PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 21 April 2016

Sinopsis Entertainers Episode 1 Part 2

Geu Rin sedang mengepel lantai, pemilik karaoke menyuruhnya pulang karena perkerjaanya sudah selesai. Didepan tempatnya berkerja ada dua orang pria mabuk yang mengejar dua pria untuk diajak untuk pergi bersama. Geu Rin teringat sesuatu saat melihat ke lorong tempatnya berkerja.
Flash Back
Seorang pria mengejarnya, untuk mengajaknya minum lebih dulu sebelum pulang, Geu Rin terus berlari sampai seseorang memegang pundaknya. Si pria mengumpat melihat bocah laki-laki yang datang. Ha Nul mengakui bahwa Geu Rin adalah pacarnya, lalu mengajaknya pergi. Geu Rin sempat melonggo dan langsung mengikuti Ha Nul saat tanganya digenggam erat-erat untuk pulang. Geu Rin pun merangkul tangan adiknya. 

Geu Rin sampai dirumah melihat jalanan dibelakangnya, kembali teringat dengan kenangan bersama adiknya.
Flash Back
Keduanya berjalan bersama menuju rumah, Geu Rin memberitahu akan berhenti dua bulan lagi. Ha Nul menyuruh kakaknya untuk segera berhenti karena bosan melakukan seperti tadi. Geu Rin pikir adiknya itu tak perlu menjemputnya, lalu tiba-tiba menghadang jalan adiknya.
Apa kau begitu mengkhawatirkan kakakmu?” goda Geu Rin dengan senyuman bahagia
Aku tidak bisa tidur, jadi hanya ingin berjalan-jalan.” ucap Ha Nul lalu masuk ke dalam rumah, Geu Rin hanya bisa tersenyum karena sang adik tak mengakuinya. 

Geu Rin masuk ke rumah melihat ruangan dapur yang sudah menyala, kembali mengingat kenangan dengan adiknya.
Flash Back
Geu Rin mengejar sang adik sedang membuka kulkas sambil merengek  Jika membuatkannya mie, maka akan menyantapnya. Ha Nul bertanya apakah kakaknya sudah pergi ke dokter, Geu Rin hanya bisa mengaruk-garuk punggugnya. Ha Nul sudh menyuruh sang kakak untuk memeriksakan diri tapi tidak pernah mendengarkan. Geu Rin berjanji tidak akan makan mie setelah malam ini.
Ha Nul akhirnya mengeluarkan ramen menegakan kalau ini adalah ramen terakhir yang dimakan kakaknya, Geu Rin berkomentar air yang dimaksukan adiknya terlalu banyak. Ha Nul kesal memilih untuk pergi, Geu Rin menahan tangan adiknya, bertanya apakah ia boleh menambahkan telur. Ha Nul menahan senyuman lalu mengambil sebutir telur dalam kulkas. Geun Rin tertawa bahagia menerimanya.

Geu Rin duduk dimeja makan dengan ramen dalam panci yang sudah mulai membengkak, Air matanya mengalir mengingat semua kenangan dengan sang adik yang sudah tak ada dirumah. Tanganya menyapu air mata yang terus mengalir lalu memakan mie ramen buatanya sambil menangis. 


Pagi Hari
Geu Rin keluar dari rumah tak sengaja berpapasan dengan Kyung Soo, si anak sekolah terlihat gugup bertemu dengan Geu Rin setelah menyapanya buru-buru pergi, membuat ponsel ditanganya terjatuh. Geu Rin mengambilnya melihat ponsel Kyung Soo baru dan terlihat bagus.
Kyung Soo beralasan kalau ponsel lamanya sudah rusak, dan kakaknya yang membelikan ponsel barunya itu dan buru-buru berlari menaiki tangga. Geu Rin menghela nafas melihat sikap Kyung Soobegitu sensitive lalu berjalan pergi. Kyung Soo mengintip dari dinding seperti merasa bersalah setelah melakukan sesuatu. 

Suk Ho sengaja membuka pintu mobil untuk mengajak Direktur dan PD untuk pesta dalam sebuah ruangan private untuk minum-minum. Semua mulai bersulang, ponsel Suk Ho berdering beberapa kali Suk Ho langsung merejectnya.
“Kau memang sangat hebat, Lagu baru menduduki puncak tangga lagu "Don't Touch". Kau harus menyanyikannya untuk kami.” Ucap Direktur, Suk Ho terlihat sedikit mabuk mencoba menyanyikan lagu dengan sedikit mengerakan tanganya untuk menari.
Aku bisa menyanyi tetapi tidak menari. Jika aku bisa, aku sudah menjadi seorang penyanyi.” Ucap Suk Ho berdiri dari tempat duduknya, PD mengejek Suk Ho sudah tua masih ingin menjadi seorang penyanyi.  
Aku ini berjiwa muda.” Kata Suk Ho bangga kembali mereject ponselnya yang berdering lalu menuangkan wine untuk mereka minum.
Keduanya terlihat mengeluh karena ponsel Suk Ho terus berdering, Suk Ho pun meminta izin keluar sebentar karena kantornya terus saja menelp, setelah mengangkatnya maka akan kembali lagi. PD itu merasa Suk Ho ingin melarikan diri, Suk Ho menyakinkan akan minum sepanjang malam dengan mereka berdua sambil berjalan keluar ruangan. 

Suk Ho mengangat telp sambil mengomel karena sedang sibuk menghibur orang tapi managernya itu terus saja menelpnya. Sang manager memberitahu kalau si penulis lagu bunuh diri dan meninggalkan catatan bunuh diri, sehingga menghentikan penyelidikan karena mereka sedang bersiap-siap sekarang. Suk Ho melotot kaget mendengarnya.
Ia terlihat kebinggungan, meminta Manager menghubungi anak asuhnya dan juga menghubungi... otak Suk Ho terlihat tak bisa berpikir karena Shock. Lalu menendang dinding sambil melempar topi melampiaskan amarahnya. Akhirnya ia keluar dari bar ternyata hujan dan tak melihat ada taksi yang lewat, lalu matanya melihat sebuah tenda didekatnya.
Suk Ho sudah mengendarai mobilnya ditengah hujan deras, ponselnya berbunyi pesan dari Jinu diterimanya “Aku ingin mati saja”. Dengan wajah panik mencoba menelp Jinu sampai tak melihat arah mobilnya sudah masuk ke jalur berlawanan, terdengar bunyi klakson dan Suk Ho pun harus membanting stirnya ke kiri, mobilnya terbentur lalu ponsel ditanganya jatuh

Ocean Music
Wanita berkacamata bernama Yeo Min Joo, memberikan sebuah CD dan juga foto sebuah band memberitahu mereka bukan sekedar sebuah band indie tapi juga tampan dan menulis musik sendiri, serta memiliki penggemar besar di Hongdae. Direktur Ocean merasa bosan dengan ucapanya berkali-kali untuk tidak membuang waktu pada grup band indie.
Jackson.... Aku bilang untuk bekerja pada album berikutnya Jackson, Haya itu saja. Apanama agensi Shin Suk Ho sekarang? Benda yang kuning itu….. Ah.. Mango Apa kontrak dengan Mango sudah dipastikan?.” ucap Direktur Oceran duduk disofa.
Jackson baik-baik saja bahkan tanpa pemasaran. Mereka membutuhkan...” ucap Min Jo
“Baiklah.... Apa kau ingin merilis album mereka?” ucap Direktur Ocean, Min Jo sangat yakin kalau band pilihanya itu sangat populer jadi pasti sukses
Kalau begitu jual rumahmu untuk membayar album mereka.” Kata direktur
Min Jo terlihat kesal, Direktur Ocean juga merengek Min Jo selalu saja berbicara omong kosong, karena Band indie tidak menghasilkan uang. Min Jo keluar ruangan dengan raut wajah kesal lalu mengomel sendiri
Bagaimana label akan melakukan bisnis rekaman tanpa boyband dan girlband? Jangan berani-beraninya menyanyikan lagu Kim Gwang Soo di karaoke. Aku akan memotong tali mikrofon!” teriak Min Jo, lau ponselnya berdering terlihat di ponsel nama Jang Man Shik. 

Man Shik sudah duduk diruang tunggu, Min Jo datang menghampirinya. Man Shik mengeluh Suk Ho yang mengemudi bawah pengaruh alcohol. Min Jo hanya bisa menghela nafas tapi terlihat heran karena pasienya dimasukan ke dalam rumah sakit kecil padahal seharusnya dirawat di sebuah rumah sakit universitas besar. Man Shik juga tidak tahu karena pasien tak mau menyelesaikan masalahnya jadi Suk Ho dalam kesulitan.

Kaki dan tangan pasien terlihat sudah di gips berbaring ditempat tidur. Min Jo pikir rumah sakit universitas yang lebih baik bahkan dari fasilitas dan dokternya dengan perlahan menanyakan alasan pasien yang ingin dirawat dirumah sakit kecil. Sang istri terlihat marah sambil bertolak pinggang.
Apa yang kau katakan? Apa kau mengatakan kami menipumu?” teriak sang istri, Min Jo hanya bisa menghela nafas

Di lorong rumah sakit yang gelap
Sang pasien terlihat bisa berjalan menghampiri seseorang yang sudah menunggunya, Joo Han dalam kegelapan memerintahkan aga si pasien  harus menjaga kata-katanya dengan menyerahkan amplop tebal berisi uang. Si pasien langsung mengambilnya dan berjanji akan membawanya  sampai ke kuburan  jadi tak perlu mengkhawatirkanya, sambil menghitung isi uangnya meminta agar mentranfer sisa pembayarannya.
Jangan khawatir tentang itu. Yang penting adalah, tidak peduli berapa banyak mereka memohon dan meminta, kau tak boleh menerima penyelesaian.  Kau hanya pergi Diam saja  dan melakukan ketika aku memberikan sinyal yaitu meminta bayaran pengantian biaya medismu saja.” Kata Joo Han 

Min Jo turun dari mobil melihat papan slogan besar dibagian depan  (Jika kau memiliki mimpi, kau bisa memulai yang baru lagi.) Suk Hon ditahan dalam penjara bertanya pada Min Jo apakah sudah memeriksanya karena menurutnya Cederanya tidak cukup buruk untuk pemulihan delapan minggu.
Rumah sakit mengatakan itu akan memakan delapan minggu dan Mereka tidak akan mengubahnya sekarang. Aku berharap mereka akan menerima penyelasaian tapi kenyataanya Mereka terang-terangan menolak. Au rasa Mereka memiliki masalah terhadapmu. Mereka tidak akan puas dengan  uang sebanyak itu” ucap Min Jo terlihat ikut kesal, Suk Ho mengumpat dan terlihat heran mendengarnya.
Mengapa kau tidak mau bertemu dengan ayahmu?” ucap Min Jo
Lupakan saja. Kenapa aku membuatnya datang ke tempat seperti ini?” kata Suk Ho tak ingin ayahnya tahu kalau ia masuk penjara.
“Ini Sudah hampir satu bulan dan Orang tuamu sangat khawatir. Jadi Biarkan mereka mengunjunginya.” Kata Min Jo, Suk Ho menanyakan keadaan Jinu, Min Jo juga tak tahu.
Aku tidak bisa di sin dan tidak ingin meninggalkan nya sendirian. Dia tidak tampak baik sebelumnya.” Kata Suk Ho khawatir

Min Jo makin kesal karena merasa Suk Ho menganggap Jinu itu lebih penting daripada keluarganya, meminta temanya itu sadar karena JiNu tak akan pernah menyingkirkan semua kesalahan ketika Suk Ho jatuh. Suk Ho ikut kesal  berdiri dari tempat duduknya, merasa Min Jo akan melakukan hal seperti itu juga padanya, menurutnya JiNu tak akan seperti itu, karena menurutnya Jinu dan dirinya itu sudah seperti keluarga dan akhirnya kembali duduk karena petugas memelototinya.
Min Joo mengejak Suk Ho itu masih begitu naif. Suk Ho menanyakan komentar dari bos Ocean. Min Joo menceritakan direkturnya sanga menganggu, menanyakan apakah Suk Ho yakin pergi bersama Jackson. Suk Ho yakin pasti akan baik-baik saja sambil mengeluh dengan Joo Han yang tak mengunjunginya selama di penjara. 


Joo Han terlihat rapih dengan rambut klimis dan juga jasnya, melaporkan pihak pengacara sudah mengurus kontrak Jackson dan sudah ditandatangani. Joon Suk bertanya tentang keadaan Jinu sekarang. Joo Han memberitahu awalnya menolak tapi sekarang sudah menandatangani menurutnya tak ada yang bisa dilakukanya lagi. Joon Suk bertanya apakah Joo Han akan mengunjungi Suk Hoon, Joo Han mengatakan akan mengunjungi setelah semua masalah selesai. 

Suk Ho sempat ketiduran di dalam sel penjara sambil menonton film tentang ayah didalam penjara. Dalam mimpinya, bermain melembar bola baseball dengan Jinu, tapi akhirnya Jinu tak menangkap bolanya lalu pergi meninggalkanya.  Suk Ho terbangun dari tidurnya.
Di TV menanyakan berita tentang Jackson yang pusat perhatian dan akhirnya berbicara di sebuah wawancara, bahwa  telah mengesampingkan semua perasaan buruk dan berdamai dengan KTOP, agensi mereka saat ini lalu menandatangani kontrak baru.
Suk Ho terlihat kaget seperti orang gila berkata Jakson tak boleh melakukan itu padanya, sambil memukul lantai berteriak “tidak boleh” dua tahanan lain terlihat ketakutan melihat Suk Ho. 

Suk Ho keluar dari penjara dan melihat Joo Han sudah menunggunya dengan mobil dan pakaian rapi serta rambut klimis. Joo Han berpura-pura meminta maaf karena terlalu sibuk jadi tak bisa mengunjunginya selama di penjara. Suk Ho langsung memberikan tendangan pada tulang keringnya. Joo Han seperti mencoba menahan amarahnya sambil mengaduh kesakitan.
“Hei... Bagaimana kau bisa... kehilangan anak asuhku itu?” tanya Suk Ho terlihat geram
Aku juga kehilangan pikiran ku, Setelah kau pergi ke penjara, mereka mulai berubah. Lalu Mereka mengatakan mereka ingin tinggal bersama KTOP. Tapi sekali lagi, Tuan Lee memberikan mereka tawaran gila-gilaan, lagipula Kami tidak tahu kapan kau akan keluar. Aku terjebak di tengah-tengah...” jelas Joo Han,
Suk Ho hanya bisa menghela nafas dan mengajak mereka lebih baik pergi ke kantor lebih dulu saja. Joo Han langsung memberitahu Suk Ho sebelum masuk mobil kalau ia sudah dipecat dari KTOP entertaiment. Suk Ho langsung melempar jasnya diatas mobil meluapkan amarahnya. 

Suk Ho berdiri disebuah rumah sambil menelp, berteriak memanggil Jinu dan mengedor-gedor pintu. Petugas kemanan datang menghampiri Suk Ho,  memberitahu semua anggota Jackson sudah pindah beberapa hari yang lalu. Suk Ho bertanya apakah semua anggota Jackson sedang pergi.
Petugas keamanan memberitahu sudah tak ada lagi oran di dalam rumah, Suk Ho kaget mendengarnya. Petugas keamanan malah binggung Suk Ho tak mengetahui kalau Jackson sudah pindah rumah. 

Suk Ho duduk di ruangan Manggo tempat Agensi yang akan di dirikannya, lalu menatap ke bagian arah bangku seperti melihat bayangan dirinya yan dulu sedang makan bersama Jackson.
Semua makan jajangmyun bersama dengan babi asam manis dan Suk Ho dengan senyumanya mengajak bersulang sambil berteriak “Jackson”. Ji Nu bertanya apa nama agensi yang akan di dirikan Suk Ho nanti. Suk Ho juga belum tahu, Salah seorang menyarankan namanya “Manggo”. Suk Ho menegaskan ia akan membuka agensi bukan toko buah. Ji Nu mengulang nama “Manggo” yang artinya mangga menurutnya seperti nama sebuah Girl Band. Semua tertawa bersama-sama.
Suk Ho tersenyum melihat kenangan dengan Jakson diruangan itu, tapi sekarang anak asuhnya sudah diambil orang lain. 

Disebuah cafe
Suk Ho kaget mendengar berita yang dibawa oleh temanya. Min Jo memberitahu Ocean Music menuntut 200.000 dari 1,2 juta dolar yang diberikan sebagai uang muka. Suk Ho mengumpat sambil mengacak-ngacak rambutnya, Min Jo juga ikut mengacak rambutnya karena ikut pusing.
Aku tidak bisa menghentikan mereka Kecelakaan mobil itu, tapi sekarang kau kehilangan Jackson, jadi mereka tidak memiliki alasan untuk melanjutkan.” Jelas Min Jo, Suk Ho pikir Min Jo  tidak perlu mengatakan apapun sekarang.
Kita perlu mengulur waktu dengan membayar kembali, Bisakah kau meminjam uang dari siapa pun?” kata Min Jo
“Berita sudah keluar dimanapun. Siapa yang akan membantuku? Tapi yah sudahlah... Aku akan mencari cara.” Kata Suk Ho benar-benar pusing. 

Suk Ho menelp seniornya, yang terdengar sudah mengetahui keadaan juniornya dan menyarakan harus memperbaiki masalah mendesak terlebih dahulu lalu langsung menawarkan berapa uanga dibutuhkanya. Suk Ho sempat melonggo mendengarnya. Seniornya memberitahu sedang dibusan jadi Suk Ho bisa datang menemuinya. Suk Ho dengan mata berkaca-kaca mengucapkan terimakasih.
Akhirnya Suk Ho naik kereta untuk pergi ke Busan, matanya berusaha untuk dipejamkan tapi akhirnya kembali terbuka mengetik pesan pada Jinu Aku mengalami kecelakaan karena terkejut mengetahui kau ingin mati.Apa hubungan kita seperti itu... tapi akhirnya Suk Ho memilih untuk menghapus pesannya.  Dan kembali menuliskan Jinu. Bagaimana kita memulai Jackson? wajah Suk Ho seperti tak bisa mengirimkanya.
Pesan dari grup Jakson masuk, Suk Ho melihat beberapa anaknya sedang mengobrol dan berusaha menyapa menanyakan keadaanya, memberitahu baru keluar dari penjara dan mengeluh anak asuhnya tak datang berkunjung. Setelah pesan dikirim semua anggota Jakson meninggalkan chat room. Suk Ho menutup wajahnya dengan kacamata hitam, terlihat air matanya yang mengalir di pipi. 

Pagi Hari
Suk Ho sudah sampai di stasiun busan sambil menelp seniornya, dengan melihat jamnya karena akan bertemu jam satu siang dan buru-buru pergi menemui Seniornya. Di sebuah pelabuhan, sebuah kapal pesiar baru saja merapat dengan seorang pria dan wanita cantik turun. Lalu seorang pria berjalan sendirian, Suk Ho pun menyapa si pria dengan memeluk si pria yang terlihat sangat mengenalnya.
Keduanya makan steak daging diatas batu panas, Suk Ho tak percaya keadaan ini benar-benar terjadi padanya dan sangat mengejutkan. Seniornya bertanya apakah Suk Ho pernah menaiki kapal persiar, Suk Ho mengaku pernah ketika bersama Jackson. Seniornya mengatakan kalau sedang bosan bermain golf jadi sedang asik berlayar dengan kapal persiar.
Suk Ho ingin menceritakan tentang investornya, Seniornya langsung menyela ingin pergi ke sauna karena semua badanya merasa tegang dan mengajak Suk Ho untuk pergi bersama. Suk Ho menolaknya dan ingin berbicara lebih dulu. Seniornya sudah memakai jasnya menyarankan Suk Ho menunggu di cafe saja, karena tempat sauna di hotel jadi cafenya cukup nyaman. Suk Ho melonggo melihat Seniornya yang meninggalkan begitu saja. 

Ha Nul dengan pakaian seragam berjalan di pinggir pantai dengan ombak yang hampir menyapu sepatunya, tatapanya terlihat kosong. Lalu berhenti melihat ke arah laut lepas.
Flash Back
Sang ayah terlihat marah Ha Nul tak mau mendengar ucapanya kalau ia tak boleh menjadi seorang Entertainer, Ha Nul merasa tahu alasannya itu karena kakak pertamanya meninggal. Sang ayah ingin memukul Ha Nul dengan kotak tissue tapi mencoba untuk menahan amarahnya.
Kakakmu sudah cukup, Kau lebih baik sekolah saja, Tidak maksudku,  jangan belajar jika kau tidak ingin. Aku tidak peduli apa yang kau lakukan, asalkan bukan musik.” Ucap Tuan Jo seperti trauma
Aku tidak ingin melakukan hal lain. Aku ingin bermusik!” tegas Ha Nul kekeuh.
Tidak! Kakakmu meninggal karena musik keras dan ibumu sakit karena itu. Itulah sebabnya kita tinggal di Busan! Dan sekarang, kau ingin menjadi seorang entertainer di bidang musik? Jika kau ingin melihat ibumu dan aku mati, maka lanjutkan saja” teriak ayahnya
Ha Nul tetap memohon agar ayahnya memberikan izin, tapi ayahnya tetap sekali tidak boleh tetap tidak boleh dan taka kan pernah lalu masuk ke dalam kamar, Ibunya dan Geu Rin sedari tadi hanya bisa melihatnya. 

Sang ibu menghampiri Ha Nul sambil menangis, memohon bantuan anak bungsunya. Sambil menceritakan Ketika kehilangan Sung Hyun, keadaan itu  terlalu sulit untuknya menurutnya sudah Banyak waktu telah berlalu,  dan akhirnya bisa bernapas lagi.
Ha Nul menahan air mata sedihnya juga, Sang Ibu memohon agar anaknya tak memikirkan tentang musik lagi. Geu Rin hanya bisa diam melihat adiknya yang ingin bermain musik tapi ditentang oleh ayah dan ibunya. 

Disebuah cafe dimalam hari
Senior mengajak Suk Ho minum wine bersama berkomentar wajah juniornya itu menghancurkan hatinya. Suk Ho mengaku dirnya sangat sibuk sekarang. Seniornya pikir lebih baik tadi Suk Ho untuk pergi ke sauna bersama-sama.
Aku harus membiarkan seseorang temanku tahu.”ucap Suk Ho, Seniornya mengejek Suk Ho yang cemas, Suk Ho membenarkan dirinya sedang cemas.
Kau sedang menderita, kan?” ejek seniornya, Suk Ho terlihat kaget mendengar seniornya berbicara seperti itu.
Kau mengikuti ku sepanjang hari. Bukankah itu melukai harga dirimu? Itulah yang ku rasakan persisnya. Waktu itu ketika kau mengabaikan ku. Apa kau Ingat ketika aku mendatangimu setelah tidak melakukan album kedua dengan baik?” ucap Seniornya dengan mata melotot sengaja membalas dendam, Suk Ho juga tak kalah melotot marah mendengarnya.
Aku bilang untuk membantuku mengatasi masalah itu bahkan menunggu sampai kau menyelesaikan 18 lubang golf lalu menunggu lagi ketika kau berada di sauna. Kau mabuk jadi aku bahkan mengantarkanmu pulang. Tapi Kau memerintahku... dan masih mengabaikan permintaanku, kan? Bagaimana rasanya berada di bawah sepatuku? Kau merasa tidak berharga, kan?” ejek Seniornya.

Suk Ho meminum habis wine dalam gelas lalu mengucapkan terimakasih atas minumanya, Seniornya kembali berbicara pada Suk Hoo kalau juniornya itu tidak tahu akan terjadi keadaan seperti ini suatu hari nanti. Suk Ho tak banyak komentar dengan mata menusuk memilih untuk meninggalkan cafe.
Suk Ho berjalan sendirian di pinggir jembatan, kepala penuh masalah dan beberapa kali memukul kesana kemari. Akhirnya ia berlari sambil berteriak untuk mengeluarkan semua rasa frutasinya, setelah mengeluarkan amarahnya air matanya mengalir dan bersandar di pinggir jembatan. 


(Kantor General Manager)
Seorang guru menanyakan alasan Ha Nul keluar dari sekolah. Ha Nul mengatakan tidak akan masuk ke universitas. Gurunya tahu keadaan Ha Nul  Pasti sulit sekarang tapi menurutnya nanti anak muridnya itu akan menyesal jika membuat keputusan gegabah. Ha Nul hanya mengucapkan terimakasih tanpa banyak berkomentar.
Kau menyanyikan lagu theme untuk sekolah kami sehingga kami menggunakannya selama dua tahun. Kami baru saja akan rekaman lagu baru. Aku sedih membiarkanmu pergi.” Kata gurunya.
Aku tidak akan menyanyi mulai sekarang. Aku tidak akan pernah bernyanyi... lagi.” Ucap Ha Nul. 
Suk Ho berjalan kesebuah tangga yang cukup terkenal di Busan dan duduk dibawah anak tangga dengan wajah merenung. 

Ha Nul keluar dari ruang guru dan berjalan keluar menyusuri lorong terlihat hidupnya tanpa gairah. Suk Ho sedang duduk mendengar suara nyanyian yang keluar dari speaker didekatnya.
Di bagian atas gedung terlihat papan nama [Akademi Youngdo] Suk Ho berdari dari tempat duduknya, seperti merasakan sesuatu dari lagu yang diputar dan terdengar dari speaker. Ha Nul keluar dari pintu akademi melihat Suk Ho yang berdiri sambil menatap kearah speaker.
bersambung ke episode 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar