PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Sinopsis Shopping King Louie Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Tuan Baek terdiam dalam ruangan mengingat kata-kata Nyonya Choi kalau  akan memberikan separuh  sahamnya  pada Ji Sung, dan separuhnya lagi untuk tuan Baek. Wajahnya terlihat sangat kecewa tak menerima seluruh saham.
Sementara Detektif Nam datang ke lokasi kejadian melihat kamera CCTV, kalau yang dia dengan bahwa Orang dari Gold Group sudah memeriksa video dari CCTV pada hari itu dan tidak menemukan satupun yang aneh. Detektif Nam bisa membayangkan saat kejadian, ketika sebuah truk menabrak dan membuat mobil terbakar.
Kecelakaannya terjadi disini dan pengemudinya berada di luar mobil. Sesuatu pasti sudah terjadi sebelum dia sampai disini.” Gumam Detektif Nam. 

Detektif Nam pun mengemudikan mobilnya, merasa yakin  jika terus menyetir di jalan sebelah kiri jalan  dari bandara menuju TKP dan akhirnay melihat sebuah CCTV lain di dekat lampu merah, Akhirnya ia pun berada  di Ruang Interpretasi Video.
Bersama seorang petugas melihat rekaman CCTV sebelum kejadian, tiba-tiba ia meminta menghentikan rekaman meminta agar sedikit diperbesar. Ia melihat ada Bok Nam dalam yang dibonceng motor dengan jaket yang digunakan Louis.
Aku ingin memeriksa plat nomor kendaraannya.” Kata Detektif Nam dan melihat  Plat nomor: 23 G 1551 dan itu adalah mobil milik Louis. 

Louis makan dengan sangat lahap seperti orang kelaparan, Pelayan Heo dan Pelayan Kim binggung melihat tuanya pulang seperti tak makan bertahun-tahun. Louis dengan mulut yang penuh meminta diberikan saus lagi. Pelayan Kim pun menuangkan diatas roti dan mulut Louis pun belepotan dengan saus.
Tn Louie, kau belum pernah makan seperti ini.” komentar Pelayan Kim
Ini sangat enak... Apa Kau mau?” tanya Louis menyodorkan rotinya, Pelayan Kim menolaknya.
Louis melihat piring-piring diatas meja meminta agar membungkusnya, karena Bok Sil pasti menyukai barang semuanya dan ingin membawanya pada seseorang.

Louis sudah menganti baju dengan kemeja, Pelayan Kim sudah siap dengan jasnya. Louis pikir bisa melakukanya sendiri tapi Pelayan Kim tetap ingin membantunya seperti biasa. Louis pun melihat kalau dirinya sudah  Sempurna.
Ia pun pergi ke kamarnya mengambil beberapa kemeja, jas, jam tangan, dasi dan juga kacamata meminta Pelayan Kim membungkus semuanya karena  ingin memberikannya pada seseorang. Pelayan Kim pun mengerti. 

Louis menikmati kopi kesukannya, lalu berbicara pada Pelayan Kim kala ia itu orang kaya, jadi pasti punya banyak uang. Pelayan Kim membenarkan, Louis meminta agar pelayan Kim memberikan uang. Diam-diam Pelayan Heo curiga melihat tingkah Louis.
Aku meminjam uang dari Bok Sil, 5 juta Won  sudah cukup untuk sekarang.” Kata Louis
Apa dia seorang pencuri atau semacamnya?” gumam Pelayan Heo curiga lalu berisik memanggil Pelayan Kim untuk ikut denganya. 

Di bagian rumah lainya, Pelayan Heo bertanya apakah Pelayan Kim yakin kalau orang itu adalah Tn Louis. Pelayan Kim yakin dan bertanya balik kenapa menanyakan hal itu. Pelayan Heo mengajak agar melakukan tes DNA.
Aku sejujurnya tidak percaya kalau dia adalah pangeran yang dulunya tinggal di istana besar.” Kata Pelayan Heo
Dia bertingkah seperti itu karena kehilangan semua ingatannya.” Kata Pelayan Kim yakin
Terserahlah. Tapi Dia membawa barang-barang mahal dan meminta uang. Ini sangat aneh.” Kata Pelayan Heo curiga
Jangan biarkan imajinasimu berkeliaran dan fokuslah pada pekerjaanmu.” Tegas Pelayan Kim lalu meninggalkanya. 

Pelayan Heo bertanya-tanya siapa Bok Sil yang sering disebut oleh Louis sebelumnya, dalam bayanganya Bok Sil itu seperti orang yang jahat dengan membawa tali pecut lalu hanya memberikan Louis makan roti.
Pergi dan kumpulkan semua uang yang bisa kau temukan. Jika kau tidak memenuhi target, aku mungkin akan.. mencambukmu sampai jadi bubur.”ucap Bok Sil
Louis yang ketakutan pun keluar dengan membawa roti, lalu mulai meminta-minta dengan mengumpulkan semua uang receh yang didapatnya.

Pelayan Heo kembali membayangkan Bok Sil seperti orang yang licik dan punya rencana jahat.
Ketika kau pergi ke rumah itu, kau harus pastikan kau membawa barang sebanyak mungkin. Aku ingin uang dan benda-benda mahal. Kau harus Bawa semuanya. Mengerti?”ucap Bok Sil
Pelayan Heo menyebut nama Go Bok Sil seperti orang yang sangat jahat. 


Bok Sil membereskan semua berkas di meja rapat, Bibi Hwang memanggilnya dari pintu. Bok Sil kaget melihat Bibi Hwang datang ke tempat kerjanya. Bibi Hwang langsung bertanya apakah sudah mendapatkan kabar dari Louis, Bok Sil mengeleng dengan wajah sedih.
Pria itu bahkan tidak bisa melalui seharipun tanpamu. Bagaimana jika dia berpura-pura tidak mengenal kita karena dia sudah kaya lagi? Dalam drama, kau tahu pria brengsek yang tidak tahu terimakasih dengan mencampakkan wanita yang membantunya dan menjaganya... supaya bisa jadi sukses.” Ucap Bibi Hwang geram
Anak itu... Jika aku melihatnya, maka aku akan memberinya pelajaran.” Kata Bibi Hwang, Bok Sil hanya bisa diam saja karena tak tahu kemana mencari Louis. 

Hye Joo melihat nama baru yaitu "Louie XXV" dan melihat semua review baru ini. Yang lainya pun ikut melihat di website, Bok Sil baru kembali pun ikut melihat dari laptopnya.
Aku ingin membeli ginseng liar yang kau temukan. -Louie XXV.-“
Aku tidak akan mengembalikannya kali ini. -Louie XXV.-“
Kopi yang kau minum di dapur kantor saat malam hari rasanya sangat enak. -Louie XXV.-“
Mi Young bertanya-tanya  Siapa yang meneror website mereka seperti ini. Bok Sil tersenyum membaca komentar lainya Buatkan aku 100 buah roti panggang -Louie XXV.- Kau terlihat cantik mengenakan baju ini. Louie XXV.Bok Sil tersenyum merasa yakin kalau itu Louis yang menuliskannya.
Apa menurut kalian ini si pria yang kekanak-kanakkan itu? Raja Belanja, Louie. Lihatlah kesalahannya dalam mengeja.” Kata Hye Joo, Ma Ri panik berpikir kalau itu Louis. 

Di dalam ruangan Joong Won ikut mendengarkan kegelisahan semua karyawanya, Mi Young  merasa kalau seharusnya itu Louie XIV karena  Louie XXV terdengar aneh. Joong Won akhirnya ikut melihat komentar yang ada di dalam website.
Aku menyukai daging panggang yang kau buat. -Louie XXV.
Kyung Kook merasa Louis itu sengaja mengirimkan komentar untuk seseorang, Bok Sil hanya terdiam sambil tersenyum dan pura-pura tak mengerti. Kyung Koom pikir sepertinya surat cinta.
Aku akan membelikanmu barang-barang yang lebih bagus dari yang Tn Cha belikan - Louie XXV.-“
Joong Won mengumpat kesal pada Louis, lalu Bok Sil melihat di SNS dengan foto Louis yang sedang tersenyum bertuliskan caption Bok Sil, aku baik-baik saja. Aku akan segera bertemu denganmu. Tunggu aku. Dan, panggil aku Oppa, mengerti? Louie XXV. Bok Sil tak percaya ternyata Louis berumur 25 tahun. Ma Ri melirik sinis karena Louis menuliskan untuk Bok Sil.


Detektif Nam bertemu dengan seseorang bertanya apakah pemilik mobil yang dicarinya, si pria membenarkan. Detektif Nam pun sudah berbicara di telp sebelumnya dengan memperlihatkan ID sebagai Detektif Nam Joon Hyuk. Si pria pun memberikan USB seperti yang diminta.
Setelah itu Detektif Nam pergi ke mobil yang lain, dengan mendapatkan USB sebagai jejak black box dari tanggal 19 September. Detektif Nam pun mengucapkan terimakasih atas kerja sama mereka. 

Nyonya Shin dan juga Tuan Cha masuk ke dalam rumah anaknya seperti biasa membawa makanan. Nyonya Shin mulai berkeliling memeriksa kamar anaknya, lalu melihat ada bungkus di dalam kamar kerja dan mengeluarkan ada beberapa pakaian baju wanita.
Ibu Joong Won langsung memanggil suaminya dengan wajah bahagia, Tuan Cha panik berlari menghampiri istrinya, Nyonya Shin yakin Sepertinya Joong Won sedang dekat dengan seorang wanita. Tuan Cha tak percaya tapi melihat baju yang diperlihatkan istrinya jadi langsung percaya. 

Bok Sil dipanggil oleh Ma Ri untuk datang ke mejanya, lalu bertanya apakah membutuhkan sesuatu. Ma Ri menyuruh Bok Sil membuat negosiasi dengan merk, Ferrigato Coz, dan yakinkan mereka untuk memberikan diskon sampai 40 persen
Diskon 20 persen juga ditawarkan di toko offline mereka. Kita tidak akan mencapai kesepakatan kalau tidak membuatnya kompetitif.” Ucap Ma Ri sinis
Meningkatkan diskonnya sekarang untuk mencapai tujuan kita... maka tidak adil bagi pembeli yang sudah membeli produk mereka. Mereka akan berpikir kalau kita menipu mereka.” Kata Bok Sil memberikan pendapat.
Apa kau sekarang membantahku?” ucap Ma Ri sinis, Bok Sil mengatakan kalau  hanya bicara tentang pelanggan...
Aku tidak ingin mendengarnya lagi, Lakukan seperti yang kusuruh. Apa yang kau tahu tentang produk berkualitas tinggi seperti ini?” ucap Ma Ri ketus
Bok Sil hanya bisa menghela nafas, diam-diam Kyung Kook mendengar dari kolong meja berpikir Ma Ri itu  membenci Bok Sil bahkan tidak membiarkan Bok Sil bicara.

Bok Sil pulang dari kantor dengan wajah sendu lalu melonggo melihat ada karpet merah yang terbentang di tangga menuju rumahnya, karena tak tahu apapun memilih untuk berjalan di pinggir. Louis keluar dengan pakaian rapih dengan membawa bunga, melihat Bok Sil berjalan di pingir berteriak kesal sambil mengumpat Bok Sil itu bodoh.
Kau membuatku kesal. Aku menggelarnya supaya kau berjalan di atasnya. Kenapa kau malah tidak menginjaknya?” kata Louis, Bok Sil binggung kalau karpet itu untuknya. Louis membenarkan. Bok Sil pun berjalan di karpet merah dan Louis segera menuruni tangga.
Bok Sil... Kemarilah.” Kata Louis membentangkan tanganya. Pelayan Kim dan Heo melihat dari kejauhan, In Sung dan Bibi Hwang melihat dari depan rumah mereka. Bok Sil tersenyum bahagia menghampiri Louis.

Keduanya berpelukan melepas rasa rindu karena satu hari tak bertemu, Louis tiba-tiba mengeluarkan kalimat “Bok Sil... Apa yang harus kulakukan?” Bok Sil panik karena itu tanda Louis ingin menciumnya lalu melihat sekeliling takut ada orang yang melihatnya. Louis mengecup bibir Bok Sil lebih dulu.
In Sung dan Bibi Hwang yang melihatnya langsung menjerit histeris, keduanya akhirnya berciuman seperti tak peduli lagi dengan orang yang ada disekeliling mereka. In Sung melihat kalau Louis  terlihat sangat jantan. Pelayan Heo merasa Bok Sil adalah  Gadis yang beruntung.
Sejak kapan pria polos, dan naif itu... menjadi seekor singa seperti itu?” komentar In Sung melihat Louis yang terus mencium Bok Sil.
Bok Sil terlihat bahagia bisa bertemu dengan Louis kembali, Louis pun memberikan kecupan di bibir Bok Sil lalu memberikan sekuntum bunga mawar orange sebagai tanda cinta pertamanya. Bok Sil melihat itu bunga yang sangat bagus, Louis meminta imbalan agar Bok Sil menciumnya, Bok Sil membentangkan tangan agar bisa memeluk Louis kembali. 


Bibi Hwang dan In Sung menyambut Pelayan Heo dan juga Pelayan Kim masuk ke rumah merek. Pelayan Kim memberikan kartu nama sebagai asisten pribadi Tn Louis dari Gold Group. In Sung memperkenalkan dirinya begitu juga bibi Hwang.
Rambut kotor dan tidak terawat. Celana olahraga melaTidak pakai alas kaki. Dia ada di rumah saat ini. Aku  yakin 99 persen dia pengangguran.” Gumam Pelayan Kim melihat In Sung dari mata komputernya.
Dia sepertinya punya anak saat masih muda. Dia terlihat terlalu muda untuk jadi ibunya.” Gumam pelayan Kim melihat penampilan Bibi Hwang.
Tn Louis menceritakan tentang kalian berdua. Dia bilang kalian banyak membantunya.” Kata Pelayan Kim
“Yah.. Louis tidak tahu apa-apa tentang dunia ini, dan dia juga sangat polos...” ucap In Sung langsung dicubit oleh ibunya, In Sung menjelaskan kalau Louis  orang yang baik.
“Dia makhluk yang menyenangkan. jadi aku merasa ingin menjaganya. Aku sudah... mengajarinya semua pengetahuan yang kupunya.” Ucap In Sung bangga, Bibi Hwan mengajak mereka duduk tapi kedua pelayan tersebut seperti tak bisa duduk dibawah, akhirnya keduanya kembali berdiri. 

Louis masuk ke dalam rumah langsung berbaring di lantai karena Rasanya menyenangkan. Bok Sil menyuruh banguan karena bajunya nanti jadi kusut, Louis tak peduli dan memberitahu kalau sekarang ia baik-baik saja. Bok Sil melihat pakain Louis itu mahal.
Haruskah aku melepas ini? Lalu aku harus mengganti baju jadi yang lebih nyaman.” Kata Louis ingin mengambi dalam lemari
Tidak, pakailah itu... Kau cocok mengenakannya.” Puji Bok Sil, Louis pun dengan bangga kalau dirinya itu pasti terlihat keren.
“Kau bisa Lihat kan? Aku mengatakan padamu kalau aku dulunya orang kaya.” Ucap Louis
Apa yang akan kau lakukan dengan semua baju dan barangmu yang ada disini? Apa Kau mau membawanya?” tanya Bok Sil, Louis terlihat sedih mendengarnya.

Pelayan Heo dan Pelayan Kim keluar dari pembatas kamar,  merasa tak pecaya kalau Louis selama ini tinggal di rumah kecil dengan pembatas ruangan plastik ini. In Sung memberitahu mereka berdua  tidak punya pembatas plastic tapi menggunakan gorden yang terlihat mahal sebagai gantinya.
Aku mengerti kalau sepertinya  rumah ini terlihat reyot, tapi dia sama sekali tidak menderita disini. Bok Sil menjaga Louis dengan sangat baik. Yang dia tahu hanyalah cara menghabiskan uang Bok Sil sudah melakukan banyak hal untuknya.” Cerita Bibi Hwang
Apa Bok Sil memperlakukan Tn Louie seperti budaknya?” tanya Pelayan He curiga.
Ah, apa yang kau bicarakan? Dia selalu mengikuti Bok Sil kemanapun seperti seekor anak anjing, meminta Bok Sil memasak untuknya, memberikannya uang dan kasih sayang.” Cerita In Sung bahagia.
Sepertinya dia sudah melakukan banyak hal.” Komentar Pelayan Kim, In Sung membenarkan.
Karena Bok Sil adalah orang seperti itu, Bok Sil bahkan akan memberikan tulang rusuknya... jika Louis bilang dia menginginkan iga rebus.” Kata Bibi Hwang melebihkan.
Pelayan Heo mengejek Itu terdengar bodoh. In Sung berpikir itu untuk dirinya, Bibi Hwang mengatakan kalau itu untuk Bok Sil. In Sung menceritakan Bok Sil sangat pandai dan juga sangat berguna untuk Louis. 


Louis cemberut dengan bersender di kulkas, Bok Sil memberitahu kalau Louis sudah menemukan keluarganya jadi harus tinggal bersama mereka sekarang dan tidak bisa tinggal disini lagi. Louis tak bisa terima dengan hal itu, lalu mengajak agar Bok Sil pindah dan tinggal bersamanya sekarang.
Apa kau sudah lupa? Kau berjanji akan tetap berada di sampingku... sampai ingatanku kembali.” Kata Louis cemberut
Meskipun kita tidak tinggal  di rumah yang sama, tapi kita masih tinggal di bawah  langit yang sama, ini sama saja dengan tinggal bersama. Fokuslah mengembalikan ingatanmu. Dengan begitu, kau bisa membantuku menemukan Bok Nam. Kau berjanji akan mencarikan Bok Nam untukku, kan?” ucap Bok Sil mencoba menenangkanya.
Ya. Aku yakin akan menemukannya, jadi Percayalah padaku.” Ucap Louis akhirnya tak cemberut lagi.
Louis tiba-tiba kembali berkata “Bok Sil... apa yang harus dilakukan?” Bok Sil langsung mundur karena tak ingin Louis menciumnya. Louis malah semakin mendekatinya, Bok Sil menyuruh Louis menjauh, Louis berbisik kala ia lapar jadi meminta agar Bok Sil memberikan makanan. Bok Sil tersenyum mendengarnya. 

Bok Sil melihat barang-barang yang dibawakan Louis, seperangkat piring-piring cantik, lalu sebuah teko untuk memasak air dan juga dua pasang sandal rumah, Bok Sil terlihat bahagia.
Sementara di lantai bawah, In Sung juga melihat barang-barang yang dibawakan Louis, Jas kemaja dan mengunakan kacamata bersama dengan ibunya. Bibi Hwan melihat semua dari merk ternama. In Sung mengeluh Louis itu bodoh,  karena tidak membelikan barang yang baru untuknya dan berpikir kalau memberikan semuanya karena Louis  sudah tidak ingin memakainya lagi. Bibi Hwang seolah tak peduli karena melihat ada jam tangan juga yang diberikan Louis. 

Ketiganya pun pulang bersama, Louis bertanya pada pelayan Kim berapa harga rumah disekitar situ, Pelayan Heo berpikir Louis tertarik untuk berinvestasi pada bidang property. Louis mengelengkan kepala karena ingin membelikan rumah untuk Bok Sil dan In Sung Hyung. Pelayan Heo terlihat cemberut tapi Pelayan Kim tersenyum seperti  mengetahui sifat Louis yang sangat baik hati. 

Nyonya Shin dan Tuan Cha sedang menikmati minum teh dirumah anaknya lalu terdengar suara bunyi bel, Nyonya Shin terkejut melihat Seorang gadis lalu menduga Ma Ri adalah  pacar dari anaknya. Ia langsung memanggil suaminya.
Tuan Cha binggung kenapa istrinya malah ribut, Nyonya Shin berkata akhirnya terjadi juga, Tuan Cha pikir anaknya itu sudah pulang.  Nyonay Shin menunjuk ke layar interkom kalau Kekasih Joong Won datang. Tuan Cha tak percaya lalu meminta agar istrinay melihat penampilanya apakah terlihat sudah baik.
Nyonya Shin memuji suaminya yang selalu terlihat menawan dan bertanya balik. Tuan Cha memuji istrinya yang terlihat keren. Akhirnya Ma Ri pun masuk dengan senyuma malaikatnya. Dua orang tua Joong Won menyambutnya dengan mengungkapkan Senang bertemu dengannya.  Ma Ri terlihat binggung dan mencoba untuk tersenyum. 


Akhirya keduanya duduk diruang tengah, Nyonya Shin mulai membahas ternyata Ma Ri  mengurus bagian penjualan dan melihat Ma Ri itu Seperti Joong Won, sudah sukses saat usia muda. Ma Ri merasa cukup beruntung mendapatkan posisi di Goldline setelah menyelesaikan program MBA-ku di Universitas Harvard.
Kau pasti sangat pandai Dan kau juga sangat cantik. Kau benar-benar mengagumkan.” Puji Nyonya Shin
“Jadi Sudah berapa lama kau dan Joong Won berkencan?” tanya Tuan Cha, Ma Ri sempat panik tapi akhirnya mengaku  Belum terlalu lama dan saja baru memulainya.
“Sifatnya Tidak sepertiku, dia sedikit pemarah. Tolong maklumi.” Kata Tuan Cha, Ma Ri menganguk mengerti.
Nyonya Shin memperlihatkan baju Bok Sil yan tertinggal dirumah memastikan kalau itu baju miliknya,  Tuan Cha berkomentar kalau sepertinya baju ini tidak cocok dengan gaya berpakaiannya. Ma Ri langsung mengambilnya mengaku kalau itu baju miliknya dengan senyuman liciknya. 

Joong Won baru pulang melihat Ma Ri keluar dari rumahnya dan bertanya  apa yang membawanya datang ke rumah. Ma Ri kaget dan langsung menyembunyikan bungkusan di tanganya. Lalu keduanya pun minum bersama di cafe terdekat.
Aku akan langsung saja padamu.... Aku menyukaimu...” ucap Ma Ri blak-blakan, Joong Won yang mendengarnya langsung memuncartkan minumanya. 

Ma Ri keluar dari cafe dengan wajah dongkol,mengingat kembali ucapan Joong Won “Pengakuanmu...itu membuatku tidak nyaman. Aku akan berpura-pura tidak pernah mendengarnya.
Flash Back
Ma Ri memanggil Joong Won sebelum pergi bertanya kenapa harus Bok Sil bukan dirinya. Joong Won merasa ingin mengatakan hal ini pada Ma Ri sebelumnya.
Nn Baek. Jika kau ingin tulus pada seseorang, seharusnya kau tidak memalsukan perasaanmu. Ini mungkin akan melukai perasaanmu, tapi jangan lupa itu” tegas Joong Won
Ma Ri yang kesal akhirnya membuang bungkusan baju milik Bok Sil ke tempat sampah. 

Pelayan Heo kembali menerima telp dari Tuan Baek, lalu bertanya  apakah mereka masih harus melanjutkan hubungan rahasia ini karena  Sepertinya tidak bisa terus-terusan seperti ini. Pelayan Kim mendengar Pelayan Heo yang menerima telp dari Tuan Baek,
Lalu ia teringat saat mencari Louis bertanya siapa yang sedari tadi pagi di telpnya. Pelayan Heo berteriak marah kalau itu bukan urusannya dan tak perlu memperdulikanya. 
Pelayan Kim membayangkan Pelayan Heo yang duduk dibangku dengan pakaian mengoda meminum wine, lalu Tuan Baek datang dengan sekuntum bunga, mengaku sangat tertarik karena pelayan Heo adalah tipenya. Pelayan Heo pun tak tahan dengan godaan Tuan Baek langsung melompat ke tubuh Tuan Baek. 
Tiba-tiba pelayan Kim berteriak kalau Pelayan Heo tak boleh seperti itu. Pelayan Heo kaget melihat pelayan Kim tiba-tiba mendekatinya.  Pelayan Kim langsung mengajak pelayan Heo untuk Berkencan saja dengannya. Pelayan Heo kaget mendengar pelayan Kim yang yang mengajaknya berkencan.
Hentikanlah hubungan berbahaya itu.”ucap Pelayan Kim salah sangka, Pelayan Heo binggung. 


Louis tak bisa tidur akhirnya mengirimkan pesan pada Bok Sil, Bok Sil juga belum tidur membalasnya bertanya ada apa lagi.  Louis mengatakan ingin tidur di sampingnya dan Kamar ini terlalu besar. Bok Sil mengejek Louis itu  sedang memamerkan rumahnya yang mewah.
Ini sangat besar, dan rasanya kosong.... Bok Sil. Aku kaya sekarang, jadi aku akan mewujudkan semua impianmu. Aku akan membelikanmu cincin dan 100 patbingsoo. Aku juga akan membawamu naik kapal ferry.” Tulis Louis
Kau membuatku merasa aman dan terlindungi padahal kau tidak ada disini.” Balas Bok Sil
Benarkah Apa Aku membuatmu merasa aman?” tulis Louis, Bok Sil tersenyum bahagia membaca pesan yang dikirimkan Louis. Tapi Louis malah binggung karena Bok Sil tak membalas pesanya. 

Akhirnya Louis menelp Bok Sil karena penasaran, Bok Sil bertanya apa lagi dan menyuruh Louis untuk tidur.  Louis mengatakan tidak bisa tidur. Bok Sil bertanya apa yang sedang dilakukan Louis, apakah sedang berbaring. Louis mengatakan sedang duduk diatas tempat tidurnya.
Apa yang akan kau lakukan besok?” tanya Bok Sil
Tidak ada yang special tapi Aku akan bertemu denganmu.” Ucap Louis
Hei, ini sudah malam. Kau harus tidur.” Kata Bok Sil, Louis menyuruh Bok Sil lebih baik tidur lebih dulu.  Bok Sil setuju, Louis pun mengucapkan Selamat tidur. Keduanya menutup telp dengan saling tersipu malu dan berusaha untuk tidur. 

Detektif Nam melihat dari rekaman Black Box dan melihat Bok Nam serta Louis  bertemu Saat itu masih menggunakan  pakaian masing-masing lalu melihat rekaman lainya, seperti Louis sudah berganti pakaian dan ditinggalkan di pingir jalan pada malam hari.
“Apakah Louie dan Bok Nam tertukar?” kata Detektif Nam kaget lalu melihat kembali rekaman CCTV, seperti bisa melihat saat Bok Nam yang tak sadarkan diri di dalam mobil mobil yang terbakar dan yakin Mereka benar-benar tertukar.

Bok Sil akan pergi berangkat kerja, Detektif Nam tiba-tiba datang  menghampirinya, Bok Sil langsung bertanya Apa yang membuatnya datang kerumah pada pagi hari. Detektif Nam mengaku tak ada apa-apa  hanya datang untuk bertemu dengannya.
Apa kau... sudah menemukan Bok Nam?” ucap Bok Sil menebaknya,  Detektif Nam mengangguk dengan mencoba tak memperlihatkan wajah sedih.
Keduanya akhirnya ada didalam mobil. Bok Sil pun bertanya dimana keberadaan adiknya selama ini, tapi akhirnya tak ingin Detektif Nam menjawabnya karnea ingin tahu dari adiknya langsung dan  akan memberinya pelajaran sambil mengumpat adiknya si Pembuat masalah dan akan memukulnya ratusan kali. Detektif Nam hanya bisa diam saja.
Apa kau tahu kalau dia pernah melewatkan makan? Apa dia sehat? Ah Lagipula aku akan segera bertemu dengannya.” Ucap Bok Sil berbicara sendiri. 

Detektif Nam mengajak Bok Sil ke sebuah tempat seperti bukit. Bok Sil bertanya apakah tempat adiknya masih jauh. Detekif Nam terlihat serius menatap Bok Sil karena akan memberitahumu sesuatu, tapi harus mempersiapkan diri dulu sebelumnya. Bok Sil terlihat binggung.
Bok Nam... Dia sudah meninggal. Dia adalah pria yang meninggal karena kecelakaan yang terjadi pada mobil Louis” kata Detektif Nam,  Bok Sil benar-benar kaget mendengarnya.

Louis membuka jendela kamarnya, tersenyum bahagia mengaku  ingin segera bertemu Bok Sil dan menyakinkan diri bisa menunggunya. Sementara Bok Sil terlihat shock karena ternyata Bok Nam yang ada dimobil Louis dan akhirnya meninggal. 
bersambung ke episode 10

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


3 komentar:

  1. Serrrrrrrrrrrrrrrrrrruuuuuuuuu!ep 10 g tyng y unnie?

    BalasHapus
  2. Serrrrrrrrrrrrrrrrrrruuuuuuuuu!ep 10 g tyng y unnie?

    BalasHapus
  3. So cool.. Aku saat ini bertanya ' apa yg selanjutnya terjadi? ' oh iya, kiss scene tadi (klo mereka resmi jadian ya ?). Thanks to penulis. Semangat ya.. Para readers menunggu lanjutannya.. :-D//sukses slalu dan sehat slalu. Aminn//

    BalasHapus