PS
: All images credit and content copyright : SBS
Sopir
penganti memberitahu Eun Hyuk kalau sudah sampai. Eun Hyuk yang tertidur pun
terbangun, lalu sadar kalau itu bukan rumahnya. Si sopir binggung karena itu
adalah alamat yang diberikan
“Maafkan
aku. Tolong turunkan aku di Royal Apartment di Seongsan-dong.” Ucap Eun Hyuk.
Si sopir pun menurutinya.
Saat
mobil melaju, Eun Hyuk melihat Yoo Jung yang berjalan pulang, wajahnya langsung
panik karena pergi kerumah Yoo Jung saat mabuk bukan kerumahnya. Sementara Ji Wook melihat berkas dari Kantor
Polisi Gangseo dan tatapanya seperti memikirkan sesuatu.
Ji Wook
melihat berkas merasa kalau meminta semua dokumennya. Tapi Tuan Bang hanya
membawanya beberapa saja. Tuan Bang
mengaku tidak punya waktu untuk mengurus semua dokumennya. Ji Wook membanging
berkas dengan berteriak kalau kalau Tuan Bang yang masih punya waktu untuk
pergi minum minum.
“Silakan
pergi ambil semuanya Dapatkan semua hal yang terkait dengan Yang Jin Woo. Pergi
Lihat di halaman media sosial atau bahkan tempat sampah nya Dan pastikan kau
menemukan lukisan apa itu.” Ucap Ji Wook dengan nada tinggi
“Tentang
restoran itu ... Pergi dan temukan.” Kata Ji Wook menunjuk pada Eun Hyuk
“Kenapa
aku? Aku punya banyak kasus. Aku tidak punya waktu untuk itu.” Keluh Eun Hyuk
“Tapi kau
juga punya waktu untuk minum-minum. Periksa setiap frame dari rekaman yang kita
dapatkan dari CCTV dan tunjukkan segala
sesuatu yang kau temukan.” Perintah Ji Wook pada Bong Hee
“Bagaimana
jika aku tidak menemukan apapun?”tanya Bong Hee ketakutan.
“Kau
harus menemukan sesuatu tidak peduli apa itu. kau harus menemukan sesuatu! Tetaplah
mencari! perhatikan dengan seksama dan bawakan aku sesuatu.” Teriak Ji Wook.
Bong Hee mengangguk mengerti.
“Kau yang
membawa kasus ini ke Firma hukum kita. Karena kau juga yang mengambil alih
kasus ini. Jadi kau harus merasa lebih bertanggung jawab.” Kata Ji Wook dengan
nada lembut. Bong Hee mengerti.
Ji Wook
akhirnya bertanya pada ketiganya apakah bergabung dengan firma hukumnya hanya
untuk minum-minum saja lalu berjalan pergiperlu semua pun hanya diam saja.
Bong Hee
naik ke lantai dua melihat Ji Wook yang sibuk berkerja, lalu mengatakan kalau
harus melihat rekaman dari toko,di laptopnya. Ji Wook hanya mengulurkan satu
tanganya, Bong Hee pun pergi mendekat dan memegang ujung jari Ji Wook agar
menyentuh laptopnya.
Saat itu
terlihat Bong Hee yang gugup karena memegang ujung jari Ji Wook lalu bergegas
pergi. Ji Wook menatap Bong Hee yang pergi seperti merasakan sesuatu juga tapi
berusaha menutupinya.
Eun Hyuk
memeriksa berkas dan memberikan pada Tuan Bang, lalu Tuan Bang memberikan pada
Ji Wook. Bong Hee sibuk melihat rekaman CCTV. Eun Hyuk pergi ke restoran ingin mencari informasi tapi
pegawai tak ingin memberitahu.
Di hari
berikutnya, Eun Hyuk berusaha membantu si pegawai untuk membuang sampah, tapi
si pegawai tetap tak mau berbicara apapun. Hari ketiga Eun Hyuk melihat plastik
sampah yang sedikit dan membuangnya,
Eun Hyuk
memberitahu penyedilikan Ternyata Koki itu seorang bajingan. Ji Wook pikir
apakah hanya itu saja. Eun Hyuk mengatakan bukan hanya itu saja, Ketika seseorang melakukan sesuatu yang
buruk, Pasti ada yang menjadi kaki tangannya. Ji Wook menebak itu Saudara koki itu
“dia yang
menemukan mayatnya kan?” kata Bong Hee. Tuan Bang tahu Nama kakaknya Yang Ji
Yeon. Eun Hyuk pun menyetujuinya.
Bong Hee
melihat rekaman CCTV lalu melihat sesuatu,
dan berteriak memangil Ji Wook kalau sudah menemukannya. Ji Wook berlari
ke meja Bong Hee agar melihatnya dan menemukan sebuah mobil, akhirnya
membandingkan lalu membenarkan kalau itu sama.
“Eun Bong
Hee, Kerja bagus” ucap Ji Wook mengelus kepala Bong Hee. Bong Hee terlihat
tegang. Ji Wook pun sadar kalau tak boleh memberikan perhatian lebih.
“Kerja
bagus.” Ucap Ji Wook menepuk punggung Bong Hee dengan kasar lalu berjalan
pergi.
[Pengadilan Negeri Cabang Goyang]
Ji Hae
memberitahu potongan bukti yang membuktikan tersangka berada di TKP di mana korban dibunuh, yaitu
Sidik jari Hasil Uji Forensik serta kancing baju yang ditemukan di TKP. Dengan
begitu Ia menegaskan bahwa sidik jari dan DNA pada Kancing Punya tersangka,
sidik jari dan DNA Jung Hyun Soo.
“Selain
itu, ini jejak kaki yang ditemukan di
TKP. Anda bisa lihat kan? Jejak kaki ini juga identik dengan jejak kaki dari
sepatu terdakwa, Yang Mulia.” Kata Ji Hae di persidangan.
“Kancing
yang ditemukan di TKP memang kancing terdakwa yang jatuh Namun, ia
menjatuhkannya pada hari sebelum pembunuhan itu, Yakni pada 19 Mei.” Kata Ji
Wook membela klienya.
Flash Back
Hyun Soon
masuk ke rumah mengatakan tidak bisa
memberikan paket tanpa tanda tangan. Koki Yang yang sibuk memberikan tanda
tangan pada ponsel lalu berusaha untuk mengeser sofanya. Hyun Soo yang melihat
berusaha membantunya dan tanpa sadar kalau kancing bajunya yang lepas.
“Terdakwa
yang tidak bisa berpaling dari mendiang Koki Yang harus mendapatkan sesuatu di
bawah sofa, dan membantu Yang Jin Woo memindahkan sofa itu di rumahnya. Ini
bisa saja dia mungkin telah menjatuhkannya ketika dia membantu si Korban” kata
Ji Wook
“Yang
Mulia, ini hanya dugaan”kata Ji Hae berdiri dari tempat duduknya.
“dan ini
juga hanya sebuah dugaan dia menjatuhkannya pada hari pembunuhan ... Sang
korban” kata Ji Wook. Bong Hee tersenyum karena Ji Wook bisa membuat Ji Hae
diam saja.
Saksi,
tetangga yang sudah tua, Ji Hae berkata kalau Saksi yang menyaksikan seorang pria
keluar dari rumah korban pada hari
pembunuhan 20 Mei sekitar jam 7:30. Saksi membenarkan kalau memang melihatnya.
“Aku tahu
itu dengan baik karena melihat keluar jendela. Bisakah Anda menunjukkan siapa
orang nya?” ucap Ji Hae. Si nenek pun menunjuk Hyun Soo yang duduk dibangku
terdakwa. Ji Hae pun menyudahi.
Ji Wook
kali ini berbicara pada saksi, bertanya seberapa baik penglihatanya. Si nenek
mengakui kalau dirinya sudah tua tapi
masih bisa melihat sejauh 20 meter. Ji Wook pun menyimpulkan kalau
penglihatannya sangat bagus.
“Jika
demikian, bisa saya meminta Anda menggambarkan adegan yang anda disaksikan
secara rinci?” kata Ji Wook. Si nenek binggung di minta Menggambarkan.
“Iya .
Misalnya, Anda dapat memberitahu kami apa dikenakan terdakwa?” ucap Ji Wook.
“Oh. Dia
mengenakan pakaian hitam. Dia mengenakan pakaian hitam, topi, dan bahkan sarung
tangan meskipun hari itu panas.” Ucap si nenek
“Apa dia
tidak membawa tas?” tanya Ji Wook, Si nenek menjawab Hyun Soo yang tidak
membawanya. Ji Wook berkomentar si nenek yang ingat dengan sangat jelas.
“Aku
terkenal di lingkunganku karena punga memori yang bagus.” Jelas si nenek
Ji Wook
pun menanyakan tentang tubuh bentuk pria apakah
terlihat lebih gemuk saat itu atau mengenakan jaket musim dingin. Si
nenek merasa itu tak mungkin dan yakin tubuhnya kurus seperti Hyun Soo. Ji Wook
pun bertanya bagaimana Hyun Soo memindahkan barang-barang berharga yang diduga
telah dicuri.
“Menurut
keluarga korban, laptop, emas batangan, piala, kamera DSLR, lensa, jam tangan
mahal, dan sebuah lukisan besar yang dicuri.” Kata Ji Wook. Bong Hee membawakan
satu besar ke atas meja.
“Ini
tasku yang telah kuisi penuh dengan barang-barang yang baru saja disebutkan. Semua
barang-barang disatukan dan akan menjadi sebesar tas ini. Di tambah lagi,
lukisan besar itu bahkan tidak cocok dengan tas ini.” Jelas Ji Wook
memperlihatkan tasnya.
“Coba
Lihatlah hal tersebut, saksi yang memiliki penglihatan yang sempurna, bersaksi
terdakwa tidak membawa tas dan melihat bahwa dia terlihat ramping, ini
menunjukkan bahwa ia tidak menyembunyikan barang-barang berharga di bawah
pakaiannya.” Kata Ji Wook. Saksi pun tak bisa berkata apa-apa.
“Yang
mulia, ingatlah fakta bahwa barang-barang berharga yang dicuri dari rumah
korban. tidak muncul kembali sama sekali.” Kata Ji Wook pada hakim.
“terdakwa
bisa saja datang kembali. Ada kemungkinan dia kembali setelah pembunuhan itu
untuk mengambil barang-barang berharga.” Ucap Ji Hae.
Ji Wook
memberikan gambar power point dengan memperlihatkan foto-foto jejak kaki bahwa penuntut mengklaim
jejak ini milik terdakwa. Ia melihat dengan Mengikuti logika kejaksaan, jika
terdakwa kembali ke TKP, seharusnya ada duplikat jejak kaki.
“Apa Anda
tidak setuju?” tanya Ji Wook dengan nada menyindir pada jaksa. Ji Hae pun hanya
bisa diam saja. Bong Hee kembali tersenyum melihatnya. Hyun Soo tersenyum
melihat Ji Wook yang bisa membuat jaksa tak berkutik.
Ji Wook
memberikan Berkas Strategi untuk menolak penuntutan, lalu bertemu dengan saksi
kedua yaitu ad orang pertama yang menemukan saudaranya yaitu Mayat Yang Jin Woo
sehari setelah dibunuh. Nyonya Yang membenarkanya.
“Setelah
penemuan itu, Anda melaporkannya ke polisi
dan memanggil ambulans tanpa ragu-ragu.” Ucap Ji Wook. Nyonya Yang
membenarkan.
“Ini
footages CCTV sebagai bukti tambahan. Karena ini terletak di gang, penuntut
tidak mampu memperoleh footages ini. Ketika Anda melihat nya kelayar, nomor
plat 8209. Bukankah ini kendaraan Anda?” kata Ji Wook melihat gambar CCTV.
Nyonya Yang membenarkan.
“Saya
akan langsung saja dengan tanggal dan waktunya Itu hari setelah pembunuhan Jam
11:13.Jadi Apa artinya ini? Anda yakin asudah bersaksi tiba di rumah korban Jam
13:00. Itu kesaksian Anda, kan?”kata Ji Wook. Nyonya Yang membenarkan
“Apa itu
Jam 11:00 atau 01:00? Tolong sebutkan waktu kedatangan Anda.” Kata Ji Wook
mendesak. Nyonya Yang terlihat gugup dan langsung berkata tidak tahu.
“Beberapa
waktu yang lalu, Anda tampaknya mengingatnya dengan jelas. Tapi sekarang Anda
tidak bisa mengingat sama sekali.” Kata Ji Wook dengan sedikit memaksa
“Yang
Mulia, pengacara telah menekan saksi untuk bersaksi.” Kata Ji Hae membela
“Aku hanya
mempertanyakan karena ada sendikit keraguan.”ucapJi Wook. Hakim pun memutuskan
agar Ji Wook bisa melanjutkannya
Ji Wook
dengan nada tinggi meminta Nyonya Yang agar menjawab pertanyaan. Nyonya Yang menjawab kalau tidak
tahu dan tidak ingat!. Ji Wook pikir harus menyegarkan ingatan Nyonya Yang
sekarang, dengan menduga kalau Nyonya Yang yang
membunuh saudaranya sang korban.
Nyony Yang mengaku bukan ia pelakunya.
“Apa anda
tidak membunuhnya?” tanya Ji Wook. Nyonya Yang terlihat gugup.
Flash Back
Bong Hee
pun menanyakan pendapat Ji Wook kalau
Nyonya Yang yang membunuhnya. Ji Wook yakin menurutnya itu untuk mendapatkan
kesaksian darinya, maka akan menekan Nyonya Yang untuk membuat kesaksian palsu
dan ini disebut pertanyaan terkemuka.
Nyonya
Yang mengelengkan kepala bukan ia pelakunya. Ji Wook berbicara Menurut
bukti-bukti yang telah mereka kumpulkan bahkan diberitahu Nyonya. Yang dan
korban tidak lagi berhubungan baik bahkan Korban punya kehidupan cinta yang
bertentangan dengan reputasinya di media. Jadi saksi harus membersihkan
kekacauan si korban.
“Karena
itu, saksi tidak bisa lagi menanggunggnya .
dan membunuh adiknya. Bukankah ini benar, Nyonya. Yang?” ucap Ji Wook
terus menekan, Nyonya Yang menegaskan bukan ia pelakunya.
“Nyonya.
Yang! Silakan bicara.” Ucap Ji Wook melihat Nyonya Yang yang menangis di
persidangan.
“Aku hanya
mencoba untuk menutupinya.... Aku hanya mencoba untuk menutupi ... Reputasi
adikku.. Ketika aku tiba di rumahnya, Adikku sudah dibunuh. Di TV, Aku melihat
yang telah dia lakukan dengan wanita lain.Jadi aku membuang setiap bagian dari
bukti ... dan mengaturnya untuk terlihat seperti pembunuhan yang dilakukan oleh
seorang perampok.Aku mencoba untuk menegakkan Reputasi keluargaku dan reputasi
adikku. Apa itu salah? Apa Anda pikir tidak akan melakukan hal yang sama,
Pengacara Noh?” ucap Nyonya Yang dengan sedikit nada tinggi dan histeris .
“Lalu
siapa yang mempertahankan reputasi wanita ... Yang telah di injak injak oleh
saudaramu?” balas Ji Wook
“Karena
potongan bukti palsu, orang yang tidak bersalah telah di rekayasa menjadi
seorang pembunuh. Siapa yang akan mempertanggungkan hak-haknya?” kata Ji Wook
Bong Hee
pun memuji Ji Wook yang berkerja dengan baik, Tuan Bang yang menontonya
memberikan jempolnya. Yoo Jung dan Ji Hae terlihat tak berdaya karena semua
bisa dipatahkan oleh pernyataan Ji Wook sebagai pengacara Hyun Soo.
Keduanya
sampai dirumah, Bong Hee dengan sedikit gugup memuji Ji Wook yang sudah
berkerja dengan baik. Ji Wook pun dengan dingin memuji Bong Hee juga setelah
itu naik ke lantai atas.
Bong Hee
sudah berganti pakaian dan ingin naik ke lantai atas tapi mengurungkan niatnya.
Ia akhirnya memutuskan untuk naik untuk memberitahu persediaan di lantai
pertama, tapi Ji Wook sudah tertidur disofa hanya melepaskan jasnya.
“Dia setidaknya
harus melepaskan dasinya” ucap Bong Hee merasa kasihan.
Akhirnya
ia berjongkok mencoba melepaskan dasi Ji Wook, tapi saat terlepas mata Ji Wook
terbukan menatap Bong Hee yang berada didepanya. Bong Hee gugup menjelaskan
kalau tidak berusaha membuka pakaiannya tapi hanya mencoba untuk melepas
dasinya, ia kesal sendiri harus gagap didepan Ji Wook.
“Aku
hanya mau melepaskan dasimu... Percayalah padaku.” Kata Bong Hee santai dan
ingin berjalan pergi. Ji Wook tiba-tiba menahan tangan Bong Hee untuk tak
pergi.
“Bong
Hee, aku minta maaf. Tetaplah disini.. Tetaplah disini denganku 5 menit.” Kata
Ji Wook.
Bong Hee
pun menyetujuinya, duduk didepan Ji Wook untuk menemaninya agar bisa tidur
nyenyak. Ji Wook pun seperti tenang dan menutup matanya kembali untuk tidur.
Pagi hari
Tuan Bang
naik ke atas dan kaget melihat keduanya yang tertidur pulas dengan Bong Hee
yang bersandar di paha Ji Wook lalu perlahan turun agar tak membangunkan
keduanya.
“Dimana
Ji Wook? Dia harus turun sekarang.” Ucap Eun Hyuk yang akan naik bersama dengan
Tuan Byun. Tuan Bang langsung menghalanginya agar tak naik. Eun Hyuk menyuruh
untuk Minggir tapi Tuan Bang tetap tak memperbolehkanya. Keduanya binggung
melihat tingkah Tuan Bang.
Ruangan
sidang kembali berlangsung, Hakim memberikan keputusanya. Ji Wook duduk bersama
saksi dan Ji Hae serta Yoo Jung dimeja Jaksa
“Mengingat
kejadian keseluruhan yang berdasarkan bukti yang dipilih secara hukum, sulit
untuk membuktikan bahwa terdakwa
dirampok dan dibunuh korban, Yang Jin Woo. Dan Juga tidak ada bukti
untuk membuktikan sebaliknya."ucap hakim
"Hal ini berlaku untuk kasus di mana ada bukti
untuk membuktikan fakta kriminal. Oleh karena itu, menurut KUHAP UU, Pasal 325,
Saya menyimpulkan dia tidak bersalah.” Ucap Hakim
Bong Hee
tersenyum karena hasilnya bisa membela klienya yang tak bersalah. Ji Hae dan
Yoo Jung terlihat kecewa tak bisa menuntut si pelaku, Ji Wook menerima hasil
peradilan tapi seperti masih ada keraguan. Di bangku penonton ada si pria
sebagai anggota forensik.
Soju dan
Bir pun dicampur dalam gelas, Semua tim terlihat bahagi dengan hanya mencium
bau sojunya sangat kuat. Eun Hyuk mengatakan kalau ini hari yang bersejarah. Tuan Bang pun
mengatakan kalau Ini untuk kemenangan pertama mereka.
“dan
kebebasan Jung Hyun Soo.” Kata Bong Hee lalu mereka pun bersulang bersama-sama.
Ji Wook meminum bir terlihat masih memikirkan sesuatu.
“Apa yang
sedang kau lakukan?” tanya Tuan Bang yang sedari tadi melihay Ji Wook lalu ikut
keluar dari restoran
“Tidak
ada. Aku hanya menikmati angin. Ini rasanya sangat lembut.” Kata Ji Wook
sedikit gugup
“Kau
pasti merasa sedikit tidak nyaman, kan?” kata Tuan Bang bisa menebaknya.
“Pelaku sesungguhnya
belum tertangkap . Tepatnya, ini belum
akhir, tapi masih permulaan” kata Ji Wook
Tuan Bang
membenarkan, Tapi itu pekerjaan Jaksa bukan tugas mereka sebagai pengacara. Ji
Wook tersenyum membenarkan, Tuan Bang pun mengajak Ji Wook agar kembali masuk.
Sepasang
pria dan wanita masuk cafe dan melihat pesan yang ditempatkan pada foto mereka.
Bong Hee dkk sudah mulai mabuk, Tuan Byun memanggil Gadis Kurang Bukti sebagai maknae jadi harus
melakukan apa yang diperintahkan. Bong Hee setuju. Ji Wook baru datang meminta agar Bong Hee
jangan menyanyi lebih baik duduk saja.
“Kenapa?Kenapa
dia tidak boleh bernyanyi?” ucap Eun Hyuk aneh.
“Jangan
membuatnya bernyanyi.” Ucap Ji Wook
“Kenapa
kau tidak akan membiarkan aku bernyanyi?” keluh Bong Hee kesal
Ji Wook
bertanya apakah Bong Hee memang tak mengetahuinya, Bong Hee mengelengkan
kepala. Ji Wook tak habis pikir yang dilakukan Bong Hee, lalu menyuruh menyanyi
saja yang inginkan. Bong Hee akhirnya menyanyi dengan suara sumbangnya.
Bong Hee
yang menyanyi tak sadar kalau ponselnya berdering, Eun Hyuk dkk terpaksa
mendengar suara Bong Hee yang sumbang. Ponsel Ji Wook berdering, Ji Wook
mengangkatnya dan berkata kalau Kasus
itu sudah berakhir lalu wajahnya terlihat tegang melirik pada Hyun Soo dan
mengatakan akan menemuinya.
Eun Hyuk yang melihatnya bertanya apakah Ji
Wook akan pergi. Ji Wook berjanji akan segera kembali lalu melihat Bong Hee,
dan berpesan pada Eun Hyuk agar Jangan minum terlalu banyak.
Ji Wook
melihat pesan yang ditempelkan Bong Hee, lalu membahas tentang alibi. Si Wanita
mengatakan ada seorang pria yang minum sendiri malam itu. Si pria juga
mengingat karena Tidak banyak orang minum sendiri, jadi sangat ingat dengan
jelas dan mereka juga punya videonya, karena mengambil video malam itu.
Ji Wook
melihat video saat perayaan ulang tahun keduanya dan melihat pria yang duduk
sendirian, tapi ketika memperbesar gambarnya ternyata bukan Hyun Soo tapi pria
lainya.
“Apa
mungkin.. Ada orang lain selain orang ini?” tanya Ji Wook. Si pria juga tak
tahu tapi menurutnya tidak melihat pria lain. Ji Wook merasa kalau saat aneh.
Ji Wook
akhirnya pindah berdiri didepan dinding dengan banyak foto dan note, kembali
menempelkan foto pada hari kejadian. Ia lalu menatap dinding dengan banyak
gambar dan mengingat perkataan Hyun Soo sebelumnya.
“Pada
hari kejadian, karena cuaca yang bagus. Aku pergi berjalan-jalan ke taman. Anak
anak bermain dengan balon mereka dan berlari lari. Mereka sangat lucu.” Ucap
Hyun Soo. Ji Wook melihat ada foto anak-anak yang berlari dengan balon-balon.
“aku
teringat "The Usual Suspects" sedang dirilis. Jadi aku pergi ke bioskop
untuk menonton film itu. Aku pulang karena jadwalku tidak cocok .” kata Hyun
Soo. Ji Wook melihat lembaran dari film yang tertempel.
“Dan... Aku
makan siang pada hari itu Aku beli Tteokbokki dan juga kopi dengan menambahkan
whipped cream di atasnya Dan aku minum sendiri di sebuah bar yang kadang-kadang
aku kunjungi.” Ucap Hyun Soo dengan ada lebaran kertas yang menuliskan notenya.
“Aku
biasanya minum sendiri. dan hari itu.. di bar, ada pasangan yang merayakan pesta
ulang tahunnya pada hari itu. Mereka membawa kue ulang tahun dan lilin.” Cerita
Hyun Soo yang memang duduk dan melihat beberapa orang merayakan ulang tahun.
“Itulah
yang aku punya tentang kasus Jung Hyun Soo
pada hari kejadian. Dia benar-benar punya alibi yang jelas.” Gumam Ji
Wook
Dalam
bayanganya, Ji Wook seperti melihat Hyun Soo yang datang ke cafe memesan
kentang goreng dan bir dan duduk ditempat yanga sama. Ia berpikir kalau ini hanya imajinasi dan spekulasinya bahwa Jung
Hyun Soo datang beberapa waktu setelah kejadian dan kebetulan melihat foto
beserta catatan
“Dia
punya memori yang baik, Meski dia mendadak ditangkap.” Ucap Ji Wook bisa
melihat Hyun Soo menatap dinding untuk mengarang cerita lalu ditangkap oleh
polisi.
“Pada
tanggal 20 Mei, hari kejadian, Kau tidak bertugas. Kami melihat footages CCTV
dari lingkungan tempatmu... dan menemukan bahwa kau meninggalkan rumah lalu
kembali larut malam. Tolong berikan aku laporan lengkap dari apa yang kau
lakukan hari itu. Tanpa meninggalkan sedikitpun” ucap Yoo Jung menginterogasinya.
Hyun Soo pun menceritakan.
“Dia
ingat foto ini dan catatan yang dia lihat hari itu, kemudian mengarang cerita
yang bisa dipercaya tentang apa yang dia lakukan hari itu. Dia ada di daerah
sepi atau ramai sehingga kita tidak bisa memastikannya. Apa yang dia berusaha
tutupi dengan mengatakan kebohongan seperti itu?” gumam Ji Wook yakin kalau
semua yang dikatakan Hyun Soo itu bohong.
Eun Hyun
memberitahu Bong Hee kalau ada kelas
Buta nada. Tuan Byun pikir Bong hee bukan hanya perlu mengoreksi satu atau dua
hal tapi Dari kepala sampai kaki, semuanya tentang dia perlu dikoreksi. Bong
Hee pikir hanya perlu mencari tahu satu hal. Semua bertanya
“Apakah Melodi
pembunuh itu? Itu bahkan tidak dapat
berfungsi sebagai bukti.” Ucap Tuan Bang
“Tapi,
aku harus mencari tahu. Coba Dengarkan aku” kata Bong Hee mencoba untuk membuat
nada dengan suara sumbangnya. Hyun Soo hanya terdiam mendengarnya.
Flash Back
Saat
persidangan Bong Hee, Hyun Soo datang sengaja membuat siaulan dari mulutnya,
senyumanya terlihat bisa membuat orang bersalah karena dirinya. Bong Hee yang
sedang menjahit sepatunya, menatap sepatu yang cantik didepanya.
Hyun Soo
dari kejauhan melihat Bong Hee lalu bersembunyi dibalik dinding dengan senyuman
liciknya dan kembali bersiup. Di TKP, Pria Forensik melangkahi Koki Yang sudah
tergeletak lalu melihat Hyun Soo yang berada di dapur dengan sarung tanganya.
Bong Hee
menerima sekotak sepatu dan sempat mengejar keluar gedung, tapi tak
menemukanya. Hyun Soo melepaskan masker wajahnya dan berjalan santai
meninggalkan gedung. Setelah membunuh Hee Joon, Hyun Soo bersiul mengayuh
sepeda dan sempat berpapasn dengan Bong Hee.
Bong Hee
terus berusaha mengikuti nada yang diingatnya sebagai pelakunya. Tuan Bang yang
mendengarnya pikir kalau seseorang dapat
mengenali melodi itu maka bersumpah orang itu pasti sangat jenius. Tapi Hyun
Soo merasa Bong Hee itu cukup bagus.
“Hyun
Soo, Kau pasti sangat mabuk. Apa kau dapat memberitahu kami lagu apa itu?” ucap
Eun Hyuk. Hyun Soo dengan gugup mengaku tidak tahu dengan tawa mengejek sambil
bercanda.
“Aku akan
pastikan untuk menemukannya.” Kata Bong Hee sangat yakin lalu meminum birnya.
Hyun Soo hanya diam saja lalu keluar dari restoran dengan mengunakan kemejanya.
“Mereka
mengatakan bahwa seorang hakim yang dapat membebaskan penjahat yang bersalah. Ini
berarti bahwa ketika seorang penjahat dibebaskan hakim, jaksa, dan pengacara
yang membebaskannya, semuanya bersalah.” Gumam Ji Wook berjalan dengan tatapan
kosong.
Hyun Soo
berjalan dengan senyuman licik karena bisa mengelabuhi tim pengacara. Saat itu
Ji Wook berada di depanya, keduanya sama-sama saling menatap di jalan bawah
tanah.
“Jika
aku... ikut membebaskan penjahat itu , itu Jung Hyun Soo. Itu kau.” Gumam Ji
Wook menatap dingin pada Hyun Soo memberikan senyuman licik.
Bersambung
ke episode 15
ditggu lanjutannya ..
BalasHapusMakin seru ditunggu episode selanjutnya....
BalasHapusBlm bisa move on dr drama ini...gak cukup nonton 1x atau 2x...tp masih baca sinopsis nya jg.😀😍
BalasHapus