PS : All images credit and content copyright : MBN
Gi Bbeum
menuliskan jurnal kembali “Saat kita gagal melindungi orang yang kita sayangi, maka
berharaplah, menunggu, dan teruslah mencintai. Seperti itu saja, hari ini dan
besok, aku akan menunggu dan hidup seperti ini saja hingga kita bertemu lagi.”
Gi Bbeum
lalu melihat buku jurnal yang ditulis Ma Sung, melihat kalau pacarnya itu
melakukan banyak hal. Tapi ada yang heran Kenapa Ma Sung tak menulis
tentangnya.
Akhirnya
Gi Bbeum menelp Ki Joon, membahas tentang Jurnal Ma Sung yang sedikit aneh,
karena menulis jurnal setiap hari selama tiga tahun, tapi tak pernah menyebut
Gi Bbeum. Ki Joon mengejek Gi Bbeum yang membaca jurnal Ma Sung.
“Tidak,
aku... Aku hanya membacanya karena penasaran.” kata Gi Bbeum panik.
“Tak
apa–apa. Aku juga pasti akan membacanya. Apa Dia benar–benar tak menyebutmu?
Tak mungkin, coba Baca dengan perlahan.” Kata Ki Joon.
“Aku
membaca setiap halamannya dan dia tak menulis tentangku.” Ucap Gi Bbeum
“Apa Dia
tak menulis tentangmu di jurnal lain?”kata Ki Joon. Gi Bbeum pikir kaau itu
Jurnal khusus tentangnya maka dimana Kira–kira jurnal itu.
Sek Yang
berjalan ditepi danau berteriak kalau sudah terlambat jadi harus bergegas. Saat
itu Ma Sung sedang ada ditepi danau sambil membaca jurnalnya. Sek Yang mengeluh
kalau sudah memberitahu sesi konsultasi Ma Sung itu penting.
“Jangan
membuatku mencarimu... Kau bukan anak kecil.” Omel Sek Yang. Ma Sung mengeluh
Sek Yang yang selalu mengomel.
“Buku itu
menyenangkan hingga aku lupa waktu.” Kata Ma Sung. Sek Yang ingin tahu buku
apa. Ma Sung memperlihatkan jurnal yang bertuliskan "Keributan Ma–seong,
Gi–bbeum"
“Kau
membaca buku itu kemarin. Apa Kau tak ingat?” ucap Sek Yang heran.
“Apa Aku
juga membaca ini kemarin? Aku tak ingat.” Kata Ma Sung
“Itu
sebabnya jangan terlambat untuk pengobatanmu..Tunggu... Apa Kau tahu siapa aku?”
kata Sek Yang ingin memastikan.
“Yang...
Woo... Jin? Kepala Divisi Perencanaan.” Kata Ma Sung berusaha mengingatnya.Sek
Yang bahagia memuji Ma Sung lulu dan mengajaknya pergi karnea sudah terlambat.
Ma Sung
mengaku telah jauh lebih baik Tapi merasa kondisinya masih buru karena buku
yang ada ditanganya, tak bisa mengingatnya. Dokter Yoon duduk di depanya
meminta Ma Sung untuk Jangan tergesa–gesa, karena Saat merka bertemu setahun
lalu di Baltimore, bahkan tak bisa mengingat namanya.
“Hanya
mendengar itu saja membuatku takut.” Ungkap Ma Sung. Dokter Yoon pun mengerti
kalau Itu memang menakutkan.
“Untungnya,
memorimu kembali dengan cepat. Memori jangka pendekmu meningkat dari satu
menjadi 10 menit, lalu menjadi satu jam.Kini kau kembali ke kondisimu seperti
empat tahun lalu.” Kata Dokter Yoon
“Terkadang
aku ingat momen dari masa kecilku. Tapi aku tak banyak ingat tentang momenku di
Korea. Siapa yang kutemui dan apa yang kulakukan dulu. Jadi Seperti apa diriku
dulu?” ucap Ma Sung penasaran.
“Kau pintar,
pengertian,dan romantis. Apa Kau penasaran?” tanya Dokter Yoon.
“Penasaran,
tapi juga takut. Jika saja aku melupakan sesuatu yang amat berharga.” Ungkap Ma
Sung
“Apa pun
yang kau ingat, tulislah atau gambarlah.” Saran Dokter Yoon. Ma Sung berjanji
akan melakukan.
“Beberapa
pasien akan segera tiba ke Desa Penyembuhan. Dan Jauh lebih lama dari rencanamu.
Tapi kini setelah kita siap, kita bisa menyambut para tamu.” Ungkap Dokter Yoon
terihat bahagia.
Ma Sung
ingin tahu Saat Dokter Yoon menemukannya di Baltimore setahun yang lalu, apa
itu sebuah kebetulan. Dokter Yoon mengaku tadinya akan tinggal di AS setelah
berhenti lalu Kebetulan saja menemukan
Ma Sung dalam perjalanannya.
“Aku
hampir meninggal saat itu. Kenapa kau tak menyerah atas diriku?” unkap Ma Sung
“Apa yang
ingin kau ketahui?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung merasa ada sesuatu antara mereka
berdua.
“Apa Karena
aku adalah doktermu?” goda Dokter Yoon. Ma Sung pikir Dokter Yoon memang dokternya.
“Jadi Boleh
aku pergi ke Seoul nanti?” tanya Ma Sung. Dokter Yoon menganguk memperbolehkanya. Ma Sung pun
pamit pergi.
“Suatu
hari kelak, dia akan ingat semuanya.” Ungkap Dokter Yoon melihat buku jurnal
yang dituliskan Ma Sung sebelum melupakan semuanya.
Ma Sung
membeli banyak buku di toko buku lalu memberikan pada Sek Yang untuk membawanya
dan bertanya apakah Berat. Sek Yang mengaku tidak walaupun tumpukan buku sudah
menutupi wajahnya. Ma Sung pikir harus beli lebih banyak.
“Apa Kau
akan membaca semua ini?” tanya Sek Yang.Ma Sung mengangguk. Mereka pun makan
direstoran yang pernah didatangi sebelumnya.
“Aku
selalu berpikir begitu, tapi ini amat aneh. Kau tak ingat yang lainnya, tapi
ada yang dipelajari.” Ucap Sek Yang
“Memoriku
tak terhapus. Aku hanya bermasalah untuk mengingatnya. Otakku ingat semuanya.”
Jelas Ma Sung
“Kalau
begitu, Apa kau tak ingat, tapi masih merasakannya? Bagaimana dengan tempat
ini?” tanya Sek Yang
“Ini
lezat sekali. Bagaimana kau tahu tempat ini? Alih–alih bekerja, kau telah...”
kata Ma Sung yang langsung disela oleh Sek Yang
“Membuatmu
makan... Apa Kau tak ingat tempat ini?” kata Sek Yang. Ma Sung tak ingat mereka
pernah datang ke restoran itu.
“Lupakan
saja. Makanlah.. Makan semua yang kau mau” ucap Sek Yang menahan amarahnya.
“Bisakah kau
lepaskan pangkatmu saat ada di tempat umum?Apa kau mempromosikan posisimu?”
keluh Ma Sung
“Ini tak
hanya berarti aku Kepala Divisi Perencanaan, tapi aku bisa membahayakan hidupku
untuk mendapatkan ini.” Tegas Sek Yang
Ma Sung
membahas Se Yang telah empat tahun mengenalnya, jadi merasa hal spesial tentang
Sek Yang. Sek Yang ingin tahu Contohnya.
Ma Sung menegaskan yang Pertama, tak suka jabatan "Direktur Yang" Sek
Yang ingin tahu alasanya dan ingin tahu apa yang dipilih.
“Aku
pikir "Tuan Yang" terdengar lebih baik daripada "Direktur
Yang". Yang jauh lebih baik lagi adalah "Woo–jin" saja,terdengar
lebih ramah. Kau bukan keluarga, kekasih, atau apa pun.” Ungkap Ma Sung
“Astaga,
aku merinding.” Kata Sek Yan kebingungan karena Ma Sung mengulang ucapanya dulu
dan kembali makan.
Keduanya
keluar dari restoran, Sek Yang memegang perutnya berpikir sudah salah makan. Ma
Sung melihat Sek Yang sedang sakit. Sek Yang mengeluh kalau semua salah Ma Sung
jadi akan mengambil obat dan meminta agar menunggu di suatu tempat. Ma Sung
binggung
“Aku takkan
lama. Kau membawa ponselmu, 'kan?” kata Sek Yang, Ma Sung mengeluarkan
ponselnya.
“Kenapa
ini salahku? Kau Jangan lama–lama... Cepat.” Kata Ma Sung melihat Sek Yang
sudah pergi.
Ma Sung
berjalan dan lewat cafe yang sebelumnya sering didatangi Gi Bbeum, lalu memesan
minuman dan tak sengaja melihat poster Gi Bbeum bertuliskan "Jagalah
Lingkungan" tapi tak mengingat apapun. Tiba-tiba ingatanya datang sebuah
tangga.
Ia
mengingat pesan Dokter Yoon “Apa pun yang kau ingat, tulislah atau gambarlah.”
Ma Sung akhirnya mengambil tissue dan mulai mengambar yang ada dalam ingatanya.
Pelayan datang memberitahu kalau meja
ini milik orang lain jadi meminta duduk di tempat lain.
“Apa ini
milik orang lain?” tanya Ma Sung. Pelayan membenarkan kalau meja ini sudah
dipesan dengan memberikan tanda di atas meja.
Ma Sung
melihat tulisan "Si Bodoh" lalu menerima telp kalau Tak ada di mobil
dan akan segera pergi dan tak melihat tulisan di meja "Tolong jangan duduk
di sini. Ini adalah kursi Joo Gi–bbeum." Lalu bergegas pergi menuju mobil.
***
Ma Sung
pergi ke arah kiri jalan, dan saat itu Gi Bbeum datang masuk ke dalam restoran
melihat ada segelas minuman yang ditinggalkan. Pelayan datang ingin membersihkan
mejanya. Gi Bbeum melihat tissue yang digambar dan ingat kalau itu tangga
tempat pertama kali berciuman dengan Ma Sung di Hainan.
“Apa Ada
seseorang yang duduk di sini?” tanya Gi Bbeum pada pelayan
“Seorang
pria.” Jawab pelayan. Gi Bbeum ingin tahu bagaimana cirinya.
“Dia
Tinggi dan tampan. Lalu Kubilang meja ini dipesan dan dia pergi.” Kata pelayan.
Gi Bbeum bergegas keluar dari cafe mencoba mencari Ma Sung tapi tak melihatnya.
Ma Sung
sudah ada di dalam mobil mengaku kalau ada yang aneh. Sek Yang ingin tahu Apa
terjadi sesuatu. Ma Sung menceritakan Kafe yang tadi didatangi, kalau diminta
untuk pindah karena kursi yang diduduki adalah milik orang lain.
“Pasti
seorang pria bodoh Membelinya agar kekasihnya terkesan. Bukankah itu sudah
jelas?” ucap Ma Sung
“Kurasa
aku pernah dengar itu.” Komentar Sek yang, Ma Sung pikir itu norak dan
membosankan.
“Itu
selalu terjadi di drama. Drama merusak orang dan Semua orang menjadi konyol.”
Ejek Ma Sung kesal
“Aku
mengerti sekarang.” Ungkap Sek Yang mengejek. Ma Sung binggung. Sek Yang tak membahasnya lagi.
“Semua
drama memang seperti itu. Seharusnya kau membaca buku, daripada menonton drama.”
Keluh Ma Sung. Sek Yang hanya bisa tersenyum
Gi Bbeum
kembali ke rumah melihat foto yang disimpan dirak dan memastikan kalau itu
gambar yang sama dan itu diHainan.
Akhirnya Ia bertemu dengan Nan Joo memberitau kalau keduanya ditempat yang sama
jadi Ma Sung mungkin saja ke Hainan.
“Gambar
ini sama persis dengan foto ini... Ini tak mungkin sebuah kebetulan.” Kata Gi
Bbeum penuh semangat.
“Apa yang
kau harapkan?” tanya Nan Joo. Gi Bbeum pikir kalau itu Ma Sung yang datang.
“Kau
bilang sudah melupakannya, tapi ternyata masih merindukannya. Kau Berhentilah
ke kafe itu, karena hanya mendapat pemikiran yang konyol.lalu Berhentilah
melihat itu.” Keluh Nan Joo.
“tapi Kurasa
aku benar.” Kata Gi Bbeum, Nan Joo menyuruh Gi Bbeum agar membaca naskahnya.
Dokter
Yoon melihat papan nama diatas meja "Direktur Eksekutif, Seong
Ki–joon" mengaku sudah dengar, tapi pemandangan didepanya tampak asing. Ki
Joon mengaku Setiap hari terasa asing baginya dan masih coba membiasakan diri.
“Lalu
Bagaimana ibumu?” tanya Dokter Yoon. Ki Joon memberitahu ibunya tetap di rumah.
“Dia
bekerja seumur hidupnya dan kini mengurung diri. Seperti dipenjara. Tapi Dia
harus membayar perbuatannya kepada Ma Sung Bagaimana Desa Penyembuhan?” tanya
Ki Joon
“Kita
akan siap membukanya bulan ini.” Kata Dokter Yoon. Ki Joon yakin Ma Sung pasti
akan senang.
“Itu baru
terselesaikan setelah kau mengambil alih.” Komentar Ki Joon bangga.
“Aku
diberi kesempatan yang hebat. Jadi Aku amat bersyukur.” Ungkap Dokter Yoon.
“Katakan
itu kepada Ma Sung saat kau menemuinya lagi.” Kata Ki Joon.Dokter Yoon pikir
itu pasti dikatakan. Ki Joon ingin tahu
alasan Dokter Yoon datang ke kantornya, Dokter Yoon pikir sudah saatnya.
Ma Sung
memperlihatkan gambarnya pada Dokter Yoon, lalu Dokter Yoon memberitahu kalau
itu Hainan. Ma Sung ingin tahu kenapa tempat ini tiba–tiba muncul dalam
pikirannya. Dokter Yoon pikir kalau pasti ada alasannya dan itu adalah memori
terbaru yang Ma Sung ingat sendiri.
“Prognosisnya
bagus. Apa Ada gejala lain?” tanya Dokter Yoon.
“Saat
berada di Seoul,. aku melihat wajah seorang wanita dan merasa agak aneh.”
Ungkap Ma Sung. Dokter Yoon ingin aneh bagaimana.
“Aku
melihat fotonya dan merasa berbunga–bunga. Aku masih bermasalah dalam
mempertahankan memori. Mungkinkah aku mencintai seseorang?” ucap Ma Sung
“Tentu
saja.” Kata Dokter Yoon, Sek Yang masuk memberitahu kalau ada tamu untuknya. Ma
Sung pun meminta Ma Sung untuk ikut denganya. Ma Sung binggung kenapa harus
ikut. Dokter Yoon mengatakan kalau itu tamu untuknya.
Ki Joon
sudah menunggu di bawah tangga, wajahnya terlihat gelisah, teringat kembali
yang dikatakan Dokter Yoon. “Dia
memiliki memori masa kecilnya, tapi tak bisa ingat apa pun dari tahun–tahun
terakhir ini. Jika dia tak segera mengenalimu, jangan terkejut.”
“Aku tak
peduli... Aku hanya ingin melihatmu... Aku akan meninjumu dulu, lalu...” kata
Ki Joon dan kaget melihat Ma Sung menuruni tangga lalu seperti tak mengingatnya
memilih untuk membalikan badany.
“Galileo... Seong Ki–joon... Bagaimana kabarmu?” ucap Ma
Sung, Ki Joon langsung berlari memeluk erat Ma Sung.
“Aku
terkejut... Kupikir kau tak mengenaliku dan aku takut. Kenapa kau menakutiku?”
ucap Ki Joon
“Jangan
menangis... Maafkan aku.” Kata Ma Sung. Ki Joon mengumpat kesal pada Ma Sung
Ki Joon
berdiri di depan sungai han, Ha Im datang memanggil Ki Joon memarahinya karena
tak menjawab telepon dan SM dan meminta datang.
Ki Joon menjawab kalau meminta Ha Im datang untuk menghiburnya. Ha Im
mengancam akan membunuhnya jika bercanda.
“Maaf,
tapi jangan bertanya. Ini rahasia.” Kata Ki Joon dengan kacamata hitamnya ingin
terlihat serius.
“Apa Kau
bahkan takkan memberitahuku? Kau harus Katakan atau kita putus.” Ancam Ha Im.
“Kenapa
kau terus mengancamku? Aku takkan putus denganmu.” Keluh Ki Joon melepaskan
kacamatanya. Ha Im meminta Ki Joon agar mengatakan dalam hitungan ketiga.
“Aku
bertemu sepupuku.” Ucap Ki Joon. Ha Im kaget apakah itu yang dimaksud. Gong Ma
Sung dan tak percaya kalau dia masih hidup.
“Selama
ini,dia ada di Desa Penyembuhan.”jelas Ki Joon. Ha Im hean Kenapa itu
dirahasiakan dan apakah Gi–bbeum tak tahu
“Tidak.
Dia tak bisa mengingatnya.” Kata Ki Joon. Ha Im pikir kalau Walaupun begitu, mereka
harus bertemu.
“Itu Tak
lama lagi... Aku benci tragedi... Ayo... Peluk aku.” Rengek Ki Joon, Ha Im pun
memberikan pelukan lalu mengelus punggung Ki Joon agar jangan menangis lagi.
Gi Bbeum
berjalan dengan pemandangan pohon yang terlihat rindang dan seperti hutan. Jae Min memberitahu Gi Bbeum kalau Tempat ini
masih belum dibuka jadi tak bisa syuting Tapi mereka memberi izin khusus untuk
drama Gi Bbeum. Gi Bbeum hanya diam saja.
“Apa Kau
tak suka di sini?” ucap Jae Min. Gi Bbeum ingat pernah kemari Dengan Tn. Jang,
Gi–joon, dan Ma Sung.
“Kupikir
kau tak ingat.” Kata Jae Min, Gi Bbeum hanya diam saja seperti mengingatkan
dengan Ma Sung.
“Gi–bbeum...
Kami akan rekaman dengan drone. Kami ingin mendapat gambar semua pemandangan
alam ini. Kau mungkin akan kesepian, jadi
silakan berjalan–jalan lebih dulu” ucap sutradara. Gi Bbeum menganguk
mengerti.
“Sore ini
akan hujan, jadi Cepatlah.” Kata sutradara pada ass-nya. Gi Bbeum pun berjalan
sendiri.
Gi Bbeum
berjalan ke taman dengan menatap air mancur dan teringat ucapan Ma Sung
sebelumnya.
“Jika kau
berdiri di sini, ini akan membawamu kembali ke momen paling bahagiamu.” Jelas Ma
Sung
“Kapan
kau merasa paling bahagia?”tanya Gi Bbeum.
“Setiap
momen yang kuhabiskan denganmu.” Ucap Ma Sung
Saat itu
Gi Bbeum melihat sosok pria yang dikenalnya berada dibalik air mancur lalu
berjalan ke arah yang berlawanan, Tapi mereka akhirnya saling bertemu dan Gi
Bbeum tak percaya melihat Ma Sung ada depanya.
“Ini
adalah air mancur memori. Jika kau berdiri di sini, ini akan membawamu kembali
ke momen paling bahagiamu. Mungkin itu bisa membantumu paham.” Ucap Ma Sung dan
melihat Gi Bbeum hanya diam saja.
“Maaf
telah mengganggu.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum langsung menanyakan keadaan Ma Sung.
“Apa Kau
mengenalku?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum pikir itu Mungkin.
“Apa Kita
pernah bertemu?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum menjawab kalau itu dulu sekali.
“Maaf,
aku tak ingat, karena Aku memiliki sebuah masalah.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum
pikir tak masalah
“Tak
apa–apa, bahkan jika kau tak mengingatku.” Ungkap Gi Bbeum tapi Ma Sing merasa
tak seperti itu.
“Apa aku
adalah bagian dari memori yang buruk?” tanya Ma Sung melihat Gi Bbeum yang
berkaca-kaca
“Aku
hanya terkejut... Kau adalah tipe idealku... Itu sedikit mengejutkan.” Ungkap Gi
Bbeum. Ma Sung pikir mereka baru saja bertemu.
“Memang
baru sebentar,. tapi aku yakin sudah jatuh cinta kepadamu. Aku Joo Gi–bbeum.”
Gi Bbeum. Ma Sung seperti terbiasa mendengar nam Joo Gi–bbeum.
“Senang
bertemu denganmu, Gong Ma–seong.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung pun melihat buku
jurnalnya "Keributan Ma–seong, Gi–bbeum"
Saat itu
ingatanya datang, saat hujan turun Gi Bbeum mengungkapkan perasaaanya “Aku
mencintaimu... Aku mencintaimu, Ma Sung, Kau harus Ingat itu. Jangan lupa.” Dan
Ma Sung pikir Gi Bbeum Jangan khawatir karena takkan meninggalkannya sendirian.
“Aku puntakkan
melupakanmu lagi.” Ucap Ma Sung, saat itu juga Ma Sung mengingat semuanya.
Hujan
turun semakin deras, Ma Sung memanggil nama Gi Bbeum dan mereka saling
berpelukan dengan erat. Lalu saling menatap dan melakukan ciuman dibawa hujan
sama seperti sebelumnya, seperti kali ini melampiaskan kerinduan karena tak
bertemu selama satu tahun.
Gi Bbeum
sudah duduk dengan gaun pengantin dan buket bunga, Nan Joo merapihkan pakaian
sambil bertanya apakah Gi Bbeum tak lelah karena terus saja tersenyum karena Ini
pernikahan keempat bulan ini.
“Tidak.
Setiap kalinya selalu menyenangkan. Gaun apa yang akan kukenakan minggu depan?”
Kata Gi Bbeum penuh senyuman sumringah.
“Apa Kau
akan menikah lagi?” tanya Nan Joo heran
“Ma Sung
tak bisa ingat pernikahan kami. Aku akan menikah dengannya hingga dia ingat.” Jelas
Gi Bbeum. Nan Joo bertanya-tanya Apa Ma Sung akan ingat minggu ini.
Sek Yang
bersama dengan Ma Sung menempelkan masker agar tampak lebih tampan, lalu
bertanya apakah memang benar–benar tak ingat pernikahan minggu lalu. Ma Sung
mengaku tidak dan mengeluh Sek yang berpikir dirinya itu sedang bercanda
“Lalu
minggu sebelumnya? Atau sebelumnya?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku Begitu juga
dengan minggu–minggu sebelumnya.
“Kalau
begitu, apa kau tak ingat wajah mempelaimu?” tanya Sek Yang
“Kenapa
tidak? Apa Kau pernah melihat wanita secantik itu?” kata Ma Sung bangga. Sek
Yang mendengarnya ketakutan karena mengingat Gi Bbeum tapi tak ingat kalau
menikah minggu sebelumnya.
Sementara
di gereja, Ki Joon mengaku tahu orang
yang menikah empat kali, tapi hanya Ma Sung menikah empat kali dalam sebulan.
Ha Im tahu kalau Setiap minggu, Ma Sung melamar dan menikahi Gi Bbeum dan Melihat mereka membuatnya ingin menikah
juga.
“Apa yang
kau kenakan hari ini? Orang akan mengira kaulah yang selebriti” keluh Ha Im.
“Aku
memang selebriti.. Kini setelah Ma–seong kembali, aku juga akan kembali menjadi
bintang Hallyu.” Kata Ki Joo penuh semangat.
“Apa Kau
akan kembali berakting? Bagaimana dengan menikahiku?” kata Ha Im
“Kau bisa
ke Hollywood dan menjadi sukses. Kita bisa menikah saat aku punya jutaan
penggemar.” Kata Ki Joon. Ha Im berteriak marah.
“Sudah
lama kau tak mengatakan itu.” Ungkap Ki Joon bahagia.
Saat
didepan altar, Ja Rang memberitahu kalau
Sebuah agensi menginginkannya. Sa Rang tak percaya dengan penampilan
kakaknya ada yang tertarik lalu mereka pun duduk. Sek Yang menyambut tamu yang
diundang.
“Aku
benar–benar penasaran. Apa mereka bertingkah seperti pasangan baru menikah setiap
malam?” bisik CEO Jang. Jae Min dan Min Chul berpikir juga seperti itu dengan
wajah tersipu malu.
Sek Yang
memanggil kedua mempelai untuk masuk, Gi Bbeum dan Ma Sung masuk dengan wajah
bahagia. Sek Yang pikir merek sudah tiga kali menikah jadi bisa melakukan saja
karena pasti sudah tahu urutanya. Gi Bbeum dan Ma Sung saling menatap.
“Terima
kasih telah menunggu.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum membalas mengucapkan Terima kasih
Ma Sung yang telah kembali.
“Aku
mencintaimu, Joo Gi–bbeum.” Kata Ma Sung
“Aku jauh
lebih mencintaimu, Gong Ma Sung” ungkap Gi Bbeum.
Keduanya
pun berciuman dengan Ma Sung yang medekat lebih dulu, Ki Joon yang melihat
terlihat malu ingin menutup matanya. Gi Bbeum akhirnya membalas Ma Sung dengan
berjinjit mencium Ma Sung.
Keduanya
duduk di kursi gereja, Gi Bbeum bertanya apakah Ma Sung membaca jurnalnya lagi,
Ma Sun mengaku terasa berbeda setiap kali membacanya dan tahu itu cerita
tentang mereka berdua. Gi Bbeum membenarkan.
“Ya. Aku
menulis jurnal setiap hari sejak kau pergi untuk memberitahumu perasaanku
selagi menunggumu. Aku tahu hari ini akan datang. Aku merasa terharu.” Akui Gi
Bbeum
“Kenapa?
Apa aku amat mempesona?” goda Ma Sung. Gi Bbeum mengaku Ma Sung yang amat
sangat mempesona.
“Mari
kita pergi dan menikmati malam pertama kita” kata Ma Sung. Gi Bbeum mengeluh Ma
Sun itu sudah gila.
“Tentu
saja, aku tergila–gila kepadamu.” Ungkap Ma Sung
“Memorimu
terhapus setiap hari, tapi kenapa kau selalu mengatakan hal manis seperti itu?”
kata Gi Bbeum heran.
“Memoriku
tak terhapus. Aku hanya bermasalah mengingatnya kembali. Apa Kau tahu insting? Ini
adalah insting.” Ucap Ma Sung lalu mencium Gi Bbeum.
“Kita menulis dan mengingat setiap
hari dan menghabiskan setiap hari seakan itu cinta pertama kita. Semoga hari
normal yang asing dan damai itu akan kami alami kelak.”
THE END
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Harus bagaimana....
BalasHapusApakah senang karena ma sung masih hidup....
Atau sedih krn setiap hari kehilangan ingatannya....
👍👍👍👍 gomawo...
BalasHapusSalut bt jo gi Bbeum utk cintany yg tanp lelah mnggu n mnjga ma seong...love forever.. Gomawa bt sinopsisny..
BalasHapusNgakak :v Bingung, antara ngarepin jodoh pikun (yg muda) tapi romantis/ normal tapi ngeselin. Wkwkwk..
BalasHapusMakasih banyak min yg udh nulis sinopsis ini. Semoga sukses ya.. aminnn.. semangat!!!
Ada yg tau gak itu ada ost yg pake english sering muncul tp gak masuk list soundtrack,, gak tau jdulnya ap.. ad yg bisa bantu?
BalasHapusroxette pnyanyi aslinya
HapusPengantin pikun yang romantis,ending yang mbahagiakan,makasih buat yang nulis,semangat
BalasHapusEnding yang membahagikan meski pikun,makasih buat yang nulis,semangat
BalasHapusBaru tau ada drama ini pas ngepoin drama2 yg prnh diperanin choi jin hyuk.. Ku suka krn happy ending, cmn yg bikin geregetnya itu, dia nulis jurnal tiap hari, tp ga ingat sama sekali kalo dia udh menikah keempat kalinya 😄😄😄
BalasHapusGi beum sabar bgt yak 😅