Jung Gi menatap gambar anaknya dengan tatapan binggung,
melihat sang dirinya yang bergandengan dengan Da Jung. Woo Joo duduk
disampingnya berpikir ayahnya itu marah dengan gambarnya. Jung Gi mengatakan
tak marah dengan tangan masih terlipat didada, Woo Joo binggung melihat ayahnya
hanya diam saja seperti orang yang sedang marah.
“Uhm, Woo Joo. Apa kau suka bibi
yang tinggal di depan?” tanya Jung Gi perlahan
“Ya! Aku
menyukainya, Dia bahkan
membuatkan sandwich lezat untukku.” Ucap Woo
Joo dengan senyuman bahagia
“Tapi kau tahu ‘kan,
kau tak bisa terus kesana dan mengganggunya. Dia wanita yang sangat sibuk. Dia
adalah Ketua di perusahaanku! Dia adalah Atasanku, mengerti?” kata Jung Gi menjelaskan
“Aku tidak pernah mengganggunya.” Ucap Woo Joo polos
“Sekarang Dengarkan apa yang aku katakan.
Jika tidak, kau akan jadi pengganggu! Mengerti?” kata Jung Gi mencoba agar anaknya bisa mengerti, Bong
Gi keluar kamar sambil membawa alat olahraganya ke dapur.
Woo Joo bertanya apa maksud dari ayahnya dari penganggu,
karena bibi itu menyukainya. Jung Gi ingin menjelaskan tapi dikalahkan dengan
terikan Bong Gi yang kelaparan dan mencari-cari makanan didapur. Lalu melihat
gambar keponakanya sambil memujinya Gambar yang bagus dan bertanya siapa wanita yang ada digambar itu menebak
itu Ahjumma yang ada didepan rumah mereka. Woo Joo dengan ketus pamannya itu
tak perlu tahu lalu mengambil gambarnya dan masuk ke kamar.
“Hei... Hyung... Kau menyebutnya
pengganggu hanya karena sesuatu yang dia gambar, itu agak berlebihan. Ketika tetangga jadi akrab,
mereka bisa menggambar hal-hal seperti itu atau yang
lainnya.” Komentar Bong Gi
“Aku memberitahu itu karena dia bukan seperti tetangga
pada umumnya!” balas Jung Gi
“Wanita tetangga kita itu
sepertinya baik, Nonnim yang peduli, kalau kau lebih jauh
mengenalnya.” Kata Bong Gi
“Hey. Jaga ucapanmu! Dan julukan
yang kau beri padanya! Bagaimana
bisa kau memanggil atasanku "Nonnim,"
atau hanya "Wanita?” jerit Jung Gi marah
Bong Gi melihat Da Jung itu lebih tua darinya dan seorang
wanita menurutya panggilan seperti itu sudah wajar, Jung Gi menegaskan Bong Gi
harus memanggilnya “Ketua” Bong Gi membalas kalau Da Jung itu “Ketua” di kantor
kakaknya tapi bagi dirinya dan Woo Joo, Da Jung bukan seorang “Ketua” . Jung Gi
tak peduli pokoknya mulai sekarang Bong Gi harus memanggilnya Da Jung “Ketua,
lalu mengomentari adiknya yang mengunakan masker layaknya seorang wanita.
Bong Gi menceritakan sedang bersiap-siap itu audisi jadi
sedang aldam masa perawatan. Jung Gi
menyuruh adiknya untuk melakukan pekerjaan yang benar saja lalu berjalan ke
balkon. Bong Gi heran dengan kakaknya yang menganggap remeh karena ia sekarang bekerja
keras sambil menekan-nekan maskernya berharap berubah menjadi Won
Bin.
Jung Gi keluar Balkon melihat rumah Da Jung masih gelap,
menurutnya tak mungkin Da Jung sudah tertidur, berpikir Da Jung belum pulang
kerumah. Da Jung sudah masih di kamar Ji Sang yang sedang menuangkan wine. Ji
Sang menawarkan segelas Wine dan mengajaknya untuk duduk.
Da Jung dengan tatapan dingin bertanya alasan Ji Sang
kembali ke Korea, Ji Sang mengalihkan pembicaran kalau ia sudah menyiapkan Chateau
d'Yquem karena Da Jun dulu suka
wine jenis itu. Da Jung kembali bertanya alasan Ji sang mendekati
Lovely. Ji Sang menegaskan butuh
tempat untuk investasi dan
Lovely butuh dana, jadi Hanya
itu saja alasanya. Da Jung meminta Ji Sang memperlihatkan kontrak
investasinya. Ji Sang merasa Da Jung itu bersikap terlalu
berlebihan.
“Aku tahu bagaimana kau
menghancurkan tempat yang kau dekati dan memberikan
investasi lalu kau
menuduhku "terlalu berlebihan?"” ucap Da
Jung marah
“Aku sudah bilang kau salah paham
tentang apa yang terjadi waktu itu. Coba lihat
sekarang?Aku benar-benar
tidak bersalah.” Kata Ji Sang merasa percaya
diri
“Namun, kenyataan bahwa kau melakukan
hal yang melanggar hukum masih berlaku.” Tegas Da
Jung
“Aku selalu berinvestasi dengan
niat murni. Itu hanya
karena orang yang merasakan sedikit uang selalu merusak diri mereka sendiri.” Kata Ji Sang
“Singkirkan tanganmu dari Lovely Dan jangan pernah muncul di
hadapanku lagi.” Perintah Da Jung lalu
berjalan meninggalkan kamar.
Ji Sang bertanya apakah Da Jung masih membencinya, Da
Jung berhenti melangkah. Ji Sang mengatakan tujuan datang ke Korea adalah ingin
melihat Da Jung, akhirnya Da Jung membalikan badanya. Ji Sang merasa Da Jung tidak
paham alasanya memilih Lovely di antara semua
perusahaan kosmetik. Da Jung memerintahkan Ji
Sang untuk meninggalkan orang-orang yang menjadi targetnya dengan
mengancam kali ini tidak
akan membiarkan begitu saja lalu berjalan
meninggalkan kamar. Ji Sang pun meminum wine sendirian.
Da Jung masuk parkiran, terlihat sangat ketakutan,
tanganya gemetar ketika memegang kunci mobil, malah menekan alarm mobil yang
membuatnya mobilnya mengeluarkan suara nyaring.
Flash Back
Di sebuah pabrik, seorang pria berdasi memohon pada Da
Jung sambil berlutut untuk menyelamatkanya. Direktur itu memohon agar jangan
perusahanya dan memikirkan juga nasib pegawainya, Da Jung meminta Direktur itu
berdiri dan tak perlu berlutut. Beberapa saat kemudian, Da Jung kembali ke
Pabrik memanggil Direktur. Betapa kagetnya ia melihat Direktur sudah gantung
diri.
Da Jung benar-benar gemetar mengingat kejadian sebelumnya
yang membuatnya shock, tanganya dikepalkan, nafasnya tak beraturan dan alarm mobilnya
masih terus berbunyi nyaring.
Pagi Hari
Mi Ri berteriak gembira menurutnya sangat luar biasa
karena Produknya benar-benar laris. Young Mi ingin melihat majalah yang dibawa Mi Ri dengan
membaca kalimat reviewnya "Semua warna yang kita
inginkan sudah terkumpul di dalam satu tempat! Silahkan cari warna identitasmu
sendiri." Menurutnya majalah itu menulis
review yang bagus.
Telp diatas meja Jung Gi berdering, Jung Gi kaget mendengar MD Seo yang menelpnya lalu bertanya alasan menghubungi mereka.
Sementara Telp di meja Young Mi juga berdering, betapa kagetnya Young Mi
mengetahui Manager Samhwa Department Store. Mi Ri dan Hyun Woo yang mendengarnya tak menyangka dua
orang yang sebelumnya menolak mereka sekarang malah menghubungi mereka lebih
dulu. Jung Gi mengatakan akan menghubunginya nanti, sementara Young Mi
mengatakan akan melakukan pertemuan nanti
Setelah telp di tutup, semua menjerit bahagia. Mi Ri tak
percaya keduanya yang dulu meremehkan sekarang
menelepon, sambil menepuk-nepuk pipinya untuk
mastikan hanya mimpi atau kenyataan. Hyun Woo juga memberitahu toko online mereka pun sangat
ramai pengunjung sekarang. Mi Ri sangat berharap keadaan seperti ini bisa
berlangsung sangat lama.
Jung Gi berteriak dengan penuh semangat akan
membuatnya berhasil. Young Mi tiba-tiba menepuk
dadanya, melihat Da Jung hanya diam saja didalam ruanganya bertanya apa
sesuatu terjadi pada nona pemarah karena dari pagi hanya berdiri sambil menatap jendela
saja. Mi Ri juga sudah melihat saat baru datang. Hyun Woo menceritakan Da Jung
langsung mencari Direktur Jo saat baru sampai di kantor.
Young Mi bertanya apakah Jung Gi tak mengetahui sesuatu,
Jung Gi pikir mana mungkin dirinya tahu kalau semua anak buahnya juga tak tahu.
Young Mi melihat Jung Gi yang paling sering bicara
dengannya. Jung Gi terlihat kesal karena tak
mengetahui apapun.
Direktur Jo baru masuk kantor menyapa semua pegawainya,
dengan bangga membawa majala merasa semuanya sudah melihat artikelnya, Da Jung
menatap sinis ke lantai atas. Direktur Jo pikir mereka sedang menerima banyak
berita bagus pagi ini yang artinya
perusahaan sedang bekerja
dengan bagus, jadi meminta semua pegawainya untuk
berkerja penuh semangat. Semua pun
ikut bahagia dengan penuh semangat akan berkerja untuk lovely.
Da Jung langsung keluar dari ruangan ketika melihat
Direktur Jo masuk ruangan, Young Mi yakin pasti ada sesuatu dan masih bertanya
apakah Jung Gi tak mengetahui apapun. Jung Gi menyakinkan benar-benar tak
mengetahuinya. Da Jung dengan tatapan dingin langsung masuk keruangan, Direktur
Jo bertanya alasan Da Jung menemuinya.
“Investor malaikat yang kau sebut
sebelumnya. Apa itu Tn. Lee Ji Sang?” ucap Da
Jung, Direktur Jo kaget Da Jung mengetahui dan bertanya darimana bisa
mengetahuinya.
“Batalkan segera kontrak investasi
dengannya.” Tegas Da Jung, Direktur Jo makin kaget
karena Da Jung meminta mereka untuk mundur
“Dia investasi 1 milyar won pada
kita dan Itu bukan jumlah yang sedikit. Sudah banyak uang yang ia berikan
untuk kita!” jelas Direktur Jo
“Tak peduli berapa banyak itu,
kembalikan padanya dan putuskan hubungan dengannya. Kau tidak bisa dekat dengannya, karena Dia orang yang sangat menakutkan!” ucap Da Jung,
“Yeah, itulah yang rumor katakan tentangnya, Tapi ketika aku bertemu
dengannya, dia cukup cerdas dan gagah.” Kata
Direktur Jo membela
“Setiap perusahaan yang dia sentuh
akan jadi
hancur setelahnya. Dia
tipe orang yang tidak peduli tentang nilai bisnis sama sekali. Dia hanya peduli soal uang, dan
bukan yang lain!” ucap Da Jung seperti sangat
mengenal Ji Sang
“Hey, aku bahkan tahu tentang hal itu! Makanya aku
memanfaatkan dia demi uangnya! Apa
kau takut bahwa aku memberinya hak untuk melakukan restrukturisasi atau sesuatu hal yang lain? Aku suka semua tentang dirimu, tapi kau sering meremehkanku.” Balas Direktur Jo meremehkan Da Jung
“Dia seperti pemburu yang
menguntit mangsanya. Kau tidak bisa mengontrolnya!” tegas Da Jung memperingati
Direktur Jo seperti tak peduli dan akan berhati-hati
karena Da Jung sudah memperingatinya, jadi memutuskan tidak
akan tanda tangan kontrak, dan Da Jung tak perlu
mengkhawatirkannya. Da Jung masih terlihat marah, Direktur Jo
seperti mengejek merasa sangat tersentuh dengan rasa
pedulinya. Da Jung meminta agar Direktur Jo mendengarkanya
dengan serius, Direktur Jo menegaskan akan mengurusnya.
Da Jung seperti masih tak percaya bertanya untuk
menyakinkan Direktur Jo yang akan mengurusnya. Direktur Jo berteriak akan
mengurusnya dan menyuruh Da Jung keluar saja dari ruangannya segera. Da Jung
memperingatkan Direktur Jo untuk bertanggung jawab atas perkataannya lalu keluar ruangan. Wajah Direktur Jo terlihat
panik.
Da Jung baru saja menuruni tangga, Young Mi langsung
mendorong Jung Gi agar mencegatnya, Da Jung dengan sinis bertanya apa ada Jung
Gi menghalangi jalanya. Jung Gi memberitahu ada beberapa orang yang ingin
melakukan kerja sama dalam hal penjualan. Da Jung menegaskan akan melakukan
rapat lebih dulu setelah itu mereka akan memutuskan
berdasarkan hasil rapat.
Jung Gi kembali mencegat jalan Da Jung ketika ingin
pergi. Da Jung dengan melipat tanganya didada bertanya apa lagi yang ingin
dikatanya. Jung Gi dengan sedikit gugup bertanya apa
sesuatu terjadi dengan Direktur Jo dan apakah Ada
hubungannya dengan perusahaan. Da Jung menjawab kalau
Direktur Jo bilang akan mengurusnya sendiri, jadi lebih baik mereka
memikirkan saja urusan kita masing-masing
lalu masuk keruangan. Jung Gi dan Young Mi langsung mengarahkan pandangan pada
ruangan Direktur Jo.
Direktur Jo terlihat gelisah sambil mengacak-ngacak
bagian rambut belakangnya.
Flash Back
Ji Sang binggung Direktur Jo ingin membahas tentang restrukturisasi. Direktur Jo menjelaskan
Project 99 warna lipstick adalah produk yang cukup
laris sekarang dandapat
banyak telepon dari orang-orang yang dulu tak pernah
mengangkat telp dari mereka.
“Itu Hal jadi bagus sekarang, jadi
bagaimana kalau kita melepaskan bagian restrukturisasi? Aku pikir kita akan cukup sibuk
seiring berjalannya waktu” ucap Direktur Jo nampak
gugup melihat raut wajah Ji Sang yang terlihat sinis
“Well, aku paham. Aku akan
memikirkannya.” Kata Ji Sang dengan senyuman terpaksa.
Direktur Jo langsung mengucapkan terimakasih dengan senyuman.
“Aku bilang aku akan
memikirkannnya. Aku belum bilang akan melakukannya.” Tegas Ji Sang, Direktur Jo tampak tegang. Ji Sang
meminta Direktur Jo tak perlu tegang seperti itu.
“Aku yakin kau kekurangan dana produksimu karena
lipstik jadi hit seperti itu. Aku
akan kirim lagi1 milyar won akhir
pekan ini.” ucap Ji Sang, Direktur Jo makin
berterimakasih mendengarnya.
Tuan Nam menyapa sosok wanita yang tiap hari datang
dengan banyak barang. Wanita itu memberitahu anaknya sangat sibuk jadi tak
sempat untuk memasak jadi sengaja membawa beberapa hidangan. Tuan Nam berpesan agar wanita itu berhati-hati ketika
anak naik keatas. Sang wanita pun berjalan masuk
“Aku yakin anaknya akan bangga dengan sikap ibunya itu. Tapi dia memang cantik, setiap saat aku
melihatnya.” Komentar Tuan Nam, Bong Gi tiba-tiba
datang bertanya siapa yang dimaksud ayahnya. Tuan Nam terlonjak kaget melihat
Bong Gi sudah berdiri disampingnya.
“Kenapa begitu terkejut? Kau jadi
mencurigakan, ayah. Apa ada sesuatu yang kau
sembunyikan?” tanya Bong Gi melihat kearah depan.
Tidak,
ini karena kau muncul tiba-tiba, dasar Kau ini!!
Lalu dari mana kau?” tanya Tuan
Nam
“Oh, aku kerja paruh waktu. Kali ini, aku akan jadi model
untuk pemotretan. Jadi
itulah sebabnya, ayah....” kata Bong Gi dengan
menguluarkan tangan minta uang.
Tuan Nam marah mengatakan tidak
punya uang. Bong Gi tetap merengek meminta uang 50,000
won saja. Tuan Nam menolak karena didompetnya saja
tidak punya 10,000 won sambil mengejek anak
bungsunya itu seperti cacing yang kelaparan akan uang dan menyuruhnya untuk merangkak
ke masuk ke dalam. Bon Gi kesal ayahnya membandingkannya dengan binatang tapi ia teringat tak boleh marah karena harus
menjaga kulitku agar tetap bagus saat pemotretan nanti.
Di bagian tangga terlihat spanduk [Audisi
Pemotretan Model untuk Lovely Cosmetics]
Bong Gi terlihat push up dengan dua tangan dibangu dengan
beberapa calon yang lainya. Seorang datang akan mengumumkan
hasil dari audisinya, dimulai dari memanggil nama Shin Seung Hwan. Pria yang duduk dipaling pojok terlihat sombong
mengangkat tanganya Lalu menyebut nama Bong Gi. Bong Gi dengan penuh semangat
langsung berdiri dengan wajah bahagia.
Si pria memberitahu keduanya sudah masuk
putaran final danakan
umumkan pemenangnya hari ini atau besok setelah berdiskusi, jadi meminta agar keduanya pulang dan menunggu telp dari
mereka. Bongi Gi mengerti dan mengucapkan terimakasih. Beberapa pria lainya
yang ikut audisi terlihat kesal karena tak lolos dan langsung pulang.
Bon Gi menyapa Seung Hwan dengan ramah mengulurkan tangan
agar mereka memberikan yang terbaik. Seung Hwan dengan sombongnya tak menyambutnya malah
memberikan tembakan dengan tanganya seperti sudah mengalahkannya, lalu berjalan
pergi. Bong Gi kesal sendiri padahal bersikap ramah dan akan melihat perbedaan
yang mencolok tentang dirinya.
Bong Gi sedan berjalan keluar tak sengaja melihat sosok
yang ada di dalam ruangan fotographer, Manager Jung bersama Seung Hwan sedang
menghadap Fotographer agar bisa menjaganya dan berharap supaya Seung Hwan
menjadi yang terpilih.
Sang Fotographer terlihat acuh mengatakan akan bicara dengan orang
yang bertanggung jawab dan
menghubunginya. Bong Gi yan melihat sikap Seung Hwan
yang sombon sudah merasa aneh karena
orang itu bisa
masuk final ternyata semua karena
koneksinya dengan Manager Jung. Ia benar-benar tak
percaya dunia penuh dengan hal seperti itu.
Da Jung berdiri diruang rapat memberitahu semua hal baik
seperti sekarang akan berakhir jadi meminta agar semua timnya tak kehilangan fokus karena
respon pasar yang baik. Jung Gi dengan penuh
keyakinan merasa yang harus mereka lakukan
sekarang adalah melakukan yang terbaik menurutnya
sikap Da Jung terlalu berlebihan.
“Aku bilang untuk waspada saat
bertemu orang dari perusahaan lain Dan
jangan beraninya kau dihibur mereka, atau menerima suap. Bahkan jika kita hanya minum
kopi, perusahaan kita yang akan membayar minumanmu.” Tegas Da Jun
“Ya ampun, aku berpikir... siapa yang berusaha menyuap
kita? Kita
biasanya ada di urutan paling akhir” kata Young Mi tertawa mengejek
“Jika kau melampaui
profesionalisme, itu akan membuat hal cukup sulit bagi kita. Jangan biarkan tingkat kewaspadaanmu menurun dan ingat perkataanku.” Tegas Da Jung, Jung Gi mengucapkan dengan penuh
semangat mengerti.
“Maksudku, aku yakin itu tak akan
terjadi, tapi kita akan ingat perkataanmu! Kalian dengar, kan!! Jangan menerima wine dan makan
malam atau menerima suap!” ucap Jung Gi mengingatkan
semua anak buahnya dengan nada sedikit mengejek, semua kembali mengulang sambil
tertawa. Jung Gi pikir Da Jung akan puas mendengarnya.
Da Jung melirik sinis karena Jung Gi dan timnya seperti
tak tahu masalah yang akan dihadapinya lalu keluar ruangan. Young Mi
mengucapkan sangat berharap menerima uang suap seperti itu.
“Waktu itu, di masa
keemasan itu, kami tidak tahu,apa sebenarnya yang dikhawatirakn oleh Kepala Ok” gumam Jung Gi
Dua orang Direktur datang ke ruangan memberikan sekotak
gingseng, salah satu direktur menghalangi temannya supaya Direktur Jo menerima
pemberiaan hadiah darinya. Direktur Jo menyindir keduanya yang tiba-tiba datang
menemuinya mengaku sangat terkejut melihat kedatangan keduanya.
“Jangan seperti itu. Tolong
jadikan perusahaan kami sebagai OEM dari perusahaanmu! Project 99 warna lipstikmu sangatlah
terkenal saat ini!” ucap Si Direktur merayu
“Kami
sudah selesai dengan "Restart" milik Gold atau apapun itu namanya.” Ucap Direktur lainya.
“Apa kalian lupa? Saat Gold
mempermainkan kami menggunakan ekstrak herbal...Yang membantuku hanyalah
Presiden Sung. Kalian
pikir kalau aku bisa melupakannya
dan membawakanku ginseng merah liar lalu aku
akan koprol?” kata Direktur Jo sinis
Direktur Satu meminta Direktur Jo meminta agar bisa
melihatnya lebih dulu sambil membuka isi kotaknya adalah uang. Mata Direktur Jo
melotot tajam melihat tumpukan uan 50ribu won, terlihat mulai goyah karena da
dua kotak yang berisi uang.
Manager Mall menemui Young Mi dan Mi Ri di cafe,
menawarkan akan memberi ksebuah pop-up store selama 3 bulan
dan bukan hanya 1 bulan. Young Mi sempat melonggo tapi menurutnya mereka tidak
benar-benar ingin melakukan pop-up store lagi.
“Sejujurnya, kami sudah melakukan
pemasaran dengan cukup melalui
situs penjualan daring kami, lagipula waktu itu kami juga tidak menjual terlalu
banyak.” Jelas Young Mi
“Kalau begitu bagaimana kalau
membuka toko resmi di department store kami?” kata
Manager Mall, Mi Ri nampak kaget
“Apa Anda sedang membicarakan
tentang toko yang sama seperti yang waktu itu?”
tanya Mi Ri memastikan
“Tidak. Bagaimana kalau toko bebas
pajak? Kami akan
mengurus interior dari toko kalian dan memenuhinya dengan Tap Tap dan juga
lipstik-lipstik kalian.” Ucap manager Mall
memberikan penawaran.
Young Mi dan Mi Ri nampak gugup menerima tawarn lalu
mengatakan merka masih
harus pergi dan mendiskusikannya
dengan perusahaan. Manager Mall sangat berharap
bisa menerima dan mengeluarkan sebuah amplop dari saku jasnya.
Jung Gi dan Hyun Woo sudah ada disebuah restoran lesehan,
Jung Gi heran melihat orang berpengaruh ingin menemui mereka. Hyun Woo juga tahu restoran itu termasuk tempat
yang mahal. MD
Seo didepanya tertawa bahagia sambil mengangkat dua kartu kredit ditanganya.
“Kenapa kalian tidak membawa
keluarga kalian juga ke tempat
yang bagus untuk makan malam? Aku
sudah menyediakan banyak di dalam kartu ini”
ucap MD Seo memberikan pada Hyun Woo dan juga Jung Gi.
“Coba Lihatlah! Apa yang coba Anda
berikan padaku! Beraninya Anda memberikan kami hal-hal seperti ini!” teriak Jung Gi menolak tak menerimanya. MD Seo mengejek
keduanya berlagak bodoh?
“Kami tidak bisa menerima ini. Mari kita bicarakan saja mengenai
pekerjaan!” ucap Hyun Woo menolaknya, MD Seo
mengerti sambil meminta maaf menyuruh mereka segera makan saja dan kembali
duduk.
Tiba-tiba MD Seo berteriak memanggil wanita yang sudah
menemaninya makan, Dua wanita langsung datang dan mengoda-goda Jung Gi dan Hyun
Woo dengan memegang pundak mereka. Jung Gi terlihat mulai marah.
Di cafe
Young Mi mengaku benar-benar sedikit
terkejut karena Manager Mall membuat mereka berada
di situasi yang sulit. Manager Mall tetap meraga
agar keduanya tetap menerimanya dan menganggapnya hanya sebuah hadiah kecil. Mi Ri mencoba membuka amlop berisi lembaran 100ribu won
cukup banyak, tangan Young Mi memukulnya agar menyadarkanya. Mi Ri buru-buru
memasukan kembali ke dalam amplop.
“Tidak usah. Kami bukan tipe orang yang akan
menerima hal seperti ini.” ucap Young Mi menolak,
Manager Mall terlihat binggung karena pemberian di tolak. Mi Ri berbisik
seperti tak bisa menolaknya.
“Kita akhiri saja meeting kita
disini dan akan menghubungi Anda setelah
membicarakan mengenai hal ini.” kata Young Mi lalu
buru-buru pamit pergi. Mi Ri menatap amplop didepanya hampir jatuh karena Young
Mi menarik tasnya yang menyangkut dikursi lalu ikut berjalan keluar dengan
Young Mi.
Di depan cafe
Young Mi terlihat panik keluar dari cafe, Mi Ri berlari
menanyakan keadaan Young Mi yang nampak shock. Young Mi memastikan lebih dulu
kalau tadi itu adalah suap. Mi Ri membenarkan sambil bercerita baru pertama
kalinya menerima hal seperti itu.
“Aku tadi hanya melihat sebentar, ada 10 lembar
uang 100,000 won di dalamnya!” ucap Mi Ri, Young Mi
menjerit tak percaya.
“Hey, kenapa aku merasa gugup
meskipun tidak menerima apapun?” ucap Young Mi
kebinggungan sendiri.
“Benar. Tapi, aku juga tidak
merasa begitu buruk juga. Jadi Inikah
yang dirasakan orang atasan yang hebat
setiap saat?” ucap Mi Ri tak peraya
Young Mi tertawa mendengarnya karena Mi Ri menganggap
merepat itu orang dibagian atas, Mi Ri mengatakan mereka memang jadi perusahan
dibagian atas sekarang. Young Mi tersenyum mendengarnya.
Pembaca acara JJ Shopping, mengagumi Lovely yang sangat
unggul sekarang dengan membuat
dua produk hit dua kali berturut-turut
dengan 99 lipstik. Da Jung dengan melipat
tanganya didada seperti tak begitu tertarik.
“Kali ini kami berpikir akan
memasarkan Tap Tap juga, jadi kami akan membuat Episode Spesial Lovely. Jadi Bagaimana?” ucap Hyun Ah
“Aku yakin bosmu tidak akan
menyukainya.” Balas Da Jung masih ingat produk mereka
ditolak karena keputusan atasanya
“Produk yang ada di showku
terserah padaku. Tolong
jangan terlalu lama mempertimbangkannya dan bergabunglah dengan kami. Kalau kalian mau, kami akan memberikan back margin juga.” Kata Hyun Ah memberikan tawaran
Jung Gi berteriak sambil berdiri merasa tak perlu dengan
wanita pengoda karena mereka ingin membicarakan tentang
pekerjaan. Hyun Woo juga setuju menurutkan cara
seperti ini sangat konyol. MD Seo memberikan perinta pada wanita pengoda
memberitahu tamunya marah karena wania
itu tidak melakukannya dengan benar jadi menyuruh mereka bersikap dengan benar.
Dua wanita langsung mengoda Jung Gi dan Hyun Woo dengan
memeluknya, salah satu wanita dengan sengaja menyelipkan kartu di bagian saku
celana belakang Hyun Woo dan juga Jung Gi di saku celana samping. Jung Gi
berteriak kesal berusaha mendorongnya, MD Seo tersenyum melihat dua wanita itu
berkerja dengan benar.
“Kau Tidak perlu melakukan ini! Kami
tidak menerima suap ataupun hiburan! Kalau
tidak ada lagi yang ingin Anda katakan, kami pergi dulu!” teriak Jung Gi lalu mengajak Hyun Woo untuk segera
pergi.
MD Seo mengejarnya merasa tak enak hati karena melihat
Keduanya yang pergi meninggalkanya, sambil meminta maaf agar mereka bisa
mempertimbakan lagi tawaranya. Jung Gi menegaskan akan melakukan rapat setelah
itu akan menghubunginya. MD Seo tersenyum bisa mengerti dan mempersilahkan
mereka untuk pergi sambil membungkuk.
Hyun Woo berjalan meninggalkan restoran merasa semua
keadaan sudah berubah bahkan mendapatkan perlakuan
semacam ini. Jung Gi mengaku ingin MD Seo melakukan
apa yang mereka pernah lakukan dulu. Hyun Woo setuju seharusnya mereka membuat MD Seo melucuti
bajunya dan menari dengan hanya menggunakan dalamannya.
Jung Gi pikir tak ada yang bisa mereka lakukan karena
bisa menyakiti mata apabila melakukanya. Hyun Woo setuju menurutnya
mereka tidak boleh membungkuk ke tingkatannya. Jung Gi menegaskan mereka itu sangat berbeda dengan MD
Seo lalu mengajak pergi. MD Seo melihat keduanya terlihat tersenyum licik.
Ji Ho terlihat makan dengan sangat lahap saat Young Mi
pulang kerumah. Young Mi melihat ibunya sedang masak sesuatu
yang enak karen baunya sangat harum dan melihat
itu abalone. Ibu Mertuanya membawakan sepiring daging Abalone masih
sangat segar ke meja makan dan memberitahu Ji Ho sangat
menyukainya bahkan sampai menambah dua mangkok.
Young Mi terlihat binggung bertanya darimana mendapatkan
abalone itu, Ibu Mertua memberikan sebuah kartu
nama di atas meja. Young Mi terkejut melihat kartu namanya itu dari Samhwa Department Store, menegur ibunya yang tidak
seharusnya membuka dan memakannya begitu saja,
betapa terkejutnya melihat banyak abalone dalam kardus.
Sang ibu mertua pikir kenapa tak boleh karena barang itu
dikirimkan untuk Young Mi bahkan ada namanya diatas kardus, menurutnya mereka
lebih baik memakanya sebelum basi. Young Mi melihat ada sebuah amplop diatas
meja, Ibu mertua memberitahu amplop itu juga dikirim bersamaan dan belum
mengeluarkanya.
Young Mi kebingungan karena sudah menolaknya tapi malah
mengirimkan kerumahnya. Ibu Mertuanya bersikap baik dengan menyuruh Young Mi
segera makan. Young Mi benar-benar binggung mengeluarkan uangnya dan juga bau
sup abalone yang sangat nikmat.
“Semakin aku
mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku bukan orang semacam itu...”
Mi Ri pulang kerumah melihat banyak amplop tagihan yang
datang padanya, sambil duduk diatas tempat tidur melihat sebuah amplop yang
berbeda, matanya langsung melotot tajam dan kaget melihat isinya itu adalah
uang yang sama dengan yang ditolak sebelumnya dari Manager Mall.
“Semakin aku mulai
mengatakan, "sebanyak ini tidak apa"”
Hyun Woo mengeluarkan semua barangnya diatas meja belajar
ketika sampai rumah. Wajahnya kaget melihat ada kartu kredit didalam saku
celanya bertanya-tanya kapan MD Seo memasukanya, menurutnya itu sangat tak
benar.
“Dan juga
"Bukankah memang beginilah cara kerja dunia?"”
Jung Gi pulang kerumah dengan naik bus, ponselnya
bergetar ketika mengeluarkan ponselnya tak sengaja menjatuhkan kartu di lantai
bus. Beberapa orang melihatnya, Jung Gi kaget ada kartu didalam saku celananya.
Woo Joo menelp ayahnya, Jung Gi memberitahu sedang
dalam perjalanan pulang dan akan menelpnya
nanti lagi.
Dengan wajah binggung Jung Gi meantap kartu kredit dan
sambil bertanya-tanya kapan MD Seo menaruh disaku celananya. Pesan masuk ke
dalam ponselnya, MD Seo menuliskan “Pertimbangkan ketulusanku... Jadi Terimalah” Jung Gi
kesal sendiri karena MD Seo membuatnya berada di pilihan yang sulit!
“Aku mulai
mengompromi moralku lagi dan lagi... mulai mengalah dan bernegosiasi dengan dosa.” Gumam Bong Gi menyelipkan pada saku jasnya.
Rapat Lovely
Da Jung bertanya keadaan dari masing-masing
mitra bisnis timnya, Jung Gi memberitahu seperti yang
di
harapkan, MD Seo ingin
menjual produk mereka dan mereka belum
pernah mendapatkan penawaran semacam ini sebelumnya.
Young Mi juga menceritakan Samhwa Department Store juga begitu. Jung Gi memberitahu MD Seo ingin
kontrak eksklusif. Young Mi membalas Manager
Mall juga mengatakan hal yang sama bahkan menginginkan produk Lovely dijual secara eksklusif di toko
bebas pajak.
Da Jung memberitahu JJ Home
Shopping juga ingin kontrak
eksklusif menurutnya ini sungguh
membingungkan. Jung Gi menanyakan apa yang harus mereka lakukan
sekarang, tapi menurutnya E-commerce online adalah cara
terbaik, Young Mi mengingatkan mereka juga
sudah menjual produk secara online jadi Toko
bebas pajak akan bagus bahkan mencoba memperluas, dan menjual produk di luar
negeri.
Hyun Woo mengejek
kalau menjual produk ke luar negeri juga bisa lewat situs
online, lalu memberitahu Da Jung MD Seo
mengatakan bahwa akan menempatkan produk kita di situs China juga. Mi Ri membela diri apabila mereka mendapatkan
toko bebas pajak, maka produk Lovely akan tampak seperti barang mewah dengan begitu akan lebih membantu dalam
meningkatkan image merek Lovely.
Da Jung melirik keduanya terlihat membela masing-masing
orang yang ditemuinya. Jung Gi membalas
kalau dengan e-commerce adalah cara yang terbaik bahkan mereka tidak dapat bersaing
dengan kekuatan PRnya, Young Mi dan Mi Ri tetap
membela kalau Toko bebas pajak lebih bagus, keduanya sama-sama adu mulut kalau yang terbaik adalah
pemasaran dengan orang yang ditemuinya. Akhirnya Da Jung memukul meja menyuruh
semuanya untuk menghentikan adu mulut.
“Setelah mendengar pendapat kalian, sepertinya meeting berjalan cukup
baik. Kalau
begitu ayo kita gunakan semua cara itu; toko bebas pajak, e-commerce dan juga
home shopping.” Ucap Da Jung, semua terlihat kaget.
“Tapi, mereka tidak akan mau
bekerja sama dengan yang lain.” Kata Jung Gi
binggung, Young Mi juga tahu Manager Mall mau
kontrak eksklusif dan tak akan
mau berbagi.
“Jadi buatlah pertemuan lagi, lalu bujuklah, kalian harus lakukan
yang terbaik untuk meyakinkan mereka.” Tegas Da
Jung berjalan keluar ruangan, Jung Gi berusaha untuk berbicara.
“Oh, aku sudah mengatakan ini,
tapi... jangan
bertingkah angkuh terhadap mereka. Mengerti? Tidak menerima suap ataupun
traktiran. Aku yakin
kalian belum lupa, kan?” tegas Da Jung pamit pergi
dan keluar ruangan, semua langsung duduk lemas diruang rapat.
Flash Back
Mi Ri yang mendapatkan voucher dalam bentuk 100ribu won
membelikan sebuah tas mahal dengan Vouchernya. Dengan bangga memakai tas yang
didapatkan sambil mencobanya didalam toko.
Hyun Woo menarik uang dan membayarkan semua hutang untuk biaya kuliahnya
ke bank, dengan senyuman bahagia.
Young Mi makan malam dengan suaminya,Sang Suami terlihat
bahagia bertanya apakah sesuatu yang baik terjadi sambil menyuapi istrinya. Young Mi mengungkapkan abalone
itu rasanya sangat enak. Sang Suami tak percaya perusahaan Young Mi bisa
berjalan dengan baik bahkan bisa makan Abalone seenak itu. Young Mi
menceritakan sudah memberikan uang 300rbu won pada ibu mertuanya dan terlihat
sangat senang sekali. Suaminya memuji istrinya itu sangat baik.
Mi Ri perlahan-lahan masuk ke pantry bertemu dengan Young
Mi yang terlihat gelisah, menanyakan apa yang harus dilakukan mereka sekarang.
Young Mi meminta Mi Ri agar tak berisik, menurutnya tak ada cara lain yaitu
mereka harus berusaha membujuk Manager Mall. Mi Ri terlihat kesal sendiri
karena menerimanya.
Young Mi meminta agar Mi Ri bisa mengecilkan suaranya, Mi
Ri menceritakan sudah mengunakan uanganya untuk
membelikan tas merek, menurutnya tak ada yang bisa dilakukan selain itu.
Young Mi juga menceritakan semua sudah masuk ke dalam perutnya dan sudah
menghabiskan uangnya.
Jung Gi sedang buang air kecil dikagetkan dengan Hyun Woo
yang tiba-tiba datang. Hyun Woo bertanya apa yang sudah dilakukan Jung Gi
dengan kartu yang diberikan oleh MD Seo. Jung Gi mengatakan akan segera
mengembalikanya. Hyun Woo terlihat panik.
“Tapi kau tidak bisa mengembalikannya
sendirian! Aku sudah
menggunakan kartunya.” Ucap Hyun Woo, kali ini
gantian Jung Gi yang kaget
“Kenapa kau... bagaimana bisa kau?” jerit Jung Gi mengomel
“Aku membayar sebagian hutang dengan
uang itu.” Jelas Hyun Woo
“Tapi, aku tak bisa menggunakannya, jadi harus mengembalikannya besok. Jika tidak, aku tak bisa menghadapi
Kepala Ok! Aku akan merasa tidak enak!” kata Jung
Gi
“Apa sedang berusaha menyelamatkan
dirimu sendiri?” ucap Hyun Woo tak ingin Jung Gi melakukan. Jung Gi
meminta maaf karena harus tetap melakukanya, Hyun Woo berusaha merayunya. Jung
Gi memberikan sedikit tamparan sambil meminta maaf tak bisa melakukanya lalu
keluar dari toilet.
Jung Gi terlihat tak nyaman duduk dikursinya, seperti
merasakan ada duri-duri yang terus muncul, Hyun Woo dan yang lainya juga
merasakan hal yang sama. Pesan dari Hyun Woo masuk ke dalam komputer, Jung Gi
melotot panik membacanya.
“Wakil Kepala Nam.
Tolong selamatkanku kali ini saja dan pertimbangkanlah lagi! Kita berdua sama-sama menerimanya, jadi kalau kau mencoba meloloskan
diri, ini bisa jadi pengkhianatan! ” Jung Gi menatap Hyun Woo yang terlihat memperlihatkan
wajah memohon.
Mi Ri mengirimkan pesan “Wakil Kepala Nam. Tidak bisakah ini kita
rahasiakan saja?” Tangan Jung
Gi bergetar setelah membaca pesan Mi Ri dan menatap anak buahnya. Mi Ri memohon
agar Jung Gi menutup mulutnya.
Young Mi membawakan berkas ke meja Jung Gi sambil
berisik, apakah Jung Gi akan mengembalikan kartunya pada MD Seo. Jung Gi
binggung Young Mi bisa mengertahuinya. Young Mi mengajak Jung Gi agar bisa bekerja
sama saja dan jangan bersikap tidak bersalah
sendirian saja.
Da Jung melihat semua anak buahnya dari dalam ruangan,
Jung Gi langsung membanting kepalanya di meja karena berada ditengah-tengah. Da
Jung dengan tatapan dinginya seperti sudah tahu pasti ada sesuatu yang
disembunyikan darinya.
MD Seo memberikan sebuah amplop memberitahu Direktur Kim
kalau ia sudah sudah sedikit menyuap Lovely seperti yang dimintanya dan memberitkan buktinya. Direktur Kim sudah
bisa menduganya memuji MD Seo yang benar-benar bisa
diandalkan, MD Seo merasa kalau memang Direktur
Kim menginginkan maka ia harus
melakukannya.
Direktur Kim memberitahu akan
berbicara dengan staf dan memodifikasi marginnya sedikit. MD Seo mengucapkan terimakasih memuji Direktur Kim
memang orang yang paling baik. Direktur Kim juga memuji MD Seo yang sudah
berkerja dengan baik.
Ji Sang melihat foto-foto Hyun Woo dan Jung Gi sedang ada
direstoran dan menerima sebuah kartu. Direktur Kim yakin dengan bukti foto itu
maka Ji Sang bisa memproses lebih lanjut. Ji Sang juga berpikir seperti itu da memuji kerja yang
bagus pada Direktur Kim.
Jung Gi sedang berjalan menerima telp dari ayahnya, tuan
Nam memberitahu sesuatu yang embuat Jung Gi melotot kaget. Tuan Nam membenarkan
kalau Woo Joo melakukannya lalu
meminta anaknya menunggu sebentar.
Ia bertanya pada ibu dari seorang anak yang terlihat
tersumpal kapas dibagian hidungnya, bertanya apakah membenar Woo Joo yang
melakukanya. Ibu dari si anak terlihat marah kalau sudah mengatakan berulang
kali bahkan harus datang jauh-jauh ke tempat tinggal Woo Joo kalau memang
cucunya itu tak memukul anaknya.
“Kami
baru saja dari dokter. Masalahnya
bukan mimisan.Tapi gigi depannya goyang!” teriak si
ibu korban, Jung Gi berteriak kaget, Tuan Nam terdengar meminta maaf pada si
ibu korban.
“Kau sudah dengar ‘kan? Gigi
depannya jadi goyang.” Ucap Tuan Nam di telp.
Jung Gi menghela nafas mendengar terikaan si ibu korban “Bagaimana caranya Anda
membesarkan anak? Makanya aku bilang jangan main dengan Woo Joo!” lalu memarahi anaknya dan mengajak untuk masuk ke dalam
rumah. Ia bertanya keberadan Woo Joo sekarang.
Da Jung baru keluar dari lift melihat Woo Joo duduk
dibawah tangga sambil menungukan kepala. Ia bertanya apa yang sedang
dilakukanya, Woo Joo hanya diam saja. Da Jung menawarkan untuk makan sandwich
dan mengajaknya masuk, Woo Joo mengangkat wajahnya. Da Jung kaget melihat mata
Woo Joo memerah dan terlihat menangis.
Bong Gi membeli sebuah perawatan wajah demi kulit
wajahnya agar telihat mulus, dimulai step pertama dengan memelos krim sampai
akhirnya menempelakan masker dan akhirnya berbaring di sofa, sambil mengumpat
kesal dengan pria yang memiliki koneksi dengan Fotographer.
Tuan Nam berteriak masuk kedalam rumah dan terlihat
panik, memanggil nama cucunya, lalu dikagetkan dengan Bong Gi yang terbangun
dari sofa yang sedang memakai masker. Ia bertanya-tanya kemana
Woo Joo pergi setelah menyebabkan masalah.
Bong Gi tak percaya Woo Joo bisa menyebabkan masalah,
menurutnya ini sangat diluar dugaan. Tuan Nam memukul anaknya yang malah
terlihat tersenyum mendengar Woo Joo membuat masalah dan menyuruhnya untuk segera mencari Woo Joo. Tuan Nam binggung
mencari cucunya karena matahari sudah mulai terbenam.
Jung Gi menelp memberitahu baru sampai di apartement
bertanya keberadan Woo Joo sekarang dan akan mulai mencari disekitar
apartement. Ia berlari kesekitar aparment sampai ke taman bermain takm
menemukan anaknya.
Bong Gi datang memanggil kakaknya, Jung Gi menjerit kaget
melihat wajah adiknya yang mengunakan masker. Bong Gi memberitahu sudah mencari
sampai sekolahan tapi tak menemukan Woo Joo, menurutnya keponakanya itu bersembunyi
di suatu tempat. Jung Gi heran dengan yang
dipakai oleh adiknya. Bong Gi memberitahu itu masker karena akan
pemotretan jadi harus
menjaga kulitnya.
Jung Gi mengumpat adiknya yang bermimpi ingin menjadi
model, menyuruh Bong Gi untuk mencari Woo Joo karena mungkin
bersembunyi di suatu tempat. Pesan dari Da Jung masuk “Woo Joo tertidur di tempatku, Tolong jemput dia.” Jung Gi sempat mengumpat melihat ke bagian atas
apartementnya.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Part 2nya ditunggu...makasih
BalasHapus