PS
: All images credit and content copyright : KBS
Keduanya
jalan bersama, Ye Jin mengetahui Ibu Sul Hee
menjual jokbal. Lalu bertanya Apa nama julukannya dulu juga "Kaki
Babi". Sul Hee membenarkan kalau panggilanya "Kaki Babi Merah Muda". Ye Jin
mengaku juga sama seperti itu.
“Orang
tua kita punya restoran jokbal dan kita suka warna merah muda. Waktu kecil, aku
berharap memiliki seorang kakak. Bolehkah aku berteman baik denganmu?” kata Ye
Jin ramah sambil merangkul tangan Sul Hee.
“Dalam
drama, wanita seperti dia itu kasar.” Gumam Sul Hee.
“ Tapi Ye
Jin, kau... Kau tidak kasar.. tapi kau cantik.” Komentar Sul Hee. Ye Jin
binggung.
“Ahh.. Menurutmu
aku cantik? Begitu juga kau.” Kata Ye Jin. Sul Hee pun tak banyak berkata-kata
lagi lalu berjalan lebih dulu.
Di cafe.
“Jika aku
tahu minum minuman keras, mungkin kita sudah melakukannya. Tapi aku tidak bisa,
jadi aku ingin minum teh saja bersamamu.” Kata Sul Hee
“ Ada
apa, Sul Hee? Apa yang ingin kau katakan? Apa Kau bertengkar dengan
pacarmu?Omong-omong, seperti apa kekasihnya.” Tanya Ye Jin
“Dia
seperti boneka beruang, maksudku seperti anak beruang.” Ucap Sul Hee. Ye Jin
mengaku Kekasihnya juga seperti itu dan merasa Selera pria mereka juga mirip.
Sul Hee
senang mendengar kalau Ye Jin ternyata punya kekasih. Ye Jin mengaku kalau itu rahasia
di kantor, tapi sebenarnya punya kekasih. Sul Hee tak percaya karena baru
mengetahuinya, seperti rasa cemburunya mulai berkurang.
“Jika kau
mengaku punya kekasih, mereka akan bertanya-tanya.” Kata Sul Hee bisa mengerti.
“Apa Kau
ingin melihatnya? Kami berfoto bersama tadi pagi.” Ucap Ye Jin mengeluarkan
ponselnya. Sul Hee yakin kalau wajahnya pasti mirip Park Bo Gum.
Ye Jin
meminta agar Sul Hee bisa merahasianya, Sul Hee kaget melihat foto Joo Man
sedang presentasi di ambil tanpa sengaja bersama dengan Joo Man. Sul Hee
bertanya apakah mereka berpacaran. Ye Jin mengaku kalau menyukainya dan akan
menjadi kekasihnya.
“Aku
hanya memandanginya, tapi membuatku sangat bahagia.” Ungkap Ye Jin benar-benar
bahagia.
“Ye Jin,
kenapa kau melakukan ini?” gumam Sul Hee penuh amarah dengan siap memegang
gelas penuh air.
“Kukira
cinta pertamaku saat SMP, tapi aku salah. Aku memikirkannya sepanjang hari dan
hatiku merasa tidak keruan. Jika itu cinta, Pak Kim pastilah cinta pertamaku. Aku
pasti gila, Sul Hee.” Ungkap Ye Jin. Sul Hee hanya diam saja mengingat kejadian
sebelumnya.
Flash Back
Tahun 2011
Sul Hee
bercerita pada Ae Ra yang sedang main mesin boneka, mengaku Hong Sik cinta pertamany tapi ternyata salah,
karena setiap hari memikirkan Joo Man seperti ingin mati dan gila.
Ye Jin
masih terlihat malu-malu karena sangat menyukai Joo Man. Sul Hee mengingat
keadaan sama saat menyukai Joo Man, lalu bergumam kalau ingin menyiramnya
dengan air. Ye Jin mengaku sedang memikirkan cara untuk mengungkapkannya.
“Bagaimana
cara mengajaknya berkencan dan melanggengkan hubungan?” kata Ye Jin. Sul Hee
pikir harus menamparnya.
“Dalam
drama, mereka menampar si wanita dengan kimchi. Itu yang sesuai standar.” Gumam
Sul Hee membayangkan menampar Ye Jin dengan kimchi.
Ye Jin
tetap bertanya caranya pada Sul Hee. Sul Hee bergumam kalau Saat itulah menyadari sesuatu, bahwa Dalam
hidup seseorang... Ye Jin kembali berbicara mengaku senang bisa mengatakan
rahasianya pada Sul Hee. Sul Hee gumam kalau Sulit sekali menampar orang lain.
Tak Su
dan Sonya berjalan keluar dari apartement dengan masker, sampai didepan mobil
Tak Su mengaku Sonya yang menatap
kamera, kalau ini sedang membawakan "Music Bank" Sonya mengaku kalau tidak
bisa menahan diri.
“Tunggu,
Tak Su. Apa Kau baru saja memarahiku?” ucap Sonya kesal. Tak Suk mengaku tidak
marah.
“Skandal
ini berdampak besar bagiku sebelum peluncuran album keduaku.” Kata Sonya kesal.
“Sejujurnya,
tidak ada yang tahu ini album keduamu. Kau akan dianggap kekasihku, hal itu
juga akan menguntungkanku dan ini situasi yang saling menguntungkan.” Ucap Tak
Su. Sonya merasa kalau hubungan mereka itu seperti hubungan bisnis.
Tak Suk
menyakinkan kalau ini semua karena cinta. Tae Hee keluar dari persembunyian
dengan kamera, lalu mengeluh dari foto
kalau tak perlu melihat kamera dan bukan selfie. Tak Su pikir sudah cukup,
karena kalau melihat foto skandal lain,
fotonya samar.
Tae Hee
mengajak untuk mengulangi karena Sonya terus menatap ke arah kamera jadi tidak
terlihat seperti foto paparazi dan meminta agar lebih alami serta melatih
sandiwaranya. Pelatih Choi hanya bisa menatap dari dalam mobil.
Ae Ra
berjalan pulang sambil mengumpat. Dong Man pikir Ae Ra sudah membuatnya mimisan jadi Kenapa masih marah.
Ae Ra bertanya apakah Dong Man akan kalah jika melawannya dengan serius, Dong
Man heran karena Ae Ra yang melarangny bertarung, tapi tidak mau dirinya kalah.
“Orang
pun bisa marah saat anak anjing mereka dipukuli.”ucap Ae Ra kesal. Dong Man tak
ingin membahasnya lagi.
“Aku
sudah hubungi keduanya. Ganti bajumu dan datanglah ke bar.” Kata Dong Man
“Besok
aku ada wawancara. Aku tidak boleh minum-minum.” Kata Ae Ra
“Bukan
untuk minum-minum, tapi geladi bersih.” Kata Dong Man.
Ae Ra
berada diatap berlatih agar artikulasi suaranya benar, mengaku sebagai Ae Ra
dari KBC News. Joo Man berkomentar Ae Ra itu Sempurna karena pembicara yang
baik dan cocok jadi wiraniaga. Dong Man pikir Jika punya pilihan, pasti memilih
Ae Ra.
“Aku
melalui hari yang sangat buruk. Kalian membuatku gembira dan berdebar-debar. Entah
kenapa aku jadi ingin menangis.” Ucap Sul
Hee. Ae Ra mengejek Sul He itu bersikap berlebihan.
“Aku
melihatmu berlatih menjadi pembaca berita, dan Dong Man melakukan taekwondo dan
menghancurkan segalanya sejak kita masih muda. Besok kalian akan melakukannya
di dunia nyata. Aku gelisah dan menjadi emosional.” Ungkap Sul Hee.
Ae Ra menyadarkan
temanya kalau ia bahkan belum diterima. Dong Man pun mengejek Sul Hee kalau
belum menang dan kenapa harus menangis haru. Sul Hee merasa keduanya hampir berhasil dan berkilauan sekarang. Joo Man
pun mengaku iri, mereka pun mulai kembali bersulang dan membahas kalau Dong Man
akan bertemu Sa Rang Jika menjadi petarung MMA, Dong Man pikir kenapa
menemuinya.
Pagi hari
Dong Man
melihat Ae Ra yangtampak gugup. Ae Ra pikir mana mungkin kalau tidak gugup lalu
menanyakan keadaan rambut dan bajunya apakah terlihat bagus. Dong Man berkomentar kalau Ae Ra Terlihat
lumayan dengan gugup.
“Benarkah
aku terlihat layak? Tatap mataku dan katakan sesuatu.”ucap Ae Ra melihat Dong
Man yang tak bisa menatapnya.
“Biasanya,
Kau terlihat seperti binatang, tapi... Kau terlihat.. semacam....” Ucap Dong
Man
Tiba-tiba
bibi pemilik ada didepan mereka memberitahu kalau Ae Ra itu cantik. Dong Man
benar-benar kaget dan hampir saja mengumpat. Si bibi heran kenapa Dong Man
itu berteriak Seolah kepergok berbuat sesuatu.
Dong Man merasa tidak ingat dan keduanya terlihat gugup.
“Apa Kau
memplesternya sendiri? Memangnya Bibi punya izin untuk melakukan ini?” ucap
Dong Man mencoba menenangkan suasana.
“Apa
pengghuni 102 kini mengejar 101?” ucap Si bibi
Ae Ra
mendorong Dong Man masuk ke dalam taksi karena tahu Pasti Jalan Tol Gangbyeon sangat padat
sekarang dan memperingatakan Jangan sampai kakinya lelah karena harus
memakainya nanti. Dong Man menatapnya, Ae Ra memberikan uang.
“Aku
sponsor pertamamu. Kembalikan dengan uang dari pertarungan.” Ucap Ae Ra
“Kau
melarangku bertarung. Kenapa kau mensponsoriku?” keluh Dong Man. Ae Ra menyuruh
Dong Man pergi saja.
“Ae Ra...
Kau tidak akan menonton, kan? Pukul 4 sore. Di Gelanggang Dongchook, pintu
masuk 4.” Ucap Dong Man
“Aku
tidak akan pernah menontonmu bertarung lagi.” Tegas Ae Ra.
Dong Man
mengerti lalu Ae Ra berpesan pada Dong Man agar Jangan takut dan Kalahkan
mereka semua. Dong Man mengeluh kalau sikap Ae Ra seperti ayahnya dan berharap
Ae Ra juga mengalahkan mereka semua. Ae Ra pun menyuruh Dong Man agar segera
pergi saja.
Ae Ra
masuk ke gedung lalu melihat spanduk "Wawancara Pembaca Berita KBC
2017" lalu masuk ke Ruang Tunggu wawancara. Ia duduk disamping seorang
calon penyiar nomor 24, Park Na Ri dan berlatih membawakan berita. Akhirnya Nomor 23, 24, dan 25 dipanggil dan
salah satunya Ae Ra.
Dua oran
pun melakukan wawancara, Seorang wanita pikir Jika tidak ada pertanyaan lagi,
maka mereka akan.. Ae Ra menyela kalau mereka belum menanyaikan apa pun.
“Apa Kau
punya bakat? Contohnya, sesuatu yang bisa kau lakukan di acara ragam.” Ucap Si
wanita. Ae Ra pikir kalau bisa menyanyi.
“Itu
terlalu lama. Kami anggap saja sudah mendengarnya.” Kata si wanita seperti
meremehkan. Ae Ra pikir bisa dengan menari karena menarikan lagu AOA.
“Aku
mengerti kau berambisi, tapi jika kini kau menari, maka itu akan membuat semuanya
canggung.” Kata si wanita
“Aku
sudah menyiapkan perkenalan pembuka.” Kata Ae Ra merasa sudah mempersiapkan
semuanya.
“Nomor
25... Entah bagimu seperti apa, tapi waktu itu emas bagi kami. Jika kau ingin mencuri
waktu kami, seharusnya kau mengisi waktumu lebih dulu. Para calon yang diwawancara
lain berkuliah di luar negeri, bergelar magister, dan bekerja sukarela. Apa
yang kau lakukan pada saat itu? Ambisi harus dibuktikan lewat pengalamanmu.” Kata
si wanita mengejek melihat CV Ae Ra.
“Aku...
mencari nafkah... Selagi mereka keluar negeri untuk kuliah dan bekerja
sukarela, sementara aku mencari nafkah.” Kata Ae Ra
Ae Ra
melihat namanya lalu orang yang di wawancara bersamanya, dijemput oleh ibunya
mengunakan mobil, sementara ia hanya sendirian. Lalu ia menelp ayahnya bertanya
apakah ayahnya sedang sibuk. Ayahnya sedang di restoran mengaku sibuk dan
menutup telp anaknya lalu kembali melayani pelanggan.
“Kami selalu kekurangan waktu.” Gumam
Ae Ra
Di kantor
Sul Hee bertemu bagian HRD, mengaku cenderung tertidur saat siang hari, tapi
tidak bisa tidur di malam hari dan juga lebih fokus saat malam.
“Kami bangun lebih awal dari siapa
pun dan tidur larut malam, tapi waktunya tidak pernah cukup.”
Joo Man
berbicara pada Direktur Choi kalau sering begadang, jadi, bekerja larut malam
tidaklah masalah. Dong Man sibuk berlatih dalam ring untuk pertandingan. Ae Ra hanya bisa menangis dibalin tirai bus menuju pulang.
“Kami hidup lebih keras dari siapa
pun, tapi resume kami tidak menunjukkannya sedikit pun. Tampaknya resume itu
sejarah kami semua. Itu membuatku marah dan kecewa.”
Dong Man
menatap wajahnya dalam cermin, Pelatih Hwang memberitahu Begitu beritanya
dirilis setelah pertandingan,maka semua kamera akan tertuju pada Dong Man. Ia
pikir Dong Man akan bagus jika terlihat seperti
petarung seksi.
“Inikah
yang kau sebut seksi? Aku seperti pekerja kantoran tahun 1990-an.” Keluh Dong
Man melihat gaya rambut yang klimis.
“Meski
dua orang mendapat skor yang sama, kamera akan menyoroti petarung tampan. Terkait
hal itu, menurutmu kenapa sundae-ku laku keras?” kata Pelatih Hwang bangga.
Dong Man mengejek kalau pelatih Hwang
akan kaya dalam waktu singkat.
Ia lalu
melihat ponselnya bertanya apakah Apa beritanya sudah dirilis. Pelatih Hwang
binggung melihat berita diatas "Kim
Tak Su Mengakui Berpacaran dengan Sonya" "Kim Tak Su dan Sonya Sering
Berkencan di Apartemen Studionya"
“Kita
menghentikan berita Ko Dong Man dengan skandalmu. Kita berjanji untuk membeli dua
iklan di koran ini sebagai ganti atas skandal itu.” Kata Tae Hee memperlihatkan
berita
“Dong Man
membuatku mengeluarkan banyak uang. Dia pemakan uang dan membuatku lelah.” Keluh
Tak Su
“Tidak
ada yang memperdulikan petarung yang tidak terkenal. Kau seorang bintang.
Skandal itu akan menutupi semuanya. Itu yang terbaik. “ kata Tae Hee yakin.
“Hari ini
pertandingan debutnya... Kerjakan tugasmu dengan benar... Apa Kau mau kukirim
pulang?” ucap Tak Su marah
“Itu
bukanlah pertandingan sesungguhnya. Pertandingan itu seperti aksi pembuka di
sebuah konser. Lagi pula, mereka tidak akan menyiarkannya. Jadi Tidak ada yang
peduli.” Ucap Tae Hee.
Tak Su
mengaku kalau peduli dan memperingatakan Jangan biarkan Dong Mnan mendekati
ring sama sekali. Tae Hee mengaku sudah bicara pada penyelenggara pertandingan
dan sudah merencanakan semuanya lalu Ada seseorang yang yakin bisa mengalahkan
Dong Man jadi akan membuatnya melawan Dong Man.
Tak Su
pikir itu Konyol sekali menurutnya Petarung amatir apa yang bisa tentang Dong
Man. Tae Hee memberitahu kalau orang itu pernah mengalahkan Dong Man.
Joo Man
dan Sul Hee duduk berjauhan di halte bus,
Sul Hee pikir Seandainya orang-orang tahu dan lebih suka jika
orang-orang tahu. Mereka bahkan selalu bersama, tapi tidak ada yang mencurigai mereka.
Joo Man pikir Sul Hee tahu itu akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan akan
merugikan mereka
“Aku
sangat gugup... Karena segalanya... Kau mencium orang lain di kantor.” Ungkap Sul
Hee. Joo Man meminta agar Sul Hee Berhenti memikirkannya.
“Kenapa
dia begitu cantik dan muda? Dia berasal dari keluarga kaya,tapi sikapnya sangat
baik.” Kata Sul Hee
“Kau jauh
lebih cantik. Bahkan tidak ada yang membayangkan jika aku berpacaran denganmu.”
Ungkap Joo Man
“Aku
sudah tahu bahwa ibu dan kakak-kakakmu tidak menyukaiku. Karena itulah aku
merasa telah mengecewakanmu. Aku merasa sebagai simpananmu dan merasa bodoh. Itu
sungguh membuatku merasa minder. Aku sedih.” Ungkap Sul Hee. Joo Man mengeluh
Sul Hee yang berpikir seperti itu.
“Terkadang
aku berharap kau bukan seorang asisten manajer. Kuharap kita tidak berkuliah di
universitas yang sama. Aku ingin kau berpenghasilan 50 dolar lebih sedikit
daripada aku. Sekalipun begitu keadaannya, aku bisa tetap mencintaimu selama 100
tahun seperti sekarang.” Ungkap Sul Hee.
Joo Man
akhirnya mendekat memegang tangan Sul Hee mengatakan Jika kali ini mereka menjual habis kimch lalu menjadi manajer,
maka mereka bisa memberi tahu kantor.Setelah itu, Sul Hee harus berhenti. Sul Hee binggung Joo
Man yang menginginkanya berhenti.
“Aku tahu
kau ingin menjadi penulis blog berpengaruh. Begitu kau berhenti, aku akan
mendukungmu untuk menjadi penulis blog berpengaruh. Kau bisa melakukannya sebagai
istri manajer.” Kata Joo Man. Sul Hee kaget mendengarnya.
“Begitu
aku menjadi manajer, mari kita lakukan.... Mari menikah.” Kata Joo Man. Sul Hee
berkaca-kaca mendengarnya.
Hye Ran
melihat berita online "Petarung Bintang dan Idola Girl Band
Berpacaran" lalu penata rias bertanya apa yang dingikanya. Hye Ran
mengatakan meminta agar bisa tampak lebih cantik daripada idola girl band. Si
penata rias berpikir Hye Ran akan tampil
di acara ragam.
“Tidak...
Aku ingin mendukung priaku. Aku ingin priaku
menjadi bintang. Buatlah itu terlihat jelas.” Kata Hye Ran
Dong Man
berbicara di telp kalau sudah makan dan sedang bekerja. Ibunya bertanya apakah
mengirimnya uang. Dong Man mengeluh kalau seorang pria dewasa itu mana mungkin tidak punya uang dan
menegaskan kalau sudah bekerja. Ibunya mengaku kalau Ayah Dong Man..
“Apa
lagi? Apa Ayah mengatakan sesuatu Bahwa aku tidak mampu membeli makanan?” kata
Dong Man marah, Ibunya menjelaskan bukan seperti itu.
“Dia
khawatir mungkin kau kehabisan uang dan tidak makan dengan teratur.” Jelas ibunya.
Dong Man bertanya apakah ayahnya ada didekat ibunya. Ibunya pikir anaknya itu ingin bicara dan
akan memberikan ponsell pada suaminya.
“Sudah
kukatakan, berbaikanlah dengannya.” Bisik ibu Dong Man. Tuan Ko ingin bicara
tapi Dong Man lebih dulu bicara mengatakan ibunya tak perlu.
“Ibu,
jangan berikan ponselnya. Aku harus bekerja. Sampaikan pesanku padanya. Mintalah
dia untuk mempercayai putranya.” Kata Dong Man lalu menutup ponselnya
Tuan Ko
mendengarnya makin meremehkan anaknya Apanya yang bisa dipercaya. Ibu Dong Man
kesal mendengarnya. Tuan Ko yakin Apa pun yang dilakukan, maka Dong Man akan
menang.
Lawan
Dong Man diganti jadi Lee Byung Joo, semua berkumpul dalam ruangan. Byung Joo
mengeluh panitia tidak bisa tiba-tiba
mengganti pertandingan seperti ini dan membuatnya merasa bersalah. Si pria
mengatakan Memang biasanya petarung baru saling berhadapan, tapi orang yang
seharusnya melawan Dong Man mendadak mengundurkan diri.
“Kau
bilang Mendadak? Apa tepat sebelum pertarungan?” sindir Pelatih Hwang. Byung
Joo merasa bersalah soal ini dan akan bersikap baik pada Dong Man.
“Pelatih,
aku tidak masalah. Kau harus membantu Dong Man dari sudutnya. Aku merasa sangat
bersalah.” Kata Byung Joo lalu keluar dari ruangan.
“Meski
kau tidak punya petarung lainnya, Byung Joo pernah menjadi juara di daerahnya. Bagaimana
bisa kau memasangkan dia dengan orang yang akan debut? Kenapa kau bermain
kotor?” keluh pelatih Hwang
“Mari
kita lakukan saja... Sepertinya aku bisa melakukannya.” Ungkap Dong Man.
Pelatih Hwang tak percaya mendengarnya.
Pelatih
Hwang berjalan dilorong menurutnya Sudah lama sejak mereka berjalan melewati
tempat ini bersama-sama mungkin Sepuluh tahun, sambil memeluk Dong Man agar
Jangan gugup. Dong Man bertanya apakah harus melepas kausnya. Pelatih Hwang
bertanya memang Kenapa.
“Aku
terbiasa mengenakan kaus. Untuk melepasnya...” kata Dong Man merasa tak nyaman.
Pelatih Hwang pikir Dong Man gugup merasakan sakit perut dan ingin ke toilet.
“Aku agak
malu... Di sana juga ada begitu banyak wanita.” Kata Dong Man. Pelatih Hwang
pikir mereka akan duduk sangat jauh.
“Kalian
akan mirip dua kacang merah. Mereka tidak bisa melihatmu.” Kata Pelatih Hwang.
“Dong
Man, kau terlihat tampan saat memakai sarung tinju.” Komentar pelatih Choi
Dong Man
pun menyapanya. Pelatih Hwang dengan sinis bertanya Untuk apa datang dan mengaku suka artikel skandal itu lalu mengetahui
kalau Tak Su memang hebat dalam hal bermain curang. Pelatih Choi heran melihat
pelatih Hwang itu melakukan hal yang asing baginya.
“Kau
bahkan tidak bisa melakukannya dengan baik. Kenapa kau menemui wartawan? Lanjutkan
saja hal yang kau tahu.” Ejek Pelatih Choi
“Astaga. Apa
Aku bodoh? Haruskah aku menerimanya?” balas Pelatih Hwang
“Jangan
biarkan Tak Su menggoyahkanmu. kau dan Dong Man harus menunjukkan keahlian
kalian. Menang dengan kecakapan.” Kata Pelatih Choi
“Apa Kau
dengar itu? Orang bodoh harus menggunakan tubuh mereka.” Ejek Pelatih Hwang
pada Dong Man.
“Dong
Man, hari ini aku kemari sebagai penggemarmu. Biarkan aku melihatmu berjaya
lagi.” Kata Pelatih Choi terlihat tulus.
Joo Man
turun dari bus lalu Sul Hee memanggilnya Sayang dan ingin membahas Dong Man,
keduanya kaget melihat Ye Jin sudah menunggu didepan halte. Ye Jin kaget
mendengar Sul Hee yang memanggil Joo Man
"Sayang"
Acara MMA
pun dimulai, Byung Joo masuk lebih dulu diatas panggung dan memberikan
pernghormatan. Pelatih Hwang melihatnya merasa kalau Byung Joo itu Choo Sung
Hoon. Sementar Dong Man merasa Byung Joo memang andal. Nama Dong Man dipanggil,
saat berjalan menuju ring berpapasan dengan Tak Su yang berjalan dengan Sonya
ke bangku penonton. Dong Man membuka kaosnya dan menatap pelatihnya.
“Jangan
biarkan dia memimpin. Di gelanggang ini, orang yang kencan dengan artis
bukanlah raja. Orang yang pintar adalah rajanya.” Kata Pelatih Hwang
“Terserahlah.
Aku hanya akan menikmatinya. Sudah lama sejak aku berada di sini.” Kata Dong
Man dan Pelatih Hwang memasang pelindung gigi.
Dong Man
pun diperiksa seluruh tubuh dan akhirnya masuk ring. Pertandingan dimulai, saat
itu Hye Ran masuk dengan pandangan semua orang tertuju padanya. Wartawan pun
tak percaya Park Hye Ran kemari untuk
menonton pertarungan MMA.
“Ada
perlu apa kau datang ke pertarungan MMA?” tanya wartawan mendekatinya.
“Aku
kemari untuk menyemangati petarung.” Kata Hye Ran. Wartawan ingin tahu siapa
orangnya.
“Petarung
yang saat ini berdiri di ring.” Ucap Hye
Ran menunjuknya. Nama Dong Man pun disebut.
Dong Man
mulai bertanding dan hanya dalam hitungan detik Byung Joo jatuh tak berdaya.
Wasit mulai menghitung lalu akhirnya memutuskan kalau Dong Man menang KO. Tak
Su kaget karena Dong Man bisa menang begitu mudah. Semua orang pun tak percaya
Dong Man bisa menang hanya dalam waktu 19 detik.
“Bagaimana
cara dia menahannya selama bertahun-tahun?” ungkap Pelatih Hwang tak percaya. Dong
Man pun dinyatakan sebagai pemenang lalu keluar dari ring.
Pelatih
Hwang pun memakaikan Dong Man kembali kaosnya lalu memeluknya dengan bangga. Wartawan
memberikan pertanyaan dan mengikutinya, dan ingin tahu hubungan dengan Hye Ran.
Saat itu Dong Man berhenti dan melihat Hye Ran duduk dibangku penonton. Hye Ran
tersenyum Dong Man mendekatinya.
Dong Man
berjalan tapi melewati Hye Ran lalu berjalan sampai ke bagian belakang penonton
terlihat seorang tertunduk menutupi telinganya, Dong Man pun berjongkok lalu
nepuknya dan bertanya apa yang sedang dilakukanya. Ae Ra mengangkat wajahnya
dan terlihat menangis. Dong Man memberitahu kalau ia menang.
“Benarkah
kau harus melakukan ini? Aku tidak sanggup menontonnya.” Kata Ae Ra
“Aku
dalam masalah. Sekarang, Kau tampak cantik bahkan saat menangis.” Ungkap Dong
Man
Epilog
Dong Man
memberikan makanan pada kelinci, gurunya mendekat memberitahu apabila hanya
memberi makan Whitey karena Blacky jelek, menurutnya kalau nanti Blacky akan
sedih apakah Dong Man tidak merasa bersalah.
“Makin
jelek mereka, maka kau harus bersikap makin baik, mengerti?” pesan gurunya.
Dong Man
memiliki banyak permen, lalu membagikan pada Ae Ra dan Sul Hee. Lalu tinggal
satu permen ditanganya dan menatap Ae Ra serta Sul Hee, akhirnya ia memberikan
permen pada Ae Ra. Ae Ra terlihat malu dengan sikap Dong Man. Dong Man mengelus
kepala Ae Ra dengan wajah bahagia karena ingin menyayangi juga wanita yang
jelek.
Bersambung
ke episode 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar