Kejar-kejaran
dijalan pun terjadi. Hyun Soo berusaha kabur dari kejaran mobil Yoo Jung dan
juga Chang Soo, tapi yang terjadi saat di persimpangan jalan di arah kanan
sebuah mobil menabrak Hyun Soo. Si pria yang mengaku tak mengenal Hyun Soo
seperti sengaja menabraknya.
Ji Wook
dan Yoo Jung kaget melihat Hyun Soo yang ditabrak lari oleh seseorang, lalu
tergeletak begitu saja di jalan. Akhirnya mobil ambulance pun datang dengan
Hyun Soo yang memakai penyanggah leher tak sadarkan diri.
Yoo Jung
berbicara ditelp lalu meminta tolong laporkan padanya Tentang kecelakaan tabrak lari mobil. Ji Wook
duduk disampingnya mengemudikan mobil dengan wajah tegang. Yoo Jung memberitahu
Jung Hyun Soo dibawa ke rumah sakit Sunho dan akan segera sampai dan secepatnya
di operasi. Ji Wook ingin tahu Siapa
informannya. Yoo Jung hanya diam saja.
“Apa aku
menanyakan hal yang sulit? Yang aku tanyakan, siapa yang memberikan informasi
tentang pisau... Yang ada darah pengacara bang di rumahnya Jung Hyun Soo?” kata
Ji Wook penasaran.
“Kau mau
aku naik mobil bersamamu untuk menanyakan hal itu” sindir Yoo Jung.
“Jaksa
Cha, aku harap kau menjawab pertanyaanku dengan cepat” ungkap Ji Wook
“Itu
informan tanpa nama. Meski aku tahu siapa dia, aku harus melindungi
identitasny” kata Yoo Jung
“Kau
menggeledah rumahnya dengan surat perintah... Berdasarkan informasi dari
informan tanpa nama? Apa kau mau aku percaya itu?” balas Ji Wook yang pernah
menjadi jaksa.
“Tidak
masalah kau percaya atau tidak” balas Yoo Jung
Ji Wook
menegaskan Itu cara yang tidak sah untuk mendapatkan bukti, itu adalah buah di
pohon beracun. Yoo Jung tak setuju karena menurutnya menggeledah rumahnya secara resm dan Baginya
ini adalah pencarian bukti secara sah. Ji Wook benar-benar tak percaya Cha Yoo
Jung bersikeras.
“Terserahlah,
aku tidak bisa mendengar apapun yang kau katakan sekarang. Untuk mendapatkan
surat penggeledahan, aku mempertaruhkan pekerjaanku, Tapi malah ini yang
terjadi. Aku benar-benar tersudut sekarang, Ji Wook.” Tegas Yoo Jung mencoba
agar Ji Wook mengerti. Ponsel Ji Wook berbunyi dan langsung mengatakan akan
segera datang.
Eun Hyuk
dan Bong Hee sudah duduk menatap tak percaya dan lesu, Tuan Byun meyakinkan kalau benar-benar melihatnya. Eun
Hyuk seperti tak percaya, Tuan Byun kesal seperti tak ada yang percaya dengan
perkataan.
“Apa kau
pikir aku hanya berhalusinasi?” kata Tuan Byun kesal. Ji Wook datang memanggil
Tuan Bang dengan penuh pengharapan agar cepat sadar. Tapi Tuan Bang hanya diam
saja.
“Anda
bilang jarinya bergerak.” Kata Ji Wook binggung. Bong Hee pikir itulah yang mau
dikatakan. Eun Hyuk ingin tahu yang dikatakan dokter, Tuan Byun sedikit gugup
mengatakanya.
“Dokter
Bilang.... Mungkin aku salah lihat, tapi Dia benar-benar bergerak, dengarkan
aku...” kata Tuan Byun, Semua hanya bisa menghela nafas. Lalu Tuan Byun melihat
jari Tuan Bang bergerak.
“Hei!
Jarinya bergerak lagi! Coba Lihat!” teriak Tuan Byun agar menyakinkanya.
Ketiganya hanya menghela nafas karena Tuan Bang hanya diam saja, Tuan Byun
meminta agar mereka bisa melihatnya lagi.
Ji Wook menyuruh Tuan Byun untuk duduk saja, Eun Hyuk pun meminta agar
istirahat saja.
Beberapa
saat kemudian, Eun Hyuk dan Bong Hee duduk disofa, Tuan Byun bersadar di sofa.
Ji Wook mondar mandir diruangan mengingat kembali saat tak menemukan pisau di
dalam laci, lalu menatap Eun Hyuk. Ia seperti menyakini sesuatu tapi menurutnya
itu tak mungkin.
“Apa kau
bilang?” kata Bong Hee bisa mendengarnya. Ji Wook mengaku tidak bilang apa-apa
“Kalau
kau yang melakukannya, Eun Hyuk, aku akan... Memasukkanmu ke penjara, aku
bersungguh-sungguh” kata Ji Wook seperti menuduh Eun Hyuk yang melakukanya.
“Kenapa? Aku salah apa?” tanya Eun Hyuk
bingung. Ji Wook tak bisa menjelaskan.
“Kenapa?
Ada apa? Aku selalu ingin tahu kapan kita bisa berteman lagi Apakah hari ini
harinya? Apa kita akan berpegangan tangan hari ini?” ucap Eun Hyuk penuh
semangat. Bong Hee memperingatkan Jangan coba-coba..
“Kita
semua tahu kalau mood kita sedang tidak bagus. Tapi kita harus tetap tersenyum,
dengan begitu kebaikan akan datang” kata Eun Hyuk. Tuan Byun dengan setengah
tidur membenarkan.
“Eun
Hyuk, sudah lama kau tidak mengatakan hal yang masuk akal. Dia benar, kita
harus tetap berpikir positif supaya keberuntungan datang...Dan dengan begitu
pengacara Bang juga akan sadar.” Kata Tuan Byun
“Anda
juga berpikir begitu kan? “ kata Eun Hyuk. Tuan Byun mengakuinya Bong Hee pun juga
setuju dengan mereka.
“Aku
ingin mengatakan sesuatu tentang Jung Hyun Soo pada kalian.” Kata Ji Wook.
Bong Hee
pikir Hyun So melakukan sesuatu lagi. Ji Wook binggung menjelaskanya. Saat itu
terdengar suara seseorang memanggil Ji Wook, semua kaget mendengar Tuan Bang
yang memanggilnya. Semua mendekati ingin memastikan Tuan Bang yang sudah sadar.
“Pengacara
Bang. Pengacara Bang, ini aku, Eun Hyuk.
Bisakah kau mengenali aku?” ucap Eun Hyuk. Tuan Bang mengaku bisa
melihatnya.
“Hei,
bagaimana dengan aku? Apa kau mengenali aku? Pengacara Bang, ini aku!” kata
Tuan Byun. Tuan Bang bisa memanggil nama
Tuan Byun. Tuan Byun kesal Tuan Byun
yang bicara bicara banmal.
“Aku
senang sekali kau sudah sadar Aku tidak bisa percaya ini” ungkap Tuan Byun
memuji Tuan Bang yang bisa kembali sadar.
Bong Hee berkaca-kaca melihat Tuan Bang yang akhirnya sadar. Ji Wook pun
tak bisa menahan rasa haru melihat Tuan Bang, Tuan Byun pun keluar ruangan
untuk memanggil Dokter.
“Kau
membuat aku terkejut” teriak Ji Wook kesal. Tuan Bang menenangkan Ji Wook kalau
sekarang baik-baik saja.
[Episode 27 - Kenangan hari itu]
Berita TV
disiarkan “Jaksa melakukan pengejaran pada tersangka pembunuhan sore ini. Tersangka,
Tuan Jung melarikan diri menggunakan sepeda motor Akan tetapi, terjadi tabrak
lari pada tersangka dan sekarang dia dalam keadaan koma.”
Yoo Jung
dan Ji Hae menonton dalam ruangan bersama dengan ketua.
“Tuan
Jung segera di bawa ke rumah sakit setelah kecelakaan, Dan polisi sedang
melacak pelaku tabrak lari tersebut Orang-orang mempertanyakan apakah kejaksaan
telah melakukan... Penyelidikan yang benar, mereka mengkritik bahwa... Kemungkinan
kejaksaan tidak memiliki cukup bukti untuk mengejar tersangka”
Eun Hyuk
juga menonton di berita terlihat gelisah. Sementara Bong Hee menjengkuk Hyun
Soo menanyakan apakah keadaan tidak sadar sekarang. Eun Hyuk merasa kalau
keadaan sekarang Ironis sekali karena Sekarang yang satu sembuh, yang satu lagi
koma
“Kalau
ini terjadi di tengah proses penangkapannya, Itu artinya terjadi sesuatu. Apakah
itu artinya mereka menemukan bukti?” ucap Bong Hee
“Yah, aku
rasa begitu” ucap Ji Wook dengan rasa gugup. Bong Hee penasaran Apa yang akan terjadi pada Jung Hyun Soo
sekarang.
“Dia koma
saat akan ditangkap. Karenanya, kita harus menunggu sampai dia sadar.” Ucap Eun
Hyuk
“Kalau
dia tidak sadar dalam waktu lama, Akan ada penangguhan dakwaan...” kata Ji Wook
Saat itu
Yoo Jung masuk mengatakan kalau yakin Hyun Soo akan sada lalu mengubah
kalimatnya kalau Hyun Soo harus sadar apapun yang terjadi. Ji Wook pun
menanyakan apakah Yoo Jung sudah melacak kecelakaan tabrak lari. Yoo Jung
mengaku sudah menemukan mobilnya Tapi supirnya menghilang
“Apa kata
dokter?” tanya. Eun Hyuk. Yoo Jung mengaku tak tahu tapi sekarang kepalanya
terluka Dan ada pendarahan di bagian perutnya, Jadi Dokter bilang mungkin perlu
waktu lama baginya untuk bisa sadar dan Juga ada kemungkinan kerusakan otak.
Eun Hyuk
pun menanyakan keadaan Yoo Jung sekarang,
Yoo Jung mengaku Tidak baik karena
dimarahi ketua dan wakil kepala daerah lalu berkata pada Ji Wook kalau
kehilangan pekerjaannya jadi jaksa, maka apakah mereka akan memperkerjakanya.
Ji Wook dan Eun Hyuk hanya saling berpandangan.
“Lupakan
saja, aku tidak mau, bahkan kalau kau memohon supaya aku bekerja di sana” ucap
Yoo Jung kesal.
Yoo Jung
berjalan keluar ruangan, Ji Wook memanggilnya mengatakan kalau punya sesuatu dengan memberikan selembar note
kalau Pengacara Bang mendapatkan daftar itu Saat mencari tahu tentang Ko Chan
Ho dan Jung Hyun Soo.
“Kami
berdua berpikir kalau orang yang menabrak Jung Hyun Soo mungkin saja... Ada di
dalam daftar itu” kata Ji Wook. Yoo Jung tak mengerti maksudnya.
“Itu
artinya... Jung Hyun Soo berencana untuk balas dendam pada salah satu orang
itu. Dan saat orang itu tahu, Dia mungkin saja menabrak Jung Hyun Soo dengan
mobilnya.”jelas Ji Wook
“Jadi,
maksudmu... Apa Dia menabrak Jung Hyun Soo karena dia tahu Jung Hyun Soo
mengejarnya?” kata Yoo Jung
“Ya,
orang yang paling mencurigakan adalah orang pertama di dalam daftar itu Aku
sebenarnya bertemu dengannya” kata Eun Hyuk.
“Baiklah,
aku akan mencari tahu tentang orang-orang ini” kata Yoo Jung.
Bong Hee
bicara dengan Hyun Soo yang koma mengatakan kalau punya... Banyak pertanyaan
marah atas banyak hal, Jadi ia akan memastikan hyun soo akan menerima Hukuman.
Ji Wook datang memeluk Bong Hee agar bisa menenangkan pacarnya.
Tuan Bang
mengaku yakin itu Jung Hyun Soo, Tapi tidak bisa melihat wajahnya secara
langsung Karena gagal melepas maskernya. Ji Wook mengangguk mengerti dan memberitahu Jung Hyun
Soo dalam keadaan tidak sadar,
“Dia
secara praktis mendapatkan penangguhan dakwaan. Jadi fokus saja pada kesembuhanmu
dan keluar dari rumah sakit, Bagus sekali kalau kau bisa bersaksi... Setelah
Jung Hyun Soo sadar” kata Ji Wook. Tuan Bang mengangguk mengerti.
“Tapi... Kenapa
mereka selalu ada di sini?” keluh Tuan Bang semua berkumpul di sofa.
“Kami sedang
mengadakan rapat sekarang” kata Eun Hyuk
“Ini kasus
kecil, tapi aku rasa berarti. Jadi aku rasa kita harus mengambil kasus ini.”
Ucap Bong Hee. Tuan Byun mengatakan itu Tidak mungkin.
“Kita
tidak akan dapat uang dengan ini” kata Tuan Byun. Eun Hyuk yakin Kasus seperti ini nantinya jadi tuntutan
besar. Tuan Byun menyuruh Eun Hyuk Diam saja.
“Kau yang
harus diam. Bisakah kau melakukan sesuatu tentang ini, pengacara No?” keluh
Tuan Bang
“Baru
beberapa hari yang lalu, Kau memanggilnya "Ji Wook".” Ejek Eun Hyuk
“ Dan
pengacara No bilang, "Eun Ho Hyung".” Kata Bong Hee ikut mengejek
“Hei, kau
bahkan memanggilku, "Young Hee". Beraninya kau bicara banmal padaku?!!”
kata Tuan Byun mengejek.
“Aku mau
keluar dari rumah sakit” kata Tuan Bang, Ji Wook melarang tidak boleh. Tuan Byun hanya bisa mengeluh
kalauTidak ada yang berpihak padanya.
Ji Wook
mengajak Tuan BBanang agar bisa berjalan di dalam ruangan, sementara Tuan Byun
dengan santai tertidur diranjang, seperti melampiaskan kantuknya setelah
menjaga Tuan Bang. Akhirnya Tuan Bang pun bisa kembali pulang dari rumah sakit.
“Selamat
sudah keluar dari rumah sakit, pengacara Bang.” Kata Bong Hee. Tuan Bang pun
mengucapakanTerima kasih.
“Aku
dengan tulus mengucapkan selamat padamu Tapi aku benar-benar ingin pergi. Aku
sudah muak dengan tempat ini” ungkap Eun Hyuk. Mereka pun berjalan keluar
ruangan. Tuan Byun merasa bahagia temanya yang hidup kembali.
Berita
kembali disiarkan “ Tersangka yang mengalami kecelakaan dan dalam keadaan
koma... Saat akan ditangkap, Ternyata dulu pernah di dakwa Atas pembunuhan Chef
Yang. Akan tetapi, dia dibebaskan karena tidak bersalah. Karena itu, orang
terus berpikir kalau kejaksaan telah Melakukan penyelidikan balas dendam”
“Gubernur
yang baru telah mengkritik kejaksaan atas. Pelanggaran hak asasi manusia. Kejaksaan
sepertinya malu atas kejadian tersebutSaat proses penyelidikan, sepertinya ... Wartawan
sepertinya sedang bersenang-senang sekarang”
“Kenapa
ini terjadi di saat yang buruk... Saat semuanya bisa dikendalikan? Kenapa kau
bahkan... Berpikir mempertaruhkan pekerjaanmu? Kau seharusnya tidak melakukan hal
seperti itu secara sembrono. Kau tidak bisa berjudi dengan hidupmu” kata Ji Hae
merasa tak enak.
“Sudahlah
hentikan. Aku mungkin saja akan menjahit mulutmu” ucap Yoo Jung merasa frustasi
juga. Lalu telp diruangan berdering.
Ketua
menghadap Jaksa Jung, meminta maaf atas kejadian sekarang. Jaksa Jang
mengatakan kalau kasus yang mirip terus terjadi belakangan ini, jadi mereka
merusak reputasi kejaksaan. Ketua kembali meminta maaf. Jaksa Jang meminta agar
memanggil semua wartawan
Semua
wartawan sudah menunggu, Jaksa Jang masuk rumah sakit dan semua orang
mengajukan pertanyaan “Apakah ini penyelidikan balas dendam karena melepaskan Tuan
Jung... Saat dia salah dituduh atas pembunuhan Chef Yang?”
“Apa anda sengaja tidak menangkap
Tuan Ko, Atau anda gagal menangkapnya? Apa anda bermaksud menghukum jaksa yang
berwenang menangkapnya? Orang-orang berpikir anda hanya berpura-pura
mengunjungi rumah sakit Mereka berpikir anda hanya pura-pura, apa pendapat
anda? Apa anda sadar kalau orang-orang berharap untuk mereformasi kejaksaan?”
“Setelah
pemeriksaan kejaksaan telah selesai, Kami akan memberikan hukuman sesuai
hasilnya, Tapi sulit dikatakan bagaimana hukumannya nanti” kata Jaksa Jang
memberikan penyataan pada wartawan.
Jaksa
Jang hanya menatap Hyun Soo yang tak sadarkan diri, bersama dengan Yoo Jung dan
ketua. Yoo Jung mengatakan masih tetap berpikir Jung Hyun Soo Adalah pelaku
yang sebenarnya yaitu tidak hanya membunuh Chef Yang dan Lee Jae Ho, Tapi juga
membunuh...
“Diam,
tutup mulutmu! Betapa tidak kompetennya dirimu sampai... Mempermalukan aku
seperti ini?” ucap Jaksa Jang yang ingin memukul Yoo Jung tapi mengenai wajah
ketua yang terkena pukulan.
“Jangan
pernah... Merusak reputasi kejaksaan lagi Apa kau mengerti?” kata Tuan Jang.
Yoo Jung hanya bisa menahan tangis melihat ketuanya kena pukul.
Bong Hee
masuk ke dalam rumah, mengaku tidak ingat kapan terakhir kali... u bisa berada
di rumah dengan santai seperti ini. Ji Wook juga merasakan hal yan sama karena sudah
lama tidak ngobrol santai seperti ini.
“Dan
berbicara seperti ini sambil tersenyum saat tidak ada orang lain di rumah” kata
Bong Hee
“Itu
benar, hanya kita berdua saja...” ucap Ji Wook lalu merasakan gugup,
“Aku rasa
hanya kita berdua saja di sini sekarang Apakah masih ada... aku rasa tidak ada
orang lain di sini, jadi Mau kubuatkan makanan untukmu?” kata Ji Wook seperti
ingin mengurangi rasa gugup.
“Tidak,
aku mau mandi dulu.” Ucap Bong Hee. Ji Wook makin gugup mengetahui Bong Hee
akan mandi seperti berpikiran yang aneh tapi akhirnya keduanya pun berpisah.
Ji Wook
berbaring di kamar dan terlihat gelisah, Bong Hee juga melakukan hal yang sama
berbaring dengan gelisah dan akhirnya memilih untuk turun dari tempat tidur. Ji
Wook keluar kamar dikagetkan dengan Bong Hee sudah ada didepan kamar. Bong Hee
juga sempat kaget seperti sudah lama
berdiri didepan kamar.
“
Yah...apa kau mau bir?” tanya Bong Hee. Ji Wook meminta Bong Hee mendekat. Bong
Hee malah menjauh.
“ Ini
baru hari kedua mereka.” Kata Bong Hee. Ji Wook binggung karena sepertinya lebih dari
dua hari.
Bong Hee
pikir mereka tidak bisa menghitung hari saat pengacara Bang di rumah sakit Karena
tidak bisa melakukan apapun. Ji Wook pikir benar juga lalu meminta Bong Hee
mendekat karena ingin memeluknya, Bong Hee sengaja menjauh. Ji Wook pun
tersenyum mengejarnya dan Bong Hee memberikan bir ditanganya.
Keduanya
duduk sambil minum bir, Bong Hee tah kalau Ji Wook itu stress karena kasus yang
sedang dikerjanya. Ji Wook pikir memang seperti itu, lalu mengeluh dengan Bong
Hee yang sudah menjadi pacarnya tapi tetap memanggilnya “pengacara No.”
“Kalau
begitu apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus mengganti panggilanmu kalau malam?”
kata Bong Hee. Ji Wook mengangguk dan Bong Hee ingin mencobanya.
“Sayang...”
kata Bong Hee dengan gaya imut. Ji Wook menahan tawa mendenganyar. Bong Hee pun
kesal melihat Ji Wook yang ingin tertawa. Ji Wook menyangkal.
Bong Hee
kembali mengulang dengan memanggil “Sayang” Ji Wook kembali menahan tawa. Bong
Hee bisa tahu kalau Ji Wook yang tertawa. Ji Wook mengaku hanya menggodanya
saja dan tidak akan melakukannya lagi. Bong Hee yang kesal memperingatakan
kalau tak ingin melakukan lagi. Ji Wook merengek agar Bong Hee melakukanya.
Bong Hee menegaskan kalau Ji Wook jangan berharap lagi.
“Kau
lebih baik melakukannya daripada aku. Katakan "Sayang".” Rengek Ji
Wook
“Tidak,
kau saja yang mengatakannya. Aku mau kau memanggilku begitu, sekali saja.” Kata
Bong Hee memohon. Ji Wook menolak mengatakannya, Bong Hee merengak memintanya.
“Aku tidak
akan pernah mengatakannya, Kau mentertawakan aku” kata Ji Wook.
Keduanya
selesai minum, Ji Wook membahas Tentang
kecelakaannya Jung Hyun Soo menurutnya itu sedikit rumit, bahwa Jaksa Cha
membawa surat perintah setelah mendapatkan informasi Dan memberitahu tentang
itu Lalu Jung Hyun Soo melarikan diri dan mengalami kecelakaan
“Kemudian...
Apakah supir yang menabraknya... Belum tertangkap?” kata Bong Hee
“Mobilnya
ditemukan, tapi tidak ada siapa-siapa di dalam. Mobilnya di sewa dengan kartu pengenal
palsu, dan supirnya Dibawa ke bukit” jelas Ji Woo. Bong Hee bisa mengerti.
Ji Wook
lalu melihat Bong Hee menguap dan bertanya apakah mengantuk, Bong Hee
mengelengkan kepala dan merasa tak masalah. Tapi beberapa saat kemudian, Bong
Hee sudah berbaring di pangkuan Ji Wook.
Ji Wook
membelai rambut Bong Hee dan menatapnya dalam, seperti mengagumi wanita yang
sangat dicintainya. Akhirnya Bong Hee dan J Wook tertidur disofa bersama,
seperti bisa tidur nyenyak setelah kejadian yang menegangkan.
Tuan Bang
masuk ruangan, Eun Hyuk, Bong Hee dan Tuan Bang melakukan penyambutan dengan
berteriak “Selamat atas hari pertamamu kembali! Kami senang kau kembali!” Tuan
Bang terlihat bahagia disambut rekan kerjanya.
“Apa yang
kalian lakukan? Siapa yang akan membersihkan kekacauan ini?”teriak Ji Wook
kesal, Tuan Bang mengatakan akan membersihkannya, tapi saat itu juga Ji Wook
memberikan sambutan dengan kertas kecil membuat ruangan berantakan lalu pergi.
“Kau yang
harus membersihkannya pengacara No” teriak Tuan Bang. Semua hanya bisa menatap
heran pada Ji Wook lalu mengucapkan selamat.
Ruang
rapat
Ji Wook
pikir semua ini jelas kekerasan di firma hukum. Akan tetapi, membuktikan penyebab
kerugian tidaklah mudah. Eun Hyuk pikir Itu akan sangat rumit tentunya, Tuan
Bang pikir Secepatnya, hukuman atas kerusakan juga akan diperkenalkan ke dalam
sistem dan Tuan Byun merasa Kalau ini terjadi di Amerika, orang ini akan berada
dalam masalah besar
“Ngomong-ngomong,
orang-orang di sana... Selalu memastikan hukuman yang tegas pada kasus seperti
itu. Aku akan memberitahumu apa yang terjadi waktu pertama kali pergi ke
Amerika, Isteriku dulu itu sangat cantik llau Ada bajingan pirang yang
menganggunya, dengan Memanggilnya cantik dan imut” cerita Tuan Bang kembali
ngalor ngidul
“Ini dia
mulai lagi” ejek Bong Hee. Tuan Byun seperti tak begitu mendengarnya. Bong Hee
mengaku tak mengatakan apapun.
“Aku
harus bersabar, dia ayahmu” keluh Bong Hee. Tuan Byun menegaskan kalau bukan
ayah Bong Hee.
“Aku
tidak bilang anda ayahku, pendengaran anda bagus sekali” ejek Bong Hee. Tuan
Byung menyuruh agar mengeluarkan Bong Hee saja.
“Aish!
Benar-benar kacau di sini! Kacau sekali! Tidak bisakah kita sekali saja rapat
dengan benar?” teriak Ji Wook kesal. Tuan Bang mengangkat tanganya. Ji Wook
mempersilahkan Tuan Bang bicara.
“Ini sebenarnya
bukan tentang pekerjaan, Sesuatu sepertinya aneh bagiku. Seperti yang kalian
tahu, aku dalam keadaan koma” cerita Tuan Bang. Eun Hyuk pikir Tuan Bang
mengalami jiwa yang keluar dari jasadnya.
“Aku
dengar itu terkadang terjadi pada beberapa orang dan orang pergi ke akhirat lalu
kembali” kata Bong Hee. Eun Hyuk tak percaya mendengarnya.
“Bong
Hee.. Aku harap kau berakhir di lubang yang berapi” ejek Tuan Byun. Bong Hee
menegaskan tidak mengalami hal seperti itu
“Tapi aku
rasa bermimpi, dan mengingat sebagian” ungkap Tuan Bang menatap Tuan Byun.
Flash Back
Tuan Byun
memohon agar Tuan Bang sadar, lalu berjani Kalau sadar, akan mendonasikan semua
hartanya, lalu mengubah kalimat memberikan semuanya bahkan boleh memiliki
semuanya. Ia pun bisa akan mengganti
nama firma bahkan akan mengeluarkan namanyadan memasukkan nama Tuan Bang jadi "No,
Ji, dan Bang".
“Aku mengingatnya
dengan jelas” kata Tuan Bang. Tuan Bang mengelak tidak pernah bilang begitu.
Tuan Bang menatap kearah Bong Hee.
Flash Back
“Kalau
kau kalah dalam permainan tangga, aku akan menggantikanmu, Kau bisa
mengandalkan aku setiap saat, Jadi tolong sadarlah, ya?”ucap Bong Hee.
Bong Hee
mencoba untuk tak mengingatnya, lalu Tuan Bang melihat Eun Hyuk seperti masih
mengingatnya.
“Pengacara
Bang. Tolong bangunlah sekarang. Kenapa kau berakhir seperti ini setelah
bekerja keras? Tolong sadarlah. Aku akan mempekerjakan asisten untuk jadi
sekretarismu. Kau bisa memiliki sekretaris dan supir sendiri. Aku punya banyak
uang kau tahu, tapi tidak tahu bagaimana menghabiskannya” ungkap Eun Hyuk.
Eun Hyuk
bertawa bahagia mengaku sangat enyenangkan sekali, mimpi yang kreatif, tapi
suasana malah tambah aneh. Bong Hee dan Tuan Byun pun tak banyak bicara.
Bong Hee
mengingat obatnya pengacara Bang lalu dengan ponselnya berbicara “Kalau aku
lewat apotek, ingatkan aku untuk membeli obatnya pengacara Bang” lalu bisa
mencari apotek terdekat.
Ji Wook
mondar mandir depan meja makan, bergumam kalau melupakan tentang Orang yang
menaruh pisau di rumahnya Jung Hyun Soo dan berkata kalau yakin Kalau begitu Pelakunya
pasti salah satu dari mereka... Bong Hee bertanya pelaku apa.
“Aku
membaca... Novel detektif belakangan ini, aku berusaha mencari tahu
pelakunya... Yang ada di novel. “ kata Ji Wook
“Ibuku
pernah bilang begini padaku "Orang yang muncul pada saat seperti ini
adalah pelakunya." Oh, itu pelakunya” ucap Bong Hee dan saat itu Tuan Byun
sudah pakai cemelek menyuruh mereka minggir.
Keduanya
seperti merasa kalau Tuan Byun yang datang, Bong Hee pun memilih pergi. Tuan
Byun mengatakan kalau Sekarang giliranny mencuci piring. Ji Wook terus menatap
Tuan Bang seperti tak yakin kalau walinya itu yang melakuknya.
Flash Back
Ji Wook
datang mengunjungi Tuan Bang, sementara Tuan Byun seperti sedang tertidur di
bangku. Ji Wook membahas
senjata yang digunakan untuk memalsukan bukti
dan Memutuskan untuk tidak menggunakannya
“Tapi... Aku
tidak tahu apakah aku membuat keputusan yang benar atau tidak. Sudah pasti dia
pelakunya, Dia bahkan mengakui sendiri kejahatannya. Tapi... Aku bepura-pura
baik... Daripada dia dan mematuhi hukum. Apa ini tidak apa-apa? Apa aku
melakukan hal yang benar?” ucap Ji Wook ragu.
“Kau
seharusnya memberitahuku tentang itu dan memarahiku kalau aku berbuat salah. Jadi
kumohon... Kumohon segeralah sadar. “ kata Ji Wook. Diam-diam Tuan Byun bisa
mendengarnya.
Tuan Byun
pun pergi mengambil pisau yang disimpan dalam laci dan langsung menaruh dalam
rumah Hyun Soo sebagai bukti. Setelah mengetahui kejadian kecelakaan, Tuan Byun
datang berkunjung.
“Sebagai
petugas hukum, aku merasa malu Tapi terkadang, Aku lebih menggunakan tinjuku daripada
hukum” ungkap Tuan Byun.
Ji Wook
menatap Tuan Byun seperti tak yakin kalau orang itu yang menaruhnya, Tuan Byun
menghindari tatapan seperti tak ingin ketahuan.
Bersambung ke episode 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar