. Jung Gi menarik
nafas panjang. Young Mi tak mau tahu, pokoknya ia tidak
akan memberikan surat pengunduran diri apapun
yang terjadi tapi pecat saja dirinya dan memilih
untuk meninggalkan ruangan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar