PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hong Shim
datang ke hutan sudah mengunakan pakaian bangswan dan rambut panjang tanpa
wanita yang belum menikah. Ia bertemu adengan seorang pria yang sudah menunggu
lama. Si pria mengaku tak masalah karena Selalu berdebar-debar untuk menunggu
seorang wanita cantik.
“Aku
menerima suratmu, tapi aku tak mengerti apa artinya.” Kata Hong Shim
“Singkatnya,
kita akan menjadi tua bersama, jadi kenapa kita tak bersenang-senang?” ucap si
pria langsung menarik Hong Shim untuk mendekat.
“Beraninya
kau mencoba menggodaku seperti itu!” kata Hong Shim memberikan pelajaran pada
si pria yang mesum.
Si pria
mencoba melepaskan tanganya. Hong Shim menyuruh diam dan memanggil agar segera
datang. Tuan Park sudah menjadi Hakim berlari sambil mengeluh pada Hong Shim
yang pergi lebih dulu karena takut nanti terluka. Hong Shim mengaku tak terluka
“Kau
siapa?” ucap Si pria marah. Hakim Park menyuruh dua pengawal agar menangkapnya.
“Siapa
kau? Apa Kau tahu siapa aku? Keluargaku adalah yang terkaya di kota ini. Lepaskan
aku!” teriak Si pria yang dibawa oleh Pengawal
“Terima
kasih, berkatmu tukang perkosa tertangkap.” Kata Hakim Park pada Hong Shim
“Kau
sudah lama menjadi Pejabat Pengadilan tapi kau masih berbicara seperti
perwira.” Komentar Hong Shim
“Ini semua
berkatmu Kau dipulihkan dan kau adalah Yoon Yi Seo sekarang. Gadis cantik macam
apa...Kau terlalu tua untuk disebut gadis... dan kupikir-pikir, tapi
bagaimanapun, kenapa kau berani menangkap kriminal? Bisakah kau tak berhenti melakukan
hal-hal seperti itu?” komentar Hakim Park
“Apa
bangsawan mendapatkan makanan dari langit tanpa harus bekerja? Berikan aku 10
Yang.” Kata Hong Shim. Hakim Park melonggo dan akan menahan Hong Shim.
“Pekerjaan
yang kotor, berbahaya, dan sulit lebih mahal. Kau mendapat penghargaan untuk
menangkap pemerkosa. Apa Kau takkan membayarku?” ucap Hong Shim. Hakim Park
mengatakan akan membayar.
“Tunggu,
kantongku... Sepertinya... ada Harimau.” Jerit Hakim Park menunjuk ke arah
belakang. Hong Shim melihatnya dan Hakim Park pun saat itu langsung kabur. Hong
Shim dengan kesal langsung berlari mengejarnya.
Hong Shim
kembali ke rumah memperbaiki papan nama [Agen Solusi] dengan wajah bangga lalu
di duduk diteras dan berpikir kalau semangkuk baesuk yang dingin akan sempurna.
Kenanganya kembali datang saat bersama dengan Won Deuk.
Flash Back
“Ke mana
pun kita pergi, kita bisa membuat dinding bunga lain.” Ucap Won Deuk saat
melihat Hong Shim meraba dinding ketika akan pergi.
“Aku akan
tinggal bersamamu selamanya. Jangan khawatir. Aku takkan meninggalkanmu
sendirian.” Kata Won Deuk menemui Hong Shim di dapur
“Akulah
suamimu. Haruskah kita bersumpah?” ucap Won Deuk yang memberikan sumpah yaitu
ciuman untuk Hong Shim sebagai janjinya.
Tuan Yeon
keluar bertanya Apa yang dipikirkan sampai merenung begitu. Hong Shim mengaku
baru saja menghasilkan uang. Tuan Yeon pikir Hong Shim sudah dipulihkan jadi
kenapa tak bisa hidup sebagai wanita ningrat. Hong Shim pikir tak ada yang
salah.
“Haruskah
aku meninggalkanmu? Aku tak ingin hidup sendiri dan disebut "wanita
muda." Jadi Aku akan tetap di sini Denganmu, bahagia selamanya.” Kata Hong
Shim
“Bukan
itu alasanmu tak bisa meninggalkan rumah ini.” Komentar Tuan Yeon mengerti.
“Ya. Aku
tak bisa pergi karena Won Deuk. Puas?” akui Hong Shim. Tuan Yeon hanya bisa
tersenyum.
Di biro
hakim, Si pria meminta lepaskan tapi Hakim Park menyuruh agar Masukkan pria itu
ke dalam sel dan akan menulis laporan kepada Putra Mahkota. Si pria berteriak
memohon agar melepaskanya. Hakim Park pun tak peduli.
“Bawakan
aku kertas, kuas dan tinta.” Teriak Hakim Park pada seseorang. Si pria hanya
bisa diam saja.
“Aoa Kau
punya telinga? Aku butuh kuas, kertas dan tinta.” Teriak Hakim Park dan
ternyata pria itu adalah Tuan Park yang menjadi budak. Tuan Park sedang menyapu
lantai pun menganguk mengerti.
“Aku
bersumpah, aku akan dipulihkan suatu hari nanti dan akan membalasnya.” Ucap
Tuan Park marah
“Kau
bilang, Aku bersumpah, aku akan dipulihkan suatu hari nanti... Dasar kau! Kau
meremehkan Putra Mahkota. Jadi pergi saja” kata Hakim Park. Akhirnya Tuan Park
pun mengajuk mengerti.
Lee Yeol
membaca Laporan dari Inspektur Kerajaan
Heo Man Shik, dan Mereka menangkap pencuri yang mengobrak-abrik Provinsi
Hamgyong. Ia pikir kalau Penduduk desa di sana pasti menderita jadi
memerintahkan agar Kurangi pajak mereka hingga setengahnya.
“Heo Man
Shik melakukan banyak perbuatan baik saat melayani penyamaran. Aku akan
memberinya gelar lain dan membuatnya tetap dekat.” Ucap Lee Yeol
“Aku akan
minta dia datang ke istana sesegera mungkin.” Balas Lee Yeol
“Yang
Mulia... Sudah enam bulan sejak kau memegang kekuasaan. Kau sudah mengurus
rakyat dan menjalankan pemerintahan itu penting, tapi kau masih sendiri. Apa itu menjadi contoh yang baik untuk
diikuti rakyat? Hujan tak turun selama tiga bulan karena...”kata Tuan Jung
“Jangan
begitu lagi... Aku menyuruh semua pria dan wanita menikah tahun lalu,tapi tak
turun hujan.” Kata Lee Yeol
“Yang
Mulia... Karena kau menolak untuk menikah, di dalam istana ada rumor yang
memalukan menyebar.” Ucap Mentri. Lee Yeol bertanya rumor apa
“Ini...terlalu
memalukan untuk diceritakan, jadi...” kata Tuan Jung. Lee Yeol pikir mereka tak
perlu diceritakan.
“Aku akan
mengakhiri rapat hari ini... Jika kau khawatir tentang kekeringan itu, maka
temukan cara alternatifnya. Kutunggu sampai besok.” Tegas Lee Yeol sebelum
pergi.
Je Yoon
berjalan bersama dengan Lee Yeol berkomentar Pemeriksa Utama ada benarnya dan
bertanya apakah Lee Yeol tak merasa kesepian ketika malam hari. Lee Yeol pkir Kesepian
itu bisa diatasi, karena Ada Je Yoon ada disisinya.
“Aku
selalu kesepian meski ada di sampingmu.” Ungkap Je Yoon mengoda.
“Seekor
lebah sibuk dengan pekerjaan sampai tak punya waktu untuk bersedih. Aku akan
memberimu lebih banyak pekerjaan.” Komentar Lee Yeol
“Aku
dengan hormat menolak... Aku bukan lebah.” Ejek Je Yoon. Kasim Yang melihatnya
langsung mendorong Je Yoon sambil meminta maaf mengaku tersandung batu.
“Aku
minta maaf untuk melaporkan pertemuan Seonggyungwan sudah dibatalkan.” Kata
Kasim Yang. Lee Yeol ingin tahu alasanya.
“Kau
membutuhkan jubah baru.” Ucap Kasim Yang. Lee Yeol menolak karena jubah yang
digunakan masih bagus.
“Aku
merasa sangat tak nyaman jika kau mengatakan itu. Aku hampir mati dan kembali
karenamu. Haruskah kau melakukan ini padaku?” ucap Kasim Yang langsung
berpura-pura terbatuk memegang lehernya.
Je Yoon
hanya bisa mengeluh dengan tingkah Kasim Yang yang merengek, akhirnya Lee Yeol
pun menyetujui permintaan Kasim Yang. Kasim Yang pun mengajak Lee Yeol untuk
pergi. Je Yoon mengeluh kalau Suara
Kasim Yang baik-baik saja.
Seorang
pelayan mengukur badan Lee Yeol, mulai dari bagian tangan lalu memuji Tangannya
terlihat indah. Lee Yeol hanya diam saja lalu membentangkan tanganya agar
pelayan bisa mengukurnya. Tapi si wanita malah mencari kesempatan dengan
memeluk Lee Yeol saat ingin mengukur.
“Apa
ayahku mengirimmu?” ucap Lee Yeol. Si wanita mengelak karena dikirim oleh Biro
Pakaian Kerajaan.
“Aku
mencium bau parfum berkualitas tertinggi. Apa Biro Pakaian Kerajaan ingin kau
merayuku? Sekarang Kau tak diizinkan menyentuhku lagi.” Perintah Lee Yeol lalu
bergegas pergi.
Lee Yeol
masuk ke dalam ruangan ayahnya, Raja berpura-pura sedang sibuk. Lee Yeol
mengeluh pada ayahnya karena Para wanita bangsawan tak cukup, jadi mengirim pembantu
sekarang. Raja bertanya apakah Lee Yeol tak suka karena sudah memilihnya dengan
sangat hati-hati. Lee Yeol makin marah.
“Aku
menempatkan puluhan wanita di depanmu. Bahkan semua keluarga bangsawan mengirim
rincian putri mereka dan aku sangat malu. Apa kau akan membiarkan garis
keluarga kita mati?” ucap Raja.
“Sudah
kubilang padamu, aku sudah mencintai seseorang.” Tegas Lee Yeol
“Kau
sempurna secara fisik. Kenapa kau harus mencintai seseorang? Jangan-jangan...
Kau... ditolak?” ucap Raja. Lee Yeol hanya dia
“Apa Kau
sungguh ditolak? Wanita macam mana yang berani menolak putra limited
editionku?!” ungkap Raja marah
“Kesimpulannya,
Benar, aku ditolak... Tapi itu bukan semata-mata karena aku... Jadi tolong
bersabarlah... Aku sedang menunggunya juga.” Kata Lee Yeol.
Je Yoon
sedang duduk di ruangan kaget melihat Raja sudah ada didepanya. Raja langsung
marah merasa tak memberitahu untuk menjaga anaknya, padahal Pekerjaan Je Yoon
sebagai penasiha Lee Yeol yang melampaui urusan pengadilan.
“Aku
minta maaf, Yang Mulia... Aku punya rencana tapi...” kata Je Yoon . Raja
menatapnya.
Akhirnya
diadaakan rapat dan Lee Yeol berjalan di tengah. Raja mengaaku kalau berencana
menyerahkan tahta pada putranya. Lee Yeol kaget ayahnya yang mengatakan hal
seperti itu karena terlihat masih sangat sehat untuk memimpin kerajaan ini,
jadi tak ada alasan dirinya harus mengambil tahta.
“Kumohon
tarik kembali perintahmu.” Ucap Lee Yeol menolak.
“Kudengar,
penyakitku cukup parah.” Akui Raja. Semua terdengar panik.
“Aku akan
menuju ke Gunung Myohyang dan memulihkan diri selama beberapa bulan. Sebelum
melakukannya, maka aku harus memastikan bahwa kau menikah.” Perintah Raja. Lee
Yeol berteriak seperti tak setuju.
“Anggota
pengadilan, dengarkan... Sampai akhir bulan depan, setiap pria dan wanita akan
menikah. Jadi Mereka yang tak mematuhi, bahkan mereka yang memiliki darah
bangsawan ataupun ningrat, akan dihukum 100 kali cambuk. Seorang pun tak masuk
dalam pengecualian.” Tegas Raja. Lee Yeol kaget untuk kesekian kalinya
Di
ruangan Ratu tak percaya kalau Raja harus tetap kuat dan tak goyah terhadap
penyakit kecil. Tapi ternyata suaminya sangat lemah. Ia pun bertanya-tanya
apakah Raja benar-benar percaya itu akan mendorong Putra Mahkota untuk menikah.
“Sepanjang
hari dan setiap hari, dia menikmati persekutuan Jung Je Yoon... Semakin aku
memikirkannya, aku percaya, memang benar bahwa Putra Mahkota menyukai pria. Apa
itu bukan alasan terbesar baginya untuk mundur?” komentar Ratu
“Sepertinya
Seowon masih memiliki kesempatan. Siapa yang tahu kalau saudaramu akan berguna?
Katakan padanya untuk merayu Putra Mahkota dan dapatkan bukti yang menentukan.”
Ucap Ratu penuh semangat.
“Ratuku, aku
mungkin tak menyukai saudara tiriku, tapi dia tak suka pria.” Tegas Tuan Jung
membela
“Siapa yang
peduli dengan orientasi seksualnya yang sebenarnya? Kaulah orang yang bilang
padaku bahwa licik adalah politik itu sendiri.” Kata Ratu
Kasim
memberitahu kalau Yang Mulia sekarang akan masuk. Akhirnya keduanya pun
langsung berdiri. Raja melihat Ratu mengeluh
Sampai kapan akan berhenti bersekongkol melawan Putra Mahkota, karena Sudah
waktunya untuk berhenti.
“Yang
Mulia, kau keliru... Aku khawatir tentang pernikahan Putri Mahkota.” Akui Ratu
“Apa
tentang Ini lagi? Mulai sekarang, kau fokus saja padaku... Aku akan mundur dari
tahta dan menikmati hidupku bersamamu sekarang.” Ungkap Raja.
Ratu tak
percaya mendengarnya, Raja mengeluh pada Tuan Jung hanya diam saja padahal hanya
ingin berdua dengan istrinya dan menyuruh segera pergi Tuan Jung pun bergegas
keluar dari ruangan sambil meminta maaf. Raja membentangkan tanganya. Ratu pun
jatuh dipelukan suaminya. Mereka pun berpelukan dengan erat, Raja seperti tak
ingin kehilangan istrinya lagi.
Lee Yeol
terdiam dalam kamarnya teringat kembali yang dibicarakan dengan ayahnya.
Flash Back
Lee Yeol
ingin tahu Penyakit apa yang diderita ayahnya dan Apa tak ada yang bisa
dilakukan oleh tabib istana. Raja mengaku
Selama bertahun-tahun, terpaku pada tahta dan Pantatnya sudah membusuk
jadi belum ada tanda-tanda bisa disembuhkan.
“Apa ini
lelucon? Kau memaksaku menikah karena alasan yang sembrono seperti itu.” Keluh
Lee Yeol
“Yeol... Aku
selalu dibebani oleh berat mahkota ini. Aku ingin menjadi kuat seperti batu
besar, tapi aku goyah seperti bulu. Aku benci diriku sendiri karenanya. Wakil
Perdana Menteri Kim mungkin jahat, tapi aku iri padanya dari waktu ke waktu.”
Akui Raja
“Aku iri
dengan kemauan kerasnya. Kau juga memiliki kualitas itu. Aku selalu dalam hutang
pejabatku itulah sebabnya aku tak pernah bisa berdiri teguh. Kau berbeda. Tak
ada yang menahanmu, Dan kau tak peduli akan kekuasaan. Itulah kenapa kau
memiliki otoritas dan martabat.” Tegas Raja. Lee Yeol tak bisa berkata-kata
“Sepanjang
hidupku, aku berjalan di atas kulit telur. Seperti itulah aku bersama kakakku. Begitulah
caraku dengan para menteri sebagai raja. Dan Juga, aku terus mengkhawatirkan bagaimana
aku akan ditulis di kronik sesudah kematian.” Kata Raja
“Jadi Raja
seperti apa yang akan diingat rakyat diriku ini? Itu saja yang kukhawatirkan.
Yeol... Kau harus...menjalani kehidupan seorang raja yang ingin kau ingat
sendiri. Perasaanmu dari dalam lebih penting dari apa yang orang lain pikirkan
tentangmu.
Kasim
Yang datang bertanya Apa yang dipikirkan Lee Yeol sepanjang malam. Lee Yeol pkir
Pustakawan seharusnya ada di sini sekarang. Kasim yang mengatakan kalau Je Yoon
meminta untuk mengirimkan surat ini, lalu pergi. Lee Yeol membaca surat dari Je
Yoon, sementara Je Yoon sudah memacu kudanya.
“Sejak kau mengambil alih ayahmu
untuk sementara, aku sudah bekerja tanpa henti. Aku hanya akan pergi selama
tiga hari. Itu untuk mematuhi perintah Yang Mulia tentang dikeluarkannya
perintah pernikahan, tolong jangan marah padaku. Aku akan menikahi seorang
wanita di Desa Songjoo.”
Kasim
Yang berkomentar kalau Mereka bilang, siapa cepat akan dapat dan tak menyangka
Lee Yeol bisa selambat ini.
“Ini akan
menjadi cinta tak berbalas selamanya, dan kau akan berakhir kehilangan dia
untuk pria lain. Mungkin tak terlalu buruk untuk masuk dalam sejarah sebagai satu-satunya
raja yang sendirian. Jika kau
begitu,maka kau akan menjalani kehidupan yang sama sepertiku.”komentar Kasim
Yang
“Beraninya
kau!” kata Lee Yeol marah. Kasim Yang pikir Perkataannya tak ada yang salah.
Lee Yeol meminta agar menyiapkan pakaiannya segera.
Pangeran
Seowon berjalan di hutan, wajahnya tersenyum melihat seseorang sedang duduk
diatas bangku. So Hye duduk sendirian, dengan pakaian sebagai petani menatap
langit seperti ingin berbicara dengan Moo Yeon.
“Dahulu kala, hujan turun untuk
waktu yang lama. Seluruh daratan banjir dan bahkan dandelion hampir tenggelam. Dandelion
kecil berdoa ke langit. Agar terhindar... Lalu tiba-tiba angin bertiup...
Dandelion terbang dan mendarat di bukit yang cerah. Beberapa saat kemudian,
mereka tumbuh dan mekar. Jika kita menunggangi angin,maka kita akan bisa mekar
di tempat lain.”
Soo Hye
mengingat yang dikatakan Moo Yeon, lalu mengendong sebuah bayi yang diberi nama
Seok Ha. Ia tahu itu bertentangan dengan semua kebiasaan, tapi ingin mengingat
nama yang mungkin dilupakan.
Lee Yeol
pun memacu kudanya, Hong Shim memperlihatkan sebuah baju bayi mengaku kalau membuatnya
sendiri. Kkeut Nyeo memuji kalau Hong Shim sangat cantik. Goo Dulmengaku
bersyukur karena Hong Shim yang memimpikan bayi itu dan sangat senang jika itu
seorang anak perempuan.
“Akan
sangat mengerikan jika itu adalah putra yang mirip sepertiku.Wanita pasti akan
memperebutkannya..” Kata Goo Dul
“Hei..
Mereka akan mengabaikannya. "Like Father, Like Son". Dia akan menjadi
bujangan tua.” Keluh Kkeut Nyeo lalu Goo Dul melihat yang dibawa Hong Shim.
“Katanya,
gurame baik untuk ibu hamil, jadi aku menangkapnya.” Kata Hong Shim
memperlihatkan kerajangnya. Kkeut Nyeo malah langsung ingin muntah.
“Apa kau
masih mual-mual?” ucap Hong Shim binggung. Goo Dul menaku kalau sekarang malah sudah
berlebihan karena kehamilannya sudah
tua.
“Dia tak
boleh makan sembarangan, kenapa kau harus membawa yang bau amis?” keluh Goo
Dulu menyuruh Kkeut Nyeo agar bisa bersandar padanya.
“Butuh banyak
usaha untuk menangkap ini... Lupakan saja jika kau tak menginginkannya. Aku
akan memakannya sendiri.” Kata Hong Shim.
“Hei,
hei, hei... Tinggalkan di sana karena aku akan memakannya.”komentar Soo Ji
melihat dari kejauhan. Goo Dul bergegas untuk mencari pemukul kayu.
Hong Shim
pulang kaget melihat Je Yoon datang. Je Yoon menyapa Hong Shim yang sudah lama
tak bertemu. Hong Shim bertanya alasan datang membawa kemari. Je Yoon mengaku
datang untuk menyampaikan perintah kerajaan yaitu Perawan & bujangan yang
belum menikah harus menikah. Hong Shim mengeluh permintaan itu Lagi.
“Kenapa
kita tak bisa melakukan yang kita suka dengan pernikahan kita?” keluh Hong Shim
“Aku tak
berpikir itu adalah ide yang buruk. Berkat perintah itu, aku sudah memutuskan
untuk menikah juga. Berhenti melajang, ayo kita menikah.”kata Je Yoon
blak-blakan. Hong Shim kaget mendengarnya.
“Wahh...
Pas sekali ini... Kalian berdua harus ke Biro hakim.” ucap Hakim Park datang
melihat keduanya. Hong Shim terlihat binggung.
Tiga
orang wanita dan tiga pria berdiri berhadapan, termasuk Hong Shim dan Je Yoon.
Hakim park membaca catatanya kalau akan mengurus semua perawan & bujangan
tahun lalu, tapi masih ada yang tersisa. Ia melihat kalau ada empat yang baru
memasuki usia 20 tahun,
“tapi
kalian berdua... Sudah 29 dan 31? Wahh... ini menakjubkan. Kalian pasti perawan
dan perjaka tertua di negara ini.” Ejek Tuan Park. Hong Shim mengeluh agar
menghentikan basa basinya.
“Ayo kita
lanjutkan... Syukurlah, jumlahnya sedikit tahun ini.” Kata Tuan park
“Apa yang
harus disyukuri. Ini Tak sampai kekeringan juga tahun ini. Kenapa mereka memaksa
kita untuk menikah tahun ini?” keluh Hong Shim
“Ini
bukan perintahku. Tapi Itu karena Putra Mahkota.” Ucap Tuan Park
“Putra
Mahkota tak punya istri yang seharusnya tak bisa bersikap begitu.” Keluh Hong
Shim kesal
“Kau
sudah Menikah dengannya, Raja ada di ujung kakinya pilihlah kandidat yang
tepat, Kalian harus patuh. Jadi Bekerjasamalah, oke?” kata Tuan Park menujuk ke
arah Je Yoon. Hong Shim hanya bisa terdiam.
“Apa aku
satu-satunya yang tak nyaman sekarang?” ucap Lee Yeol. Tuan Park bertanya siapa
yang terlambat dan kaget ternyata Lee Yeo datang. Begitu juga Hong Shim.
“Aku
sangat tak nyaman dengan perjodohan konyol ini.” Ungkap Lee Yeo. Tuan Park
ingin tahu tujuan Lee Yeol datang ke biro hakim. Je Yoon diam-diam tersenyum
melihat Lee Yeol akhirnya datang.
“Aku
khawatir, rakyat mungkin dipaksa menikah karena tatanan kerajaan, jadi aku
keluar untuk inspeksi.” Kata Lee Yeol
“Apa
maksudmu, mereka tak perlu menikah?” tanya Tuan Park. Lee Yeol mengaku bukan
seperti itu.
“Mereka
tak seharusnya mengabaikan perintah raja. Apa yang ingin aku lakukan
adalah Aku juga seorang bujangan. Dengan
demikian, aku berniat untuk berpartisipasi dalam perjodohan ini.” Kata Lee
Yeol. Semua makin kaget.
Akhirnya
Lee Yeol berdiri disamping Je Yoon. Tuan Park memberitahu Ada 3 wanita dan 4
pria, jadi Para pria harus menutup mata
Dan para wanita harus berdiri di depan yang mereka sukai. Lee Yeol
sempat terdiam seperti yakin kalau Hong Shim akan memilihnya lalu mulai menutup
matanya.
“Bisakah
kita benar-benar memilihnya? Putra Mahkota yang paling tampan.” Bisik dua
wanita melihat Lee Yeol. Tuan Park menyuruh mereka untuk tenang dan segera
memilih pasangan.
“Baiklah
kalau begitu. Mulai!” ucap Tuan Park. Hong Shim berjalan ke arah Lee Yeol
seperti sudah siap memilih. Tapi saat itu Tuan Park terlihat kebingungan dan
meminta pria membuka matanya.
Dua pria
melihat pasanganya tersenyum bahagia melihat wanita yang ada didepannya. Lee
Yeol membuka matanya dan melihat ternyata Tuan Park ada di depanya, dan Hong
Shim berdiri didepan Je Yoon.
“Baiklah..
Tak ada yang berani berdiri di depanku. Mereka pasti tak punya keberanian untuk
melakukannya. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi...” ucap Lee Yeol seperti
berharap Hong Shim menganti pilihanya, tapi Hong Shim tetap diam.
“Aku akan
memberimu satu kesempatan lagi. “ kata Lee Yeol, Hong Shim tak bergeming. Kwon
Hyuk dan Kasim Yang menahan tawanya karena Hong Shim kembali ditolak.
Hong Shim
dan Je Yoon akhirnya berjalan keluar dari Biro. Je Yoon memuji Hong Shim yang
punya mata yang tajam jadi berjanji akan melakukan yang terbaik sehingga tak
menyesal memilihnya di banding Lee Yeol. Hong Shim ingin bicara.
“Bisakah
kau mendengarkan apa yang harus kukatakan dulu?” kata Je Yoon dengan wajah
serius
“Suatu
malam pada musim semi. Aku merasa sangat murung hari itu. Aku kesal karena
terlahir sebagai anak seorang selir. Aku membenci ibuku sebelumnya. Aku
membenci diri sendiri karena membenci ibuku. Lalu aku bertemu seseorang.”
Cerita Je Yoon
“Aku tak
percaya jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi kupikir itu benar-benar
mungkin sesudah aku mengalaminya sendiri. Aku ingin memberi tahu wanita itu
bahwa aku menyukainya.” Akui Je Yoon
“Kau
takkan bisa memenangkan hati wanita itu.” Kata Hong Shim yang menyukai pria
lain.
“Cinta
bukan tentang menang atau menerima... Itu tentang memberi.” Ungkap Je Yoon saat
itu matanya melihat Lee Yeol dari kejauhan.
Je Yoon
meminta agar Lee Yeol diam saja, lalu memegang wajah seperi ingin membuat
cemburu. Hong Shim binggung, Je Yoon terus meminta tetap dia dan memegang
tangan Hong Shim lalu memegang wajahnya berpikir kalau demam.
“Hentikan.”
Ucap Lee Yeol akhirnya datang tak bisa menahan diri melihat tangan Hong Shim
menyentuh wajah Je Yoon. Hong Shim binggung melihat Lee Yeol datang.
Lee Yeol
berbicara dengan Je Yoon berkomentar temanya itu tak mempedulikan kesetiaan ketika berhadapan
dengan wanita, padahal tahu betapa ia mencintai wanita itu. Je Yoon mengaku
kalau melakukan ini karena
mengetahuinya. Lee Yeol terlihat binggung.
“Aku
benar-benar akan melamarnya jika kau gagal memenangkan hatinya lagi. “ ungkap
Je Yoon. Lee Yeol seperti mengerti.
Hong Shim
menaruh sebuah batu seperti mulai berdoa. Lee Yeo datang melakukan hal yang
sama kalau untuk membuat permohonan
juga. Bahwa wanita yang dcintai akan tinggal disisinya selama-lamanya. Hong Shim pikir Jika I tinggal bersama Lee
Yeol, maka Lee Yeol mungkin tak bahagia.
“Masa
laluku dan keberadaanku akan menyebabkan masalah untukmu selamanya.” Kata Hong
Shim
“Tanpamu,
aku akan lebih tak bahagia. Jika kita tak bisa tersenyum, maka itu bukanlah
cinta sejati.” Ucap Lee Yeol
“Saudaraku
dan aku sama-sama menyakitimu di masa lalu. Bagaimana bisa aku melupakan itu?”
kata Hong Shim. Lee Yeol merasa Tidak masalah.
“Suatu
hari seseorang akan mencari tahu. Mereka akan menggunakannya untuk
menyerangmu.” Ucap Hong Shim khawatir.
“Jika aku
harus menyerah pada cinta untuk mengamankan posisi, maka aku takkan
memilikinya.” Tegas Lee Yeol
“Bukan
itu yang kuinginkan. Daripada menjadi suami bagi seorang wanita, kau harus
memilih menjadi raja yang bijaksana.” Komentar Hong Shim
“Ini tak
dapat membantu. Aku akan kembali ke istana seperti yang kau inginkan. Tapi
sebelum aku kembali, aku ingin kau menemukan sesuatu untukku. Ketika aku
bergegas untuk datang dan melihatmu, aku kehilangan sebungkus buku.” Ucap Lee
Yeol
Ia tahu
kalau Hong Shim masih menjalankan Agen Solusi dan memberitahu kalau Buku-buku
itu dibungkus sutra merah jadi seharusnya tak sulit ditemukan. Ia pun berjanji
akan membayarnyamahal jadi meminta Hong Shim segera menemukanya.
Hong Shim
bergegas mencari disekeliling tempat, ada beberapa barang di dengan kain merah
tapi bukan buku isinya. Ia terus mencari sampai akhirnya menemukan kain merah
dan setelah membukanya adalah buku yang dimiliki Lee Yeol.
Tuan Park
sibuk mengunting, Sementara Hakim Park berkumpul dengan Goo Dul, Tuan Yeon dan
juge Kkeut Nyeo. Hakim Park mengeluh pada Nyonya Yang Choon tak ada untuk rapat
sepenting ini. Tuan Yeon menceritakan kalau Nyonya Yang tak merasa sehat selama
beberapa minggu.
“Aku
pikir Sepertinya dia masuk angin... Tapi dia hamil.” Akui Tuan Yeon. Semua
tertawa bahagia mendengarnya.
“Dia
terus bilang ingin gukbap, jadi aku menyuruhnya pergi.” UcapTUan Yeo
“Haruskah
kau menghamili wanita padahal putrimu masih lajang dan semakin tua?” ejek Goo
Dul
“Itulah
kenapa kita harus berhasil kali ini.” Kata Hakim Park lalu bertanya pada Tuan
Park apakah semuanya sudah siap. Tuan Park mengaku sudah siap.
“Biarkanku
periksa.... Dasar bodoh. Berapa kali harus kukatakan kelopak sakura memiliki
alurnya.... Kau Buat lagi.” Ucap Hakim Park marah. Tuan Park pun tak bisa
membalas.
“Ini
seperti membacakan tulisan suci kepada binatang buas.... Sudah sampai mana
tadi?” kata Hakim Park
“Aku
bersumpah, aku akan dipulihkan satu hari nanti dan membalasmu.” Ungkap Tuan
Park marah. Hakim Park menegaskan kalau bisa mendengarnya.
Hong Shim
duduk membaca buku yang dibawakan Lee Yeol yaitu ternyata buku jurnalnya.
“4 Juli
1450 - Aku melihatmu ke manapun kupergi. Aku tahu ini adalah ilusi. Hatiku
terasa berat.”
“5 Juli
1450 - Aku sangat menyesal tak menahanmu hari itu. Rasa sakit mengisiku dan aku
tak bisa tidur.”
“11 Desember
1450. Hari ini turun salju. Aku melihat salju jatuh dan memikirkanmu. Kau
bertanya kepadaku dulu aku suka guguran bunga atau hujan salju. Namun
berkali-kali kau bertanya, jawabanku selalu dirimu.”
Lee Yeol
terus menulis buku jurnal dalam kamarnya saat tak bisa bersama dengan Hong Shim.
“Apa kau
ingat? Hari ketika kita menikah.” Lee Yeol masih mengingat saat mereka
melakukan upacara di kantor biro hakim. Ia juga panik melihat Hong Shim di
malam pertama mendekatinya meminta agar tak boleh menyentuhnya.
“Mereka
bilang ada dua jalur dalam hidup. Salah satunya adalah percaya bahwa tak ada
keajaiban. Yang lainnya adalah percaya bahwa semuanya adalah keajaiban. Aku
mengenang kembali 100 hari yang kuhabiskan sebagai suamimu. Sekarang kutahu
bahwa setiap saat adalah keajaiban”
Hong Shim
mengingat semua kenangan kebersamaan dengan Lee Yeol saat menyentuh rambutnya
dan mereka saling bergandengan tangan.
Hong Shim
berlari membawa bukunya, Kkeut Nyeo dan Goo Dul melihat bertanya kemana Hong
Shim akan pergi kemana. Hong Shim
bertanya Apa Putra Mahkota di Biro hakim. Goo Dul mengatakan kalau Lee Yeol
sudah pergi karena punya urusan mendesak di istana.
Hong Shim
terus mencari tapi tak menemuikan Lee Yeol lalu denan wajah sedih kembali ke
rumah. Tapi saat itu Lee Yeol malah datang ke rumahnya. Hong Shim kaget karena
mendengar Putra Mahkota sudah pergi.
“Putra
Mahkota sudah pergi tapi Won Deuk masih di sini.” Ucap Lee Yeol bangga.
“Betapapun
kerasnya aku melihat, kau tak terlihat seperti Won Deuk.” Komentar Hong Shim.
“Jangan
asal melihat. Lihatlah baik-baik.” Ungkap Lee Yeol. Hong Shim mencoba terus
menatap Lee Yeol lalu tersenyum. Saat itu Tuan Park dkk sudah ada diatas dan
memerintahkan agar mulai menebar kelopak sakura seperti berguguran.
“Ini
bukan musim semi... Kenapa kelopak bunga berguguran di udara?” ucap Hong Shim
binggung melihat kelopak bunga sakura ditanganya.
“Kulihat,
kau menemukan buku-bukunya. Kau Tak ada yang diizinkan membacanya. Apa Kau
mengintipnya?” ucap Lee Yeol. Hong Shim mengaku kalau sudah mengintipnya.
“Aku
ingin kau berhenti menulis cerita yang memilukan seperti itu.” Pinta Lee Yeol
“Jangan
khawatir, aku sudah memikirkan apa yang harus ditulis malam ini. Kupikir itu
akan menuliskan seperti ini. "Aku melamar wanita yang kuinginkan sepanjang
hidupku Wanita itu tersenyum dan menjawab ya. Apa pun yang terjadi, aku akan
menghabiskan sisa hariku bersamanya."ungkap Lee Yel
Hong Shim
terdiam menendegar ucapan Lee Yeol. Lalu Lee Yeo mengajak untuk pergi ke
istana. Hong Shim bertana Apa it lamaran pernikahannya. Lee Yeol mengaku bukan
tapi akan melakukannya dengan benar kali ini lalu menarik Hong Shim dan
menciumnya. Hong Shim pun tak menolak. Mereka berciuman dengan taburan bunga
sakura dibantu semua teman-temanya.
THE END
Komentar
Menurut Gue akhirnya kurang gereget, walaupun
memang bahagia. Seharusnya waktu Lee Yeol bilang kalau dirinya Won Deuk dan
minta Hong Shim bisa menatap dengan baik-baik, pakaianya berubah jadi petani
dengan ikat kepala.
Nah kalo udah kaya gitu, adegan kiss diakhirnya
jadi bisa lebih ekspresif ga cuma bibir ketemu bibir aja. Hahahaha... *Adegan
Kiss di TVN biasanya lebih bagus*
Atau bisa juga akhirnya dibuat, Lee Yeol dan
Hong Shim udah ada di istana dengan perut yang membesar dan mereka akhirnya
punya anak laki-laki. Inti lebih bagus, karena adegan Kiss diakhir biasa aja.
Hihihihi...
Mudah2an DO segera dapet drama baru lagi yah,
begitu juga anggota EXO yang lainya. Biar ga dicap kalo boyband hanya modal
tampang, bayaran mahal tapi Aktingnya Nol. DO bisa membuktikan kalau itu salah.
Saluttt buat Drama 100 days My Prince tembus sampe 14,4%
Sampai jumpa di Sinopsis selanjutnya yah. Kalo kamu gimana komentarnya ^_^
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Tinggal 907 lagi... !!!
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Aku setuju akhirnya emng kurang greget jadi kurang seru
BalasHapusTerus semangat mba dee tulis sinopsisnya,ngga pernah bosen baca sinopsis di blog ini dan maaf juga baru komen sekarang tapi aku pembaca setia blog mu loh 😄😄
Makasih sinopsisnya mb dee 😊
BalasHapusIya....
BalasHapusAku pikir juga kurang gereget. Masa cuma diliatin sakit sakitnya sama sedih sedihnya aja. Happy nya suruh byangin sendiri. Harapanku sih sama kaya dyahdee, sèmpet diliatin yi suh sma yeol di istana pake baju kebesaran dan happly. Tp.... ya udah deh penulis penginnya gitu. Moga ketemu lgi sama ji hyun & do di next drama. Thanks dyahdee....
Semangat trus nulisnya ya...
Ya masak endingnya gitu aja, kurang seru nih..
BalasHapusEnding-nya nggak sesuai harapan (T_T), tapi tetap love sama drama ini *_*
BalasHapusThanks sinopsisnya
Makasih sinopsis y kak,emang ending y bisa aja tu.
BalasHapusHuwwaaa.... selesai jg. Makasih buat sinopsinya unnie.. 😊😊
BalasHapusSamaaa....kurang ngigit deh itu endingnya wlwpun bahagia..tapi kami para penonton ga bahagia, berasa kurang n stlh nonton mlh kecewa dan blng gni "yahhhh masa gtu doank!, Ga seru...!" Protes para penonton.
BalasHapusBtw semngt nulisny y mba dee. 😘🙏
Kereeeenn nih yg punya blog
BalasHapusTengkyyuuu mbak...
thanks min . bagaimanapun ending nya selalu setia dgn blog ini
BalasHapusBener banget endingx trlalu singkat. Pdahal maunya lihat udah ada di istana kerajaan sudh menikah dan punya baby...hmmmmm
BalasHapus