PS
: All images credit and content copyright : KBS
[Episode 7 "Siapa yang kamu lihat?"]
Dong Man
duduk dengan cemberut, Pelatih Hwang mengatakan kalau ini memang pantas untuk
dicoba, tapi Ada yang disebut distrik bisnis. Jika mereka menjual sundae,
bagaimana dengan penjual ikan keringnya. Dong Man binggung. Pelatih Hwang
menjelaskan yang dimaksud Kantin mobil membutuhkan bisnis itu.
“Aku
tidak mau merebut bisnis mereka untuk menjual sundae. Itulah prinsip bisnisku.”
Kata Pelatih Hwang
“Baiklah.
Aku tidak akan memikirkan macam-macam ide lagi.” Ungkap Dong Man
“Aku
selalu bilang padamu. Kepalamu tidak diciptakan untuk membuat ide.” Kata
Pelatih Hwang.
Dong Man
kembali menelp Ae Ra kembali, Ae Ra mengeluh Dong Man yang terus menelepon. Dong Man memarahi Ae Ra yang
tak menjawab telpnya padahal berkeliling mencarinya. Moo Bin sedikit panik, Ae
Ra bertanya apakah itu penting. Dong Man tak ingin membahasnya lagi meminta gar
dibelikan es krim saat pulang nanti.
“Untuk
apa aku membelikanmu es krim?” keluh Ae Ra.
“Kau
tidak pernah melakukannya, jadi, belikan aku satu sekarang.” Kata Dong Man
“Berhentilah
menelepon tanpa alasan.” Kata Ae Ra lalu menutup telpnya. Moo Bin bertanya apakah itu Dong Man yang
menelpnya lagi.
Dong Man
heran dengan Ae Ra karena hari ini Ae Ra terus menutup telepon. Saat itu Hye
Ran tiba-tiba datang dengan barang belanjaanya sudah membeli bahan makanan agar
bisa memasak untuknya, karena suka
carbonara. Dong Man mengaku tidak suka carbonara.
“Aku memakannya
karena kamu menyukainya.” Ucap Dong Man
“Sepertinya
ada juga hal yang tidak kuketahui tentangmu.” Kata Hye Ran
“Kau sama
sekali tidak mengenalku Saat bersamamu, aku bukan diriku sendiri.” Kata Dong
Man
Ae Ra
datang melihat Hye Ran yang datang lagi. Dong Man melihat Ae Ra kesal karena Ae
Ra hanya diam saja, Moo Bin meminta
menunggu sebentar saat turun dari mobil dan meminta agar duduk lebih dulu. Ae Ra binggung tiba-tiba memberikan sepasang
sepatu. Dong Man makin mengumpat dengan tingkah Moo Bin.
“Sebelum
kita berpacaran, aku memberimu sepatu kets, tapi setelah berpacaran, aku ingin
memberimu sesuatu yang seperti Cinderella.” Ucap Moo Bin. Ae Ra tak percaya Moo
Bin yang ingin menjadi Cinderella.
“Cobalah.
Aku ingat ukuran sepatumu dan juga Aku menulis kartu juga.” Kata Moo Bin
memperlihatkan buku ditanganya.
“Bukankah
itu perhiasan asli? Jika kau terus memberiku hadiah, maka aku agak tidak
nyaman. Ini terlihat mahal.” Kata Ae Ra.
“Kalau
begitu, aku membuang-buang 68 dolar. Kata pemiliknya, ini sedang obral, jadi tidak
bisa dikembalikan.” Kata Moo Bin dengan wajah cemberut.
Ae Ra tak
percaya hargnya lebih dari 60 dollar dan
Pemiliknya yang menjual sepatunya, lalu mengatakan akan menerimanya dan
membelikan Moo Bin sepasang juga menurutnya ia bisa membelika sesuatu yang
harganya 100 dolar. Dong Man melihat dari kejauhan. Moo Bin pikir Ae Ra tidak
perlu memberikan sesuatu.
“Hei.
Pindahkan mobilmu. Apa Kau tidak tahu di sini tempat parkir khusus?” teriak
Dong Man mengusir Moo Bin
“Apa ini
lahan parkirmu? Memang kau punya mobil?” kata Ae Ra. Moo Bin membenarkan
menyuruh Dong Man untuk kembali saja ke tempatnya dan malah menganggu mereka.
“Seharusnya
kau tidak kemari. Ini wilayahku.” Kata Dong Man marah
“Bukankah
Ae Ra menyuruhmu untuk menjaga batasan? Teman laki-laki sepertimu bahkan tidak
seharusnya bicara dengan kekasihnya.” Ucap Moo Bin
“Kau
tidak mengerti ucapanmu. Aku bukan sekadar teman laki-lakinya.” Kata Dong Man.
Ae Ra pun bertanya apa memang Dong Man.
“Aku...
semacam.. rekan pertamanya. Teman yang pernah bersama melalui masa-masa
sulit... Pemiliknya. Pemegang saham utama. Perwakilan ayahnya.” Ucap Dong Man.
“Apa
ayahku memberimu izin?” kata Ae Ra kesal. Dong Man tak percaya Ae Ra membela
Moo Bin menurutya itu pria aneh.
“Kenapa
kau terus merendahkan Moo Bin-ku?” kata Ae Kesal. Dong Man makin kesal
mendengar "Moo Bin-ku"
“Pernahkah
aku memanggil Hye Ran-mu wanita jalang atau penyihir? Tidak pernahkan? Tapi Aku
melakukannya di belakangnya.” Kata Ae Ra. Moo Bin pun menyetujuinya.
Saat itu
ponsel Moo Bin berdering telp dari "Ketua". Ae Ra pikir karena Moo
Bin kembali ditelp jadi lebih baik pergi dan besok akan menelpnya lagi. Dong
Man pun menyuruh Hye Ran pergi saja karena
tidak mau carbonara. Moo Bin ingin membahas besok, tapi memilih untuk
tak membahasnya.
Dong Man
berada dikamar dengan gelisah menuliskan pesan “Hye Ran menunggu di depan
rumahku. Aku tidak mengundangnya.” Tapi ragu untuk mengirimkan pesan pada Ae
Ra.
Tapi
akhirnya Ae Ra yang baru masuk menerima pesan "Dari Dong Man. Aku tidak
mengundangnya" lalu menelpnya. Dong Man terlihat tegang. Ae Ra mengeluh
Dong Man yang mengatakan kalau Hye Ran yang bersembunyi.
“Begini,
mungkin kamu berpikir aku yang mengundangnya.” Ucap Dong Man
“Apa-apaan
soal garam itu? Bagaimana dengan es krim? Kenapa kau menyuruhnya memindahkan
mobil?” kata Ae Ra kesal
“Itu
tempat parkir khusus.” Ucap Dong Man, Ae Ra pikir itu bukan tempat parkir
khusus.
“Kau
pulang dan dia memarkir mobilnya, jadi kau harus turun dan berpamitan. Kenapa kalian
buang-buang waktu? Apa yang kalian rencanakan?” kata Dong Man . Ae Ra kesal
lalu menutup telpnya.
“Astaga,
dia menutupnya lagi. Ini sungguh mengganggu pikiranku.” Keluh Dong Man.
Sul Hee
melihat buku yang berjudul "Wanita cantik juga buang angin. Kau lebih
cantik daripada Son Ye Jin atau Ku Hye Sun" Ia merasa tak percaya Moo Bin melakukan semua ini secara manual, bahkan
menuliskan "Jangan sakit, Ae Ra sayangku Aku menghabiskan tiga jam membuat
ini"
“Saat
kita SMP, kita pernah menulis surat cinta untuk orang yang kita sukai. Itulah
yang dia lakukan.” Ucap Sul Hee lalu melihat gambar denan bertuliskan
"Jika kau stres, kau akan merasa kembung" Ae Ra tak percaya melihat
foto yang tak mirip dengan dirinya.
“Aku
ingin kau berpacaran dengan orang sepertinya, bukan Moo Ki.” Kata Sul Hee.
Ae Ra
melihat postingan dalam social media dengan caption "Hari liburku"
komentar dari Moo Bin “Ae Ra, kau manis sekali. Kau cantik.” Sul Hee menasehati
Agar wanita bahagia, maka ia harus bertemu pria yang lebih menyukainya, bukan
sebaliknya. Lalu Ae R melihat Moo Bin yang menyukai semua foto
Sementara
Dong Man sedang melihat account "Choi Ae Ra" lalu merasa Moo Bin
seorang psikopat, bahkan Ada hati di mana-mana dan juga berkomentar di media
sosialnya. Dengan berat hati, Dong Man menekan tanda love. Ae Ra tak percaya
Dong Man menyukai fotonya.
“Kenapa
si berengsek ini menyukainya?” kata Ae Ra heran saat itu komentar masuk “Kau
jelek.” Ae Ra sudah bisa tahu kalau Dong Man pasti mengejeknya.
Mereka
berjalan bersama, Sul Hee menceritakan kalau Moo Bin memuji Ae Ra lebih cantik
daripada Son Ye Jin, Ku Hye Sun, atau Song Hye Kyo. Dong Man merasa itu pasti
Song Hae yang berteriak "National Singing
Contest"!
“Dia membuatkan
buku tempel yang bagus dan membelikan sepatu hak tinggi seperti sepatu kristal
Cinderella.” Ucap Sul Hee.
“Hei, Ae
Ra bahkan tidak pernah menonton kartun putri raja saat masih kecil. Zhang Fei
dari Tiga Kerajaan adalah panutannya.” Ejek Dong Man
“Jika Ae
Ra menjadi putri raja, dia pasti menunggangi kuda dan memulai perang.” Kata Joo
Man
Dong Man
bertanya apakah Ae Ra akan pergi ke acara
"Tokoh-Tokoh Kedokteran" hari ini. Ae Ra pikir tentu saja, Sul Hee tahu Moo Bin sangat baik kepada Ae
Ra. Ae Ra juga tidak mau melihatnya kecewa adan akan tampil sangat seksi. Sul
Hee pun mendukungnya menurutnya Ae Ra memang setia.
“Jika Ae
Ra menjadi anjing, maka dia tidak akan menjadi Chihuahua atau Yorkshire. Dia
lebih seperti Shepherd, anjing Jindo, Chow Chow, Tosa, atau anjing liar di
Gunung Bukhan.” Kata Joo Man. Ae Ra meminta Joo Man menghentikanya dan akan
mengigitnya.
Joo Man
membahas berkas "Mengembangkan Makanan Kesehatan Melalui Pertanian
Organik" lalu mengatakan poin penting yaitu Dolsan kimchi akan dikirim
langsung ke rumah-rumah. Direktur Choi tiba-tiba memanggilnya dan bertanya
apakah tahu Chung Kimchi.
“Aku
sudah berbicara dengan tim pemasaran mereka. Aku berusaha menghubungi
pemiliknya, tapi...” ucap Joo Man
“Bukan,
maksudku keluarganya. Apa kau mengenal keluarga Chun secara pribadi?” tanya
Direktur Choi
“Tentu
saja tidak, tapi aku berusaha mengenal mereka.” Kata Joo Man
“Tapi kenapa
mereka berkata begitu?” Mereka memilihmu sebagai manajer peluncuran. Mereka
tadinya ingin Kim Joo Man dari Tim Penjualan.” Kata Direktur Choi. Joo Man melonggo
mendengarnya.
Joo Man
terlihat bahagia mondar mandir diruangan, lalu Sul Hee masuk ke dalam ruangan.
Joo Man langsung memberikan ciumannya dan mengunci pintu dan mengatakan kalau
punya kabar baik yaitu mendapat kontrak Chun's Kimchi.
Sul Hee tak
percaya mendengarnya, bertanya apakah berhasil
menghubungi mereka. Joo Man mengatakan kalau mereka memilihnya dan hanya ingin
berbicara, Sul Hee ikut bahagia karena memang Luar biasa.
“Aku
berusaha mengingat orang dengan nama belakang itu, tapi aku tidak tahu orang
lain bernama "Chun".” Kata Joo Man
“Kurasa
itu karena ada kabar tentang kehebatanmu. Bakso ikan, ikan asin... Semua yang
kamu luncurkan laku keras. Semuanya. Katanya, jika kau menyukseskan ini, maka
kau pasti akan naik jabatan.” Ucap Sul Hee bahagia.
“Benar.
Aku sangat gembira hingga hilang kendali.” Ungkap Joo Man kembali memberikan
ciuman di seluruh wajah Sul Hee.
Di depan
pintu terdengar suara Direktur Choi binggung karena ruangan yang terkunci, mereka pikir Pasti ada seseorang di dalam. Ye
Jin pun binggung karena pintu dikunci. Di dalam ruangan, Joo Man dan Sul Hee
panik karena ada yang ingin mengambil kunci cadangan.
Ae Ra
berlatih membawa berita "Semakin sulit untuk menaksir dampak yang akan
terjadi di pasar investasi." Lalu teringat kembali teman Moo Bin yang
mengatakan kalau akan datang ke acara pukul 6 malam itu, yaitu Acara
Tokoh-Tokoh Kedokteran.
“Apa aku
harus pergi?” ucap Ae Ra memikirkanya dengan menginggat ucapan temanya “Semuanya membawa pasangan, tapi Moo Bin selalu
datang sendirian dan merasa muram.”
Lalu
perkataan Moo Bin sebelumnya “Kurasa itu akan menakjubkan. Akan menakjubkan
jika kau bisa memberiku kejutan.” Ia merasa tak bersalah karena Moo Bin yang sangat
baik.
Joo Man
membuka pintu, Direktur Choi pikir bawahnya itu
sedang tidur. Jo Man membenarkan kalau terlalu banyak makan. Direktur
Choi pikir Joo Man makan tempura, Joo Man mengaku makan mi dingin. Direktur
Choi heran melihat bibirnya berkilauan seperti memakai pelembap bibir. Joo Man
hanya bisa melipat bibirnya.
“Jika kau
punya pacar, maka kami akan menyangka kalian berciuman di sini.” Ucap Direktur
Choi. Joo Man hanya diam saja lalu menanyakan alasan mereka datang.
“Bukankah
kau dapat surel tentang rapat darurat? Chung Kimchi dijadwalkan untuk pameran.
Jadi, kita mulai dari mana?” kata Direktur Choi dan Joo Man memulai rapat
dengan sedikit gugup.
Pelatih
Hwang memberitahu kalau tempat latihan mereka dijual. Dong Man kaget memikirkan
nasib mereka pasti akan menjadi gelandangan, Pelatih Hwang heran karena pemilik
menyuruh tetap tinggal.
“Mereka
menyuruh kita pindah kemarin” kata Dong Man heran
“Pembeli
kemarin tidak membelinya, tapi Pembeli baru muncul dan membelinya.” Kata
Pelatih Hwang. Dong Man binggung kalau itu Mendadak
“Tapi
pemilik baru itu membiarkan gelanggang tetap beroperasi.” Ucap Pelatih Hwang
“Kenapa
gudang itu tiba-tiba menjadi populer? Apa gedungnya akan direnovasi?” kata Dong
Man
Saat itu
pelatih Hwang memberitahu Menantu pemiliknya kembali. Terdengar teriakan wanita
yang memanggil nama Man Dong yang mencuri. Dong Man melihat si wanita yang
berteriak didepannya lalu mengenal temanya Bo Ram. Bo Ram juga seperti mengenal
Dong Man.
Ruang
rapat, Joo Man terlihat sedikit gelisah. Direktur Choi mendengar suara
dengkuran, salah satu anak buahnya tertidur. Joo Man memukul tubuhnya berpikir
kalau lebih baik keluar dan mencari udara segar. Direktur Choi pun mengajak
mereka merokok.
“Ye Jin,
bagaimana jika kau ke toilet?” ucap Joo Man melihat Ye Jin masih diam. Ye Jin ingin mengatakan sesuatu.
“Ye
Jin... Jangan mengatakan apa pun. Apa Kau mau rokok atau camilan...” kata Joo
Man panik karena ada Sul Hee yang bersembunyi.
“Jadi
Sebanyak apa yang harus kutunjukkan padamu?”kata Ye Jin. Joo Man makin panik
apa yang harus dilihat dan meminta agar jangan mengatakan apapun.
“Perasaanku.
Sebanyak apa perasaan yang harus kutunjukkan padamu?” kata Ye Jin. Joo Man
pikir lebih baik mereka bicara di lain waktu saja.
“Kita
bahkan berciuman di sebelah mesin fotokopi. Kenapa kau tidak mau membahas tentang
ciuman itu?” kata Ye Jin
“Kapan kita
pernah... Kau yang menciumku. Aku tidak menciummu.” Kata Joo Man membela diri.
“Karena
kita sudah berciuman, pasti ada hal lainnya.
Kenapa sikapmu sama saja? Bagimu, apa ciuman hanya sekadar ciuman?” kata
Ye Ji marah
Joo Man
juga makin marah dengan Ye Jin yang terus membahas soal ciuman. Ye Jin kembali
menegaskan mereka berciuman. Joo Man meminta agar menghentikanya. Ye Jin terus
berkata mereka berciuman lalu keluar dari ruangan. Saat itu Sul Hee keluar dari
persembunyian bisa mengetahui keduanya berciuman. Joo Man tak bisa berkata-kata
lagi.
Ae Ra
memakai sepatu yang diberikan Moo Bin terlihat ada luka dibagi belakang merasa
kalau Seharusnya mengatakan ukuran yang sebenarnya. Dibagian depan, pegawai melihat
"Daftar Tamu" lalu memberitahu kalau Hanya anggota yang boleh masuk
ke ruang tunggu pribadi dan Orang yang
tidak terdaftar harus ditemani orang yang terdaftar.
“Kalau
begitu, aku akan menelepon dan kembali bersamanya.” Ucap Ae Ra lalu berusaha
mengeluarkan ponselnya sambil mengumpat kesal padahal ingin mengejutkannya.
Saat itu
Moo Bin tiba-tiba turun dari mobil dan membawa seorang wanita. Ae Ra
menghentikanya saat Moo Bin akan masuk, Si wanita berbicara bahasa Jepang
menanyakan siapa wanita itu apakah mengenalnya. Moo Bin mengaku Ae Ra sebagai
pasienya.
Ae Ra
melihat kartu undangan foto Moo Bin dengan wanita seperti akan melakukan
pernikahan. Moo Bin mengaku Ae Ra itu
menjalani operasi hidung di rumah sakit. Si wanita pun mengatakan akan menunggu
didalam lalu masuk dengan ayahnya. Ae Ra
benar-benar tak percaya Moo Bin bisa membohonginya.
Disisi
luar gedung
Moo Bin
menelp Mei dengan bahasa jepang mengaku sudah selesai berkonsultasi dan akan
segera masuk setelah Ae Ra melihat itu dari nomor "Ketua". Ia pun
mengerti kalau nama Ketua yang terus menelepon adalah wanita yang akan
dinikahinya. Moo Bin membenarkan.
“Apa Dia
"Mei manis" dan aku "Ae Ra cantik" bagimu? Karena itu kau
selalu mendengarkan musik Jepang.” Kata Ae Ra bisa mengerti.
“Ae Ra,
perasaanku padamu sangatlah tulus. Aku lebih menyukaimu daripada Mei. Aku
sangat memahamimu...” kata Moo Bin menyakinkan.
“Tentu saja.
Itu karena aku orang Korea.” Ucap Ae Ra dengan nada tinggi.
“Kau juga
lebih lucu dan bersemangat Dan kau seperti mimpi. Kau benar-benar gadis
impianku.” Moo Bin
Ae Ra
pikir selanjutnya Moo Bin ingin membatalkan pertunangannya. Moo Bin mengaku
Tidak karena tidak akan menjadi anak yang baik. Ae Ra merasa kalau semua ini
membuatny menjadi anak yang baik. Moo Bin memberitahu kalau semua keluarga
wanita itu membeli semua tiket untuk acara itu.
“Lalu kapan
kamu berniat untuk mencampakkanku? Apa Sehari sebelum pernikahanmu?” ucap Ae Ra
“Aku tidak
berniat untuk putus denganmu. Kenapa kita harus putus hanya karena aku menikah?
Tidak ada yang berubah di antara kita. Saat berada di Korea, maka aku tidak
bisa fokus sepenuhnya padamu.” Ungkap Moo Bin.
“Kau...
Kau benar-benar berengsek.” Umpat Ae Ra benar percaya.
“Ae Ra,
harga sepatu ini 10 kali lebih mahal dibanding 68 dolar. Aku akan menebus
kesalahanku dengan menjadikanmu putri dan memberi hadiah lainnya.” Ucap Moo Bin
merasa kesal karena Ae ra yang datang
saat tidak memintanya datang.
“Kau
berbohong soal segalanya dengan wajah polos itu. Bagaimana bisa...” kata Ae Ra
kesal
Moo Bin
menegaksan kalau dirinya tak bohong tapi tulus. Bahkan memintanya untuk
berkencan 10 kali dengannya. Ae Ra mengerti kalau itu maksudnya "sepuluh
kali kencan". Keduanya saling menatap.
Dong Man
mengaku Senang berjumpa lagi dengan Bo Ram merasa kalau sudah 10 tahun. Bo Ram
pikir mereka pernah bertemu setelah wisuda. Dong Man binggung seperti
melupakanya. Bo Ram mengingat menurutnya karena itu akhirnya menjadi dewasa.
Flash Back
Bo Ram
berbicara di telp kalau hanya berpacaran dengan pria terbaik dan akan segera memperkenalkanmu
kepada kekasihnya yaitu, Moo Bin. Moo Bin tersenyum bahagia mendengar namanya
disebut. Bo Ram pun menutup telpnya.
“Sudah
lama aku tidak mendengar kalimat itu.” Ungkap Moo Bin bahagia duduk disamping
Bo Ram.
“Omong-omong,
kita mau ke mana?” tanya Bo Ram
“Aku
bertemu seseorang yang sudah lama tidak kujumpai. Dan juga ingin menunjukkannya
kepadamu.” Kata Moo Bin.
Di pom
bensin
Dong Man
sedang makan dan sebuah mobil datang, dengan temanya pun melayani pelangan yang
masuk. Saat itu Moo Bin tersenyum bahagia menemui Dong Man yang sedang
membersihkan kaca mobilnya.
“Permisi.
Kau tidak perlu mencuci kaca depan mobilku.” Ucap Moo Bin dengan menada
mengejek. Dong Man pun mendekat ke jendela.
“Tunggu
sebentar. Dulu kau bersekolah di SMA mana?” tanya Dong Man memastikan. Moo Bin
mengaku SMA Chunbang. Dong Man pun mengetahui kalau itu Park Moo Bin.
“Ini aku.
Ko Dong Man.” Kata Dong Man. Moo Bin seperti ingin mengejek Bo Ram dengan
bertanya apakah mengenalnya. Bo Ram hanya diam saja karena seperti tak level
dengan Dong Man yang hanya berkerja di Pom bensin.
Bo Ram
pikir Moo Bin itu mengencaninya hanya untuk menunjukkan kepada Dong Man kalau sudah
bisa merebut sesuatu darinya. Dong Man terdiam
mendengarnya.
“Ko Dong
Man... Dia sangat mengagumimu... Kurasa karena itu awalnya aku sangat tertarik
padamu. Tapi.. kini perasaanku tulus kepadamu.” Akui Moo Bin.
“Apa
hubungannya dengan Dong Man?” tanya Ae Ra heran
“Dia suka
pamer. Dia tidak punya apa-apa, tapi selalu bahagia. Itu membuatku kesal.” Kata
Moo Bin
“ Meski dia pamer dan tidak
punya apa-apa, tapi dia lebih baik daripada sampah sepertimu.” Tegas Ae Ra
Dong Man
berusaha menelp Ae Ra tapi tidak mengangkatnya, mengumpat kesal pada Moo Bin
yang benar-benar berengsek.
Flash Back
Bo Ram
menceritakan kalau Moo Bin yang mengirimiknya undangan pernikahannya.
Ae Ra
merasa Moo Bin berpikir dunia ini
dipenuhi oleh wanita yang sangat ingin naik kuda putihnya tapi menurutnya kisah
Cinderella tidak populer lagi. Pada Dalam kenyataan, dunia ini dipenuhi oleh wanita
bodoh yang bekerja keras dan sukses dengan usaha sendiri, lalu mengambil sepatu kacanya dan berikan kepada anjing.” Kata
Ae Ra mengembalikan sepatu lalu pergi.
Ae Ra
berjalan membiarkan Dong Man yang terus menelp,
sambil bergumam “Lupakan pangeran Cinderella yang membohongi para gadis
itu. Jenderal Zhang Fei yang bertelanjang kaki dari Tiga Kerajaan dan menguasai
ribuan pasukan jauh lebih seksi.”
Di dalam
ruangan
Teman Moo
Bin pikir tahu kalau Shi Kyung suka berbuat iseng. Moo Bin mengerti karena
memang seperti itu gangguan
inferioritas. Temanya pikir kalau Moo Bin menyia-nyiakan uang untuk kamar suite
itu. Moo Bin mengaku tidak membayarnya. Temanya
kaget mendengarnya.
“Aku
berniat membayarnya, tapi seseorang sudah membayarnya. Dan Pasti Dong Man yang
membayarnya.” Kata Moo Bin
“Berarti
kamu tidak merugi. Baguslah... Lagi pula, gadis itu sangat aneh.” Ungkap temanya.
Moo Bin melihat Don Man yang menelpnya terlihat senyum liciknya.
“Coba
Lihat aku. Apa kau dipukul lagi? Apa Dia memukulmu?” ucap Dong Man
“Akankah
kubiarkan pria berengsek seperti itu memukulku? Kubiarkan dia memilikinya, lalu
pergi” kata Ae Ra
“Lantas
kenapa kamu gemetar? Kenapa kau tampak menyedihkan? Itu menyebalkan! Dan kenapa
kau terus kehilangan sepatu?” kata Dong Man kesal akhirnya melepaskan
sepatunya.
“Dia
tidak menipuku karena uang. Aku tidak mencintainya dan hanya berkencan
dengannya karena marah. Aku tidak menyedihkan hanya karena dia merendahkanku. Selama
aku tidak merasa diriku menyedihkan, maka itu tidak penting.” Ucap Ae Ra
Dong Man
tak bisa menahan amarah ingin tahu keberadaan Moo Bin sekarang. Ae Ra merasa
seperti menginjak kotoran, Jadi meminta agar Dong Man berhenti bersikap
berlebihan karen Itu menyebalkan.
“Jika
kamu ditampar oleh seseorang, lalu orang lain membelamu, maka itu hanya
membuatmu menangis tanpa alasan, padahal tidak ada yang harus ditangisi.” Ungkap
Ae Ra menahan tangisnya. Akhirnya Dong Man membuka jaketnya membiarkan Ae Ra
menangis di tutupi jaketnya. Ae Ra menangis dan Dong Man akhirnya memeluknya.
“Berhentilah
melakukan hal seperti ini. Jangan ikut campur. Berhentilah berkeliaran dan
membuatku marah. Berdiam diri saja di rumahmu. Jangan berkencan dengan pria
mana pun.” Ucap Dong Man
“Aku
berkencan dengan pria lain atau tidak, apa urusanmu? Kenapa kau memelukku? Aku
sudah melarangmu untuk melakukannya.” Ucap Ae Ra melepaskan pelukan Dong Man
dengan membuka jaketnya.
“Sudah
kubilang kau akan menyesalinya. Akankah aku terlibat jika kau melakukan apa pun
dengan benar?” kata Ae Ra berdiri dari tempat duduknya.
“Itu
karena kau selalu dipukul dan menginjak kotoran...” kata Dong Man
“Maksudku
kau membuat jantungku berdebar.... Jantungku berdebar.. setiap kali kau
melakukan itu... Itulah alasannya... Ada yang salah denganku.” Ungkap Ae Ra.
Dong Man terdiam mendengarnya. Keduanya saling menatap.
Epilog
Dong Man
pergi ke rumah sakit duduk dibagian receptionist, lalu melihat Moo Bi berjalan dengan dokter lainya dan mulai
membahas tentang Dokter Park Moo Bin, sambil berkomentar Tidak ada keadilan di
dunia ini. Semua perawat ingin tahu ceritanya.
“Apa Kamu
mengenal dokter Park Secara pribadi?” tanya perawat
“Seharusnya
aku tidak mengatakan ini. Ini sangat menjijikkan, aku gemetar.” Ungkap Dong Man
Semua pun
langsun membahas tentang Moo Bin, Dong Man menceritakankalau Dokter Park Moo Bin
dari bagian operasi plastik merayu seorang wanita, padahal sudah bertunangan,
selain itu meminta wanita itu menemuinya bahkan setelah menikah selain itu terus
berbuat keji. Semua langsung ingin tahu kelanjutanya wanita itu
“Aku
menjadikannya rumor besar dan membuat orang-orang bergosip.” Gumam Dong Man
membalas dendam.
Dong Man
menceritakan kalau Wanita itu gantung diri. Ae Ra seperti merasakan ada orang
yang membicarakan karena telingnya gatal, lalu kembali makan cemilan. Dong Man mengatakan kalau si wanita sudah
mati. Sek Ketua memberitahu kalau si wanita yang mati, akhirnya Ketua pun
mengatakan kalau Pernikahan ini dibatalkan.
Bersambung
ke episode 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar