Jung Gi berjalan keluar dari kantor, Hyun Woo
mengintipnya dan tiba-tiba ponselnya bergetar. Jung Gi menolehkan kepalanya,
lalu melihat ponselnya yang bergetar dengan senyuman bahagia mengangkat telp
Woo Joo, memberitahu akan segera pulang.
Hyun Woo bisa bernafas lega, melihat Jung Gi keluar dari
kantor, pelahan berjalan ke arah laci ruangan Da Jung dan mencari berkas konsep
produk baru setelah itu membuat salinan foto kopinya.
Di sebuah ruangan mewah
Ji Sang melipat tangan didada memberitahu Bagian
yang harus dibaca
dengan hati-hati adalah
bagian yang berkaitan dengan transfer dan pembagian saham, dan meminta agar Direktur Jo memastikan sesuatu tidak
akan memiliki potensi yang akan merugikanya. Direktur Jo melihat lembar demi lembar merasa
kalau semua hampir tepat yang dibicarakanya, lalu berhenti sejenak menanyakan
maksud dari kalimat yang ditulis pada surat kontrak
“Kondisi yang mengatakan bahwa kau
boleh memberhentikan seseorang apabila diperlukan, Apakah
ini artinya restrukturisasi?” tanya Direktur Jo
“Oh, mengenai itu? Itu karena aku sering
membuat perjanjian dengan Direktur yang memiliki
banyak pegawai dan tidak melakukan apapun setelah mengambil uangku. Sebagai seorang investor,
bukankah wajar bagiku menginginkan yang terbaik bagi perusahaan?” kata Ji Sang menyakinkan.
Direktur Jo langsung menyetujuinya, lalu melihat surat
kontrak yang sudah diberikan cap oleh Ji Sang. Akhirnya Ia memberikan pada
bagian tengah surat kontrak sambil mengucapkan terimakasih. Ji Sang dengan
senyuman merasa mereka sudah berada dikapal yang sama sekarang dan mengulurkan
tanganya. Direktur Jo berdiri sambil membungkukan badan menjabat tangan Ji
Sang.
Di perjalanan pulang
Direktur Jo terharu menelp istrinya memberitahu sudah mengamankan
investasi untuk mereka berdua dan jumlahnya
1 milyar won, dengan bangga mengatakan kalau dirinya
itu sangat berbakat sekarang. Tapi sang istri merasa terganggu dengan suara
terikan suaminya dan menyuruhnya untuk segera pulang ke rumah.
“Kau selalu mengomeli aku karena
berusaha untuk tetap menjaga bisnis ini, benarkan? Tunggu saja! Aku akan membayar
semua hutang-hutangku pada ibumu dan
membuatmu hidup dalam kemewahan! Itu
luar biasa bukan? Apa
kau tidak bahagia?” kata Direktur Jo menjerit
bahagia.
Ji Sang memberikan surat kontrak pada sekertarisnya, Sang
Sekertaris tapi percaya Direktur Jo yang lebih
cepat tertipu daripada yang diperkirakan. Ji Sang pikir Tidak ada yang bisa
menolak uang gratis lalu bertanya bagaimana
dengan keuangan tahun lalu, apakah sudah
memeriksanya. Sekertarisnya sudah pasti memeriksanya.
“Aku tidak yakin berapa banyak
yang bisa kita dapatkan karena itu adalah perusahaan kecil dan aku mengantar barangnya dengan
aman” ucap sekertaris
Flash Back
Si sekertaris sengaja menyamar seperti kurir pengantar paket
dengan mengirimkan pada Da Jung.
Ji Sang meminum winenya dengan lirikan dinginnya,
Sementara dirumah Da Jung benar-benar kaget melihat paket yang diterimanya,
tanganya bergetar dan meremas semua jarinya, nafasnya tak beraturan.
Hyun Woo menuruni tangga dari kantor dan terkejut melihat
Bong Gi dan Mi Ri berjalan bersama. Bong Gi pun dengan ramah menyapa Hyun Woo.
Mi Ri tahu sebelumnya Hyun Woo sudah lebih dulu meninggalkan kantor. Hyun Woo
mengaku ada yang ketinggalan, jadi kembali untuk mengambilnya
“Bagaimana dengan kalian berdua? Kenapa kalian kesini?” tanya Hyun Woo yang melihat keduanya berjalan ke kantor
“Oh, aku masih harus mendesain
kemasan, tapi dia mengajakku makan malam bersamanya Jadi aku makan malam dulu sebelum
kembali kesini” jelas Mi Ri, Bong Gi pikir kalau tahu
Hyun Woo masih di kantor mereka bisa
makan sama-sama.
Hyun Woo terlihat sinis merasa tak perlu, Mi Ri
mengingatkan pada Bong Gi untuk menonton film bersama akhir pekan lalu pamit
dengan senyumannya. Bong Gi pun mengangkat tanganya sebagai salam perpisahan.
Mi Ri pun pamit pada Hyun Woo agar berhati-hati saat pulang. Bong Gi pun
memberikan semangat agar berkerja keras. Mi Ri pun berjalan masuk ke dalam
kantor.
Bong Gi merasa Mi Ri itu bekerja
terlalu keras. Hyun Woo merasa Bong Gi pikir
semuanya akan selesai kalau dikerjakan setengah-setengah karena mereka semua harus
bekerja keras untuk sukses dan diakui. Bong Gi
bertanya apa pentingnya mendapatkan
pengakuan dari orang lain, lalu berpesan agar jangan
terlalu berkerja keras pada Hyun Woo karena mungkin bisa
sakit, tekanan darah tinggi dan Diabetes!
“Hidup hanya satu kali, jadi kita
harus menikmatinya, benarkan?” ucap Bong Gi
“Kau menyebut itu menikmati hidup? Bukan, itu disebut hidup serampangan” ejek Hyun Woo yang melihat tingkah Bong Gi seperti tak
punya pekerjaan lalu berjalan pergi.
“Memang benar aku hidup
serampangan Tapi
setidaknya aku tidak mencuri barang milik orang lain atau mengkhianati
seseorang Jadi
berhentilah membenciku. Mari kita
menjadi akrab, oke?” kata Bong Gi yang membuat Hyun Woo melotot kaget
mendengarnya tapi setelah itu memilih untuk pergi meninggalkanya. Bong Gi
penasaran dengan Hyun Woo bisa mengerti ucapanya itu.
Manager Yang berbicara di telp, meminta agar tak khawatir karena pihak Gold sudah
menyiapkan kontrak dengan gaji yang diinginkan, serta sangat mengerti sudah membuat
keputusan yang sulit jadi sebagai balasan.
Hyun Woo menutup telpnya setelah berbicara dengan Manager
Yang, lalu duduk diatas tempat tidurnya dengan wajah tegang.
Direktur Jo keluar dari rumah pamit dengan sang istri,
Nyonya Shin berteriak agar suaminya tak pulang dengan keadaan mabuk malam ini.
Direktur Jo kesal karena sudah mengomelnya pagi-pagi padahal sengaja minum
bukan untuk kesehatannya dan
merasa istrinya itu tak tahu bisnis sama sekali.
Ketika keluar rumah, ia mengeluh melihat seseorang yang
memarkir mobil di depan rumahnya, lalu berjalan ke parkiran mobilnya. Pria
berjas membuka pintu mobil dan meminta Direktur Jo untuk masuk ke dalam.
Direktur Jo binggung lalu bertanya siapa orang itu. Si pria berjas menerima
telp dan memberikan pada Direktur Jo.
Ji Sang berada diapartement, bertanya Apa
Direktur Jo menyukai hadiahnya. Direktur Jo baru sadar kalau Ji Sang yang
mengirimkan sebuah hadiah mobil serta sopir. Ji Sang menjelaskan mobil itu
adalah hadiah dariku sebagai penghargaan atas penandatanganan kontrak mereka. Direktur Jo terlihat kebinggungan dengan
mengeluarkan suara aneh. Ji Sang pikir
Direktur Jo tidak menyukai mobilnya, bisa menggantinya dengan
model yang lain. Direktur Jo langsung
mengatakan sangat menyukainya, dan
mengakui Ini pertama kalinya menerima hadiah hebat seperti
ini jadi membuatnya tak bisa berkata apa-apa .
Jung Gi mengeluh adiknya yang sudah bicara omong kosong
dipagi hari, Bong Gi mengatakan sedang membicarakan tentang Hyun Woo, memita agr menjaganya dengan sangat baik dan
memiliki punya alasan penting untuk mengatakan hal seperti itu. Jung Gi makin binggung bertanya alasan penting
seperti apa.
“Kau pasti sangat
frustasi! Kau bilang
dia adalah pekerja keras Kalau
dia berbakat seperti yang kau bilang, tempat lain akan berusaha mencurinya Dan kalau benar, aku yakin dia
tidak punya orang yang bisa diajak bicara di kantor Jadi ini saatnya kau harus
benar-benar memperhatikannya dengan baik!” jelas Bong
Gi penuh kode isyrat
“Nam Bong Gi, apa kau tahu
sesuatu?” tanya Jung Gi merasa adiknya menyembunyikan sesuatu
yang tak diketahuinya
“Mana aku tahu? Aku hanya
mengatakan begitulah yang aku rasakan” kata Bong
Gi lalu merasa lelah dan masih mengantuk padahal baru saja terbangun dari
tidurnya.
Semua berkumpul diruang rapat sambil bermain tangga,
Young Mi meminta agar Da Jung ikut memilih, Da Jung memilih nomor dua dan
hasilnya adalah Gratis, Mi Ri mengeluh atasanya itu bisa mendapatkan gratis.
Jung Gi melihat Hyun Woo hanya melamun saat semua sedang bermain.
Kata-kata Bong Gi kembali teringat “Kalau dia berbakat seperti yang kau bilang,
tempat lain akan berusaha mencurinya. Dan jika benar, aku yakin
dia tidak punya orang yang bisa diajak bicara di kantor Jadi ini saatnya kau harus benar-benar memperhatikannya dengan
baik!”
Young Mi menanyakan pilihanya, Jung Gi pikir Hyun Woo
yang lebih baik memilih duluan. Hyun Woo tersadar dari lamunan, lalu mengaku
kalau tak lapar. Jung Gi menyuruh Hyun Woo tetap ikutan dengan memilihkan angka
satu. Sebuah mobil mewah masuk ke dalam kantor, Mi Ri dkk langsung melihat dari
jendela dengan Direktur Jo yang turun dengan mengunakan kacamata hitamnya
layaknya seorang bos.
Semua keluar dari kantor menyapa Direktur Jo dengan mobil
buatan luar negeri. Jung Gi melihat mobil baru atasanya pasti sangat boros BBM
mengunakan mobil mewah. Direktur Jo memperingati Jung Gi tak boleh menyentuh
mobilnya hanya boleh dilihat saja, karena nanti sidik
jarinya mengotori mobilnya
“Tapi, apa yang kalian lakukan sebelumnya terburu-buru keluar ke pakiran?” tanya Direktur Jo
“Kami sedang bermain permainan
tangga untuk melihat berapa yang harus kita bayar
untuk makan siang, Kau mau
memilih nomor? Ini untuk jjajjangmyun.” Jelas
Young Mi
“Kau pikir aku akan merendahkan
derajatku sama dengan levelmu?” ejek Direktur Jo
sombong, Young Mi pikir tak masalah karena selama ini Direktur Jo selalu
melakukannya bersama mereka bahkan yang
menyarankan cara seperti ini
“Sudalah Terserah,... pakai uang ini untuk makan siang Ini bukannya jjajjangmyun
mahal... Dan kenapa kalian bermain permainan
tangga? Ini
sebabnya kenapa kalian terjebak dengan keadaan biasa-biasa saja” ejek Direktur Jo lalu menyuruh mereka juga memesan menu
tambahan juga.
Da Jung melihat dari depan pintu, Direktur Jo yang
memberikan uang dengan mudah pada
pegawainya. Direktur Jo menaiki tangga dan sempat menyapa Da Jun didepan pintu.
Mi Ri binggung melihat Direktur Jo yang sebelumnya pelit tapi sekarang terlihat
mudah mengeluarkan uang. Young Mi juga tak tahu, menurutnya itu sikap Direktur
Jo sekarang layaknya seorang bajingan. Hyun Woo masih terpana melihat mobil
baru Direktur Jo. Da Jung dari atas merasakan ada sesuatu yang janggal.
Di ruangan
Da Jung bertanya apakah Jung gi tahu
siapa yang ditemui Direktur Jo belakangan
ini. Jung Gi dengar Direktur Jo menemui
investor, tapi tidak tahu siapa orangnya dengan
sedikit berbisik Direktur Jo pergi ke tempat hiburan pribadi
setiap malam, lalu berpikir akan mencari tahu. Da Jung pikir tak perlu dan menyuruh Jung Gi
untuk fokus saja pada eyeshadows baru yang mereka kerjakan.
Jung Gi mengerti dan langsung keluar dari ruangan. Da
Jung berpikir sejenak lalu mengambil ponselnya.
Bong Gi sudah mengunakan pakaian jasnya dengan rapih, tak
lupa mengunakan kacamata hitamnya lalu dengan bangga Da Jung yang memberikan
tugas lagi pada orang berbakat seperti
dirinya.
“Bagaimana dia akan mengatasinya
tanpa Nam Bong Gi ini?” ucap Bong
Gi bangga melihat dirinya di cermin.
Ponselnya berdering, dengan suara lantang mengatakan sedang
dalam perjalanan dan segera berangkat pergi.
Da Jung keluar dari ruangan memberikan berkas yang dibuat
Mi Ri tentang desainnya
produk
“Restart”. Mi Ri bertanya apakah Da Jung menyukai perubahan yang
sudah dilakukanya dengan memberitahu sudah mengerjakannya
semalaman kemarin, Da Jung berkomentar bentuk kemasan sudah
bagus jadi meminta agar segera diproses. Mi Ri tak percaya Da Jung bisa
langsung menyukainya, Hyun Woo melirik ke arah Mi Ri dengan tatapan
mencurigakan.
Di Gold, Manager Yang sedang mengopy berkas berjudul [Rencana
Konsep Restart Ditulis oleh Nam Jung Gi] sambil
tertawa bahagia memuji karena sudah membuat keputusan yang sangat baik.
“Berharaplah yang tinggi, karena
usahamu akan segera dihargai” ucap Manager Yang
ditelp.
Setelah itu berjalan ke ruang rapat dengan bangga,
melempar berkas miliki Da Jung kalau itu akan
menjadi produk baru mereka yaitu "Restart!" Semua melihat gambar produk lipstik yang akan
dikeluarkan
Direktur Jo melihat proposal produk baru "Restart" berkomentar sangat menyukainya, lalu bertanya Berapa
lama waktu yang mereka
miliki untuk merilisnya. Da Jung mengatakan 10 hari.
Direktur Jo merasa Lovely akhirnya melepaskan takdirnya sebagai
perusahaan bawahan dan memuji kerja Da Jung
yang bagus.
Direktur Kim tertawa bahagia melihat nama merek baru “Restart”, menurutnya
terasa hebat
sekali di lidahnya dan memuji Manager Yang
sanga berbakat sampai bisa berpikir untuk mencuri dari Lovely.
“Kita menyimpan uang di bagian
pengembangan dan mengubur pesaing kita! Ini "menangkap dua burung
dengan satu batu," Direktur.” Bisik Manager Yang
bangga
“Jadi kita mendapatkan produk yang
bagus dan membuat marah Ketua Ok” ucap
Direktur Kim tertawa bahagia, Manager Yang juga ikut tertawa bahagia.
“Pastikan kau membuat semua
tindakan pencegahan yang kau bisa” tegas
Direktur Kim tak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi, Manager Yang dengan
saja serius akan melakukanya.
Direktur Kim bertanya kapan Lovely akan
merilis produknya, Manager Yang mengatakan dalam 10 hari lagi. Direktur Kim
menyarankan mereka merilisnya sehari sebelum Lovely.
Manager Yang dengan sedikit membungkuk mengatakan akan segera melakukanya.
Direktur Kim tertawa bahagia karena mengetahui merek baru yang sangat enak di
ucapkan pada lidahnya.
Ji Sang melihat produk lipstik yang akan dikeluarkan
Lovely, Direktur Jo menanyakan pendapat Ji Sung tentang produk yang akan mereka
keluarkan sambil menjelaskan kalau berjalan dengan baik, sangat yakin Ji Santidak akan rugi berinvestasi pada
Lovely, Ji Sang pikir Direktur Jo tak perlu melaporkan setiap detailnya padanya seperti itu.
“Aku tidak ikut campur dalam
urusan perusahaan hanya karena aku berinvestasi. Aku
ingin kita bisa memiliki hubungan yang santai, hubungan yang nyaman, seperti
seorang teman” kata Ji Sang, Direktur Jo terlihat
gugup Ji Sang akan menganggapnya sebagai teman karena menjadi sebuah kehormatan baginya.
“ Rencananya bagus, ini adalah investasi
yang berharga” komentar Ji Sang
“Ya, kami memiliki Ketua Ok Da
Jung,dan dia benar-benar seorang bintang, sangat
berbakat, meskipun dia sedikit pemarah” cerita
Direktur Jo memuji Da Jung
“Oh, aku mengerti, Selain itu aku menyiapkan satu hal lagi
untukmu” ucap Ji sang
Direktur Jo tak enak hati karena sebelumnya Ji Sang sudah
memberikan banyak. Disisi restoran lainya, terlihat Bong Gi yang diam-diam
mengambil gambar dari belakang. Sekertaris Ji Sang berjalan ke arah bosnya,
merasakan ada seseorang yang mengambil gambarnya, lalu membalikan badanya.
Bong Gi berpura-pura sedang menelp sambil memegang koran
ditanganya, Sekertaris melihat sekeliling setelah melihat tak ada yang
mencurigakan langsung kembali menemui Ji Sang kalau semua sudah siap. Ji Sang
mengajak Direktur Jo untuk segera pergi.
Ketika Bong Gi akan mengikutinya, tak sengaja menyengol
pelayan dan membuat kekacauan dengan memecahkan gelas. Dengan wajah binggung,
Bong Gi sempat meminta maaf dan berusaha mengikuti lagi Ji Sang dan Direktur
Jo.
Da Jung melihat foto yang diambil oleh Bong Gi dari
ponselnya, hanya terlihat dari bagian
belakang pria yang bertemu dengan Direktur Jo. Bong Gi menceritakan pria yang
dilihatnya itu sangat hebat, masuk dan keluar dengan cepat, dan ia sudah berusaha keras untuk tidak
ketahuan jadi tidak
bisa mengikutinya.
“Sewalah kamera dengan lensa telephoto, Ini tidak cukup bagus” ucap Da Jung, Bong Gi bertanya dengan biaya sewanya.
“Aku yang bayar” ucap Da Jung tanpa ragu, Bong Gi dengan senang hati
akan melakukan perintahnya dengan membuka kacamata hitam dan memberikan kedipan
matanya.
Bong Gi berjalan masuk ke dalam rumah seperti seorang
yang sedang mengintai seseorang. Diruang tengah, Woo Joo dan Tuan Nam sedang
asik menonton TV sambil makan es krim. Bong Gi berguling dilantai agar tak
ketahuan kedatanganya lalu kembali bersembunyi dibalik dinding.
Tuan Nam binggung dengan tingkah anaknya yang baru
pulang, Bong Gi meminta ayahnya tak boleh bicara pada seorang Agen rahasia. Woo
Joo merasa pamanya itu sedang mengikuti audisi jadi bertingkah seperti itu. Bong
Gi pun masuk kamar layaknya seorang agen rahasi yang sedang mengintai
seseorang. Tuan Nam berharap anaknya itu bisa berbuat
sesuatu untuk dirinya sendiri
Ruang Rapat
Da Jung melihat produk lipstik dan melihat salah satu
warna yang terbaik, Jung Gi juga menyetujuinya. Young Mi mengusulkan mereka
juga membuat warna yang lainnya juga. Da Jung bertanya pada Hyun Woo dan Mi Ri
apakah keduanya tak punya pendapat tentang produk mereka.
Hyun Woo dan Mi Ri dengan wajah lemas mengatakan kalau ia
juga menyukai pilihan Da Jung. Da Jung akhirnya memutuskan untuk mulai
mengerjakan sesuai keputusan dan
memberikan tugas pada Jung Gi. Young Mi mengusulkan menempatkannya
di toko online setelah produknya di
produksi. Da Jung juga ingin
menempatkan bersama produk yang lain jadi menyusulkan untuk membuat banner dalam bentuk hitungan
mundur
Jung Gi melihat itu suatu ide yang bagus. Young Mi juga
setuju dan membuat
hitungan mundur tujuh hari mulai dari sekarang dan
berhara p Serum Tap-Tap dan produk kosmetik baru akan terjual
seperti kue, Mi Ri tiba-tiba berkomentar apa gunanya
menjualnya dengan baik tapi mereka
tidak mendapatkan apa-apa.
Semua terdiam mendengar komentar Mi Ri yang terdengar
sinis. Mi Ri menyadari omonganya salah dan meminta agar melupakanya karena asal
bicara saja lalu keluar ruangan di ikuti oleh Hyun Woo. Young Mi pikir Mi Ri
tak sepenuhnya salah dan ikut keluar dari ruangan. Jung Gi dan Da Jung saling
menatap binggung.
Manager Yang berjalan diGold dengan senyumanya, Yoon Ho
yang melihatnya langsung memanggilnya. Manager Yang terlihat tak suka tapi
mencoba untuk tersenyum menyapa Yoon Ho, mengatakan kalau ia sedang sibuk dan
bertanya apakah ada yang ingin dibicarakan.
“Tim mu melakukan kerja bagus,
tidak banyak waktu yang tersisa sampai perilisan, benarkan?” ucap Yoon Ho membawa berkas produk yang akan
dilkeluarkan Manager Yang
“Sebenarnya masih ada waktu satu
minggu, tapi kami merilisnya lebih cepat satu hari” kata Manager Yang bangga
“Wah... kalau begitu aku anggap semuanya
berjalan dengan baik?” komentar Yoon Ho berjalan
mendekati Manager Yang.
“Yah, kami masih sedang
mengerjakannya” ucap Manager Yang terlihat sedikit
rendah hati.
“Aku dengar kau merencanakan
semuanya sendirian, apakah itu benar?” kata Yoon
Ho
“Aku belajar dari melihat orang
lain, tapi aku bisa mengatur ini sekarang” ucap
Manager Yang bangga sambil mengangkat berkas ditanganya lalu pergi.
Manager Yang pergi ke mesin penghancur untuk membuang
berkas yang dicuri dari Lovely, saat itu juga Yoon Ho datang langsung menghentikan
dan melihat proposal Produk Lovely yang ada ditangan Manager Yang. Manager Yang
terlihat kesal dengan sikap seniornya. Yoon Ho meminta Manager Yang memberitahu
siapa yang memberikan berkas itu. Manager Yang malah berteriak kalau Yoon Ho
pura-pura tak tahu. Yoon Ho mencengkram baju Manager Yang dengan mata melotot
bertanya siapa yang memberikan berkas itu padanya.
Da Jung membuka amplop coklat langsung melotot kaget
melihat berkas milik produk baru Lovely yang sudah sedikit hancur dibagian ujungnya.
Yoon Ho memberitahu Manager Yang memegang berkas itu dengan mengatakan bahwa sudah meminta pada
seseorang, tapi tidak mau
mengatakan siapa orangnya, jadi tidak tahu banyak
tentang hal itu.
“Apakah Direktur Kim yang
menyuruhnya melakukan ini?” pikir Da Jung.
“Itu anggapan yang aman.Seperti
yang kau tahu, Manajer Yang sangat setia pada Direktur Kim” ucap Yoon Ho. Da Jung juga yakin dengan hal itu.
“Kau tidak punya waktu sebelum
perilisannya, apa yang akan kau lakukan? Aku
rasa Gold akan membuat produk ini, Kau memiliki keuntungan dalam
produksi, bagaimana kalau lebih cepat merilisnya?”
kata Yoon Ho
“Aku harus memikirkannya, terima
kasih sudah memberitahuku” ucap Da Jung
“Aku memberitahumu soal ini bukan
karena ingin mendengar itu darimu Aku
hanya tidak menyukai cara kerja Direktur Kim,Hanya
itu saja” tegas Yoon Ho lalu berajak pergi
Da Jung memanggil Yoon Ho, mengucapakan Terima
kasih sudah menemui ibunya di rumah
sakit, Yoon Ho menangguk lalu segera pamit pergi pada Da Jung,
sang mantan istri. Da Jung menatap berkas yang sudah dicuri Gold sambil
mengigit bibirnya.
Jung Gi dipanggil oleh Da Jung masuk ke ruangan, Da Jung
langsung menutup ruangan agar tak terlihat dari luar. Jung Gi nampak binggung
karena Da Jung menutup ruangan agar tak terlihat dari luar. Da Jung
memperlihatkan berkas yang sudah di terkena mesin penghancur dengan nada
curiga, berpikir kalau Jung Gi yang melakukannya. Jung Gi sempat berteriak tapi
Da Jung memberi kode agar Jung Gi memelankan suaranya.
“Omong kosong macam apa ini, Kenapa aku membagi informasi
tentang sesuatu yang aku buat? Bagaimana
kau bisa meragukan aku seperti ini, ketua?” ucap Jung Gi tak percaya
“Mereka bilang bahwa pihak Gold menawarkan uang dan promosi, jadi Itu lebih dari cukup untuk
dijadikan alasan untuk melakukannya” ucap Da
Jung
“Kenapa kau menuduhku? Bukan aku
pelakunya!” ucap Jung Gi kesal
“Bisakah kau bersumpah atas
hidupmu?” kata Da Jung masih tak percaya, Jung Gi dengan mata
melotot berani bersumpah.
Da Jung meminta Jung Gi bersumpah demi ayahnya, Jung Gi
pun berani tak melakuan demi sang ayah. Da Jung masih tak percaya, meminta Jung
Gi bersumpah demi Woo Joo. Jung Gi dengan mata melotot berani bersumpah demi
anaknya.
Young Mi menepuk pundak Mi Ri sambil berisik bertanya Sudah
berapa lama Kepala Bagian Nam ada di dalam ruangan
bersama Da Jung. Mi Ri pikir sekitar 10 menit. Young Mi penasaran apa yang
dilakukan keduanya dengan tirai yang menutupi ruangan dan tak terlihat dari
luar. Mi Ri juga tak tahu tapi penasaran yang dilakukan keduanya. Hyun Woo
melirik ke arah ruangan Da Jung terlihat gelisah. Young Mi berharap keduanya
tak melakukan sesuatu yang aneh-aneh.
Di Dalam ruangan
Da Jung menyuruh Jung Gi untuk lebih mendekat padanya,
Jung Gi pun berlutut didekat meja atasannya. Da Jung menanyakan dugaanya pada
Young Mi karena akhir-akhir ini mengalami
kesulitan pada anaknya. Jung Gi pikir sudah pasti bukan dia. Da Jung memastikan
apakah Jung Gi yakin dengan hal itu.
“Kami sudah bekerja bersama selama
15 tahun Dia
memang kasar, tapi orang yang setia! Dia tidak akan pernah menusuk
rekan kerjanya dari belakang” cerita Jung Gi yakin
“Bagaimana dengan Jang Mi Ri?” kata Da Jung kembali menduga-duga
“Sudah pasti bukan dia juga, Aku telah mengawasinya dari dekat
sejak dia diterima bekerja. Mi Riselalu
melakukan tugasnya dengan baik dan terpercaya! Jadi
Dia bukan tipe yang akan melakukan hal seperti itu!” jelas Jung Gi
“Kalau begitu... Park Hyun Woo?” ucap Da Jung
“Sudah pasti bukan dia! Dia adalah teladan ketulusan! Dia
juga sangat sopan dan bukan
tipe orang yang akan melakukan hal seperti ini! Aku bisa menjamin bukan dia pelakunya” kata Jung Gi
Da Jung terlihat kesal dengan begitu pelakunya mungkin
diantara semua pegawai. Jung Gi sedikit ketakutan menduga Da Jung sendiri
pelakuanya. Da Jung berteriak marah karena Jung Gi seperti mengajaknya bercanda
sekarang. Jung Gi sampai terpelanting karena mendengar teriakan Da Jung lalu
meminta maaf.
“Apa Kau benar-benar tidak bisa
memikirkan siapa kira-kira pelakunya?” ucap Da
Jung benar-benar binggung
“Aku tidak tahu dengan departemen
yang lain Tapi aku
yakin itu bukan perbuatan seseorang dari departemen pemasaran!” kata Jung Gi, Da Jung masih belum percaya, Jung Gi
menyakinkan bukan orang dari departement mereka.
“Tidak...
sejujurnya, aku tidak yakin pada apapun.” Gumam Jung
Gi merasa sudah bisa mengetahui siapa orangnya.
Jung Gi berlari keluar kantor menelp adiknya meminta
mengatakan apapun yang diketahuinya, dengan menanyakan alasan Bong Gi yang
menyebut-nyebut nama Hyun Woo. Bong Gi sedang ada didalam mobil dengan kamera
lensa panjangnya, ikut panik bertanya apa yang
terjadi sebenarnya.
“Rencana produk baru kami entah bagaimana
berada di tangan Gold, dan itu bencana! Kami mungkin kehilangan produk
terbaru kami pada mereka!” cerita Jung Gi benar-benar
kesal
“Oh My God.... Jadi
wakil Park benar-benar melakukannya” komentar
Bong Gi kaget, Jung Gi masih tak percaya Hyun Woo itu memang seorang bajingan
“Itu sebabnya dulu aku menyuruhmu
untuk memperhatikannya! Sepertinya
kalian mengacaukan!” keluh Bong Gi pada sang kakak yang tak mendengarnya.
Jung Gi langsung menutup ponselnya tanpa peduli adiknya
yang memanggilnya dan mengumpat kesal pada Hyun Woo yang berani mengkhianati. Bong Gi merasa kakaknya akan mengalami trauma lagi
sekarang, ponselnya kembali berdering dengan sumringah memanggil “noonim”
memberitahu sedang bergerak sekarang, lalu melihat mobil didepanya belum ada
siapa-siapa bersama.
Direktur Jo duduk seperti bos dikursi belakang,
merasa Sungguh
cuaca yang bagus. Bong Gi dengan sangat yakin
akan mendapatkan foto yang bagus kali ini. Temanya yang menyetir mobil seperti
tak yakin Bong Gi akan membayar jasanya kali ini. Bong Gi meminta temanya yang bernama Chul
Gu tak perlu khawatir karena dapat
banyak uang kali ini, jadi mereka tidak
boleh kehilangan target dan tidak
boleh ketahuan, Chul Gu mempelihatkan cara menyetirnya
yang lihai dan Bong Gi dengan cepat
mengambil foto dari beberapa sisi layaknya seorang paparazi.
Jung Gi yang terlihat binggung menatap satu-satu
pegawainya dari Mi Ri lalu Young Mi. Di sebuah taman bermain, Hyun Woo sudah
duduk dibangku, menanyakan alasan Jung Gi mengajaknya bicara ditaman bukan
dikantor saja. Jung Gi menghela nafas lebih dulu sebelum bicara.
“Berapa banyak kau dibayar? Aku berbicara tentang Restart. Kau yang menyerahkan rencana kita
pada Gold, benarkan? Apa 100 juta?
Ah Tidak, itu terlalu sedikit Kita semua bekerja keras untuk
membuatnya, jadi....200 juta? Apa
kau meminta setidaknya 300 juta won?” ucap Jung
Gi seperti sudah bisa menebak Hyun Woo yang membocorkanya. Hyun Woo tertunduk
diam
“Aku tidak tahu berapa tepatnya
yang mereka tawarkan padamu Tapi
aku yakin, mereka menawarkan uang yang sulit untuk didapatkan orang sepertimu dan Aku yakin jumlah uangnya sangat
banyak, Itu sebabnya kau kehilangan
akalmu dan melakukan hal seperti itu Tapi
meski begitu, kau seharusnya tidak melakukan itu”
ucap Jung Gi benar-benar marah.
“Kenapa kau pikir aku pelakunya?” tanya Hyun Woo tak percaya Jung Gi menuduhnya
“Jangan coba mengelak kali ini! Seseorang melihat kau
melakukannya!” teriak Jung Gi marah
“Itu benar, aku memang menerima
tawaran seperti itu dan memang
benar aku tergoda dengan uang yang mereka tawarkan padaku. Aku bosan tidak punya uang dan benci tidak bisa mengakui
perasaanku pada wanita yang aku cintai karena aku tidak punya apa-apa, Selain itu aku
benci dikasihani oleh orang seperti Manajer Jung” kata
Hyun Woo berdiri dari tempat duduknya.
“Meski begitu, bagaimana bisa kau
menjual proposal produk kami?” jerit Jung Gi marah
“Kenapa, tidak boleh? Apakah
pegawai lain tahu apa yang telah aku lalui? Tidak ada seorangpun dari kalian
yang perduli padaku dan tidak
ada yang melindungiku karena aku tetap setia pada tempat ini!” tegas Hyun Woo merasa tertekan dengan ejekan Manager
Jung
Jun Gi mencengkram baju Hyun Woo dengan penuh amarah,
Hyun Woo bertanya apa untungnya menjadi setia karena mungkin akan
berakhir seperti diri Jung Gi dalam sepuluh
tahun mendatang dan ia tak mau menjadi
seperti Jung Gi yang sekarang jadi berusaha untuk segera pergi dari tempatnya
sekarang berkerja.
“Tapi bukan aku pelakunya” ucap Hyun Woo, Jung Gi binggung mendengar pengakuan
Hyun Woo.
“Aku juga tidak tahu kenapa aku
tidak melakukannya, tapi aku tidak menyerahkannya kepada mereka dengan menahannya dengan moral yang masih
tersisa di diriku, dengan semua ini tak ada yang memberiku penghargaan hal itu” ucap Hyun Woo melepaskan cengkraman tangan Jung
Gi lalu kembali berjalan ke kantor. Jung Gi hanya bisa diam karena tuduhanya
salah.
Direktur Jo sudah ada disalon dengan pejepit di rambutnya
agar terlihat bagus rambutnya, salah seorang yang lainnya merapihkan bentuk
alisnya. Direktur Jo meminta agar periasnya bisa membutanya terlihat
lebih baik lebih muda dan
ramping.
Bong Gi terlihat binggung dengan yang dilakukan Direktur
Jo didalam salon lalu meminta temanya untuk mengambil
fotonya. Chul Gu pun mencoba mengambil gambarnya dari jarak jauh
sementara Bong Gi kembali menerima telp. Da Jung menanyakan keberadaan Direktur
Jo sekarang. Bong Gi memberitahu terus menempel padanya, tapi ada
yang aneh karena Direktur Jo pergi ke salon bahkan
bermake up. Da Jung meminta agar Bong Gi
terus mengawasinya.
Jung Gi masuk ruangan kembali menutup tirai agar tak
terlihat dari luar, Young Mi langsung berlari ke arah Mi Ri tak percaya
keduanya kembali di dalam ruangan dengan menutup tirai.
“Apa benar-benar terjadi sesuatu
diantara mereka berdua?” dugaan Young Mi, Mi Ri
pikir seperti itu
“Hei... Wakil Park! Apa kau
tahu sesuatu tentang ini?” tanya Young Mi penasaran,
Hyun Woo berbohong mengatakan tidak tahu sama sekali.
Jung Gi melapor sudah memastikan kalau bukan Hyun Woo
pelakunya, Da Jung pun menyimpulkan sekarang tuduhan mereka tertuju pada Young
Mi dan juga Mi Ri. Jung Gi menyarankan mereka memberitahu keadaan gawat ini
pada semua orang. Da Jun menolaknya, karena jika mereka melakukan
itu dan Gold mendengarnya, maka pihak Gold
hanya akan memperburuk situasi
“Kalau begitu, apa kau punya ide
Ketua?” tanya Jung Gi kebinggungan.
“Mari kita laksanakan rencana B” kata Da Jung dengan penuh keyakinan.
Jung Gi keluar ruangan dan langsung mendekati Young Mi,
dengan wajah penasaran Young Mi bertanya-tanya Kenapa
ada banyak rahasia diantara Jung Gi dan Da Jung belakangan
ini dan memintanya agar membaginya apabila yang
berkaitan dengan pekerjaan. Jung Gi mengajak Young
Mi untuk bertemu di ruang rapat. Young Gi berlari mengikuti Jung Gi merasa
yakin pasti ada sesuatu yang terjadi.
Hyun Woo hanya bisa tertunduk dengan melirik Young Mi
yang hanya bicara dengan Jung Gi. Mi Ri menerima telp dari Da Jung yang diminta
untuk menemui diruanganya. Hyun Woo merasa tersisihkan karena tak diajak bicara
oleh Da Jung dan juga Jung Gi.
“Restart mencoba untuk memasukkan
warna-warna cerah Untuk
itu kami berpikir untuk merilis pemulas bibir Kita hanya punya waktu satu
minggu, tapi kau bisa mendesain kemasannya kan?”
ucap Da Jung dalam ruanganya, Mi Ri yang terlihat melonggo berpikir bisa melakukanya.
“Ini harus dirahasiakan, jadi
pastikan hanya kau yang mengetahui tentang ini”
ucap Da Jung dan Jung Gi bersamaan walaupun dalam ruangan berbeda.
Young Mi mengerti dan berjanji akan
merahasiakannya. Jung Gi pun mengantungkan
semua harapannya pada Young Mi. Sementara Mi Ri yang nampak terkejut, akan
memastikan semuanya tetap menjadi rahasia lalu pamit
pergi sekarang juga.
Direktur Jo sedang berpose disebuah studio foto, dengan
gaya yang menurutnya terlihat baik. Fotographer mengambil foto Direktur Jo dari
beberapa sisi, dibelakang Ji Sang melihatnya dengan seksama. Fotographer
meminta Direktur Jo mengangkat tanganya seperti sedang gembira. Direktur Jo
seperti menerima sebuah jackpot mengangkat dua tangan dengan wajah bahagia.
“Apa kau menyukai hadiah kedua
yang aku siapkan untukmu?” tanya Ji Sang, Direktur Jo
tersenyum bahagia mengatakan sangat menyukainya
“Aku yakin fotonya akan jadi bagus Direktur Jo”
komentar Ji Sang, Direktur Jo tersipu malu mendengarnya.
Ji Sang pun meminta seorang pria untuk mengurusnya, Pria
itu pun akan mengurusnya dan meminta ganti dengan memberikan sebuah acara
nanti. Ji Sang berbisik kalau akan menghubunginya nanti.
Wartawan itu pu merasa sudah cukup pengambilan fotonya
dan aka memulai wawancara. Direktur Jo dengan sangat bahagia duduk disofa, mempersilahkan
untuk menanyakan saja dan akan
menjawabnya dengan penuh ketulusan, Wartawan
mulai menanyakan pertanyaan sejak kapan memulai bisnisnya.
Da Jung duduk diruangan Direktur Jo sebelum atasanya itu
datang. Direktur Jo kembali keruangan melihat Da Jung yang masih menunggunya mengeluh
menyuruh Da Jung untuk
menyelesaikan semuanya dan lalu pulang ke rumah
bahkan menyuruh orang yang melakukan pertemuan untuk
kembali ke kantor.
“Tanggal peluncuran produk kita
sudah dekat, apa yang kau lakukan selama ini, Dengan
membiarkan semua pekerjaan ini menumpuk?” ucap Da
Jung memberikan berkas yang harus ditanda tangani
“Ada hal yang lebih penting
daripada dokumen-dokumen ini Itulah
sebabnya aku sering berada di luar” jelas
Direktur Jo sambil membuka jasnya
“Lalu apa yang lebih penting daripada
ini, tepatnya?” tanya Da Jung penasaran
“melakukan Public
Relation,
mendapatkan dana, dan lain-lain. Kau
pasti tahu, hal-hal yang harus aku
lakukan sebagai CEO dari Lovely. Aku
hanya mengatakan ini padamu, Ketua Ok... Perusahaan
kita mendapatkan investor! Dan
investor ini ingin memberikan 1 milyar won pada kita! Jadi kalau produk kita menjadi
hit kali ini, kita bahkan bisa mendapatkan 10 milyar won!” kata Direktur Jo merasa dirinya hebat bisa mendapatkan
itu.
Da Jung bertanya siapa
tepatnya orang itu, Direktur Jo menceritakan
orang itu adalah investor malaikat yang juga tertarik pada bisnis yang
berkaitan dengan kecantikan Dan
sepertinya Lovely memenuhi seleranya dan itu
karena Kebaikan perusahaan juga,
lalu berjanji akan memperkenalkan pada orang tersebut.
“Apa kau melakukan pemeriksaan
latar belakang investor itu?” tanya Da Jung curiga
“Dia benar-benar pria yang hebat! Penampilanya keren, trendi dan baik” kata Direktur Jo merasa yakin investor itu orang baik
“Tidak ada yang namanya uang
gratis di dunia ini. Kau tidak
bisa mengabaikan kekuatan uang, Direktur!” tegas Da Jung memperingati atasanya.
“Lalu siapa yang melakukan itu? Aku jelas berusaha keras untuk
mendapatkan uang. Kau
pikir dirimu bisa melakukan bisnis hanya
dengan idealismemu saja? Kalau
kau berikan satu, kau akan mendapatkan satu, begitulah bisnis.” ucap Direktur Jo
“Aku mengatakan ini karena kau
bisa kehilangan lebih banyak daripada yang kau terima!” tegas Da Jung
“Satu hal lagi, Aku Presdirnya di sini! Aku akan mengurus ini, jadi kau
urus saja perilisan produknya” kta Direktur Jo terkesan
tak suka dengan campur tangan Da Jung.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar