PS : All images credit and content copyright : MBN
Ma Sung
dan Gi Bbeum berjalan dengan wajah malu-malu. Saat itu tak sengaja bertemu
dengan Ki Joon dan Ha Im bersama para manager. Ki Joon curiga Apa yang terjadi
dan Kenapa wajah Ma Sung memerah. Gi Bbeum mengelak.
“Kupikir ini
kemping Star Entertainment... Gong Ma Sung, apa yang kau lakukan di sini?
Hei... Joo Gi Bbeum, Apa kau mengundangnya?” kata Ha Im sinis.
“Tidak,
lalu kenapa kau disini?” ucap Gi Bbeum. Ma Sung pikir Ki Joon yang
mengundangnya.
“Tidak,
dia masuk tanpa izin... Keamanan di sini tidak bagus.” Keluh Ki Joon.
“Aku
datang karena kau tidak mengangkat teleponmu.” Tegas Ha Im
“Jadi,
dia ada di sini karenamu.” Ejek Ma Sung. Ki Joon kesal mendengarnya.
“Apa kau
lupa sopan santunmu? Kau harus menyapaku dengan benar... Lakukan dengan baik.”
Ucap Ha Im. Gi Bbeum pun membungkuk dengan sopan.
Tapi Ha
Im tak terima meminta Gi Bbeum mengikutinya. Gi Bbeum dengan wajah cemberut
mengikutinya. Ma Sung hanya diam menatapnya, Ki Joon panik berpikir kalau kakak
sepupunya harus menghentikannya
“Kemasi
semuanya dari sini.” Kata Ma Sung. Ki Joon mengeluh karena mereka harus
berkemas
“Semua
orang pergi dalam 30 menit. Tidak ada yang diizinkan di sini.” Ucap Ma
Sung
“Apa Kau
ingin kami pulang? Ini Baru saja dimulai sekarang.” Kata Ki Joon.
Kedua
pergi ke pinggir danau, Ha Im menegaskan kalau pikir Gi Bbeum Keliru jika ia sudah
menyerah pada Ma Sung. Gi Bbeum menegaskan Tidak ada hubungannya dengannya. Ha
Im tak bisa terima karena Gi Bbeum yang selalu bersama Ma Sung.
“Apa Kau
menggodanya lagi?” ucap Ha Im sinis.
“Kau
selalu mencoba untuk berkelahi denganku. Kau pasti merasa sangat khawatir
tentang sesuatu atau kau takut kalah.” Jelas Gi BBeum. Ha Im terlihat kaget.
“Aku tahu
karena aku pernah di posisimu. Jangan khawatir tentang apa yang tidak bisa kau
miliki. Bersyukurlah atas apa yang kau miliki. Itu adalah sukacita terbesar
dalam hidup.” Nasehat Gi Bbeum. Ha Im hanya terdiam.
“Mereka
bilang kita tidak diijinkan berada di sini. Ayo pergi.” Ajak Gi Bbeum
“Apa
hubunganmu dengan Sung Ki Joon? Dia mengaku kalau dia menyukaimu.” Kata Ha Im
seperti cemburu
“Apa kau
tidak menyadari betapa cantiknya dirimu?” tanya Gi Bbeum. Ha Im mengaku tahu.
“Lain
kali, jangan menyia-nyiakan jadwalmu untuk mengikutinya. Kita tidak ada
hubungannya, tidurlah dengan nyaman.” Jelas Gi Bbeum berjalan perg. Ha Im
mengeluh Gi Bbeum itu berulah lagi
sekarang.
Ma Sung
ingin tahu Lee Ha Im mengikuti Ki Joon
sampai ke sini dan yakin sepupunya itu suka Lee Ha Im juga. Ki Joon menegaskan
kalau tidak menyukai Ha Im tapi menyukai
Joo Gi Bbeum. Ma Sung dengan bangga memberitahu kalau Joo Gi Bbeum menyukainya
“Aku
tidak suka sikap Lee Ha Im... Dia lumayan juga. Tapi bukan tipeku.” Komentar Ma
Sung
“Entahlah.
Dia menyebalkan... Dia menakutkan, aku tidak suka.” Kata Ki Joon kesal
“Jadi,
kau tidak menyukainya, tapi dia terus mengganggumu?” ucap Ma Sung. Ki Joon
bertanya apa yang akan dilakukan Ma Sung.
“Aku akan
menyelamatkanmu. Apa ibumu tahu tentang wanita menakutkan yang mengganggumu?”
kata Ma Sung mengeluarkan ponselnya.
Ki Joon
panik meminta Ma Sung tak melakukanya,
Ma Sung meminta agar Ki Joon mengaku saja kalau memang menyukai Ha Im
dan tak ada yang salah dengan hal itu. Ki Joon terdiam, Ma Sung sudah bisa mengerti, Ki Joon
menegaskan kalau tak menyukai Ma Sung.
Ha Im
menyuruh Min Chul agar membawa Ki Joon sekarang. Ki Joon dkk sedang memasukan
barang ke mobil. Min Chul mendekati Ha Im agar masuk ke mobil itu. Ki Joon
bingung, Min Chul memohon karena Jika
tidak masuk ke mobil itu, maka ia akan mati.
“Kau
tidak boleh mati sekarang... Ki Joon kau pergi sana.” Kata Ma Sung dengan nada
mengejek
“Tidak,
aku tidak bisa kesana. Aku lebih baik mati.” Ucap Ki Joon. Ma Sung menyuruh dua
manager bergerak.
Akhirnya
dua manager menarik Ki Joon untuk pergi, Ki Joon berteriak kalau tak mau ikut
tapi dua pria sudah mendorongnya masuk ke dalam mobil.
Ki Joon
terlihat kesal masuk ke dalam mobil, Ha
Im menyuruh Ki Joon bersikap Biasa saja, karena Orang pikir ia menculiknya. Ki
Joon pikir kalau Semua orang melihat dan
sudah membuatnya begitu jelas. Ha Im tak peduli menyuruh kenakan sabuk
pengamannya.
“Ya
ampun, serius... Kau benar-benar keterlaluan.” Kata Ki Joon tak bisa menolak
memasang sabuk pengamanya.
“Ini bagaimana
cara memakainya?”rengek Ha Im seperti mencari perhatian. Ki Joon tanpa
merasakan apapun membantunya. Ha Im seperti merasakan sesuatu saat Ki Joon
berada didekatnya.
Gi Bbeum
pikir kalau candaan Ma Sung sedikit keterlaluan Ma Sung pikir ia yang menjodohkannya dengan bintang top dan
tak sepupu yang lebih baik daripada dirinya. Gi Bbeum pikir Ma Sung bisa ikut
dengan Ki Joon juga bersama dengan Ha Im.
“Kenapa
aku bersama mereka ketika aku bisa bersana wanita cantik ini?” kata Ma Sung
mengoda. Gi Bbeum hanya tersipu malu mendengarnya.
“Awasi
aku dalam perjalanan. Aku tidak boleh tertidur.” Pesan Ma Sung
“Bagaimana
aku harus mengawasimu?” tanya Gi Bbeum
“Ada
banyak cara, Seperti Kita bisa mengobrol... Hal yang kita lakukan sebelumnya
juga bagus.” Kata Ma Sung ingin mencium Gi Bbeum kembali.
Tapi Jae
Min datang akan membantu mengangkat semua barang ke bagasi. Ma Sung mengeuh Jae
Min tidak pengertian sama sekali karena menganggunya.
Min Chul
membawakan makanan di pemberhentian ke dalam mobil dan pamit untuk ke kamar
kecil. Ki Joon terlihat bahagia makan toppoki dan sosis yang ditusuk seperti
sate, wajahnya terlihat bahagia karena makanan sangat lezat.
“Bagaimana
bisa makanan selezat ini? Apa Menurutmu itu lezat?”keluh Ha Im sinis
“Apa Menurutmu
ini tidak enak?” balas Ki Joon sinis, Ha Im pun tak berkata-kata lagi
“Aku
ingin mengatakan sesuatu. Boleh kukatakan sekarang?” kata Ki Joon, Ha Im pikir
tak masalah katakan saja, wajahnya seperti berharap yang lain.
“Belikan
ikan... yang pedas.” Ucap Ki Joon. Ha Im berteriak marah menyuruh untuk Beli
sendiri.
Min Chul
baru keluar dari toilet melonggo tak percaya melihat Ha Im turun dari mobil,
membelai kue ikan dengan kacamata hitamnya. Ki Joon dengan wajah bahagia
menerima kue ikan dalam bentuk sate, lalu membahs kalau sepertina pernah
bertemu sebelumnya.
“Firasatku
mengatakan begitu.” Kata Ki Joon. Ha Im pikir Ki Joon itu “Player”
“Jika aku
“player”, kau akan membelikanku satu lagi?” ejek Ki Joon. Ha Im mengumpat kalau
Ki Joon akan mati ditanganya.
“Aku
tidak akan mati.” Tegas Ki Joon lalu menyodorkan makana agar Ha Im mau
mencobanya.
“Aku
tidak makan itu. Makan semuanya.”kata Ha Im kesal, Ki Joon pun merasa tidak
akan memberi makannya.
Jae Min
membantu menurunkan CEO Jang yang masih mabuk,
Gi Bbeum mencoba membantu tapi Jae Min akan membawa CEO pulan jadi Gi
Bbeum tinggal di mobil. Gi Bbeum menolak
karena sulit sendiri jadi akan ikut juga. Jae Min pikir Gong Ma Sung sendirian
di mobil jadi meminta Gi Bbeum di mobil saja.
“Dia
bilang, tidak boleh tidur, tapi dia malah tertidur.” Komentar Gi Bbeum melihat
Ma Sung yang tidur lelap lalu menarik selimut dan tak sengaja ada tatto di
bagian dadanya.
Akhirnya
Gi Bbeum sampai rumah, berpesan agar mereka pulang dengan selamat. Ma Sung pun
masih tetap tertidur dengan lelap.
Jae Min
dan Sek Yang membantu membawa Ma Sung masuk rumah. Setelah sampai depan rumah,
Sek Yang akan bertanggung jawab dengan bosnya, Jae Min heran melihat Ma Sung
yang sangat nyenyak, bahkan tidak minum
dan tak bergerak sama sekali.
“Ini
masalah yang lebih besar. Dia akan bertransformasi.” Kata Sek Yang. Jae Min
binggung apa maksudnyaTransformasi
“Ah, ada
sesuatu” ucap Sek Yang lalu Jae Min pamit akan pergi sekarang. Sek Yang pun
mengucapkan Terima kasih.
Sek Yang
mencoba membangukan Ma Sung tapi Ma Sung seperti orang mati yang masih bernafas.
Ia berpikir kalau Ma Sung akan tidur diluar rumah. Esok paginya, Ma Sung kaget
melihat Sek Yang sudah ada disampinganys seperti seorang kekasih saling
berpegangan dan bersadar.
“Apa ini?
Kenapa aku tidur di sini? “ jerit Ma Sung panik
“Aku
harus tahu kodenya.” Kata Sek Yang. Ma Sung pun tak bisa mengelak.
Akhirnya
Ma Sung menuliskan seperti diagram lingkaran,
menuliskan [Cek Daftar lokasiku tiga tahun lalu...] Ia mulai dari Neurologi
Rumah Sakit Hainan, lalu 3:00 siang Hingga jam 5:00 sore. Ditemukan staf Joo Gi
Bbeum
[Jam 5
sore - Sampai jam 6:00 malam Gi Bbeum mengamen, tampak cantik, matahari
terbenam]
[Mencium
Gi Bbeum di tangga. Setuju bertemu satu jam kemudian.]
Ia
mengingat semua dari ingatan, saat Gi Bbeum mengajaknya berlari dari Managernya
karena belum mau meninggalkan Ma Sung. Lalu mereka berciuman ditanga.
“Satu jam
kemudian, tak apa? Ayo bertemu lagi di sini.” Ucap Gi Bbeum dengan wajah
bahagia. Ma Sung mengatakan akan menunggu.
“Jika
tepat sesudah matahari terbenam, itu sekitar jam 6:00 sampai jam 7 malam.”
Gumam Ma Sung lalu menuliskan [Jam 6 malam Sampai jam 7 malam.]
Ia
kembali lagi mengingat semua kenangan yang datang tentang Gi Bbeum dan duduk
didepan meja kerjanya.
“Kenyataan
aku ingat ini berarti aku melupakan sesuatu yang lain. Apa yang aku
lupakan?”gumam Ma Sung penasaran.
Ma Sung
pergi menemui Dokter Yoon ingin tahu saat Hari kecelakaanm, Apa ingat waktu
yang tepat dari kecelakaannya. Dokter Yoon mengaku tak yakin menurutnya mungkin
jam 8:00 malam.
“Lokasi
kecelakaan itu tidak dekat alun-alun, kan?” kata Ma Sung menyakinkan.
“Mungkin
tidak...Tampaknya itu terjadi saat kau sedang berjalan-jalan.” Ucap Dokter Yoon.
“Apa yang
terjadi dalam satu jam itu?”gumam Ma Sung penasaran.
“Kenapa
tiba-tiba bertanya? Apa Kau ingat sesuatu?” tanya Dokter Yoon curiga
“Tidak,
aku hanya penasaran. Aku akan pergi.” Ucap Ma Sung lalu keluar ruangan. Dokter
Yoon seperti merasakan sesuatu.
Ma Sung tak
percaya Sek Yang kalau ingin melihat semua foto yang ada diatas meja. Sek Yang ingat
dengan ucapan Ma Sung kalau ingin
melihat semua toko dan tanda di dekat lokasi kecelakaan bahkan meminta untuk
membawa semuanya.
“Apa kau
baru saja mengambil gambar apa saja dan membawanya masuk?” keluh Ma Sung
“Ini
bukan semuanya. Coba Lihatlah... Kenapa kau tiba-tiba ingin gambar lokasi
kecelakaan?” tanya Sek yang
“Mungkinkah,Aku
ingat bertemu dengan Joo Gi Bbeum.” Kata Ma Sung
“Apa kau
ingat kecelakaan itu juga?” tanya Sek Yang
“Tidak,
aku tidak ingat satu jam sebelum kecelakaan. Aku berada di alun-alun menunggu Gi
Bbeum dan aku melihat sesuatu. Aku tidak tahu apa itu. Itu bisa dihubungkan
dengan kecelakaan atau mungkin tidak.” Jelas Ma Sung
Sek Yang
sebuah foto kalau itu restoran bintang Michelin lalu mengejek bosnya pergi ke
restoran yang bagus dan berpikir kalau pergi makan di sana, Ma Sung mengeluh
dengan sikap Sek Yang sudah berani menindas karena akhir-akhir ini terlalu
lembek padana dan menyuruh segera keluar saja.
Gi Bbeum
memilih pakaian, karean Ini adalah peran wanita yang lebih tua. Jadi lebih baik
mengeriting rambut, lalu mengunakan celana di pasar seperti Ahjumma pada
umumnya. Nan Joo pikir Gi Bbeum berpakaian
yang rapih Karena ini adalah audisi,
“Apa Kau
tidak kecewa? Ini peran kecil tanpa visi.” Ucap Nan Joo
“Kenapa
aku kecewa? Ini kesempatan yang sangat bagus. Aku akan bekerja sangat keras dan
Memastikanku mendapatkan bagian ini.” Kata Gi Bbeum dengan penuh semangat.
“Ini terlihat
terlalu trendi untukku.”ucap Nan Joo memilihkan pakaian.
“Apa Kau
tahu? Gong Ma Sung ingat yang terjadi tiga tahun lalu.” Cerita Gi Bbeum
“Apa dia
pura-pura tidak tahu selama ini?” pikir Nan Joo. Gi Bbeum merasa tidak berpikir
begitu.
“Lalu apa
itu?” pikir Nan Joo. Gi Bbeum merasa tidak tahu tapi Ayahnya sering melupakan
sesuatu juga.
“Itu adalah
efek dari meminum anggur beras. Apa Gong Ma Sung lupa karena alkohol juga?”
ejek Nan Joo
“Siapa
yang mempedulikan itu Yang penting dia mengingatnya.” Komentar Gi Bbeum
“Apa dia
keluar menemuimu saat itu? Kenapa dia membuatmu menunggu kemarin?”tanya Nan Joo
“Sepertinya
ada alasannya dan ada sesuatu yang terjadi. Aku akan menunggu sampai dia memberitahuku
apa itu.” Pikir Gi Bbeum
“Dia terlalu
memiliki banyak rahasia. Hei, apa menurutmu dia bertransformasi menjadi hulk
setiap malam?” ejek Nan Joo.
Gi Bbeum
hanya tertawa, lalu teringat saat melihat tatto yang ada dibadan Ma Sung.
Ma Sung
kembali ke rumah, kepalanya merasakan sesuatu lalu mencoba masuk tapi
passwordnya salah dan beberapa kali juga salah.
Akhirnya Ia menelp Sek Yang bertanya apakah mengubah kode pintu depan.
Sek yang mengatakan kalau Ma Sung yang sudah mengubahnya. Ma Sung terlihat
binggung.
“Kenapa
kau terus melupakan sesuatu? Kau membuatku khawatir.” Ucap Sek Yang. Ma Sung
ingin tahu apa passwordnya.
“Kau tidak
pernah memberitahuku apa itu. Itu sebabnya kita tidur di luar tadi malam.’
Jelas Sek Yang kesal
“Apa Kau
tidak tahu? Bagaimana ini? Aku harus masuk ke dalam.” Ucap Ma Sung
“Kau
hanya memberiku petunjuk. Joo Gi Bbeum.” Kata Sek Yang
Ma Sun
mencoba mencari keyword Gi Bbeum di ponselnya, lalu berpikir pasti hari ulang tahunnya tapi ternyata
salah.
Gi Bbeum
menerima telp dari Ma Sung, Ma Sung langsung mengeluh Profil Gi Bbeum semuanya palsu. Gi Bbeum bingung apa
maksudnya. Ma Sung menjelaskan Tinggi, berat, usia, tidak ada yang benar. Gi
Bbeum mengaku semua orang mengubahnya sedikit.
“Kenapa
kau menggali informasiku?” tanya Gi Bbeum yang ikut marah
“Bukan
itu yang penting sekarang. Aku tidak bisa masuk ke rumahku sekarang. Jadi
Kesinilah sebentar.” Kata Ma Sung
“Aku harus
mempersiapkan audisi, jadi aku harus fokus.” Ucap Gi Bbeum akan langsung
menutup telp.
“Lagi,
lagi...Jangan ditutup. Aku akan membantu audisimu. Jadi Tolong ke sini
sekarang. Kalau tidak, aku harus tidur Di luar lagi. Mengerti?” kata Ma Sung.
Gi Bbeum binggung karena Ma Sung yang akan Tidur di luar.
Ma Sung
menunggu di depan rumah seperti kesal karena Gi Bbeum yang tak datang juga. Gi
Bbeum datang, Ma Sung mengeluh Gi Bbeum yang datang lama sekali. Gi Bbeum
seperti tak percaya kalau Ma Sung yang benar-benar tidak tahu kode rumahnya.
“Kau
tidak bercanda 'kan?”ucap Gi Bbeum, Ma Sung pikir tak ada alasan untuk
bercanda.
“Aku sudah
menunggu hampir satu jam. Apa kau pikir aku mengatakan itu hanya untuk
melihatmu? Apa Itu sebabnya kau lari?” ucap Ma Sung sinis.
“Jika
pintumu rusak, kau harus memanggil tukang reparasi. Kenapa kau
memanggilku?”keluh Gi Bbeum
“Sekretaris
Yang sudah memanggilnya.” Ucap Ma Sung lalu mengajak segera ke depan pintunya.
"Tempatkan wajahmu di sana... Wajahmu di sana...” kata Ma Sung. Gi Bbeum menurut menaruh wajahnya di depan kunci.
“Itu
tidak membaca irismu... Apa itu?.. Ah, lagu... Aktivasi suara. Nyanyikan sebuah
lagu.” Ucap Ma Sung
“Apa Kau
gila? Kenapa aku bernyanyi?” ucap Gi Bbeum binggung
“Tidak
ada yang berhasil, jadi Nyanyikan satu bait saja.” Kata Ma Sung yakin
“Tidak,
jangan lakukan itu... Tidak bisakah kita memecahkannya dengan ini?” kata Gi
Bbeum menolak untuk menyanyi.
Ma Sung
mengeluh Gi Bbeum itu pelit, padahal Hanya
meminta bernyanyi satu baris. Ma Sung menatap Gi Bbeum dan berpikir kalau sudah
tahu kodenya. Akhirnya pintu terbuka, Gi Bbeum kaget ternyata pintu terbuka dan
ingin tahu Apa yang baru saja ditekan. Ma Sung mengoda kalau itu 5959 dan
mengajak Gi Bbeum masuk.
Gi Bbeum
dengan wajah malu mengatakan harus pulang sekarang saat masuk rumah. Ma Sung
mengejek Gi Bbeum yang malu-malu padahal Ini bukan pertama kalinya datang ke
rumahnya.
“Apa kau
berpikir yang aneh-aneh?” goda Ma Sung, Gi Bbeum menyangkalnya.
“Tunggu
sebentar. Aku akan berganti pakaian.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum duduk disofa
menagakan kalau hanya berlatih untuk audisi.
Tiba-tiba
pandanganya mengarah pada ruang kerja yang selama ini tak boleh
didekatinya. Gi Bbeum pun berani membuka
pintu lalu melihat papan tulis yang dituliskan note dan juga ditempel foto,
wajahnya melongo tak percaya.
“Dia benar-benar
membuat jurnal... September, Agustus, Juli, Juni... Mei, April, Maret,
Februari.” Ucap Gi Bbeum berjalan melihat buku jurnal berjejer rapi.
“Oh, itu
bagian depan rumahku.” Ucap Gi Bbeum melihat gambar yang dibuat Ma Sung lalu
kaget melihat foto yang ada disamping gambar.
“Apa yang
kau lakukan di ruang kerjaku?” tanya Ma Sung sudah berganti baju.
“Maaf,
tapi... Bukankah ini tangga tempat kita seharusnya bertemu? Apa kau menungguku
hari itu?” ucap Gi Bbeum
“Aku
takkan mengatakan kalau aku menunggu... Karena kita tidak bisa bertemu.” Jelas
Ma Sung
“Kenapa
kita akhirnya tidak bertemu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengoda kalau seorang
wanita cantik kebetulan lewat. Gi Bbeum tak percaya.
“Aku
tidak bisa menunggu.. Karena Aku mengalami kecelakaan.” Akui Ma Sung. Gi Bbeum
panik bertanya Kecelakaan apa.
“Apa itu
terjadi saat menungguku?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tidak
“Itu agak
jauh dari tempat kita seharusnya bertemu. Aku tidak ingat bagaimana kecelakaan
itu terjadi... Joo Gi Bbeum, bukan karenamu.” Kata Ma Sung menyakinkan.
“Kenapa
kau tidak memberitahuku selama ini?” tanya Gi Bbeum merasa bersalah.
“Karena
kau mungkin salah paham. Coba Lihat ekspresimu sekarang.” Ejek Ma Sung
Gi Bbeum
ingin tahu keadaan Ma Sung dan apakah ada efek sampingnya. Ma Sung berpura-pura
kepalanya terasa sakit. Gi Bbeum hanya
diam, Ma Sung pikir kalau tidak bisa membodohi Gi Bbeum lagi dan mengaku kalau baik-baik saja,
seperti yang dilihatnya.
“Aku
ingin lebih tahu banyak keadaanmu.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung mengendong Gi Bbeum
dan mendudukan diatas meja, lalu bertanya
Apa yang ingin diketahuinya.
“Aku
tidak bermaksud melihat itu... Di mobil...” ucap Gi Bbeum tentang tato dalam
tubuh Ma Sung
“Apa Kau
melihat di bawah bajuku? Kau sangat licik.” Keluh Ma Sung. Gi Bbeum mengaku
bukan seperti itu maksudnya.
“Apa ada
hubungannya dengan kecelakaan itu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku bukan.
“Sekarang,
ayo latihan untuk audisi. Jika kau tidak cepat keluar, aku benar-benar ingin
melakukan sesuatu yang lain.” Goda Ma Sung mengajak Gi Bbeum keluar.
Gi Bbeurm
bertanya Bagaimana Ma Sung akan membantu audisinya. Ma Sung mengaku tidak pernah gagal ujian dalam hidupnya jadi
Percayalah. Gi Bbeum menegaskan Audisi berbeda dengan belajar untuk ujian, tahu
kan Ma Sung menegaskan Apapun masalahnya, ini adalah tes yang coba dilewati.
“Jika kau
mendapatkannya kali ini, maka kau harus mentraktirku. Ayo kita lakukan ini
seperti sungguhan.” Kata Ma Sung mengajak mulai.
"Apa
yang kau rencanakan? Dokter memberitahumu untuk tidak berlebihan. Aku baik-baik
saja.. Tidak sulit bagiku sama sekali... Apa kau ingin mati lebih awal? Kenapa kau
membuat hal-hal begitu sulit bagiku?"kata Gi Bbeum mulai membaca naskah.
"Aku...Aku
khawatir kau akan meninggalkanku. Aku takut setengah mati."kata Ma Sung
seperti terbawa perasaan.
"Bagaimana
bisa kau tersenyum sekarang? Apa Kau pikir itu menghiburku? " ucap Gi
Bbeum berkaca-kaca
"Semua
orang akhirnya mati dan harus mengucapkan selamat tinggal. Apa Kau tahu yang tidak bisa kau lakukan di akhir hidupmu?
Menyia-nyiakan hari ini." Kata Ma Sung
"Apa
Kau ingin bekerja sampai mati dan mengucapkan selamat tinggal padaku?"ucap
Gi Bbeum
"Aku
harus memenuhi hidupku hari ini. Jadi mengucapkan selamat tinggal padamu akan
sedikit kurang menyedihkan." Kata Ma Sung lalu mengatakan “CUT”
Ma Sung
pikir kalau akting Joo Gi Bbeum sudah lulus lalu membaca naskkah kalau kan
mulai menari waltz yang indah. Ia menyuruh Gi Bbeum agar berdiri, karena dinaskah
harus melakukan waltz. Gi Bbeum berdiri dan terlihat binggung.
Ma Sung
menyuruh Gi Bbeum naik ke kakinya, Gi Bbeum enggan. Ma Sung menekan kalau
dinaskah akan melakukan waltz adi harus lebih dekat. Gi Bbeum naik ke atas kaki
Ma Sung bertanya apakah pernah melakukan
waltz sebelumnya. Ma Sung mulai melangkahkan kakinya dan terlihat keduanya
berlatih dengan saling berpelukan dengan wajah bahagia.
Di dalam
sebuah gallery, Tiga bibi Ma Sung
berdiri menatap lukisan yang besar. Bibi tambun berkomentar kakak tertua mereka terlalu serakah dan tidak
tahu bagaimana CEO Kang, kalau Dia tidak akan menerima Ki Joon daripada Ma
Sung.
“Kita
harus berpura-pura mencoba. Jika tidak, Eropa, Asia Tenggara, dan bahkan Sunwoo
Produce akan dibawa pergi.” Kata Bibi yang lain.
“Sejujurnya,
menyingkirkan kita bukan apa yang diinginkan kakak tertua. Bahkan jika kita
semua bergabung bersama, maka kita tidak bisa melawan Ma Sung, kan?” ucap bibi
satunya.
Saat itu
seorang wanita datang, ketiganya menyapa dengan ramah. Direktur Kang sambil menanyakan keadaanya.
Direktur Kang bertanya Bagaimana mungkin mereka bertiga bersama di sini hari
ini. Bibi Ma Sung mengaku mereka ingin melihat seni dan bertemu dengan Direktur
Kang juga.
“Kami
ingin mendiskusikan Ma Sung denganmu.” Ucap Bibi Ma Sung. Direktur Kang
menganguk mengerti.
“Ketua
Gong sangat senang mendengar tentang Song Hwa. “ ungkap bibi Ma Sung ingin
menjodohkan keponakanya.
“Tentang
itu... Karena kau membesarkannya, aku ingin berbicara dengan bebas.Orang-orang
memberitahuku bahwa Dirpus Gong adalah orang baik. Jadi, aku tertarik padanya
untuk Song Hwa. Namun, aku sudah mulai mendengar beberapa hal aneh belakangan
ini.” Ucap Direktur Kang dengan nada sinis.
“Apa
maksudmu, hal-hal aneh?” tanya Bibi Ma Sung.
“Dirpus
Gong mengencani wanita. Kalian tahu itu, kan?” kata Direktur Kang. Ketiga bibi
Ma Sung kaget mendengarnya.
Semua
pergi menemui Direktur Gong kalau saat sedang dalam perjalanan bisnis, Ma Sung
berada di TV dan ada keributan besar jadi mereka kaget mendengar info hari ini.
“Ternyata,
Ma Sung dan Ki Joon menyukai gadis yang sama.” Kata bibi Ma Sung dengan nada
sinis. Nyonya Gong tak mengerti maksudnya.
“Ma Sung
bertemu dengannya ketika dia di TV dan Ki Joon bertemu dengannya di sebuah
pesta. Dia menghabiskan semalaman dengan gadis itu... Apa yang harus kita
lakukan dengan mereka?” kata Bibi gemuk binggung
“Ki Joon
selalu seperti itu, tapi Ma Sung tidak pernah membuat masalah. Kekacauan macam
apa ini? Bagaimana kalau dia hamil? Akan ada perubahan pada penggantinya.”kata
bibi yang lain panik.
“Direktur
Museum Kim bisa menyerang. Kami bahkan tidak bisa memanggil Joon.” ucap Bibi
lain juga khawatir.
“Kalian
lebih baik menemui gadis itu.” Kata Nyonya Gong, ketiganya terlihat binggung.
CEO Kim
masuk lokasi syuting dan langsung menampar Min Chul, semua berteriak kaget
termasuk Ha Im yang sedang duduk menunggu. CEO Kim sangat marah pada Min Chul,
lalu berteriak agar menghentkan semua aktifitasnya dan menyuruh Ha Im untuk
ikut denganya.
“Kau
tidak mengikuti jadwalmu. Kau mau kemana? Apa kau dengan si brengsek itu?” ucap
CEO Kim marah. Ha Im ingin tahu siapa yang dimaksud.
“Odd
Ball! Apa kau bersamanya kemarin juga? Kalian berdua tidak...” kata CEO Kim
panik
“Jadi
bagaimana jika aku bersamanya? Apa masalahnya?” tanya Ha Im seperti tak peduli.
“Kau
mempermalukan diri sendiri dengan Gong Ma Sung. Apa yang salah denganmu, hah?
Apa kau tahu berapa banyak kontrak iklan yang hilang?” kata CEO Kim geram
“Aku Lee
Ha Im.. Ayahku adalah seorang pemimpin perusahaan yang sukses juga. Kenapa kau
bereaksi berlebihan karena kehilangan beberapa kontrak?” keluh Ha Im
“Jangan
bicara sembarangan. Kau mungkin agak kaya tapi bukan dari konglomerat besar. Apa
ayahmu akan berhenti bekerja karena satu skandal murah?” ucap CEO Kim
mengancam. Ha Im mulai panik.
“Aku
memperingatkanmu... Ha Im, ini adalah industri yang sangat dingin. Jika
orang-orang bosan denganmu, maka mereka tidak akan melihatmu. Misimu adalah
untuk membuat banyak pria berpikir bisa menjalin hubungan denganmu.” Tegas CEO
Kim
“Kau
bilang Kencan? Siapa pun bisa melakukan itu! Kau akan keluar secepatnya sesudah
memiliki skandal kencan. Sesudah kau kehilangan popularitas, apa kau tahu
betapa menyedihkannya itu? Kau akan melakukan apa pun untuk merangkak kembali.
Jika kau tidak ingin menjadi seperti Joo Gi Bbeum Sebaiknya, jaga sikapmu.”
Tegas CEO Kim. Ha Im hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar