Ji Wook
meminta agar Bong Hee mengajak Hyun Soo untuk makan bersama karena mereka sudah
tahu pelaku sebenarnya jadi harus merayakanya. Tuan Bang heran melihat Ji Wook
malah mengajak Hyun Soo makan bersama dengan mereka.
“Pertama-tama,
dia tidak boleh menyelinap dengan Bong Hee...dan...Kita harus mencoba
mengeluarkan Jung Hyun Soo. Kita tidak punya pilihan lain selain itu sekarang.”
Jelas Ji Wook. Tuan Bang terlihat tak habis pikir dengan Ji Wook.
Mereka
akhirnya makan bersama dengan Yoo Jung yang ikut makan. Ji Wook pun dengan
ramah menanyakan rasa makananya, Hyun Soo mengaku Semua terlihat enak. Ji Wook lalu membahas
petugas forensik, Ko Chan Ho yang sedang dikejar polisi sebagai tersangka dari
pembunuhan Koki Yang Jin Woo. Hyun Soo dengan tenang mengatakan kalau
melihatnya di berita.
“Kau
tidak kenal dia secara pribadi, kan?” tanya Eun Hyuk ikut memancing.
“Tidak,
tidak sama sekali. Aku terkejut mendengar kalau pembunuhnya adalah petugas
kepolisian.” Kata Hyun Soo. Yoo Jung menarih sendok ingin langsung mengatakan
tujuanya datang untuk memberitahu sesuatu.
“Bong
Hee, mantan pacarmu... Maksudku, Jang Hee Jun. Aku akan menginvestigasi ulang
kasusnya. Aku tak yakin apakah aku bisa menemukan sesuatu sekarang.., tapi aku
akan mencoba menggali terus. Dari TKP sampai orang-orang yang terlibat.., aku
akan mencari itu semua. Siapa yang tahu? Pembunuhnya mungkin saja ada di rumah
ini sekarang.” Ucap Yoo Jung menatap Bong Hee dan Hyun Soo.
Hyun Soo
terlihat agak sedikit tegang, lalu Tuan Bang pun menanyakan apa yang terjadi kepada Ko Chan Ho, apakah
sungguh dalam pelarian. Hyun Soo terlihat santai kalau tak mengetahuinya dan sangat
penasaran juga.
Flash Back
Chan Ho
berusaha merangkak setelah melompat dari jembatan, seperti ingin mencari
pertolongan. Tapi tiba-tiba namanya di panggil, Hyun Soo seperti sudah
menunggunya dengan tawa mengejek.
“Apa Kau
sudah lelah? Kau kelihatan seperti mau mati.” Ucap Hyun Soo. Chan Ho hanya
terdiam menatap Hyun Soo yang bisa menemukanya.
“Apa aku
sudah bilang kalau aku sudah menemui Ko Chan Ho tepat sebelum dia menghilang?”
kata Ji Wook kembali memancing.
“Pertemuan
itu dibatalkan tiba-tiba, jadi kami tidak bisa bertemu.” Kata Bong Hee
menambahkan. Yoo Jung terlihat tak percaya.
“Alangkah
baiknya jika kau memeriksa setiap kamera CCTV dari Taman Hanmoo di tempat
dimana mobilnya ditemukan. Yah, mengingat situasinya, ini lebih kelihatan
seperti dia mengambil rute lokal, daripada jalanan yang besar.”ungkap Ji Wook.
Yoo Jung pun memutuskan akan memeriksanya.
“Dia
tidak menunjukkan tanda-tanda agitasi. Ini tak bekerja.”gumam Tuan Bang dengan
memberikan kode.
“
Satu-satunya waktu... Jung Hyun Soo terlihat terkocok-kocok adalah...” gumam Ji
Wook mengingatnya.
Flash Back
Hyun Soo
bertanya apakah Ji Wook pernah melihat orang yang dekat dengannya terlukai dan Brengsek
ini menyerang wanita. Saat itu Hyun Soo seperti memperlihatkan kemarah yang
amat mendalam.
“Oh,
omong-omong, periksalah apa Ko Chan Ho punya catatan kriminal mengenai wanita
atau seseorang. Dia mungkin sudah pernah menyerang atau menyiksa wanita secara
fisik. Ini hanya firasatku.” Kata Ji Wook
Hyun Soo
kembali terlihat gugup, Ji Wook pun menyuruh Hyun Soo agar bisa makan lebih
banyak lagi. Bong Hee melihat Hyun Soo juga sedikit tak nyaman.
Eun Hyuk
mengantar Hyun Soo dengan mobilnya dengan membahas kalau tadi makan malam yang membosankan. Hyun So
pikir Tidak, Karena merkea pengacara dan jaksa.., jadi membicarakan banyak
kasus. Eun Hyuk pikir Kasus-kasus itu bukan topik bagus saat makan malam.
“Aku
dapat pekerjaan baru. Aku mau mempromosikan perusahaanku.., tapi aku tak pernah
bisa dapat kesempatan. Aku pembawa pesan bermotor sekarang.” Kata Hyun Soo. Eun
Hyuk senang mendengarnya.
“Kami
sering memakai pembawa pesan bermotor. Aku bisa jadi pelanggan setia.
Omong-omong.., kenapa kau menyewa Bong Hee sebagai pengacaramu?” kata Eun Hyuk
“Dia
terkenal karena salah tuduh. Itu mirip dengan kasusku.”kata Hyun Soo.
“Astaga,
kau tidak jatuh ke dalamnya. Aku penasaran, jadi bertanya. Aku dengar ada
banyak pembunuh dan kriminal yang mendekati Bong Hee dengan tujuan yang salah.”
Ucap Eun Hyuk. Hyun Soo hanya berkomentar kalau Eun Hyuk sangat jujur. Eun Hyuk
merasa sebaliknya
Yoo Jung
mengemudikan dalam mobilnya terlihat masih banyak pikiran. Teringat kembali dengan
kejadian sebelumnya
Flash Back
Semua
keluar rumah kecuali Bong Hee. Yoo Jung heran bertanya apakah Bong Hee tak
pulang ke rumahnya. Bong Hee sedikit binggung, lalu mengatakan kalau Ji Wook
yang menyediakan kamar untuk kost.
“Apa Kau
tinggal di sini?” tanya Yoo Jung. Bong Hee menjelaskan kalau Ji Wook membuat
kamar seperti kost dengan papan.
“Jadi kau
tinggal di sini.” Kata Yoo Jung ingin menyakinkan. Ji Wook langsung membenarkan
kalau Bong Hee tinggal bersamanya, Bong Hee terlihat tak enak hati tapi Ji Wook
tak ingin menyangkalnya.
Bong Hee
ingin membantu Ji Wook mencuci piring, Ji Wook menolak menyuruh Bong Hee untuk
Pergi dan istirahatlah. Bong Hee tak maukarena tadi Ji Wook sudah memasak
semuanya sendiri. Mereka pun mencuci piring bersama.
“Rumahnya
ramai sekali beberapa menit yang lalu. Sekarang semuanya kosong. Apa kau merasa
rumah ini sangatlah kosong karena semuanya sudah pergi?” kata Bong Hee.
“Entahlah...
Aku suka kesunyiannya....” ucap Ji Wook dengan tatapan mengoda. Bong Hee
seperti merasa jantungnya berdegup dengan kencang.
“Jangan
tatap aku seperti itu. Jangan coba membuatku terpesona dengan tatapan itu.”
Kata Bong Hee memalingkan wajahnya.
“Aku tidak
mencoba membuatmu terpesona. Aku hanya menatapmu.” Ucap Ji Wook kembali
memberikan tatapan mengoda. Bong Hee akhirnya memberikan percika air pada wajah
Ji Wook untuk membalasnya.
“Fokuslah
mencuci.” Kata Bong Hee. Ji Wook merasa dirinya
benar-benar fokus mencucinya.
Seorang
wanita baru kembali kerumah kaget melihat suaminya yang sudah tergeletak dengan
dada tertusuk pisau, lalu segera mengambil ponslenya. Eun Hyuk selesai
mengantar Hyun Soo menerima telp dari Klien : Park Seong Eun. Nyonya Park
terlihat ketakutan.
“Pengacara
Ji... Suamiku... ...meninggal.” kata Nyonya Park. Eun Hyuk kaget langsung
mengatakan akan segera datang.
Eun Hyuk
pun masuk rumah dikagetkan dengan melihat Tuan Park yang sudah tergeletak
bersimba darah, dan Nyonya Park hanya duduk diam seperti pasrah.
Akhirnya
Nyonya Park dibawa oleh polisi untuk diinterogasi, Eun Hyuk menatap Nyonya Park
seperti tak tega karena dibawa oleh polisi lalu mengatakan pada polisi kalau
akan menemaninya.
Flash Back
“Seorang
pengacara mempunyai tanggung jawab legal untuk menjaga rahasia klien. Betulkan?”
ucap Nyonya Park. Eun Hyuk membenarkan.
Tapi
seorang pengacara juga tidak bisa menyembunyikan kebenaran... atau membuat
pernyataan palsu. Oleh karenanya.., kami juga punya hak untuk memberi tahu
kebenarannya.” Jelas Eun Hyuk.
“Jadi
Mana yang akan kau pilih? Kau akan memberitahu kebenaran... atau menjaga
rahasiaku? Aku... tidak membunuh suamiku. Tapi... Aku mau mengaku kalau aku
membunuhnya dan menyerahkan diri. Maukah kau... menjaga rahasiaku?” kata Nyonya
Park dengan wajah memohon.
Eun Hyuk
terdiam mengingat juga perkataan Ji Wook padanya “ Seorang pengacara
berkewajiban melakukan dua hal yang sangat penting. Mereka berkewajiban untuk
menjaga rahasia klien. Mereka juga tidak bisa menyembunyikan kebenaran. Mereka
berkewajiban berbicara kebenaran. Jika kedua kewajiban saling bertabrakan.., mana
yang harus kita pilih?”
[Episode 19 -Kebenaran Vs. Rahasia]
Ji Wook
memberikan secangkir teh yang dibelikan Bong He untuk menghilangkan insomnianya, dan tahu kalau Rasanya sangat
tidak enak tapi yakin kalau Bong Hee akan membutuhkannya hari ini. Bong Hee
terlihat gugup. Ji Wook duduk depanya menatap Bong Hee.
“Bong
Hee.. Kau terganggu oleh Jung Hyun Soo, kan?” kata Ji Wook
“Bagaimana
jika...ini berubah jadi Aku memintamu melindungi pembunuh?” kata Bong Hee ragu.
“Presumsi
dari ketidakbersalahan. Apa Kau sudah lupa itu? Dia berbohong soal alibinya.
Itu... yang menggangguku. Selain itu, tak ada hal lain yang kuketahui
tentangnya. Aku ini orangnya teliti. Kau tahu. Karena itulah aku melakukan pengecekan
dua kali.” Ucap Ji Wook
“Apa Kau
berharap aku mempercayaimu?” kata Bong Hee. Ji Wook ingin Bong Hee percaya
padanya.
“Kau
serius, kan?” kata Bong Hee. Ji Wook mengaku tidak dan dirinya bohong.
“Jika kau
menemukan sesuatu.., kau harus jujur dan beritahu aku itu, oke? Jangan...
menyembunyikan apapun dariku.” Ucap Bong Hee. Ji Wook menganggguk setuju.
“Omong-omong..,pria
itu, Jung Hyun Soo. Aku tidak peduli dia berbahaya atau tidak. Dan aku tidak
peduli dia jahat atau baik. Aku hanya tidak mau kau menemuinya sendiri. Karena
kau bersikap seperti itu, aku akan memberitahumu ini. Aku ingin kau selalu di
tempat, dimana aku bisa mengawasimu selama 24 jam. Aku... Maksudku... 24 jam
sedikit terlalu...” ucap Ji Wook sedikit gugup.
"Bukankah
itu terlalu banyak? 24 jam terlalu banyak." Itu yang mau kau katakan?”
kata Bong Hee mengejek.
Ji Wook
pikir 20 jam saja. Bong Hee mulai minum teh yang dibelinya dan tak percaya
kalau Ji Wook bisa meminumnya karena sangat pahit. Ji Wook memberitahu kalau
minum itu tiap hari karena membeli Bong Hee yan membelikanya. Bong Hee kembali
meminumnya dan benar-benar sangat pahit.
“Aku
meminumnya tiap hari, tapi rasanya tetap pahit.pahi Walaupun Ini pahit, tapi
aku meminumnya tiap hari.” Ucap Ji Wook ingin membuat Bong Hee bahagia.
Ji Wook
memberitahu kalau Jung Hyun Soo mereaksi dua hal. Yaitu Pertama, saat
menanyainya soal insiden penyerangan di ruang kunjungan. dan saat mengatakan
apakah Ko Chan Ho punya masalah dengan wanita ia yakin Hyun Soo punya trauma
karena wanita.
“Haruskah
aku menemui wanita yang diserangnya?” kata Tuan Bang, Ji Wook pikir perlu tapi
Tuan Bang harus hati-hati.
“Jung
Hyun Soo bukan target yang mudah.” Pesan Ji Wook.
“Aku juga
bukan penyidik ceroboh. Karena itulah kau memanfaatkanku.. dengan menyuruhku
melakukan banyak hal. Itu karena aku sangatlah kompeten.” Kata Tuan Bang
bangga. Ji Wook pun merasa tak meragukan lagi kemampuan Tuan Bang.
“Apa
mungkin..,jika kita akhirnya menemukan sesuatu.., aku tetap ingin kita
menyimpan kasus ini untuk kita berdua saja.” Kata Ji Wook Tuan Bang pikir
itu sedang bicara soal Pengacara Eun.
“Jika... Jung
Hyun Soo berubah jadi bersalah dan itu bisa berubah kalau kita memberinya
kebebasan... Aku tidak seharusnya menyembunyikan dari Bong Hee, dan aku tidak
bisa menyembunyikannya. Tapi, aku hanya ingin membantunya mengetahui tanpa
membuatnya terluka. Aku ingin memberinya waktu untuk menyiapkan diri.”jelas Ji
Wook. Tuan Bang mengangguk mengerti.
Nyonya
Park di interogasi oleh Yoo Jung, Yoo Jung mengatakan Nyonya Park yang mengakui
tindakan kriminalnya sendiri. Nyonya Park mengangguk membenarkan. Eun Hyuk
sebagai pengacara menjelaskan Pikirannya lemah karena KDRT yang terus berlanjut
dan Itu terjadi saat klienya kehilangan akal sehat.
“Ia meninggal
dunia karena mengalami stroke akibat patah tulang tengkorak. Singkatnya, kau mendorongnya
saat bertengkar dan dia meninggal karena patah tulang tengkorak setelah dia
jatuh. Setelah itu, kau menusuknya dengan pisau dapur meskipun dia sudah mati. Sebegitu
besarlah benciku padanya.” Ucap Yoo Jung
“Aku tak
bisa mengontrol kemarahanku.” Kata Nyonya Park. Keduanya pun hanya diam saja.
Eun Hyuk
pamit pergi saat keluar dari ruang interogasi,
Yoo Jung berkomentar kalau Ini adalah pertemuan yang tidak disengaja sebagai
jaksa dan pengacara, Eun Hyuk pikir seperti itu.
“Aku
melihatmu melindungi kasus Eun Bong Hee. Apa Kau berpikir dia tidak bersalah?”
ucap Yoo Jung masih tak yakin.
“Kau tahu
kalau aku tidak percaya kepada klienku, kan? Tidak masalah jika aku
memercayainya ataupun mereka bicara kebenarannya. Ini hanya pekerjaan. Tapi...
Aku percaya Eun Bong Hee. Aku melindunginya karena mempercayainya.” Kata Eun
Hyuk. Yoo Jung ingin tahu alasanya.
“Aku
tidak tahu, tapi Aku mempercayainya begitu saja.” Ungkap Eun Hyuk dan akan
pergi, lalu Yoo Jung memanggilnya.
“Eun
Hyuk. Bisakah kita makan bersama sekali saja setelah sekian lama?” tanya Yoo
Jung seperti sangat berharap. Eun Hyuk hanya diam saja.
“Ny. Park
Seong Eun telah lama menderita karena KDRT yang dilakukan suaminya, Kang Jin
Ho. Pada hari saat insiden terjadi, suaminya seharusnya meninggalkan rumah
untuk beberapa hari karena urusan pekerjaan. Tapi dia tiba-tiba pulang tanpa
sepengetahuan dan mereka mulai bertengkar. Pada akhirnya.., Park Seong Eun mendorong
suaminya, Kang Jin Ho.” Jelas Eun Hyuk dengan memperlihatkan layar gambar
Nyonya Park dan Tuan Kang.
Eun Hyuk
pun menyayangkan kalau Tuan Kang terkena
stroke akibat patah tulang tengkorak. Namun, klien mereka, Park Seong Eun.., mengakui
tindak jahatnya itu tanpa menyangkal apapun. Bong Hee bertanya apakah Eun
Hyuk berencana untuk melindunginya dengan
mengatakan kalau Nyonya punya pikiran lemah karena disiksa dari dulu. Eun Hyuk
mengatakan kalau itu adalah rencananya.
“Tunggu.
Sebentar... Tapi ada sesuatu yang aneh. Kelihatannya suaminya tidak menyiksanya
hari itu. Menurut materi yang kau berikan kepada kami.., Tidak ada luka di
tubuh Park Seong Eun. benar, kan?” ucap Ji Wook. Eun Hyuk membenarkan.
“Mereka
hanya berdebat. Itu adalah hal yang memacu saat itu dan Ini anak mereka, Kang
Jae Young.” Ucap Eun Hyuk memperlihatkan profile Kang Jae Young, Umur 24,
Mahasiswa.
Flash Back
Yoo Jung
bertemu dengan Jae Young untuk memberikan kesaksian. Jae Young merasa kalau
ibunya membunuh sang ayah untuk pertahanan diri.
“Dia mengaku
bahwa ibunya dilecehkan secara fisik oleh ayahnya. Yah, sebenarnya ini kasus
yang sederhana. Aku memberitahu kalian karena kalian penasaran. Seperti biasa,
aku akan mengurus ini sendiri dan melakukan pekerjaan dengan baik, jadi jangan
khawatir.” Ucap Eun Hyuk
“Aku
takkan khawatir, tapi Aku akan bantu kau saja.” Kata Ji Wook. Eun Hyuk menolak
tapi Ji Wook tetap ingin membantu bahkan mengajak Bong Hee untuk ikut juga. Bong Hee pun setuju.
“Tidak,
Pengacara Eun. Aku baik-baik saja sendirian.” Kata Eun Hyuk menolak
“Kenapa
tidak? Dia akan belajar banyak dari kasus ini. “ kata Ji Wook tetap ingin mau
membantu.
“Kalau
begitu Pengacara Eun bisa bantu aku. Aku tidak butuh bantuanmu. Aku menolaknya.”
Ucap Eun Hyuk. Ji Wook tetap ingin membantnya. Eun Hyuk ingin tahu alasan Ji
Wook ingin membantunya.
“Kau
meminta bantuan kepadaku.., tapi kau tak pernah menawarkan bantuan. Kau kenapa
sih? Aku tidak ingin menolongmu saat kau meminta bantuanku.., tapi sekarang aku
ingin membantumu karena kau mengatakan kau tidak butuh bantuan.”kata Ji Wook,
Eun Hyuk pun setuju akan membantunya.
“Seharusnya
kau bilang kau takkan membantuku.” Keluh Eun Hyuk, Ji Wook tetap akan
membantu. Eun Hyu merasa Ji Wook tidak
perlu membantunya jadi akan membantunya.
“Kau
sungguh tidak perlu membantuku.” Ucap Eun Hyuk. Ji Wook tetap ingin membantu
lalu keluar bersamaan.
Bong Hee
dan Tuan Bang melihat keduanya seperti anak-anak. Tuan Bang merasa dirinya
masih lajang tapi rasanya seperti ayah dari empat anak. Bong Hee binggung siapa
anak ke empatnya. Tuan Bang memberitahu kalau anak keempat datang. Tuan Byun
masuk ruangan.
“Nona
Kurang Bukti, kau kabur saat sidang.” Teriak Tuan Byun, Bong Hee langsung
melesat kabur, Tuan Byun pun
mengejarnya. Tuan Bang hanya bisa mengelengkan kepala melihat semua tingkah
rekan kerjanya.
Ji Hae
melihat Yoo Jung yang berkerja merasa yakin kalau Matanya pasti sangat lelah
dari rekaman CCTV. Yoo Jung mengaku
sangat dibanjiri kerjaan dan harus menggali apa yang Ko Chan Ho lakukan
selain itu punya segunung kasus lain juga.
“Astaga,
resolusinya jelek sekali. Bahkan tim forensik pun tidak akan bisa dengan
resolusinya.” Ungkap Ji Hae merasa sedih. Yoo Jung pikir seperti itu juga.
“Omong-omong,
aku tidak bisa percaya kalau Ko Chan Ho adalah pembunuhnya.., bukannya Jung
Hyun Soo Sejujurnya, aku tak tahu apa yang terjadi..” Komentar Ji Hae.
“Aku juga
sama, Aku sungguh berpikir kalau Jung Hyun Soo adalah pembunuhnya.” Ungkap Yoo
Jung juga binggung.
Hyun Soo
mengemudikan mobilnya, lalu masuk ke dalam kantor Ji Wook memberitahu ada kiriman.
Tuan Bang dan Bong Hee menyapanya, merasa Senang bisa bertemu karena pekerjaan.
Hyun Soo memberitahu kalau Eun Hyuk yang meminta mengantar catatan medis ini.
Ji Wook menyapa Hyun Soo yang datang.
“Sepertinya
ini catatan medis Park Seong Eun.” Kata Tuan Bang pada JI Wook
“Aku
harus mengatakannya, kita terus dapat kasus tidak henti-hentinya akhir-akhir
ini” Ucap Ji Wook. Tuan Bang memberitahu kalau kasus pembunuhan lainnya.
“Tapi
kasus ini berbeda. Tersangkanya mengaku duluan kalau perbuatan ini yang dia
lakukan. Kau bisa meringankan hukuman dengan menyerahkan diri, kau pasti tahu.”
Kata Ji Wook seperti sengaja ingin membuat Hyun Soo sadar. Bong Hee menatap
Hyun Soo ingin tahu reaksinya.
“Tentu
saja dia akan mendapatkan keringanan hukuman. Sampai jumpa.” Kata Ji Wook
segera pergi.
Eun Hyuk
melihat berkas Nyonya Park berkali-kali lalu memohon, agar bisa memikirkan lagi
keputusannya sekali saja. Tapi Nyonya Park seperti tetap ingin mengaku sebagai
pelaku dan menutupi pelaku sebenarnya.
Ji Wook
sedang melihat berkas dari foto korban yang tergeletak. Bong Hee datang membawakan
segelas minuman, Ji Wook heran kalau seharunya tuan Byun yang mengurusnya
minggu ini. Bong Hee pikir hanya itu saja yang diinginkan, lalu menganggap
kalau dalam hidup harus saling menerima dan memberi. Ji Wook tersenyum lalu
mengajak Bong Hee untuk duduk bersama.
“Apa yang
kau baca? apakah kasus yang diambil Pengacara Ji?” kata Bong Hee. Ji Wook
membenarkan.
“Kenapa
kau terus mau membantunya... saat dia bilang dia tidak butuh bantuanmu?” tanya
Bong Hee. Ji Wook juga tak mengerti tapi menurutnya Eun Hyuk jadi ane dengan
masalah ini.
“Aku
tidak setuju dengan itu. Dia selalu aneh seperti itu.” Kata Bong Hee. Ji Wook
memuji Bong Hee itu penilai dengan karakter bagus.
“Aku dulu
selalu berpikir kalau kau... sangat menjengkelkan.” Ejek Bong Hee. Ji Wook
merasa tak seperti itu.
“Tapi
Bagaimanapun..,aku sudah mengecek dokumen ini.” Kata Ji Wook. Bong Hee bertanya
apakah ada yang aneh. Ji Wook pun merasa tak yakin.
“Tapi ada
sesuatu yang menggangguku. Kupikir ada kemungkinan orang datang ke rumah
mereka.” Kata Ji Wook
“Kurasa
aneh saja tubuhnya ditusuk setelah dia mati. Meskipun dia sangat membencinya..,
kurasa tidak perlu tindakan seperti itu.” Komentar Bong Hee.
Ji Wook
juga menyetujuinya, lalu mengelus kepala Bong Hee memujinya yang sudah banyak
berkembang dan cukup bagus melihat sebuah kasus sekarang. Bong Hee pikir Orang
yang seharusnya datang bisa saja anak mereka, Ji Wook seperti terdiam dan memikirkan
tentang anak keduanya. Bong Hee memberitahu kalau anak Tuan Park ada di bawah
sekarang dan bersiap untuk bersaksi kepada Pengacara Ji.
Ji Wook
dan Bong Hee menuruni tangga dengan senyuman bahagia, Tuan Bang yang melihatnya
ikut tersenyum melihatnya, merasa Orang-orang akan berpikir kalau keduanya
pasti berkencan. Tuan Byun datang bertanya siapa yang dimaksud. Tuan Bang mengaku
tak mengatakan apapun. Tuan Bang tetap merasa mendengar sesuatu. Tuan Bang
menyakinkan Tuan Byun hanya sedang berimajinasi karena Orang yang tua memang
biasanya seperti itu. Tuan Byun mengumpat kesal.
Eun Hyuk
bertemu dengan Jae Hyung dengan mengawali akan mulai dengan pertanyaan yang
biasanya ditanyakan jaksa. Jae Hyung mengangguk mengerti, Eun Hyuk pun Berapa lama Kang Jin Ho melecehkan
ibunya. Jae Young mengatakan Sudah dari
dulu dan dalam jangka waktu yang sangat lama.
“Seingatku,
dia selalu bersikap kasar terhadap ibuku,
Aku sungguh... Dia ibuku, tapi aku sangat mengasihaninya.” Ungkap Jae
Young
“Jika kau
sangat mengasihaninya, kenapa kau...” kata Eun Hyuk terhenti dan ingin memulai
dari awal lagi. Ji Wook sedari tadi melihat dari depan pintu.
“Apa
ayahmu hanya melecehkan ibumu, atau dia juga melecehkanmu?” kata Ji Wook. Eun Hyuk
kaget melihat Ji Wook yang datang.
“Kenapa
kau ...pindah dari tempat orang tuamu?” tanya Ji Wook terus, Eun Hyuk mencoba
agar Ji Wook tak memberikan pertanyaan.
“Agar
sepenuhnya tersiapkan.., maka kau harus berlatih menjawab pertanyaan yang tidak
terduga.” Jelas Ji Wook. Eun Hyuk merasa kalau
akan mengurusnya.
“Saksi,
apa kau pernah berpikir kau akan berkelahi... dengan ayahmu saat kau sudah
cukup dewasa?” kata Ji Wook, Jae Young terlihat sedikit panik.
“Aku tahu
seseorang yang pernah mengalami hal seperti itu jadi seharusnya membuatnya
aman.” Ungkap Ji Wook mengingat pernyataan Hyun Soo.
Flash back
“Ada anak
yang aku gagal lindungi. Pada saat itulah aku punya pemikiran. "Ah.. Benar.
Saat aku sudah cukup dewasa dan punya kekuatan dan kemampuan lebih.., Seharusnya
aku tidak membiarkan siapapun menjadi korban ketidakadilan semacam itu." Kata
Hyun Soo.
Ji Wook
pun ingin tahu dengan, Jae Young seperti memancing. Jae Young tak bisa
menjawab, Eun Hyuk merasa kalau mereka menyudahinya dan bisa bertemu lain kali
lagi.
Jae Young
pun keluar dari rumah. Eun Hyuk mengeluh pada Ji Wook yang melakukan ini pada
Jae Young. Ji Wook pikir itu yang ingin ditanyakanya lalu meminta agar
menatapnya Eun Hyuk merasa kalau selalu melihatnya.
“Tentu
saja. Tapi lihat mataku dan beri tahu aku kebenarannya.” Kata Ji Wook, Eun Hyuk
pikir kebenaran apa yang dimaksud. Ji Wook meminta Eun Hyuk agar Berhentilah
bercanda.
“Kau
menyembunyikan sesuatu. Apa aku salah?” kata Ji Wook yakin. Eun Hyuk
memperingatakan Ji Wook Jangan menyimpulkan sendiri. Tapi Ji Wook merasa
menginginkanya.
“Apa Dia
pelakunya? Benarkan? Katakan kepadaku.” Kata Ji Wook yakin
“Apa yang
akan kau lakukan jika memang dia pelakunya?” balas Eun Hyuk menantang.
“Park
Seong Eun belanja ke toko untuk membuat makan malam, karena anaknya yang
pulang. Tapi saat dia kembali.., dia menemukan suaminya terbaring di lantai.” Jelas
Eun Hyuk
Nyonya
Park baru pulang melihat Tuan Kang yang tergeletak sudah tak bernyawa. Eun Hyuk menceritakan Nyonya Park <
langsung punya firasat begitu suaminya yang tidak seharusnya pulang ke rumah
jam itu. Yaitu "Ah.. anakku pasti ke sini. Suami dan anakku pasti
berkelahi."
“Dia
mengambil keputusan menjadi pembunuh menggantikan anaknya. Dia memutuskan untuk
menanggung semua hukuman.” Cerita Eun Hyuk. Nyonya Park langsung menghapus
semua jejaknya sebelum mengambil ambulance.
“Apa Ini
alasan dibaliknya?” tanya Ji Wook seperti tak percaya. Eun Hyuk menegaskan Ji Wook sekarang berkewajiban untuk
merahasiakannya.
“Menurut
Pasal 21 UU Pengacara.., pengacara tidak dapat mengungkapkan informasi yang
diperoleh sesuai layanan. Tapi menurut Pasal 24, Ayat 2.., pengacara tidak
boleh menyembunyikan kebenaran saat melayani klien mereka atau membuat
pernyataan yang salah.” Tegas Ji Wook.
“Bagiku, klienku
adalah prioritas utama. Artinya, aku akan menjaga rahasianya.” Balas Ji Wook
“Apa Kau
akan meletakkan orang yang tidak bersalah dipenjara dan orang yang bersalah
berkeliaran?” balas Ji Wook itu tak masuk akal.
“Aku
sedang mencoba membujuknya, untuk membuat ini jadi benar. “ balas Eun Hyuk.
Ji Wook
melihat Bujukannya kelihatannya akan gagal karena Eun Hyuk punya pengakuan
palsu, dan sidang akan segera dilaksanakan lalu bagaimana cara akan
meyakinkannya. Eun Hyuk pikir Meskipun tak bisa meyakinkannya, maka akan
mematuhi keinginannya. Ji Wook pun bertanya apakah Eun Hyuk pikir kalau itu benar-benar
untuk kebaikan klien. Eun Hyuk pikir seperti itu.
“Berhentilah
jadi idiot! Hei, kenapa dia harus berkorban demi penjahat?” ucap Ji Wook dengan
nada tinggi. Eun Hyuk merasa Ji Wook itu
tak mengerti apa yang dikatakan.
“Itu yang
klienku mau. Aku akan memberikan apa yang klienku mau.., apapun itu.” Tegas Eun
Hyuk
“Jadi kau
akan melepaskan pembunuh sebenarnya? Hei, Eun Hyuk. Apa Kau bisa mengatasi konsekuensinya?”
ucap Ji Wook. Keduanya saling menatap.
Bersambung ke episode 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar