PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Sinopsis K2 Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Kepala Seo sedang memeriksa semua brkas, lalu datang beberapa orang membawa serat  [Pembatalan Kontrak  Pengawal Dengan JSS] mengatakan  Ketua Choi Sung Won telah memecat Kepala Seo sebagai petugas keamanan JB Group.
Sekarang, Jinhan Group yang  akan mengawal JB Group. Kami ingin agen JSS pergi sekarang. “ kata si pria dari Jinhan, Kepala Seo mengambil suratnya dan langsung merobeknya.
Oh astaga... Sepertinya ini semua robek...., apa itu layak untukmu?” kata kepala Seo dengan nada mengejek, Anak buahnya menjawab itu tak layak. 
Yoo Jin kaget mendapat kabar kalau anak buahnya di pecat dari JB grup dan merasa dianggap seperti sampah. Menurutnya mereka sengaja menculik dengan meminta maaf atas alasan rencana itu dan ini adalah perang, lalu memerintahkan agar menghancurkan mereka semua.
Bagaimana jika kau menghentikan ini sekarang?” kata pria dari Jinhan.
Baiklah.... Kita sudah menerima perintah dari Madam Choi.” Ucap Kepala Seo dan semua anak buahnya mengeluarkan alat pemukul dan mulai berkelahi. 

Salah seorang pria menemukan mobil yang membawa Anna berhenti di pinggir jalan dalam rekaman CCTV berada di persimpangan empat arah dekat jalan Janghamun. Je Ha yang mendengar laporan langsung  Menuju ke sana sekarang.
Tiba-tiba semua layar di ruangan menghilang, seperti CCTV sudah dimatikan. Direktur panik dengan semua layar yang tak memperlihatkan rekaman CCTV lagi dan menyuruh anak buahnya agar melakuka sesuatu. Salah satu anak buahnya merasa yakin itu sudah diputus dari pusat. Direktur mengumpat marah lalu mengeluarkan ponselnya.  
Hey, ini aku... CCTV semuanya diputus! Apa yang terjadi di sini?” tanya Direktur
Oh, Pak! Kau tak bisa lakukan ini lagi.” Kata Kepala Polisi, Direktur binggung dengan sikap kepala polisi yang tiba-tiba berubah
Kau mengatakan tidak perlu "Polis asuransi" lagi? Hah?!” teriak Direktur marah
Pak, Aku benar-benar harus  memilih sisi yang benar di sini. Bagaimana jika kau mengambil kesempatan ini  untuk mengurus "polis asuransi" denganku?” ucap kepala polisi
Direktur merasa kepala polisi sedang meremehkanya, dan merasa kalau Park Kwan Soo yang menyuruhnya, kepala Polisi mengajak mereka minum bersama dan mengobrol saja nanti.


Je Ha mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan menemukan mobil yang membawa Anna, tapi ternyata mobil itu hanya ada seorang sopir, dengan wajah penuh amarah langsung menarik dan mencekik si sopir menanyakan keberadaan Sung Won sekarang.
Si sopir mengatakan kalau Sung Won hanya ingin memberikan ponsel yang dipegangnya. Je Ha melihat Sung Won yang menelp dan langsung menanyakan keberadaanya. Sung Won  mengatakan akan kirim lokasinya via sms.
Pastikan kau datang sendiri Kalau tidak, Anna akan dalam bahaya.” Ucap Sung Won mengancam, Je Ha mengumpat marah karena tak bisa melakukan apapun. Akhirnya Je Ha pun pergi ke tempat yang dituju. 


Yoo Jin tegang duduk di kursi dengan tangan sudah dibalut perban dan bertanya dengan status keadaanya sekarang. Sek Kim mengatakan mereka masih belum. Yoo Jin mengumpat pada adiknya yang berani melakukan itu padanya.
Je Ha akhirnya sampai di tempat yang diberitahu Sung Won, Sung Won pun tersenyum memberitahu kalau Je Ha sudah datang dengan nada mengejek kalau Je Ha akan tiba saat makan malam dan menyuruhnya masuk. Je Ha binggung karena dibawa ke sebuah rumah yang cukup besar.

Anna sudah duduk di dalam rumah, ketika melihat Je Ha datang langsung mengeluh karena datang lama sekali. Je Ha terlihat masih terengah-engah, Anna pun terlihat khawatir. Sung Won menyuruh pelayan agar membuat banyak makanan karena melihat Je Ha pasti sangat kelaparan.
Bibi Pelayan keluar membawa makanan begitu juga Mi Ran dan Sung Kyu, Je Ha kebinggungan sampai akhirnya sadar kalau ternyata Sung Won itu sedang menipunya. Anna tersenyum melihat Je Ha yang akhirnya datang. 


Sek Kim memberikan ponselnya kalau Je Ha yang menelp, Yoo Jin langsung bertanya keberadaanya. Je Ha mengatakan kalau sudah menemukannya. Yoo Jin bisa bernafas lega, Je Ha akan memberikan ponselnya pada Sung Won agar bisa berbicara.
“Ahh... Nuna Kau cukup khawatir, kan? Aku akan bersama Anna sebelum pergi. Tak masalah ’kan?” kata Sung Won
Kenapa kau tidak bilang dari tadi?” keluh Yoo Jin, Sung Won meminta maaf  melirik Anna yang duduk disampingnya
Anna bilang ingin  menghirup udara segar.” Kata Sung Won
Karena kau tidak repot-repot memberitahuku,  Aku hampir pergi dan membunuh istrimu.” Kata Yoo Jin dengan nada sinis

Sung Won merasa kakaknya itu tak tahu dirinya, lalu mengancam kalau Yoo Jin terus mengomel seperti ini, maka ia benar-benar tidak akan datang. Yoo Jin pun bertanya kenapa Ayah mertua Sung Won bertindak seperti ini lagi dengan melakukan pemecatan terhadap JSS. Sung Won merasa ayah mertuanya khawarti dengan dirinya,        
Berapa lama kau akan terus menerima bantuan dari ayah mertuamu? Jika kau terus melakukan itu, dia akan memiliki JB untuk dirinya sendiri.” Kata Yoo Jin memperingati adiknya.
Jangan cemaskan orang lain dan hentikan keserakahanmu sendiri. Aku akan jalan-jalan  dengan Anna. Kau mengerti nuna?  Dan, aku mengatakan pada ayah mertuaku untuk menyuruh orang-orang Jinhan mundur. Aku akan mempercayakan keamanan pribadi keluargaku pada Jinhan dari sekarang. Ayah mertuaku begitu khawatir  pada putrinya, kau pasti tahu itu” kata Sung Won lalu menutup ponselnya.
Agen Jinhan ditarik dari  HQ JB Group sekarang. Keluarkan orang-orang kita  dari rumah Sung Won.” Perintah Yoo Jin, Sek Kim mengerti dan Yoo Jin meremas tanganya yang sudah diperban sampai mengeluarkan darah kembali. 


Anna berserta semua pengawal berjalan di pinggir pantai, ia menirukan gaya Sung Won saat berbicara "Datanglah sendiri. Jika tidak, Anna akan dalam bahaya." Menurutnya Je Ha pasti terkejut dengan hal itu. Je he mengaku memang sedikit terkejut. Anna pun merasa terkejut pamanya  pandai dalam akting. Je Ha tak percaya Anna memanggil Sung Won “paman”
Aku memutuskan untuk memanggilnya begitu dan aku suka tempat ini!” ucap Anna berlari di pantai menikmati udara yang segar. 

Sementara dibelakang Mi Ran dan Sung Kyu berjalan bersama, Mi Ran membahas tentang yang dikatakan Sung Kyu tadi pagi kalau Kepala Joo  sudah mengetahui saat akan datang ke rumah Anna.
Jadi, itu berarti kau datang sukarela,  mengetahui semua itu?” tanya Mi Ran, Sung Kyu membenarkan, Mi Ran binggung ingin tahu alasanya lalu menduga sesuatu.  Sung Kyu langsung membenarkan.
Itu karenamu, Mi Ran. Aku setuju untuk ini agar  bisa menyelamatkanmu.” Kata Sung Kyu
Mi Ran tak percaya menurutnya itu hanya omong kosong, lalu mencium Sung Kyu lebih dulu. Sung Kyu melepaskanya, Mi Ran kaget berpikir kalau Sung Kyu tak menyukainya. Sung Kyu menegaskan kalau pria yang harus melakukanya lebih dulu dan mencium Mi Ran. 

Je Ha masih asik berjalan dengan Anna lalu bertanya apakah berencana tinggal di sini. Anna merasa sedang memikirkannya karena tidak ingin kembali ke rumah itu lagi, tapi menurutnya ia pun  tidak punya tempat tujuan.
Apa kau percaya pada Ketua Choi?” tanya Je Ha,Anna mengaku masih belum yakin hanya berpikir kalau mereka sama-sama membenci Choi Yoo Jin. Je Ha menatap Anna dengan wajah khawatir.
Jangan terlalu khawatir.... Kau akan tetap di sisiku, setelah semua yang terjadi” kata Anna. 

Sung Kyu dan Mi Ran terlihat malu-malu setelah berciuman, lalu Mi Ran pun bermain coba tangkap aku seperti pasangan yang ada dipantai dan saling kejar-kejaran.  Anna melihat dua pengawalnya meminta agar Je Ha menangkapnya juga seperti dua pengawal itu karena terlihat sangat menyenangkan.
Je Ha menolak menurutnya mereka seperti orang gila yang saling kejar-kejaran, Anna mulai berjalan meminta agar Je Ha menangkapnya, Je Ha enggan melakukanya karena itu seperti anak kecil. Anna memberikan kode agar Je Ha tetap diam lalu meminta agar menangkapnya, Je Ha tak peduli  menyuruh Anna lari saja dan tak akan menangkapnya. 

Tapi akhirnya Je Ha pun berlari mengejar Anna di pantai, keduanya seperti bersenda gurau dan terlihat bahagia. Sung Won melihat dari depan rumah heran merasa kalau keduanya seperti orang yang sedang berkencan. Bibi Pelayan yang ikut melihatnya  merasa kalau itu tak mungkin.
Mereka cocok satu sama lain. Anak itu memang tampan tapi... Kata Sung Won
Kau tampak seperti pamannya, bertingkah begitu.” Komentar Bibi Pelayan tak percaya
Aku sudah bilang aku memutuskan bahwa akan menjadi paman kandungnya!” ucap Sung Won
Terimakasih, Ketua, untuk  menyelamatkan kita semua juga.” Kata bibi pelayan, Sung Won pikir sudah pasti harus menolong karena bibi pelayan sudah dianggap seperti keluarga Anna.
Kau tidak perlu khawatir  tentang apapun lagi.  Cukup pastikan untuk  mengurus Anna dengan baik, ok?” kata Sung Won, bibi pelayan mengerti. 

Sung Won dan Anna duduk dimeja makan, Bibi Pelayan merasa tak enak kalau mereka duduk dan makan dalam satu meja, Sung Won ta masalah menyuruh semua duduk, Akhirnya ketiganya pun duduk hanya Je Ha yang berdiri. Sung Won menyuruh Je Ha untuk duduk.
Anna pun menyuruh Je Ha agar duduk disebelahnya. Je Ha pun duduk dengan wajah masih tak nyaman, Sung Won menuangkan Wine dan mengajak Cheers untuk impian Anna. Semua terlihat bahagia dengan meminum wine dan makan seperti biasa. Tapi Je Ha terlihat sangat tak nyaman dan merasakan sesuatu. Sung Won pun melihat Je Ha tak menyentuh makanan apapun. 

Je Ha pun berdiri didepan rumah sambil merenung, Sung Won datang bertanya apa yang dipikiranya sendirian. Je Ha mengaku bertanya-tanya  apa rencana Sung Won selanjutnya. Sung Won pikir Je Ha tahu akan hal itu kalau ia adalah pria yang cukup sederhana, jadi merasa yakin Je Ha akan mudah untuk menebak.
Aku penasaran apakah yang kau pikirkan itu... mencuri Anna dari Choi Yoo Jin. Kau pasti sudah menduga akan berada dalam bahaya. Benarkan?” kata Je Ha
Kau melihat di pemakaman.  Kakak berusaha mencuri JB dariku Dan aku melakukan yang terbaik untuk mencegahnya. Tapi kemudian, Anna muncul, mengatakan "ta-da!" Lalu aku tahu bahwa dia  adalah putri kakak iparku. Jadi, jika Anna di sisiku,  Kakak tak akan bisa mencuri JB dariku.” Jelas Sung Won

Jadi, ini semua strategis.” Kata Je Ha, Sung Won mengingatkan kalau ia adalah pengusaha dan orang yang cukup sederhana.
Aku hanya ingin Anna tetap sehat dan bahagia di sisiku, untuk waktu yang lama.  Sebagai malaikat pelindungku.” Kata Sung Won lalu memperlihatkan ponselnya kalau kakak iparnya menelp. 


Se Joon seperti menanyakan keadaan Sung Won lebih dulu, Sung Wo mengatakan kalau ia sehat jadi kakak iparnya tak perlu khawatir, lalu seperti membahas tentang Anna yang menyukainya jadi tak perlu khawatir dan memberitahu kalau pengawalnya ada didepanya.
Jangan menyebut nama, karena pasti ada seseorang dengannya.”kata Sung Won memberikan ponselnya. Je Ha pun menerima telp dari Se Joon.
Ya, ini aku. Aku dengar kau  telah bekerja cukup keras hari ini. Kau tidak lupa janjimu padaku, kan?” kata Se Joon, Je Ha mengatakan tak lupa.
Terimakasih.. Aku akan keluar besok.... Sampai jumpa.” Kata Se Joon lalu menutup ponselnya. 

Se Joon sedang ada di kantor kejaksaan sedang bermain baduk. Jaksa Kim  menyuruh Se Joo pergi saja kalau memang sibuk. Se Joon menolak karna menurutnya  Ini investigasi yang serius, jadi harus tinggal selama 3 hari setidaknya.
Hey, Jaksa Kim... Mengapa kau bertindak seperti berada di rumah orang lain? Buatlah nyaman.” Kata Se Joon mengejek dengan bermain baduk,
"Refleksi diri sebelum kau  menyerang orang lain." Aku akan pastikan untuk bertahan dan mengalahkan omong kosongmu.” Kata Se Joon, jaksa Kim mengerti. Keduanya terlihat akrab bermain baduk seperti teman lama. 

Sung Won bertanya apakah Je Ha sudah membuat keputusan akan gabung dengannya  atau tetap bersama kakaknya. Je Ha mengatakan akan segera pergi setelah berhasil melakukan semuanya. Sung Won menyayangkan karena menurutnay di tempat ini Je Ha dan Anna itu cocok satu sama lain.
Tapi hal apa yang harus kau lakukan?” tanya Sung Won, Je Ha mengatakan kalau Sung Won akan tahu nanti jawabanya. 

Kwan Soo datang menemui ayah mertua Sung Won di sebuah restoran,  lalu berkomentar kenapa tak bisa lebih kuat kalau memang mau membantu. Ayah mertua pikir apa yang bisa dilakukan sebagai ayah mertua ketika si pemilik mengatakan tidak?
"Segala sesuatu dan semua orang berasal dari bukan apa-apa. " Sebuah perusahaan tidak  memiliki pemilik permanen. Pelanggan dapat menjadi pemilik, dan sebaliknya. Seperti itu hidup.” Kata Kwan Soo
Oh, jadi kau menggunakan pepatah itu?” kata Ayah mertua tertawa, Kwan Soo pun tak begitu  yakin.
"Hanya begitu yang aku dengar."” Balas Kwan Soo dengan pepatah lainya. 

Je Ha sedang berjaga bersama dengan Sung Kyu, lalu melihat Anna keluar dari rumah bertanya mau kemana. Sung Kyu pun pergi memeriksa tempat lain. Anna mengaku minum beberapa gelas anggur, dan pipinya begitu panas. Jadi, ingin menghirup  udara segar di dekat laut.
Tidak bisa. Itu bahaya... Ikut denganku.” Kata Je Ha melarangnya.
Kenapa tidak?  Aku sudah bilang aku kepanasan!” rengek Anna.
Je Ha bertanya memangnya seberapa panas dengan memegang pipi Anna. Anna merasakan  sejuk dan menyenangkan. Je Ha memarahi Anna yang meminum banyak alkohol. Anna terus membiarkan tangan Je Ha memegang pipinya, Je Ha terlihat gugup akhirnya menarik pipi Anna untuk ikut denganya. 

Anna sudah mengompres pipinya dengan alat pereda demam,  menurutnya jika minum satu gelas lagi, maka perlu memanggil mobil pemadam kebakaran. Je Ha pun bertanya apakah masih terasa panas, Anna merasa sudah sedikit lebih baik. Je Ha mengambil alat kompres karena nanti Anna malah menjadi demam dan bisa gunakan saat kepanasan.
Tunggu, apa kau harus keluar lagi?” tanya Anna melihat Je Ha yang akan keluar kama.
Ya. Aku akan memeriksa area sekali lagi. Tempat ini tidak seaman rumah rahasia.” Jelas Je Ha
Jadi berarti tidak ada tempat yang  aman bagiku di mana saja, benarkan? Tapi tak masalah karena  Hari ini sangat menyenangkan.” Ungkap Anna

Je Ha pun memberikan sebuah Walkie-talkie dan memberitahu kalau Anna mendengar suara aneh, dan merasa dingin, atau perlu apapun itu maka segera memberitahunya lewat alat itu karenan lebih cepat daripada meneleponku.
Anna mengerti lalu mencoba bicara dari walkie talkie. Je Ha mengejek Anna itu bodoh karena harus menekan tombol dulu sebelum bicara.  Anna pun menekan dan bicara “Aku Paham, K2.” Je Ha pun tersenyum memuji Anna yang pinta dan keluar dari kamar.


Anna mencoba alatnya dengan bertanya “Kau di mana? Over” Je Ha membalas “ di Ruang tamu.” Anna mengeluh “Kau tidak bilang "over"? Over.” Akhirnya Je Ha pun mengikuti perintah Anna mengatakan “over” setelah bicara.
Api di pipiku sekarang sepenuhnya padam. Over.” Ucap Anna
Kau tidak perlu bicara seformal itu. Over.” Balas Je Ha, Anna mengerti lalu bertanya dimana keberadaan Je Ha sekarang.
Je Ha mengatakan sedang berpatroli di belakang rumah. Anna bertanya apakah Je Ha tak merasa takut. Je Ha mengatakan tak takut lalu mulai berkeliling. Anna pun kembali bertanya Je Ha sekarang ada dimana. Je Ha yang sudah kembali memberitahu sedang ada di sofa ruang tamu.

Anna pikir Je Ha pasti lelah, Je Ha merasa tak seperti itu karena  bisa istirahat sekarang setelah penjaga berikutnya mengambil alih dan menyuruh Anna tidur karena pasti lelah. Anna cemberut karena Je Ha malah menyudahi pembicaran dan menyuruhnya tidur.
Ia berusaha untuk tidur dengan wajah sedih, sambil menatap walkie talkie disampingnya mengungkapkan kalau ia merasa menyukai Je Ha sekarang. Akhirnya ia memanggil K2 bertanya apakah sudah tidur. Tapi tak ada sahutan. Anna berjalan keluar dari kamar dan melihat Je Ha sudah tertidur disofa.

Anna pun membawakan selimut untuk Je Ha yang berbaring begitu saja, Je Ha terlihat bermimpi dengan tubuh bergtar, dalam mimpinya terbayang kembali saat tentara yang membawa Anna dan juga Kwan  Soo yang datang setelah itu Rania pun terbunuh begitu saja.
Je Ha akhirnya terbangun dengan wajah terlihat panik dan nafas tak beraturan, Anna binggung melihat Je Ha yang terlihat ketakutan dan berbeda dari biasanya. Je Ha melihat Anna langsung memeluknya erat seperti tak ingin kehilanganya. 

Je Ha tiba-tiba tersadar dan langsung melepaskan pelukananya, keduanya pun langsung bergeser duduk di ujung kursi dengan wajah gugup. Anna bertanya apakah Je Ha bermimpi buruk. Je Ha pikir seperti itu.
Keduanya yang sangat gugup langsung berdiri berbarengan, Anna mengatakan hanya akan menaruh selimut karena takut Je Ha kedinginan.   Je Ha mengaku kalau tak tidak kedinginan dengan mengelap keringat dileher karena merasa kepanasan.
Anna pun memilih untuk kembali masuk ke kamar saja, Je Ha pun mengucapkan selamat malam. Setelah Anna masuk kamar, Je Ha mengumpat kesal pada dirinya sendiri yang terlihat bodoh. Anna masuk kamar terlihat gugup karena tak pernah merasakan hal ini sebelumnya.
Je Ha ingin bicara di walkie talkie sepertinya tak sanggup, Anna tersenyum mengingat saat Je Ha memeluknya sangat erat seperti tak mau kehilangan lalu berbaring di tempat tidur memegang dadanya yang berdegup kencang. Keduanya mondar mandir kebinggungan dengan yang mereka lakukan sekarang, Je Ha akhirnya berdiri didepan pintu begitu juga Anna ingin membuka pintu, keduanya sama-sama memegang gagang pintu kamar. 
bersambung ke episode 10

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

8 komentar:

  1. Daebak unnie!ep 10 please 100x

    BalasHapus
  2. Makasih sinopsisnya. Daebak
    Baker nie.

    BalasHapus
  3. Makasih sinopsisnya. Daebak
    Baker nie.

    BalasHapus
  4. Waaah, keren...makasih buat sinopsisnya. Mulai tumbuh benih" cinta ini kayaknya. Suka couple yoona dan ji chang wook

    BalasHapus
  5. So sweet bgt...😆😆.... Over.. Hahahha...

    BalasHapus
  6. mereka imut bnget, ditunggu eps.10 kak

    BalasHapus
  7. ternyata yg di mimpinya jae ha itu Anna... bukan raniya pantesan pas bangun dia langsung peluk Anna!!

    BalasHapus