Manager Jung Yang mendengar tertawa mengejek, merasa tak
melakukanya dan berpikir Mi Ri itu mabuk atau semacamnya, menurutnya kalau memang Mi Ri ingin makan kenapa harus
memesan alkohol. Mi Ri menegaskan Manager Jung
yang memesan alkohol setelah mengatakan padanya akan membicarakan masalah
pekerjaan dan pada hari itu hanya meminum satu
gelas saja dan merasa Manager Jung itu tak punya rasa malu
“Aisshh... Benar-benar! Ini sebabnya aku
tidak bisa bekerja sama dengan wanita! Mereka
selalu melakukan hal seperti ini saat mereka merasa dirugikan! Direktur, aku benar-benar merasa tidak
adil. Aku meluangkan waktu dari
jadwalku yang berharga untuk membicarakan masalah kontrak kerjanya Dan aku bahkan membeli makan
malam dengan uangku sendiri!” teriak Manager Jung
sambil berdiri menunjuk-nunjuk Mi Ri
“Jadi maksudmu, yang dikatakan Mi
Ri itu tidak benar?” kata Da Jung sinis
“Tentu saja tidak benar, beraninya
kau melakukan ini padaku?” teriak manager Jung
Di lantai bawah
Young Mi dkk melihat adu mulut di ruangan Direktur Jo,
Young Mi mengumpat Manager Jung yang bajingan itu berteriak, padahal orang itu adalah penjahatnya, lalu berpikir untuk memberitahu
isterinya tentang ini. Pegawai lain terlihat bisa
mengerti perasaan Mi Ri yang tidak adil.
“Hei! Kau pikir ini tidak bisa
terjadi padamu? Kau
juga berhati-hatilah! Wanita di kantor harus bisa melindungi dirinya sendiri.” Jerit Young Mi ksal
“Apa maksudmu? Maksudmu dia
mengalami semua ini Karena
dia tidak melindungi dirinya dengan baik?” ucap Hyun
Woo tak terima
“Bukan itu maksudku, karena bajingan itu sudah
terungkap sekarang, jadi kita harus berhati-hati”
tegas Young Mi, Hyun Woo memilih untuk pergi saja. Young Mi heran melihat sikap
Hyun Woo.
Mi Ri sambil menangis menceritakan sudah menahannya
saat Manager Jung membawanya untuk menghibur MD Seo dan berpura-pura tidak sengaja meraba
karena dalam pikirannya Manager Jung sedang
mabuk tapi ternyata atasanya itu melakukannya
dengan sengaja ketika akan membahas untuk
melanjutkan kontrak kerjanya.
“Kau bilang bahwa keputusan itu
ada padamu, dan bahwa kita harus berkencan!” ucap Mi Ri
“Lihatlah kau, apa kau punya
buktinya? Apa ada
saksi mata?” kata Manager Jung sengaja berjalan
lebih dekat agar membuat Mi Ri seperti terdesak, Direktur Jo pun langsung
berdiri menyuruh Manager Jung mundur.
“Yah, sepertinya ceritamu tidak
cukup kuat Dan tidak
ada bukti, jadi aku tidak bisa membuat penilaian sekarang. Benar begitu ‘kan Ketua Ok?” kata Direktur Jo
“Kalau kau mengaku dan meminta
maaf Dan
berjanji tidak akan melakukannya lagi, dia akan melepaskannya kali ini Tapi karena kau bersikap seperti
ini, baiklah aku mengerti” ucap Da Jung dengan sinis
“Bagaimana bisa aku mengakui hal
yang tidak aku lakukan?” ucap Manager Jung tetap tak
mau mengakuinya.
“Kalau
perusahaan tidak punya cara untuk menyelesaikannya secara damai maka Jang Mi Ri akan melaporkan ini ke
polisi” ucap Da Jung
Direktur Jo bingung karena Da Jung seharusnya
berusaha yang terbaik untuk menyelesaikan situasi ini tapi malah memperbesar masalahnya, bahkan sampai melaporkannya ke polisi karena menurutnya bisa mempengaruhi image perusahaan. Da Jung menegaskan Sudah
sewajarnya untuk seseorang di posisinya sekarang
memihak pada bawahannya, menurutanya Kalau Direktur Jo sangat perduli pada image perusahaan seharusnya tidak melakukan
sesuatu yang bisa di laporkan ke polisi.
Manager Jung mengancam apa yang akan dilakukan apabila
sampai Mi Ri melaporkannya, maka ia juga akan melaporkannya juga atas tuduhan palsu. Da Jung tak takut dan menantang Manager Jung
melakukanya, lalu mengajak Mi Ri pergi. Mi Ri hanya bisa melonggo melihat sikap
Manager Jung tak mau mengakuinya.
Manager Jung berteriak marah dan merasakan bagian belakangnya
terasa sakit. Direktur Jo meminta Manager Jung mengatakan yang sejujurnya
apakah ia melakukannya atau tidak. Manager Jung terlihat kesal dengan sikap kakak iparnya
dan mengaku tidak menyentuh sehelai pun rambut di kepalanya.
“Apa kau tidak tahu bagaimana
dunia pekerjaan sekarang ini? Apa Kau
benar-benar tidak melakukannya? Apa Kau yakin? Dia bilang akan melaporkannya ke
polisi! Kau dalam
masalah besar, bajingan!” jerit Direktur Jo
“Aku sudah bilang aku tidak
melakukannya, kakak ipar! Aku
sudah bilang padamu, aku tidak bersalah!” tegas
Manager Jung dengan nada tinggi lalu keluar dari ruangan.
Sebelum turun tangga, Manager Jung menelp Hyun Woo untuk
memperingatkan tidak mengacau sekarang. Hyun Woo yang menerima peringatan terlihat lemas karena
tak bisa melakukan apapun dalam situasinya.
Mi Ri menuruni tangga sambil menangis, Hyun Woo
memanggilnya dan melihat Mi Ri yang menangis lalu kembali ke mejanya. Da Jung
melirik sinis dan memilih untuk kembali ke ruanganya. Hyun Woo benar-benar terlihat
kebinggungan dengan keadanya sekarang. Jung Gi yang melihat Hyun Woo seperti
merasakan sesuatu yang disembunyikan.
Hyun Woo meminum soju dengan cepat, Jung Gi menemaninya
berpikir rekan kerjanya akan patah hati karena menyukai
Mi Ri Tapi
sekarang setelah memikirkannya,
Hyun Woo kelihatan sedikit lesu kemarin jadi sabi menyimpulkan temanya itu tidak
mengatakan semua yang ingin dikatakan. Hyun Woo ingin memberitahu, Jung Gi pun meminta Hyun
Woo mengatakan saja.
“Aku melihat semuanya.” Ucap Hyun Woo yang terliat ragu. Jung Gi bertanya apa
yang dilihatnya.
“Aku melihat Manajer Jung melakukan pelecehan terhadap Mi
Ri” akui Hyun Woo,
Jung Gi kaget karena sebelumnya Mi
Ri bilang bahwa tidak ada saksi mata
“Itu karena aku bilang padanya
kalau aku tidak bisa jadi saksinya Karena
aku takut. Aku tidak
punya tempat kalau tidak membayar uang sewaku bahkan aku terlambat membayar bunga
pinjamanku selama beberapa bulan Dan
sekarang umurku sudah 30 tahun, akan sulit untuk mencari pekerjaan lain! Maaf aku tidak bisa memberitahumu
sebelumnya” ucap Hyun Woo menangis, Jung Gi dengan
suara tinggi menyuruh Hyun Woo tak perlu menangis.
“Kau tahu aku..... Aku benar-benar yang terendah
dari orang yang paling rendahan. Orang
seperti apa yang akan menyukai sampah seperti aku ini?” kata Hyun Woo merasa menyesal
Jung Gi bisa tahu kalau keadaan ini pasti berat dengan
situasinya, tapi menurutnya meski begitu, mereka semua adalah teman
yang bekerja bersama-sama jadi Hyun Woo seharusnya
berada disisi teman-temanya ketika melalui hal yang berat bahkan ketika seseorang
kehujanan, maka Hyun Woo seharusnya berdiri
bersama-sama dengan mereka.
“Apa Kau pikir Wakil Han, Ketua Ok dan
aku hanya diam saja Kalau
kau dipecat karena membenarkan cerita Mi Ri? Itu sulit, kau harus menyerah dalam
banyak hal karena itu terasa berat Tapi
kau tahu, mari kita jangan jadi pengecut, Jangan
menyerah pada rasa kemanusiaan kita!” tegas Jung
Gi penuh keyakinan.
Seorang pelayan menungakan teh memberitahu Nyonya Jung
dan Yoon Ho, makanan yang dipesan akan segera datang. Yoon Ho meminta maaf
sebelumnya karena seharusnya lebih cepat mengajak mantan mertuanya makan
bersama. Nyonya Jung mengerti dengan kesibukan Yoon Ho bahkan bisa mengucapkan
syukur bisa bertemu dengan mantan menantunya, lalu memujinya terlihat makin
tampan. Yoon Ho tak mau kalah, memuji Nyonya Jung juga semakin terlihat muda.
“Oh ya, kau nanti bersikap baik-baiklah
pada Da Jung kalau nanti dia datang, mengerti?”
pesan Nyonya Jung
“Aku tidak terburu-buru” kata Yoon Ho, Nyonya Jung menegaskan kalau ia yang terburu-buru
Da Jung masuk ke dalam dikagetkan sudah ada Yoon Ho dan
ibunya, Yoon Ho menjelaskan harus memberi salam pada ibu
karena ada diSeoul jadi sengaja mengajak Nyonya Jung untuk ikut
makan. Da Jung melirik sins merasa keduanya mengabaikan
ucapannya, lalu mengingatkan Yoon Ho untuk berhentilah
menghubungi ibunya dan juga pada ibunya
untuk tidak menjawab telponnya.
Ibu Da Jung meminta agar anaknya duduk lebih dulu, Da Jung menegaskan untuk akhiri
semuanya hari ini dan mulai
hari ini mereka tidak lagi berteman pada Yoon Ho lalu keluar ruangan. Nyonya Jung mengejek
anaknya sangat pemarah. Yoon Ho pun meminta izin untuk kejar Da Jung dan berbicara sebentar dengannya.
Yoon Ho berteriak memangil Da Jung sambil berjalan, sudah
mendengar semuanya dari Direktur Kim, dan merasa sangat menyesal tidak bisa
bertanya padahal seharusnya Da Jung memberitahu kalau Direktur Kim berada di sana hari itu. Da Jung pikir itu masalah jadi Yoon Ho tidak
perlu minta maaf
“Kau marah padaku! Makanya kau mengabaikan telponku!
Benarkan?” teriak Yoon Ho yang membuat Da Jung
berhenti berjalan.
“Ada satu hal yang tetap berada
dipikiranku diantara semua omong kosong yang diucapkannya. Kenyataan bahwa kau menjadi orang
yang menyedihkan karena diriku. Aku
benar-benar tidak bisa menentang ucapannya itu. Karena
terjadi semua hal yang mengerikan padamu setelah kau menikah denganku, Kalau kau berharap kita bisa
kembali bersama seperti yang diinginkan ibu maka Aku
tidak bisa menemuimu lagi” tegas Da Jung
“Dulu berakhir dengan tidak baik,
tapi tidak seorangpun tahu bagaimana kita mengakhirinya! Kita bisa memulai lagi, itu tidak
masalah!” ucap Yoon Ho yakin
“Tidak, aku tidak mau melakukannya” ucap Da Jung, Yoon Ho langsung menduga itu karena Jung
Gi, Da Jung kembali membalikan badanya.
“Sejujurnya aku terkejut setelah
mendengar ceritanya dari ibumu. Ok
Da Jung yang aku kenal tidak akan pernah berbaik hati, bagaimanapun situasinya” ucap Yoon Ho. Da Jung menegaskan karena Jung Gi adalah
bawahnya di kantor.
“Apa itu saja artinya dia bagimu?”kata Yoon Ho tak percaya, Da Jung malah bertanya balik
apakah Yoon Ho harus bertanya hal yang tak masuk akal sekarang. Yoon Ho seperti
ingin berbicara, tapi Da Jung memilih sudah cukup dan lebih baik
menghentikanya. Yoon Ho menahan tangan Da Jung untuk tak pergi.
“Aku berada di sisimu sebagai
seorang teman selama 10 tahun. Aku
bahkan ada di sampingmu saat kau menikah dan kemudian bercerai dengan Jang Shi
Hwan! Aku
berusaha berada di sisimu saat kau berada dalam kesulitan Dan aku menjauh saat kau bilang
aku menganggu. Aku tidak
bisa menemuimu saat aku merasa kesepian Tapi saat kau memerlukan aku, aku
datang sambil berlari! Semua itu karena aku ini temanmu!” tegas Yoon Ho, Da Jung terus menatap mantan suaminya
dengan dingin.
“Tapi... aku tidak bisa meminta
padamu seperti itu? Apa
aku tidak punya hak untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaanku? Kau anggap apa aku ini
sebenarnya?” ucap Yoon Ho dengan nada tinggi
Flash Back
Yoon Ho berteriak sambil bertolak pinggang, sangat mara
karena Da Jung pergi
minum-minum, padalah tidak diundang dan memohon
pada Direktur Park untuk memberimu promosi. Da Jung
mengatakan tak melakukan hal itu dengan wajah ketakutan dan berpikir kalau
suaminya itu bisa mempercayainya.
“Bagaimana bisa aku percaya padaku? Ada orang yang melihatmu!” tegas Yoon Ho marah sambil membuka kacamatanya.
“Siapa
yang melihatku? Kenapa kau lebih percaya pada mereka daripada aku?” keluh Da Jung terlihat lemah dengan menahan tangisnya.
“Kalau begitu bagaimana kau bisa
menjadi kepala bagian di kantor? Orang-orang bilang kau merayu
Direktur Park untuk mendapatkan promosi padahal
kau belum ada dua tahun bekerja, Dengan begitu
aku merasa sangat malu! Aku bahkan tidak bisa menatap mata orang-orang!” jerit Yoon Ho marah
Da Jung berdiri meraih lengan Yoon Ho mengatakan kalau
semua itu bohong jadi memohon tak bersikap seperti itu. Yoon Ho malah
menghempaskan tangan Da Jung tak ingin disentuh karena tak percaya istrinya serendah
itu. Da Jung pikir kalau saat
tidak seorangpun percaya padanya, maka suaminya
seharusnya mempercayainya.
“Kalau begitu buktikan, buktikan
bahwa kau tidak bersalah! Apa
aku ini bagimu?” jerit Yoon Ho sambil
melotot tajam
Da Jung menegaskan mantan suaminya itu benar-benar
tidak berubah sedikitpun. Yoon Ho tak terima karena
selama ini berusaha
keras untuk berubah, Da Jung menegaskan dalam
pikir Yoon Ho bahwa pria dan wanita hanya bisa memiliki hubungan
romantis.
“Tapi kau tahu, ada pria dan
wanita di dunia ini dengan hubungan bawahan
dan atasan, rekan kerja dan teman! Apa Kau
pikir aku akan mengabaikan Kepala Bagian Nam kalau dia seorang wanita? Kau pikir aku membiarkan
keluarganya yang tidak punya tempat tujuan tinggal bersamaku Hanya karena dia seorang pria?” ucap Da Jung menyindir
“Apa kau tidak perduli apa yang
dikatakan orang-orang?” balas Yoon Ho
“Aku lebih perduli dengan rasa
kemanusiaan daripada apa yang dipikirkan orang lain. Aku tidak akan hidup seperti
seorang pengecut hanya karena apa yang dikatakan orang lain tentang diriku Jadi uruslah urusanmu sendiri Aku juga tidak akan menjalani
hidupku dengan menjelaskan semuanya padamu. Mari
kita jangan pernah bertemu lagi” tegas Da Jung lalu
pergi meningalkan Yoon Ho
Jung Gi duduk sendirian dibar, sementara Hyun Woo sudah
terbaring diatas meja setelah minum Soju. Ia teringat dengan ucapan Da Jung
dikantor “Kalau begitu, tidak
ada yang akan percaya pada ucapanmu, Mi Ri. Mereka akan
menganggap kau berbohong, wanita murahan Dan semua yang
melihat akan menganggap kau wanita perayu bukan sebagai korban”
Da Jung masuk melihat Jung Gi sedang duduk minum Soju,
akhirnya duduk bersama mengakui sedang ingin
minum sendirian dengan tenang Tapi
sepertinya salah pilih tempat. Jung Gi pun meminta
untuk membawakan gelas lagi lalu memberitahu Da Jung akan segera pergi. Da Jung
melihat Hyun Woo tak sadarkan diri bertanya apa yang terjadi pada bawahnya.
“Dia mabuk, jadi aku membiarkannya
tidur di sini Nanti akan
mengantarnya pulang” jelas Jung Gi
“Apa dia ada di sana hari itu?” kata Da Jung seperti sudah bisa membacanya, Jung Gi
memilih untuk tak berkomentar dengan meminum sojunya.
“Jangan menekannya, kalau dia ada
di sana hari itu, berarti dia juga korban Aku yakin itu terlalu berat untuk
di atasinya”Kata Da Jung
“Aku yakin dia baik-baik saja, dia
mampu menghadapinya Dan
juga, aku akan berada di sampingnya supaya dia bisa menghadapinya” pikir Jung Gi
“Apa yang akan kau lakukan
seandainya kau juga menjadi korban?” tanya Da
Jung, Jung Gi merasa yakin bisa mengatasinya
“Bukankah dulu kau hidup dalam
ketakutan karena hal seperti ini, Kepala Bagian Nam?” sindir Da Jung
“Meski begitu, aku bukan tipe
orang yang bisa mengabaikan rekan
kerjaku yang mengalami kesulitan” ucap Jung
Gi
Da Jung pikir itu sama dengan "kepercayaan"
yang dikatakan padanya kemarin. Jung Gi rasa da Jung bisa
menganggapnya begitu. Da Jung tahu tidak
akan mudah, meski mereka
punya bukti atau saksi mata karena Sebuah
skandal selalu punya cara untuk tidak berakhir.
Jung Gi yakin situasi ini pasti berat bagi Da Jung. Da Jung hanya sedikit meminum sojunya, memutuskan
agar Jung Gi tidak bersikap seperti merekasaling mengenal dengan baik, karena mungkin akan menambahkan
utangnya lagi.
Jung Gi pun berjanji akan berhati-hati untuk bersikap, Da
Jung menatap Da Jung seperti mengingat ucapan
Yoon Ho “Apa dia benar-benar hanya bawahan bagimu?” akhirnya ia memutuskan untuk pergi tanpa minum satu
gelas soju. Jung Gi heran Da Jung akan pergi. Da Jung mengatakan akan pergi ke
suatu tempat sebelum pulang kerumah.
Da Jung masuk ke restoran jepang dan melihat beberapa tamu
duduk diluar lalu menatap ada CCTV yang terpasang didepan ruangan tertutup.
Seorang pelayan menyapa Da Jung untuk bertanya apakah sudah memesan tempat.
Bong Gi tiba-tiba datang memanggil Da Jung.
Manager Jung sedang duduk diatas meja, sambil mengobrol
dengan salah satu pegawai kalau terlihat merasa
sesak mengancingkan kemejanya seperti itu dan
terkesan sangat serius. Jung Gi melihat Manager Jung langsung memanggilnya
meminta untuk ikut denganya. Manager Jung bertanya kemana mereka akan pergi.
Jung Gi sengaja membawa Manager Jung masuk ke ruang
rapat, Manager Jung heran melihat semua pegawai berkumpul lalu mengomel kalau betapa
sibuknya tim sekarang ini. Direktur Jo menyuruh Manager Jung untuk dudu sekarang
juga. Jung Gi pun mendudukan Manager Jung di kursi depan seperti seorang
terdakwa. Da Jung pun memutuskan untuk memulainya, Hyun Woo pun berdiri dari
bangkunya.
“Hari itu, aku melihat semuanya di
restoran Jepang” ucap Hyun Woo, Manager Jung
mengumpat dan berteriak kalau Hyun Woo tidak
melihat apapun!
“Aku mendengar Mi Ri berteriak,
dan kemudian aku membuka pintunya Dan
melihat dia mendesak dan memaksa untuk menciumnnya.” Kata Hyun Woo dengan tangan mengepal menahan amarahan.
“Hei.. Wakil Park.... Kau tidak bisa membuat penilaian
dengan gegabah hanya berdasarkan apa yang kau lihat! Kau tidak tahu apa yang terjadi
sebelum itu” ucap Manager Jung mencari alasan. Da
Jung dengan sinis bertanya apa yang terjadi sebelumnya.
“Seorang gadis muda memaksakan
dirinya padaku, jadi apa yang harus kulakukan?” kata
Manager Jung, Young Mi menyindir kalau mereka semua bisa percaya dengan yang
dikatakanya. Mi Ri dengan menahan tangis merasa tak tidak
pernah menghampirinya dan untuk apa melakukan
hal itu
“Kau yang melakukannya, memintaku
untuk menjadikanmu pegawai tetap! Pelecehan
seksual, akulah korbannya di sini! Bukankah
sudah jelas bagiku untuk menerimanya saat dia menawarkan dirinya seperti itu?” teriak Manager Jung membela diri, Mi Ri kebinggungan
mengatakan kalau semua Itu tidak masuk akal
Da Jung dengan nada sinis bertanya siapa yang lebih kuat,
Manager Jung atau Mi Ri, menurutnya sudah jelas Manager Jung lebih kuat darinya karena
seorang pria jadi ucapanya yang mengatakan diserang
oleh pegawai wanita yang lemah sungguh tidak masuk akal. Manager Jung bertanya alasan Da Jung mengatakan itu tidak
masuk akal?
“Kalian bertemu hanya karena
masalah pegawai tetap, Memangnya
apalagi sampai Mi Ri mau makan bersama bajingan seperti dirimu? Kau memintanya bertemu denganmu bahkan Wakil Park melihatmu, jadi
jangan berusaha berbohong. Kau
bilang kau hanya ingin makan, tapi kau memesan alcohol, lalu Kau berusaha membuatnya mabuk,
tapi itu juga karena kau tahu dia akan bersikeras menolaknya. Aku melihat kau tertangkap basah
menyiksanya, saat kau berpura-pura mabuk” ucap Da
Jung,
“Kenapa kau berbicara seolah-olah
kau melihatnya sendiri?” terika Manager Jung tak
percaya
“Aku yakin kau berpura-pura pergi
dan kemudian duduk di sampingnya saat kau kembali Sampai saat itu, kau merasa aman
dan menggunakan kekerasan Karena
itu adalah ruangan pribadi
dimana tidak ada yang bisa melihat perbuatanmu.”
Tegas Da Jung dengan sangat yakin
Manager Jung tak mau percaya begitu saja meminta Da Jung
menunjukan buktinya. Da Jung mendengar Manager Jung bahkan memberikan tip
yang besar pada karyawan di sana dengan membawakan
semua makanan, selain itu memesan alkohol sebelumnya dan menyuruh pelayan untuk tidak masuk saat sedang
makan, semua langsung terdiam menatap Manager Jung dengan
tatapan sinis
“Tapi apa kau bilang? Mi Ri menawarkan dirinya sendiri
padamu? Apa kau
mau kubawakan karyawan di sana dan menunjukkan rekaman CCTVnya juga?” sindir Da Jung, Manager Jung berteriak mempersilahkan
membawa saksi, Da Jung pun menyuruh seseorang masuk. Mi Ri, Jung Gi kaget
melihat Bong Gi masuk dengan kumis palsu.
“Irasshaimase! (Selamat datang!) Konnichiwa, Manajer Jung” ucap Bong Gi berusaha seperti orang jepang. Manager
Jung kaget bertanya apa yang sedang dilakukan pegawai itu padanya seperti tak
mengenalnya.
“Jadi Kau tidak mengenaliku? Aku
bekerja di restoran Jepang! Aku
mendengar semuanya dari luar, lalu Kau
terus menghampiri wanita itu dan
memaksanya, aku
bahkan melihatnya berlari keluar sambil menangis dan CCTV di restoran kami juga
merekam semua kejadiannya” cerita Bong Gi dengan
membawa USB yang berisi rekaman CCTV untuk berjaga-jaga!
“Permainan berakhir, mereka punya
bukti, apa masih ada yang ingin kau katakan? Hei, Jang Mi Ri! Pergilah ke
kantor polisi dan laporkan sekarang Atau
kau mau aku yang melakukannya?” teriak Young Mi tak
bisa menahan amarahnya.
“Aku punya buktinya, jadi apa yang
akan kau lakukan?” ucap Da Jung dengan
memegang USB ditanganya.
Manager Jung mengumpat, Direktur Jo langsung memberikan
tendangan pada adik iparnya dan langsung menyuruh untuk meminta maaf segera
karena sudah ada bukti. Manager Jung dengan tangan disaku celananya meminta
maaf pada Da Jung. Young Mi tertawa mengejek mendengarnya. Da Jung akhirnya
berdiri menegaskan bukan dengan meminta maaf tapi pada Mi Ri.
“Maaf Jang Mi Ri, apa kau puas
sekarang?” ucap Manager Jung kasar, Young Mi
berteriak kesal, Da Jung langsung menendang kaki Manage Jung yang
membuatnya jatuh ke lantai. Semua
orang-orang terkejut melihat sikap Da Jung sangat berani.
“Berlutut dan mintalah maaf dengan
benar, dengan ketulusan!” teriak Da Jung dengan mata
melotot, Manager Jung merasa kalau ia mendapatkan kekerasan,
Young Mi sebagai saksi mata merasa tak melihat ada kekerasan begitu juga Hyun Woo
dan Jung Gi tidak melihat apapun
Mi Ri terlihat mulai menangis, Manager Jung memohon
pembelaan pada kakak iparnya, Direktur Jo berteriak menyuruh Manager Jung
menutup mulutnya. Da Jung pun mengancam untuk menelp polisi, Manager Jung
berlutut dengan suara perlahan meminta maaf. Da Jung dengan suara nyaring tak
mendengarnya.
Manager Jung kembali meminta maaf dengan suara
mengedumel, Da Jung tidak kedengaran jadi meminta untuk ulangi
lagi. Manager Jung kesal mengakui merasa bersalah jadi
meminta tolong pada Mi Ri untuk memaafkanya kali ini. Mi Ri terus saja
menangsi, Jung Gi bertanya pada Mi Ri apakah sudah puas dengan permintaan maaf
Manager Jung.
“Jangan jalani hidupmu seperti itu. Beraninya kau menindasku saat
kami semua tidak punya kekuasaan?” ucap Mi Ri
sambil berdiri, Direktur Jo menyetujui hal itu lalu memukul kepala adik iparnya beberapa kali
Da Jung mengajak Mi Ri keluar dari ruangan, Hyun Woo
melihat Mi Ri yang bertemu dengan Bong Gi. Terlihat Bong Gi memberikan kedipan
mata, Mi Ri memberikan senyuman karena Bong Gi sudah membantunya. Hyun Woo
terlihat tertunduk sedih karena sebelumnya tak berani membela Mi Ri
Hyun Woo tertunduk sedih di sofa, Mi Ri mendatangi Hyun
Woo dengan senyuman meminta maaf sebelumnya. Hyun Woo pikir seharusnya dirinya
yang harus meminta maaf, menurutnya
ia pengecut yang tidak
memiliki keberanian. Mi Ri pikir pada
akhirnya Hyun Woo yang mengumpulkan
keberaniannya, mengucapakan terimakasih dan
berjanji akan mentraktirnya
makan malam nanti.
Jung Gi yang melihatnya dari pantry, mendatangi HyunWoo dan menepuk
pundaknya dengan bangga.
Sebuah pengumuman di papan, Manager Jung skors
selama tiga bulandan tidak akan dibayar selama 6 bulan. Young Mi merasa Da Jung berusaha
menjatuhkannya sampai akhir. Jung Gi pikir
semua Sesuai
dugaan, Nona Pemarah lalu tersenyum bahagia.
Di sebuah taman
Bong Gi meminta untuk mengurangi
50,000 won dari hutangnya, Da Jung mengatakan akan
memotong 30,000 won. Bong Gi
menjelaskan kalau ia harus membayar untuk meminjam kostumnya jadi meminta agar memotongnya 50ribu won. Da
Jung bertanya tentang Emily, Bong Gi pun mengeluarkan ponselnya terlihat video dari
Nona 701.
“Halo semuanya! Ini aku, Emily. Hari ini, aku ingin berbagi produk luar biasa yang baru-baru ini
aku temukan.”
Bong Gi meminta potongan 30ribu won untu mendapatkan
video, Da Jung tersenyum dan setuju. Bong Gi pun melepaskan kumisnya ikut
tersenyum lalu keduanya berpisah jalan.
Di kantor
Jung Gi dkk sedang menonton Video Emily yang mencoba
produk Tap Tap.
“Ini namanya Tap-Tap dari Lovely. Namanya imut kan?”ucap Emily memperlihatkan produk dtanganya, Jung Gi
tersenyum tak percaya Emily akan mereview Tap-Tap
“Bahkan seorang ahli
mengetahuinya, ini karena produknya sangat bagus!”
jerit Jung Gi bahagia, Young Mi melihat ada banyak tanda like dan komentar karena Emily punya banyak pengikut. Mi Ri tiba-tiba menjerit tak percaya.
“Coba Ketik pencarian "Yi Rae
selfi tanpa make up." Cepat!
Cepat!” kata Mi Ri dan meminta semuanya melihat dibagian
belakang dengan baik- baik!
Semua langsung melihat dari komputer masing-masing,
seorang wanita dengan produk dibelakangnya dan bertuliskan [Wow, Tap-Tap luar biasa!] Semua pegawai tertawa bahagia melihatnya, Young Mi tak
percaya model Tep-tep
menggunakan produk mereka, Jung Gi sadar
semuanya mempromosikannya dengan caranya sendiri karena produknya sangat
bagus. Young Mi melihat di layar penjualan
online meningkat tajam sekarang dengan angka terus
bertambah. Hyun Woo pikir website bisa down karena banyak pengunjung.
Da Jung melihat dari luar ruangan sempat tersenyum, Young
Mi pikir mereka harus memenuhi pemesanan sepanjang malam, Semua terlihat sangat bahagia.
Di pabrik produk Tap Tap kembali dikemas dengan cepat
sesuai dengan pemesanan yang terus meningkat. Manager Pabrik memberitahu akan memastikan tidak ada
penundaan jadi mereka akan
mempercepat produksi mulai hari ini dan tak
perlu mengkhawatirkan hal itu.
Jung Gi dkk kembali masuk ke kantor, meminta Hyun Woo memesan
lebih banyak lagi bahan baku dan container, Young Mi masih tak percaya apakah ini kenyataan atau
mimpi. Mi Ri yakin itu semua karena produk milik mereka sangat luar biasa. Jung
Gi merasa bahagia karena mereka akhirnya bisa tidur
dengan nyenyak malam ini.
“Jangan coba-coba berpikir seperti
itu Kepala Bagian Nam. Kalau
kita akan mengembangkan produk make up, akan ada lagi bulan-bulan yang
menyulitkan” kata Da Jung keluar dari ruangan.
“Tentu saja, jangan sampai kau
berpikir untuk segera pulang” ucap Jung Gi tersenyum
bahagia. Da Jung pun yakin tak akan berpikir seperti itu dengan senyuman.
“Wah... Aku harus menaikkan upah untuk ibu
mertuaku kalau aku bekerja lembur” komentar
Young Mi
“Hei, bahkan kalau kita bisa
mempertahankan penjualan seperti ini selama satu bulan maka Bonus kita 200% lebih tinggi! Jadi Naikkan upahnya, Wakil Han!” jerit Jung Gi bahagia, Young Mi juga ikut tertawa
bahagia.
Hyun Woo sempat tersenyum lalu pesan masuk ke dalam
ponselnya dari Manager Yang – Gold [Apa kau sudah mempertimbangkannya?] wajahnya terlihat bimbang kembali
Bong Gi berjalan masuk ke dalam rumah sambil memakan es
krim dan membaca komik. Emily juga keluar dari apartement sambil makan es krim
dan membaca komik akhirnya keduanya saling bertubrukan karena tak saling
melihat jalan. Bong Gi terlihat gugup sambil berdeham, sementara Emily terlihat
tak begitu suka dengan Bong Gi.
“Aku tidak tahu kau sangat
terkenal, jadi Maaf aku tidak mengenalimu” ucap Bong Gi
“Yah, aku terkenal diantara wanita” kata Emily, Bong Gi mengucapkan terimakasih atas
bantuannya kemarin.
“Aku melakukannya bukan karena
dirimu, tapi karena kakekmu” tegas Emily
Bong Gi menjerit memberitahu kalau Tuan Nam bukan
kakeknya tapi ayahnya. Emily kaget mendengarnya lalu meminta maaf dan akan
menganti panggilanya menjadi ahjussi mulai dari sekarang. Bong Gi kembali meminta maaf karena sudah mempermainkannya waktu itu, Emily mengancam Bong Gi akan membunuhnya jika mengungkit-ngungkit
masalah itu lagi. Bong Gi sempat kaget
melihat amarah Emily. Lalu Emily menyuruh Bong Gi minggir karena ingin lewat.
Bong Gi tak percaya Emily itu wanita yang sangat kuat dan merasa heran harus
dikelilingi orang-orang seperti itu.
Di ruangan direktur
Direktur Jo berbicara sendiri dengan coklat ditanganya,
kalau perusahaannya sekarang punya banyak pesanan berarti itu sangat bagus tapi mereka memerlukan uang untuk
memproduksinya, dan kesal karena Gold belum juga
membayar tagihan dan kembali mengumpat Direktur Kim yang berusaha
menyiksaku sampai akhir sambil memakan coklatnya. Sek Wang membuka pintu
memberitahu Direktur Kim menelpnya.
Direktur Kim berbasa basi menyapa Direktur Jo yang sudah
lama tak bertemu, karena ingin membicarakan sesuatu dengannya. Direktur Jo tak ingin berbasa basi hanya ingin pihak
Gold membayar tagihan mereka secepatnya karena harus
menjalankan perusahaan.
“Aku dengar penjualan online
kalian sangat bagus Jadi
aku ingin menyelesaikan pembayaran secepat yang aku bias. Tapi aku tidak mendapatkan
persetujuan dari atasanku” ucap Direktur Kim, Direktur
Jo tahu rekan kerjanya itu berbohong dan sengaja
melakukannya!
“Tidak sungguh! Aku benar-benar
minta maaf Direktur Jo” kata Direktur Kim lalu
mengajaknya untuk makan malam bersama dan akan
mengirimkan mobil ke kantornya. Direktur Jo
binggung dengan baik hati Direktur Kim akan menjemputnya.
Direktur Kim membawa Direktur Jo ke dalam sebuah bar dan
terlihat banyak wanita sexy yang berlalu lalang. Direktur Jo terlihat terpesona
dengan wanita cantik dan Sexy. Direktur Kim bahkan sambil memanggilnya agar
segera mengikutinya.
Sesampai diruangan, Direktur Kim menuangkan wine kedalam
gelas, lalu membahas Direktur Jo yang sudah sah jadi pemimpin dari sebuah perusahaan
kosmetik sekarang jadi harus tahu
tempat-tempat seperti yang didatanginya sekarang. Direktur Jo menyakinkan kalau
hari ini semua yang membayar temanya itu. Direktur Kim terlihat marah meminta
agar temanya itu tidak usah bicara formal dan meminta agar dipanggil hyungnim
kalau hanya ada mereka berdua saja. Direktur Jo heran harus
memanggil Hyungnim.
“Aku Kim Hwan Gyu dan Kau Jo Dong Gyu. Kita berdua sama-sama memiliki "Gyu"” kata Direktur Kim terkesan memaksa, Direktur Jo makin
binggung.
“Kita sesama Gyu harus bersatu? Mengerti” jelas Direktur Kim lalu mengajak untuk segera
bersulang, Direktur Jo menahannya.
“Pertama-tama tolong urus dulu
bayaran kami.” Kata Diretur Jo, Direktur Kim pikir tak
perlu mengkhawatirkan hal itu karena akan membayarnya jam 2
siang besok dan mengajak kembali bersulang.
“Kembangkan dan tumbuhlah dengan
besar, mengerti? Aku akan mendukungmu. Perusahaanmu
harus melakukan yang terbaik supaya aku bisa pensiun dengan tenang! Seperti yang telah kau ketahui
sebelumnya, Tidak
banyak waktuku yang tersisa untuk menjadi direktur di perusahaan besar itu” cerita Direktur Kim terlihat khawatir
“Yah, kalau orang berharga seperti
dirimu masuk ke perusahaan kami, aku tidak akan merasa cemas.” Kata Direktur Jo
“Jadi
itu sebabnya aku berpikir untuk memperkenalkanmu dengan investor yang hebat. Tidak
semua orang punya kesempatan seperti ini, Kau memerlukan uang pada saat seperti
ini, saat bisnismu berkembang” kata Direktur Kim, Direktur Jo membenarkan. Direktur Kim meminta agr
menunggu karena malaikatnya itu akan segera datang.
Keluarga Nam kembali kerumah, Jung Gi terlihat sangat
bahagia dan terlihat rumahnya seperti baru, Bong Gi dan Tuan Nam membawa semua
bantal dan selimut selama tinggal di rumah Da Jung. Jung Gi senang karena bisa
tidur dengan tenang, Bong Gi mengajak semua keluarganya untuk makan ayam malam
ini.
Woo Joo meminta agar mereka makan jokbal, Jung Gi langsung setuju. Bong Gi terlihat bahagia
sampai-sampai berbaring dilantai merasakan lantai yang baru. Woo Joo dan Tuan
Nam langsung memukulnya agar segera memesan ayam. Tuan Nam terlihat
kebinggungan mencari sendok, Woo Joo dengan mata jeli menunjuk tempat sendok
yang ada di rak.
Da Jung melihat ruang belajarnya sudah tak terpasang
tirai dan keluarga Nam sudah pindah dari rumahnya, lalu duduk disofa sambil
membawa majalah. Nyonya Jung keluar dari kamar mengembalikan uang yang
diberikan anaknya karena merasa tak membutuhkan uang itu.
“Kau pasti berpikir, ibu
berjingkat-jingkat untuk setiap kesempatan
untuk mendapatkan uang, tapi.....” ucap Ibu Da Jung yang disela oleh anaknya.
“Apakah 1,000,000 won tidak cukup?” sindir Da Jung
“Dasar Kau wanita jahat, ibu yang
melahirkanmu, tapi kau seharusnya tidak berbuat begitu!” kata Nyonya Jung marah
“Meski begitu, aku tidak bisa
memberi ibu lebih dari ini, jadi ambillah” kata Da
Jung tak menatap ibunya.
“Tidak! Ibu tidak memerlukannya!
Ibu akan naik kereta pertama besok. Kau
benar-benar wanita yang mengerikan” jerit
Nyonya Jung lalu masuk ke dalam kamarnya.
Da Jung akan masuk ke dalam kamar tapi terdengar suara
bel rumahnya, seorang pria memberikan ayam yang dipesannya. Da Jung binggung
karena tidak memesan ayam. Si
Pria merasa heran karena sebelumnya kamar 902
memesan ayam pedas dan ayam goreng lalu kembali
menelp orang yang memesannya.
Jung Gi keluar rumah kalau ia yang memesan ayamnya dengan
ponsel yang menempel ditelinganya. Si kurir pun langsung meminta maaf pada Da
Jung dan langsung memberikan pesanan dan buru-buru masuk ke dalam lift. Da Jung
melirik sinis, Jung Gi meminta maaf karena terbiasa
tinggal di 902, jadi salah bicara, Da Jung
memperingatkan supaya Da Jung melakukan dengan benar.
“Um, apa kau mau makan ayam
bersama kami? Kami
banyak memesannya” ucap Jung Gi
“Apapun yang kau makan lewat dari
jam 9 malam akan meracuni tubuhmu” kata Da
Jung ketus lalu menutup pintu rumahnya. Jung Gi binggung bertanya-tanya racun
dari mana ayam yang akan dimakanya itu lalu lupa dengan password pintunya.
Da Jung kembali masuk rumah dan mengambil uang 1juta won
lalu menatap pintu kamar ibunya. Sementara di bar, seseorang pria berjalan
masuk. Da Jung mengetuk pintu kamar ibunya memberitahu akan masuk, tapi tak ada
suara dari dalam ketika membuka pintu, ibunya sudah terkapar dilantai, Da Jung
melotot kaget melihatnya. Sementara Pria berjas mulai masuk ruangan dan
Direktur Kim dan Jo melihat orang yang datang.
Keluarga Jung sedang menikmati ayam goreng bersama-sama,
mendengar bunyi ketukan pintu. Tuan Nam bertanya apa lagi yang dipesan anaknya
itu. Bong Gi memberitahu memesan Jokpal. Tuan Nam pikir kali ini mereka salah
alamat lagi. Bong Gi meminta maaf karena terbiasa tinggal di rumah Da Jung. Jung
Gi berteriak kesal pada adiknya yang tak memesan dengan benar.
Akhirnya Jung Gi berlari ke pintu untuk mengambil
pesanan, Da Jung sudah berdiri didepan pintu. Jung Gi meminta maaf karena adiknya
membuat kesalahan lagi. Da Jung tiba-tiba memegang tangan Jung Gi. Jung Gi
melihat tangan Da Jung yang bergetar ketika memegangnya, matanya pun
berkaca-kaca.
Seorang pria masuk ke ruangan, Direktur Kim menyapa pria
yang datang lalu memperkenalakan pria yang akan menjadi investor seperti yang dikatakan sebelumnya. Direktur Jo ikut
berdiri menyapanya. Pria yang terlihat tampan memperkenalkan diri bernama Lee
Ji Sang dengan mengulurkan tanganya.
Tangan Da Jung masih bergetar memegang tangan Jung Gi, dengan
wajah binggung Jung Gi bertanya apa yang terjadi. Da Jung dengan suara bergetar
memohon agar menolong untuk membantunya. Jung Gi masih tetap binggung sambil
melihat ke mata Da Jung yang berkaca-kaca
bersambung ke episode 9
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Makin seru..lanjut mbk ditunggu ep 9.
BalasHapusDitunggu ep.Selanjutnya....
BalasHapusSemangat
tdk sabar mnunggu episod sLjtny
BalasHapus