Ma Sung
dan Sek Yang berdiri di depan sebuah toko seperti menunggu seseorang. Sek Yangs
eperti tak yakin ucapan Ma Sung karena menurutnya "Sohwakhang" adalah
tren sekarang. "Kebahagiaan kecil tapi pasti." Ma Sung pikir karena
dirinya kaya jadi pasti memberikan "Kebahagiaan
besar dan pasti."
“You have
swag!” goda Sek Yang sambil memukul perut bos-nya layaknya teman. Ma Sung
langsung menatap sinis.
“Oh, aku
minta maaf.” Kata Sek Yang. Ma Sung mengeluh Sek Yang itu gila.
“Kau
bilang, Sedikit tapi kebahagiaan tertentu? Menyenangkan. Namun, terkadang
mereka mungkin suka kebahagiaan besar. Apa aku benar atau salah?” ucap Ma Sung.
Sek Yang pikir itu benar.
Ma Sung
melihat seseorang dan langsung menarik Sek Yang kesamping toko untuk
bersembunyi. Sek Yang binggung Kenapa mereka bersembunyi. Ma Sun menegsakan
kalau itu adalah kejutan. Saat itu Sa
Rang sudah ada dibelakang keduanya dan menepuk pundak keduanya.
Ma Sung
dan Sek Yang kaget, lalu berusaha santai dengan Ma Sung menyapa adik iparnya.
Di sebuah toko make up, terlihat banyaka tas belanja berjejer. Sa Rang ingin
tahu apa itu.
“Ini
milikmu.” Ucap Ma Sung. Sa Rang tak percaya kalau itu miliknya. Ma Sung
membenarkanya.
“Jangan
berbohong.” Kata Sa Rang. Ma Sung meminta Sek Yang agar menunjukan. Sek Yang
memperlihatkan struk belanja yang panjang.
“Aku
tidak berbohong.” Tegas Ma Sung. Sa Ran mulai percaya ingin tahu alasan Ma Sung
memberika itu padanya.
“Apa kau
akan mengambilnya lagi?” tanya Sa Rang seperti tak ingin kecewa
“Ini Adalah
bermanfaat untuk membuat seseorang bahagia. Kau terluka karena orang dewasa.
Aku menyesal dan minta maaf.” Kata Ma Sung. Sa Rang binggung kenapa Ma Sung
meminta maaf.
“Ya... Kau
dapat membagikannya kepada teman-temanmu dan Katakan padanya jika kau
membutuhkan lebih banyak. Kau harus Belajar dengan giat. Dan jangan beritahu
kakakmu, mengerti? Apa Kau akan berjanji?”
mkata Ma Sung.
Mereka
pun melingkarkan jari kelingking, Sa Rang pun terlihat bahagia melihat semua
make up yang menurutnya luar biasa. Ma
Sung pun ikut senang melihatnya.
Ja Rang
selesai mengantar pesanan ayam, lalu duduk di pinggir trotoar sambil membaca
buku, tiba-tiba sebuah bayangan menghalangi sinar matahari, Saat mengangkat
kepalanya ternyata Ma Sung sengaja menutupi sinar matarhari kearahnya.
“Apa kau Sibuk?”
tanya Ma Sung ramah. Ja Rang bertanya apakah Ma Sung datang untuk makan ayam.
Ma Sung mengelengkan kepala
“Aku
banyak berpikir tentang apa yang akan membantumu. Memberimu pekerjaan tidak
akan banyak membantu. Jadi Aku mendukung masa depanmu dengan hatiku.” Ucap Ma
Sung memberikan sebuah amplop
Ja Rang
binggung apa itu, Ma Sung meminta Ja Rang membuka saja. Ja Rang kaget kalau itu
adalah surat pernyataan “Penerimaan
Kuliah Akademi”, dan memastikan kalau Ma Sung memberikannya kepadanya. Ma Sung
membenarkan. Ja Rang ingin tahu alasanya.
“Karena
kebahagiaanmu, kebahagiaanku juga.” Ucap Ma Sung. Ja Rang binggung
mendengarnya.
“Maksudku,
kakakmu akan bahagia, ketika kau bisa belajar. Maka, aku akan bahagia.” Ucap Ma
Sung
“Tidak...
Aku tidak bisa menerimanya begitu saja.” Kata Ja Rang
“Jika kau
merasa tidak nyaman, kau dapat membayarku kembali nanti. Dan jangan beri tahu
kakakmu, mengerti?” tegas Ma Sung. Ja Rang pun mengucapkan terima kasih.
Gi Bbeum
berada dalam bus wajahnya sedih mengingat yang dikatakan Nyonya Gong “Apa keluargamu
merasa dipermalukan? Aku yakin mereka membencimu kerena mengembalikannya. Kemiskinan
membuatmu kehilangan harga dirimu. Itulah wajah kemiskinan sebenarnya.”
“Apa kau
tidak tahu hidupnya akan sengsara jika wanita sepertimu menempel pada Ma Sung?”
ucap Nyonya Gong sinis.
Saat itu
lagu yang dinyanyikan Gi Bbeum diputar dalam bus, Gi Bbeum teringat saat itu
para penumpan mengeluh kalau itu menganggu jadi meminta agar mematikan
musiknya.
“Kenapa
mereka memainkan lagu Joo Gi Bbeum?” teriak si pria marah
Gi Bbeum
panik meminta supir bus agar menurunkan volume, tapi penumpang dibagian
belakang meminta menaikkan volume, karena penggemar Joo Gi Bbeum. Semua
penumpang terlihat bahagia bahkan mengoyangkan tangan dan badan saat mendengarkan
lagu Gi Bbeum.
Wajah
bahagia Gi Bbeum tak bisa ditutupi, senyuman lebar.
Flash Back
Ma Sung
dan Gi Bbeum duduk diatas tangga, Ma Sung bertanya pda Gi Bbeum kapan merasa
paling bahagia. Gi Bbeum menjawab kalau itu Ketika keluarganya bahagia Dan ketika
Ma Sung bahagia. Ma Sung meminta Gi Bbeum untuk Jangan membicarakan orang lain.
“Jadi Kapan
kau merasa paling bahagia?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum memikirkan dirinya yang
merasa paling bahagia.
“Ketika
aku membanggakan diriku sendiri. Aku tidak tahu apakah hari itu akan datang.”
Ucap Gi Bbeum.
Sek Yang
menunggu di trotoar merekam video saat bus Gi Bbeum lewat terlihat seperti ada
musik yang keluar. Di rumah Ma Sung
menerima pesan dari Gi Bbeum “Ma Sung, aku benar-benar bahagia” wajah Ma Sung
pun ikut senang karena semua rencananya berhasil.
Sa Rang
duduk dikamar, Gi Bbeum pulang langsung memeluk erat adiknya memuji kalau
adiknya sangat menggemaskan. Sa Rang heran dengan tingkah kakaknya berpikir
baru bertemu penggemarnya di jalan. Gi Bbeum membenarkan dan menurutnya Luar
biasa.
“Apa Kau
masih memiliki penggemar?” ejek Sa Rang
“Sepertinya
kau baik-baik saja sekarang, karena kau berbicara kepadaku.” Balas Gi Beum. Sa
Rang mengaku tak marah pada kakaknya.
“Apa Kau
yakin tidak marah? Kau sangat baik. Aku minta maaf.” Ucap Gi Bbeum kembali
memeluk adiknya dengan erah. Sa Rang mengelu kakaknya itu menjijikan.
“Aku
sangat bahagia hari ini. Aku berharap setiap hari seperti hari ini. Lalu Dimana
ayah?” tanya Gi Bbeum
“Dia ada
di luar. Apa Kau tidak melihatnya? Dia melihat kaktus.” Kata Sa Rang. Gi Bbeum
binggung ayahnya yang melihat kaktus.
Tuan Joo
terdiam melihat tananam didepanya.
Flash Back
Ma Sung
datang ke rumah Gi Bbeum melihat Tuan Joo sedang ada dihalaman, Tuan Joo ingin
tahu kenapa Ma Sung datang. Ma sung mengaku
untuk meminta maaf dengan apa yang dilakukan bibinya lalu memberikan
tanaman kaktus.
“Sudahkah
kau melihat sebuah kaktus berbunga?” ucap Tuan Joo. Ma Sung mengaku belum.
Tuan Joo
terdiam melihat tanaman yang diberikan Ma Sung lalu menuliskan pada sebuah
kertas “Kebahagiaan Ma Sung -Devilish Joy”
Ma Sung
duduk diam dia ruangan kerjanya, menuliskan pada jurnalnya [Kelainan otak berpengalaman saat menulis
jurnal] lalu mengingat kembali yang dikatakan Tuan Joo “Pernahkah kau melihat
kaktus berbunga?” Ma Sung mengaku belum.
“Kaktus juga berbunga... Itu hal yang sulit.
Itulah kenapa lebih berharga dan indah.” Ucap Tuan Joo.
Ma Sung
menatap pohon kaktus dirumah yang mengeluarkan tunas. Esok paginya Sa Rang
berangkat sekolah dengan bahagia, lalu mengeluh melihat tanaman disampingnya,
tapi setelah itu tersenyum memperbaiki tulisan untuk Ma Sung diatas pot yang
miring.
CEO Kim
memberikan sesuatu pada temanya. Si pria
binggung apa maksudanya itu. CEO Kim memberitahu kalau itu dompet Joo Gi Bbeum.
Yang gunakan tiga tahun lalu. Si pria seperti tak yakin kalau itu milik Joo Gi Bbeum. CEO Kim
memperlihatkan foto Gi Bbeum
“Kenapa
itu muncul sekarang?” tanya si pria binggung.
“Kau perlu
bukti baru, jika kau ingin menyelidiki kembali kasus tersebut. Ini Sulit untuk
mendapatkan dompet yang sama. Bahkan Untuk membuatnya lebih sulit, apa yang
seharusnya ada di dalam?” kata CEO Kim yakin.
“Apa
alasannya melakukan ini untuk Joo Gi Bbeum?” tanya Jaksa.
“Jika dia
tidak akan dibersihkan dari dosa, maka Aku akan benar-benar habis.” Ucap CEO
Kim. Si pria tak mengerti apa maksudnya.
“Gong Ma
Sung...” ucap CEO Kim. Priabinggung dan berpikir kalau itu adalah Saksi.
“Kau
bilang dia tidak ingat.” Kata si pria mulai panik.
“Aku
tidak bisa melupakan cara dia menatapku. Sepertinya dia ingat sesuatu. Sudah
tiga tahun sejak Hyung Jun meninggal. Ayo buat masalah besar pada hari kelahiran
Hyung Joon minggu depan. Persiapkan cerita yang bagus.”perintah CEO Kim. Si
pria hanya bisa menghela nafas.
“Seorang
jaksa penuntut umum memiliki punggungku. Aku akan memperkenalkanmu.” Kata CEO
Kim. Si pria menatap foto saat Gi Bbeum membawa tasnya.
Ma Sung
menatap foto CT Scan kepalanya, wajahnya terlihat bingung. Sek Yang menelp
memberitahu Rapat darurat dijadwalkan minggu depan dan Mereka ingin
mengungkapkan masalah kesehatan Ma Suk lalu
memecatmu sebagai direktur.
“Apa kau
tahu akan hal itu?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku tak tahu.
“Sepertinya
Presdir memerintahkan Dr. Yoon dengan perubahan pada penggunaan Desa Penyembuhan.
Mereka ada di ruang rapat sekarang.” Jelas Sek Yang.
Dokter
Yoon memberikan presentasi kalau akan menyingkirkan ruang hijau di sekitar Desa
Penyembuhan dan membangun lebih banyak bangunan. Ia pikir kalau Seluruh area
akan terbentuk sebagai klaster medis jadi meminta agar berHati-hati periksa
kebutuhan medis dan profitabilitas.
Saat itu
Ma Sung masuk ruangan dengan wajah penuh amarah. Dokter Yoon pun hanya bisa
terdiam melihatnya. Keduanya akhirnya bertemu diruangan lain. Dokter Yoon
meminta Ma Sung agar Jangan salah paham padanya karena Presdir memerintahkan untuk
melakukannya.
“Apa
pendapatmu?” tanya Ma Sung yang sudah tahu trik kotor Dokter Yoon.
“Mereka
ingin memperluas ukuran rumah sakit. Trendnya adalah membangun rumah sakit
cabang. Kau tidak dapat melanjutkan pekerjaan yang mementingkan azaz bermanfaat
selamanya.” Ucap Dokter Yoon.
“Seseorang
harus melakukan pekerjaan amal. Kalau tidak, orang miskin tidak akan bisa
ter-urus dan mati kesakitan.” Balas Ma Sung
“Kau
masih pantang menyerah seperti tiga tahun lalu.” Komentar Dokter Yoon.
“Desa Penyembuhan
adalah hal yang paling berharga dari kekayaan dan kekuatan yang kumiliki. Kupikir
kau bergabung denganku.” Ucap Ma Sung terdengar kecewa.
“Desa
Penyembuhan tanpa mu akan kehilangan maknanya.” Komentar Dokter Yoon. Ma Sung
sangat marah mendengarnya.
“Kau tahu
apa yang akan terjadi padamu. Lalu Siapa yang akan menjalankan rencana
ningratmu? Apa Aku? Aku hanya seorang karyawan. Kecuali kau mengubah pikiran
Direktur Desa Penyembuhan akan hilang.” Ucap Dokter Yoon menyadarkan Ma Sung
“Aku
tidak akan pernah membiarkan mereka mengubah fungsi bangunan.” Tegas Ma Sung
Dokter
Yoon tak percaya mendengarnya ingin tahuu cara Ma Sung akan melindungi
rencananya, karena Mereka sudah memutuskan untuk mengubah fungsi gedung, karena
Presdir tidak akan berubah pikiran. Ia memberitahu kalau Ma Sung yang akan
dipecat di rapat dewan Karena kami akan mengungkapkan rekam medisnya.
“Sejak
kapan kau berdiri di dipihaknya?” ucap Ma Sung menahan amarah
“Aku tidak
berada di pihak siapa pun. Pemikiranku tentang Desa Penyembuhan sudah berubah.
Apa Kau tahu yang tidak dapat kau
lakukan dengan keinginan dan upaya manusia.” tegas Dokter Yoon lalu berjalan
pergi. Ma Sung hanya bisa menghela nafas panjang.
Ma Sung hanya
bisa terdiam di ruang tengah, Sek Yang melihat wajah Ma Sung mengingatkan kala
Semuanya akan berakhir, jika Ma Sung dipecat di rapat dewan, jadi Apa Ma SUng
akan kehilangan Desa Penyembuhan begitu saja.
“Bagaimanapun,
aku tidak akan kehilangan itu.” Ucap Ma Sung. Sek Yang ingin tahu apakah Ma
Sung memiliki ide.
“Wah.... Frustasinya...
Ada apa ini? Jangan lakukan ini padaku.” Jerit Sek Yang panik melihat laptopnya
mati. Ma Sung bertanya ada apa.
“Ini untuk
acara amal Desa Penyembuhan... Sial, aku kehilangan segalanya!” jerit Sek Yng
kesal.
“Tetap
tenang... Lalu Kapan acara amal?” tanya Ma Sung. Sek Yang menjawab itu lusa
“Ayo
Bangun dan buat presentasi.” Ucap Ma Sung. Sek Yang mengeluh masih tetap
berbaring.
“ini Untuk
membuat semua orang bahagia.” Ucap Ma Sung melihat Sek Yang hanya diam saja dan
menyuruhnya untuk membuat file presentasi.
Sek Yang
menolak karena tidak bisa. Ma Sung mulai melipat laptopnya karena Sek Yang tak
bisa ingin melemparnya. Sek Yang langsung duduk tegak akan melakukan dan fokus
membuat presentasi sampai akhirnya jatuh lelah.
“Mr.
Kent... Aku baru saja mengirim proyek baru ke surelmu. Aku akan membahas detail
ketika aku menemuimu di acara pengumpulan dana untuk Desa Penyembuhan.” Ucap Ma
Sung berbicara dengan bahasa inggris pada temanya.
Nan Joo
datang memanggil Gi Bbeum yang terlihat bahagia dan merasa ada yang Aneh,
karena temanya itu tampak seperti sekarat kemarin tapi sekarang tampak seperti
sedang dalam suasana hati yang baik, lalu menduga Sesuatu yang baik terjadi.
“Aku
berterima kasih kepada seseorang, Aku bermimpi indah kemarin.” Ucap Gi Bbeum.
Nan Joo penasaran mimpi apa.
“Aku bisa
memutar balik waktu tiga tahun. Itu mimpi yang indah.” Ungkap Gi Bbeum.
Ma Sung
menelp Gi Bbeum untuk memesan kaos acara amal untuk Desa penyembuhan. Gi Bbeum
pikir bisa dilakukan dan ingin tahu berapa banyak. Ma Sung memesan sebanyak 50
biji, Gi Bbeum bertanya Apa ada desain khusus ata kata-kata yang ingin digunakan.
“Aku akan
menyerahkannya padamu. Tapi, kau harus mengantarkannya langsung.” Kata Ma Sung.
Gi Bbeum binggung kalau harus
mengantarkannya.
“Acara
akan diadakan lusa, jadi Berpakaian bagus.” Perintah Ma Sung, Gi Bbeum heran
kenapa ia harus berpakaian bagus, tapi akhirnya menyetujuinya.
Ki Joon
mengangkat telp Ma Sung dengan nada kesal. Ma Sun meminta Ki Joon agar
datanglah ke acara amal lusa. Ki Joon merasa tidak suka acara itu dan tidak
punya uang juga. Ma Sung meminta agar Ki Joon datang saja karena Ada sesuatu
yang perlu dikatakan pada sepupunya itu.
“Katakan
saja sekarang. Kau bisa kesini dan bicaralah langsung.” Ucap Ki Joon. Ma Sung
menegaskan kalau Ini masalah penting.
“Kenapa
aku harus ke sana?” keluh Ki Joon, Ma Sung pun tak peduli menutup telpnya.
Ma Sung
melihat foto waktu masih kecil melihat foto Ha Im yang masih terlihat chubby
dengan dirinya yang ada dibelakang.
Gi Bbeum
memberikan souvenir kaos yangs udah dibungkus pada setiap tamu yang datang. Ha
Im melihat Gi Bbeum dengan sini bertanya kenapa datang. Gi Bbeum pun dengan
sinis bertanya balik Siapa yang mengundang ke acara ini.
“Gong Ma
Sung mengundangku... Apa Kau di sini bekerja paruh waktu?” ucap Ha Im
meremehkan
“Ini
suvenir... Ambilah.” Gi Bbeum ramah, Tapi Ha Im yang sinis menyuruh Gi Bbeum
mengambil saja lalu berjalan pergi. Gi Bbeum mengeluh Ma Sung yang mengundang
Ha Im.
Acara Desa
Penyembuhan, terlihat sudah banyak orang yang datang. Ha Im melihat Ki Joon
duduk dengan wajah tersenyum dengan para wanita bule, dengan bangga dirinya
sebagai seorang aktor. Ha Im berteriak memanggil Ki Joon.
“Aku
tidak membelikanmu pakaian agar kau bisa tersenyum dengan wanita lain.” Ucap Ha
Im marah.
“Kenapa
kau di sini? Apa Kau mengikutiku?” tanya Ki Joon kaget.
“Gong Ma
Sung mengirimiku undangan.” Ucap Ha Im. Ki Joon tak percaya kalau Ma Sung yang mengundang
Ha Im.
“Kenapa
kau mengundangnya?” tanya Ki Joon melihat Ma Sung yang datang.
“Ini
tentang kalian berdua.” Kata Ma Sung. Ha Im bingung denganya yang dikatakan Ma
Sung.
“Apa Maksudmu
kau mengatakan dia adalah takdirku?” tanya Ha Im.
“Apa kau
ingat mencium seorang anak kecil pada hari ulang tahunku ketika kita masih
kecil?” kata Ma Sung. Ki Joon terlihat
kesal. Ha Im mengingat tentang Anak
kecil.
Flash Back
Ma Sung
merayakan ulang tahun dengan teman-temanya, setelah menyanyikan lagu ulang
tahun teman-teman Ma Sung memberikan hadiah tapi Ki Joon yang masih kecil
mengambil semua hadiahnya. Ki Joon melihat Ha Im yang diam menyuruh segera
memberikan Ma Sung hadiah.
“Ini
hadiahku, Ma Sung.” Ucap Ha Im yang duduk disebelah Ki Joon. Ma Sung pun mengucapkan
terimakasih.
Ki Joon
pun mengambil kado milik Ha Im ingin tahu isinya. Ha Im menolaknya dan keduanya
saling tarik menarik sampai akhirnya tak sengaja Ha Im memberikan kecupan di
pipi Ki Joon. Ki Joon terlihat kesal mengelap pipinya lalu menangis dipelukan
Ma Sung.
“Oh, anak
kecil yang lucu itu! Apa Itu kau?”goda
Ha Im. Ki Joon menyangkalnya.
“Kenapa
kau melakukan ini padaku?” keluh Ki Joon marah pada sepupunya.
“Bagaimanapun,
aku mengundang untuk dukunganmu. Semoga berhasil!” goda Ma Sung setelah Sek
Yang memberitahu kalau seseorang akan datang.
“Apa Sung
Ki Joon adalah takdirku?” ucap Ha Im seperti tak percaya, Ki Joon yang kesal
mengikuti Ma Sung.
Ma Sung
menyapa Mr. Kent lalu memperkenalkan Ki Joon sebagai sepupunya yang lebih tertarik pada hiburan daripada
manajemen. Mr Kent memuji seperti Ki Joon yan sangat karismatik. Ki Joon
terlihat malu berkomentar kalau Mr Kent memiliki mata yang bagus dan ingin tahu
siapa pria itu.
“Dia
adalah CEO Kent Industries, perusahaan M & A yang kuat. Tiga tahun yang
lalu dia menyumbangkan kekayaan melalui putrinya, Joy Kent. Aku teman sekaligus
dokter lamanya.” Ucap Ma Sung
“Apa Kau
dokternya? Apa dia sakit?” tanya Ki Joon tak percaya. Ma Sung memberitahu Mr
Kent itu Demensia.
“Dia
terlihat baik-baik saja.” Pikir Ki Joon tak percaya.
“Dia juga
mengambil alih merek perhiasan Kosmopolitan, Royal Cinthy, tahun ini. Jadi, dia
mencari model baru.” Jelas Ma Sung
“Oh, Apa itu
sebabnya kau mengundangku ke sini? Sebagai seorang model?” ucap Ma Sung penuh
semangat.
“Bukan
kau... Aku ingin memperkenalkan Joo Gi Bbeum.” Kata Ma Sung bangga. Ki Joon
binggung Ma Sung memilih Gi Bbeum
“Oh, apa
kau melihat portofolio yang aku kirimkan kepadamu?” tanya Ma Sung. Mr Kent
mengaku sudah melihatnya menurutnya wanita adalah gadis yang sangat cantik.
Saat itu
Gi Bbeum masuk ke dalam ruangan, Ma Sung pun memanggilnya lalu memperkenalkan
pada Mr Kent kalau Gi Bebum orang yang ingin diperkenalkan begitu juga
sebaliknya. Gi Bbeum pun dengan canggung menyapa Mr Kent mengunakan bahasa
inggris.
“Suatu
kehormatan bertemu denganmu. Jika itu adalah rekomendasi dari Mr. Gong tidak
ada pilihan lain.” Ucap Mr Kent.
“Kenapa
dia bilang begitu?” bisik Gi Bbeum binggung. Mr Kent menyuruh Gi Bbeum agar
ambil saja hadiahnya. Gi Beum binggung apa maksudnya Hadiah.
“Dia
ingin kau menandatangani kontrak sebagai model perhiasan.” Ucap Ma Sung. Gi
Bbeum tak percaya kalau akan jadi model.
“Ma Sung,
bisakah kau menerjemahkan untukku?” ucap Gi Bbeum, Ma Sung terlihat binggung.
“Terima
kasih atas tawaranmu. Tapi, aku punya banyak anti-fans. Aku tidak ingin
menimbulkan masalah bagimu.” Ucap Gi Bbeum.
Ma Sung
tak percaya mendengarnya, Mr Kent yang tak mengertiingin tahu apakah ada
masalah. Ma Sung mengaku tak dan dan meminta waktu untuk bicara dengan Gi Bbeum
lalu ingin tahu alasanya.
“Terima
kasih sudah memberiku kesempatan. Tapi, aku akan bertahan sedikit lagi. Aku
akan membuat comeback dengan usahaku sendiri. Sesudah membersihkan namaku, dan
ketika tidak memiliki banyak anti-fans, maka tolong perkenalkanku padanya lagi.”
Jelas Gi Bbeum.
“Akhiri
bicara dengannya dan Aku akan berada di luar.” Ucap Gi Bbeum lalu keluar dari
ruangan tak lupa mengucapkan terimakasih.
Ma Sung
mengikuti Gi Bbeum keluar dari ruangan langsung meminta maaf karena berpikir membuatnya
merasa tidak nyaman. Gi Bbeum mengaku tidak tapi menurutnya itu tergesa-gesa.
“Aku
bertemu anggota fan clubku di bus terakhir kali. Apa kau mempekerjakan mereka?”
ucap Gi Bbeum, Ma Sung mengelak.
“Hatiku
berdebar. Aku sangat senang hari itu. Aku memiliki waktu yang membahagiakan.
Jadi aku memutuskan. Aku ingin membersihkan namaku dengan benar, maka aku akan
membuat comeback. Jika, kebetulan, ada orang yang masih mendukungku, maka Aku
akan melakukan yang terbaik untuk mereka.” Kata Gi Bbeum, Ma Sung tersenyum.
“Kau
bilang kepadaku untuk datang ke sini, Apa karena ini?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung
mengaku Ini adalah salah satunya dan itu tadi adalah permulaan.
Ma Sung
naik keatas panggung dengan kacamata hitam yang sudah disiapkan oleh Sek Yang. Ma
Sung mengucapkan Terima kasih sudah datang ke acara amal Desa penyembuhan dan
sangat menghargainya. Ia pikir
Sebelum memulai acara, ingin
memberitahu sesuatu. Mr Kent menatap Ma Sung seperti memberikan kekuatan.
“Setiap
tahun, ribuan orang kaya memberi sumbangan. Sebagian besar uangnya yang
diberikan tidak disumbangkan untuk membantu orang yang tidak mampu. Karena itu,
kita tidak bisa mengharapkan hasil yang baik kecuali kita mengubah cara
menyumbang.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum serius mendengarnya.
“Tiga
tahun yang lalu, aku berencana untuk membuat Desa Penyembuhan untuk membantu
orang-orang tidak mampu yang menderita demensia. Penggunaan kekayaan yang
paling berharga adalah mewariskannya kepada masyarakat Dengan itu dalam pikiran
aku ingin mengambil kesempatan ini untuk berjanji kepadamu..” Kata Ma Sung
“Segera, aku
akan mengembalikan 90 persen dari propertiku kepada masyarakat. Dan, jika aku
mendapat penyakit atau meninggal dalam kecelakaan aku akan menyumbangkan semua @propertiku
ke Desa Penyembuhan.” Ucap Ma Sung
Semua
yang mendengar tak percaya kalau Ma Sung akan menyumbangkan semuanya. Wartawan
ingin tahu apakah ada alasan untuk
membuat pengumuman ini. Ma Sung mengaku
menderita kondisi khusus dari kecelakaan mobil tiga tahun lalu.
“Bisakah
kau memberitahu kami nama penyakitmu?” tanya wartawan.
“Ini
disebut Cinderella amnesia, Jenis kehilangan ingatan jangka pendek.” Kata Ma
Sung. Ki Joon terlihat kaget begitu juga yang lain.
Bersambung
ke episode 12
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar