Woo Joo sudah tertidur disofa, Jung Gi melirik tak enak
hati. Da Jung melihat Woo Joo yang tidur begitu nyenyak
sampai tidak tega membangunkannya. Jung Gi
meminta maaf karena Seharusnya tidak menggangunya dan akan membawa pulang, sambil berjalan ingin
mengendong Woo Joo. Da Jung mengatakan Woo Joo tidak mengganggu dan tak keberatan membuatkannya
sandwich. Jung Gi sempat terdiam mendengar
komentar Da Jung.
Tuan Nam memukul Bong Gi agar turun dari tempat tidur,
Jung Gi mengendong anaknya dan membaringkan diatas tempat tidur. Tuan Nam
menduga teman yang selalu member Woo Joo makan adalah Da
Jung. Jung Gi pikir seperti itu, Tuan Nam hanya bisa menghela nafas dan keluar
dari kamar.
Jung Gi keluar dari kamar menemui ayahnya yang sudah
duduk diruang tengah bertanya apakah teman Woo Joo terluka parah. Tuan Nam
menceritakan Hidungnya mimisan dan gigi depannya goyang dan ibu korban menuntut
untuk membayar perawatan giginya, menurutnya
setidaknya mereka harus
beri 1 juta agar masalah itu selesia. Jung Gi
melonggo mendengarnya.
“Dia penakut, sama sepertimu, jadi
aku tidak tahu kenapa dia sampai memukul temannya.” Ucap Tuan Nam tak percaya
“Benar.... Dia bukan anak yang suka
berkelahi. Tapi Jangan
khawatir, Ayah. Aku akan
menasihatinya.” Kata Jung Gi
“Yah memang begitu seharusnya, tapi
jangan kirim dia ke tetangga sebelah lagi. Jujur saja, itu membuatku tidak nyaman. Jika dia adalah seorang wanita yang kau cintai dan bisa membuatmu bahagia, maka aku tidak mengharapkan yang lain. Jika wanita seperti itu ada, Bong Gi dan aku akan
membiarkannya dalam sekejap.” Ucap Tuan Nam, Jung Gi
binggung ayahnya tiba-tiba membicarakan hal itu.
“Aku tak masalah bila kau ingin
menikah lagi tapi dia
harus jadi ibu yang baik untuk Woo Joo. Jadi jangan wanita yang tinggal
di sebelah!” tegas Tuan Nam tak setuju
Jung Gi heran dengan yang bicara ayahnya, menurutnya Tidak
pernah ada hubungan semacam itu. Tuan Nam hanya
mengingatkan karena mengkhawatirkanya, dan meminta Jung Gi tetap melihat Da Jung sebagai
atasanya dan memastikan Woo Joo untuk tak datang lagi ke rumah Da Jung lalu
keluar rumah untuk kembali berkerja. Jung Gi menatap kepergiaan ayahnya dengan
tatapan kebinggungan.
Da Jung melihat gambar Woo Joo dimeja kerjanya yang
bertuliskan [Paman, Kakek, Aku, Ayah, Idiot Keren] dengan tangan yang bergandengan dengan Jung Gi.
Ponselnya bergetar, melihat nama Ji Sang yang terlihat dilayar. Ia pun
memberikan tanpa mau mengangkatnya. Ji Sang sengaja menelp didepan jendela
kamarnya, ponsel Da Jung kembali bergetar.
Hyun Ah tiba-tiba mengomel merasa sedang
memanfaatkan mereka dan sangat kecewa. Da Jung tak
mengerti dengan ucapan Hyun Ah. Hyun Ah mendengar
bahwa kesepakatan dengan Samhwa sudah hampir final, bahkan pihak Samhwa udah menawarkan
sesuatu pada Young Mi dan sudah mendapat jawaban. Da
Jung terlihat sinis mengetahui Samhwa menawarkan
sesuatu.
Sebuah petir besar menyambar dan terlihat dari puncak
Namsan Tower, Young Mi terbangun dari tidur terlihat sangat kaget, pelahan ia
mengambil ponselnya menelp Mi Ri mengaku sudah tak kuat lagi dan mengajak
mereka untuk mengaku saja.
Mi Ri yang ada dirumahnya merasa mereka akan mati
ditangan Da Jung apabila melakukanya. Young Mi merasa bahkan
buruk karena semua ini pertama
kalinya bagi mereka, dengan menerima suap yang bukan
haknya itu merasa tidurnya tak menyenyak.
Hyun Woo yang menerima telp dari Young Mi, kebinggungan
memikirkan caranya mereka nanti mengakuinya sekarang. Young Mi pikir mereka
harus melakuannya karena sebelumnya Jung Gi mengatakan akan mengembalikan
semuanya. Semua menghela nafas setelah menutup telpnya menurutnya keadaan
seperti ini membuatnya gila.
Jung Gi menatap kartu pemberiaan MD Seo ditanganya, Woo
Joo keluar kamar memanggil ayahnya. Jung Gi melihat anaknya sudah
bangun menawarkan makan apabila merasa lapar. Woo Joo
memberitahu sudah makan di rumah Da Jung sebelumnya,
“Lalu Kenapa kau memukul temanmu?” tanya Jung Gi, Woo Joo menjawab karena ia sangat marah.
“Tak peduli betapa marahnya
dirimu, kau tidak seharusnya memukul temanmu. Apa aku mengajarimu seperti itu?” ucap Jung Gi menasehati
“Ji Hoon yang menggangguku duluan,
katanya aku tidak punya ibu!” teriak Woo Joo membela
diri,
“Tetap saja. Memukulnya itu salah, Ayo minta maaf.” Pinta Jung Gi, Woo Joo menolak sebelum Ji Hoon yang
meminta maaf lebih dulu. Jung Gi nampak mulai kesal.
“Ahjumma tetangga bilang tak perlu mengalah, apapun yang
terjadi! Aku tidak boleh hidup sebagai pengalah! Aku tak akan hidup sebagai
penakut sepertimu, Ayah!” teriak Woo Joo lalu kembali masuk ke kamarnya.
Young Mi menelp Manager Mall berusaha bicara kalau itu
bukan keinginannya tapi Manager Mall itu yang mengirimkan ke rumahnya atas kemauannya sendiri. Jung Gi baru datang melihat
anak buahnya yang mengekor Young Mi sedang menelp.
“Akusudah berusaha yang terbaik untuk
meyakinkan Ketua Ok, tapi
bagaimana lagi kalau dia bilang tidak? Kau bilang
tidak apa bagiku untuk
menerimanya tanpa beban! Makanya
Aku bilang akan mengembalikannya!” ucap Young Mi, Da Jung datang mendengar pembicaran Anak
buahnya.
“Wakil Han Young Mi....Tutup teleponnya dan temui aku... Sekarang.” Tegas Da Jung lalu masuk ke dalam ruangan.
Young Mi merasa itu perasaan tadi malam yang sangat tidak
enak, Hyun Woo merasa mereka akan mati sekarang juga.
Da Jung menatap dingin,
bertanya apakah Young Mi menerima sesuatu yang Samhwa
tawarkan, Young Mi nampak binggung ingin sebenarnya menolaknya. Da Jung kembali bertanya apakah YoungMi menerimanya atau
tidak. Young Mi menceritkan saat pulang kerumah semuanya sudah ada dirumah. Da
Jung kembali bertanya jadi Young Mi itu menerimanya atau tidak.
“Keluargaku sudah memakannya. Aku tidak bisa menyuruh mereka
memuntahkannya dan mengirimkannya kembali. Aku benar-benar
minta maaf.” Ucap Young Mi mengakuinya.
“Siapa lagi yang menerima suap?” tanya Da Jung, Young Mi terdiam, Da Jung kembali
bertanya dengan nada tinggi siapa lagi yang
menerima suap, Jung Gi
tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.
“Ada yang ingin saya beritahu, Ketua” ucap Jung Gi, Young Mi menyuruh Jung Gi pergi saja
karena tidak ada hubungannya dengannya.
“tapi semua ini ada hubungannya. Aku menerima sesuatu dari MD Seo.” Akui Jung Gi, Da Jung kaget mendengar Jung Gi yang ikut
menerima suap.
“Lalu Aku yakin kau langsung
mengembalikan padanya, kan?” kata Da Jung,
“Maaf... Aku tidak bias Kami semua ceroboh dan tidak bisa
menolak suap dan ingin
mengembalikannya, tapi tidak bisa karena keadaan kami.” Jelas Jung Gi. Hyun Woo dan Mi Ri tertunduk diluar
ruangan.
Da Jung tak menerima alasan seperti itu, Jung Gi berjanji
akan membayarnya kembali setelah menerima gaji. Da Jung bertanya apa yang akan dilakukan semuanya
tentang kehilangan waktu yang tepat karena mereka semua menerima suap. Jung Gi hanya tertunduk meminta maaf. Da Jung kembali
bertanya apa yang akan mereka lakukan ketika kemalangan
yang menimpa perusahaan. Keduanya kembali tertunduk
meminta maaf.
“Selain itu juga tentang kepercayaanku yang telah hancur
pada kalian?” teriak Da Jung berdiri dari tempat
duduknya. Young Mi dan Jung Gi kaget ternyata Da Jung sangat mempercayai
mereka.
“Tidakkah kalian tahu kalau menerima suap akan
membuat kalian sama saja seperti mereka? Apa kalian pikir beberapa orang
terlahir dengan sifat angkuh? Tidak... Mereka semua memulai semuanya
seperti kalian. "Apa
ini benar? Ah hanya ini kok, jadi tidak apa-apa." Sekali jadi dua kali, dan uang
yang kalian dapatkan jadi jutaan Lalu kalian
jadi serakah dan makin serakah. Lalu kalian jadi tidak tahu malu, dan mulai
mengharapkan suap. Aku
benar-benar kecewa pada kalian semua.” Ucap Da
Jung .
“Tidak ada ampunan
atas apa yang kita perbuat.” Gumam Jung
Gi
Flash Back
Ibu Ji Hoon melirik sinis pada Jung Gi yang datang
kerumahnya, Jung Gi memberikan sebuah amplop mengatakan tak banyak sambil
meminta maaf dan menanyakan keadaan Ji Hoo sekarang. Ibu Ji Hoon menerima
amplop, dengan wajah marah merasa anaknya sudah pasti tak akan baik-baik saja,
menyuruh Jung Gi untuk mengajari anaknya dengan benar. Jung Gi membungkuk
meminta maaf saat ibu Ji Hoon menutup pintu.
“Bahkan untuk situasi
darurat, aku tak seharusnya menggunakan uang itu.”
Direktur Jo kaget karena Ji Sang ingin dirinya
melakukan restrukturisasi. Ji Sang berkata Berdasarkan
analisanya, sudah tidak bisa dihindari lagi. Yaitu mereka bisa mengubah pegawai
tetap yang tidak diperlukan menjadi pekerja sementara dan produksi barang bisa
diselesaikan oleh perusahaan OEM dengan
begitu mereka bisa menghemat pengeluaran, dan juga menyingkirkan
setiap beban mati. Direktur Jo binggung apa
maksud “beban mati”
“Ingat apa yang terjadi ketika kau meluncurkan produk baru terakhir
kali? Dan
sekarang, kita bahkan memiliki pegawai tak bermoral yang menerima suap. Aku sangat menyukai Lovely, tapi
pengelolaan stafmu
sangatlah buruk.” Ucap Ji Sang lalu
memperlihatkan foto Hyun Woo dan Ji Sang saat menerima kartu dari MD Seo.
“Aku yakin ini hanyalah kesalahpahaman dan sangat mengenal mereka dengan
baik, Mereka bukan tipe yang seperti
itu Dan juga
tak akan berani melakukan itu.” Jelas Direktur Jo
“Tidak, menerima suap tak masalah Tapi seharusnya tidak perlu
ketahuan.” Kata Ji Sang
Direktur Jo berjanji pasti
akan mengurus hal itu dan ingin membahas tentang restrukturisasi. Ji Sang menasehati Direktur Jo apabila terus
menangguhkannya seperti itu dan efisiensi
manajemen bisnisnya tidak
meningkat Maka ia akan menangguhkan juga investasi
2 miliar won yang selanjutnya. Direktur Jo terlihat
kebinggungan lalu mengumpat dua anak buahnya yang bodoh.
Mi Ri sedang mengelap meja dengan wajah sedih, Hyun Woo
hanya diam sambil menatap lembaran berkasnya. Jung Gi dan Young Mi juga diam di
dekat mejanya. Dua pria terlihat saling beradu untuk lebih dulu masuk lovely
dan seorang wanita. Jung Gi dkk kaget melihat MD Seo, Manager Mall dan Hyun Ah
datang ke kantor bersamaan. Da Jung melihat ketiganya sudah datang dan langsung
mengajaknya untuk masuk ke ruang rapat. Semua binggung melihat ketiganya yang
diajak masuk ke ruang rapat.
Da Jung memberikan sebuah amlop diatas meja pada MD Seo
dan Manager Mall, memberitahu Mulai sekarang, perusahaan Lovely tidak akan bekerja dengan
orang-orang yang menawarkan suap. Keduanya
langsung mengambil amplop dengan wajah tertunduk malu. Hyun Ah tersenyum
mengartikan Da Jung akan tanda tangan kontrak eksklusif dengan JJ Home shopping.
“ Apa Kau sudah lupa tentang "back
margin" yang kau tawarkan?” ucap Da Jung, dua pria
langsung tertawa mengejek.
“Jujur saja, kami ingin bekerja
dengan kalian bertiga.” Kata Da Jung, Hyun Ah
menyela karena sudah memberitahu sebelumnya tak mau, begitu juga dua pria
lainnya.
“Jadi apa yang harus kami lakukan? Haruskah kami tidak bekerja
dengan kalian Atau
mencari perusahaan lain?” ucap Da Jung memberikan
tawaran MD Seo pikir tak perlu karena Da Jung harus
pilih satu tempat, supaya adil.
“Kau pikir itu mungkin? Lagipula, kalian semua menawarkan
suap dan ingin eksklusivitas. Daripada bersaing sia-sia, mari
kita temukan solusi win-win bagi kita semua.” Ucap Da
Jung dan langsung memanggil Jung Gi untuk masuk.
Jung Gi terlihat gugup masuk ke dalam ruang rapat, Da Jung meminta Jung Gi menjelaskan
kelebihan kalau mereka melakukan
perilisan dengan ketiganya. Jung Gi terlihat
sedikit binggung, lalu mulai menjelaskan jika mereka ingin
meluncurkan bersama maka mereka bisa
promosikan produknya lebih baik lalu sebagai
gantinya, mereka akan
membantu saluran
home shopping memenuhi kuota penjualan dan
menawarkan diskon untuk e-commerce.
“Bukankah itu terlalu merugikan
untuk toko bebas pajak?” protes Manager Mall
“Sebagai gantinya, kami akan
memberi bonus dalam pembelian, dan mengadakan makeup event.” Jelas Jung Gi
Jika
tidak puas dengan itu, tidak apa kalau kau mau
keluar. Kita
masih punya banyak tempat yang bisa dihubungi.” Ucap
Da Jung memberi tawaran
Ketiganya terlihat langsung berpikir tentang tawaran Da
Jung, didepan pintu semua melonggo tak percaya. Young Mi benar-benar tak
percaya dengan sudah diduga oleh Da Jung sebelumnya dan metode
sangat jelas dan bersih. Mi Ri mengangguk setuju.
Produksi Lipstik di pabrik terlihat ditingkatnya, Hyun Ah
mulai menjual pada JJ Shopping 99 warna lipstik dari Lovely lalu memberitahu Sudah
sold out kurang dari 20 menit siaran. Jung Gi
dkk yang menonton dari kantor menjerit bahagia karena barang mereka bisa laku
keras.
Young Mi dan Jung Gi terdiam sejenak melihat Da Jung
dikantornya hanya diam saja tanpa suka cita dan bergembira dengan mereka,
padahal yang membuat semuanya kembali baik adalah Da Jung.
Direktur Kim sedang memberikan tanda tangan pada
berkasnya, lalu membahas project Lovely berjalan lancer dengan melakukannya
di saluran home shopping dan bahkan situs e-commerce Dan produk nya ada di toko bebas pajak, dengan nada menyindir Yoon Ho pasti senang
mendengarnya.
“Bagaimana bisa aku senang dengan kabar perusahaan
lawan berjalan baik?” ucap Yoon Ho
“Kau kan yang memberitahu Ok Da
Jung bahwa kita mencuri Restart?” ucap
Direktur Kim
“Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan.” Balas Yoon Ho berpura-pura
“Kau bisa saja sukses, tapi kau
malah menghancurkan hidupmu berkat Ok Da Jung. Sadarilah itu, brengsek.” Kata Direktur Kim sinis
“Kita tunggu dan lihat saja apa
yang akan terjadi.” Ucap Yoon Ho sebagai tanda
peringatan. Direktur Kim setuju mereka akan menunggu dan melihatnya lalu
menyuruh Yoon Ho segera pergi.
Direktur Jo memakan coklat sambil mengingat kembali peringatan
Ji Sang “Jika kau terus menangguhkan
restrukturisas dan efisiensi manajemen bisnis kau tidak membaik, Akujuga akan menangguhkan
investasi 2 milyar won yang selanjutnya.”
Manager Jung yang duduk disofa mengeluh Direktu Jo yang membuang-buang
waktu untuk berpikir karena Jika
investasi ketiganya terlambat maka merekalah yang
paling menderita dan memanggilnya berteriak
memanggil Direktur Jo, tapi Direktur Jo masih melamun akhirnya Ia berteriak memanggilnya
kakap ipar.
“Diantara semua orang, kenapa
harus Nam Jung Gi yang ketahuan? Bagaimana
bisa aku memecat dia? Tidak bisa. Aku tidak bisa.” Ucap
Direktur Jo
“Pecat saja yang lain! Kau harus
memecat seseorang supaya
kau bisa bilang padanya kalau kau sedang melakukan restrukturisasi!” perintah Manager Jung dengan nada tinggi
“Hey. Bagaimana jika Kepala Ok
benar dan kita dijebak?” balas Direktur Jo ketakutan
“Astaga, kau membuatku kesal saja.
Sekarang bukan waktunya untuk itu! Jika
tidak bisa, mau aku saja yang melakukannya?” kata
Manager Jung merasa semuanya membuatnya frustasi
saja.
Jung Gi memberikan amplop sebagai ganti
dari uang yang telah dipergunakan
untuk mereka semua dan meminta maaf karena berkat Da Jun mereka
bisa mengatasi hal ini, setra
berjanji tidak akan pernah membuat Da Jung kecewa lagi.
“Aku akan mempercayai ucapanmu..” ucap Da Jung yang membuat Jung Gi tersenyum
“... itu yang ingin aku katakan,tapi
sejujurnya... Aku tidak
tahu berapa banyak waktu dan usaha yang kalian butuhkan untuk membangun kembali
kepercayaan dariku.” Ucap Da Jung, tiga anak
buah Da Jung melihat dari luar ruangan, Jung Gi bisa mengerti perasaan Da Jung
sekarang.
“Oh iya. Bagaimana jalannya voting
untuk model pemotretan?” tanya Da Jung
Jung Gi memanggil Mi Ri untuk membawakan foto, Mi Ri
membawakan dua buah foto dada pria dan memberitahu Orang-orang
kebanyakan memilih orang nomor dua dengan
melihat banyak stiker bulat di tempelkan, bahkan Young Mi dan Mi Ri memilih
nomor dua. Da Jung setuju mereka akan
mengunakan model dengan dada dada nomor dua. Mi Ri mengerti dan tersenyum
bahagia menatap Jung Gi.
Deretan lipstik disusun rapi diatas meja, seorang
fotographer mengambil gambar dengan suara mengerang setelah mengambil foto dari
berbagai angel, Jung Gi sampai kebinggungan melihat cara fotographer yang aneh.
Fotographer merasa sebuah maha karya yang sedang dibuatnya, lalu meminta
pendapat Da Jung dengan foto produk yang diambilnya.
Da Jung menyukainya, lau bertanya dengan model yang akan
digunakan untuk produk lipstik mereka. Fotographer menanyakan pada Sekertarisnya
keberadaan modelnya sekarang. Sekertarisnya memanggil model untuk masuk ke
dalam ruang pemotretan.
Bong Gi masuk ruangan dengan gaya memutar lalu memberikan
gaya tembakan layaknya model. Semua melonggo melihat kedatangan Bong Gi
ternyata sebagai model, Jung Gi tak kalah kaget melihat adiknya yang menjadi
model.
Bong Gi menyapa semuanya, Jung Gi mengumpat adiknya
menjadi model lovely. Fotographer memberitahu Bong Gi memiliki
fisik bagus, kulitnya tidak mengendur, dan memiliki kulit yang bagus, menurutnya semua itu sungguh perwujudan dari gambaran
yang mereka cari, Da Jung berkomentar menyukainya. Jung Gi melotot kaget
mendengarnya.
Fotographer memberitahu yang
paling penting adalah area dada cukup
berkarisma dengan menepuk dada Bong Gi dan memintaa
agar melakukan gaya sexy. Bong Gi mengerti dan langsung membuka kemejanya,
semua wanita menjerit bahagia melihat badan Bong Gi yang sangat sexy, Da Jung
bahkan sampai melotot terpesona melihat badan Bong Gi yang bagus.
Jung Gi terlihat sangat kesal melihat tingkah adiknya. Fotographer
pun menanyakan pendapat Da Jung sekarang, Da Jung menyukainya dan akan
memutuskan untuk memakainya. Fotographer memberitahu Bong Gi akan
melakukannya dengan singkat dan keren. Bong Gi
mengerti.
“Aku butuh seseorang untuk meninggalkan
bekas lipstik di dada kirinya.” Ucap Fotographer,
Young Mi dan Mi Ri langsung mengangkat tanganya, kru lain juga ikut mengangkat
tanganya.
Fotographer memperingatakan anak buahnya untuk menurunkan
tanganya, Jung Gi meminta Young Mi mempertahankan batasannya. Young Mi bertanya
apakah ia tak boleh hanya bermimpi saja menyuruh Jung Gi melepaskan tanganya.
Jung Gi pun melepaskan tak bisa menurunkan tangan Young Mi. Mi Ri dengan mata
terbuka lembar mengatakan akan melakukanya jadi meminta fotographer untuk
menyerahakn semua tugasnya. Fotographer menyukai bibir Mi Ri dan menyuruhnya
untuk memoleskan lipstik tanpa belepotan dan tempatkan
tanda yang bagus.
Mi Ri mengucapkan terimakasih karena sudah dipilih, Young
Mi tetap saja mengangkat tanganya seperti masih berharap. Hyun Woo terlihat
sedih. Mi Ri mulai memilih salah satu lipstik dan langsung memoles dibibirnya.
Bong Gi yang melihat Mi Ri didepanya tak percaya Mi Ri yang jadi sukarelawannya membuatnya gugup saja. Mi Ri meminta untuk memisahkan
urusan kesenangan dengan bisnis, dan semua
ini hanya pekerjaan.
Bong Gi tersenyum bahagia sambil mengangguk setuju, Mi Ri
memberikan cap bibirnya pada dada kiri Bong Gi, semua terlihat menahan nafas
sejenak. Bong Gi dan Mi Ri saling mengedipkan mata. Fotographer menanyakan
pendapat Da Jung kembali, Da Jung mengajak mereka untuk memulainya.
Fotographer meminta untuk lighting, Bong Gi langsung
memberikan wajah sexynya didepan kamera. Dengan gaya seperti model mengangkat
tangan dan menyilangkan kakinya memperlihatkan tubuhnya dengan cap bibir
dibagian dada. Fotographer terlihat menjerit bahagia melihat pose yang
diberikan Bong Gi.
Young Mi dan Mi Ri terlihat sangat bahagia selama
pemotretan. Hyun Woo melirik sinis, Jung Gi juga tak mau melihatnya seperti
malu. Hyun Woo akhirnya memilih keluar dari studio pemotretan. Dua wanita
Lovely menjerit bahagia melihat tubuh Bong Gi yang benar-benar sexy menjadi
impiaan wanita
Seorang kru memberikan segelas air pada Bong Gi yang baru
menyelesaikan sesi pemotretan. Jung Gi melihat adiknya langsung menghampirinya
sambil mencengkram bajunya bertanya apa sebenarnya yang sedang dilakukan
adiknya itu. Bong Gi binggung dengan pertanyaan kakaknya, karena sebelumnya
sudah memberitahu yaitu kerja paruh waktu sebagai model.
Jung Gi heran kenapa harus produk Lovely menduga adiknya
itu meminta secara pribadi pada Da Jung. Bong Gi memanggil kakaknya dengan jabatanya “Wakil
Kepala Nam Jung Gi” dengan nada kesal merasa
dianggap seperti orang rendahan karena dirinya bukan
orang yang akan membuat permintaan macam itu pada Da Jung.
Flash Back
Bong Gi menemui Da Jung memohon sesuatu, Da Jung dengan sinis bertanya apa yang bis
dibantunya. Bong Gi menceritakan ikut audisi untuk jadi model
promo 99 lipstik dan berhasil
masuk ke final.Tapi, salah satu finalis memiliki
koneksi makanya bisa masuk final dan Manager
Jung yang melakukanya.
Da Jung bertanya balik apa yang dinginkanya, Bong Gi mengatakan
ingin berhasil menggunakan kemampuan tapi Manager Jung dan finalis lain menggunakan taktik kotor. Da Jung berkomentar Bong Gi juga
harus pakai taktik kotor. Bong Gi menyangkal karena
hanya ingin
agar penilaiannya adil.
“Aku tahu kau yang akan membuat
keputusan akhirnya. Tidak
bisakah aku meminta penilaian adilmu?” ucap Bong Gi
“Pemotretan akan difokuskan ke
bagian dada. Apa Kau
percaya diri?” kata Da Jung
Bong Gi mengangkat bajunya untuk memperlihatkan bagian
dadanya, Da Jung langsung memutuskan “Penilaian adil” dan dengan memalikan wajahnya tak ingin melihat bagian
dadanya. Bong Gi hanya meminta Da Jun melihat dari luar dengan mengoyangkan
dadanya. Da Jung terlihat mulai terpana.
Jung Gi terlihat masih tak percaya adiknya tidak meminta bantuan. Bong Gi menyakikan karena mereka semua melakukan pemilihan
dengan melakukan Voting bahkan kakaknya itu pasti lebih tahu dengan hal itu.
Jung Gi juga tak tahu karena tidak ada wajah di foto modelnya!
“Noonim bukan tipe orang yang bermain
kotor.” Ucap Bong Gi, Jung Gi memperingatkan Bong Gi untuk
memanggil “ketua Ok” dan berhenti memanggilnya “Noonim”. Hyun Woo mengintip
dari belakang dinding mendengar pembicaraan Bong Gi dan Jung Gi.
“Aku pikir kau sedang mendekati
Jang Mi Ri lalu memberitahunya
kau kenal dengan orang di Lovely...” tuduh Jung
Gi
“Hey! Hyungnim! Bagaimana bisa kau
mengatakannya seperti itu? Kenapa tidak langsung bilang "kencan"
saja?” kata Bong Gi
“Tidak boleh. Jika kau
bermain-main dengannya, aku akan membunuhmu.” Ancam Jung
Gi
Bong Gi merasa kakaknya itu terlalu berlebihan, tak
percaya bisa memperlakukan adik
satu-satunya. Jung Gi pikir karena Bong Gi adalah adik satu-satunya jadi harus repot-repot memarahinya. Bong Gi bisa mengerti lalu seeorang memanggilnya, Bong
Gi berteriak akan segera datang dan pamit pada kakanya akan bertemu di rumah.
Hyun Woo buru-buru bersembunyi, Jung Gi sempat mengeluh adiknya yang terlihat
semberono lalu ikut keluar dari studio. Hyun Woo tak percaya Bong Gi yang
memanggil Jung Gi dengan panggilan “Hyung”
Direktur Jo melihat seluruh anak buahnya dari ruanganya,
terdengar Jung Gi yang sedang berbicara di telp membahas Respon
dari HSN serta e-commerce keduanya bagus, dan mulai dapat pesanan dari China, selain itu mereka juga masih
harus lihat toko bebas pajaknya bulan depan. Hyun Woo
terlihat sedang mengopy berkas.
Ruang rapat
Manager Jung mengumumkan akan
mulai proses restrukturisasinya. Semuanya melotot kaget termasuk Da Jung, Jung Gi
menyakinkan kembali kalau tadi yang dikatakan “Restrukturisasi” Manager Jung membenarkan kalau mereka akan
menyelesaikannya. akhir
bulan ini.
“Bagaimanapun, bagi pegawai yang
sadar akan gravitasi dari situasi ini dan
mengundurkan diri atas kemauan mereka sendiri sebagai usaha untuk membantu
perusahaan, maka kami akan
menawarkan gaji tahunan sekaligus.” Ucap Manager
Jung kembali duduk, Da Jung melirik sinis pada Direktur Jo. Jung Gi binggung dengan Situasi darurat bertanya
sejak kapan.
“Aku pikir lipstik 99 warna milik kita
sudah jadi hit, Produk
pigmentasi kita juga bagus. Lalu Tap Tap sebelumnya juga terjual
dengan baik, seharusnya Anda menawarkan bonus pada kami! Tapi, kau malah mau melakukan
restrukturasi? Apakah
ini masuk akal?” protes Young Mi
“Siapa yang peduli produk kita
terjual baik? Kita
masih memiliki hutang karena kegagalan sebelumnya. Juga biaya pengembangan, Biaya bahan dan biaya produksi. Keadaan Ini juga sudah kehabisan akal dan ini adalah keputusan paling
menyakitkan hati yang pernah aku buat jadi kalian
cukup mengerti saja.” Ucap Direktur Jo tanpa mau
melihat anak buahnya lalu berdiri akan keluar ruangan.
“Tolong perlihatkan rincian kontrak
investasi yang Anda buat. Pemecatan
tanpa alasan yang benar adalah tindak ilegal.” Tegas
Da Jung
“Seseorang harus bertanggung jawab
atas bocornya produk kita, kan? Lagipula
bukan kau kan yang membocorkannya jadi
bukankah seseorang yang benar-benar melakukannya harus bertanggung jawab?Apakah
ini masih sesuatu yang ilegal sekarang? Kau tidak menemukan mereka atau
kau menyembunyikan mereka dariku?” sindir
Direktur Jo, Mi Ri tertunduk ketakutan
“Apa masalahnya sekarang? Kita
bahkan melakukan penjualan lebih baik karena 99 lipstik!” teriak Jung Gi membela diri
“Terlebih lagi, aku dengar kalian
semua menerima suap. Semua
orang membusuk dari atas sampai bawa, termasuk Kepala Marketing! Restrukturisasi akan terjadi. Kalian cukup tahu saja!” tegas Direktur Jo keluar ruangan, Manager Jung terlihat
bahagia memperingatkan mereka semua.
Da Jung menghela nafas dengan tatapan sinis, Young Mi
merasa Harus ada
batasan bagi seseorang untuk menusuk seseorang lain dari belakang dan tak percaya Direktur Jo merubah sikapnya
dalam waktu semalam. Hyun Woo merasa semua
terlihat berlebihan. Mi Ri benar-benar binggung dengan nasibnya, Jung Gi
terlihat tak bisa berbuat apa-apa. Da Jung terlihat sangat marah keluar dari
ruangan. Semua terlihat sangat gelisah seperti berada diruang operasi dan
menunggu tanda kematian.
Da Jung kembali ke ruangan menelp Ji Sang, sementara Ji
Sang berjalan didalam rumahnya membiarkan telp Da Jung tanpa mengangkatnya,
sambil melipat tangan didada duduk di sofa sambil memandang ke luar jendela. Da
Jung terlihat sangat murka memilih keluar dari ruangan.
Jung Gi mengejar Direktur Jo sampai masuk ruangan, protes
dengan yang dilakukanya padahal mereka semua
membuat Tap Tap bersama-sama dan
juga melalui banyak hal dalam melakukannya bahkan Direktur
Jo juga tahu mereka sudah bekerja siang malam supaya produknya
terjual!
“Kita baru saja membangun sebuah
tempat bagi kita di industri ini dan kau
sudah mau memecat kami?” jerit Jung Gi tak terima
“Kapan
aku bilang kalau akan memecat kalian semua? Aku bilang aku akan memecat
pegawai yang tidak benar-benar bekerja!” teriak
Direktur Jo
“Lalu siapa itu? Siapa yang ingin Anda pecat?” ucap Jung Gi dengan nada tinggi
“Karena itu, kalau ada yang mau
keluar dengan kemauan sendiri, itu akan bagus bagi kita semua! Apa kau pikir ini keputusan yang
aku buat dengan mudah?” ucap Direktur Jo meminta
pengertian. Jung Gi ingin tahu alasan Direktur Jo membuat keputusan seperti ini.
“Kau bilang kita harus bermimpi untuk
menjadi Gold selanjutnya meskipun kita semua hancur! Lalu kenapa kau tiba-tiba menggantungkan semuanya
pada uang?” teriak Jung Gi
Direktur Jo mengakui memang uang yang menjadi alasanya
dan sudah waktunya sekarang, mereka harus mengambil kesempatan
ini, saat banyak uang mengalir masuk dan
lolos dari hidup yang terantai di tempat membosankan ini lalu membuat perusahaan Lovely besar dan hebat, Jung Gi tak percaya Direktur Jo bisa berkata seperti itu. Direktur
Jo sudah tidak ingin mendengar apa-apa lagi jadi menyuruh Jung Gi keluar saja, karena tidak
akan mengubah keputusannya dan mengancam jika Jung Gi mengatakan
satu kalimat lagi, maka ia adalah orang yang
pertama akan pergi.
Da Jung langsung masuk ke dalam kamar Ji Sang dengan mata
mendelik marah, Ji Sang sedang asik bermain bola. Da Jung mengulang ucapanya
kalau Ji sang meninggalkan orang-orang itu sendiri. Ji Sang bertanya yang
dimaksud orang-orang itu dan bertanya siapa sebenenyar yang coba
dilindunginya.
“kau bilang Orang-orang itu? Atau fantasimu kalau ada yang
lebih penting dari uang?” sindir Ji Sang terus memainkan
PS. Da Jung langsung mematikan Tvnya agar Ji Sang berhenti bermain.
“Tapi kau ‘kan sudah membuktikannya, 1 juta won cukup untuk
orang-orang seperti itu.” Ucap Ji Sang
“Ya, orang-orang lemah yang korupsi dengan jumlah uang sekecil itu. Mereka bahkan bukan tandinganmu Jadi kembalilah bermain dengan
bocah-bocah besar yang cocok menjadi lawanmu. Berhenti bermain-main dengan
orang-orang dengan mimpi kecil!” tegas Da Jung
“Apa Kau tahu apa impianku? Hidup di dunia yang aku buat
dengan bahagia, bersamamu. Kau
menghancurkan mimpiku itu. Tapi... kau ingin melindungi impian
mereka? Ini
benar-benar melukai martabatku.” Ungkap Ji Sang berdiri
dari sofa.
“seperti biasa, Kau selalu memikirkan
ketamakanmu sendiri,. Bukankah
seharusnya kau bertobat setelah seseorang mati karenamu?” kata Da Jung
Ji Sang bertanya siapa orang meninggal karenanya,
menurutnya itu tak benar karena Da Jung yang membuat orang itu meninggal jadi
berpesan agar Da Jung berhati-hati mulai sekarang, karena mungkin akan ada yang
meninggal karenanya lagi. Tangan Da Jung meremas bajunya seperti menahan semua
rasa takutnya.
Ruang Direktur Jo
“Pecat saja aku! Kalau kau benar-benar ingin memecat
seseorang, pecatlah aku terlebih
dahulu!” teriak Jung Gi menepuk dadanya
“Nam Jung Gi, kau ini!!! Benarkah itu yang kau inginkan?” jerit Direktur Jo tak kalah
“Bunuh saja aku!!” jerit Jung Gi terdengar frustasi
bersambung ke episode 12
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar