Ji Wook
mandi dengan wajah gelisah, mengingat pengakuan Bong Hee kalau ia juga punya
dua ayah dan Akan diceritakan ceritanya lain kali saat ada kesempatan. Lalu
ketika diminta bantuan Bong Hee menolaknya.
“Aku juga
tidak nyaman dengan ini. Ayahku... juga meninggal dalam insiden kebakaran.”
Kata Bong Hee. Ji Wook terlihat masih tak nyaman karena mengetahui ayah Bong
Hee adalah orang yang menyebabkan kebakaran.
Ji Wook
mulai memasak di dapur dengan wajah melamun mengingat wajah ayah Bong Hee
sebagai penyebab kebakaran, Bong Hee sempat gugup dalam kamarnya lalu menyapa
Ji Wook yang ada dapur dengan memuji bau masakan yang enak. Ji Wook pun
menanyakan apakah tidurnya nyenyak, Bong Hee mengangguk dan bertanya balik. Ji
Wook pun mengaku kalau tidurnya juga nyenyak.
“Tapi,
kenapa kau memasak banyak makanan?” tanya Bong Hee binggung. Ji Wook seperti
baru menyadarinya kalau membuat masakan berlebihan.
Mereka
pun sarapan bersama. Tuan Bang mencoba makanan lebih dulu lalau mengeluh
keduanya sedang mencoba membunuhnya dan yakin kalau Bong Hee pasti yang
memasaknya karena rasanya tak karuan. Bong Hee mengelengkan kepala kalau bukan
ia yang memasak. Eun Hyuk pun mulai mencobanya.
“Aku
yakin bukan Pengacara Noh yang memasaknya.” Kata Eun Hyuk. Bong Hee mencoba
menyakinkan kalau bukan ia yang memasaknya.
“Tapi ini
terlihat enak. Memangnya tidak?” kata Bong Hee mencoba masakan Ji Wook tapi
memang rasanya tak enak. Sementara Ji Wook hanya terdiam dengan tatapan kosong
seperti banyak pikiran.
“Kau
kekurangan dalam banyak hal. Aku sudah dengar semuanya. Aku tadinya tidak mau
menentang hubungan kalian.., tapi aku sungguh tidak bisa menerimamu.” Ucap Tuan
Byun ketus. Bong Hee menegaskan kalau bukan ia dan menatap Ji Wook yang
terlihat banyak pikiran.
[Episode 29 – Penundaan]
Yoo Jung
berjalan keluar ruangan terlihat gelisah lalu mengingat kembali perkataan Tuan
Lee “Aku mulai
membakar di Doboo-dong dua tahun lalu, dan seseorang tewas. Tapi, malah orang
lain yang ditangkap sebagai pelakunya.., jadi aku mengakui segalanya kepada polisi
karena aku merasa sangat bersalah.” Lalu bertemu kembali dengan Tuan Lee dalam
ruanganya.
“Kau
sudah mengaku terakhir kali. Kau bilang kau yang menyebabkan apinya dan
menyebabkan orang tewas.” Ucap Yoo Jung.
“Lalu
kenapa? Kau menyuruhku untuk pergi saja saat itu.” Kata Tuan Lee
“Aku
berubah pikiran. Kurasa aku tidak boleh membiarkan kasusnya semudah itu.” Kata Yoo
Jung
“Aku juga
berubah pikiran. Aku akan menarik... ...pengakuanku.” ucap Tuan Lee. Yoo Jung
kaget mendengarnya.
Yoo Jung
mengejar Tuan Lee yang keluar dari ruanganya, Eun Hyuk baru saja datang melihat
Yoo Jung yang mengejar seorang pria lalu tak sengaja bertemu dengan Ji Hae. Ji
Hae seperti masih sangat terkesima dengan Eun Hyuk yang lebih dulu memberikan
kartu nama dan meminta nomor telpnya.
“Boleh
aku bertanya sesuatu? Pria yang bersama Jaksa Cha tadi... Apa Kau tahu siapa
dia?” tanya Eun Hyuk.
“Dia
pelaku pembakaran.” Kata Ji Hae. Eun Hyuk seperti mengingatingat. Ji Hae yang
terkesima dengan Eun Hyuk mengaku Hatinya terbakar karena... lalu kembali
mencoba tersadar.
“Dia tampaknya
membakar rumah orang atau mobil. Dia pelaku pembakaran berantai.” Kata Ji Hae.
Eun Hyuk seperti memikirkan sesuatu.
Tuan Bang
menemui Ji Wook yang memanggilnya dilantai atas. Ji Wook terlihat masih gelisah
ingin minta tolong dan Ini masalah pribadi. Tuan Bang nampak binggung berpikir mereka
berdua sudah mau mendaftarkan pernikahan. Ji Wook tak tertawa. Tuan Bang hanya
bisa meminta maaf karena leluconya tak lucu.
“Ada sesuatu
yang ingin ketahui mengenai kematian orang tuaku. Aku ingin tahu seluk-beluk
insidennya... atau... siapa pelakunya. Sesuatu seperti itu.” Kata Ji Wook
“Kenapa
tiba-tiba kau mau tahu soal masa lalu?” tanya Tuan Bang heran.
“Aku
hanya tiba-tiba...jadi penasaran.” Akui Ji Wook. Tuan Bang pun berjanji akan mencari tahu secepatnya...
Ji Wook pikirtidak
perlu terburu-buru karena menurutnya Ini tidak penting juga dan Mungkin akan
lebih baik jika pelan-pelan. Dan Tuan Bang bisa pelan-pelan mencari tahunya.
Tuan Bang mengangguk mengerti akan melakukan itu.
Ji Wook
yang gelisah kembali dengan kebiasaan dirinya membersihkan semua barang bahkan
mengeluarkan semua makanan dari kulkas dan membereskan semuanya. Ji Wook menatap
Eun Hyuk yang duduk di meja kerjanya. Eun Hyuk heran dengan tatapan temanya.
“Aku hanya
ingin melihat apa yang kau lakukan.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk mengaku sedang
bekerja dan tak ada lagi yang dilakukanya.
“Aku akan
membantumu...Kau bilang, kau butuh bantuan. Aku tidak peduli rumit maupun
sederhana. Aku ingin menyingkirkan semua pemikiran tidak berguna ini dari
kepalaku. Aku bersedia melakukan apapun yang membuatku fokus. Jadi Aku akan
membantumu.” Ucap Ji Wook. Eun Hyuk tak
percaya kebaikan apa yang diberikan Ji Wook padanya.
“Terima
kasih tawarannya.., tapi aku tidak memiliki apapun untuk dikerjakan” kata Eun
Hyuk, Ji Wook malah bingung karen Eun Hyuk malah tak memilikinya.
“Tidak.
Aku punya dokumen yang harus diurus, mengenai yang kau benci.., tapi aku hampir
selesai. Dan satu-satunya kasus kriminal yang sedang aku tangani adalah
mengenai sidang banding kasus kebakaran. Terima kasih sudah menawarkan, tapi
kau tidak perlu membantu.” Jelas Eun Hyuk.
Ji Wook
mengatakan akan melakukannya dan akan mengambil kasus itu. Eun Hyuk kaget dan
mengingatkan kalau ini mengenai kasus kebakaran. Ji Wook mengaku tak masalah
walaupun tidak pernah mengambil kasus kebakaran saja tapi tetap bisa
melakukannya.
“Apa Kau
sungguh akan baik-baik saja?” tanya Eun Hyuk seperti khawatir.
“Ayo lakukan
ini bersama, Pengacara Noh. Aku akan membantu juga.” Kata Bong Hee tiba-tiba
datang. Ji Wook terlihat kaget dan menanyakan apakah akan baik-baik saja. Bong
Hee mengaku akan baik-baik saja dan menerima berkas dari Eun Hyuk.
“Dia
adalah Kang Sun Il, pria yang dihukum 10 tahun penjara karena kasus kebarakan
di Doboo-dong. Dia sedang bersiap untuk banding sekarang.” Jelas Yoo Jung memperlihatkan
foto pada Ji Hae dan mengatakan sedang melihat file dari kasus ini. Ji Hae
melihat dalam-dalam foto dari Tuan Kang.
Ji Wook
melihat berkas Kasus Kebakaran Doboo-dong, 2015. Eun Hyuk memberitahu Kang Sun Il
dinyatakan bersalah karena adanya motif, bukti tidak langsun dan kesaksian dari
saksi mata. Bong Hee tahu dari Eun Hyuk
kalau Chae Sung Woo menabrak putri dari Kang Sun Il dengan mobilny a dan
Itu adalah kasus tabrak lari karena mabuk.
“Benar.
Setelah kecelakaannya..,Kang Sun Il mengunjungi Chae Sung Woo dari waktu ke
waktu dan bilang sesuatu seperti, "Aku takkan membiarkan ini. Aku akan
membalaskan dendam putriku." Kurasa dia mengancamnya. Dia bahkan dibawa ke
kantor polisi karena itu. Suatu hari, terjadi kebakaran. Dan Chae Sung Woo
tewas karena kebakaran itu.” Jelas Eun Hyuk.
“Tapi Kang
Sun Il bersikeras bahwa dia disalah tuduh dan bilang kalau dia tidak bersalah.”
Kata Ji Wook. Eun Hyuk membenarkan.
Ji Hae
pun menanyakan pendapat Yoo Jung apakah mau terus menggali ini. Yoo Jung
mengangguk. Ji Hae pikir kalau Yoo Jung sudah gila karena Pengacara Distrik
ingin mengubur kasus ini saja karena menurutnya Siapapun yang mengakui
kesalahan jaksa atau mengekspos wajah aslinya tidak bisa bertahan di dalam
organisasi.
“Seperti
yang terjadi kepada Pengacara Noh karena kasus Eun Bong Hee. Kau tahu apa yang
terjadi.” Kata Ji Hae. Yoo Jung terlihat sedikit gelisah.
Ji Wook
melihat berkas tapi terlihat benar-bena tak fokus dengan perkerjaanya, akhirnya
ia memilih untuk memejamkan matanya. Bong Hee naik ke lantai atas seperti ingin
membawa berkas tapi melihat Ji Wook yang tertidur, akhirnya ia memberanikan
diri meraba wajah Ji Wook dengan ujung jarinya.
“Aku
tidak bisa percaya... kalau kau adalah priaku sekarang.” Ucap Bong Hee seperti
bangga lalu menuruni tangga. Ji Wook membuka matanya, seperti hatinya sakit
mendengarnya.
Tuan Bang
datang dengan membawakan sebuah berkas lalu memberikan pada Ji Wook. Ji Wook melihatnya dan terlihat Tuan Bang
Tegang menatapnya. Akhirnya Ji Wook membawa di lantai atas dengan Catatan Pribadi
Korban Kasus Kebakaran, Nama : Eun Man Soo lalu lembaran berikutnya “Istri : Park Young
Soon, Putri : Eun Bong Hee”
Di
lembaran berikutnya “Laporan Kasus Kebakaran Jaksa yang bertanggung jawab : Jang
Moo Young” dan juga sebuah berita "Pasutri Jaksa Tewas dalam Kebakaran
karena Balas Dendam". Ji Wook terlihat benar-benar gelisah
karena ternyata Ayah Bong Hee sebagai penyebab kebakaran.
Tuan Bang
akhirnya naik ke lantai atas meminta maaf kalau membaca file itu. Ji Wook bisa
mengerti kalau Tuan Bang sudah membacanya. Tuan Bang tahu kalau pria itu adalah
ayah dari Pengacara Eun, Pelakunya, Eun Man Soo. Ji Wook mengerti tapi
menurutnya itu tidak masalah karena bukan Bong Hee yang melakukannya.
“Ini
tidak seperti saat itu, Tuduhan bersalahnya tidak sah. Ini tidak ada hubungannya...
dengan Bong Hee, kan?” kata Ji Wook mencoba menyakinkan.
“Bong
Hee... sungguh tidak ada...hubungannya... dengan ini, Kepala Bang. Benarkan?”
kata Ji Wook menyakinkan. Tuan Bang memberitahu kalau semua sudah menunggu. Ji
Wook pun mengatakan akan turun sekarang.
Tuan Bang
kembali membawakan beberapa kotak pizza untuk semua tim, mereka pun makan
sambil mengobrol. Mereka berkomentar kalau rasa pizza nya lebih enak jika
ditambah saus. Eun Hyuk berpikir kalau
pizza itu seperti bindaetteok.
Ji Wook
turun dari kamarnya menatap Bong Hee yang makan dengan wajah bahagia, seperti
tak tega kalau ternyata ayah dari Bong Hee penyebab kebakaran dan membuat ayah
dan ibunya meninggal. Tapi bisa tersenyum melihat wajah Bong Hee yang
tersenyum.
Ji Wook
kembali bermimpi buruk seperti seorang pria yang datang ingin mencekiknya, lalu
dikejutkan dengan Bong Hee sudah berdiri didepanya. Bong Hee khawatir
menanyakan keadaan Ji Wook. Ji Woo masih gugup melihat Bong Hee lalu mengaku
kalau baik-baik saja.
“Berapa lama
kau sudah berdiri di situ?” tanya Ji Wook. Bong Hee mengaku baru saja sebentar
lau Ji Wook melihat Bong Hee yang membawa bantal.
“Jangan
salah paham. ..Aku khawatir terhadapmu, Pengacara Noh.... Maksudku... Sayangku
terus mengalami mimpi buruk dan tidak bisa tidur. Aku tidak punya niatan lain. Aku
tidak punya motif tersembunyi. Jadi Jangan salah paham. Oke?” kata Bong Hee
gugup. Ji Wook hanya tersenyum mendengarnya.
“Aku
tidak tahu... Aku masih tidak tahu meski kau menatapiku seperti itu.” Ejek Ji
Wook mengoda lal mengaku kalau bisa mengerti. Bong Hee menyakinkan lebih dulu
kalau Ji Wook sungguh baik-baik saja, Ji Wook mengaku kalau baik-baik saja.
Keduanya
berbaring bersama, dengan Ji Wook membiarkan lenganya jadi bantal untuk Bong
Hee. Bong Hee dengan memanggilnya “Sayang” bertanya alasan Ji Wook menjadi seorang Jaksa. Ji Wook
menceritakan kalau ayahnya juga adalah jaksa. Bong Hee pun menyimpulakn kalau
Ji Wook itu pasti ingin menjadi seperti ayahnya. Ji Wook membenarkan.
“Ayahmu...
pasti bangga denganmu.” Ucap Bong HEe.
“Aku
tidak tahu dan tidak yakin dengan itu.” Kata Ji Wook. Bong Hee bertanya kenapa
memangnya dengan membalikan badan menatap Ji Wook. Tapi Ji Wook mengalihkan
pembicaraan.
“Bagaimana
denganmu, Bong Hee? Kenapa kau jadi pengcara?” tanya Ji Wook.
“Aku...menjadi
pengacara karena seseorang hakim sesat. Aku berhenti menjadi atlet dan mulai
belajar menjadi pengacara. Saat aku mulai mendalami belajarnya.., maka aku
mulai berpikir kalau aku memang ditakdirkan untuk jadi pengacara. Kurasa... Aku
menjadi pengacara untuk melindungi orang...seperti ayahku.” Cerita Bong Hee.
Ji Wook
bertanya orang seperti apa ayah Bong Hee itu. Bong Hee mengatakan kalau ayah
Bong Hee itu seperti dirinya yaitu Orang yang tidak bersalah yang disalah
pahami oleh dunia lalu dijebak jadi bersalah. Ji Wook ingin berkata Tiap pelaku
kriminal di dunia lalu terhenti.
Bong Hee
menanyakan kelanjutanya, tapi Ji Wook memilih untuk mengurungkan niatnya, lalu
memeluk Bong Hee dengan erat dan meminta maaf sedalam-dalamnya.
Bong Hee
terbangun dari tidurnya tanpa melihat Ji Wook berada disampingnya, Sementara Ji
Wook yang terlihat frustasi memilih untuk melepaskan semua pikiran dengan
berolahraga, dan pikiranya masih tertuju pada foto Tuan Eun sebagai ayah Bong
Hee penyebab kebakaran. Saat pulang Bong Hee membawakan segelas jus.
“Aku
meletakkan semua bahan menyehatkan di dalamnya.” Kata Bong Hee. Ji Wook pikir
bisa melihat dari Warnanya...
“Bukankah
kelihatan menyehatkan?” pikir Bong Hee. Ji Wook berusaha mengangguk dan meminumnya
walaupun rasanya tak enak.
“Itu
sungguh terlihat menyehatkan. Apa Kau meletakkan teh insomnia di sini?” tanya
Ji Wook. Bong Hee mengelengkan kepala.
Ji Wook
tak menghabiskan jusnya lalu mengucapkan Terima kasih untuk jusnya, Bong Hee
pun ingin meminta ciuman pagi tapi Ji Wook malah menghindar. Bong Hee binggung
tiba-tiba Ji Wook menghindar. Ji Wook nampak gugup mencoba menjelaskan kalau
dirinya berkeringat jadi mungkin saja bau lalu berlari masuk ke lantai atas
untuk mandi.
Di lantai
atas, Ji Wook terlihat bersalah karena menghindari Bong Hee karena terlihat
seperti tak ingin berdekat seperti sebelumnya. Bong He masih saja binggung
karena menurutya tadi bagian terbaiknya dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang
terjadi.
“Apa dia...kecewa
karena rasanya tidak enak?” kata Bong Hee lalu mencoba jus buatanya dan ternyata
memang rasanya buruk sekali dan bisa mengerti kenapa Ji Wook kecewa.
Ji Hae
berdandan dalam lift, Yoo Jung masuk
lift dan keduanya baru sadar berada dalam lift yang sama. Yoo Jung heran kenapa
Ji Hae berada dalam lift apartementnya. Ji Hae balik bertanya juga. Yoo Jung
mengaku kalau tinggal di gedung ini. Ji Hae mengaku juga tinggal disana.
“Sejak
kapan?” tanya Yoo Jung. Ji Hae mengaku Sejak minggu lalu. Yoo Jung menyimpulkan
kalau Ji Hae memang baru pindah. Ji Hae membenarkan.
“Kau
mengikutiku sampai ke sini. Aku senang, aku adalah panutan dan segalanya
bagimu. Kau sampai mengikutiku dan pindah ke gedung ini. Tapi Itu cukup
mengerikan.” Ejek Yoo Jung bangga.
“Semakin
aku mengenalmu, opiniku semakin berubah.” Balas Ji Hae kesal.
Yoo Jung
melihat Ji Hae memakai makeup di lift padahal ini adalah tempat umum merasa ini
kelewat batas. Ji Hae pikir Hal seperti ini bisa dipahami di jaman sekarang
karena juga tidak melakukannya tiap hari. Yoo Jung memberikan pepatah “Ketahuilah
satu dan kau telah tahu semuanya."
“Bagaimana
bisa kau tahu semuanya hanya dengan tahu salah satu saja? Sangatlah sulit untuk
mengetahui seseorang hanya setelah mengenalinya sekali saja. Kita menyebut
ini... kesalahan generalisasi yang terburu-buru, Seonbae.” Kata Ji Hae lalu
keluar dari lift. Yoo Jung berteriak kesal karena Ji Hae tidak hormat hari ini
dan mengejarnya.
Eun Hyuk
mengingat kembali saat Yoo Jung mengejar Tuan lee saat di kantor kejaksaann dan
yakin kalau sungguh melihatnya di suatu
tempat tapi lupa dimana tempatnya. Ia lalu mondar mandir karena tidak bisa
mengingatnya. Ji Wook melihat Eun Hyuk mengaku mengganggunya.
“Dia jadi
seperti ini beberapa hari terakhir, karena mencari seseorang yang tak dia
kenal.” Jelas Tuan Bang
Eun Hyuk
kembali mengingat kembali saat bertanya pada Ji Hae apakah mengenal Pria yang bersama
Jaksa Cha barusan. Ji Hae mengatakan kalau pria itu adalah pelaku pembakaran.
Eun Hyuk pun mengulang sambil mengingat-ingat tentang Pelaku pembakaran.
“Saksi
dari kasus Kang Sun Il...” ucap Bong Hee. Eun Hyuk tiba-tiba teringat sesuatu
lalu memuji Bong Hee benar-benar luar biasa.
Bong Hee
binggung mendengarnya, Eun Hyuk mencari dari berkasnya dan tersenyum bahagia
karena menemukannya yaitu Namanya Lee Joon Hae. Semua nampak binggung dengan
yang dilakukan Eun Hyuk.
Bersambung
ke episode 30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar